Anda di halaman 1dari 21

Kurikulum Anak Usia Dini

Dwi Nur Rachmah


Kurikulum ?
• Pemahaan tentang kurikulum anak usia dini
merupakan suatu cara membelajarkan anak melalui
sejumlah pengalaman nyata yang diperoleh dalam
kehidupan sehari-hari anak.

• Kurikulum bukan hanya sekadar sejumlah dokumen


yang berisi indikator di setiap bidang pengembangan
atau mata pelajaran tetapi kurikulum yang dimaksud
meliputi kurikulum yang visibel (tampak) dan non
visibel (tidak tampak)
• Pengetahuan tentang kurikulum anak usia dini
akan sangat berdampak pada proses
pembelajaran yang sengaja di rancang oleh
guru untuk kepentingan belajar anak.

• Kurikulum yang efektif seharusnya bukan


tentang apa yang akan diberikan oleh guru,
tetapi lebih pada bagaimana kurikulum itu
dapat sesuai dengan perkembangan anak
sehingga mereka dapat belajar sesuai dengan
laju dan kecepatan belajarnya masing-masing.
Istilah yang sepadan dengan kurikulum anak usia dini  program
kegiatan belajar bagi anak TK, menu pembelajaran anak usia dini,
menu generik anak usia dini dan stimulasi perkembangan bagi anak
usia dini

Semua istilah mengandung makna yang sama yaitu berisi


seperangkat kegiatan belajar melalui bermain yang dapat
memberikan pengalaman langsung bagi anak dalam rangka
mengembangkan seluruh potensi perkembangan yang dimiliki oleh
setiap anak

Istilah kurukulum seringkali dianggap terlalu formal dan terstruktur


sehingga sering ditukarpakai dengan istilah program kegiatan
bermain
Batasan kurikulum anak usia dini
• Unsur utama dalam pengembangan program bagi anak
usia dini adalah bermain.
• Albrecht dan Miller :
“ dalam pengembangan program kegiatan bermain
(kurikulum) bagi anak usia dini seharusnya sarat dengan
aktivitas bermain yang mengutamakan adanya kebebasan
bagi anak untuk bereksplorasi dan berkreativitas,
sedangkan orang dewasa seharusnya lebih berperan
sebagai fasilitator pada saat anak membutuhkan bantuan
untuk memecahkan masalah yang dihadapi”
Secara umum kurikulum pendidikan anak usia dini dapat dimaknai
sebagai seperangkat kegiatan belajar sambil bermain yang sengaja
direncanakan untuk dapat dilaksanakan dalam rangka menyiapkan
dan meletakkan dasar-dasar bagi pengembangan diri anak usia
dini lebih lanjut.

Pengembangan kurikulum adalah


Misal. Cara
pengembangan sejumlah pengalaman belajar
berpikir tentang
melalui kegiatan bermain yang dapat
diri sendiri,
memperkaya pengalaman anak tentang berbagai
tanggap pada
hal.
pertanyaan,
dapat
Kurikulum juga memberikan
membantu anak dalam Juga untuk argumentasi
mengembangkan mempersiapkan diri
kebiasaan dari setiap memasuki dunia orang
karakter yang dihargai dewas
oleh masyarakat
• Kitano dan Kirby  • Carron Dan Allen 
• Kurikulum • Kurikulum mencakup
jawaban tentang
merupakan rencana
pertanyaan apa yang
pendidikan yang harus diajarkan dan
dirancang untuk bagimana
memaksimalkan mengajarkannya
interkasi dengan menyediakan
pembelajaran dalam sebuah rencana progran
rangka menghasilkan kegiatan bermain yang
berlandaskan filosofis
perubahan perilaku
tentang bagimana anak
yang potensial. berkembang dan
belajar.
Proram kegiatan bermain
diterapkan berdaar
kurikulum berpusat pada
Menurut NAEYC Early anak serta dapat Kurikulum berorientasi
childhood progrmam mendukung kegiatan pada hasil dan mengkaitkan
standart 2 hal penting pembelajaran dan berbagai konsep dan
dalam kurikulum: perkembangan pada setiap perkembangan
aspek estetika, kognitif,
emosional, bahasa, fisik
dan sosial
Prinsip kepraktisan dan
Prinsip kelayakan;
akseptabilitas;
Prinsip pengembangan kelayakan dan
memberikan kemudahan
kurikulum keberpihakan pada anak
bagi praktisi dan
usia dini
masyarakat

Prinsip fleksibilitas; dapat Prinsip akuntabilitas;


Prinsip relevansi ;
dipahami, digunakan dan dapat
relevan dgn kebutuhan
dikembangkan secara dipertanggungjawabkan
dan perkembangan anak
luwes pada masyarakat

Prinsip adaptasi;
mengadaptasi
Prinsip kontuinitas;
perubahan ilmu,
disusun berkelanjutan
teknologi dan seni yg
berkembang
Secara khusus 1. Proses kegiatan belajar anak usia
dini dilaksanakan berdasar prinsip
pengembangan belajar melalui bermain
kurikulum juga 2. Proses kegiatan belajar anak usia
harus didasarkan dini dilaksanakan dalam lingkungan
yang kondusif dan inovatif baik di
pada prinsip
dalam ruangan ataupun di luar
perkembangan ruangan
anak usia dini 3. Proses kegiatan belajar anak usia
dini dilaksanakan dengan
pendekatan tematik dan terpadu
4. Proses kegiatan belajar anak suia
dini harus diarahkan pada
pengembangan potensi kecerdasan
secara menyeluruh dan terpadu
Tujuan pengembangan kurikulum

Tujuan kurikulum anak usia


Catron dan Allen; Kelas-kelas dini di indonesia :
pengembangan bagi anak usia membantu meletakkan
kurikulum yang dini dasar ke arah
utama adalah merupakan perkembangan sikap
untuk kelas yang pengetahuan,
mengoptimalkan mampu keterampilan, dan
perkembangan menciptakan kreativitas yang diperlukan
anak secara suasana kelas oleh anak untuk dapat
menyeluruh serta yang kreatif menyesuaikan diri dengan
terjadinya dan penuh lingkungannya dan untuk
komunikasi kegembiraan pertumbuhan dan
bagi anak perkembangan pada
interaktif tahapan selanjutnya.
Strategi pembelajaran bagi anak usia dini perlu
berorientasi pada
1. Tujuan yang mengarah pada tugas-tugas perkembangan di setiap
rentanga usia dini
2. Materi yang diberikan harus mengacu dan sesuai dengan
karakteristik dan kebutuhan yang sesuai dengan perkembangan anak
3. Metode yang dipilih seharusnya bervariasi sesuai dengan tujuan
kegiatan belajar dan mampu melibatkan anak secara aktif dan
kreatif serta menyenangkan
4. Media dan lingkungan bermain yang digunakan haruslah aman,
nyaman dan menimbulkan ketertarikan bagi anak dan perlu adanya
waktu yang cukup untuk bereksplorasi
5. Evaluasi yang terbaik dan dianjurkan untuk dilakukan adalah
rangkaian sebuah assesment melalui observasi partisipatif terhadap
segala sesuatu yang dilihat, didengar dan diperbuat oleh anak
Mengembangkan
kemampuan anak

Memberi
Mengenalkan
kesempatan anak
anak dengan
menikmati masa
dunia sekitar
bermain
Fungsi
pengembangan
kurikulum

Mengenalkan
peraturan dan Mengembangkan
menanamkan sosialiasasi anak
disiplin
Didasarkan pada bukti
Tujuan dijabarkan dengan jelas
Nilai dari isi kurikulum adalah
Anak aktif dan terlibat belajar melalui main investigasi
dan terfokus, serta perubahan
yang disengaja
Indikator
kurikulum yang
efektif
manajemen, media, proses, dll)
Standar profesional, kurikulum, Menyeluruh (metode,
isi materi tervalidasi
belajar sebelumnya
Kurikulum ditujukan untuk Dibangun pada pengalaman dan
kepentingan anak
Pendekatan dalam pengembangan kurikulum
anak usia dini

1. Teori perkembangan anak


2. Pendekatan berpusat pada anak
3. Pendekatan konstruktivisme
4. Pendekatan kurikulum bermain kreatif
1. Teori perkembangan anak
• Pada masa anak usia dini • Berdasarkan teori
terjadi pematangan perkembangan anak,
fungsi-fungsi fisik dan diyakini bahwa setiap
psikis sehingga anak siap anak lahir dengan lebih
merespons dan dari satu bakat.
mewujudkan semua • Anak dapat belajar dengan
tugas-tugas sebaik-baiknya apabila
perkembangan yang kebutuhan disiknya
diharapkan muncul pada dipenuhi dan merasa
pola perilakunya sehari- aman dan nyaman secara
hari. psikologis
2. Pendekatan berpusat pada anak
• Pendekatan • Pendekatan berpusat pada anak diarahkan :
berpusat pada 1) Agar anak mampu mewujudkan dan
anak adalah mengakibatkan perubahan
suatu kegiatan
2) Agar anak menjadi pemikir yang kritis
belajar dimana
terjadi 3) Agar anak mampu mebuat pilihand alam
interaksi hidupnya
dinamis antara 4) Agar anak mampu menemukan dan
guru dan anak menyelesaikan masalah
atau antara
anak dengan 5) Agar anak menjadi kreatif, imajinatif, dan
anak lainnya kaya gagasan
6) Agar anak memiliki perhatian pada
masyarakat
• Filosofi dan pembelajaran berpusat pada anak
adalah program tahap demi tahap, yang didasari
pada adanya suatu keyakinan bahwa anak-anak
dapat tumbuh dengan baik jika mereka dilibatkan
secara alamiah dalam proses belajar.

• Lingkungan yang dirancang secara cermat dengan


menggunakan konsep tahap demi tahap
mendorong anak-anak untuk bereksplorasi,
mempelopori dan menciptakan sesuatu.
Tujuan pembelajaran berpusat pada anak :
1. Mengembangkan kemampuan anak secara
sesuai dengan tingkat perkembangannya
2. Berusaha membuat anak bebas dan aman
secara psikologis sehingga senang belajar di
sekolah
3. Meningkatkan kepedulian dan kerjasama antara
pihak sekolah, keluarga dan masyarakat
4. Menekankan pada asa keterbukaan bagi hal-hal
yang menunjang pendidikan anak
5. Berusaha melengkapi segala kebutuhan yang
menunjang perkembangan anak secara optimal
3. Pendekatan konstruktivisme
• Implikasi konstruktivisme dalam kegiatan bermain :
1. Anak hendaknya memperoleh kesempatan luas dalam kegiatan
pembelajaran guna mengembangkan potensinya
2. Pembelajaran pada anak usia dini hendaknya dikaitkan dengan
tingkat perkembangan potensial daripada perkembangan
aktualnya
3. Program kegiatan bermain lebih diarahkan pada penggunaan
strategi
4. Anak diberi kesempatan yang luas untuk mengintegrasikan
pengetahuan deklaratif yang telah dipelajari dengan
pengetahuan prosedural untuk melakukan tugas2 dan
memecahkan masalah
5. Proses belajar dan pembelajaran tidak sekadar bersifat
transferal tetapi lebih merupakan ko-konstruksi
4. Pendekatan kurikulum bermain kreatif

• Peran guru anak usia dini dalam hal ini adalah


membantu pertumbuhan dan perkembangan
anak dengan cara terbaik dengan membangun
minat, kebutuhan, dan kelebihan-kelebihan
yang ada pada setiap anak.
• Guru/pendidik harus mampu membuat
pembelajaran menjadi menyenangkan dan
membuat anak dapat berpikir kreatif, sehingga
guru juga harus kreatif

Anda mungkin juga menyukai