Anda di halaman 1dari 18

RINGKASAN

MODUL 6 PENGEMBANGAN KOGNITIF PADA


KURIKULUM PAUD DAN MODUL 7 METODE
EVALUASI PERKEMBANGAN KOGNITIF

DISUSUN

H
KELOMPOK 2 :

1. RIRINOVA DILA
2. WINDIA SARI
3. RIZKI ANDERA
4. SINTIA HENDIARTI
5. ERNA ANGELINA
6. MELA ARIANI
7. INTEN GUSTI RATU

SEMESTER : 5 PG PAUD

DOSEN PEMBIMBING : Shomedran S,Pd,M.Pd


RINGKASAN : METODE PENEMBANGAN KOGNITIF MODUL 6 DAN 7

MODUL 6

Kegiatan Belajar 1

Kurikulum Pada Pendidikan Anak Usia Dini

A. HAKIKAT KURIKULUM ANAK USIA DINI


Berkaitan dengan kurikulum bagi anak usia dini terdapat beberapa peristilahan sejenis
yang mengandung makna yang cenderung hamper sama. Peristilahan yang di maksud di
antaranya adalah program kegiatan belajar bagi anak TK,menu pembelajaran anak usia dini,
menu generic anak usia dini dan stimulasi perkembangan bagi anak usia dini.
Menurut NEAYC Draft Early Childhood program standar ( 2004 ) terdapat 2 ( dua ) hal
penting tentang kurikulum bagi anak usia dini , yaitu:
1. Program kegiatan bermain pada anak usia dini diterapkan berdasarkan kurikulum yang
berpusat pada anak serta dapat mendukung kegiatan pembelajaraan dan perkembangan
pada setiap asapek baik estetika, kognitif, emosional, bahasa, fisik dan sosial.
2. Kurikulum yang berorientadi pada hasil dan mengaitkan berbagai konsep dan
perkembangan. Pada saat guru menyampaikan kegiatan pada tiap individu anak, kurikulum
yang telah di rancang dapat membantu guru mengembangankan pengalaman yang dapat
mengembangkan perkembangan anak ke jenjang yang lebih tinggi pada wilayah
perkembangannya. Hal ini juga mengarah pada intensionalitas dan ungkapan kreatif, serta
memberikan kesempatan kepada anak untuk belajar secara individu dan dalam kelompok
berdasarkan kebutuhan dan minat mereka.
B. PARADIGMA PERUBAHAN DARI KURIKULUM
Pendidikan berbasis kompetensi adalah betuk pendidikan yang di selenggarakan untuk
menyiapkan lulusnya menguasai seperangkat kompetensi yang dapat bermanfaat bagi
kehidupannya kelak.Dalam hal ini, kompetensi di artikan sebagai pengetahuan, keterampilan
dan nilai – nilai dasar yang di refleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak. Oleh karena
itu, pendidikan erbasis kompetensiini diharapkan mampu menghasilkan lulusan yang memiliki
kompetensi yang berstandar nasional dan glbal, yang meliputi aspek – aspek: pengetahuan,
sikap, keterampilan intelektual dan motori; serta prinsip –prinsip, nilai keyakinan serta
pengembangan minat untuk mendukung terbentuknya kepribadian yang unggul dan tangguh
dalam berbagai situasi dan kondisi yang dihadapi.
Standar pendidikan anak usia dini akan memberikan berbagai konsep dasar dan ciri – ciri
pendidikan dan pembelajaran pada anak dalam hal:
1. ketercapain tingkat pencapaian perkembangan anak usia dini setiap anak pada dasarnya
memiliki ptensi yang berbeda satu dan lainnya dan hanya akan berkembang potensinya
apabila di beri stimulus yang tepat.
2. Berorientasi pada hasil belajar (learning outcome) dan keberagaman (differences)
Kondisi pendidikan di indonesa belum terlalu menggembirakan atau cenderung mutu hasil
pendidikannya rendah, dan masih belum memperhatikan aspek – aspek moral, akhlak, budi
pekerti, seni olahraga dan berbagai keterampilan hidup serta keterampilan akademis.
3. Menggunakan pendekatan dan metode yang bervariasi
Hal ini seiring dengan teori multiple intelligences yang meyakinkan bahwa setiap anak
memiliki gaya belajar yang berbeda – beda dan memiliki keunggulan masing – masing yang
harus di gali dan di kembangka.
4. Sumber belajar tidak berfokus pada guru ,tetapi berpusat pada ank.
Pada hakikatnya anak membagun pengetahuannya sendiri, orang tua dan guru hanya
memfasilitasi dan memberi kesempatan yang seluas – luasnya kepada anak unruk
berekplorasi.
5. Penilaian lebih di tekankan pada proses yang terjadi selama kegiatan berlaangsung dab
bukan hasil belajarnya saja
Penilaian terhadap kegiatan belajar yang yang dilakukan pada anak haruslah merupakan
penilaian yang berkelanjutan dengan karakteristik penilaian yang bersifau autentik, dan
penilaian ini merupakan bagian dari pembelajaran.
C. PERBANDINGAN ANTARA KURIKULUM 1994 DENGAN 2004 DAN STANDAR PENDIDIKAN ANAK
USIA DINI
Kegiatan dan strategi yang di tampilkan dapat berupa kombinasi kegiatan berikut.
1. Pembelajaran otentik (authentic instruction)
2. Pembelajaran berbasis inquiri (inquiry-based learning)
3. Pembelajaran berbasis masalah (problem-based learning)
4. Pembelajaran layanan (services learning)
5. Pembelajaran berbasis kerja (work-based learning)
Sedangkan prinsip dasar pembelajaran kontekstual,sebagai berikut.
1. Di bangun dari teori belajar kontruktivisme, dimana anak membangun pengetahuannya
sendiri, sedikit demi sedikit dan adanya perubahan dari pengetahuan lama ke baru.
2. Inquiry, berupa jenis mencari dan menemukan sendiri pengetahuannya menganalisis,
menyajikan serta mengomunikasikan hasil karyanya.
3. Questioning, berupa kegiatan mengali informasi, mengecek pemahaman,
membangkitkan respond an keingintahuan anak.
4. Mendorong anak untuk belajar bersama (learning community)
5. Modelling, berupa pemodelan melalui model yang dapat dicontohkan atau ditiru.
6. Menggunakan nilai otentik (aurhentic assessment)
7. Refleksi (reflection), berupa pernyataan langsung dari hasil yang di peroleh,
catatan/jurnal, kesan ataupun hasil yang di tunjukkan oleh anak.
D. ANALISIS KURIKULUM PAUD
1. Pengertian kurikulum berbasis kompetensi dan standar PAUD
Kurikulum berbasis komprtensi dan standar pendidikan anak usia dini merupakan
perangkat rencana dan pengaturan tentang kompetensi dan hasil belajar yang harus di capai
anak, penilaian kegiatan belajar mengajar, dan pemberdayaan sumber daya pendidikan
dalam pengembangan kurikulum sekolah.
2. Komponen – komponen standar pendidikan anak usia dini
Standar PAUD merupakan kerangka inti yang memiliki empat kompnen, yaitu
kurikulum dan pencapaian, penilaan berbasis kela, kegiata belajar mengajar, dan standar
pendidikan anak usia dini.
a. Kurikulum dan pencapaian memuat perencaan pengembangan kompetensi anak yang
perlu di capai secara keseluruhan sejak lahir sampai 18 tahun. Kurikulum dan
pencapaian ini memuat tingkat pencapaian perkembangan, pencapaian, dan indikator
dari taman kanak – kanak (TK) dan Raudhatul Athfal (RA) sampai dengan kelas XII.
b. Penilaian berbasis kelas memuat prinsip, sasaran dan pelaksanaan penilaian
berkelanjutan yang lebih akurat dan konsisten sebagai akuntabilitas public melalui
identifikasi kompetensi dan hasil belajar yang telah di capai melalui pernyataan yang
jelas antara standar yang hatus telah di capai serta peta kemajuan belajar anak dan
pelaporan
c. Kegitan belajar mengajar memuat gagasan – gagasan pokok tentang pembelajaran
untuk mencapai kompetensi yang telah di tetapkan serta gagasan – gagasan pedagogis
dan abdragonis yang mengelola pembelajaran agar tidak mekanistik.
d. Pengelola standar pendidikan anak usia dini memuat berbagai pola pemberdayaan
tenaga pendidikan dan sumber daya lain untuk meningkatkan pencapaian. Pla ini di
lengkapi pula dengan gagasan pembentukan jaringan kurikulum (curriculum council),
pengembangan perangkat kurikulum (antara lain: silabus), pembinaan professional
tenaga pendidikan, dan pengembangan system informasi kurikulum.
3. Prinsip – prinsip dalam pengembangan standar pendidikan anak usia dini
a. Keimanan, nilai, dan budi pekerti luhur
Keyakinan dan nilai – nilai yang di anut masyarakat berpengaruh pada sikap dan arti ke
hidupannya.Keimanan, nilai, dan budi pekerti luhur perlu di gali, dipahami, dan di
amalkan pada anak.
b. Penguatan integritas nasional
Penguatan integritas nasionaldicapai melalui pendidikan yang memberikan pemahaman
tentang masyarakat Indonesia yang mejemuk dan kemajuan peradapan bangsa
Indonesia dalam tantanan peradapan dunia yang multikultur dan multibahasa.
c. Keseimbangan etika, logika, estetika,dan kinestetika
Keseimbangan pengalaman belajar anak yang meliputi etika, logika, estetika, dan
kenestika sangat di pertimbangkan dalam penyusunan kurikulum dan hasil belajar.
d. Kesamaan memperoleh kesempatan
Penyediaan tempat yang memberdayakan semua anak untuk memperoleh
pengetahuan, keterampilan da sikap sangat di utamakan.Semua anak dari berbagai
kelompok seperti kelompok yang kurang beruntung secara ekonomi dan sosial yang
memerlukan bantuan khusus, berkat dan unggul, berhak menerima pendidikan yang
tepat sesuai dengan kemampuan dan kecepatannya.
e. Abad pengetahuan dan teknologi informasi
Kemampuan berpikir dan belajar dengan mengakses, memilih, dan menilai pengetahuan
untuk megatasi situasi yang cepat berubah dan penuh ketidakpastian merupakan
kompetensi penting dalam menghadapi abad ilmu pengetahuan dan teknologi
informasi.
f. Pengembangan keterampilan hidup
Kurikulum perlu memasukan unsur keterampilan hidup agar anak memiliki keterampilan
sikap dan perilaku adaptif,operatif dan kompetitif, dalam menghadapi tantangan dan
tuntutan kehidupansehari – hari secara efektif.
g. Belajar sepanjang hayat
Pendidikan berlanjut sepanjang hidup manusia untuk mengembangkan, menambah
kesadaran, dan selalu belajar memahami dunia yang selalu berubah dalam berbagai
bidang
h. Berpusat pad anak dengan penilaian yang berkelanjutan dan komprehensif
Upaya memandirikan anak untuk belajar, bekerja sama, dan menilai diri sangat perlu,
agar anak mampu membangun pemahaman dan pengetahuannya.
i. Pendekatan menyeluruh dan kemitraan
Semua pencapaian perkembangan anak di rancang secara berkesinambungan mulai dari
TK dan RA pendekatan yang di gunakan dalam mengorganisasikan pencapaian
perkembangan berfokus pada kebutuhan anak yang bervariasi dan mengintegrasikan
berbagai disiplin ilmu.

Kegiatan Belajar 2

Struktur Program Pembelajaran Pendidikan Anak usia Dini


A. STANDAR PENDIDIKAN ANAK USIA DNI

1. Peristilahan
a. Bidang pengembangan
Bidang pengembangan mencakup bidang pengembangan pembentukan perilaku dan
bidang pengembangan kemampuan dasar
b. Tingkat pencapaian perkembangan
Tingkat pencapaian perkembangan merupakan aktualisasi ptensi semua asper
perkembangan yang di harapkan dapat di capai peserta didik pada setiap tahap
perkembangan dalam bidang pengembangan tertentu, bukan merupakan suatu tingkat
pencapaian kecakapan akademik.
c. Capaian perkembangan
Capaian perkembangan merupakan pernyataan perkembangan uang actual yang di
capai oleh peserta didik setelah peserta didik melaksanakan kegiatan pembelajaran
dalam aspek bidang pengembangan tertentu
d. Indikator
Merupakan hasil pencapaian perkembangan yang lebih spesifik dan terukur yang dapat
dijadikan ukuran untuk menilai ketercapaian perkembangan
2. Fungsi dan tujuan
a. Fungsi
1. Mengenalkan peraturan dan menanamkan dusiplin pada anak
2. Mengenalkan anak pada dunia sekitar
3. Menumbuhkan sikap dan perilaku yang baik
4. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dan bersosialisasi
5. Mengembangkan keterampilan, kreativitas dan kemampuan yang di miliki anak
6. Menyiapkan anak untuk memasuki sekolah dasar
b. Tujuan
Untuk membantu anak didik mengembangkan berbagai potensi baik psikis maupun fisik yang meliputi m
agama, sosial, emosional ,kognitif, bahasa, fisik/motorik, kemandirian seni untuk siap memasuki pendidik
3. Ruang lingkup
a. Bidang pengembangan pembentukan perilaku melalui pembiasaan
Merupakan kegiatan yang di lakukan secara terus – menerus dalam kehidupan sehari –
hari anak sehingga menjadi kebiasaan yang baik.
b. Bidang pengembangan kemampuan dasar
1. Pengembangan kemampuan berbahasa
Pengembangan ini bertujuan agar anak mampu mengungkapkan pikiran melalui
bahasa yang sederhana secara tepat, mampu becara efektif dan membangkitkan
minat untuk dapat berbahasa dengan baik.
2. Pengembangan kognitif
Pengembangan ini bertujuan mengembangkan kemampuan berpikir anak untu
belajar, dapat membantu anak untuk memecahkan masalah, membantu anak untuk
mengembangkan kemampuan logika matematiknya dan kemampuan akan ruang
dan waktu.
4. Manfaat standar anak usia dini
a. Menghindari duplikasi dalam pemberian materi kegiatan belajar
b. Mengupayakan konsistensi kompetensi yang ingin di capai dalam membelajarkan suati
bidang pengembangan
c. Meningkatkan pembelajaran sesuai kebutuhan, kecepatan, dan kesempatan anak didik
d. Membantu memperoleh pelaksanaan akreditasi
e. Memperbaharui system evaluasi dan pelaporan hasil belajar anak
f. Memperjelas komunikasi dengan anak tentang tugas,kegiatan, atau pengalaman belajar
yang harus di lakukan dan cara yang digunakan untuk nenentukan keberhasilan
belajarnya
g. Meningkatkan akuntabilitas public
h. Memperbaiki system sertifikasi
5. Standar tingkat pencapaian perkembaangan
a. Memiliki keyakinan, menyadari serta menjalankan hak dan kewajiban saling menghargai
dan memberi rasa aman, sesuai agama yang dianutnya.
b. Menggunakan bahasa untuk memahami, mengembangkan dan mengkomunikasikan
gagasan dan informasi, serta berinteraksi dengan orang lain
c. Memilih memadukandan menerapkan konsep – konsep dan teknik – teknik pola struktur
dan hubungan
d. Memilih , mencari dan menerapkan teknolgo informasi yang di perlukan dari berbagai
sumber
e. Memahami dan menghargai dunia fisik, mahluk hidup dan teknolgi, serta menggunakan
pengetahuan, keterampilan dan nilai – nilai untuk mengambil keputusan yang tepat
f. Berpartisipasi, berinteraksi dan berperan aktif dalam masyarakat dan budaya global
berdasarkan pemahaman konteks budaya.
g. Berkreasi dan menghargai karya artistic, budaya dan intelektual serta menerapkan nilai
– nilai leluhur untuk meningkatkan kematangan pribadi menuju masyarakat yang
beradab
h. Berpikir logis kritis dan lateral dengan memperhitungkan potensi dan peluang untuk
menhadapi berbagai kemungkinan
i. Menunjukan motivasi dalam belajar percaya diri bekerja mandiri dan bekerja sama
dengan orang lain.
6. Capaian perkembangan
Capaian perkembangan yang di harapkan pendidikan anak usia dini adalah tercapainya
tugas – tugas perkembangan secara optimal sesuai dengan standar yang telah di rumuskan.
7. Pendekatan dan penilaian perkembangan
a. Pendekatan pembelajaran
Pendekatan pembelajaran pada pendidikan anak usia dini di lakukan dengan
berpedoman pada suatu program kegiatan yang telah di susun sehingga seluruh perilaku
dan kemampuan dasar yang ada pada anak dapat di kembangkan dengan sebaik –
baiknya. Pendekatan pembelajaran PAUD hendaknya memperhatikan prinsip – prinsip
sebagai berikut.
1. Pembelajaran berorientasi pada prinsip – prinsip perkembangan anak
2. Beerorientasi pada kebutuhan anak
3. belajar melalui bermain
4. Menggunakan pendekatan tematik
5. Kreatif dan inovatif
6. Lingkungan kondusif
7. Mengembangkan kecakapan hidup
b. Penililaian pembelajaran
Pembelajaran dapat di lakukan dengan berbagai
cara, antara lain melalui pengamatan dan pencatatan anekdot. Pengamatan di lakukan untuk mengetahu
denan mengamati tingkah laku anak dan kehidupan sehari – hari secarav teru menerus, sedangkan penga
tentang sikap dan perilaku dalam situasi tertentu.
Berbagai alat penilaian yang di gunakan untuk memperoleh gambaran
perkembangan kemampuan dan perilaku anak , antara lain:
1. Partofolio yaitu penilaian berdasarkan kumpulan hasil karya anak yang dapat
menggambarkan sejauh mana keterampilan anak berkembang
Misalnya: tahapan dalam melipat kertas
2. Unjuk kerja (performance) merupakan penilaian yang menuntut anak untuk
melakukan tugasb dalam perbuatan yang dapat di amati
Misalnya: pratek menyanyi, olah raga, memperagakan sesuatu
3. Penugasan (project)merupakan tugas yang harus di kerjakan anak yang memerlukan
waktu yang relative lama dalam pengerjaannya
Misalnya: melakukan percobaan menanam biji
4. Hasil karya (produk) merupakan hasil anak setelah melakukan suatu kegiatan

8. Rambu – rambu
B. BIDANG PENGEMBANGAN KOGNITIF
Berikut akan di jabarkan tingkat pencapaian perkembangan, capaian
perkembangan, dan indikator pada masing – masing kelmpok usia.
1. Kelompok usia 4-5 tahun
a. Konsep bentuk,warna, ukuran, dan pola
1. Tingkat pencapaian perkembangan
Mengklasifikasi benda berdasarkan bentuk, warna dan ukuran.
2. Pencapaian
Mengklasifikasi benda berdasarkan bentuk, warna dan ukuran.
3. Indikator
Dapat mengenali benda sekitarnya menurut bentuk, jenis, dan
ukuran.
b. Pengetahuan umum dan sains
1. Tingkat pencapaian perkembangan
Mengenal gejala sebab akibat yang berkaitan dengan dirinya
2. Capaian
Mengenal gejala sebab akibat yang berkaitan dengan dirinya
3. Indikator
Dapat memahami konsep – konsep sains.
Indikator mencoba menceritakan apa yang terjadi, jika:
a. Warna di campur
b. Biji di tanam
c. Balon di tiup lalu di lepas

c . konsep bilangan , lambang bilangan , dan huruf.

1.) Tingkat capaian perkembangan


Mengenal lambang bilangan
2.) Pencapaian
Mengenal lambang bilangan
3
3.) Indikator
Dapat mengenal bilangan
a. Membilang urutaan bilangan dari 1 sampai 10
b. Membilang dengan menunjuk benda (mengenal konsep bilangan dengan benda-benda)
sampai 5
c. Menunjukkan urutan bilangan sampai 5 dengan benda-benda
d. Menghubungkan atau memasangkan lambang bilangan dengan benda-benda sampai 5
(anak tidak di suruh menulis )
e. Menunjukkan 2 kumpulan benda yang sama jumlahnya , yang tidak sama, lebih banyak dan
lebuh sedikit.
f. Menyebutkan kembali benda-benda yang baru di lihatnya
4.) Anak dapat mengenal bentuk geometri
a. Menyebutkan dan menunjukkan bentuk-bentuk geometri
b. Mengelompokkan bentuk geometri (lingkaran, segitiga , segiempat)
c. Menyebutkan dan menunjuk benda-benda yang berbentuk geometri

5.) Anak dapat memecahkan masalah sederhana


a. Mengerjakan “maze” (mencari jejak ) yang sederhana
b. Menyusun kepingan puzzle menjadi bentuk utuh (4-6 keping)
6.) Anak dapat mengenal ukuran
a. Mengukur panjang dengan langkah dan jengkalan
b. Menimbang benda dengan timbangan buatan
c. Mengisi wadah dengan air, pasir, biji-bijian, beras dan lain-lain.
7.) Anak dapat mengenal konsep
a. Menyatakan waktu dan ,membedakan waktu (pagi, siang, dan malam)
b. Mengetahui nama-nama hari dalam satu minggu, nama-nama bulan dalam satu tahun
8.) Anak dapat memahami konsep-konsep matimatika sederhana.
a. Menyebutkan hasil penambahan (menggambungkan dua kumpulan benda) dan
pengurangan( misalnya kumpulan benda) dengan benda sampai 10
b. Memperkirkan urutan berikutnya setelah melihat bentuk dua pola yang berurutan .
misalnya , merah-putih.

2 . kelompok B Usia 5-6 tahun

a. Peningkatan pencapaian perkembangan 1


Anak dapat memahami konsep sederhana , memecahkan masalah sederhana dalam kehidupan
sehari-hari .
b. Pencapaian:
1) Dapat mengenali benda sekitarnya menurut bentuk, jenis dan ukuran.
Indikator
a) Mengelompkkan benda dengan berbaga cara menurut ciri-ciri tertentu .
b) Menunjuk dan mencari sebanyak-banyaknya benda, hewan, tanaman , yang mempunyai
warna, bentuk, ukuran atau ciri-ciri tertentu.
c) Mengenal perbdaan kasar halus , berat ringan panjang pendek , jauh dekat, banyak sedikit ,
sama tidak sama, tebal tipis.
d) Membedakan macam-macam suara.

2) Dapat mengenali benda sekitarnya menurut bentuk, jenis dan ukuran


a. Mengelompokkan benda dengan berbagai cara yang di ketahui anak (misal: menurut
warna, bentuk, ukuran)
b. Menunjuk sebanyak-banyaknya benda, binatang , tanaman yang mempunyai warna bentuk
atau ukuran menurut ciri-ciri tertentu:
c. Mengenal perbedaan antara kasar dan halus, berat dan ringan, panjang dan pendek, jauh
dan dekat;
d. Mencari lokasi asal tempat suara;
e. Memasangkan benda sesuai dengan pasangannya.

3) Dapat memahami konsep-konsep sains sederhana


a. Mengelompokkan benda dengan berbagai cara yang di ketahui anak(misal: menurut warna,
bentuk, ukuran);
b. Menunjuk sebanyak-banyaknya benda , binatang , tanaman yang mempunyai warna bentuk
atau ukuran atau menurut ciri-ciri tertentu;
c. Mengenal perbedaan antara kasar dan halus , berat dan ringan , panjang pendek, jauh dan
dekat;
d. Mencari lokasi asal suara ;
e. Memasangkan benda sesuai dengan pasangannya;
4) Anak dapat memahami konsep-konep sains sederhana
a. Mencoba menceritakan apa yang terjadi, jika;
(1) Warna campur
(2) Biji tanaman
(3) Balon di tiup lalu di lepas;
(4) Benda-benda di masukkan ke air (melayang, terapung, tenggelam)
(5) Benda-benda di jatuhkan (gravitasi)
(6) Percobaan dengan magnit
(7) Mencoba dengan membedakan bermacam-macam rasa, bau dan suara.
(8) Mengamati dengan kaca pembesar.
(9) Mendengar macam-macam bunyi..
b. Mengungkapkan sebab akibat, misalnya; mengapa sakit gigi? Mengapa kita lapar? “ da lain-
lain .
5) Dapat mengenal bilangan
a. Membilang atau menyebut urutan bilangan dari 1 ampai 20;
b. Membilang dengan menunjuk benda (mengenal konsep bilangan dengan benda-benda)
sampai 10;
c. Membuat urutan bilangan 1-10 dengan benda-benda;
d. Menghubungkan atau memasangkan lambang bilangan dengan benda-benda sampai 10
(anak tidak disuruh menulis);
e. Membedakan dan membuat 2 kumpulan benda yang sama jumlahnya, yang tidak sama,
lebih banyak dan lebih sedikit.

6) Anak dapat mengenal bentuk geometri


a. Membuat bentuk –bentuk geometri
b. Mengelompokan benda-benda 3 deminsi (benda-benda di sekitarnya) yang berbentuk
geometri (lingkaran , segitiga, segiempat,)
c. Memasangkan bentuk geometri dengan benda tiga dimensi yang bentuknya sama
(lingkaran-bola, segiempat-balok);
d. Menyusun kepingan puzzle menjadi bentuk utuh (lebih dari 8 kepingan);
e. Mengerjakan”maze” (mencari jejak) yang lebih kompleks (3-4 jalan)
7) Anak dapat mengenal ukuran
a. Mengukur panjang dengan langkah, jengkal, lidi ranting, penggaris, meteran, dan lain-lain;
b. Membedakan berat benda dengan timbangan (buatan atau sebenarnya);
c. Mengisi wadah dan menyebutkan isi wadah (satu gelas, satu botol, dan lain-lain); dengan
air, pasir, biji-bijian , beras, dan lain-lain);
8) Anak dapat mengenal konsep waktu
a. Menyatakan waktu yang dikaitkan dengan jam;
b. Mengetahui jumlah hari dalam satu minggu, satu bulan, dan satu tahun;
c. Menceritakan kegiatan sehari-hari sesuai dengan wakunya; misalnya; waktu tidur, waktu
makan, waktu sekolah , dan lain-lain .
d. Menggunakan konsep waktu (hari ini, nanti , sekarang, kemarin, besok, dan lain-lain);
9) Anak dapat memahami konsep-konsep maematika sederhana
a. Menyebutkan hasil penambahan dan pengurangan dengan benda 10;
b. Memperkirakan uruttan berikutnya setelah melihat bentuk 3 pola yang berurutan miasal;
merah, putih, biru , merah , putih, biru, merah, putih, biru,...;
c. Meniru pola dengan menggunakan berbagai benda.

MODUL 7

METODE DAN EVALUASI PENGEMBANGAN DAN KOGNITIF

KEGIATAAN BELAJAR 1
Penggunaan Metode dalam Pengembangan Kognitif

A. Defenisi
Metode merupakan cara penyampaian/mentransfer ilmu yang tepat sesuai dengan
perkembangan anak usia dini sehingga meghasilakn pemahaman yang maksimal bagi anak didik.
Metode adalah merupakan bagian dari strategi pembelajaran untuk mencapai tujuan, berikut
penjelasan mengenai keterkaitan anatara tujuan yang ingin dicapai dengan metode yang hareus
digunakan. Tujuan pendidikan yang dikembangkan dari tugas-tugas perkembangan yang harus
diselesaikan, tidak mungkin dapat dilaksanakan sekaligus, melainkan harus diajabarkan kedalam
tugas tugas yang lebih kecil dianamakan tujuan kegiataan .metode merupakan bagian dari
strategi kegiaatn dan dipilih berdasarkan strategi kegiataan yang ditetapkan.
B. Tujuan
Sebagai alat untuk mencapai tujuan, tidak selamanya metode berfungsi secara optiml. Oleh
karena itu, dalam memilih metode yang akan digunakan , guru anak usia dini perlu memilih alas
an yang kuat dan memperhatikan factor-faktor yang mendukung pemilihan metode tersebut,
seperti karakteristik tujuan kegiataan anak yang dibinanya. Yang dimaksud karakter adalah
penegmbangan kognitif,fisik,social emisional, moral dan niali, nilai gama serta seni. Berikut ini
contoh pemilihan metode dihubungkan dengan karakteristik tujuan, yaitu metode yang dapat
mengembangkan kognitf anak agar dapat berpikir, menalar, mampu menarik kesimpulan, dan
membuat generalisasi. Caranya dalah memahami lingkungan sekitarnya mengenali orang orang
dan sekitarnya meneganali tubuh dan memahami perasaan mereka sendiri serta berlatih
mengurus diri sendiri, selain itu melatih anak menggunakan bahasa untuk berhubungan dengan
orang lain,dan melalukan apa yang dianggap bennar berdasarkan nilai yang ada dalam
masyarakat.
C. Pengembangan kognitif
Berikut ini adalah penjelasannya masing-masing metode
1. Metode bermain
Apabila metode diartikan sebagai cara untuk melakukan suatu kegiatan maka anak bermain
dapat saja digolongkan kedalam salah satu metode dalam membelajarkan anak usia dini.
Bermain mempunyi makna penting bagi pertumbuhan anak. Frank dan Theresa caplan
mengemukakan ada enam belas nilai bermain bagi anak yaitu:
a. Membantu pertumbuhan anak
b. Merupakan kegiatan yang dilakukan secara sukarela
c. Memberi kebebasan anak untuk bertindak
d. Memberikan dunia hayal yang dapat dikuasai
e. Mempunyai unsur berpetualang didalamnya
f. Meletakan dasar pengembangan bahasa
g. Mempunyai pengaruh yang unik dalam pembentukan hubungan antar pribadi
h. Memberi kesempatan untuk menguasai diri secara fisik
i. Memperluas minat dan pemusatan perhatian
j. Merupakan cara anak untuk menyelidiki sesuatu
k. Merupakan cara anak untuk mempelajarib peran oran dewasa
l. Merupakan cara dinamis untuk belajar
m. Dapat distruktur secara akademis
n. Merupakan kekuatan hidup
o. Menjernihkan pertimbangan anak
p. Merupakan sesuatu yang esensial bagi keselarasan hidup manusia

2. Metode pemberian tugas


Metode pemberian tugas dalah metode yang memberikan kesempatan kepada anak
melaksanakan tugas berdasarkan prtunjuk lansung dari guru berupa apa yang harus
dikerjakan , sehingga anak dapat memahami tugasnyasecara nyata agar dapat dilaksanakan
secara tuntas. Berikut contoh untuk pemberian tujuan untuk pengembangan
kognitif.Contoh kemampuan komplek adalah kemampuanmemecahkan masalah.

3. Metode demonstrasi
Metode demonstrasi adalah cara memperagakan auatu memeprtunjukan sesuatu, atau
proses dari suatu kejadian atau peristiwa, guru dituntut mendemostrasikan sesuatu dengan
jelas. Alat peraga harus dipersiapakan terlebih dahulu , agar pada saat mendemostrasikan
sesuatu tidak terhambat atau terganggu. Contoh, untuk anak usia dini sudah mengenal
konsep bilangan 2, informasi ini digunakan untuk menjawab pertanyaaan : berapakah
jumlah kaki ayam?”

4. Metode Tanya jawab / bercakap-cakap


Metode Tanya jawab adalah metode dengan cara Tanya jawab, guru memberi pertanyaan
terbuka. Sehingga naka dapat menjawab beberapa kemungkinan, berdasarkan pengalaman
anak.

5. Metode mengucapkan syair


Metode mengucapkan syair adalah cara menyampaikan sesuatu melalui syair yang dibuat
guru untuk sesuatu agar dapat dipahami anak.

6. Metode percobaan/ eksperimen


Metode percobaan/eksperimen adalah suatu cara yang dilakukan anak melalui berbagai
percobaan yang sesuai dengan usianya.

7. Metode bercerita
Metode bercerita adalah cara menyampaikan sesuatu dengan bertutur atau memberikakan
penerangan/penjelasan secara lisan melalui cerita.

8. Metode karyawisata
Metode karyawisata adalah merupakan kunjungan secara langsung ke objek-obkek disekitar
anak sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

9. Metode dramatisasi
Metode dramatisasi adalah cara memahami sesuatu melalui peran peran yang dilakukan
oleh tokoh atau benda benda disekitar anak, sehingga anak dapat memahami sesuatu
sambil berimajinasi. Sebagai contoh akan diilustasikan pada penerapanya di dalam kelas.

KEGAIATAN BELAJAR 2
Evaluasi Pengembangan Kognitif
A. HAKIKAT EVALUASI
Evaluasi atau penilaian adalah suatu cara menegukur kemajuan pelakasaan,
keberhasilan, perkembangan, serta masalah yang berkaitan dengan hasil belajjar yang
diharapkkan pada anak.
1. Alasan Mengadakan Evaluasi
Evaluasi merupakan bagian dari rangkaian yang harus dilakukan guru dalam
mengembangkan kognitif anak. Tanpa evaluasi , tujuan evaluasi kognitif tidak ada
artinya. Misalya dalam kegiataan mengelomokan benda ( balok) menurut ciri-
cirinya. Melalui evaluasi, tujuan didasarkan pada pengharapan bahwa setiap
individu mempunyainukuran bagi dirinya maupun orang lain.evaluasi menentukan
tingkat pencapaian harapan.Melalui evaluasi kita dapat menguji apakah kita sudah
tercapai atau belum.

2. Tujuan/ Fungsi Evaluasi


Beberapa tujuanya adalah sebgai berikut:
a. Menilai kemajuan perkembangan kognitif pada nilai
b. Mengetahui kekurangan anak anak dalam perkembangan kognitif
c. Menilai kompetensi yang dicapai anak dalam perkembangan kognitif
d. Melaporkan perkembangan anak pada orang tua
e. Sebagai umpan balik
f. Membuat perencanaan yang lebih baik untuk mengantisipasi segala hambatan
yang dihadapi anak dalam perkembangan kognitif

3. Kemampuan yang dievaluasi


Dalam melakukan evaluasi terdapat pedoman yang dapat digunakan yaitu seagai
berikut:
a. Memilih apa yang akan dievaluasi , kemudian menentukan siapa yang akan di
evaluasi dan dalam situasi apa evaluasi yang dilaksankan
b. Menentukan tujuan evaluasi secara jelas
c. Menentukan bagaimana cara memperoleh data evaluasi
d. Mengetahui kegunaan evaluasi
e. Menyatakan tujuan kegiataan secara jelas
f. Tidak lanjut, menggunakan hasil evaluasi kegiataan untuk dimanfaatkan bagi
peningkatan pengembangan lebih lanjut seluruh aspek perkembangan anak
didik kita.

4. Alat Evaluasi
Dalam mengevaluasi pengembangan kognitif anak usia dini terdapat berbagai
macam alat yang dapat digunakan antara lain: penilaian ditaman kanak kanak
ataupun di LPUAD lainya dilaksanakan berdasarkan gambaran /deskripsi
petumbuhan dan perkembangan serta unjuk kerja peserta didik yang diperoleh
dengan menggunakan berbagai teknik penilaian. Beberapa teknik penilaian yang
dapat dilakukan ditaman kanak kanak antara lain:
a. Observasi
Observasi merupakan pengamatan yang dilakukan yang dilakukan secara
langsung alamiah untuk mendapatkan data dan informasi tentang inforasi anak
b. Catatan anekdot
Catatan anekdot pada dasarnya merupakan bagian dari teknik observasi
c. Percakapan
Percakapan yang dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang pengetahuan
atau penalaran anak mengenai sesuatu hal
d. Penugasan
Penugasan merupakan cara penilaian tugas yang harus dikerjaan peserta didik
dalam waktu tertentu baik secara perorangan maupun kelompok
e. Unjuk kerja ( performance)
Unjuk kerja merupakan penilaian yang menuntut peserta didik untuk melakukan
tugas dalam pertumbuhan yang dapat dialami
f. Hasil karya
Hasil karya adalah hasil kerja peserta didik setelah melakukan sesuatu
kegiataan dapat pekerjaan tangan atau karya seni.
g. Pengembangan perangkat penilaian sendiri.
Selain model penilaian yang dikemukan di atas, seorang guru dimungkinkan
untuk mngembangkan perangkat evaluasi atau asasmen senndiri
h. Penggunaan instrumen standar
Disamping instrumen yang dikembangkan oleh guru , intrumen lain yang juga
dapat digunakan khususnya dalam kegiataan asasmen dan kasus kasus yang
perlu penangan khusus
i. Portofolio
Portofolio pada hakikatnya merupakan kumpulan atau rekam jejak berbagai
hasil kegiatan atau catatan guru tentang berbagai aspek perkembangan anak
dalam kurun waktu tertentu
j. Asesmen kemampuan kognitif
Sebelum memberikan penilian melalui asasmen kemampuan, guru
harusmemilih indicator indicator untuk perkembangan kognitif
k. Asesmen diri ( self assessment )
Dalam menilai kemampaun diri harus dibiasakan sejak dini agar anak dapat
menilai diri sendiri , menghargai hasil karya sendiri, dalam mengakui kekurangan
diri dalam melaksanakan tugas.

5. Prosedur penilaian
a. Guru harus melaksanakan penilaian dengan mengacu pada potensi
perkembangan ,capaian perkembangan serta indicator yang hendak di capai
dalam satuan kegiatan
b. Penilaian tertentu secara integrative dengan kegiatan pembelajaran . artinya
guru tidak secara khusus melaksanakan penilaian, tetapi menyatu dengan
aktivitas pembelajaran dan kegiatan bermain yang sedang berlansung
c. Catatan hasil penilaian harian dilaksnakan sebagai berikut: catatan hasil
penilaian harian perkembangan anak dicantumkan pada kolom penilaian
direncana penilaian kegiatan harian ( RKH )
Langlah-langklah guru sebelum melakukan penialian pada anak adalah :
a. Lembar observasi harus dicantumkan:
1. Nama anak
2. Hari/tanggal
3. Kegaitan
4. Butir yang dinilai (penjabaran dari indicator)
5. Keterangan
b. Catatan anekdot
Contoh penerapanya : ardi tidak pernah bermain logo. Dia senang bermain
diluar seperti ayunan perosotan dan lain lain. Tapi hari ini asyik menyusun
logo sendirian.
c. Kumpulan kerja siswa
1. Menyusun gambar berdasarkan urutan yang benar
2. Memberi garis pada benda benda yang berpasangan
3. Hasil mewarnai
4. Mengggambar
5. Menggunting
d. Unjuk kerja ( performance assessment )
Yang harus dibuat : lembaran penialian berdasarkan gradasi/ peningkatan
kemapuan kognitif seperti yangvtelah dijelaskan sebelumnya
e. Menyediakan buku rangkuman penialaian untuk mingguan atau bulanan
Sebelum memasukan seluruh penilaian kedalam laporan penialain
perkembangan siswa
f. Buku laopran perkembangan (BLP) anak
Contoh narasi perkembangan kognitif pada semester 1 : Ica dalam
mengucapakan sebab-akibat mengelompokan bemda menurut ciri cirinya
melakukan percoban dan penilaian mengenal konsep waktu dan bilangan
serta menurutkan gambar berdasarkan urutan kejadian , sangat baik.

B. PENERAPAN METODE DAN EVALUASI PENGEMBANGAN KOGNITIF


1. Metode Tanya Jawab
a. Kemampaun dasar : anak mapu mengenal mahkluk hidup disekitarnya
b. Hasil belajar : anak dapat memahami konsep konsep sains sedehana
c. Indicator : mengungkapkan sebab akibat mengenai ayam
d. Saran : alat peraga, ayam
e. Tugas : anak menjawab menjelaskan tentang makanan cara memelihara
f. Tujuan : anak mengenal kehidupan ayam
g. Langlah-langkah:
1. Guru menyiapkan alat peraga
2. Guru mengatur tempat duduk
3. Guru memperhatikan gambar
4. Anak menjawab
5. Guru bertanya tentang tanya jawab
6. Anak menjawab secara bergantian
7. Guru menguji dan menyatakan pendapat
8. Guru menanyakan pendapat anak yang lain
9. Guru bertanya kenapa ayam diperlihara
h. Evaluasi : Observasi
a. Pengenalan pada saat pelaksanaan Tanya jawab
b. Mengetahui makanan ayam, cara memelihara ayam, manfaat danging, telur
ayam.
2. Pemberian tugas
a. Kompetensi dasar
b. Hasil belajar
c. Indikatornya
d. Sarana/alat
e. Tugas
f. Tujuan aktivitas
g. Langkah-langkah pelaksanaa
h. Evaluasi
3. Demostrasi
4. Metode mengucapakan syair
Ulang tahunku
Hari ini aku bahagia
Ayah ibu memberiku ciuman
Ucapan selamat dan doa
Pada hari ulang tahunku
Sekarang umurku bertambah
Mendapat hadiah sepeda
Jika aku besar nati
Ku ingin menjadi pilot

5. Metode percobaan/ekspremen
6. Metode bercerita
7. Metode karya wisata
8. Metode dramatisasi
RESUME DISKUSI KELOMPOK 2

Saat diskusi kemarin, diskusi berlangsung lancar dan menarik karena teman-teman terlihat aktif dan
menikmati. Kelompok dua menyampaikan materi dan teman-teman mahsiswa yang lain menanyakan
pertanyaan dan di jawab oleh kelompok 2 dan untuk pertanyaan yang agak terjadi perdebatan yaitu saat
menanyakan kompetensi dasar, kelompok dua menjawab pengertian kompetensi dasar dalam
kompetensi belajar begitu juga tanggapan teman lainya tapi di akhiri dengan dosen pembimbing yang
menjelaskan apa itu kompetensi dasar.

Berikut rekapan pertanyaan beserta jawaban saat diskusi

1. Nina anggeni:sebutkan dan jelaskan kegiatan dan strategi yang di tampilkan pada contextual
teaching and learning?
Jawaban:contextual teaching and learning adalah konsep belajar yang mendorong guru untuk
menghbungkan antara materi yang diajukan dari situasi dunia nyata.
Strategi pembelajarannya yaitu: pemeblajaran berbasis masalah,menggunakan konteks dan
lainnya.(sintia hendiarti).
2. Emilia agustina: jelaskan yang dimaksud dengan kemampuan bahasa secara reseptif dan secara
ekspresif?
Jawaban:kemampuan bahsa secara reseptif adalah kemampuan untuk memahami bahasa
secara lisan yang didengar atau di baca,missal anak mengikuti instruksi “ayo mandi”
Kemampuan bahasa ekspresif adalah kemampuan untuk mengekspresikan kenginan dan
kebutuhan melalui komunikasi verbal contoh saat anak melihat tasnya yang ternyata adalah
warna kesukaannya” wah tas noval warna orange”(riri nova dila)
3. Kurnia agustini: tujuan pembelajaran antara didesa dan dikota berbeda bagaimana cara
mengevaluasi agar tujuan tersebut dapat tercapai?
Jawaban: secara kurikulum tujuan pembelajran antara dikota dan di desa itu sama bahkan
seluruh Indonesia pun sama tapi mungkin yang membedakan adalah dari segi fasilitas.
(pembahasan bersama)
4. Citra paliza: apa yang dimaksud dengan kompetensi dasar?
5. Jawaban : kompetensi dasar adalah kemampuan yang sudah dimiliki anak yang memang sudah
ada walaupun belum kita ajarkan,missal berbicara,berjalan danlainnya(pembahasan bersama)
Karena kelompok 2 menjawab kompetensi dasar adalah kemampuan yang akan dicapai dalam
pembelajaran.(riri nova dila).
6. Bagaimana cara kita menanggapi anak yang tidak mau berpisah dengan orang tua saat baru
masuk sekolah?
Jawaban: yang pastinya pertama kita cari tahu apa penyebab anak tersebut tidak mau lepas dari
ibunya,dengan cara kita dekati penuh kasih sayang,kita Tanya apa yang menyebabkan ia takut
dan kalau sudah tau kita cari solusi bagaimana agar anak tersebut untuk tidak takut berpisah
dengan ibunya,ya walaupun memang pada awalnya anak pada sat pertama masuk sekolah
memang begitu dan seiring dengan waktu anak akan berbaur dengan temannya(riri nova dila)

Anda mungkin juga menyukai