KOMUNIKATOR
kebutuhannya diketahui.
• 3.Profesionalisasi (profesionalization). Efek ini menyebabkan komuni
kator berpikir bahwa mereka kompeten untuk memutuskan isi medi
a dan mengetahui lebih baik apa yang seharusnya dilakukan untuk k
halayak.
• Contoh:Editor, Redaktur pelaksana sebuah majalah/Koran, Dosen dll
• 4.Ritualisme (ritualism). Komunikator tidak melakukan apa pun yang
melebihi usaha mereka menciptakan keadaan menyenangkan audie
ns. Mereka menjadikan kumunikasi sebagai alat untuk membangun
atau memperkuat kebersamaan diantara target khalayak.
• Contoh:Informasi Pelaksanaan kerja bakti diLingkungan, ceramah da
lam mimbar-mimbar keagamaan
• Komunikator
1. Hubungan antara pengirim dan penerima bersifat satu arah dan jarang se
kali bersifat interaktif.
2. Hubungan tersebut juga bersifat impersonal , bahkan mungkin sekali ber
sifat non moral dan kalkulatif, dalam pengertian bahwa sang pengirim bi
asanya tidak bertanggung jawab atas konsekuensi yang terjadi pada para
individu dan pesan yang dijualbelikan dengan uang atau ditukar dengan
perhatian tertentu.
• Mass culture
• Limits to mass experience
- Penelitian yang menekankan tuntutan kerja sehari – hari yang secara langsu
ng mempengaruhi bentuk, kuantitas dan kualitas isi komunikasi massa.
Pengetahuan luas
Komunikator membangun jaringan sosial, mengasah kepekaan intelektual,
01 dan mengembangkan ikatan serta norma-norma sosial pada unit satuan
masyarakat terbawah sampai dengan masyarakat menengah dan atas.
Kepribadian terpercaya
02 Komunikator harus terikat secara kuat dalam norma-norma sosial yang
sudah disepakati. Norma-norma sosial yang itu ialah cara (usage),
kebiasaan (folkways), tata kelakuan (mores), dan adat istiadat (custom).
Status terhormat
03 Seseorang menyandang predikat terhormat secara sosial. Pada status
terhormat senantiasa melekat etika individual dan etika sosial. Etika
individual berlaku internal sedangkan etika sosial berlaku eksternal.
2 . PATHOS 3 . LOGOS
Pada dimensi ini, komunikator media massa Pada dimensi ini, komunikator media
melalui pesan-pesan yang diproduksi dan massa disyaratkan menguasai materi
disebarluaskannya, ditantang untuk mampu pesan dengan baik. Materi pesan
menyentuh hati khalayak harus berkualitas tinggi, memiliki nilai
(audience heart touch). jual prima, syarat data, dengan
diperkuat latar belakang serta
Para ahli komunikasi mengajarkan, argumen – argumen yang meyakinkan.
pesan-pesan komunikasi massa
harus informatif dan komunikatif. Dilihat dari perspektif logos, media
massa papan atas (mainstream)
Para ahli sosiologi komunikasi massa dianggap bersikap asosial.
mengajarkan,pesan-pesan komunikasi
massa harus menyentuh hati dan Secara sosiologis, media massa
membangkitkan empati. kurang dapat menggali realitas dan
Tugas media tidak hanya menulis, problematika sosial dari bawah, atau
memotret, dan melaporkan. Media dari lokasi peristiwa sulit dijangkau
juga harus menjadi penggerak aksi sarana transfortasi modern
solidaritas sosial.
Justru daya tarik itu
Teori dasar ilmu komunikasi
selayaknya dibangun
menyebutkan terdapat dua DAYA diatas landasan
syarat penting yang harus
kaidah dan Norma –
dikuasai oleh komunikator
media massa salah satunya TARIK Norma kelompok agar
kelak tak melahirkan
yaitu daya tarik komunikator
friksi dan konflik.
(source of attractiveness)
KOMUN
IKATOR
Aspek ini lebih banyak bersifat fisik kasat mata. Betapapun teori
komunikasi mengajarkan seorang komunikator harus memiliki
daya tarik secara fisik, dia tidak serta merta dapat melepaskan diri dari
kaidah, norma-norma, atau ikatan kelompok.
Daya Tarik Komunikator dan Kepercaya
an Kepada Komunikator
Teori dasar ilmu komunikasi menyebutkan, terdapat dua syarat pent
ing yang harus dikuasai dengan baik oleh para komunikator media
massa: aspek daya Tarik komunikator dan aspek kepercayaan kepad
a komunikator.
Aspek yang disebut pertama, lebih banyak bersifat fisik kasat mata.
Aspek yang disebut kedua, lebih banyak menunjuk kepada nonfisik
dan tidak kasat mata, karena berkaitan dengan sosok kepribadian se
seorang atau suatu Lembaga.
Daya Tarik Komunikator
Teori komunikasi mengajarkan seorang komunikator harus me
miliki daya Tarik secara fisik, dia tidak serta merta dapat melep
askan diri dari kaidah, norma – norma atau ikatan kelompok.
Ahli di Bidangnya
Dapat Dipercaya
Opinion Leader (pemuka p
endapat/tokoh masyarakat
• Istilah Opinion leader (pemuka pendapat) dala
m aktivitas komunikasi diibaratkan adalah seba
gai komunikator. Konsep opinion leader, secar
a harafiah, ditujukan kepada para pemuka pen
dapat atau mereka yang, secara formal memili
ki pengaruh dalam masyarakat. Dalam perspe
ktif sosiologi komunikasi, opinion leader digam
barkan sebagai tokoh yang memiliki pengaruh,
dan secara sosial ekonomi berbeda dengan m
asyarakat lain. Selain itu, mereka pun mempun
yai ketertarikan tinggi terhadap isu-isu yang be
rkembang; lebih informatif dalam menyampaik
an isu-isu ketimbang masyarakat biasa.
Karakteristik Opinion Leader :