TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Definisi
(Noor, 2016). Hal ini mengacu pada terjadinya_nyeri_di jaringan daerah lumbosakral, seperti
(Dachlan, 2009).
Nyeri Punggung Bawah (NPB) yaitu nyeri pada vertebra bagian bawah yang
menyebabkan pembatasan aktivitas. Nyeri ini disebabkan karena adanya tegangan berlebih pada
lumbosakral. Faktor lain yaitu adanya penyakit degeneratif yang memicu terjadinya NPB (Deyo,
2014).
Nyeri pungung bawah menimbulkan rasa pegal, linu, dan tidak enak pada area
bawahmyaitumdaerahmlumbosakralyangmbiasanyamterjadi_penjalaran_nyeri_kearah_tungkai_d
Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa Nyeri Punggung Bawah (NPB)
adalah Nyeri pada Punggung bawah yang tidak mengenakkan terletak pada daerah lumbosakral
2.1.2 Epidemiologi
Nyeri_punggung_bawah_ (NPB) _telah dilaporkan sebagai penyebab penting morbiditas
pada populasi umum dan banyak kelompok pekerjaan, termasuk petani. Nyeri_punggung_bawah
adalah penyebab kecacatan paling umum di negara maju dan juga gangguan muskuloskeletal
paling umum yang mempengaruhi pada kegiatan bertani dimana pekerjaan ini merupakan
pekerjaan yang menuntut fisik. Kisaran penyakit dan morbiditas terkait dengan NPB cukup
banyak. Bagi sebagian besar individu, penderita NPB dapat membatasi diri dan tanpa adanya
perawatan khusus. Namun bagi yang lain, sakit punggung berulang atau kronis, menyebabkan
rasa sakit yang signifikan mengganggu pekerjaan dan mengurangi kualitas hidup. Kadang-
kadang nyeri punggung akut merupakan indikasi serius dari penyakit medis seperti infeksi,
keganasan, atau penyakit sistemik lainnya. Studi di negara maju menunjukkan selama 12
bulantingkat prevalensi NPB di antara petani menjadi 37% di Irlandia,37% di AS dan 47% di
Swedia. Beberapa penelitian dilakukan di negara berkembang telah melaporkan banyak tingkat
yang lebih tinggi dari 72,4% di Nigeria, 64% di China dan 56,2%di Thailand (Birabi dkk, 2012).
2.1.3 Patofisiologi
Nyeri punggung bawah dapat terjadi karena disebabkan oleh berbagai hal yang komples
lumbosakral yang tidak stabil, osteoartritis tulang belakang, stenosis spinal, masalah diskus
intervertebral, panjang tungkai yang tidak sama, perubahan degenerasi diskus intervetebratalis
akibat peningkatan umur menjadi fibrokartilago padat dan tidak teratur merupakan penyebab
nyeri punggung bawah yang umum, dimana Lumbal 4 - Lumbal 5 dan Lumbal 5 – Sakrum 1
medapatkan stress mekanik dan penekanan sepanjang akar dari saraf tersebut. Apabila duduk
dengan posisi tungkai atas sebesar 900, maka lumbal akan menjadi mendatar lalu keluar yang
dapat menyebabkan kifosis. Hal ini disebabkan oleh sendi panggul yang hanya berotasi 60 0,
mendesak pelvis agar berotasi kebelakang sebesar 300 dengan tujuan untuk menyesuaikan
tungkai atas yang berada di posisi 900 (Noor, 2016 dan Samara, 2004). Obesitas, stress, depresi,
masalah postural dan struktural, peregangan yang berlebihan pada penompang spinal, paparan
lain pada bagian pendukung serta terjadi biomekanik vertebra lumbal akibat berubahnya titik
berat tubuh dengan kompensasi perubahan posisi dari tubuh dapat juga mengakibatkan nyeri
2.1.4 Manifestasinklinis
NPB pada dasarnya yaitu merupakan nyeri yang terdapat pada daerah lumbosakral yang
biasanya menjalar hingga ke bagian tubuh perifer yakni tungkai bawah. Nyeri ysng dialami
dapat diartikan sebagai suatu pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan
akibat dari kerusakan jaringan. Kerusakan ini diakibatkan oleh faktor kimia, mekanik,
Selain itu juga dapat diakibatkan oleh regangan yang secara terus menerus pada proses
degenerasi dari diskus pada daerah lumbal yang dapat memacu sekresi kimiawi serta berbagai
macam mediator yang juga dapat menimbulkan nyeri nosiseptif ataupun nyeri nosiseptif dan
nyeri neuropatik.
Individu biasanya mengeluhkan nyeri yang samar pada tulang belakang selama satu
tahun. Nyeri biasanya dirasakan ketika beristirahat dan sehabis beraktivitas. Pada fase
selanjutnya yaitu peningkatan spasme otot paravertebratalis berlebih. Keluhan tersebut biasanya
2.2.1 FaktoriIndividu
1. Usia
Ketika seseorang sudah menginjak usia 30 tahun akan mengalami degenerasi pada
tulang yang berupa kerusakan pada jaringan yang menyebabkan pergantian jaringan parut
dan pengurangan cairan, dengan terjdinya hal ini maka stabilitas dan kekuatan sistem
muskuloskeletal berkurang dan beresiko mengalami penuruan elastisitas tulang yang menjadi
2. Jenis Kelamin
Berdasarkan penelitian, dari tarwaka pada tahun 2004 didapatkan risiko NPB pada
wanita lebih tinggi jika dibadingkan dengan pria. 10-25% wanita mengalami NPB kronis
pada masa pertama kehamilan. Hal ini dapat disebabkan karena faktor lebarnya tulang
pinggul, perubahan hormon akibat stress yag dialami, dan akibat melahirkan (Tarwaka dkk.,
2004).
3. Kebiasaan Olahraga
dan bertujuan untuk meningkatkan atau mempertahankan satu atau lebih dari komponen
kebugaran fisik( WHO, 2018). WHO juga mendefinisikan bahwa aktivitas fisik sebagai
setiap gerakan tubuh yang dihasilkanoleh otot yang membutuhkan pengeluaran energy
termasuk pekerjaan rumah tangga, bepergian dan lain lain. Kebiasaan olahraga pada petani
yaitu kegiatan aktivitas fisik dalam waktu di luar pekerjaan, terstruktur, berulang guna
meningkatka komponen kebugaran fisik. Sedangkan pada aktivtas fisik seperti mencangkul
pada petani tidak dapat dikategorikan sebagai olahraga karena bukan dilakukan dalam waktu
senggang.
Berdasarkan hasil penelitian tentang NPB pada karyawan tambang oleh basuki pada
tahun 2009 menunjukkan adanya hubungan antara kejadian NPB dengan kebiasaan olahraga
pada pekerja tambang. Karyawan yang jarang berolahraga berisiko terkena NPB sebesar 2.
kali lebih berisiko dibandingkan karyawan yang sering berolahga dengan teratur (Basuki,
2009). Olahraga yang dilakukan secara teratur menyebabkan terjadinya perubahan yang biasa
diinduksi serat otot diantaranya peningkatan diameter dan sintesis ATP. Faktor risiko
meningkat seiring dengan a danya perubahan gaya hidup seperti kebiasaan berolahraga yang
melakukan aktivitas fisik diluar jam kerja selama 150 menit seminggu dalam interval 5 kali
perminggunya. Tujuan dari aktivitas fisik tersebut yaitu untuk meningkatkan kebugaran dan
elaktivitas tulang dan otot (Kementerian Kesehatan RI, 2015). Apabila seseorang melakukan
4. Kebiasaan Merokok
Kebiasaan merokok juga dapat menjadi faktor terjadinya NPB. Menurut Wulandari
(2014) seorang yang merokok cenderung untuk terganggu bagian pada sirkulasi darahnya,
Lama kerja bisa menjadi faktor terjadinya NPB. Umumnya individu bekerja
dalam rentang waktu 6-8 jam per hari (Saputra dkk., 2017). Ketika seseorang bekerja
tidak sesuai dengan rentang waktu dengan kemampuan fisiknya atau memperpanjang
Jam kerja maksimal sehari yaitu 8 jam. Sedangkan diantara jam kerja harus ada istirahat
dengan perbandingan antara 15-30% dibandingkan jam kerja (Tarwaka dkk, 2004). Jadi
ketika individu bekerja melebihi kemampuan rentang waktu kemampuan fisiknya maka
Perautan presiden (PERPRES) tahun 2003 menyatakan bahwa jam kerja untuk pekerja
ketentuan yaitu 7 (tujuh) jam 1 (satu) hari dan 40 (empat puluh) jam 1 (satu) minggu
untuk 6 (enam) hari kerja dalam 1 (satu) minggu; atau 8 (delapan) jam 1 (satu) hari dan
40 (empat puluh) jam 1 (satu) minggu untuk 5 (lima) hari kerja dalam 1 (satu) minggu
(PERPRES, 2003). Hal tersebut bertujuan agar jam kerja sesuai dengan kemampuan fisik
pekerja. Apabila melebihi jam kerja yang telah ditentukan maka dapat mengakibatkan
2. Posisi kerja.
Pada petani, proses penanaman padi yang terdiri dari pembajakan, pembibitan,
penanaman, perawatan dan pemupukan, dan panen. Setiap langkah penanaman padi
melibatkan alat yang berbeda menggunakan dan membutuhkan postur kerja yang
berbeda, gaya pengerahan tenaga dan pola pergerakan. Pembajakan sawah yang
dilakukan dengan cara berjalan dalam keadaan kaki telanjang di permukaan yang licin
dan melibatkan penggunaan mesin berat yang bergetar. Proses pembenihan dan
pembuahan melibatkan kegiatan mengangkat dan membawa beban berat dan berjalan
terus permukaan berlumpur dipenuhi air. Kegiatan menanam dengan membungkuk secara
lateral memutar sambil berdiri di permukaan berlumpur yang dipenuhi air. Oleh karena
Sebuah kuesioner untuk mengukur tingkat gangguan aktivitas dikarenakan nyeri punggung
bawah.
Nyeri yang lebih dan mulai kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari seperti
Nyeri terasa sepanjang waktu dan aktivitas sehari-hari mulai terganggu karena rasa nyeri.
d. Crippled (61%-80%)
Faktor Yang berhubungan dengan NPB terdiri atas dua bagian besar yaitu faktor individu
dan faktor pekerjaan. Faktor individu terdiri dari usia, jenis kelamin, kebiasaan merokok, dan
olahraga. Sedangkan untuk faktor pekerjaan terdiri dari lama bekerja dan posisi bekerja. Faktor