Kepala Ruangan
Sujinah S.Kep., Ns
Jabatan Masa
No Nama Pendidikan L/P Pelatihan
Kerja
6. FRANSISKA D3 PP P 7 Thn, -
3 Bln
7. YENIK D3 PP P 7 Thn, -
3 Bln
8. BINTI S D3 PP P 7 Thn, BLS
3 Bln
9. COSMOS E S1 PP L 7 Thn, BLS 2009
3 Bln
10. PURWATI D3 PP P 7 Thn, -
3 Bln
11. OTNIEL D3 PP P PPGD
12. YOHANA D3 PP P 15 Th -
Hari Kedua :
Tabel 2.6 Komposisi Ketergantungan Pasien dan Kebutuhan Tenaga Perawat Ruang
flamboyan pada tanggal 01 Agustus 2017
Kualifikasi Pasien Jumlah kebutuhan tenaga
Tingkat Jumlah Pagi Sore Malam
Ketergantungan Pasien
Minimal 9 9x0,17=1,53 9x0,14=1,26 9x0,07=0,63
Parsial 14 14x0,27=3,78 14x0,15=2,1 14x0,10=1,4
Total 4 4 x0,36= 1,44 4 x0,30= 1,2 4 x0,20 = 0,8
Jumlah 27 6,75 4,56 2,83
7 5 3
Sumber: Dokumentasi Ruang Flamboyan Bulan 01 Agustus 2017
Hari Pertama :
Tabel 2.8 Komposisi Ketergantungan Klien Kelolaan Mahasiswa dan Kebutuhan
Tenaga Perawat Ruang Flamboyan pada tanggal 31 Juli 2017
Kualifikasi Klien Jumlah kebutuhan tenaga
Tingkat Jumlah Pagi Sore Malam
Ketergantungan Klien
Minimal 2 2 x 0,17 = 0,34 2 x 0,14 = 0,28 2 x 0,07 = 0,07
Parsial 2 2 x 0,27 = 0,54 2 x 0,15 = 0,3 2 x 0,10 = 0,2
Total 6 6 x 0,36 = 2,16 6 x 0,30 = 1,8 6 x 0,2 = 1,2
Jumlah 10 3,03 2,38 1,54
3 2 2
Sumber: Dokumentasi Ruang Flamboyan Bulan April 2017
Hari Kedua
Tabel 2.9 Komposisi Ketergantungan Klien Kelolaan Mahasiswa dan Kebutuhan
Tenaga Perawat Ruang Flamboyan pada tanggal 01 Agustus 2017
Kualifikasi Klien Jumlah kebutuhan tenaga
Tingkat Jumlah Pagi Sore Malam
Ketergantungan Klien
Minimal 2 2x 0,17 = 0,34 2 x 0,14 = 0,28 2 x 0,07 = 0,14
Parsial 2 2 x 0,27 = 0,54 2 x 0,15 = 0,3 2 x 0,10 = 0,2
Total 6 6 x 0,36 = 2,16 6 x 0,30 = 1,8 6 x 0,2 = 1,2
Jumlah 10 3,04 2,38 1,54
3 2 2
Sumber: Dokumentasi Ruang Flamboyan Bulan April 2017
Tabel 2.11 Komposisi BOR Pasien Ruang FlamboyanRSUD Kabupaten Kediri pada bulan
Mei-Juli2017
No Bulan Kelas 3 Ekstra Bed BOR
Tabel 2.13 Komposisi BOR Pasien Ruang Flamboyan RSUD Kabupaten Kediri
pada tanggal 01 Agustus 2017
No Shift Pria Wanita Ekstra Bed BOR
11 11 6
1. Pagi 11 bed 11 bed 6 bed 27/22 x 100%
(1 kosong) (0 kosong) ( 0 kosong) = 123 %
Tabel 2.16 Komposisi BOR Klien Kelolaan Mahasiswa Ruang Flamboyan RSUD
Kabupaten Kediri
No Shift Kelas 3 BOR
1. Pagi 10 bed 10/10 x 100% = 100%
(0 kosong)
2. Sore 10 bed 10/10 x 100% = 100%
(0 kosong)
3. Malam 10 bed 10/10 x 100% = 100%
(0 kosong)
Sumber: Dokumentasi Ruang Flamboyan tanggal 01 Agustus 2017
Baik Rusak
1. Tempat tidur 28 28 -
dewasa
Meja pasien
2. 28 28 -
Kipas angin
3. 9 9 -
Kursi
4. kayu/plastik 30 30 -
Branchart
5. Jam dinding 1 1 -
6. Timbangan 4 4 -
7. Kamar mandi 1 1 -
dan WC
8. 5 5 1perawat
2px laki-laki
Lemari kayu
2Perempuan
Lemari kaca
10. 4 4 -
Wastafel
11. 4 4 -
12. 3 2 1 1 Perawat
1 px L
Meja kayu
1Px P
13. 4 4 Meja
Kursi roda perawat
2 2
Sketsel -
14. 1 -
Mobilisasi
-
15. 1 1
Sketsel Paten
-
Korden
-
16. 22 22
18 Pasien
17. 20 20
2 Perawat
1. Stetoschope 4 Baik
2. O2 15 Baik
3. Tensi meter air raksa 3 Baik
4. Bak instrumen sedang 2 Baik
5. Bak instrumen kecil 4 Baik
6. Tempat korentang 1 Baik
7. Korentang 2 Baik
8. Thermometer axilla 2 Baik
9. Syiring pump 5 Baik
10. Cucing 4 Baik
11. Pinset anatomi 4 Baik
12. Pinset cirugi 4 Baik
13. Tong spatel 1 Baik
14. Gunting verban 1 Baik
15. Gunting biasa 3 Baik
16. Alat EKG 1 Baik
1 Sarung O2 15 Baik
2 Bantal 48 Baik
3 Seprai 56 Baik
4 Stilaken 20 Baik
5 Sarung Bantal 50 Baik
6 Selimut - Tdk layak
pakai
7 Taplak Meja Pasien -
8 Taplak Meja besar 2 Baik
9 Perlak 30 Baik
10 Pengikat Pasien 10 Baik
Alur pengadaan Alat/Sarana Keperawatan di Ruang Flamboyan RSUD Pare Kediri
Bidang Keperawatan
Kepala Ruang
Logistik
e. Obat Emergensi
Obat emergency yang ada di Ruang Flamboyan RSUD Pare Kediri
a) Stesolid Injeksi
b) Lidocain Injeksi
c) Combiven
d) Dipenhidramin Injeksi
e) Antropin Sulfate
f) Epineprin
g) Calci Gulconas
h) Meylon
i) Otsu D40
j) Otsu KCl 7,46
k) Mayo
l) Endutrakhea Tube
m) Selang O2 Nasal
n) RL
o) NS
p) D5
q) Otsu W1
r) Slem
s) Spuit Injeksi
t) Infus Set
u) Curopor
v) Elektroda
w) Abokat
x) Three way
y) Dressing Iv
f. Administrasi Penunjang:
1. Buku Perencanaan Pasien Pulang
2. Buku Timbang Terima dan Format Timbang Terima / Observasi
3. Buku Regrister
4. Standart Operasional Prosedur (Sop)
5. Standart Asuhan Keperawatan (Sak)
6. Buku Pengendalian Lingkungan
7. Buku Makanan Pasien
8. Buku Pemeriksaan Penunjang
Berdasarkan data dari pengkajian di atas, sebagian besar peralatan di Ruang Flamboyan
sudah memenuhi standar jumlah yang ditetapkan oleh RSUD Kabupaten Kediri. Alat-alat yang
sudah terpenuhi sesuai standar telah dimanfaatkan oleh Ruangan secara baik. Untuk peralatan
yang tidak ada standar jumlahnya selama ini untuk mengevaluasinya adalah berdasarkan
kriteria kecukupan penggunaan dalam kegiatan sehari-hari.
2.1.3 Metode Pemberian Asuhan Keperawatan (M3-Methode)
2.3.3.1 Penerapan Model MAKP
Dari hasil wawancara dan angket tanggal 02 Agustus 2017 tentang model asuhan
keperawatan yang digunakan saat ini didapatkan bahwa model yang digunakan ruang
Flamboyan RSUD Kabupaten Kediri adalah metode moduler dengan dibagi dua tim.
Dalam satu tim terdapat 3 perawat yang bertanggung jawab yaitu sift pagi terdapat 2
PP dan 1 PA, sift siang terdapat 2 PP, serta sift malam terdapat 2 PP. Model yang
dipergunakan sesuai dengan misi dan visi rumah sakit.
Metode yang digunakan di ruangan dipimpin oleh seorang kepala ruangan yaitu
seorang sarjana Keperawatan yang berpengalaman, penanggung jawab pelayanan
dengan masa kerja 8 tahun. Sedangkan terdapat 13 perawat pelaksana dengan 3 orang
pendidikan S1 Keperawatan, 9 orang pendidikan DIII Keperawatan, dan 1 orang
dengan pendidikan SMA sebagai CP. Pelaksanaan MAKP di Ruang Flamboyan
kurang optimal. Ini dibuktikan ketika pasien penuh ada beberapa tugas perawat belum
terselesaikan. Berdasarkan hasil kuesioner dari 13 perawat, 10% berpendapat bahwa
MAKP yang digunakan model MAKP modular yaitu berjumlah 2 perawat, 80%
berpendapat tim yaitu berjumlah 9 perawat dan 10% berpendapat tim modifikasi yaitu
berjumlah 2 perawat.
2.3.3.2 Timbang Terima
Berdasarkan observasi timbang terima dilakukan tiga kali dalam sehari, yaitu pada
pergantian shift malam ke pagi (pukul 07.30), pagi ke sore (pukul 14.00) dan sore ke
malam (pukul 21.00). Timbang terima di ikuti oleh semua perawat dan petugas yang
hadir. Pada pagi hari timbang terima dihadiri oleh perawat yang bertugas dan kepala
ruangan. Menurut observasi yang dilakukan di ruangan pelaksanaan timbang terima
didokumentasikan dalam buku catatan timbang terima dalam setiap tim. Isi dari buku
catatan timbang terima mencakup Situation (nama pasien, no. Register pasien, lama
hari perawatan pasien, diagnosa medis pasien, keluhan utama), Backround (riwayat
penyakit dahulu, tindakan yang sudah dilakukan, terapi yang sudah diberikan, hasil
laboratoium dan hasil pemeriksaan penunjang), Assesment (berisi hasil TTV, GCS),
Recomendation (berisi tindakan yang sudah dilakukan dan yang akan dilakukan
pemberian obat). Laporan timbang terima sudah dilakukan dengan menggunakan
metode SBAR, sehingga informasi tentang pasien lebih lengkap dan memudahkan
perawat dalam melakukan tindakan asuhan keperawatan. Kegiatan timbang terima
dilakukan di nurse station yang dibuka oleh karu serta pelaporan dari perawat
penanggung jawab kemudian dilanjutkan ke bed pasien guna memvalidasi data, setelah
itu kembali lagi ke nurse station untuk dilakukan penutupan timbang terima oleh karu
Pelaksanaan timbang terima di ruang Flamboyan dilakukan secara lisan dan
tertulis, isi timbang terima terdokumentasi dengan baik dan semua pasien yang
dilaporkan dalam timbang terima, kemudian dilanjutkan dengan observasi pada bed
pasien dengan tujuan untuk memvalidasi data yang disampaikan saat timbang terima,
namun setelah validasi ke pasien belum ada diskusi di nurse station untuk membahas
kelanjutan validasi data tersebut.
2.3.3.3 Ronde Keperawatan
Kegiatan ronde keperawatan belum dilakukan secara optimal oleh tenaga
kesehatan yang ada di ruangan (Karu, PP, dan PA). Ronde keperawatan dilakukan
tergantung situasi masalah keperawatan yang belum terselesaikan dengan berbagai
modifikasi intervensi. Hal ini dilakukan guna menunjang proses penyembuhan pasien.
Berdasarkan wawancara yang dilakukan oleh kelompok, pelaksanaan ronde
keperawatan belum dilaksanakan secara optimal dikarenakan belum terbentuknya tim
dalam pelaksanaan kegiatan ronde keperawatan dan jarang ditemukannya kasus baru
atau langka yang sebagai salah satu syarat kegiatan ronde keperawatan.
2.3.3.4 Sentralisasi Obat
Sentralisasi obat di ruang Flamboyan sudah dilakukan untuk semua pasien dengan
menggunakan program UDD (Unit Day Dispensing), dan dikelola oleh Depo Farmasi.
Alur pemberian obat: Resep Dokter, Perawat memberikan resep obat ke Apotik,
kemudian pihak Apotik mengantar obat ke Ruangan.
Berdasarkan hasil observasi sentralisasi obat sudah berjalan sesuai prosedur dan
alur, Depo farmasi dan perawat ruang Flamboyan mempunyai buku daftar pemberian
obat, untuk obat-obatan High Alert maupun LASA (Look Alike Sound Alike) di letakkan
di almari tersendiri, apabila dokter atau perawat mengambil obat-obatan high alert
mengisi buku pengambilan obat yang di dalamnya terdapat tanggal dan jam pemberian
obat serta nama penanggung jawab yang mengambil obat tersebut, selain itu juga
terdapat obat-obat emergency yang sudah tersedia di ruangan yang di simpan di kotak
tersegel.
2.3.3.5 Supervisi dan Delegasi
Berdasarkan wawancara dengan Kepala Ruang (Karu) kegiatan supervisi
keperawatan sudah dilakukan secara informal oleh kepala ruangan untuk menilai secara
langsung kinerja perawat yang melakukan tindakan asuhan keperawatan kepada pasien.
Kegitan pendelegasian dari kepala ruangan ke PP/PA. Alur dilaksanakannya
delegasi diputuskan oleh kepala ruangan dan kepala ruangan yang mempunyai hak dan
tanggung jawab untuk melakukan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan
pengawasan. Tugas pelaksanaan dan perencanaan sebagian besar didelegasikan pada
bawahan. Sedangkan tugas pengawasan tidak dapat didelegasikan, kalaupun
didelegasikan hanya sebagian kecil saja untuk tindakan yang pernah dilakukan
pengawasan. Berdasarkan hasil wawancara tanggal 2 Agustus 2017 didapatkan bahwa
dalam pelaksanaan supervisi dan delegasi dengan tindakan antara lain injeksi dan rawat
luka untuk menghindari lupa dan dapat mengaplikasikan ilmu baru. Akan tetapi untuk
supervisi di ruangan belum terdapat format penilaian supervisi sehingga tidak ada bukti
pendokumentasian tentang pelaksanaan supervisi dan delegasi.
2.3.3.6 Discharge planning
Dari hasil observasi dan wawancara yang dilakukan pada tanggal 2 Agustus 2017,
perencanaan pulang sudah dilaksanakan dengan baik, informasi yang diberikan sudah
menyeluruh tentang penyakit dan kegiatan yang akan dilaksanakan misalkan kontrol ke
poli. Perencanaan pulang dilakukan sejak pasien datang hingga akan pulang dan
dilakukan dengan lisan dan tertulis. Format isi perencanaan pulang sudah tercantum
dalam rekam medik dan pemberian health education (HE), namun untuk leaflet/brosur
belum tersedia dengan lengkap sesuai penyakit pasien. Pemberian health education
meliputi penjelasan penyakit yang diderita oleh pasien dan cara mengatasi penyakitnya
jika kambuh, jadwal kontrol, aturan diet, obat yang dikonsumsi, perawatan luka apabila
terdapat luka, aktivitas dan istirahat. Kadang kala disertakan pula resep dan lembar
pemeriksaan laboratorium untuk perawatan dan kontrol selanjutnya.
2.3.3.7 Penerimaan Pasien Baru
Berdasarkan hasil wawancara didapatkan penerapan penerimaan pasien baru sudah
berjalan dengan baik. Pasien datang dari IRD akan mendapatkan form persetujuan
untuk rawat inap, kemudian masuk ke Ruang Flamboyan kemudian dengan persetujuan
dari dokter penanggung jawab pasien masuk ke Flamboyan, pasien akan ditempatkan
di bed sesuai klasifikasi diagnosa medisnya. Apabila pasien datang dari Poli akan
terlebih dahulu ke admisi (bagian yang mengurus kamar) kemudian dengan persetujuan
dari dokter penanggung jawab pasien ke sekretariat kemudian masuk ke Flamboyan.
Pasien akan diberikan formulir penerimaan pasien baru dan dilakukan pengkajian pada
pasien meliputi timbang berat badan, mengukur Tanda-Tanda Vital (TTV), observasi
tanda-tanda klinis pasien. Perawat memperkenalkan diri, pasien diinformasikan tentang
tata tertib, perencanaan tindakan untuk mengatasi masalah pasien. Keluarga pasien
diharuskan melengkapi dan mengurus surat-surat yang diperlukan. Berdasarkan hasil
wawancara tanggal 2 Agustus 2017 didapatkan bahwa sarana dan prasarana serta
orientasi ruangan dilakukan, serta diberikan penjelasan tentang manfaat dan tujuan
pemakaian gelang pada pasien dan keluarga.
2.3.3.8 Dokumentasi
Sampai saat ini sistem pendokumentasian yang berlaku di Flamboyan adalah
system SOR (Source Oriented Record) yaitu suatu sistem pendokumentasian yang
berorientasi dari berbagai sumber tenaga kesehatan, misalnya dari dokter, perawat, ahli
gizi dan lain-lain. Pendokumentasian yang dilkakukan oleh tenaga kesehatan yang ada
di ruang Flamboyan yaitu dengan metode SOAP. Dokumentasi tersebut dilakukan
terkait komunikasi yang efektif antar perawat.
URUT FORMULIR
2 CM 02 Persetujuan Umum
6 CM 06 Kurve List
47 CM 47 Formulir Observasi
51 CM 51 Asuahn Gizi
52 CM 52 Formulir pengiriman
54 CM 54 Status Ambulance
56 CM 56 Persetujuan Imunisasi
58 CM 58 Penolakan Masuk RS
69 CM 66 Pengamatan Persalinan
74 CM 71 Asesmen Kritis
79 CM 76 Status Sedasi
96 CM 93 Asuahan Kebidanan
Japel 13,500
2 Syringe Pump
JRS 11,000
Japel 13,500
3 Pasang Infus
JRS 750
Japel 1,250
4 Perawatan Sesak
JRS 2,250
Japel 3,750
5 NGT/GC/Lavement
JRS 1,000
Japel 1,500
6 Pasang DC
JRS 11,000
Japel 13,500
7 Askep
36.500
8 Skin Test
JRS 19,000
Japel 28,500
9 Oksigen
24 Jam 34,560
12 Jam 17,280
6 Jam 2,880
10 Pengambilan darah lab
JRS 2,000
Japel 3,000
Presentase
Jumlah
No. Diagnosa medis
pasien
()
KASIR
PASIEN PULANG
6. Produk
Ruang Flamboyan sebagai ruang rawat inap kelas III untuk kasus penyakit dalam,
syaraf, paru dan jantung
Ruang ini juga dipergunakan sebagai tempat praktik mahasiswa kesehatan seperti
Keperawatan dan Kedokteran.