Jenjang Karir
Pendidikan
Masa kerja
Pelatihan
Nama
JK
No
1
2. Cleaning Service - -
Sumber : Ruang MINA RSI Siti Hajar Mataram Tahun 2020
2) Kebutuhan tenaga perawat sesuai tingkat ketergantungan pasien
Perhitungan jumlah tenaga keperawatan menurut Douglas
(1984) dihitung berdasarkan tingkat ketergantungan pasien
untuk setiap shiftnya seperti tabel berikut :
Tabel 3.3 Jumlah Keperawatan Berdasarkan Klasifikasi
Ketergantungan Pasien Menurut Douglas
Waktu Kebutuhan Perawat
Klasifikasi Pagi Sore Malam
Minimal 0,17 0,14 0,07
Partial 0,27 0,15 0,10
Maksimal 0,36 0,30 0,20
Sumber : Douglas 1984
2
- Klien dengan pemasangan infus, persiapan pengobatan
memerlukan prosedur
c) Perawatan maksimal atau total memerlukan waktu 5-6 jam
per 24 jam dengan kriteria:
- Segalanya diberikan/dibantu
- Posisi diatur, observasi tanda-tanda vital tiap 2 jam
- Makan memerlukan NGT, menggunakan terapi intravena
- Pemakaian suction
- Gelisah/ disorientasi/ tidak sadar
3
Partial Care 2 2 2
Total Care 0 0 0
Total 13 11 11
Sumber : Ruang IRNA II Tahun 2019
Total tenaga perawat:
Pagi : 3 orang
Sore : 2 orang
Malam : 2 orang
+
7 orang perawat
Jumlah perawat yang dibutuhkan untuk bertugas pada
tanggal 6 April 2019 di Ruang IRNA II adalah : 7 orang perawat
+2 orang Perawat Primer + 1 orang tenaga (kepala ruangan), jadi
total jumlah perawat yaitu 10 orang.
Tabel 3.7. Tingkat ketergantungan pasien dan kebutuhan
perawat pada tanggal 07 Mei 2019 di ruang IRNA II (metode
douglas).
Klasifikasi
Jml Px Pagi Sore Malam
Px
Minimal Care 7 7 7 7
Partial Care 3 3 3 3
Total Care 0 0 0 0
Total 10 10 10 10
Sumber : Ruang IRNA II Tahun 2019
Total tenaga perawat:
Pagi : 2 orang
Sore : 1 orang
Malam : 1 orang
+
4 orang perawat
Jumlah perawat yang dibutuhkan untuk bertugas pada
tanggal 07 Mei 2019 di Ruang Irna II adalah : 4 orang perawat + 2
orang Perawat Primer + 1 orang tenaga (kepala ruangan), jadi total
jumlah perawat yaitu 7 orang.
4
Tabel 3.8. Tingkat ke tergantungan pasien dan kebutuhan
perawat pada tanggal 08 Mei 2019 di ruang IRNA II (metode
douglas).
Klasifikasi
Pagi Sore Malam
Px
Minimal Care 7 8 8
Partial Care 1 3 2
Total Care 0 0 0
Total 8 11 11
Sumber : Ruang IRNA II Tahun 2019
Total tenaga perawat:
Pagi : 3 orang
Sore : 2. orang
Malam : 1 orang
+
6 orang perawat
Jumlah perawat yang dibutuhkan untuk bertugas pada
tanggal 8 Mei 2018 di Ruang IRNA II adalah : 6 orang perawat + 2
oran Perawat Primer + 1 orang tenaga (kepala ruangan), jadi total
jumlah perawat yaitu 9 orang.
5
Jumlah perawat yang dibutuhkan untuk bertugas pada
tanggal 8 Mei 2018 di Ruang IRNA II adalah : 5 orang perawat + 2
oran Perawat Primer + 1 orang tenaga (kepala ruangan), jadi total
jumlah perawat yaitu 8 orang.
6
Total tenaga perawat:
Pagi : 2 orang
Sore : 2 orang
Malam : 1 orang
+
5 orang perawat
Jumlah perawat yang dibutuhkan untuk bertugas pada
tanggal 8 Mei 2018 di Ruang IRNA II adalah : 5 orang perawat + 2
oran Perawat Primer + 1 orang tenaga (kepala ruangan), jadi total
jumlah perawat yaitu 8 orang.
Seterusnya hingga tanggal 19 Mei 2019 jumlah pasien rata rata 12
orang dan jumlah perawat yang sift mencukupi sesuai jumlah
pasien.
a. Alur Pasien Masuk
Pasien
IGD IRJ
MRS
1. Pelayanan
2. Terapi medis
Instalasi Rawat Inap 3. Diagnosa medis
4. Keperawatan
5. Penunjang medis
KRS 6. Gizi
7. Rehab medik
Kamar jenazah
7
b. Methode
a. Penerapan MAKP
Keberhasilan suatu asuhan keperawatan kepada klien sangat
ditentukan oleh pemilihan metode pemberian asuhan keperawatan
profesional. Ada 5 metode pemberian asuhan keperawatan profesional
yang sudah ada dan akan terus dikembangkan di masa depan dalam
menghadapi tren pelayanan keperawatan. Untuk memberikan asuhan
keperawatan yang lazim dipakai meliputi metode fungsional, metode
tim, metode kasus, modifikasi metode tim-primer.
1) Metode fungsional
8
Metode fungsional merupakan manajemen klasik yang
menekankan efisiensi, pembagian tugas yang jelas, dan
pengawasan yang baik. Metode ini sangat baik untuk rumah sakit
yang kekurangan tenaga. Perawat senior menyibukkan diri
dengan tugas manajerial, sedangkan perawat pasien diserahkan
kepada perawat junior dan/atau belum berpengalaman.
Kelemahan dari metode ini adalah pelayanan keperawatan
terpisah-pisah, tidak dapat menerapkan proses keperawatan.
Setiap perawat hanya melakukan 1-2 jenis intervensi (misalnya
merawat luka). Metode ini tidak memberikan kepuasan kepada
pasien maupun perawat dan persepsi perawat cenderung kepada
tindakan yang berkaitan dengan keterampilan saja.
Kepala Ruangan
Pasien/klien
Skema 1. Sistem Pemberian Asuhan Keperawatan Fungsional
2) Metode Tim
Metode ini menggunakan tim yang terdiri atas anggota
yang berbeda-beda dalam memberikan asuhan keperawatan
terhadap sekelompok pasien. Perawat ruangan dibagi menjadi 2-
3 tim/grup yang terdiri atas tenaga profesional, teknikal, dan
pembantu dalam satu kelompok kecil yang saling membantu.
Metode ini memungkinkan pemberian pelayanan keperawatan
yang menyeluruh, mendukung pelaksanaan proses keperawatan,
dan memungkinkan komunikasi antartim, sehingga konflik
mudah diatasi dan memberi kepuasan kepada anggota tim.
9
Namun, komunikasi antaranggota tim terbentuk terutama dalam
bentuk konferensi tim, yang biasanya membutuhkan waktu, yang
sulit untuk dilaksanakan pada waktu-waktu sibuk. Hal pokok
dalam metode tim adalah ketua tim sebagai perawat profesonal
harus mampu menggunakan berbagai teknik kepemimpinan,
pentingnya komunikasi yang efektif agar kontinuitas rencana
keperawatan terjamin, anggota tim harus menghargai
kepemimpinan ketua tim, model tim akan berhasil bila didukung
oleh kepala ruang.
Tujuan metode keperawatan tim adalah untuk memberikan
perawatan yang berpusat pada klien. Perawatan ini memberikan
pengawasan efektif dari memperkenalkan semua personel adalah
media untuk memenuhi upaya kooperatif antara pemimpin dan
anggota tim. Melalui pengawasan ketua tim nantinya dapat
mengidentifikasi tujuan asuhan keperawatan, mengindentifikasi
kebutuhan anggota tim, memfokuskan pada pemenuhan tujuan
dan kebutuhan, membimbing anggota tim untuk membantu
menyusun dan memenuhi standard asuhan keperawatan.
Walaupun metode tim keperawatan telah berjalan secara
efektif, mungkin pasien masih menerima fragmentasi pemberian
asuhan keperawatan jika ketua tim tidak dapat menjalin
hubungan yang lebih baik dengan pasien, keterbatasan tenaga
dan keahlian dapat menyebabkan kebutuhan pasien tidak
terpenuhi.
Kepala Ruangan
10
Pasien / klien Pasien / klien
11
Perawat Primer
Pasien / Klien
Kepala Ruangan
12
5) Modifikasi :
MAKP Tim-Primer
Pada model MAKP tim digunakan secara kombinasi dari
kedua sistem. Menurut Ratna S. Sudarsono (2000) penetapan
sistem model MAKP ini didasarkan pada beberapa alasan :
a Keperawatan primer tidak digunakan secara murni, karena
perawat primer harus mempunyai latar belakang pendidikan
S1 Keperawatan atau setara.
b Keperawatan tim tidak digunakan secara murni, karena
tanggung jawab asuhan keperawatan pasien terfragmentasi
pada berbagai tim.
c Melalui kombinasi kedua model tersebut diharapkan
komunitas asuhan keperawatan dan akuntabilitas asuhan
keperawatan terdapat pada primer. Disamping itu, karena saat
ini perawat yang ada di RS sebagian besar adalah lulusan
SPK, maka akan mendapat bimbingan dari perawat
primer/ketua tim tentang asuhan keperawatan.
Contoh: untuk ruang model MAKP ini diperlukan 26
perawat. Dengan menggunakan model modifikasi keperawatan
primer ini diperlukan 4 (empat) orang perawat primer (PP)
dengan kualifikasi Ners, di samping seorang kepala ruang rawat
juga Ners. Perawat associate (PA) 21 orang, kualifikasi
pendidikan perawat asosiasi terdiri atas lulusan D3 Keperawatan
(3 orang) dan SPK (18 orang). Pengelompokan Tim pada setiap
shift jaga terlihat pada gambar di bawah.
Kepala Ruang
PP1 PP2
PA PA
13
PA PA
PA PA
7-10 7-10
Pasien Pasien
Misi JCI
Meningkatkan keselamatan dan kualitas perawatan pasien di seluruh
dunia.
14
Tujuan JCIA
1. Kualitas pelayanan
2. Kepercayaan masyarakat
3. Patient safety ervirontment safety
4. Staff safety
5. Revenue
6. Margin
7. Kesejahteraan karyawan
8. Daya saing
Manfaat JCIA
1. Meningkatkan kepercayaan public
2. Menyediakan lingkungan kerja yang aman dan efisien kepuasan
karyawan
3. Bernegosiasi dengan sumber sumber pembayaran
4. Memperhatikan pasien dan keluarganya, menghormati hak-haknya,
melibatkan mereka dalam proses pelayanan
5. Menciptakan budaya yang terbuka
6. Membangun kepemimpinan yang kolaboratif
Persyaratan umum
1. Izin operasi
2. Ingin meningkatkan kualitas pelayanan
3. Mengikuti standar JCI
Standar JCI
1. Patient focus function
a. International patient savety goals
b. Access to care and continuity of care
c. Care of patient
d. Assesment of patient
e. Anasthesia and surgical care
f. Patient and family right
g. Patient and family education
h. Madication managemet and use
15
2. Organitation function
a. Staff Qualification and education
b. Goverments, leadership and direction
c. Fasility management and savety
d. Management of comunication and information
e. Quality improvement and patient savety
f. Prevention and control of infection
Tugas Dan Tanggung Jawab Kepala Ruang Rawat
1. Mengobservasi dan memberi masukan kepada PP terkait dengan
bimbingan yang diberikan PP kepada PA. Apakah sudah baik.
2. Memberikan masukan pada diskusi kasus yang dilakukan PP
dan PA.
3. Mempresentasikan isu-isu baru terkait dengan asuhan
keperawatan.
4. Mengidentifikasi fakta dan temuan yang memerlukan
pembuktian.
5. Mengidentifikasi masalah penelitian, merancang usulan dan
melakukan penelitian.
6. Menerapkan hasil-hasil penelitian dan memberikan asuhan
keperawatan .
7. Bekerjasama dengan kepala ruangan dalam hal melakukan
evaluasi tentang mutu asuhan keperawatan, mengarahkan dan
mengevaluasi tentang implementasi MPKP
8. Mengevaluasi pendidikan kesehatan yang dilakukan PP dan
memberikan masukan untuk perbaikan.
9. Merancang pertemuan ilmiah untuk membahas hasil
evaluasi/penelitian tentang asuhan keperawatan.
16
Perawat ketua grup/TIM adalah seorang perawat professional
dalam melaksanakan tugas, bertanggung jawab kepada kepala
ruangan.
Tugas Pokok :
Melaksanaan asuhan keperawatan kepada pasien sesuai
dengan standar profesi serta menggunakan dan memelihara logistic
keperawatan secara efisien dan efektif.
Uraian Tugas :
1. Bersama anggota group melaksanakan Askep sesuai standar
2. Bersama anggota group mengadakan serah terima dengan
group.tim (group petugas ganti) mengawasi : kondisi
klien/anggota keluarga, logistic keperawatan, administrasi rekam
medic, pelayanan pemeriksaan penunjang, kolaborasi program
pengobatan.
3. Melanjutkan tugas-tugas yang belum dapat diselesaikan oleh
group sebelumnnya.
4. Merundingkan pembagian tugas dengan anggota groupnya.
5. Menyiapkan perlengkapan untuk pelayanan dan visite dokter.
6. Mendampingi dokter visite, mencatat dan melaksanakan program
pengobatan dokter.
7. Membantu pelaksanaan rujukan
8. Melakukan orientasi terhadap klien/anggota keluarga baru
mengenai : tata tertib ruangan RS, perawat yang bertugas.
9. Menyiapkan orientasi pulang dan memberi penyuluhan kesehatan
10. Memelihara kebersihan ruang rawat dengan : mengatur tugas
cleaning service, mengatur tugas peserta didik, mengatur tata
tertib ruangan yang ditunjukkan kepada semua petugas, peserta
didik dan pengunjung ruangan.
11. Membantu karu membimbing peserta didik keperawatan
12. Membantu karu untuk menilai mutu pelayanan askep serta tenaga
keperawatan
17
13. Menulis laporan tim mengenai klien/anggota keluarga dan
lingkungan.
Tugas Dan Tanggung Jawab CI
Uraian tugas :
1. Melihat dan membaca laporan pendahuluan peserta didik
2. Melakukan pre conference.
3. Memberi waktu kepada peserta didik untuk membaca rekam medis
pasien
4. Membimbing peserta didik untuk meningkatkan komunikasi
terapeutik
5. Membimbing peserta didik dalam menerapkan rencana tindakan
keperawatan
6. Melakukan bedside teaching
7. Melakukan ronde keperawatan
8. Mengambil alih yang dilakukan peserta didik dalam situasi tertentu
9. Melakukan post konfrens yang membahas tentang kegiatan peserta
didik dalam melakukan asuhan keperawatan selama dinas.
10.Membimbing peserta didik dalam rangka mengakhiri praktek di
suatu ruangan
11. Mengontrol kehadiran peserta didik dan melaporkan kepada diklat
apabila peserta didik tidak hadir memberi bimbingan peserta didik
sesuai dengan tingkat pendidikannya dalam hal : melaksanakan
asuhan keperawatan dengan penerapan proses keperawatan
membimbing pembuatan laporan kasus.
12. Mengkoordinasi bimbingan kepada penanggung jawab
tugas sore dan malam.
Tugas Dan Tanggung Jawab Perawat Pelaksana
Uraian tugas :
1. Melakukan asuhan keperawatan sesuai standar
2. Mengadakan serah terima dengan group/tim lain (group petugas
ganti) mengenai kondisi klien/anggota keluarga, logistic
18
keperawatan, administrasi rekam medic, pelayanan pemeriksaan
penunjang, kolaborasi program pengobatan.
3. Melanjutkan tugas-tugas yang belum dapat diselesaikan oleh group
sebelumnya.
4. Merundingkan pembagian tugas dalam groupnya.
5. Menyiapkan perlengkapan untuk pelayanan dan visite dokter
6. Mendampingi dokter visite, mencatat dan melaksanakan program
pengobatan dokter
7. Membantu pelaksanaaan rujukan
8. Melakukan orientasi terhadap klien/anggota keluarga/keluarga baru
mengenai : tata tertib ruangan/RS, perawat yang bertugas
9. Menyiapkan klien/anggota keluarga pulang dan memberikan
penyuluhan kesehatan
10. Memelihara kebersihan ruang rawat dengan : mengatur tugas
cleaning service dan peserta didik
11. Mengatur tata tertib ruangan yang ditujukan kepada semua
petugas, peserta didik dan pengunjung ruangan
12. Membantu kepala ruangan membimbing peserta didik keperawatan
13. Membantu kepala ruangan untuk menilai mutu pelayanan asuhan
keperawatan serta tenaga keperawatan
14. Menulis laporan tim/group mengenai kondisi klien/anggota
keluarga dan lingkungannya.
15. Memberikan penyuluhan kesehatan kepada klien/anggota
keluarga/keluarga.
19
informasi yang berkaitan dengan rencana kegiatan yang telah atau
Mina dilakukan 3 kali dalam sehari yaitu pada pergantian shift pagi
ke shift sore (pukul 14.00), shift sore ke shift malam (pukul 21.00),
dan shift malam ke shift pagi (pukul 08.00). Pada shift pagi,
yang bertugas pada saat itu kepada perawat yang akan bertugas
20
yang perlu dilanjutkan untuk klien. Apabila masalah belum
intervensi apa yang akan dilakukan pada hari itu. Hasil kegiatan
c. Ronde Keperawatan
d. Pengelolaan Sentralisasi Obat
e. Supervisi Keperawatan
f. Penerimaan pasien baru
Penerimaan pasien baru adalah suatu cara dalam menerima
kedatangan pasien baru pada suatu ruangan. Dalam penerimaan
pasien baru disampaikan beberapa hal mengenai orientasi ruangan,
perawatan, medis, dan tata tertib ruangan (Nursalam, 2011).
Tahapan Penerimaan Pasien Baru:
(1) Tahap pra penerimaan pasien baru
21
Sebelum pasien datang ke ruang Mina biasanya perawat
g. Discharge Planning
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa perawat di
Ruang Mina pada tanggal 31 Desember 2019 didapatkan bahwa
discharge planning sudah dilaksanakan pada saat pasien akan
keluar rumah sakit terutama pada pasien-pasien dengan penyakit
interna. Pelaksanaaan discharge planning dilakukan oleh perawat
jaga dengan mengisi form discharge planning dan menjelaskan
aturan tertentu pada saat pasien pulang seperti jadwal kontrol,
aktivitas, diet makanan secara umum, dan perawatan di rumah.
Sebagian besar perawat melakukan dischage planning
menggunakan lisan dimana menggunakan bahasa yang dimengerti
oleh pasien dan keluarga. Dischage planning tidak ada bukti
dokumentasi bahwa perawat telah melakukan hal tersebut dan
kurangnya pemberian liflet untuk dibeerikan kepada keluarga
pasien pulang.
22
h. Dokumentasi Keperawatan
Dokumentasi adalah catatan otentik yang dapat dibuktikan atau
dijadikan buku dalam persoalan hukum. Komponen dari
dokumentasi mencakup aspek komunikasi, proses keperawatan,
standar keperawatan. Berdasarkan hasil pengumpulan data melalui
observasi dan wawancara yang dilakukan tanggal 31 Desember
2019 kepada perawat Ruang Mina didapatkan sudah ada standar
operasional pelaksanaan dokumentasi keperawatan namun belum
lengkap disertai petunjuk teknis pengisian secara detail.
Dokumentasi keperawatan masih ada yang tidak lengkap pada saat
pengisian seperti menaikkan grafik pasien dan pengisian visite
dokter di sebagian Rekam Medik.
Berdasarkan hasil wawancara, perawat menyatakan bahwa
format dokumentasi dapat membantu perawat dalam melakukan
pengkajian kepada pasien, sebagian perawat juga masih
menggunakan diagnosa keperawatan lama seperti Nanda.
a. Man
Struktur Organisasi Ruang Mina RSI Siti Hajar Mataram Tahun 2020
KEPALA RUANGAN
Mega Adintika, S.Kep,Ners
PP
PP PP PP Melda Sari,
Annisa Wulandari,Amd.Kep Eva Yunia, Amd. Kep L. Yusuf S, Amd.Kep S.Kep,Ners
23
Cadangan
Itriatul Hijjah,
S.Kep.Ners
Keterangan :
= garis komando
Bagan 3.1 : Struktur Organisasi Ruang Mina RSI Siti Hajar
Mataram Tahun 2020 (Sumber : Ruang Mina RSI Siti Hajar
Mataram Tahun 2020)
24
c. Material
1) Peralatan dan fasilitas
Sarana dan Prasarana didapatkan dari hasil wawancara dan
observasi sebagai berikut :
a) Fasilitas untuk pasien :
Jumlah
No Nama Barang Kondisi
Barang
Bed pasien 13 Baik
Bed pengunjung 4
Bantal 13
Guling 13
Lemari besar 8 baik
Lemari kecil 9
Kulkas 4
Tv 13
Ac 13
Tiang infus 13
Meja/lemari pasien 13
Meja makan 13
Sofa 13
Bak sampah infeksius 13
Bak sampah non infeksius 13
Gorden 57
Kursi besi 17
Jam dinding 13
Wastapel 13
Bak mandi 13
Gayung 13
Kloset 13
Tempat tisu 13
Meja tamu 8
Tempat jemur 13
Lampu 16
Telpon 13
Cermin 13
Sower 13
Sumber : Ruang IRNA II Tahun 2019
b) Alat Medik
25
JUMLAH
NO NAMA BARANG KONDISI
BARANG
1. Tensimeter berdiri 2 Baik
2. Handrap 5
3. Oksigen 3
4. Apar 1
5. Bak sampah Infeksius 1
6. Non infeksisus 1
7. Khusus botol 1
8. Sefty box 1
9. Bak linen infeksisus 1
10. Bak linen non infeksius 1
11. Stetoskop 2 Baik
12. Suction 2 Baik
13. Monitor 2 Baik
14. Timbangan 1 Baik
15. EKG 1 Baik
16. GDS Stick 1 Baik
17. Syringe Pump 4 Baik
18. Infus Pump 2 Baik
19. Pulse Oxsimetri 1 Baik
20. Kursi roda 1 Baik
21. Thermometer 2 Baik
22. Standar infuse 40 Baik
23. Pinset anatomi 2 Baik
24. Pinset cirurgis 4 Baik
25. Gunting jaringan 1 Baik
26. Gunting perban 1 Baik
27. Bak instrument besar 1 Baik
28. Bak Instrumen sedang 1 Baik
29. Bak instrument kecil 1 Baik
30. Nerbeken 2 Baik
31. SPO2 Kecil 1 Baik
32. Troli 4 Baik
33. Tourniket 2 Baik
34. BVM 1 Baik
35. Regulator oksigen 20 Baik
36. Tromol sedang 1 Baik
37. Nebulizer 1 Baik
38. Kasur dekubitus 1 Baik
39. X-ray illuminator 1 Baik
Sumber : Ruang IRNA II Tahun 2019
26
BARANG
1. Sofa 1 Baik
2. Meja 3 Baik
3. Kursi plastic 12 Baik
4. Box obat 18 Baik
5. Kursi 1 Baik
6. Lemari 2 Baik
7. Troli besi 2
8. Troli kayu 1
9. Wastapel 1
10. Cermin 2
11. Tempat tisu 1
12. Bak mandi 3
13. Gayung 3
Kipas angin 2 Baik
14.
dinding
Jam dinding 1
Lampu sorot 1
Stetoskop 2
Lampu rontgen 1
Papan tulis 1
Telpon 1
Komputer 1
Bak sampah 8
Kasur 2
Bantal 2 2
Guling 2
Tiker 1
EKG 1
Sterilisator 1
Kocor 2
Rombong darah 1
Kotak spilkit 1
Kulkas obat 1
Dispenser 1
Urinal 4
Loker 3
Troli emergency 1
Kursi roda 2
Suction 1
Baskom 8
Bengkok 1
Sprei 19
Selimut 9
Waslap 6
Sarung bantal 21
27
Sarung guling 22
Bak intrumen 1
Pinset anatomis 1
Pinset sirugis 1
Klem 3
Handscone 1
Akuades 4
Gunting 1
Plester 1
Hipapik 1
Betadin 1
Handrap 2
Alkohol 1 1
Tromel 1
Reflek humer 1 1
Termometer 2
Penlight 1
Torniquet 2
Baki plastik 2
Sumber : Ruang IRNA II Tahun 2019
d) Alat Tenun
JUMLAH
NO. NAMA BARANG KONDISI
BARANG
1. Seprai 60 Baik
2. Tirai jendela Baik
3. Sampiran 25 Baik
Sumber : Ruang IRNA II Tahun 2019
e) Alat Elektronik
JUMLAH
NO. NAMA BARANG KONDISI
BARANG
1. Kipas angin berdiri 1 Baik
2. Kipas angin dinding 3 Baik
3. Jam Dinding 1 Baik
Sumber : Ruang IRNA II Tahun 2019
f) Daftar penyakit terbanyak 6 bulan terakhir
N Nama Penyakit Jumlah
O
1 DHF 55
2 Trombositopnea 30
3 DM 26
4 Pneumonia 25
5 TB Paru 20
28
6 Cardiomegali 15
7 GEA 12
8 CHF 6
9 Stroke 4
10 ISPA 3
Sumber : Ruang IRNA II Tahun 2019
29
6) Buku TTV :1
7) Buku GDS Stik :1
LOKASI DENAH
IRNA II RSUD PATUT PATUH PATJU KAB. LOMBOK BARAT
R1 Pintu R6
R. Tindakan R8
R. alkes
Toilet
Petugas
R.Administrasi
Sumber : Ruang IRNA II Tahun 2019
30
R3 R9
R4 R.10
R.5 G
d. Money
1) Sistem gaji
Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan dengan
kepala ruang Mina Rumah Sakit Islam Siti Hajar Mataram,
sistem gaji bersasarkan jenjang pendidikan, jenjang karir/mata
kerja, jabatan dll.
2) Sumber pendapatan
ruangan
31
asuhan pelayanan RS juga dapat dikaji dari tingkat pemanfaatan
sarana pelayanan oleh masyarakat, mutu pelayanan dan tingkat
efisiensi RS.secara umum aspek penilaian meliputi evaluasi,
dokumen,instrument,audit (EDIA).
1) Aspek instruktur
(input)
Struktur adalah semua input untuk system pelayanan sebuah RS
yang meliputi MI (tenaga), M2 (sarana prasarana) , M3 (metode
asuhan keperawatan) , M4 (dana), M5 (pemasaran), M6 (Mutu)
dan lainnya. Ada sebuah asumsi yang menyatakan bahwa jika
struktur system RS tertata dengan baik akan lebih menjamin mutu
pelayanan. Kualitas struktur RS diukur dari tingkat
kewajaran,kuantitas,biaya(efisiensi), dan mutu dari masing-masing
komponen struktur.
2) Proses
Proses adalah semua kegiatan dokter,perawat,dan tenaga profesi
lain yang mengadakan interaksi secara professional dengan pasien.
Interaksi ini di ukur antara lain dalam bentuk penilaian tentang
penyakit pasien,penegakan diagnosis,rencana tindakan pengobatan
,indikasi pengobatan,indikasi tindakan,penanganan penyakitdan
prosedur pengobatan.
3) Outcome
Outcome adalah hasil akhir kegiatan dokter,perawat,dan tenaga
profesi lain terhadap pasien.
b. Hasil kajian
(a) BOR Pasien( Bed Occuption Rate )
BOR = Jumlah Pasien/jumlah bed x 100%
Berdasarkan hasil pengkajian pada tanggal 31 Desember
2019 – 02 Januari 2020 diruang MINA didapatkan
gambaran kapasitas tempat tidur adalah 13 tempat tidur
dengan 1 ruang VIP eksklusif plus, 3 ruang VIP eksklusif, 9
32
ruang VIP dengan rincian sebagai berikut :
33
Kepuasan keluarga pasien rawat inap didapatkan
dengan menyebarkan angket yang berisi 22 item pertanyaan
pada 7 keluarga pasien yang ada di ruang rawat inap.
Diagram 3.2 Distribusi tingkat Kepuasan Pasien
70
60
50
40
30
20
10
0
SANGAT PUAS PUAS TIDAK PUAS SANGAT TIDAK
PUAS
34
Mutu Pelayanan Rawat Inap Di Ruang MINA Rumah Sakit Islam Siti
Hajar Kota Mataram
I. Data Demografi
1. Nama :
2. Umur :
3. Jenis kelamin :
4. Pendidikan :
5. Pekerjaan :
6. Ruang rawat inap :
7. Jenis pembayaran :
No Karakteristik 1 2 3 4
1 TANGIBLES (KENYATAAN)
a. Perawat memberi informasi tentang administrasi
yang berlaku bagi pasien rawat inap di RS.
b. Perawat selalu menjaga kebersihan dan kerapihan
ruangan yang Anda tempati.
c. Perawat menjaga kebersihan dan kesiapan alat-
alat kesehatan yang digunakan.
d. Perawat menjaga kebersihan dan kelengkapan
fasilitas kamar mandi dan toilet.
e. Perawat selalu menjaga kerapian dan
penampilannya
2 RELIABILITY (KEANDALAN)
a. Perawat mampu menangani masalah perawatan
Anda dengan tepat dan profesional.
b. Perawat memberikan informasi
tentangfasilitasyang tersedia, cara penggunaannya
dan tata tertib yang berlaku di RS.
c. Perawat memberitahu dengan jelas tentang hal-hal
yang harus dipatuhi dalam perawatan Anda.
35
d. Perawat memberitahu dengan jelas tentang hal-hal
yang dilarang dalam perawatan Anda.
e. Ketepatan waktu perawat tiba di ruangan ketika
Andamembutuhkan.
3 RESPONSIVENESS (TANGGUNG JAWAB)
a. Perawat bersedia menawarkan
bantuankepadaAnda ketika mengalami kesulitan
walautanpa diminta.
b. Perawat segera menangani Anda ketika sampai di
ruangan rawat inap.
c. Perawat menyediakan waktu khusus untuk
membantu Anda berjalan, BAB, BAK, ganti
posisi tidur, dan lain-lain.
d. Perawat membantu Anda untuk memperoleh obat.
e. Perawat membantu Anda untuk pelaksaan
pelayananfoto dan laboratorium di RS ini.
4 ASSURANCE (JAMINAN)
a. Perawat memberi perhatian terhadap keluhan
yang Anda rasakan.
b. Perawat dapat menjawab pertanyaan tentang
tindakan perawatan yang diberikan kepada Anda.
c. Perawat jujur dalam memberikan informasi
tentang keadaan Anda.
d. Perawat selalu memberi salam dan senyum ketika
bertemu dengan Anda.
e. Perawat teliti dan terampil dalam melaksanakan
tindakan keperawatan kepada Anda.
5 EMPATHY (EMPATI)
a. Perawat memberikan informasi kepada Anda
tentang segala tindakan perawatan yang akan
dilaksanakan.
b. Perawat mudah ditemui dan dihubungi bila Anda
membutuhkan.
36
c. Perawat sering menengok dan memeriksa keadaan
Anda seperti mengukur tensi, suhu, nadi,
pernapasan dan cairan infus.
d. Pelayanan yang diberikan perawat tidak
memandang pangkat/status tapi berdasarkan
kondisi Anda.
e. Perawat perhatian dan memberi dukungan moril
terhadap keadaan Anda (menanyakan dan
berbincang-bincang tentang keadaan Anda).
Keterangan:
37