KEPERAWATAN KRITIS
Supriyadi, S.Kep., Ners., M.Kep
3
ICU adalah suatu tempat atau unit
tersendiri di dalam rumah sakit, memiliki
staf khusus, peralatan khusus ditujukan
untuk menanggulangi pasien gawat karena
penyakit, trauma atau komplikasi-
komplikasi.
Staf khusus adalah dokter, perawat terlatih
atau berpengalaman dalam “intensive Care
(perawatan/terapi intensif)” yang mampu
memberikan pelayanan 24 jam; dokter ahli
atau berpengalaman (intensivis) sebagai
kepala ICU; tenaga ahli laboratorium
diagnostik; tekhnisi alat-alat pemantauan,
alat untuk menopang fungsi vital dan alat
untuk prosedur diagnostik.
4
Sejarah ICU
Tahun 1950 : ICU baru muncul di
ruang pulih sadar pasca bedah
Tahun 1960 : penanganan respirasi
dan jantung
Tahun 1970 : ICU pertama kali di
Indonesia di RSCM
Dalam beberapa tahun terakhir, ICU
mulai menjadi spesialis tersendiri, baik
untuk dokter maupun perawatnya
Tujuan Pelayanan Keperawatan Kritis
Menyelamatkan kehidupan.
Mencegah terjadinya kondisi memburuk dan komplikasi
melalui observasi dan monitoring yang ketat disertai
kemampuan menginterpretasikan setiap data yang
didapat, dan melakukan tindak lanjut.
Meningkatkan kualitas hidup pasien dan
mempertahankan kehidupan.
Mengoptimalkan kemampuan fungsi organ tubuh
pasien.
Mengurangi angka kematian pasien kritis dan
mempercepat proses penyembuhan pasien.
6
Kemampuan Minimal ICU
PICU - NICU
11
Gambaran Umum
Jenis pelayanan Perawatan Kritis
Pelayanan intensif dewasa (ICU-CCU)
Pelayanan intensif anak-anak dan neonatus
(PICU-NICU).
Pelayanan Khusus
12
Pelayanan ICU - CCU
13
Desain Tempat
14
PELAYANAN PICU (Pediatrik)
15
NICU (Neonatus)
16
Pelayanan Khusus
Bedah Jantung
CABG (Coronary Arteri Bypass Graft)
MVR (mitral Valve Repair/Replacement)
ASD (Atrial Septal Defect)
VSD (Ventrikel Septal Defect)
TOF (tetralogi of Fallot)
17
Pelayanan Khusus
Isolasi Pasien Kritis
Avian Influenza (AI)
MRSA (Methicillyn
Resistance
Staphylococcus Aureus)
Tuberkulosis
18
Klasifikasi Pelayanan ICU
Pelayanan ICU primer (standar minimal)
Level I (di Rumah Sakit Daerah dengan
tipe C dan D)
Mampu melakukan resusitasi dan
memberikan ventilasi bantu kurang dari
24 jam serta mampu melakukan
pemantauan jantung EKG
Pelayanan ICU sekunder (menengah)
Level II (Rumah sakit tipe B)
Mampu memberikan ventilasi Bantu lebih
lama, melakukan bantuan hidup lain
tetapi tidak terlalu kompleks
Pelayanan ICU tertinggi Level III
(type A)
Mampu melaksanakan semua aspek
perawatan/terapi intensif
Personil di ICU level III meliputi
intensivist dengan trainee, perawat
spesialis, profesional kesehatan lain,
staf ilmiah dan sekretariat yang baik.
Pemeriksaan canggih tersedia dengan
dukungan spesialis dari semua disiplin
ilmu
Pelayanan ICU Primer
(standar minimal)
Kekhususan yang harus dimiliki;
Ruangan tersendiri; letaknya dekat dengan kamar
bedah, ruang darurat dan ruangan perawatan lain
Memiliki kebijaksanaan/kriteria penderita yang
masuk keluar serta rujukan
Memiliki seorang dokter spesialis anestesiologi
sebagai kepala
Ada dokter jaga 24 jam dengan kemampuan
resusitasi jantung paru (A,B,C,D,E,F)
Konsulen yang membantu harus selalu siap
dipanggil
Memiliki jumlah perawat yang cukup dan sebagian
besar telah terlatih
Mampu melayani pemeriksaan laboratorium,
roentgen, kemudahan diagnostik dan fisioterapi
Pelayanan ICU Sekunder
(menengah)
Mampu memberikan ventilasi bantu lebih lama,
melakukan bantuan hidup lain tetapi tidak terlalu
kompleks, kekhususan yang harus dimiliki
Memiliki ruangan tersendiri; berdekatan dengan
kamar bedah, ruang darurat dan ruang perawatan
lain
Memiliki kriteria pasien masuk, keluar dan rujukan
Memiliki dokter spesialis yang dapat menanggulangi
setiap saat bila diperlukan
Memiliki seorang kepala ICU yang bertanggung
jawab secara keseluruhan (intensivis), dokter jaga
minimal mampu RJP (A,B,C,D,E,F)
Pelayanan ICU Sekunder
(menengah)
Mampu mengadakan tenaga perawat dengan
perbandingan pasien : perawat 1:1 pada setiap saat
jika diperlukan
Memiliki perawat yang bersertifikat terlatih
perawatan/terapi intensif
Mampu meberikan bantuan ventilasi mekanis
beberapa lama dan dalam batas tertentu melakukan
pemantauan invasive dan usaha bantuan hidup
Mampu melayani pemeriksaan laboratorium,
roentgen, kemudahan diagnostik dan fisioterapi
selama 24 jam
Memiliki ruang isolasi dan mampu melakukan
prosedur isolasi
Pelayanan ICU Tersier (tertinggi)
Kekhususan yang harus dimiliki:
Memiliki tempat khusus tersendiri di dalam rumah
sakit
Memiliki kriteria pasien masuk, keluar dan rujukan
Memiliki dokter spesialis yang dapat menanggulangi
setiap saat bila diperlukan
Memiliki seorang kepala ICU yang bertanggung
jawab secara keseluruhan (intensivis), dokter jaga
minimal mampu RJP (A,B,C,D,E,F)
Memiliki lebih dari satu staf intensivis
Pelayanan ICU Tersier (tertinggi)
Mampu menyediakan tenaga perawat
dengan perbandingan pasien:perawat 1:1
pada setiap shif untuk kasus berat dan tidak
stabil
Memiliki lebih banyak staf perawat
bersertifikat terlatih perawatan/terapi
intensif
Mampu melakukan semua bentuk
pemantauan dan perawatan/terapi intensif
Mampu melayani pemeriksaaan
laboratorium, roentgen, kemudahan
diagnostik dan fisioterapi selama 24 jam
Pelayanan ICU Tersier (tertinggi)
Memiliki paling sedikit seorang ahli dalam
mendidik staf perawat dan dokter muda agar
dapat bekerja sama dalam pelayanan pasien
Memiliki prosedur untuk pelaporan resmi dan
pengkajian
Didukung oleh semua yang ahli dalam diagnostik
dan terapi; seperti ahli penyakit dalam, ahli
bedah saraf, ahli kebidanan dan lain-lain
Memiliki staf tambahan yang lain misalnya
tenaga administrasi, tenaga rekam medis, tenaga
untuk ilmiah dan penelitian
Memiliki alat-alat untuk pemantauan khusus,
prosedur diagnostik dan terapi khusus.
Manajemen Keperawatan
Manajemen Pasien
Manajemen peralatan/sarana
Manajemen Tenaga Keperawatan
27
Manajemen Pasien
28
Indikasi Masuk ICU
1.Prioritas tinggi :
Klien kritis, tdk stabil, penyakit masih
reversible, memerlukan perawatan
intensif, misal respirtor, segera dll.
2. Prioritas rendah
klien dgn kemungkinan memerlukan
perawatan intensif, klien yg penyakitnya
irreversible tetapimengalami kegawatan
bukan karena penyakit dasarnya.
29
Indikasi Pasien Masuk ICU-CCU
Indikasi Masuk
30
Prioritas Masuk
Prioritas 1
Do all/everything : edema paru, status convulsivus, septic
shock, AMI, Disritmia
Prioritas 2
Do everything : post bedah mayor, post bedah jantung,
pasca henti jantung.
Post tindakan invasif : PCI, DVT
Prioritas 3
Do something : Metastese, penyakit jantung dan paru
terminal dengan komplikasi akut.
31
Prioritas 1
32
Prioritas 2
Prioritas 2
Do everything : post
bedah mayor, post
bedah jantung, pasca
henti jantung.
Post tindakan invasif :
Percutaneous Coronary
Intervention (PCI),Deep
Venous Thrombus (DVT
33
Prioritas 3
Do something :
Metastese, penyakit
jantung dan paru
terminal dengan
komplikasi akut.
34
Tak Memerlukan Perawatan ICU
MBO (Mati Batang Otak)
Koma dengan vegetatif permanen
End Stage dari suatu penyakit
Menolak terapi bantuan hidup
35
Manajemen Peralatan Sarana
36
Peralatan RUANG ICU/CCU
Sumber oksigen
Humidifier
Suction
Rescucitation Kit
Bedside monitor
DC Shock
Ventilator
Tempat tidur
37
Peralatan RUANG ICU/CCU
Trolley Emergency
Komunikasi
Tombol Alarm
Srerilisator
38
Ventilasi Ruangan
39
Oksigen Sentral, Compressor Air,
Vacum sentral
40
Sarana Tambahan
Mampu dengan cepat melayani
pemeriksaan laboratorium
rontgen untuk kemudahan diagnostik
selama 24 jam
fisioterapi
41
TROLLEY EMERGENCY
42
43
44
FOTOTHERAPI
45
Manajemen Tenaga Keperawatan
Standar Minimal
Jumlah tenaga
Kebijakan
46
PERAN PERAWAT ICU
1. Caring Role:
memelihara klien dan menciptakan
lingk. biologis, psikologis, sosiokultural yg
membantu penyembuhan.
2. Coordinating Role :
mengatur keterpaduan tindakan kep.
diagnostik, & terafutik shg terjalin
pelayanan yg efektif & efisien.
3. Therafeutik Role :
sebagai pelaksana pelimpahan tugas
dari dokter utk tindakan diagnostik dan
terafeutik. 47
48
Standar Ketenagaan Perawat
Pendikan formal minimal D3 Keperawatan
Perawat bersertifikat ICU,gawat darurat,
kardiologi dasar, kardiologi lanjutan.
Minimal sudah berpengalaman kerja di unit
penyakit dalam dan bedah.
Memiliki paling sedikit seorang yang mampu
mendidik medik dan perawat agar dapat
memberikan pelayanan yang optimal pada
pasien.
Mampu melakukan semua bentuk pemantauan
intensif baik invasive maupun non invasive
49
Standard Kompetensi Minimum
Pelayanan
50
PERTIMBANGAN ETIK
PRINSIP-PRINSIP ETIK
Sangat penting utk menganalisa konflik-konflik moral yg
dihadapi oleh perawat di ruang perawatan kritis/icu adalah:
52
SDM Keperawatan dan Metode
Penugasan
53
Kepala Ruang
Mengkoordinasi kegiatan pelayanan
secara keseluruhan
Membuat/mengatur jadwal dinas
Mengatur penugasan pada dinas
pagi
Membuat laporan kinerja perawat
54
Ka Tim (pagi)
Mengatur sirkulasi pasien
(pindah/pasien baru/pasien pulang
paksa)
Membuat laporan harian pasien
Membuat laporan kegiatan
pelayanan harian.
55
Perawat Pelaksana
Rasio perawat dengan perbandingan
Ideal 1 perawat : 1 pasien
Optimal 1 Perawat : 2 pasien
Minimal 1 perawat : 3 pasien
Kebutuhan Tenaga :
Disesuaikan dengan beban kerja
Beban kerja sesuai jumlah pasien
ex : Ruang ICU dengan 15 TT BOR rata-rata
70% maka kebutuhan tenaga adalah 45
perawat (asumsi pasien ventilator 8 orang,
non ventilator 4 orang)
56
RSUP NTB
1 ORANG KARU
16 ORANG PERAWAT
1 ORANG BILLING
57
Aplikasi
Dinas Siang : jumlah perawat 3
orang termasuk leader
1 perawat rata-rata merawat 3 pasien
dengan metode kasus.
Dinas Malam : jumlah perawat 3 or
1 perawat rata-rata merawat 3 pasien
dengan metode kasus.
58
Dinas Pagi :
Rata-rata 1 perawat merawat 3 pasien
59
Staff Penunjang
Ahli Fisioterapi
Ahli Radiologi
Ahli Gizi
Tenaga Analis Obat
Tenaga Administrasi
Tenaga Kebersihan
60
Dapur dan Farmasi
61
Farmakologi
62
Koordinasi Lintas Fungsi
Melibatkan banyak personel
Melibatkan banyak disiplin ilmu : Medis,
Perawat, Gizi, Rehabilitasi, Mikrobiologi
Klinik, Farmasi, Rumah Tangga.
Konsultan dan Medis : visite bersama,
diskusi.
63
Pelayanan Spesifik
Pemasangan
ventilator
Alat bantu napas
Teknologi canggih
“mahal”
64
Pelayanan Spesifik
Therapi Titrasi
Penggunaan
Syringe Pump
dan Infus Pump
65
Pelayanan Spesifik
Penggunaan WSD
(Water Seal
Drainage)
PostThoraks Surgery
66
Pelayanan Spesifik
Monitoring ketat
haemodinamik
Pengukuran vital sign
Tanda – tanda
perfusi jaringan
Tingkat Kesadaran
67
Pelayanan Spesifik
Pelayanan Pasca
Operasi Bedah
Jantung
Foto Therapi
68
FASILITAS PENUNJANG
FARMASI
DAPUR
RUANG DISKUSI
PERALATAN
TEXTILE
69
Fasilitas Penunjang
PERSONAL
HYGIENE
KEBUTUHAN
ELIMINASI
70
PENGKAJIAN KRITIS
11. Payudara
1.Umum
12. Pernapasan
2.Kulit
13. Cardiovaskuler
3.Rambut
14. Gastrointestinal
4. Kuku
15. Ginjal &
5. Kepala
Genitourinaria
6. Mata
16. Seksualitas L/P
7. Telinga
17. Muskuloskeletal
8. Hidung
18. Neurologik
9. Mulut tenggorok
19. Hematopoetik
10. Leher
20. Endokrin
Contoh penulisan Topik Laporan Kep Kritis
82
Contoh penulisan Topik Laporan Kep Gadar