KELOMPOK 2
LATAR BELAKANG
• Rumah sakit memegang peranan penting dalam sistem pelayanan kesehatan nasional. Sebagai
institusi kesehatan, rumah sakit dituntut untuk mengorganisir staf medis dan non medis,
perawat, dan memberikan pelayanan 24 jam sehari, 7 hari per minggu. Oleh karena itu,
pelayanan rumah sakit mengandalkan informasi secara intensif (Sidiq & Kunci, 2018).
• Sistem model asuhan keperawatan professional (MAKP) adalah suatu kerangka kerja yang
mendefinisikan empat unsur yakni standar, proses keperawatan, pendidikan keperawatan, sistem
MAKP. Perawat profesional dalam memberikan pelayanan keperawatan di masa depan adalah
harus dapat berkomunikasi secara lengkap, adekuat dan cepat (Nursalam, 2012).
RUMUSAN MASALAH
• Rumkital Dr. Ramelan peranannya ditingkatkan menjadi Rumah Sakit Tk. I ataupusat rujukan ABRI untuk wilayah indonesia timur. Sejak
itu Rumkital Dr.Ramelan bertugas mendukung satuan-satuan operasional ABRI, yang sedang melaksanakan operasi–operasi atau latihan di
wilayah indonesia timur, dengan pembentukan team bedah mobil dan menampung penderita akibat operasi dan latihan.
• Pada tanggal 4 Desember 1974, Rumkital Dr. Ramelan melaksanakan perjanjian kerja sama dengan Fakultas Kedokteran Unair
berdasarkan piagam keja sama yang ditanda tangani oleh KASAL dan Rektor Unair. Tahun 1974–1979, dibangun dan dikembangkan unit
bedah, sentral yang terdiri dari: bedah umum,kebidanan kandungan dan anesthesi serta sebagian unit rawat jalan. Tahun 1979–1984,
dibangun dan dikembangkan pula lembaga kesehatan keangkatan lautan, phisiotherapy, bengkel orthopedi, unit rawat jalan dan beberapa
ruangan perawatan lengkap dengan alat-alat kesehatan yang diperlukan serta pengembangan fasilitas pendukungnya .Tahun 1986, Rumkital
Dr. Ramelan ditunjuk sebagai koordinator UGD dalam rangka dukungan kesehatan pada pengamanan VVIP. Bersama-sama dengan rumah
sakit lainnya di Jawa Timur, Rumkital Dr. Ramelan merupakan salah satu unsur dari team penanggulangan medik musibah masal Propinsi
Tingkat I Jawa Timur. Pada tanggal 28 September 1987, peresmian penggunaan unit hemodialisa dan unit gawat darurat terpadu.
SEJARAH SINGKAT RUANG SARAF
• Sebelum didirikan gedung pavilliun VII yang baru, pavilliun 7 berada di ruang saraf dan jiwa
yang sekarang menjadi ruang E2. Pada tahun 1985 berpindah tempat menjadi pavilliun saraf A
dan pavilliun saraf B di ruang I. Setelah itu, pavilliun VII A dan 7 berdiri sendiri di selatan ruang
H2 kurang lebih pada tahun 2000 dan direnovasi pada tahun 2015, pasien sementara menetap di
ruang I. Pada bulan Juni 2015 menjadi ruang VII A dan ruang 7 ditambah ruang Stroke Unit
yang memiliki 4 kapasitas tempat tidur. Pada bulan Maret 2018 dilakukan renovasi ulang karena
atap roboh, pasien sementara menetap di ruang VI C. Renovasi selesai pada bulan Oktober 2018
dan menjadi ruang VII, Stroke Unit, dan NHCU.
Pengumpulan Data
Man (M1)
a. Jumlah Tenaga
•Ruang Saraf 7 RSPAL Dr. Ramelan Surabaya memiliki 34 orang tenaga keperawatan, dan 8 orang non-medis
termasuk cleaning service. Jadi total jumlah tenaga (medis, non medis dan cleaning service) di Ruang Saraf 7 adalah
40 orang.
•SMA : 8 orang
Tabel 2.3 rencana pengembangan staff di ruang saraf 7
N Pelatihan/Pendidikan Nama
o
.
3 Pendidikan S1 Wargiati
.
• x 14,5
• Faktor koreksi 25% total perawatan ruang syaraf (R7):
•x 3
• 30+6= 36 perawat/hari
Perhitungan Ketenagakerjaan Menurut Douglas
Jumlah tenaga yang diperlukan bergantung dari jumlah pasien dan tingkat ketergantungannya, klasifikasi
Jumlah Pasien
Mala
Pagi Sore Malam Pagi Sore Malam Pagi Sore
m
1 pasien 0,17 0,14 0,07 0,27 0,15 0,10 0,36 0,30 0,20
2 pasien 0,34 0,28 0,14 0,54 0,30 0,20 0,72 0,60 0,40
3dst 0,51 0,42 0,21 0,81 0,45 0,30 1,08 0,90 0,60
Tabel 2.8. Komposisi Tenaga Keperawatan Hari ke-1 tanggal 20 November 2023
Total tenaga perawat pada shift pagi dengan jumlah pasien 31 orang minimal care adalah 8 orang, pada shift sore adalah 5
orang, dan pada shift malam adalah 4 orang.
Tingkat Jumlah
Ketergantungan Pasien
Pagi Sore Malam
Jumlah 31 8 5 4
MATERIAL (M2)
Kamar 5
Kamar 1
Ruang
Kamar 2
Perawat
Ruang
Kamar 4 Ruang Ruang Mahasisw
Peralata Penunggu a
n HCU Kamar 3
Mushola
STATION
KAMAR MANDI PERAWAT DISEBELAH TIMUR DARI PINTU MASUK RUANG GANTI
NURSE STATION BERADA DI DALAM RUANG DI RUANG PAV VII SYARAF BAGIAN
BARAT
• Rawat inap Ruang 7 telah memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk
semua tindakan keperawatan yang akan diterapkan pada pasien dan buku
penunjang untuk administrasi seperti buku hand over, lembar standart
emergency troly, SOP, rekam medis atau status pasien yang tertulis atau
tercantum dalam SIMRS, SAK, panduan nyeri, SPO PPI, buku SPO pengisian
format askep, buku daftar dokter, Buku daftar jaga perawat, buku absensi
mahasiswa, buku panduan KPRS, buku uraian tugas karu, Katim, PP, dan non
medis, kumpulan leaflet, buku inventaris, buku BOR, buku kematian, buku
injeksi.
METHOD (M3)
Keperawatan Tim berkembang pada awal tahun 1950-an, saat berbagai pemimpin
keperawatan memutuskan bahwa pendekatan tim dapat menyatukan perbedaan kategori
Perawat pelaksana dan sebagai upaya untuk menurunkan masalah yang timbul akibat
penggunaan model fungsional. Pada model tim, Perawat bekerja sama memberikan asuhan
keperawatan untuk sekelompok pasien di bawah arahan/pimpinan seorang Perawat profesional
(Marquis & Huston, 2000).
MENURUT TAPPEN (1995), ADA BEBERAPA ELEMEN PENTING YANG HARUS
DIPERHATIKAN:
TIM, PERTEMUAN TIM UNTUK MENDISKUSIKAN KASUS PASIEN DAN UMPAN BALIK