Anda di halaman 1dari 1

Soal Kelompok 2 TB Paru

1. Bp. H (45 th) mengeluhkan sakit TBCnya 3 tahun belakangan ini, Bp.H sudah pernah
melakukan pengobatan selama 3 bulan pada 2 tahun yang lalu tetapi belum sembuh. Bp.H
mengeluh sesak dan sering batuk berdarah. Saat tidur Bp.H sering terbangun karena batuk-
batuk yang dialaminya. Dan Ibu R (40 th) istri dari Bp.H selalu merawat suaminya yang
sakit tersebut. Bp.H dan Ibu L tidur dalam satu kamar tanpa ada jendela. Bp. H juga
mengeluh kondisi Ibu R yang 2 minggu ini sering mengalami batuk dan bahkan pernah
keluar darah. Bp.H takut jika penyakitnya menular ke anggota keluarga yang lain.
Dari ilustrasi tersebut, apa yang menjadi raktor risiko Ibu R mengalami penularan infeksi
TBC oleh Bp.H dan bagaimana pencegahan umum yang dapat dilakukan untuk Ibu R?
a. individu dengan kondsi medikal yang sudah ada sebelumnya, pencegahan umum:
pemeriksaan sputum
b. individu yang berhubungan dekat dengan seseorang yang mempunyai TB aktif,
pencegahan umum: deteksi dini
c. individu yang tinggal di daerah kumuh, perumahan dibawa standar, pencegahan umum:
deteksi dini
d. individu degan gangguan imun, pencegahan umum: pemeriksaan bakteriologi
e. individu yang tinggal di daerah kumuh, perumahan dibawa standar, pencegahan umum:
deteksi dini

2. Kuman Micobacterium Tuberculosis yang masuk kedalam tubuh host akan menyebabkan
infeksi yang menimbulkan lesi primer pada paru lymphonodi regiomal yaitu
Lympheobronchial dapat terkena juga dan infeksi dapat terus menyebar ke ductus
thoracicus sirkulasi (darah) organ-organ lain. Cara ini merupakan cara infeksi yang paling
sering dan disebut dengan....
a. Inhalasi (terhirup)
b. Ingestion (tertelan)
c. Contact
d. Terapi
e. Terbawa angin

Anda mungkin juga menyukai