Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP) WAHAM

Pokok Bahasan : Skizofrenia

Sub Pokok Bahasan : Waham

Sasaran : Keluarga klien

Tempat : Posyandu Dahlia Dusun Kr. Duntal

Waktu : 30 menit

I. Latar Belakang
Modernisasi dan kemajuan tehnologi membawa perubahan dalam cara berfikir dam
dalam pola hidup masyarakat luas. Sejalan dengan modernisasi dan kemajuan tekhnologi,
manusia dihadapkan pada perubahan-perubahan yang akan membawa konsekwensi di bidang
kesehatan fisik dan jiwa. Perubahan-perubahan dalam kehidupan seseorang, baik perubahan
nilai budaya, perubahan system kemasyarakatan, perkerjaan serta adanya ketegangan antara
idealisme dan realitas, mengakibatkan timbulnya stress. Bertambahnya stress dalam
kehidupan tidak menyebabkan kematian secara langsung, namun beratnya gangguan tersebut
menganggu produktivitas hidup seseorang dan dapat menghambat pembangunan. Adannya
perubahan dalam kehidupan seseorang, membuat orang tersebut harus mengadakan adaptasi
dan menanggulangi stressor tersebut. Tetapi tidak semua orang mampu untuk menghadapi
dan menanggulangi stressor tersebut hal ini dapat menjadi sumber tekanan, frustasi dan
konflik yang akhirnya dapat menjadi stress baik fisik maupun mental. Kemampuan dalam
mengatasi masalah tersebut sangat tergantung pada kemampuan dan ketahanan individu
tersebut, sehingga tidak jarang pada beberapa individu akan timbul stress yang memuncak
bahkan mengarah pada gangguan jiwa. Salah satu penyakit gangguan jiwa yang
menyebabkan klien mengalami gangguan isi pikir : waham. Penyembuhan klien tidak saja
dengan pemberian obat, tetapi lebih penting adalah bagaimana perawatan yang diberikan
dalam suasana lingkungan yang therapiutik.
Untuk itu perawat di tuntut memiliki ketrampilan yang khusus agar dapat memberikan
asuhan keperawatan secara optimal dengan menitik beratkan pada keadaan psikososial tanpa
mengabaikan fisiknya. Peran perawat dalam perawatan klien dengan gangguan jiwa sangat
penting terutama dalam memenuhi dan berupaya seoptimal mungkin mengorentasikan klien
ke dalam realita, dengan cara menciptakan lingkungan yang terapiutik, melibatkan keluarga,
menjelaskan pola prilaku klien (untuk diskusi membagi pengalaman, mengatasi masalah
klien), menganjurkan kunjungan keluarga secara teratur..

II.            TUJUAN
A.    TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)
Setelah diberikan penyuluhan tentang kesehatan jiwa selama 1 x 30 menit diharapkan
keluarga mampu memahami tentang gangguan persepsi (halusinasi) dan gangguan proses
pikir.
B.     TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS(TIK)
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan jiwa selama 1 X 30 menit diharapkan keluarga
klien mampu :
1.      Menjelaskan pengertian waham
2.      Menyebutkan penyebab waham
3.      Menyebutkan macam-macam waham
4.      Menyebutkan tanda-tanda waham
5.      Menjelaskan penanganan/perawatan klien dengan waham dirumah

III.            WAKTU DAN TEMPAT


A.    Hari/ Tanggal :
B.     Pukul :
C.     Tempat : Posyandu Dahlia Dusun Kr. Duntal

IV.            MATERI
Terlampir

    V.            MEDIA DAN SUMBER BAHAN


A.    Media : Power point
B.     Sumber Bahan

VI.            METODE
Metode yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah ceramah, diskusi dan tanya
jawab.
VII.            RENCANA PENYULUHAN
No. Kegiatan Penyuluhan Waktu Kegiatan Audiens
1. Pembukaan
 Salam
3 menit
 Memperkenalkan diri Menjawab salam
 Menjelaskan tujuan

2.
Penyajian materi
 Menjelaskan materi tentang:
a. Definisi waham
14 menit Mendengarkan dan
b. Penyebab waham Memperhatikan
c. Macam-macam waham
d. Tanda dan gejala waham
e. Penanganan dan
perawatan waham
 Memberikan kesempatan
5 menit Menanyakan hal-
kepada keluarga untuk hal yang belum
dimengerti
bertanya
5 menit
 Menjawab pertanyaan yang
terkait dengan pertanyaan
keluarga klien

3.
Penutup
3 menit Merespon
 Memberikan umpan balik
Menjawab salam
 Salam

VIII.            RENCANA EVALUASI


Evaluasi penyuluhan akan dilakukan dengan memberikan 5 pertanyaan tentang materi
yang telah disampaikan ke keluarga.

IX.            PENILAIAN KEBERHASILAN


Penilaian keberhasilan dari penyuluhan adalah dengan memberikan 5 pertanyaan
dengan kriteria penyuluhan berhasil apabila keluarga mampu menjawab 4 atau 5 dari
pertanyaan dengan benar, Penyuluhan dikatakan kurang berhasil apabila keluarga hanya
mampu menjawab 2 atau 3 pertanyaan dengan benar, Sedangkan penyuluhan tidak berhasil
apabila keluarga hanya mampu menjawab 1 pertanyaan dengan benar.
  Bentuk soal : Esai
Soal-soal pertanyaan esai
1.      Sebutkan pengertian waham
2.      Sebutkan penyebab waham
3.      Sebutkan macam-macam waham
4.      Sebutkan tanda dan gejala waham
5.      Bagaimana cara penangan dan perawatan pasien dengan waham.

X. DAFTAR PUSTAKA
 Keliat,B.A, (1998). Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa, Jakarta, EGC.
 Stuart,G.W. Dan Sundeen,S.J. (1998), Buku Saku Keperawatan Jiwa, Jakarta, EGC.
 Lismidar,H, (1990) Gangguan isi pikiri, Jakarta, EGC.
 Townsend,M.C, (1998) Buku Saku Diagnosa Keperawatan Pada Keperawatan
Psikiatri, Edisi 3, Jakarta, EGC.
Lampiran : Materi
WAHAM
A. Pengertian
Waham adalah keyakinan palsu yang timbul tanpa stimulus dari luar dan
mempunyai ciri-ciri tidak realistic/tidak logis, menetap,egosentrik, yang diyakini
kebenarannya oleh pasien sebagai hal yang nyata.
Menurut (Depkes RI, 2000) Waham adalah suatu keyakinan klien yang tidak sesuai
dengan kenyataan, tetapi dipertahankan dan tidak dapat diubah secara logis oleh orang
lain. Keyakinan ini berasal dari pemikiran klien yang sudah kehilangan kontrol (Direja,
2011).
Waham curiga adalah keyakinan seseorang atau sekelompok orang berusaha
merugikan atau mencederai dirinya, diucapkan berulang-ulang tetapi tidak sesuai
dengan kenyataan (Kelliat, 2009).
B. Penyebab Waham
1) Faktor Predisposisi
Menurut Direja (2011) terdapat lima faktor predisposisi waham, yaitu :
a. Faktor perkembangan
Hambatan perkembangan dapat mengganggu hubungan interpersonal seorang
individu. Hal ini akan meningkatkan stress dan ansietas yang berakhir dengan
gangguan persepsi, klien menekan perasaannya sehingga pematangan fungsi
intelektual dan emosi menjadi tidak efektif.
b. Faktor sosial budaya
Seorang individu yang kesepian dan merasa diasingkan dari lingkungan
dapat menyebabkan timbulnya waham.
c. Faktor psikologis
Waham dapat disebabkan karena hubungan yang tidak harmonis ataupun
menjalani peran ganda/bertentangan. Hal ini dapat menimbulkan ansietas
yang berakhir dengan pengingkaran terhadap kenyataan.
d. Faktor biologis Waham diyakini terjadi karena adanya atrofi otak,
pembesaran ventrikel pada otak, serta terdapat perubahan pada sel kortikal
dan limbic
2) Faktor Presipitasi
Dalam Direja (2011) faktor presepitasi waham dapat dibedakan menjadi tiga,
yaitu :
a. Faktor sosial budaya Waham dapat dipicu karena adanya perpisahan dengan
orang yang berarti. Selain itu pengasingan atau pengucilan dari kelompok
masyarakat juga dapat menjadi pemicu waham.
b. Faktor biokimia Obat-obat farmakologis seperti dopamine, norepineprin, dan
zat halusinogen lainnya diduga dapat menjadi penyebab waham.
c. Faktor psikologis Kecemasan serta terbatasnya kemampuan individu dalam
mengatasi masalah dapat menyebabkan waham. Seseorang yang tidak mampu
mengembangkan koping efektif cenderung menghindari kenyataan dan hidup
dalam fantasi menyenangkan yang dibuatnya sendiri.
C. Macam-macam Waham
1) Waham kebesaran : Suatu kepercayaan bahwa penderita adalah orang yang
penting dan berpengaruh dan mungkin mempunyai kekuatan yang terpendam atau
merupakan orang terkuat sepanjang sejarah. Misalnya mengaku sebagai nabi,
kyai, tentara, dokter, kaya.
2) Waham curiga : Penderita mempunyai keyakinan bahwa seseorang atau
kelompok yang berusaha merugikan atau mencederai dirinya yang disampaikan
berulang dan tidak sesuai dengan kenyataan. Misalnya penderita menolak makan
makanan yang disaji karena merasa ada racunnya.
3) Waham nihilistik : pasien yakin bahwa dirinya sudah tidak ada lagi didunia atau
sudah meninggal yang dinyatakan secara berulang yang tidak sesuai dengan
kenyataan.misalnya mengatakan dirinya adalah mayat dan sudah meninggal.
4) Magic mistik : Keyakinan penderita tentang kemampuannya melakukan hal-hal
yang mustahil diluar kemammpuannya. Misalnya bisa menghidupkan orang yang
mati, bisa mengguna-guna orang.
5) Waham bizar :
a. Sisip pikir : Penderita yakin ada ide pikir orang lain yang disisipkan dalam
pikirannya yang disampaikan secara berulang dan tidak sesuai dengan
kenyataan.
b. Siar pikir : Penderita yakin bahwa orang lain mengetahui apa yang dia
pikirkan yang dinyatakan secara berulangdan tidak sesuai dengan kenyataan.
c. Kontrol pikir : Penderita yakin pikirannya dikontrol dari luar. Misalnya
melakukan percobaan bunuh diri atau ingin membunuh orang lain karena ada
yang menyuruh.
D. Tanda dan gejala waham
1) Merasa ada orang yang mengganggunya
2) Merasa ada gangguan dalam tubuhnya
3) Merasa hidup sendiri
4) Merasa dia adalah orang lain
5) Merasa mempunyai kekuatan (pendidikan, kepandaian, kekayaan yang luar biasa)
6) Merasa orang-orang tidak memperhatikanKeyakinan kepada agama yang
berlebihan.

E. Cara penanganan dan perawatan pasien dengan waham


1) Hindari mendebat pasien dengan wahamnya
2) Hindari mendukung waham
3) Jika waham timbul, kontak dengan pasien singkat tapi sering
4) Membantu aktivitas menjadi mandiri
5) Terapi obat

Anda mungkin juga menyukai