DISUSUN OLEH :
WILLIAM ADI TAMA
1804076
ASUHAN KEPERAWATAN
1804076
YOGYAKARTA
2019
ii
LEMBARAN PENGESAHAN
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis persembahkan kehadirat Tuhan Yang Esa, karena berkat
rahmat dan karunia-nya semata sehingga penulis mampu menyelesaikan
penyusunan laporan hasil praktik klinik dengan judul “Asuhan keperawatan pada
Tn. T dengan masalah utama Halusinasi penglihatan pada kasus skizofrenia di
Ruang Flambooyan Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. RM Soedjarwadi Provinsi Jawa
Tengah”.
Penyusunan laporan praktik klinik ini dapat terlaksana dengan baik berkat
dukungan dari banyak pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Vivi Retno Intening, S.Kep.,Ns.,MAN selaku ketua Stikes Bethesda
Yakkum Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan penulis untuk
praktik klinik keperawatan jiwa di Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. RM
Soedjarwadi Provinsi Jawa Tengah.
2. Bapak dr. Tri kuncoro, M.M.R selaku direktur Rumah Sakit Jiwa Daerah
Dr. RM Soedjarwadi Provinsi Jawa Tengah yang telah menerima
praktikan dan memperbolehkan berproses di rumah sakit jiwa.
3. Bapak Purnomo S.kep.,Ns, selaku pembimbing klinik Rumah Sakit Jiwa
Daerah Dr. RM Soedjarwadi Provinsi Jawa Tengah.
4. Bapak Indah Prawesti, S.Kep.,Ns.,M.Kep , selaku dosen pembimbing
akademik STIKES Bethesda Yakkum Yogyakarta.
5. Perawat – perawat rumah sakit yang selalu memberikan motivasi dan
masukan.
6. Berbagai pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu dalam penyusunan laporan praktik klinik.
iv
Dalam laporan praktik klinik ini, penulis menyadari masih belum sempurna. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik untuk laporan praktik klinik ini.
Penulis
v
DAFTAR ISI
Halaman
vi
7. Teori Keperawatan……………………………………. 19
8. NCP PK .........................................................................
BAB III TINJAUN KASUS 36
A. Pengkajian ............................................................................ 53
B. Analisa Data, Daftar Masalah, Pohon Masalah ................... 54
C. Daftar Diagnosa Keperawatan .............................................. 55
D. Rencana Keperawatan .......................................................... 123
E. Catatan Perkembangan .........................................................
BAB IV PENUTUP 133
134
A. Kesimpulan ..........................................................................
135
B. Saran ....................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................
LAMPIRAN
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
Oleh karena itu, penulis menulis makalah ini yang akan dibahas pada mata
kuliah Psikologi Keperawatan. Skizofrenia adalah gangguan psikotik yang
sifatnya merusak, melibatkan gangguan berfikir, persepsi, pembicaraan,
emosional, dan gangguan perilaku. Gangguan psikotik adalah gangguan
jiwa yang ditandai dengan ketidakmampuan individu menilai kenyataan
yang terjadi (Anonim, 2012). Gangguan jiwa skizofrenia merupakan
gangguan jiwa yang berat dan gawat yang dapat dialami manusia sejak
muda dan dapat berlanjut menjadi kronis dan lebih gawat ketika muncul
pada lanjut usia (lansia) karena menyangkut perubahan pada segi fisik,
psikologis dan sosial-budaya. Skizofrenia pada lansia angka prevalensinya
sekitar 1% dari kelompok lanjut usia (Dep.Kes.1992).
3
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, maka dapat di rumuskan permasalahan sebagai
berikut : “Bagaimana asuhan keperawatan pada Tn. S dengan masalah
utama halusinasi pendengaran pada kasus skizofrenia di Ruang Geranium
Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. RM Soedjarwadi Klaten Provinsi Jawa
Tengah tahun 2019?“.
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Mengetahui asuhan keperawatan pada Tn. S dengan masalah utama
halusinasi pendengaran pada kasus skizofrenia di Ruang Geranium
Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. RM Soedjarwadi Klaten Provinsi Jawa
Tengah tahun 2019.
2. Tujuan Khusus
Diharapkan mahasiswa untuk merawat secara profesional dan mampu :
a. Melakukan pengkajian secara menyeluruh pada klien dengan kasus
Halusinasi Pendengaran
b. Melakukan analisa data pada klien dengan kasus Halusinasi
Pendengaran
c. Mengelompokan daftar masalah pada klien dengan kasus
Halusinasi Pendengaran
d. Membuat pohon masalah pada klien dengan kasus Halusinasi
Pendengaran
e. Menentukan diagnosa keperawatan pada klien dengan Halusinasi
Pendengaran
f. Menyusun rencana asuhan keperawatan pada klien dengan
Halusinasi Pendengaran Melakukan implementasi pada asuhan
keperawatan pada klien dengan kasus Halusinasi Pendengaran
g. Melakukan evaluasi dengan benar pada klien dengan Halusinasi
Pendengaran
4
4. Studi Dokumentasi
Pengumpulan data didapatkan dari hasil yang telah didokumentasikan
sebelumnya atau studi dokumentasi yaitu salah satunya pada buku
catatan pemberian obat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
5
6
e. Tanda gejala
Menurut Yosep (2009), tanda dan gejala dari schizophrenia antara lain:
1) Gejala Positif
a) Delusi atau waham, yaitu suatu keyakinan yang tidak rasional
meskipun telah dibuktikan secara objektif bahwa keyakinannya
itu tidak rasional, namun penderita tetap meyakini
kebenarannya.
b) Halusinasi, yaitu pengalaman panca indera tanpa ada
rangsangan (stimulus).
c) Kekacauan alam pikir, yang dapat dilihat dari isi
pembicaraanya.
d) Gaduh, gelisah, tidak dapat diam, mondar-mandir, agresif,
bicara dengan semangat dan gembira berlebihan.
e) Merasa dirinya “orang besar”, merasa serba mampu, serba hebat
dan sejenisnya.
f) Pikirannya penuh dengan kecurigaan atau seakan-akan ada
ancaman terhadap dirinya.
2) Gejala Negatif
a) Alam perasaan (affect) “tumpul” atau “mendatar”. Gambaran
alam perasaan ini dapat terlihat dari wajahnya yang tidak
menunjukkan ekspresi
b) Menarik diri atau mengasingkan diri.
c) Kontak emosianal amat miskin, pendiam
d) Pasif dan apatis
e) Sulit dalam berpikir abstrak
f) Pola pikir stereotipy
11
2. Halusinasi
a. Definisi
Halusinasi adalah terganggunya persepsi sensori seseorang, dimana
tidak terdapat stimulus, pasien merasakan stimulus yang sebenarnya
tidak ada (Yosep, 2016).
Halusinasi adalah perubahan persepsi sensori : keadaan dimana
individu atau kelompok mengalami atau beresiko mengalami suatu
perubahan dalam jumlah, pola atau interpretasi stimulus yang datang
(Stuart and Sundeen, 2010).
b. Etiologi
Halusinasi disebabkan oleh Skizofrenia gangguan mental organik,
penggunaan zat halusinofenik, ketidakseimbangan endokrin, gangguan
afektif, depresi, sindrom putus asa dan keracunan obat. Faktor genetik,
neurobiology, neurotransmiter dan psikologis.
1) Faktor predisposisi (Stuart and Sundeen, 2010)
a) Faktor perkembangan
Pada tahap perkembangan individu mempunyai tugas
perkembangan yang berhubungan dengan pertumbuhan
interpersonal, bila dalam pencapaian tugas perkembangan
tersebut mengalami gangguan akan menyebabkan seseorang
berperilaku menarik diri.
b) Faktor biologik
Abnormalitas otak yang menyebabkan respon neurobiologis
yang maladaptif yang baru dimulai dipahami,ini termasuk hal-
12
c) Faktor sosiokultural.
Teori social budaya atau lingkungan meyakini bahwa orang
yang berasal dari sosial ekonomi rendah atau kondisi orang tua
tunggal dan tidak mempunyai kesempatan mendapatkan
penghargaan dari orang lain yang dapat mempengaruhi
gangguan orientasi realita sehingga memberikan reaksi yang
salah dan tidak mampu berespon terhadap stimulus dari luar.
Isolasi sosial merupakan factor dalam gangguan
berhubungan.akibat dari dari norma yang tidak mendukung
pendekatan terhadap orang lain atau tidak menghargai anggota
masyarakat yang tidak produktif seperti lansia, orang cacat dan
berpenyakit kronis
d) Faktor keluarga.
Sistem keluarga yang terganggu dan norma keluarga yang tidak
mendukung hubungan keluarga dengan pihak lain diluar
keluarga dengan pihak lain diluar keluarga dapat
mengembangkan perilaku menarik diri. Faktor genetik dapat
mendukung terjadinya gangguan dalam hubungan sosial
sehingga menimbulkan perilaku menarik diri sampai dengan
halusinasi.
2) Faktor presipitasi (Stuart and Sundeen, 2010).
a) Stressor sosio kultural
(1) Menurunnya stabilitasi unit keluarga.
13
f. Pohon Masalah
Resiko perilaku kekerasan (akibat)
(Keliat, 2014)
2) Faktor biologis
Adanya kegiatan terhadap fisik, berupa atropi otak, pembesaran
ventrikel, perubahan bentuk sel dalam sel kortek dan limbik.
3) Faktor genetik
Skizofrenia diturunkan melalui kromosom tertentu.
2. Faktor presipitasi
a. Kesehatan
Nutrisi dan kurang tidur, ketidakseimbangan irama sirkardian,
kelelahan, infeksi, obat-obatan, sistem saraf pusat, kurangnya latihan
dan hambatan untuk menjangkau pelayanan kesehatan.
b. Lingkungan
Lingkungan sekitar yang memusuhi, masalah dalam rumah tangga,
kehilangan kebebasan hidup dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari
sukar dalam berhubungan dengan orang lain, isolasi sosial, kurangnya
dukungan sosial, tekanan pekerjaan, kemiskinan.
c. Sikap
Merasa tidak mampu (harga diri rendah), putus asa (tidak percaya
diri), merasa gagal (kehilangan motivasi), kehilangan kendali diri,
rendahnya kemampuan bersosialisasi.
3. Perilaku
Respon perilaku klien terhadap halusinasi dapat berupa curiga, ketakutan
rasa tidak aman, gelisah, bingung, perilaku merusak diri, kurang
perhatian, tidak mempu mengambil keputusan, bicara inkoheren, bicara
sendiri, tidak dapat membedakan yang nyata dengan yang tidak nyata.
Perilaku klien yang mengalami halusinasi sangat tergantung pada jenis
halusinasinya, meliputi:
a. Isi halusinasi
20
Dapat ditanyakan suara apa yang didengar apa saja yang dikatakan
suara itu jika halusinasi auditorik. Apa bentuk bayangan yang dilihat
jika halusinasi visual, bau apa yang dicium jika halusinasi penghidu,
rasa apa yang dikecap jika halusinasi pengecap, apa yang dirasakan
dipermukaan jika halusinasi perabaan.
b. Waktu dan frekuensi
Kapan pengalaman halusinasi muncul, berapa hari sekali sehari,
seminggu atau sebulan halusinasi muncul.
c. Pencetus halusinasi
Identifikasi situasi yang dialami sebelum halusinasi muncul
d. Respon klien
Menentukan sejauh mana halusinasi telah mempengaruhi klien, bisa
dikaji dengan melihat apa yang dilakukan klien saat halusinasi muncul.
4. Mekanisme koping
a. Regresi
Menjadi malas beraktivitas sehari-hari.
b. Proyeksi
Menjelaskan perubahan suatu persepsi dengan berusaha untuk
mengalihkan tanggung jawab kepada orang lain.
c. Menarik diri
Sulit mempercayai orang lain dan asyik dengan stimulasi internal.
5. Diagnosa Keperawatan
a. Resiko perilaku kekerasan
b. Gangguan persepsi sensori : Halusinasi
c. Isolasi sosial : menarik diri
d. Harga diri rendah
21
6. Rencana Tindakan Keperawatan
Perubahan Sensori Persepsi : Halusinasi
Nama : Diagnosa Medis :
No RM : Ruang :
No Tgl Diagnosa Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Keperawatan
1. Perubahan SP 1 :
Sensori Klien dapat Setelah 1 x 1. Diskusikan isi halusinasi 1. Tingkah laku klien terkait
Persepsi : mengidentifikasi pertemuan klien (seperti : “bunuh halusinasi menunjukkan isi
Halusinasi isi, frekuensi, diharapkan klien dia, cekik dia, dll). halusinasi yang klien alami.
waktu terjadi, dapat 2. Diskusikan frekuensi 2. Tingkah laku klien terkait
situasi pencetus, mengidentifikasi (dalam sehari) klien halusinasi menunjukkan
perasaan, respon isi, frekuensi, mengalami halusinasi frekuensi halusinasi yang
halusinasi. waktu terjadi, klien alami.
situasi pencetus, 3. Diskusikan waktu 3. Tingkah laku klien terkait
perasaan, respon terjadinya halusinasi halusinasi menunjukkan
halusinasi. dengan klien waktu terjadinya halusinasi
4. Diskusikan situasi dan 4. Tingkah laku klien
kondisi yang menunjukkan situasi dan
menimbulkan atau tidak kondisi halusinasi yang klien
menimbulkan halusinasi alami
5. Diskusikan perasaan 5. Ungkapan menunjukkan apa
yang saat itu pasien yang dibutuhkan dan
rasakan (saat halusinasi) dirasakan oleh klien
6. Identifikasi dengan klien 6. Respon yang dirasakan saat
apa yang dirasakan jika itu menunjukkan halusinasi
terjadi halusinasi, beri yang dialami klien
19
No Tgl Diagnosa Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Keperawatan
kesempatan klien untuk
mengungkapkan
perasaannya
SP 1 :
Klien dapat Setelah 1 x Jelaskan kepada klien cara- Mengontrol halusinasi
menjelaskan pertemuan cara yang dapat mengontrol merupakan salah satu upaya
cara mengontrol diharapkan klien halusinasi : untuk mengurangi/mengatasi
halusinasi : dapat a. Menghardik halusinasi pada klien
menghardik, menjelaskan b. Pemberian obat
obat, bercakap- cara mengontrol c. Bercakap-cakap
cakap dan halusinasi : d. Melakukan kegiatan
melakukan menghardik,
kegiatan obat, bercakap-
cakap dan
melakukan
kegiatan
SP 1:
Klien dapat Setelah 1 x 1. Jelaskan pengertian 1. Menghardik halusinasi
mendemonstrasi pertemuan mengontrol halusinasi adalah upaya mengendalikan
kan cara diharapkan klien dengan menghardik diri terhadap halusinasi
mengontrol dapat dengan cara menolak
halusinasi mendemonstrasi halusinasi yang muncul.
(menghardik) kan cara 2. Jelaskan tujuan 2. Tujuan dari menghardik agar
mengontrol mengontrol halusinasi pasien tidak larut untuk
20
No Tgl Diagnosa Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Keperawatan
halusinasi dengan menghardik menuruti halusinasinya
(menghardik)
3. Jelaskan cara 3. Meningkatkan kognitif
mengontrol halusinasi pasien
dengan menghardik
4. Demonstrasikan cara 4. Memberikan gambaran pada
menghardik (dilakukan klien cara menghardik
oleh perawat)
5. Demonstrasikan cara 5. Melihat sejauh mana
menghardik bersama kemampuan pasien
dengan pasien
6. Minta klien 6. Menilai kemampuan klien
mendemonstrasikan
cara mengontrol
halusinasi dengan cara 7. Meningkatkan kepercayaan
menghardik diri klien
7. Beri pujian pada pasien
SP 1:
Klien dapat Setelah 1 x Bantu klien untuk Memasukkan kegiatan
memasukkan pertemuan memasukkan ke dalam mengontrol halusinasi ke dalam
latihan cara diharapkan klien jadwal kegiatan harian jadwal kegitan harian
mengontrol dapat latihan cara mengontrol merupakan upaya untuk
halusinasi memasukkan ke halusinasi dengan cara membiasakan diri melatih dan
dengan cara dalam jadwal menghardik mengaplikasikan cara
menghardik kegiatan mengontrol halusinasi klien.
2 Perubahan SP 2 :
21
No Tgl Diagnosa Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Keperawatan
Sensori Klien dapat Setelah 1 x 1. Evaluasi aktivitas yang 1. Menilai keberhasilan latihan
Persepsi : menyebutkan pertemuan sudah terjadwal sebelumnya.
Halusinasi aktivitas yang diharapkan klien a. Tanyakan apakah
sudah terjadwal mampu aktivitas yang
mengevaluasi terjadwal sudah
latihan dilakukan
sebelumnya b. Anjurkan klien
(menghardik untuk menyebutkan
halusinasi) aktivitas yang sudah
dilakukan
(menghardik 2. Meningkatkan kepercayaan
halusinasi) diri klien
2. Beri pujian pada pasien
SP 2 :
Klien dapat Setelah 1 x 1. Jenis : agar klien lebih
menjelaskan pertemuan 1. Jelaskan jenis, mengenali jenis obat yang
jenis obat, guna diharapkan klien kegunaan, serta dosis dikonsumsi dirinya.
obat, dosis obat, dapat obat. Kegunaan : agar klien
frekuensi obat, mengontrol mengetahui manfaat dari
cara pemberian halusinasi obat yang diprogramkan
obat dan dengan teratur Dosis : agar klien memahami
kontinuitas minum obat dosis yang diberikan
minum obat. 2. Klien memahami frekuensi,
2. Jelaskan frekuensi, cara cara pemberian dan
pemberian dan kontinuitas minum obat yang
kontinuitas minum diprogramkan
22
No Tgl Diagnosa Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Keperawatan
obat. 3. Mensukseskan program
pengobatan klien
3. Demonstrasikan cara
pemberian obat dengan
6 prinsip benar 4. Mensukseskan program
(perawat terlebih pengobatan klien
dahulu)
4. Demonstrasikan secara
bersama-sama dengan
klien cara pemberian 5. Mensukseskan program
obat dengan prinsip 6 pengobatan klien
benar
5. Beri kesempatan pada
klien untuk melakukan
secara mandiri cara 6. Mensukseskan program
pemberian obat dengan pengobatan klien
prinsip 6 benar
6. Demonstrasikan klien
minum obat secara
teratur dengan prinsip 6
benar (jenis, guna,
dosis, frekuensi, cara, 7. Meningkatkan kepercayaan
kontinuitas minum diri klien
obat)
7. Beri reinforcement
positif pada klien
23
No Tgl Diagnosa Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Keperawatan
SP 2 :
Klien Setelah 1 x Bantu klien untuk Memasukkan kegiatan untuk
memasukkan pertemuan memasukkan latihan mengontrol halusinasi ke dalam
latihan diharapkan klien mengontrol halusinasi jadwal kegiatan harian
mengontrol dapat dengan cara menghardik merupakan upaya untuk
halusinasi memasukkan dan minum obat ke dalam membiasakan diri melatih
dengan cara latihan jadwal kegiatan harian. mengaplikasikan cara
menghardik dan mengontrol menghardik dan minum obat
minum obat ke halusinasi saat klien mengalami halusinasi.
dalam jadwal dengan cara
kegiatan harian. menghardik dan
minum obat ke
dalam jadwal
kegiatan harian.
SP 2 :
Klien dapat Setelah 1 x 1. Evaluasi latihan 1. Menilai perkembangan
mendemonstrasi pertemuan menghardik halusinasi kemampuan klien
kan cara diharapkan klien yang dilakukan klien
menghardik dan mampu a. Anjurkan klien
minum obat mengevaluasi menjelaskan
latihan tujuannya
sebelumnya b. Anjurkan klien
(menghardik untuk
halusinasi dan memperagakan cara
mengontrol menghardik 2. Menilai perkembangan
dengan cara 2. Evaluasi latihan teratur kemampuan klien
24
No Tgl Diagnosa Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Keperawatan
minum obat) minum obat
a. Anjurkan klien
menjelaskan 6 benar
obat (jenis, guna,
dosis, frekuensi, cara
dan kontinuitas
minum obat)
b. Anjurkan klien untuk
memperagakan
minum obat dengan
teratur 3. Meningkatkan kepercayaan
3. Beri pujian kepada klien diri klien
3. Perubahan SP 3 :
Sensori Klien dapat Setelah 1 x 1. Jelaskan tujuan 1. Dengan bercakap-cakap
Persepsi : mengontrol pertemuan bercakap-cakap dengan maka terjadi distraksi, focus
Halusinasi halusinasi diharapkan klien orang lain perhatian klien akan beralih
dengan cara dapat dari halusinasi ke percakapan
bercakap-cakap mengontrol yang dilakukan dengan orang
dengan orang halusinasi lain.
lain dengan cara 2. Demonstrasi terlebih 2. Memberikan gambaran
bercakap-cakap dahulu cara bercakap- tentang cara bercakap-cakap
dengan orang cakap dengan orang pada klien
lain lain (perawat)
3. Demonstrasikan
bersama-sama dengan 3. Melatih klien cara bercakap-
klien cara mengontrol cakap
25
No Tgl Diagnosa Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Keperawatan
halusinasi (bercakap-
cakap dengan orang
lain)
4. Beri kesempatan klien 4. Mengevaluasi kemampuan
untuk klien
mendemonstrasikan
cara bercakap-cakap
dengan orang lain.
5. Beri reinforcement 5. Meningkatkan kepercayaan
positif diri klien
SP 3 :
Klien dapat Setelah 1 x Motivasi klien untuk Memasukkan kegiatan untuk
memasukkan pertemuan memasukkan latihan mengontrol halusinasi ke dalam
cara mengontrol diharapkan klien menghardik, minum obat jadwal kegitan harian
halusinasi dapat dan bercakap-cakap hari ini merupakan upaya untuk
(menghardik, memasukkan ke dalam jadwal kegiatan membiasakan diri melatih dan
minum obat dan cara mengontrol mengaplikasikannya.
bercakap-cakap halusinasi
dengan orang (menghardik,
lain) ke dalam minum obat dan
jadwal kegiatan bercakap-cakap
harian dengan orang
lain) ke dalam
jadwal kegiatan
harian
SP 3 :
26
No Tgl Diagnosa Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Keperawatan
Klien dapat Setelah 1 x Jelaskan kepada klien cara- Mengontrol halusinasi
menjelaskan pertemuan cara yang dapat mengontrol merupakan salah satu upaya
cara mengontrol diharapkan klien halusinasi : untuk mengurangi/mengatasi
halusinasi : dapat a. Menghardik halusinasi pada klien
menghardik, menjelaskan b. Pemberian obat
obat, bercakap- cara mengontrol c. Bercakap-cakap
cakap dan halusinasi : d. Melakukan kegiatan
melakukan menghardik,
kegiatan obat, bercakap-
cakap dan
melakukan
kegiatan
4. Perubahan SP 4 :
Sensori Klien dapat Setelah 1 x 1. Evaluasi latihan 1. Menilai perkembangan
Persepsi : mendemonstrasi pertemuan menghardik halusinasi kemampuan klien
Halusinasi kan cara diharapkan klien yang dilakukan klien
menghardik, mampu a. Anjurkan klien
minum obat dan mengevaluasi menjelaskan
bercakapcakap latihan tujuannya
dengan orang sebelumnya b. Anjurkan klien
lain. (menghardik untuk
halusinasi, memperagakan cara
mengontrol menghardik
dengan cara 2. Evaluasi latihan teratur 2. Menilai perkembangan
minum obat dan minum obat kemampuan klien
27
No Tgl Diagnosa Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Keperawatan
bercakap-cakap a. Anjurkan klien
dengan orang menjelaskan 6 benar
lain) obat (jenis, guna,
dosis, frekuensi, cara
dan kontinuitas
minum obat)
b. Anjurkan klien untuk
memperagakan
minum obat dengan
teratur
3. Evaluasi klien cara 3. Menilai perkembangan
bercakap-cakap dengan kemampuan klien
orang lain
a. Anjurkan klien
menjelaskan tujuan
bercakap-cakap
dengan orang lain
b. Anjurkan klien
memperagakan
kembali cara
bercakapcakap
dengan orang lain.
4. Beri pujian kepada klien 4. Meningkatkan kepercayaan
diri klien
SP 4 :
28
No Tgl Diagnosa Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Keperawatan
Klien dapat Setelah 1 x 1. Demonstrasikan klien 1. Untuk mengurangi risiko
mengontrol pertemuan melakukan kegiatan munculnya kembali
halusinasi diharapkan klien harian yang terjadwal : halusinasi dengan
dengan dapat a. Jelaskan pentingnya menyibukkan diri dengan
melakukan mengontrol kegiatan yang teratur aktivitas yang teratur,
kegiatan harian halusinasi b. Diskusikan kegiatan aktivitas secara terjadwal,
(seperti : dengan yang biasa dilakukan klien tidak akan mengalami
menyapu, melakukan oleh pasien banyak waktu luang sendiri
merajut bagi aktivitas/kegiata c. Demonstrasikan yang seringkali mencetuskan
yang perempuan n harian . pasien melakukan halusinasi.
dan mengepel, kegiatannya
membersihkan (perawat terlebih
kamar mandi dahulu)
bagi laki-laki) d. Demonstrasikan
secara bersama–
sama salah satu dari
kegiatan yang
diinginkan klien
(seperti : menyapu,
merajut bagi yang
perempuan dan
mengepel,
membersihkan
kamar mandi bagi
laki-laki)
e. Minta klien 2. Meningkatkan kepercayaan
29
No Tgl Diagnosa Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Keperawatan
mendemonstrasikan diri klien
salah satu
kegiatannya
2. Beri reinforcement
positif jika pasien
melakukan sesuai
kegiatan yang sudah
disusun
SP 4 :
Klien dapat Setelah 1 x Motivasi klien untuk Memasukkan kegiatan untuk
memasukkan pertemuan memasukkan latihan mengontrol halusinasi ke dalam
cara mengontrol diharapkan klien menghardik, minum obat, jadwal kegitan harian
halusinasi dapat bercakap-cakap dan merupakan upaya untuk
(menghardik, memasukkan kegiatan harian hari ini ke membiasakan diri melatih dan
minum obat, cara mengontrol dalam jadwal kegiatan mengaplikasikannya.
bercakap-cakap halusinasi
dengan orang (menghardik,
lain dan minum obat,
kegiatan harian) bercakap-cakap
ke dalam jadwal dengan orang
kegiatan harian lain dan
kegiatan harian)
ke dalam jadwal
kegiatan harian
5. Perubahan SP 5 :
Sensori Klien dapat Setelah 1 x 1. Evaluasi latihan
30
No Tgl Diagnosa Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Keperawatan
Persepsi : mendemonstrasi pertemuan menghardik halusinasi 1. Menilai perkembangan
Halusinasi kan cara diharapkan klien yang dilakukan klien kemampuan klien
menghardik, mampu a. Anjurkan klien
minum obat, mengevaluasi menjelaskan
bercakap-cakap latihan tujuannya
dengan orang sebelumnya b. Anjurkan klien
lain dan (menghardik untuk
melakukan halusinasi, memperagakan cara
kegiatan harian. mengontrol menghardik
dengan cara 2. Evaluasi latihan teratur
minum obat, minum obat 2. Menilai perkembangan
bercakap-cakap a. Anjurkan klien kemampuan klien
dengan orang menjelaskan 6
lain dan benar obat (jenis,
melakukan guna, dosis,
kegiatan harian. frekuensi, cara dan
kontinuitas minum
obat)
b. Anjurkan klien
untuk minum obat
dengan teratur
3. Evaluasi klien cara
bercakap-cakap dengan 3. Menilai perkembangan
orang lain kemampuan klien
a. Anjurkan klien
menjelaskan tujuan
31
No Tgl Diagnosa Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Keperawatan
bercakap-cakap
dengan orang lain
b. Anjurkan klien
memperagakan
kembali cara
bercakapcakap
dengan orang lain. 4. Menilai perkembangan
4. Evaluasi klien cara kemampuan klien
melakukan kegiatan
harian
a. Anjurkan klien
untuk melakukan
kegiatan harian
sesuai yang
didiskusikan
pertemuan
sebelumnya
(seperti : menyapu,
merajut bagi yang
perempuan dan
mengepel, 5. Meningkatkan harga diri
membersihkan klien
kamar mandi bagi
laki-laki)
5. Beri pujian kepada klien
setelah selesai
32
No Tgl Diagnosa Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Keperawatan
melakukan seluruh
evaluasi pertemuan hari
ini.
SP 5:
Klien dapat Setelah 1 x 1. Jelaskan pentingnya 1. Untuk mengurangi risiko
melakukan pertemuan aktifitas yang teratur munculnya kembali
kegiatan harian diharapkan klien untuk mengatasi halusinasi dengan
secara mandiri mampu halusinasi. menyibukkan diri dengan
dari bangun pagi melakukan aktivitas yang teratur
hingga tidur kegiatan harian 2. Diskusikan aktivitas 2. Dengan aktivitas secara
malam. dari bangun pagi yang biasa dilakukan terjadwal, klien tidak akan
sampai tidur oleh klien mengalami banyak waktu
malam luang sendiri yang seringkali
3. Demonstrasikan salah mencetuskan halusinasi.
satu aktivitas yang biasa 3. Memberikan gambaran di
dilakukan oleh klien awal.
4. Lakukan secara
bersama-sama salah satu 4. Menilai kemampuan klien
aktivitas yang biasa
dilakukan klien
5. Beri kesempatan klien
untuk melakukannya 5. Menilai kemampuan klien
secara mandiri.
6. Bantu menyusun jadwal
aktivitas sehari-hari 6. Agar aktivitas dilakukan
sesuai dengan aktivitas sesuai jadwal.
33
No Tgl Diagnosa Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Keperawatan
yang telah dilatih.
Upayakan klien
memiliki aktivitas dari
bangun tidur sampai
tidur malam
SP 5 :
Klien dapat Setelah 1 x 1. Pantau pelaksanaan 1. Mengetahui perilaku yang
melakukan pertemuan jadwal kegiatan yang dilakukan klien
kegiatan secara diharapkan klien sudah disusun
mandiri mampu 2. Berikan penguatan 2. Meningkatkan harga diri
melakukan terhadap perilaku klien klien
kegiatan secara yang positif 3. Mengetahui perkembangan
mandiri 3. Berikan penilaian kemampuan klien dalam
kemampuan klien yang melakukan kegiatan secara
mandiri mandiri.
SP 5 :
Klien dapat Setelah 1 x 1. Pantau perkembangan 1. Memantau kemampuan
mengontrol pertemuan kemampuan klien dalam klien.
halusinasi diharapkan klien mengontrol halusinasi
dapat (menghardik, teratur
mengontrol minum obat, bercakap-
halusinasi cakap, dan melakukan 2. Mengetahui kemampuan
kegiatan) klien dalam mengontrol
2. Berikan penilaian pada halusinasi
pada kemampuan klien
dalam mengontrol 3. Meningkatkan harga diri
34
No Tgl Diagnosa Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Keperawatan
halusinasi klien
3. Selalu berikan
penguatan positif pada
klien
6. Perubahan SP 1 Keluarga :
Sensori Keluarga dapat Setelah 1 Diskusikan bersama Menggali masalah yang
Persepsi : mengungkapkan kali keluarga mengenai masalah dirasakan keluarga dalam
Halusinasi masalah dalam pertemuan merawat klien dengan merawat klien
merawat klien diharapka halusinasi
n keluarga
mampu
mengungk
apkan
masalah
dalam
merawat
klien
35
No Tgl Diagnosa Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Keperawatan
SP 1 Keluarga :
Keluarga Setelah 1 x Diskusikan bersama Menggali sejauh mana
mampu pertemuan keluarga tentang halusinasi pengetahuan keluarga mengenai
menjelaskan diharapkan (pengertian, tanda gejala klien dengan halusinasi.
pengertian, keluarga mampu serta proses terjadinya
tanda gejala menjelaskan halusinasi)
serta proses pengertian,
terjadi tanda gejala
halusinasi serta proses
terjadi
halusinasi
SP 1 Keluarga :
Keluarga Setelah 1 x Jelaskan cara merawat klien Penanganan yang tepat dapat
mampu pertemuan dengan halusinasi : membantu proses penyembuhan
menjelaskan diharapkan a. Jangan membantah klien dengan halusinasi
cara merawat keluarga mampu halusinasi atau
pasien dengan menjelaskan menyokongnya.
halusinasi cara merawat b. Jangan biarkan
pasien dengan melamun dan
halusinasi sendiri
c. Minum obat secara
teratur
d. Bila tanda
halusinasi muncul,
putus halusinai
36
No Tgl Diagnosa Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Keperawatan
dengan cara
menepuk
punggung klien,
anjurkan klien
untuk
menghardik/bercak
ap-cakap dengan
orang lain.
SP 1 Keluarga :
Keluarga Setelah 1 x 1. Demonstrasikan cara 1. Keluarga mampu
mampu pertemuan merawat klien dengan menerapkan cara menghardik
mempraktekkan diharapkan halusinasi kepada klien dengan
cara merawat keluarga mampu (menghardik) : halusinasi.
klien dengan mempraktekkan a. Jelaskan tujuan cara
halusinasi cara merawat mengontrol
(menghardik) klien dengan halusinasi:
halusinasi menghardik kepada
(menghardik) keluarga
b. Jelaskan cara
menghardik pada
keluarga
c. Demonstrasikan cara
menghardik
halusinasi (perawat
memberi contoh
37
No Tgl Diagnosa Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Keperawatan
terlebih dahulu)
d. Demonstrasikan
bersama-sama
dengan keluarga cara
menghardik
halusinasi klien
e. Beri kesempatan
keluarga untuk
melakukan secara
mandiri cara
menghardik klien
dengan halusinasi 2. Memberikan semangat
2. Beri reinforcement positif pada keluarga agar
positif pada keluarga tetap merawat klien.
klien
SP 1 Keluarga :
Keluarga Setelah 1 x Anjurkan keluarga Agar kegiatan pasien dapat
mampu pertemuan membantu klien sesuai berjalan sesuai jadwal.
membantu klien diharapkan jadwal dan memberi klien
untuk keluarga mampu pujian.
melakukan membantu klien
kegiatan sesuai untuk
jadwal dan melakukan
memberi pujian. kegiatan sesuai
jadwal dan
memberi pujian.
38
No Tgl Diagnosa Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Keperawatan
7. Perubahan SP 2 Keluarga :
Sensori Keluarga Setelah 1 x Evaluasi kegiatan keluarga Mengetahui perkembangan yang
Persepsi : mampu pertemuan dalam merawat klien dilakukan keluarga dalam
Halusinasi menjelaskan diharapkan halusinasi dengan merawat klien dengan halusinasi
kembali cara keluarga mampu menghardik
merawat klien menjelaskan a. Tanyakan keluarga
halusinasi kembali cara tujuan merawat klien
dengan cara merawat klien halusinasi dengan cara
menghardik dengan menghardik
menghardik b. Anjurkan keluarga
untuk demonstrasi
kembali cara
mengontrol halusinasi
(menghardik) pada
klien
SP 2 Keluarga :
Keluarga Setelah 1 x 1. Jelaskan keluarga 6 1. Meningkatkan pengetahuan
mampu pertemuan benar cara memberikan keluarga dalam merawat
menjelaskan 6 diharapkan obat pada klien : klien dengan halusinasi
benar cara keluarga klien a. Benar jenis obat
memberikan mampu b. Benar guna obat
obat (benar menjelaskan c. Benar dosis obat
jenis, guna, kembali cara d. Benar frekuensi obat
dosis, frekuensi, mengontrol e. Benar cara
cara pemberian halusinasi 2 pemberian obat
dan kontinuitas yaitu teratur f. Benar kontinuitas
39
No Tgl Diagnosa Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Keperawatan
minum obat) minum obat minum obat
pada klien
SP 2 Keluarga :
Keluarga Setelah 1 x 1. Jelaskan kepada
mampu pertemuan keluarga tujuan tentang 1. Meningkatkan kognitif
membimbing diharapkan pentingnya membimbing keluarga
klien untuk keluarga mampu klien dalam teratur
teratur minum membimbing minum obat.
obat klien untuk 2. Jelaskan pada keluarga
teratur minum cara membimbing klien 2. Meningkatkan kognitif
obat untuk teratur minum keluarga
obat
3. Demonstrasikan pada 3. Meningkatkan psikomotor
keluarga cara keluarga dalam merawat
memberikan obat klien
dengan prinsip 6 benar
(perawat terlebih 4. Meningkatkan psikomotor
dahulu) keluarga dalam merawat
4. Demosntrasikan secara klien
bersama-sama dengan
keluarga cara 5. Meningkatkan psikomotor
memberikan obat keluarga dalam merawat
dengan prinsip 6 benar klien
5. Minta keluarga untuk
redemonstrasi cara 6. Meningkatkan semangat
memberikan obat positif keluarga agar tetap
40
No Tgl Diagnosa Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Keperawatan
dnegan prinsip 6 benar membimbing klien.
6. Berikan penguatan
positif pada keluarga
SP 2 Keluarga :
Keluarga Setelah 1 x Anjurkan keluarga Agar kegiatan pasien dapat
mampu pertemuan membantu klien sesuai berjalan sesuai jadwal.
membantu klien diharapkan jadwal dan memberi klien
untuk keluarga mampu pujian
melakukan membantu klien
kegiatan sesuai untuk
jadwal dan melakukan
memberi pujian. kegiatan sesuai
jadwal dan
memberi pujian.
8. Perubahan SP 3 Keluarga :
Sensori Keluarga Setelah 1 x
Persepsi : mampu pertemuan 1. Evaluasi kegiatan 1. Mengetahui perkembangan
Halusinasi menjelaskan diharapkan keluarga dalam merawat yang dilakukan keluarga
kembali cara keluarga mampu klien halusinasi dengan dalam merawat klien dengan
merawat klien menjelaskan menghardik halusinasi
dengan kembali cara a. Tanyakan keluarga
menghardik dan merawat klien tujuan merawat klien
membimbing dengan halusinasi dengan
klien teratur menghardik dan cara menghardik
minum obat. membimbing b. Anjurkan keluarga
klien teratur untuk demonstrasi
41
No Tgl Diagnosa Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Keperawatan
minum obat. kembali cara
mengontrol
halusinasi
(menghardik) pada
klien 2. Mengetahui perkembangan
2. Evaluasi kegiatan yang dilakukan keluarga
keluarga dalam dalam merawat klien dengan
membimbing klien halusinasi
untuk teratur minum
obat
a. Tanyakan keluarga
prinsip 6 benar
dalam pemberian
obat
b. Anjurkan keluarga
untuk demonstrasi
cara membimbing 3. Memberikan semangat
klien dengan 6 benar positif pada keluarga agar
obat tetap merawat klien.
3. Beri resinforcement
positif pada keluarga
SP 3 Keluarga :
Keluarga Setelah 1 x Jelaskan cara bercakap- Meningkatkan kognitif keluarga
mampu pertemuan cakap dan melakukan dalam merawat klien dengan
menjelaskan diharapkan kegiatan untuk mengontrol halusinasi
kembali cara keluarga mampu halusinasi
42
No Tgl Diagnosa Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Keperawatan
merawat klien menjelaskan
dengan kembali cara
bercakap-cakap mengontrol
dan melakukan halusinasi pada
kegiatan klien dengan
bercakap-cakap
dan melakukan
kegiatan
SP 3 Keluarga :
Keluarga Setelah 1 x 1. Demonstrasikan dan 1. Bercakap-cakap- merupakan
mampu melatih pertemuan sediakan waktu bercakap salah satu cara mengontrol
dan diharapkan – cakap dengan klien halusinasi klien, ketika klien
menyediakan keluarga mampu terutama saat timbulnya bercakap-cakap dengan
waktu bercakap melatih dan halusinasi orang lain maka terjadi
– cakap dengan menyediakan a. Jelaskan tujuan distraksi, focus perhatian
klien terutama waktu bercakap bercakap-cakap pada klien akan beralih dari
saat halusinasi – cakap dengan keluarga halusinasi ke percakapan
pasien terutama b. Jelaskan cara yang dilakukan dengan
saat halusinasi bercakap-cakap pada orang lain tersebut.
keluarga
c. Demonstrasikan
terlebih dahulu pada
keluarga cara
bercakap-cakap
d. Demonstrasikan
bersama-sama
43
No Tgl Diagnosa Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Keperawatan
dengan keluarga cara
bercakap-cakap pada 2. Memberikan semangat
klien positif pada keluarga agar
e. Beri kesempatan tetap merawat klien
keluarga melakukan
secara mandiri cara
bercakap-cakap
2. Beri reinforcement
positif pada keluarga
SP 3 Keluarga :
Keluarga Setelah 1 x Anjurkan keluarga Agar kegiatan pasien dapat
mampu pertemuan membantu klien sesuai berjalan sesuai jadwal.
membantu diharapkan jadwal dan memberi klien
pasien keluarga mampu pujian
melakukan membantu
kegiatan dan pasien
memberi pujian melakukan
kegiatan sesuai
jadwal dan
memberi pujian
9. Perubahan SP 4 Keluarga :
Sensori Keluarga Setelah 1 x 1. Evaluasi kegiatan 1. Mengetahui perkembangan
Persepsi : mampu pertemuan keluarga dalam merawat yang dilakukan keluarga
Halusinasi menjelaskan diharapkan klien halusinasi dengan dalam merawat klien
kembali cara keluarga mampu menghardik dengan halusinasi
44
No Tgl Diagnosa Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Keperawatan
merawat klien menjelaskan c. Tanyakan keluarga
dengan kembali cara tujuan merawat klien
menghardik, merawat klien halusinasi dengan
membimbing dengan cara menghardik
klien teratur menghardik, d. Anjurkan keluarga
minum obat dan membimbing untuk demonstrasi
bercakap-cakap. klien teratur kembali cara
minum obat dan mengontrol
bercakap-cakap. halusinasi
(menghardik) pada
klien
2. Evaluasi kegiatan 2. Mengetahui perkembangan
keluarga dalam yang dilakukan keluarga
membimbing klien dalam merawat klien dengan
untuk teratur minum halusinasi
obat
c. Tanyakan keluarga
prinsip 6 benar
dalam pemberian
obat
d. Anjurkan keluarga
untuk demonstrasi
cara membimbing
klien dengan 6 benar 3. Mengetahui perkembangan
obat yang dilakukan keluarga
3. Evaluasi kegiatan dalam merawat klien dengan
45
No Tgl Diagnosa Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Keperawatan
keluarga dalam merawat halusinasi
klien halusinasi dengan
bercakap-cakap
a. Tanyakan keluarga
mengenai tujuan dari
bercakap-cakap
b. Anjurkan keluarga
untuk demonstrasi 4. Memberikan semangat
cara bercakap-cakap positif pada keluarga agar
4. Beri reinforcement tetap merawat klien.
positif pada keluarga
klien
SP 4 Keluarga :
Keluarga Setelah 1 x 1. Jelaskan follow up 1. Menentukan tindakan
mampu pertemuan (catatan perkembangan) selnajutnya
memahami diharapkan klien ke RSJ/PKM
mengenai follow keluarga mampu 2. Jelaskan tanda-tanda 2. Meningkatkan kognitif
up ke RSJ/PKM, memahami kambuh selama keluarga selama merawat
tanda kambuh mengenai follow perawatan klien di klien dengan halusinasi.
dan rujukan up ke RSJ/PKM, rumah:
tanda kambuh a. Halusinasi
dan rujukan Pendengaran (Bicara
atau tertawa sendiri
tanpa lawan bicara,
mencondongkan
46
No Tgl Diagnosa Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Keperawatan
telinga kearah
tertentu, menutup
telinga.
b. Halusinasi
penglihatan
(menunjuk-nunjuk
kea rah tertentu,
ketakutan pada
objek yang tidak
jelas
c. Halusinasi penghidu
(menghidu seperti
sedang membaui
bau-bauan tertentu,
menutup hidung)
d. Halusinasi
pengecapan (seing
meludah dan
muntah)
e. Halusinasi Perabaan
(menggaruk-garuk
permukaan kulit,
mengatakan ada
serangga di 3. Memperoleh penanganan
permukaan kulit). lebih lanjut, cepat dan tepat.
3. Segera hubungi
47
No Tgl Diagnosa Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Keperawatan
pelayanan kesehatan
terdekat bila ada gejala-
gejala di atas (rujukan)
SP 4 Keluarga :
Keluarga Setelah 1 x Anjurkan keluarga Agar kegiatan pasien dapat
mampu pertemuan membantu klien sesuai berjalan sesuai jadwal.
membantu diharapkan jadwal dan memberi klien
pasien keluarga mampu pujian
melakukan membantu
kegiatan dan pasien
memberi pujian melakukan
kegiatan sesuai
jadwal dan
memberi pujian
10 Perubahan SP 5 Keluarga :
Sensori Keluarga Setelah 1 x 1. Evaluasi kegiatan 1. Mengetahui perkembangan
Persepsi : mampu pertemuan keluarga dalam merawat yang dilakukan keluarga
Halusinasi menjelaskan diharapkan klien halusinasi dengan dalam merawat klien
kembali cara keluarga mampu menghardik dengan halusinasi
merawat klien menjelaskan a. Tanyakan keluarga
dengan kembali cara tujuan merawat
menghardik, merawat klien klien halusinasi
membimbing dengan dengan cara
klien teratur menghardik, menghardik
minum obat, membimbing b. Anjurkan keluarga
bercakap-cakap, klien teratur untuk demonstrasi
48
No Tgl Diagnosa Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Keperawatan
melakukan minum obat, kembali cara
kegiatan harian bercakap-cakap, mengontrol
dan follow up. melakukan halusinasi
kegiatan harian (menghardik) pada
dan follow up. klien 2. Mengetahui perkembangan
2. Evaluasi kegiatan yang dilakukan keluarga
keluarga dalam dalam merawat klien
membimbing klien dengan halusinasi
untuk teratur minum
obat
a. Tanyakan keluarga
prinsip 6 benar
dalam pemberian
obat
b. Anjurkan keluarga
untuk demonstrasi
cara membimbing
klien dengan 6 benar 3. Mengetahui perkembangan
obat yang dilakukan keluarga
3. Evaluasi kegiatan dalam merawat klien
keluarga dalam merawat dengan halusinasi
klien halusinasi dengan
bercakap-cakap
a. Tanyakan keluarga
mengenai tujuan
dari bercakap-cakap
49
No Tgl Diagnosa Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Keperawatan
b. Anjurkan keluarga
untuk demonstrasi
cara bercakap-cakap 4. Mengetahui perkembangan
4. Evaluasi kegiatan yang dilakukan keluarga
keluarga dalam dalam merawat klien
merawat/melatih klien dengan halusinasi
melakukan kegiatan
harian
a. Tanyakan keluarga
tujuan dari kegiatan
harian yang
dilakukan klien
b. Anjurkan keluarga
melatih klien untuk
melakukan kegiatan
harian (laki-laki :
membersihkan
kamar mandi dan
melap kaca,
perempuan : cuci
piring, cuci pakaian) 5. Mengetahui perkembangan
5. Tanyakan keluarga yang dilakukan keluarga
tentang follow up ke dalam merawat klien
RSJ/PKM dengan halusinasi
6. Memberikan semangat
6. Beri reinforcement positif pada keluarga agar
50
No Tgl Diagnosa Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Keperawatan
positif pada keluarga tetap merawat klien.
klien
SP 5 Keluarga :
Keluarga Setelah 1 x Berikan penilaian Mengetahui kemampuan
mampu merawat pertemuan kemampuan keluarga dalam keluarga merawat klien
klien dengan diharapkan merawat klien
halusinasi keluarga mampu
merawat klien
dengan
halusinasi
SP 5 Keluarga :
Keluarga Setelah 1 x Berikan penilaian keluarga Mengetahui kemampuan
mampu pertemuan dalam melakukan kontrol keluarga dalam melakukan
melakukan diharapkan ke RSJ/PKM kontrol klien ke RSJ/ PKM.
kontrol ke RSJ/ keluarga mampu
PKM melakukan
kontrol ke RSJ/
PKM
51
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN
Tanggal Pengkajian : Jumat, 19 Juli 2019
Jam : 08.30 WIB
Oleh : William Adi Tama
1. Identitas Pasien
Nama : Tn.T
Umur : 31 tahun
Pendidikan : SD
Pekerjaan :-
Alamat : Wonogiri
Tanggal masuk: : 24 Juni 2019
Ruang : Flamboyan
No CM :
2. Alasan Masuk
Pasien mengatakan sebelum masuk RSJD Dr RM Soedjarwadi klien
mengatakan melihat bayangan yang menakutkan, klien pergi kemanapun
tetap melihat bayangan tersebut, kemudian bayangan tersebut
merasukinya sehingga pasien mrasa emosinya naik dan mengamuk,
membanting-banting barang yang ada di rumahnya, bayangan tersebut
datang lebih sering pada malam hari saat akan tidur, pasien ketakutan
hingga tidak bisa tidur saat malam. Sebelumnya pasien mengatakan
pernah dirawat di RSJD Dr RM Soedjarwadi 5 kali, pasien tidak teratur
minum obat, pasien mengatakan sempat membuang obatnya karena
merasa berdebar, seolah dirasuki dan mengamuk kemudian pasien
dibawa ke RSJD Dr RM Soedjarwadi untuk dilakukan perawatan.
Masalah keperawatan: perubahan sensori persepsi: halusinasi penglihatan
49
50
3. Faktor predisposisi
a. Pasien pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu.
Pasien mengidap epilepsi di tahun 2008
b. Pengobatan sebelumnya kurang berhasil, tidak kontrol
rutin, pasien mengatakan hanya kadang-kadang tidak minum obat
karena berdebar, keluarga berperan dalam pengobatan gangguan
jiwa pasien dengan mengantarkan berobat
c. Pasien tidak memiliki trauma baik aniaya fisik, seksual, penolakan,
kekerasan, tindak kriminal, dll
keperawatan: regimen terapeutik inefektif
d. Keluarga pasien tidak ada yang menderita gangguan jiwa.
Masalah keperawatan: tidak ada masalah keperawatan
e. Pasien tidak mempunyai pengalaman masa lalu yang tidak
menyenangkan
Masalah keperawatan: tidak ada masalah keperawatan
4. Pemeriksaan Fisik
a. Tanda Vital:
1) TD : 110/70 mmHg
2) Nadi : 88/menit
3) Suhu : 36,9ºC
b. Ukuran :
1) BB : 68 kg
2) TB : 167 cm
Indeks Massa Tubuh (IMT) : 25,3
c. Keluhan Fisik: tidak ada keluhan fisik
MasalahKeperawatan: tidak ada masalah keperawatan
50
51
5. Psikososial
a. Genogram
Keterangan:
: laki -laki : Perempuan
: tinggal serumah : Klien
Masalah keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan
b. Konsep Diri
1) Gambaran diri
Pasien menyukai tubuhnya lengkap tidak ada cacat
2) Identitas diri
Pasien dapat menyebutkan nama dan alamatnya dengan benar.
3) Peran diri
klien mengatakan dirumah tinggal bersama keluarga dan sebagai
anak pertama dari dua bersaudara. Klien dirumah bekerja
membanatu ayahnya disawah. Sedangkan klien dirumah sakit,
klien sebagai pasien dan klien melakukan aktivitas sesuai jadwal
diruangan.
4) Ideal diri
Klien mengatakan ingin cepat pulang dan bekerja agar bisa
membanggakan orang tuanya. Klien merasa belum bisa
membanggakan orang tuanya.
5) Harga diri
Pasien mengatakan tidak malu meskipun sedang dirawat
Masalah Keperawatan: tidak ada masalah keperawatan
51
52
c. Hubungan sosial
1) Orang yang paling berarti bagi pasien adalah keluarga, baik
ayah bapak ataupun adiknya
2) Pasien di masyarakat aktif dalam karang taruna, di Rumah Sakit
pasien mau berperan serta dalam kegiatan kelompok, pasien
aktif selama di rumah sakit.
3) Pasien tidak ada hambatan dalam berhubungan dengan teman
satu ruangan
Masalah keperawatan: Tidak ada masalah
d. Spiritual
1) Nilai Keyakinan
Pasien beragama Islam
2) Kegiatan Ibadah
Selama pasien di RSJD pasien menjalankan sholat, saat dirumah
juga menjalankan solat
Masalah keperawatan: tidak ada masalah keperawatan
6. Status Mental
a. Penampilan
Pasien terlihat berpakaian rapi, rambut ikal, baju bersih, mandi 2x
sehari, makan dengan tenang.
Masalah Keperawatan: tidak ada masalah keperawatan.
b. Pembicaraan
Pasien bicara seperti orang biasa, menjawab pertanyaan dengan baik,
pasien mampu memulai pembicaraan terlebih dulu, terkadang
perkataan pasien tidak relevan, pasien berbicara dalam bahasa Jawa
dan dan bahasa Indonesia.
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan.
c. Aktivitas Motorik
Pasien aktif menjalankan aktivitas di rumah sakit
Masalah keperawatan: tidak ada masalah keperawatan.
52
53
d. Afek/Emosi
1) Afek : labil, pasien kadang berbicara tenang, kadang pasien
berbicara menggebu gebu dengan nada tinggi
Masalah keperawatan: tidak ada masalah keperawatan
2) Alam perasaan (emosi)
Nada bicara tinggi, mata melotot, ekspresi wajah tidak senang,
tangan ikut bergerak dan mengepal saat membahas mengenai
bayangan yang dilihat
Masalah keperawatan : Risiko menciderai orang lain
e. Interaksi selama wawancara
Interaksi selama wawancara baik, mengikuti arah pembicaraan,
kontak mata baik.
Masalah keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan
f. Persepsi
Pasien ada gangguan persepsi sensori ada halusinasi penglihatan.
klien mengatakan melihat bayangan yang menakutkan, klien pergi
kemanapun tetap melihat bayangan tersebut, bayangan tersebut
datang lebih sering pada malam hari saat akan tidur, pasien
ketakutan dan akan lari saat melihat bayangan
Masalah keperawatan : perubahan persepsi sensori: halusinasi
penglihatan
g. Proses Pikir
1) Proses pikir (arus dan bentuk pikir)
Saat diajak bicara pasien menjawab jelas untuk setiap
pertanyaan. Ada beberapa hal yang dikatakan pasien tidak
relevan dengan yang disampaikan sebelumnya.
2) Isi pikir
Pasien tidak ada waham
Masalah keperawatan: tidak ada masalah keperawatan
53
54
h. Tingkat kesadaran
Pasien sadar penuh. Pasien tidak mengalami gangguan orientasi.
Pasien tidak pernah lupa nama perawat yang mengajak bicara dan
tempat dimana pasien berada sekarang. Pasien ingat hari dan waktu
saat ini.
Masalah keperawatan: tidak ada masalah keperawatan.
i. Memori
Pasien mampu mengingat kejadian yang baru terjadi, pasien mampu
mengingat kejadian setahun yang lalu
Masalah keperawatan: tidak ada masalah keperawatan
j. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Pasien mampu berhitung sederhana, seperti menghitung anggota
teman sekamarnya
Masalah keperawatan: tidak ada masalah keperawatan.
k. Kemampuan penilaian
Pasien mampu menilai antara yang bagus dan kurang bagus. Mampu
membedakan hal baik dan hal buruk yang tidak seharusnya
dilakukan
Masalah keperawatan: tidak ada masalah keperawatan.
l. Daya tilik diri
Pasien menyadari bahwa dirinya saat ini sedang mengalami
gangguan jiwa dan dirawat di RSJD Dr RM Soedjarwadi
Masalah keperawatan: tidak ada masalah keperawatan
7. Kebutuhan Kesiapan Pulang
a. Kemampuan pasien memenuhi kebutuhan
Kemampuan memenuhi kebutuhan Ya Tidak
Makanan √
Keamanan √
Perawatan kesehatan √
Pakaian √
Transportasi √
Tempat tinggal √
Keuangan √
54
55
c. Kemampuan pasien
Pasien mampu mengantisipasi kehidupan sehari-hari. Pasien
membuat keputusan berdasarkan keinginan sendiri.
Masalah keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan
d. Pasien memiliki sistem pendukung
55
56
8. Mekanisme Koping
Adaptif: Saat di Rumah Sakit pasien mau berbicara dengan orang lain,
pasien mau mengikuti aktivitas olahraga dan aktivitas konstruktif seperti
mengikuti senam
Dirumah setiap memiliki masalah pasien berdiam diri sejenak baru
kemudian pasien mau bercerita kepada ibunya, memutuskan untuk
menyelesaikan masalah dengan dibantu ibu
Masalah keperawatan: tidak ada masalah keperawatan.
9. Masalah Psikososial dan Lingkungan
a. Masalah dengan dukungan kelompok
Pasien mendapat dukungan dari keluarga selama sakit
b. Masalah dengan lingkungan
Tidak ada masalah
c. Masalah dengan pendidikan
Pasien lulus SD
d. Masalah dengan pekerjaan
Pasien membantu orangtuannya di rumah
e. Masalah dengan perumahan
Pasien tidak memiliki masalah mengenai tempat tinggalnya, pasien
ingin pulang.
f. Masalah dengan ekonomi
Tidak ada masalah
g. Masalah dengan pelayanan kesehatan
56
57
57
Analisa Obat
N
Nama Obat Indikasi Kontraindikasi EfekSamping Implikasi Keperawatan
o
2 Lorazepam Lorezepam adalah obat Jangan menggunakan obat Mengantuk, pusing, lelah, Meningkatkan efek lorazepam
yang digunakan untuk ini jika anda memiliki pandangan kabur, sulit tidur, pada sistem saraf, jika
mengatasi gangguan alergi terhadap lorazepam otot lemah, hilang digunakan dengan
kecemasan. Lorezepam atau jenis benzodiazepines keseimbangan atau phenobarbital dan
mampu menghasilkan lainnya seperti alprazolam koordinasi, mual, muntah, antidepresan, meningkatkan
efek menenangkan di (Xanax), chlordiazepoxide konstipasi, perubahan nafsu efek kantuk, halusinasi, dan
berbagai bagian otak dan (Librium), clorazepate makan ruam pada kulit perilaku irasional, jika
sistem saraf pusat. Efek (Tranxene), diazepam lorazepam digunakan dengan
menenangkan ini sangat (Valium), atau oxazepam hyoscine butylbromide, efek
membantu dalam (Serax). Obat ini dapat obat akan menurun, jika
berbagai kondisi yang menyebabkan kecacatan digunakan bersama dengan
menyebabkan rasa pada janin. Jangan kafein, teofilin, atau
gelisah atau cemas, gunakan Lorazepam jika aminofilin, meningkatkan
seperti sebelum tindakan anda sedang hamil kadar obat lorazepam, jika
operasi atau sebelum digunakan dengan natrium
kemoterapi divalproex
49
50
3 Haloperidol Pengobatan skizofrenia Hipersensitif terhadap Gangguan tidur, agitasi, Risperidone merupakan
akut dan kronik, serta risperidone cemas, sakit kepala. antagonis D2 kuat, dimana
keadaan psikotik lainnya dapat memperbaiki gejala
dengan gejala positif positif skizofrenia, hal tersebut
(seperti halusinasi, menyebabkan berkurangnya
delusi, gangguan pola depresi aktivitas motorik dan
pikir, permusuhan, induksi katalepsi dibanding
kecurigaan) dan atau neuroleptik klasik.
gejala negatif seperti Antagonisme serotonin dan
“blunted affect” (menarik dopamin sentral yang seimbang
diri secara sosial dan dapat mengurangi
emosional, sulit kecenderungan timbulnya efek
berbicara) terlihat nyata. samping ekstrapiramidal, dia
Risperidon juga bisa memperluas aktivitas
mengurangi gejala afektif terapeutik terhadap gejala
(seperti depresi, perasaan negatif dan afektif dari
bersalah, cemas) yang skizofrenia.
berhubungan dengan
skizofrenia.
50
51
51
B. ANALISA DATA
No DATA MASALAH
36
37
D. POHON MASALAH
Resiko Perilaku Kekerasan (Effect)
E. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Perubahan persepsi sensori: Halusinasi penglihatan
2. Regiment terapeutik inefektif
3. Resiko perilaku kekerasan
a. mengidentifikasi isi halusinasi Kaji isi halusinasi klien Mengetahui isi halusinasi
c. mengidentifikasi waktu terjadinya Kaji waktu terjadi halusinasi Mengetahui waktu terjadi
halusinasi klien halusinasi
d. mengidentifikasi situasi pencetus Kaji situasi pencetus halusinasi Mengetahui situasi pencetus
halusinasi klien halusinasi
55
Diagnosa Tujuan Kriteria Tindakan Keperawatan Rasional
halusinasi
1.3 Latih cara mengontrol halusinasi Setelah dilakukan 1x Jelaskan tujuan mengontrol Memberi pengetahuan arti
dengan menghardik. pertemuan, klien mampu halusinasi dengan menghardik dari cara menghardik
mengontrol halusinasi Jelaskan cara mengontrol Agar klien tahu cara
dengan meghardik halusinasi dengan menghardik menghardik
Demonstrasikan cara Agar klien memahami cara
56
Diagnosa Tujuan Kriteria Tindakan Keperawatan Rasional
mengontrol halusinasi dengan melakukannya
menghardik Guna melihat tingkat
Minta klien untuk melakukan pemahaman klien
menghardik halusinasi bersama
– sama Mengetahui tingkat
Re – demostrasikan oleh pasien kemandirian klien dalam
cara mengontrol halusinasi menghardik
dengan menghardik
Guna memberi semangat
Beri pujian atas keberhasilan klien
1.4 Masukkan pada jadwal kegiatan Setelah dilakukan 1x Membantu proses
untuk latihan menghardik pertemuan, klien mampu Diskusikan dengan klien untuk penyembuhan
melaksanakan kegiatan jadwal yang akan dibuat
latihan menghardik Bimbing klien dalam membuat
jadwal
Meningkatkan harga diri
Motivasi klien untuk mematuhi pasien
jadwal
Mengetahui tingkat
Evaluasi hasil kegiatan keberhasilan kegiatan
SP 2 menghardik menghardik
2.1 Evaluasi kegiatan menghardik. Beri Setelah dilakukan 1x
pujian pertemuan, klien mampu
mengevaluasi hasil
kegiatan menghardik
57
Diagnosa Tujuan Kriteria Tindakan Keperawatan Rasional
2.2 Latih mengontrol halusinasi dengan Setelah dilakukan 1x
obat (jelaskan 6 benar: jenis, guna, pertemuan, klien mampu
dosis, frekuensi, cara,kontinuitas mengontrol halusinasi
minum obat) menggunakan obat
2.3 Masukkan pada jadwal kegiatan Setelah dilakukan 2x Adanya kesepakatan jadwal
untuk latihan menghardik dan pertemuan, klien mampu
58
Diagnosa Tujuan Kriteria Tindakan Keperawatan Rasional
minum obat melaksanakan kegiatan Diskusikan dengan klien untuk
latihan menghardik dan jadwal yang akan dibuat Diharapkan klien patuh
minum obat sesuai jadwal
Bimbing klien dalam membuat
jadwal Mempercepat proses
penyembuhan
Motivasi klien untuk mematuhi
SP 3 jadwal
3.1 Evaluasi kegiatan latihan menghardik Setelah dilakukan 2x
dan obat. Beri pujian pertemuan, klien mampu
mengevaluasi hasil
kegiatan meghardik dan
minum obat
a. Mengevaluasi kegiatan latihan Mengetahui tingkat
menghardik keberhasilan kegiatan
Evaluasi kegiatan menghardik menghardik
3.2 Latih cara mengontrol halusinasi Setelah dilakukan 3x Memberi pengetahuan arti
dengan bercakap-cakap saat terjadi pertemuan, klien mampu dari bercakap - cakap
halusinasi. mengontrol halusinasi Jelaskan tujuan cara mengontrol Agar klien tahu cara
dengan bercakap-cakap halusinasi dengan bercakap bercakap -cakap
59
Diagnosa Tujuan Kriteria Tindakan Keperawatan Rasional
Jelaskan cara mengontrol Agar klien memahami cara
halusinasi dengan bercakap melakukannya
Demonstrasikan cara Guna melihat tingkat
mengontrol halusinasi dengan pemahaman klien
bercakap Mengetahui tingkat
Minta klien untuk melakukan kemandirian klien dalam
bercakap bersama – sama melakukan cara bercakap -
Re – demostrasikan oleh pasien cakap
cara mengontrol halusinasi Guna memberi semangat
dengan bercakap atas keberhasilan klien
Beri pujian
3.3 Masukkan pada jadwal kegiatan untuk Setelah dilakukan 3x
latihan menghardik, minum obat dan pertemuan, klien mampu
bercakap-cakap melaksanakan kegiatan
menghardik, minum obat,
dan bercakap-cakap sesuai
jadwal
a. memasukkan jadwal kegiatan latihan Adanya kesepakatan jadwal
menghardik
b. Memasukkan jadwal minum obat Diskusikan dengan klien untuk Diharapkan klien patuh
jadwal yang akan dibuat
60
Diagnosa Tujuan Kriteria Tindakan Keperawatan Rasional
Motivasi klien untuk mematuhi
jadwal
SP 4
4.1Evaluasi kegiatan latihan menghardik, Setelah dilakukan 4x
obat, dan bercakap-cakap. Beri pujian pertemuan, klien mampu
mengevaluasi hasil
kegiatan menghardik,
minum obat dan bercakap-
cakap
61
Diagnosa Tujuan Kriteria Tindakan Keperawatan Rasional
dan merapikan buku halusinasi dengan melakukan melakukan kegiatan
kegiatan
Jelaskan cara mengontrol
halusinasi dengan melakukan Agar klien memahami cara
kegiatan melakukannya
Demonstrasikan cara
mengontrol halusinasi dengan
melakukan kegiatan Guna melihat tingkat
Minta klien untuk melakukan pemahaman klien
kegiatan yang di sukai bersama-
sama dengan perawat Mengetahui tingkat
kemandirian klien dalam
Re – demostrasikan oleh pasien melakukan cara melakukan
cara mengontrol halusinasi kegiatan
dengan melakukan kegiatan Guna memberi semangat
atas keberhasilan klien
Beri pujian
Adanya kesepakatan jadwal
4.3 Masukkan pada jadwal kegiatan Setelah dilakukan 4x
untuk latihan menghardik, minum pertemuan, klien mampu Diskusikan dengan klien untuk
obat, bercakap-cakap, dan kegiatan melaksanakan kegiatan jadwal yang akan dibuat
harian. menghardik, minum obat, Diharapkan klien patuh
dan bercakap-cakap, dan
melakukan kegiatan harian Bimbing klien dalam membuat
sesuai jadwal jadwal Mempercepat proses
penyembuhan
Motivasi klien untuk mematuhi
62
Diagnosa Tujuan Kriteria Tindakan Keperawatan Rasional
jadwal
SP 5 Setelah dilakukan 4x
5.1 Evaluasi kegiatan latihan menghardik, pertemuan, klien mampu
obat & kegiatan harian. Beri pujian mengevaluasi hasil
kegiatan menghardik,
minum obat dan kegiatan
harian Mengetahui tingkat
keberhasilan kegiatan
a. Mengevaluasi hasil kegiatan Evaluasi hasil kegiatan latihan menghardik
menghardik menghardik
Mengetahui tingkat
keberhasilan minum obat
b. Mengevaluasi hasil kegiatan minum Evaluasi hasil kegiatan minum
obat obat Mengetahui tingkat
keberhasilan kegiatan harian
c. Mengevaluasi hasil kegiatan harian Evaluasi hasil kegiatan harian
Mampu melakukan kegiatan
Setelah dilakukan 5x harian
5.2 Latih kegiatan harian pertemuan, klien mampu Latih cara melakukan kegiatan
melakukan kegiatan harian harian dengan benar
Mengetahui tingkat
Setelah dilakukan 5x kemandirian klien
5.3 Nilai kemampuan yang telah mandiri pertemuan diharapkan Nilai kemampuan klien yang
pasien dapat melakukan dapat dilakukan secara mandiri
semua kegiatan secara
mandiri
63
Diagnosa Tujuan Kriteria Tindakan Keperawatan Rasional
Mengetahui tingkat
Setelah dilakukan 5x keberhasilan semua
5.4 Nilai apakah halusinasi terkontrol pertemuan, klien mampu Nilai status halusinasi tindakan
mengontrol halusinasi
Mengetahui permasalahan
dan dapat ditangani dengan
baik
64
Diagnosa Tujuan Kriteria Tindakan Keperawatan Rasional
gejala, dan proses terjadinya diharapkan keluarga mampu
halusinasi (gunakan booklet) memahami pengertian, tanda
& gejala, dan proses
terjadinya halusinasi
a. Jelaskan pengertian halusinasi Jelaskan pada keluarga Keluarga paham dengan apa
mengenai apa itu halusinasi yang terjadi pada pasien
65
Diagnosa Tujuan Kriteria Tindakan Keperawatan Rasional
jadual
SP 2 Mengetahui tingkat
1.1 Evaluasi kegiatan keluarga dalam Setelah 1x pertemuan, Evaluasi keluarga dalam kepahaman keluarga dalam
merawat/melatih pasien diharapkan keluarga mampu merawat/melatih pasien merawat/melatih pasien
menghardik. Beri pujian merawat/melatih pasien menghardik menghardik
menghardik dan memberi
pujian
Menghindari
1.2 Jelaskan 6 benar cara memberikan Setelah 2x pertemuan, Jelaskan 6 benar memberikan kesalahan obat, overdosis
obat diharapkan keluarga mampu obat dan ketepatan obat
memberikan obat dengan 6
benar
Memandirikan keluarga
1.3 Latih cara memberikan/ Setelah 2x pertemuan, Latih keluarga untuk dalam merawat pasien
membimbing minum obat diharapkan keluarga mampu memberikan/
memberikan/ membimbing minum obat
membimbing minum obat
Membantu pasien menepati
1.4 Anjurkan membantu pasien sesuai Setelah 1x pertemuan, Anjurkan keluarga untuk jadwal yang disepakati
jadwal dan memberi pujian diharapkan keluarga mampu membantu pasien sesuai jadwal
membantu pasien sesuai
jadwal
SP 3 Mengetahui tingkat
1.1 Evaluasi kegiatan keluarga Setelah 1x pertemuan, Evaluasi keluarga dalam kepahaman keluarga dalam
66
Diagnosa Tujuan Kriteria Tindakan Keperawatan Rasional
dalam merawat/melatih pasien diharapkan keluarga mampu merawat/melatih pasien merawat/melatih pasien
menghardik dan memberikan merawat/melatih pasien menghardik obat menghardik obat
obat.Beri pujian menghardik obat dan
memberi pujian
1.2 Jelaskan cara bercakap – cakap Jelaskan cara bercakap – cakap Membertahukan informasi
dan melakukan kegiatan untuk Setelah 3x pertemuan, dan melakukan kegiatan untuk kepada keluarga agar turut
mengontrol halusinasi diharapkan keluarga mampu mengontrol halusinasi berpartisipasi dalam proses
bercakap – cakap dan pengontrolan halusinasi
melakukan kegiatan untuk pasien
mengontrol halusinasi
1.3 Latih dan sediakan waktu Latih dan sediakan waktu Bercakap – cakap saat
bercakap – cakap dengan Setelah 3x pertemuan, bercakap – cakap dengan halusinasi muncul dapat
pasien terutama saat halusinasi diharapkan keluarga mampu pasien terutama saat halusinasi menimalisirkan halusinasi
menyediakan waktu untuk yang muncul semakin parah
bercakap-cakap dengan dan tidak terkontrol
pasien terutama saat
halusinasi
1.4 Anjurkan membantu pasien Anjurkan membantu pasien Membantu pasien menepati
sesuai jadwal dan memberikan Setelah 3x pertemuan, sesuai jadwal jadwal yang disepakati
pujian diharapkan keluarga mampu
membantu pasien sesuai
jadwal
SP 4
1.1 Evaluasi kegiatan keluarga Evaluasi kegiatan keluarga Mengetahui tingkat
67
Diagnosa Tujuan Kriteria Tindakan Keperawatan Rasional
dalam merawat/melatih pasien Setelah 4x pertemuan, dalam kepahaman keluarga dalam
menghardik,memberikan obat diharapkan keluarga mampu Menghardik, merawat/melatih pasien
dan bercakap – cakap.Beri merawat/melatih pasien memberikan obat dan bercakap menghardik,membe
pujian menghardik,mem − cakap rikan obat dan bercakap −
berikan obat dan cakap
bercakap − cakap
1.2 Jelaskan follow up ke Jelaskan follow up ke
RSJ/PKM,tanda Setelah 4x pertemuan, RSJ/PKM,tanda kambuh,
kambuh,rujukan diharapkan keluarga mampu
follow up ke
RSJ/PKM,tanda
1.3 Anjurkan membantu pasien kambuh,rujukan Anjurkan membantu pasien Agar keluarga mengetahui
sesuai jadwal dan sesuai jadwal tanda – tanda kambuh yang
memberikan pujian Setelah 4x pertemuan, di alami klien dan mendapat
diharapkan keluarga mampu tindak lanjut yang
membantu pasien sesuai berikutnya
jadwal
SP 5
1.1 Evaluasi kegiatan keluarga Evaluasi kegiatan keluarga Membantu pasien menepati
dalam merawat/melatih pasien dalam merawat/melatih pasien jadwal yang disepakati
menghardik dan memberikan Setelah 4x pertemuan, menghardik dan memberikan
obat dan bercakap – cakap dan diharapkan keluarga mampu obat dan bercakap – cakap dan
melakukan kegiatan harian dan merawat/melatih pasien melakukan kegiatan harian dan
follow up.Beri pujian menghardik dan follow up.
memberikan obat dan
bercakap – cakap dan
1.2 Nilai kemampuan keluarga melakukan kegiatan harian Nilai kemampuan keluarga Mengetahui tingkat
68
Diagnosa Tujuan Kriteria Tindakan Keperawatan Rasional
merawat pasien dan follow up. merawat pasien kepahaman keluarga dalam
merawat/melatih pasien
Setelah 4x pertemuan, menghardik dan
diharapkan keluarga mampu memberikan obat dan
Menilai kemampuan bercakap – cakap dan
keluarga merawat pasien melakukan kegiatan harian
dan follow up.
69
Rencana tindakan
Diagnosa
No Tanggal Tujuan Kriteria Intervensi Rasional
Keperawatan
Evaluasi
1. Koping Individu SP 1
Inefektif Klien dapat Setelah 1x 1. Jelaskan pengertian 1. Membantu pasien mengetahui
mengidentifikasi pertemuan koping tentang kping individu
sumber koping yang diharapkan klien 2. Membantu klien mengetahui
masih dimiliki dapat 2. Diskusikan sumber- segala sesuatu yang dapat
mengidentifikasi sumber koping secara memberikan dukungan
sumber koping umum 3. Mengetahui sumber-sumber yang
yang masih tetap memberikan dukungan
dimiliki 3. Diskusikan sumber kepada klien
koping yang dimiliki
klien
SP 1
Klien dapat Setelah 1x 1. Jelaskan pengertian 1. Menambah pengetahuan klien
menjelaskan pertemuan mekanisme koping tentang mekanisme koping
keuntungan diharapkan klien konstruktif konstruktif
mekanisme koping dapat 2. Agar klien dapat mengetahui
konsruktif dan menjelaskan 2. Diskusikan keuntungan contoh koping konstruktif
menjelaskan keuntungan mekanisme koping
kerugian mekanisme konstruktif 3. Menambah pengetahuan klien
mekanisme koping 3. Jelaskan pengertian tentang mekanisme koping
destruktif konstruktif dan mekanisme koping destruktif
kerugian destruktif 4. Agar klien dapat mengetahui
mekanisme contoh koping destruktif
koping destruktif 4. Diskusikan kerugian 5. Menilai pemahaman klien tentang
mekanisme koping koping konstruktif dan destruktif
destruktif
5. Minta pasien mengulangi
keuntungan mekanisme
koping konstruktif dan
kerugian mekanisme
koping destruktif
70
Rencana tindakan
Diagnosa
No Tanggal Tujuan Kriteria Intervensi Rasional
Keperawatan
Evaluasi
SP 1
Klien mampu Setelah 1x 1. Diskusikan kebutuhan 1. Mengetahui macam-macam
mendiskusikan pertemuan klien kebutuhan klien
bersama kebutuhan diharapkan klien 2. Diskusikan kebutuhan 2. Mengetahui kebutuhan yang sudah
klien yang tidak mampu yang sudah terpenuhi terpenuhi
terpenuhi mendiskusikan 3. Diskusikan kebutuhan
kebutuhan yang yang belum terpenuhi 3. Mengetahui kebutuhan yang tidak
tidak terpenuhi 4. Diskusikan penyebab terpenuhi
kebutuhan belum
terpenuhi 4. Mengetahui penyebab kebutuhan
klien tidak terpenuhi
SP 1
Klien dapat Setelah 1x 1. Diskusikan jenis bantuan 1. Mengetahui jenis bantuan yang
memenuhi pertemuan yang diperlukan klien paling dibutuhkan klien
kebutuhannya yang diharapkan klien 2. Bantu klien memenuhi 2. Agar kebutuhan klien dapat
belum terprnuhi mampu kebutuhan terpenuhi
dengan bantuan memenuhi
kebutuhan
SP 1
Klien dapat Setelah 1x Bimbing klien memasukkan Upaya untuk membiasakan diri
memasukkan pada pertemuandiharap pada jadwal kegiatan melakukan kegiatan agar semua
jadwal kegiatan kan klien dapat pemenuhan kebutuhan yang kebutuhan dapat terpenuhi
pemenuhan memasukkan belum terpenuhi
kebutuhan pada jadwal
kegiatan
pemenuhan
kebutuhan
2 Koping individu SP 2
inefektif Klien dapat Setelah 1x 1. Diskusikan jenis 1. Mengetahui jenis jebutuhan
menyebutkan pertemuan klien kebutuhan sebelumnya sebelumnya yang belum terpenuhi
kebutuhan yang mampu yang belum terpenuhi
71
Rencana tindakan
Diagnosa
No Tanggal Tujuan Kriteria Intervensi Rasional
Keperawatan
Evaluasi
sudah dipenuhi menyebutkan 2. Diskusikan kebutuhan 2. Mengetahui persentase
kebutuhan yang yang dapat terpebuhi peningkatan pemenuhan kebutuhan
sebelumnya sesuai jadwal 3. Pujian dan apresiasi dapat
belum terpenuhi 3. Beri pujian kepada klien meningkatkan kepercayaan diri
dan kini sudah
terpenuhi
SP 2 Setelah 1x 1. Diskusikan bersama kien
Klien dapat pertemuan kebutuhan yang belum 1. Mengetahui kebutuhan yang belum
memenuhi diharapkan klien terpenuhi terpenuhi
kebutuhan lain yang mampu 2. Diskusikan penyebab
tidak terpenuhi memenuhi kebutuhan tidak terpenuhi 2. Mengetahui penyebab kebutuhan
kebutuhan lain 3. Bantu klien memenuhi tidak terpenuhi
yang belum kebutuhan yang belum 3. Agar kebutuhan klien dapat
terpenuhi terpenuhi terpenuhi
SP 2 Setelah 1x 1. Diskusikan latihan 1. Mengetahui jenis latihan yang
Klien dapat pertemuan kegiatan pemenuhan diperlukan klien
melakukan latihan diharapkan klien kebutuhan yang
pemenuhan mampu diperlukan klien 2. Untuk memfokuskan latihan
kebutuhan yang melakukan 2. Bantu klien memilih salah pemenuhan kebutuhan
dipilih latihan satu kegiatan pemenuhan 3. Menambah pengetahuan klien
pemenuhan kebutuhan
kebutuhan yang 3. Jelaskan dan
dipilih demontrasikan kepada 4. Membimbing klien dalam
klien latihan kegiatan latihan
yang dipilih klien 5. Memberi kesempatan klien
4. Lakukan latihan bersama dalam memperagakan latihan
dengan klien
5. Minta klien mengulangi 6. Meningkatkan kepercayaan diri
latihan kegiatan secara klien
mandiri
6. Beri pujian pada klien
72
Rencana tindakan
Diagnosa
No Tanggal Tujuan Kriteria Intervensi Rasional
Keperawatan
Evaluasi
SP 2
Klien dapat Setelah 1x Bimbing klien memasukkan Membantu klien melakukan kegiatan
memasukkan jadwal pertemuan klien pada jadwal kegiatan secara terstruktur dan menghindari lupa
pemenuhan dapat pemenuhan kebutuhan dan melakukan kegiatan yang
kebutuhan dan memasukkan kegiatan yang dilatih diprogramkan
kegiatan yang pada jadwal
dilatih kegiatan
pemenuhan
kebutuhan dan
kegiatan yang
dulatih
3 Koping individu SP 3
inefektif Klien mampu Setelah 1x 1. Diskusikan kebutuhan 1. Mengetahui kemajuan
mengevaluasi pertemuan yang sudah terpenuhi dan perkembangan klien dalam
kegiatan diharapkan klien belum terpenuhi memenuhi kebutuhan
pemenuhan mampu 2. Mengetahui jenis dan frekuensi
kebutuhan dan mengevaluasi 2. Diskusikan latihan klien melakukan kegiatan
kegiatan yang pemenuhan kegiatan yang sudah 3. Menilai kemampuan klien dalam
dilakukan klien kebutuhan dan dilakukan klien melakukan kegiatan
kegiatan yang 3. Minta klien
dilakukan klien mendemonstrasikan 4. Membantu meningkatkan
kembali kegiatan yang kepercayaan diri klien
dilakukan
4. Beri pujian
SP 3 Setelah 1x 1. Jelaskan jenis dan fungsi 1. Agar klien mengetahui jenis obat
Klien dapat pertemuan klien obat yang dikonsumsi yang dikonsumsi beserta
memahami program dapat memahami klien fungsinya
pengobatan yang dan menjelaskan 2. Agar klien dapat mengkonsumsi
dijalani dan manfaat kembali 2. Jelaskan cara, dosis dan obat sesuai aturan
yang dirasakan pengobatan yang frekuensi minum obat 3. Membantu keberlangsungan
dijalani (jenis, 3. Jelaskan keuntungan kontinyuitas klien dalam minum
73
Rencana tindakan
Diagnosa
No Tanggal Tujuan Kriteria Intervensi Rasional
Keperawatan
Evaluasi
guna, dosis, teratur minum obat dan obat
frekuensi, cara, kerugian minum obat 4. Memberi klien kesempatan untuk
keuntungan tidak teratur menanyakan hal yang belum jelas
minum obat dan 4. Beri kesempatan klien 5. Mengetahui pemahaman klien
kerugian tidak bertanya tentang program pengobatannya
minum obat
teratur)
5. Minta klien menjelskan
kembali tentang program
pengobatannya (jenis,
guna, dosis, frekuensi,
cara dan kontinyuitas
minum obat)
SP 3 Setelah 1x 1. Bimbing klien 1. Membantu klien melakukan
Klien dapat pertemuan memasukkan pada jadwal kegiatan secara terstruktur
memasukkan pada diharapkan kliem pemenuhan kebutuhan
jadwal pemenuhan mampu 2. Bimbing klien 2. Membantu klien dalam
kebutuhan, kegiatan memasukkan memasukkan pada jadwal melakukan kegiatan yang sudah
yang telah dilatih pada jadwal kegiatan yang telah dilatih dilatih
dan obat kegiatan 3. Bimbing klien
pemenuhan memasukkan pada jadwal 3. Membantu klien teratur minum
kebutuhan, minum obat obat
kegiatan yang
telah dilatih dan
obat
4 Koping individu SP 4 Setelah 1x 1. Evaluasi kebutuhan klien 1. Mengetahui peningkatan klien
inefektif Klien dapat pertemuan yang sudah terpenuhi dan dalam memenuhi kebutuhan
melakukan kegiatan diharapkan klien belum terpenuhi 2. Mengetahui kemampuan klien
untuk memenuhi dapat melakukan 2. Evaluasi kegiatan yang dalam melakukan kegiatan
kebutuhan, kegiatan kegiatan telah dilakukan, minta
yang sudah dilatih pemenuhan klien untuk 3. Mengetahui keteraturan klien
74
Rencana tindakan
Diagnosa
No Tanggal Tujuan Kriteria Intervensi Rasional
Keperawatan
Evaluasi
dan minum obat kebutuhan klien, mendemonstrasikan dalam minum obat
teratur melakukan kegiatan 4. Apresiasi dapat meningkatkan
kegiatan yang 3. Evaluasi kegiatan klien kepercayaan diri klien
telah dilatih dan dalam minum obat
teratur minum 4. Beri pujian kepada klien
obat
SP 4 Setelah 1x 1. Diskusikan bersama klien 1. Mengetahui kebutuhan klien yang
Klien dapat pertemuan klien kebutuhan yang belum belum terpenuhi
mendiskusikan mampu terpenuhi 2. Menentukan cara pemenuhan
kebutuhan lain dan menentukan 2. Diskusikan bersama klien kebutuhan klien
cara pemenuhannya kebutuhan lain cara pemenuhan
dan cara kebutuhan
pemenuhannya
SP4 Setelaah 1x 1. Diskusikan bersama klien 1. Mengetahui kemampuan yang
Klien dapat pertemuan kemampuan yang dimiliki dimiliki klien
mendiskusikan diharapkan klien dalam memenuhi
kemampuan yang mampu kebutuhan 2. Menentukan kemampuan klien
dimiliki dan mengidentifikasi 2. Diskusikan bersama klien yang akan dilatih
memilih kegiatan kemampuan yang kemampuan yang akan
yang akan dilatih dimiliki, memilih dipilih untuk dilatih 3. Pemberia informasi kepada klien
kegiatan dan 3. Jelaskan kepada klien tentang kemampuan yang
melatih kegiatan kegiatan yang akan dilatih dimiliki
4. Memberikan gambaran kepada
4. Demonstrasikan pada kien terkait latihan
klien kegiatan yang akan 5. Membangun rasa percaya diri
dilatih klien saat latihan
5. Lakukan kegiatan yang 6. Menilai kemampuan klien saat
dipilih bersama dengan melakukan kegiatan
klien
6. Minta klien 7. Pujian dapat meningkatkan rasa
mendemonstrasikan percaya diri
75
Rencana tindakan
Diagnosa
No Tanggal Tujuan Kriteria Intervensi Rasional
Keperawatan
Evaluasi
kembali kegiatan yang
telah dilatih
7. Beri pujian
SP 4 Setelah 1x 1. Bimbing klien 1. Membantu klien dalam
Klien dapat pertemuan klien memasukkan pada jadwal melakukan kegiatan secara
memasukkan pada mampu kegiatan pemenuhan terjadwal
jadwal kegiatan memasukkan kebutuhan, kegiatan yang
harian pasien, pada jadwal dan dilatih dan jadwal minum
kegiatan yang telah melaksanakan obat
dilatih dan minum kegiatan harian, 2. Beri pujian pada klien
obat kegiatan yang 2. Membangun rasa percaya diri
dilatih dan klien
minum obat
5 Koping individu SP 5 Setelah 1x 1. Evaluasi kebutuhan klien 1. Mengetahui keberhasilan klien
inefektif Klien dapat pertemuan yang sudah terpenuhi dan dalam memenuhi kebutuhan
memenuhi diharapkan klien belum terpenuhi 2. Mengetahui keberhasilan latihan
kebutuhan, dapat memenuhi 2. Evaluasi kegiatan yang sebelumnya
melakukan kegiatan kebutuhan, dilatih sebelumnya, minta
yang telah dilatih melakukan klien mendemonstrasikan
sebeumnya dan kegiatan yang kembali
minum obat teratur dilatih 3. Evaluasi klien dalam 3. Mengetahui ketaatan klien dalam
sebelumnya dan keteraturan minum obat minum obat
minum obat 4. Beri pujian kepada klien 4. Membantu meningkatkan
teratur kepercayaan diri klien
SP 5 Setelah 1x 1. Diskusikan kegiatan yang 1. Menilai keberhasilan kegiatan
Penilaian pertemuan mampu dilakukan klien pemenuhan kebutuhan klien
kemampuan klien diharapkan klien 2. Minta klien 2. Menilai kemampuan yang
yang telah mandiri dapat melakukan mendemonstrasikan dimiliki klien
kegiatan secara kemampuan yang dimiliki
mandiri sesuai 3. Nilai kemampuan klien
kemampuan yang telah mandiri 3. Mengetahui tingkat kemandirian
76
Rencana tindakan
Diagnosa
No Tanggal Tujuan Kriteria Intervensi Rasional
Keperawatan
Evaluasi
klien dalam melakukan kegiatan
77
Diagnosa Rencana tindakan
No Tanggal Rasional
Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
1 Koping individu SP 1 Setelah 1x pertemuan 1. Diskusikan bersama Membantu keluarga dalam
inefektif Keluarga diharapkan keluarga keluarga tentang masalah- mengungkapkan perasaannya
mampu mampu mendiskusikan masalah yang dihadapi
mendiskusikan masalah yang selama merawat klien
masalah yang dirasakan dalam koping individu inefektif
dirasakan dalam merawat klien
merawat klien
SP 1 Setelah 1x pertemuan 1. Jelaskan kepada keluarga 1. Menambah pengetahuan
Keluarga diharapkan keluarga pengertian koping keluarga tentang pengertian
memahami mampu memahami individu inefektif mekanisme kopinh
pengertian pengertian mekanisme 2. Jelaskan mekanisme 2. Menambah pengetahuan
mekanisme koping konstruktif dan koping konstruktif keluarga tentang mekanisme
koping, destruktif koping
konstruktif dan 3. Jelaskan akibat dari 3. Memberikan gambaran
destruktif mekanisme koping kepada keluarga akibat dari
konstruktif mekanisme koping seseorang
4. Menambah pengetahuan
4. Jelaskan mekanisme keluarga tentang mekanisme
koping destruktif koping
5. Memberikan gambaran
5. Jelaskan akibat kepada keluarga akibat dari
mekanisme koping mekanisme koping seseorang
destruktif
SP 1 Setelah 1x pertemuan 1. Kaji kemampuan keluarga 1. Mengetahui kemampuan
Keluarga diharapkan keluarga dalam merawat klien keluarga dalam merawat klien
memahami cara mampu memahami koping individu inefektif
merawat klien cara merawat klien 2. Demonstrasikan keluarga 2. Menambah pengetahuan
koping individu koping individu dalam merawat klien keluarga dalam merawat klien
inefektif : tidak inefektif : tidak koping individu inefektif sehingga dapat diterapkan
disangkal, tidak disangkal, tidak a. Jelaskan cara dalam melakukan perawatan
diikuti/diterima diikuti/diterima (netral) merawat klien koping pada klien koping individu
(netral) individu inefektif : inefektif
78
Diagnosa Rencana tindakan
No Tanggal Rasional
Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
tidak disangkal, tidak
diikuti/diterima
(netral)
b. Demostrasikan
kepada keluarga cara
merawat klien koping
individu inefektif :
tidak disangkal, tidak
diikuti/diterima
(netral)
c. Lakukan bersama
keluarga cara
merawat klien koping
individu inefektif :
tidak disangkal, tidak
diikuti/diterima
(netral)
d. Minta keluarga
memperagakan
kembali cara merawat
klien koping individu
inefektif : tidak
disangkal, tidak
diikuti/diterima
(netral)
SP 1 Setelah 1x pertemuan 1. Demonstrasikan keluarga 1. Memudahkan keluarga
Keluarga diharapkan keluarga cara mengetahui dalam membantu klien
mampu mampu memahami kebutuhan klien dalam memenuhi
memahami cara cara mengetahui a. Jelaskan tujuan kebuthuannya
mengetahui kebutuhan pasien dan mengethui kebutuhan
kebutuhan mengenali kemampuan klien
pasien dan klien b. Demonstrasikan cara
79
Diagnosa Rencana tindakan
No Tanggal Rasional
Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
mengetahui mengetahui
kemampuan kebutuhan klien
klien c. Lakukan bersama
dengan keluarga cara
mengetahui
kebutuhan klien
d. Minta keluarga untuk
mendemonstrasikan
kembali cara
mengetahui
kebutuhan klien
2. Demonstrasikan keluarga
cara mengetahui
kemampuan klien 2. Membantu keluarga dalam
a. Jelaskan kepada memahami kemampuan
keluarga cara yang dimiliki klien dan
mengetahui mengoptimalkan
kemampuan klien kemampuan yang dimiliki
b. Demonstrasikan cara
mengkaji kemampuan
klien
c. Lakukan cara
mengkaji kemampuan
klien bersama dengan
keluarga
d. Minta keluarga
mendemonstrasikan
kembali cara
mengkaji kemampuan
yang dimiliki klien
SP 1 Setelah 1x pertemuan Anjurkan keluarga membantu Dukungan sosial dari keluarga
Keluarga dapat diharapkan keluarga pasien sesuai jadwal dan mempercepat proses
80
Diagnosa Rencana tindakan
No Tanggal Rasional
Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
membantu mampu membimbing memberikan pujian penyembuhan pasien
membimbing pasien melakukan
pasien kegiatan yang sudah
melakukan terjadwal
kegiatan yang
sudah terjadwal
dan
memberikan
pujian
2 Koping individu SP 2 Setelah 1x pertemuan 1. Evaluasi kegiatan 1. Keterampilan keluarga
inefektif Keluarga dapat diharapkan keluarga keluarga dalam dalam merawat pasien dapat
membimbing mampu membimbing membimbing pasien mempercepat pemulihan
pasien pasien dalam memebuhi kebutuhannya pasien
memenuhi memenuhi 2. Beri pujian 2. Pujian kepada keluarga
kebutuhannya. kebutuhannya dapat memotivasi keluarga
SP 2 Setelah 1x pertemuan 1. Demonstrasikan keluarga 1. Keterampilan keluarga
Keluarga diharapkan keluarga cara memenuhi kebutuhan dalam merawat pasien dapat
mampu mampu memahami pasien membantu proses pemulihan
memahami cara cara memenuhi a. Jelaskan tujuan pasien
memenuhi kebutuhan pasien memenuhi kebutuhan
kebutuhan pasien
pasien b. Demonstrasikan cara
memenuhi kebutuhan
pasien
c. Bersama dengan
keluarga lakukan
latihan cara memenuhi
kebutuhan pasien
d. Minta keluasga untuk
mendemonstrasi kan
kembali
SP 2 Setelah 1x pertemuan 1. Demonstrasikan keluarga 1. Membantu mengoptimalkan
81
Diagnosa Rencana tindakan
No Tanggal Rasional
Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
Keluarga diharapkan keluarga cara melatih kemampuan kemampuan pasien dalah
mampu melatih mampu melatih yang dimiliki pasien melakukan kegiatan
kemampuan kemampuan yang a. Jelaskan tujuan
yang dimiliki dimiliki pasien melatih kemampuan
pasien yang dimiliki pasien
b. Demonstasikan cara
melatih kemampuan
pasien
c. Bersama keluarga
lakukan latihan untuk
melatih kemampuan
pasien
d. Minta keluarga
mendemonstrasikan
cara melatih
kemampuan pasien
SP 2 Setelah 1x pertemuan 1. Anjurkan keluarga 1. Dukungan keluarga dapat
Keluarga diharapkan keluarga membantu klien dalam memberikan penguatan
mampu mampu membimbing melakukan kegiatan sesuai yang positif terhadap diri
membantu pasien melakukan yang telah dijadwalkan : pasien
pasien kegiatan yang sudah memenuhi kebutuhan dan
melakukan terjadwal latihan kegiatan
kegiatan sesuai 2. Beri pujian
jadwal 2. Pujian yang positif dapat
memotivasi keluarga dalam
merawat pasien
3 Koping individu SP 3 Setelah 1x pertemuan 1. Evaluasi kegiatan keluarga 1. Menilai keberhasilan latihan
inefektif Keluarga diharapkan keluarga dalam membimbing sebelumnya bersama
mampu dalam mampu dalam memenuhi kebutuhan keluarga
membimbing membimbing pasien
memenuhi memenuhi kebutuhan a. Kebutuhan yang
kebutuhan pasien dan sudah terpenuhi
82
Diagnosa Rencana tindakan
No Tanggal Rasional
Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
pasien dan membimbing pasien b. Kebutuhan yang
membimbing melaksanakan kegiatan belum terpenuhi
pasien yang dilatih 2. Evaluasi kegiatan keluarga
melaksanakan dalam membimbing 2. Keterampilan keluarga
kegiatan yang pasien melaksanakan mempercepat pemuliah
dilatih kegiatan yang dilatih pasien
3. Beri pujian kepada
keluarga 3. Memberikan motivasi
kepada keluarga dalam
merawat pasien
SP 3 Setelah 1x pertemuan 1. Jelaskan kepada keluarga 1. Menambah pemahaman
Keluarga diharapkan keluarga tentang obat yang keluarga tentang pengoatan
mampu mampu memahami dikonsumsi pasien : pasien sehingga membantu
memahami tentang obat yang a. Jenis obat pasien dalam keteraturan
tentang obat diminum pasien b. Guna obat minum obat
yang diminum meliputi jenis, guna, c. Dosis obat
pasien dosis, frekuensi, cara d. Frekuensi minum
kan kontinyuitas obat
minum obat e. Cara minum obat
f. Keuntungan minum
obat
g. Kerugian tidak 2. Mengevaluasi pemahaman
minum obat teratur keluarga tentang pengobatan
2. Minta keluarga pasien setelah diberikan
menjelaskan kembali penjelasan
tentang obat yang
dikonsumsi pasien
SP 3
Keluarga dapat Setelah 1x pertemuan Anjurkan keluarga membantu Dukungan keluarga dapat
membantu diharapkan keluarga pasien melakukan kegiatan memberikan dampak positif pada
pasien mampu membantu sesuai jadwal : memenuhi klien
melakukan pasien melakukan kebutuhan, melakukan
83
Diagnosa Rencana tindakan
No Tanggal Rasional
Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
kegiatan sesuai kegiatan sesuai jadwal kegiatan yang dilatih dan
jadwal minum obat
4 Koping individu SP 4 Setelah 1x pertemuan 1. Evaluasi kegiatan keluarga 1. Keterampilan keluarga
inefektif Keluarga dapat diharapkan keluarga dalam memenuhi dalam membimbing pasien
membantu mampu membimbing kebutuhan paisen membantu pemulihan pasien
membimbing pasien memenuhi a. Kebutuhan yang
pasien kebutuhan pasien, sudah terpenuhi
memenuhi membimbing pasien b. Kebutuhan yang
kebutuhan melakukan kegiatan belum terpenuhi
pasien, yang dilatih dan minum 2. Evaluasi kegiatan keluarga 2. Keterampilan keluarga
membimbing obat dalam membimbing dalam membimbing pasien
pasien pasien melakukan membantu pemulihan pasien
melakukan kegiatan yang dilatih
kegiatan yang 3. Evaluasi kegiatan keluarga 3. Dukungan keluarga dapat
dilatih dan dalam membinmbing meningkatkan keteraturan
minum obat pasien minum obat pasien dalam minum obat
4. Beri pujian kepada 4. Pujian kepada keluarga
keluarga dapat memotivasi keluarga
SP 4 Setelah 1x pertemuan 1. Jelaskan kepada keluarga 1. Menentukan tindakan
Keluarga diharapkan keluarga tentang follow up (catatan selanjutnya
mampu mampu memahami perkembangan) pasien ke
memahami follow up pasien ke RSJ/PKM
follow up pasien RSJ/PKM, tanda 2. Jelaskan tanda-tanda
ke RSJ/PKM, kambuh dan rujukan pasien kambuh 2. Meningkatkan kognitif
tanda kambuh pasien a. Mengingkari masalah keluarga dalam merawat
dan rujukan b. Harga diri rendah pasien dengan koping
pasien c. Merasa malu individu inefektif
d. Tidak percaya diri
e. Jarang berkomunikasi
3. Jelaskan tentang rujukan
pasien : segera hubungi
pelayanan kesehatan 3. Memperoleh penanganan
84
Diagnosa Rencana tindakan
No Tanggal Rasional
Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
terdekat bila ada gejala lebih lanjut, cepat dan tepat
SP 4
Keluarga Setelah 1x pertemuan Anjurkan keluarga membantu Dukungan keluarga dapat
mampu diharapkan keluarga pasien melakukan kegiatan memberikan dampak positif pada
membantu mampu membimbing sesuai jadwal : memenuhi klien
membimbing pasien dalam kebutuhan, melakukan
pasien dalam melakukan kegiatan kegiatan yang dilatih dan
melakukan sesuai jadwal minum obat
kegiatan sesuai
jadwal
5 Koping individu SP 5 Setelah 1x pertemuan 1. Anjurkan keluarga 1. Dukungan keluarga dapat
inefektif Keluarga dapat diharapkan keluarga membantu pasien memberikan dampak positif
membantu mampu membimbing melakukan kegiatan sesuai pada klien
membimbing pasien memenuhi jadwal : memenuhi
pasien kebutuhan pasien, kebutuhan, melakukan
memenuhi membimbing pasien kegiatan yang dilatih dan
kebutuhan melakukan kegiatan minum obat
pasien, yang dilatih dan minum 2. Berikan pujian kepada 2. Pujian kepada keluarga
membimbing obat keluarga dapat memberikan motivasi
pasien kepada keluarga
melakukan
kegiatan yang
dilatih dan
minum obat
SP 5 Setelah 1x pertemuan Nilai kemampuan keluarga Untuk mengetahui kemampuan
Keluarga diharapkan keluarga merawat pasien dengan keluarga merawat pasien
mampu mampu merawat pasien koping individu inefektif
merawat pasien dengan koping individu
inefektif
Sp 5 Setelah 1x pertemuan Nilai kemampuan keluarga Untuk mengetahui kemampuan
Keluarga dihaapkan keluarga melakukan kontrol ke melakukan kontrol ke RSJ/PKM
mampu mampu membawa RSJ/PKM
85
Diagnosa Rencana tindakan
No Tanggal Rasional
Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
melakukan pasien kontrol ke
kontrol ke RSJ/PKM
RSJ/PKM
86
Diagnosa Tujuan Kriteria Tindakan keperawatan Rasional
Perilaku Pasien
Kekerasa SP 1
n 1.1 Identifikasi penyebab, tanda & Setelah 1x pertemuan, klien
gejala PK yang dilakukan, akibat mampu mengidentifikasikan
PK penyebab, tanda & gejala
PK yang dilakukan, dan
akibat PK .
Observasi / menanyakan Mengetahui
a. Mengidentifikasi penyebab PK penyebab klien melakukan PK penyebab klien
melakukan PK
87
Diagnosa Tujuan Kriteria Tindakan keperawatan Rasional
bantal namun tidak
menciderai
88
Diagnosa Tujuan Kriteria Tindakan keperawatan Rasional
a. Tarik nafas dalam dari teknik nafas
dalam
Guna memberi
Berikan pujian semangat atas
keberhasilan klien
Memberi
Jelaskan tujuan mengontrol PK pengetahuan arti
dengan pukul bantal dan kasur dari pukul bantal
dan kasur
89
Diagnosa Tujuan Kriteria Tindakan keperawatan Rasional
Guna memberi
Berikan pujian semangat atas
keberhasilan klien
Mepercepat proses
Diskusikan klien untuk tentang penyembuhan klien
Setelah 1x pertemuan, klien jadwal yang akan dilakukn dan mengurangi
mampu melakukan terapi untuk mengontrol PK PK
90
Diagnosa Tujuan Kriteria Tindakan keperawatan Rasional
PK secara rutin.
1.4 Masukan pada jadwal kegiatan Mengetahui sejauh
untuk latihan fisik Bimbing klien dalam membuat mana pemahaman
jadwal pasien
Meningkatkan
Motivasi klien untuk mematuhi harga diri pasien
jadwal
Setelah 2x pertemuan,
diharapkan kegiatan
SP 2 pertemuan pertama dapat
2.1 Evaluasi kegiatan latihan fisik. Beri dipahami dan dilakukan
pujian dengan baik Mengevaluasi kegiatan fisik Guna menilai
yang telah dilakukan pada yang seberapa jauh klien
pertemuan pertama dapat melakukan
kegiatan fisik
a. Evaluasi kegiatan fisik dengan baik
Guna memberi
semangat atas
Beri pujian pasien keberhasilan klien
91
Diagnosa Tujuan Kriteria Tindakan keperawatan Rasional
b. Beri pujian
Setelah 2x pertemuan,
diharapkan keluarga mampu
mengontrol PK dengan obat
Mengetahui jenis
2.2 Latih cara mengontrol PK dengan obat yang sesuai
obat (jelaskan 6 benar : jenis, guna, Jelaskan jenis – jenis obat
dosis, frekuensi, cara , kontinuitas pengontrol PK Agar tidak terjadi
minum obat) salah obat
Jelaskan obat sesuai kegunaan
a. Berdasarkan jenis obat Menghindari
adanya overdosis
Jelaskan dosis obat yang
b. Berdasarkan guna obat dikonsumsi Kerja obat
maksimal
Jelaskan frekuensi pemakaian
c. Berdasarkan dosis obat obat Mengetahui batas
pemakaian obat
Jelaskan kontinuitas obat Keteraturan minum
d. Berdasarkan frekuensi obat obat
92
Diagnosa Tujuan Kriteria Tindakan keperawatan Rasional
obat
Mengetahui
kemampuan klien
Setelah 2x pertemuan, Masukkan latihan fisik dan dalam melakukan
diharapkan klien mampu minum obat pada jadwal kegiatannya
memasukan latihan fisik dan seacara rutin dan
minum obat pada jadwal teratur
2.3 Masukan pada jadwal kegiatan untuk
latihan fisik dan minum obat
93
Diagnosa Tujuan Kriteria Tindakan keperawatan Rasional
dengan benar, meminta yang dengan benar
diinginkan dengan benar dan
menolak yang tidak di inginkan
dengan benar
Agar klien
memahami cara
Demonstrasikan cara mengungkapkan
mengungkapkan perasaan yang perasaan yang di
di rasakan dengan benar, rasakan dengan
meminta yang diinginkan benar
dengan benar dan menolak
yang tidak di inginkan dengan
benar Guna menilai
tingkat pemahaman
Minta klien untuk melakukan klien
cara mengungkapkan perasaan
yang di rasakan dengan benar,
meminta yang diinginkan
dengan benar dan menolak
yang tidak diinginkan dengan
benar bersama - sama Mengetahui tingkat
kemandirian klien
Re - demostarikan oleh pasien dalam
cara mengungkapkan perasaan mengungkapkan
yang di rasakan dengan benar, perasaannya denga
meminta yang diinginkan benar
dengan benar dan menolak
94
Diagnosa Tujuan Kriteria Tindakan keperawatan Rasional
yang dengan benar Mengetahui
kemampuan pasien
Evaluasi pasien dalam dalam memahami
Setelah 3x pertemuan, kemampuan latihan fisik, obat latihan fisik, obat
diharapkan pasien dapat & verbal & verbal
melakukan latihan fisik &
SP 4 obat & verbal Memberi
4.1 Evaluasi kegiatan latihan fisik & obat pengetahuan arti
&verbal. Beri pujian Jelaskan tujuan cara dari berdoa dan
Setelah 4x pertemuan, mengontrol spiritual dengan beribadah
diharapkan pasien dapat berdoa dan beribadah
mengontrol spiritual Agar klien
memahami maksud
4.2 Latih cara mengontrol spiritual Jelaskan cara mengontrol dari mengontrol
( berdoa dan beribadah ) spiritual dengan berdoa dan spritual dengan
beribadah cara berdoa
Agar memahami
cara melakukannya
Demonstrasikan cara
mengontrol spiritual dengan
berdoa dan beribadah Guna melihat
tingkat pemahaman
Minta klien untuk berdoa dan klien
beribadah bersama - sama
Guna melihat
tingkat
95
Diagnosa Tujuan Kriteria Tindakan keperawatan Rasional
Re – demonstrasikan kemandirian klien
Cara mengontrol spritual dalam berdoa dan
dengan berdoa dan beribadah beribadah
96
Diagnosa Tujuan Kriteria Tindakan keperawatan Rasional
mengontrol PK
5.3 Nilai apakah PK terkontrol
97
Diagnosa Tujuan Kriteria Tindakan Keperawatan Rasional
Jelaskan proses terjadinya PK terlambat
c. Proses terjadinya PK penanganan
Mewaspadai agar
tidak terjadi PK
Jelaskan cara merawat klien
1.3 Jelaskan cara merawat klien PK Setelah 1x pertemuan, PK Keluarga mengerti
diharapkan keluarga klien merawat anggota
dapat merawat klien PK keluarga yang
menderita PK
98
Diagnosa Tujuan Kriteria Tindakan Keperawatan Rasional
jadual dan memberi pujian
a. Membantu pasien sesuai jadual Jelaskan pada keluarga untuk Melatih pasien
membantu pasien sesuai jadual untuk mematuhi
yang dibuat jadual
b. Memberi pasien pujian
Jelaskan pada keluarga untuk Membuat pasien
memberi pujian merasa dihargai
dan berguna
SP 2 Setelah 1x pertemuan,
1.1 Evaluasi kegiatan keluarga dalam diharapkan keluarga mampu Tanyakan pada keluarga cara Mengetahui tingkat
merawat/ melatih pasien fisik. Beri pujian merawat/ melatih pasien merawat pasien secara fisik kepahaman
secara fisik dan memberi keluarga dalam
pujian merawat
Setelah 2x pertemuan,
1.2 Jelaskan 6 benar cara memberikan diharapkan keluarga mampu Jelaskan pada keluarga cara Meninimalisir
obat memberikan obat secara 6 memberikan obat secara 6 kelasalahan dalam
benar benar pemberian obat dan
meningkatkan
Setelah 2x pertemuan, ketepatan kerja
diharapkan keluarga mampu Latih cara memberikan/ obat
1.3 Latih cara memberikan/membimbing memberikan obat membimbing minum obat Agar tidak terjadi
minum obat kesalahan obat
Setelah 2x pertemuan,
diharapkan keluarga dapat Bantu keluarga pasien sesuai
99
Diagnosa Tujuan Kriteria Tindakan Keperawatan Rasional
1.4 Anjurkan membantu pasien sesuai membantu pasien sesuai jadual Membantu pasien
jadual dan memberi pujian jadual dan memberi pujian mematuhi jadual
Setelah 2x pertemuan,
SP 3 diharapkan keluarga dapat Evaluasi kemampuan keluarga
1.1 Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih pasien dalam merawat/melatih pasien Mengetahui
merawat/melatih pasien fisik. fisik dan member pujian secara fisik dan memberi kemampuan
Beri pujian pujian keluarga dalam
merawat/
melatih pasien
secara fisik dan
Setelah 3x pertemuan, memberi pujian
diharapkan keluarga dapat
1.2 Latih cara membimbing : cara bicara membimbing cara bicara Latih keluarga cara Agar keluarga
yang baik yang baik membimbing cara bicara yang mampu
baik memberikan contoh
cara bicara yang
Setelah 3x pertemuan, baik
diharapkan keluarga dapat
1.3 Latih cara membimbing kegiatan membimbing pasien secara Latih keluarga untuk Mendekatkan diri
spiritual spiritual membimbing pasien secara dengan Tuhan
spiritual
Setelah 3x pertemuan,
diharapkan keluarga dapat
1.4 Anjurkan membantu pasien sesuai membantu pasien sesuai Membantu pasien
jadual dan memberikan pujian jadual Anjurkan keluarga untuk untuk mematuhi
100
Diagnosa Tujuan Kriteria Tindakan Keperawatan Rasional
membantu pasien sesuai jadual jadual
Setelah 3x pertemuan,
SP 4 diharapkan keluarga dapat
1.1 Evaluasi kegiatan dalam merawat/
merawat / melatih pasien Mengetahui sejauh
melatih pasien fisik, memberikan
fisik, memberikan obat, Evaluasi kemampuan keluarga mana kemampuan
obat, latihan bicara yanglatihan bicara yang dalam merawat / melatih keluarga dalam
baik&kegiatan pasien fisik, memberikan obat, merawat / melatih
latihan bicara yang pasien fisik,
baik&kegiatan memberikan obat,
Setelah 4x pertemuan, latihan bicara yang
diharapkan keluarga dapat baik&kegiatan
1.2 Jelaskan follow up ke RSJ/PKM, melakukan follow up ke Meminimalisir
tanda kambuh, rujukan RSJ/PKM, tanda kambuh, keterlambatan
rujukan Jelaskan pada keluarga penanganan dan
pentingnya follow up, tanda follow up proses
kambuh, rujukan penyembuhan
pasien
Setelah 4x pertemuan,
diharapkan keluarga mampu
1.3 Anjurkan membantu pasien sesuai membantu pasien sesuai Membantu pasien
jadual dan memberikan pujian jadual menepati jadual
Anjurkan keluarga untuk yang disepakati
membantu pasien sesuai jadual
Setelah 4x pertemuan,
SP 5 diharapkan keluarga mampu
1.1 Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih pasien Mengetahui
101
Diagnosa Tujuan Kriteria Tindakan Keperawatan Rasional
merawat/melatih pasien fisik, fisik, memberikan obat, cara keberhasilan
memberikan obat, cara bicara bicara yang baik & kegiatan Evaluasi kemampuan keluarga keluarga dalam
yang baik & kegiatan spiritual spiritual dan follow up. Beri dalam merawat/melatih pasien merawat pasien
dan follow up. Beri pujian pujian fisik, memberikan obat, cara fisik, memberikan
bicara yang baik & kegiatan obat, cara bicara
spiritual dan follow up. Beri yang baik &
pujian kegiatan spiritual
Setelah 5x pertemuan, dan follow up. Beri
diharapkan keluarga mampu pujian
1.2 Nilai kemampuan keluarga merawat pasien Mengetahui
merawat pasien kemampuan
Nilai kemampuan keluarga keluarga dalam
Setelah 5x pertemuan, merawat pasien merawat pasien
diharapkan keluarga mau
1.3 Nilai kemampuan keluarga melakukan dan mampu melakukan Mengetahui
kontrol ke RSJ/PKM kontrol ke RSJ/PKM kemampuan
Nilai kemampuan keluarga keluarga dalam
dalam melakukan kontrol ke melakukan kontrol
RSJ/PKM secara rutin ke RSJ/PKM
secara rutin
102
G. CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Pasien : Sdr.T
Ruang : Flamboyan
103
7. Menjelaskan pengertian jadwal kegiatan harian yang
halusinasi telah disepakati.
8. Menjelaskan tujuan mengontrol - Perawat ; ulangi SP 1, untuk
halusinasi dengan menghardik mengoptimalkan SP 1
104
3. Senin, 22 juli Perubahan persepsi SP 1: S:
2019 sensori: Halusinasi : Pasien mengatakan semalam
penglihatan 1. Menjelaskan cara melihat lagi bayangan yang
Jam 10.00 wib mengontrol halusinasi menakutkan, pasien melihat
dengan menghardik sekali setelah magrib
2. Mendemonstrasikan cara O :
menghardik halusinasi - Pasien mau melakukan cara
3. Mendemonstrasikan menghardik halusinasi
bersama-sama dengan klien - Pasien sudah bisa fokus, kontak
cara menghardik halusinasi mata baik
4. Meminta klien - Pasien mau memperagakan
mendemonstrasikan secara cara menghardik halusinasi
mandiri cara menghardik - Pasien sudah melakukan cara
halusinasi menghardik sesuai jadwal yang
5. Membantu pasien sudah dibuat
memasukkan latihan A : SP 1 tercapai
mengontrol halusinasi P : Lanjutkan SP 2 Willi
dengan cara menghardik ke
dalam jadwal kegiatan
harian.
6. Memberikan pujian positif
kepada klien
105
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Halusinasi adalah gangguan persepsi sensori dari suatu obyek tanpa adanya
rangsangan dari luar, gangguan persepsi sensori ini meliputi seluruh
pancaindra. Halusinasi merupakan salah satu gejala gangguan jiwa yang klien
mengalami perubahan sensori persepsi, serta merasakan sensasi palsu berupa
suara, penglihatan, pengecapan perabaan, atau penciuman. Klien merasakan
stimulus yang sebetulnya tidak ada (Ah. Yusuf, 2015). Berdasarkan
pengkajian yang dilakukan pada Tn. S penulis mendapatkan data sebagai
berikut: “Klien mengatakan Klien mengatakan mendengar suara warga
dikampung yang menyuruh klien untuk melakukan kerja bakti dikampung,
suara terdengar saat jam 6 sore setelah magrib, sering terdengar 3 kali, suara
muncul saat klien sedang sendirian dan saat tidur, klien takut dengan suara itu
dan klien memukul – mukul meja untuk menghilangkan suara itu.
133
134
B. Saran
1. Untuk perawat :
a. Perawat perlu meningkatkan aktivitas klien terutama klien-klien denga
halusinasi.
b. Mengikutsertakan klien dalam terapi aktivitas kelompok.
2. Untuk di Rumah Sakit
a. Dapat mempertahankan keperawatan yang komprehensif yang telah
dilakukan selama ini.
b. Pertahankan kerjasama dalam keperawatan kepada pasien, dapat
meningkatkan mutu pelayanan asuhan keperawatan disetiap sub
keperawatan.
3. Bagi institusi STIKES Bethesda Yakkum Yogyakarta
Dapat diajukan sebagai acuan untuk meningkatkan pengetahuan dalam
perawatan pasien halusinasi.
4. Untuk mahasiswa :
a. Tingkatkan pengetahuan dalam mengelola kasus agar dapat
memberikan asuhan keperawatan secara profesional.
b. Mempersiapkan diri baik fisik maupun materi sebelum praktek
khususnya dalam bidang keperawatan jiwa.
DAFTAR PUSTAKA
Akemat dan Keliat, Budi Anna. 2010. Model Praktik Keperawatan Profesional
Jiwa. Jakarta : EGC.
Direja, Ade Herman S. 2011. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta :
Nuha Medika.
Stuart, G.W. 2016. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Edisi 5. Jakarta : EGC.
134
LAMPIRAN
STRATEGI PELAKSANAAN
HALUSINASI
A. Proses keperawatan
1. Kondisi klien
Ds :
klien mengatakan melihat bayangan yang menakutkan, klien
pergi kemanapun tetap melihat bayangan tersebut, bayangan
tersebut datang lebih sering pada malam hari saat akan tidur,
pasien ketakutan dan akan lari saat melihat bayangan
Do :
Pasien tampak berhati hati dalam berbicara, kontak mata baik.
2. Diagnosis keperawatan
Gangguan persepsi sensori : Halusinasi penglihatan
3. Strategi pelaksanaan ke – 1
a. Identifikasi halusinasi : Isi, frekuensi, waktu terjadi, situasi
pencetus, perasaan, respon
b. Jelaskan cara mengontrol halusinasi : Hardik, obat, bercakap
– cakap, melakukan
kegiatan
c. Terminasi
1) Evaluasi subjektif
Bagaimana perasaan bapak setelah kita ngobrol – ngobrol
hari ini dan latihan cara mengontrol halusinasi dengan
menghardik?
2) Evaluasi objektif
Baik tadi bapak telah melakukannya dengan baik dan
memahami penjelasan yang saya lakukan, dan tadi juga
bapak bisa melakukan cara menghardik secara mandiri.
Bapak hebat hari ini.
3) Rencana tindak lanjut
Baiklah pak, kalau bayangan itu muncul lagi, silahkan
bapak coba cara tersebut. Begitu ya.
4) Kontrak
a) Topik
Bagaimana kalau besok kita belajar dan latihan
mengontrol halusinasi itu dengan cara yang kedua
yaitu dengan minum obat?
b) Tempat
Bagaimana kalau besok kita belajar dan latihan
mengontrol halusinasi itu dengan cara yang kedua
yaitu dengan minum obat? Baiklah, dimana besok
kita mau ngobrol-ngobrolnya.
c) Waktu
Bapak mau jam berapa? bagaimana kalau didepan
sini saja? Baiklah kalau begitu pak, Jadi besok kita
ketemu lagi jam 8 pagi didepan taman untuk
melakukan cara mengontrol halusinasi yang kedua
yaitu minum obat ya pak. Baik, kegiatan kita hari ini
sudah selesai, saya pamit dulu, sampai ketemu besok
ya pak, selamat pagi.
ANALISA PROSES INTERAKSI (API)
PADA Bapak L DENGAN MASALAH KEPERAWATAN
HALUSINASI
Komunikasi Verbal Komunikasi Non Verbal Analisa Berpusat Pada Perawat Analisa Berpusat Pada Klien Rasional
P: P: P: Ucapan salam
Selamat pagi Pak Kontak mata, berjabat tangan, Berharap klien dapat menemui sebagai tanda
mendekati klien. dan berkenalan. awal dari
K: K: terjadinya
Kontak mata tenang Merasa senang disapa oleh hubungan saling
perawat percaya
K: K: K: Belum terbina
Selamat pagi juga mas Pasien melihat ke arah mahasiswa Pasien malu hubungan saling
P: P: percaya, perlu
Mengajak ngobrol di luar dekat Merasa senang karena klien mau ditingkatkan
kamar mengikuti ajakan yang ditawarkan
P: P: P: Untuk
Perkenalkan nama saya Kontak mata memperbaiki duduk Berharap dapat melanjutkan menimbulkan rasa
Willi, saya mahasiswa sambil mendekat. bincang-bincang. percaya bagi klien
STIKES Bethesda tugas terlebih dahulu
disini dengan tujuan untuk K: K: perawat
merawat semua klien disini Memperhatikan perawat dan tunduk Klien tidur di tempat tidur, memperkenalkan
termasuk bapak juga kelihatan malu-malu. diri.
Apakah hari ini bapak mau
berbincang-bincang dengan
saya?
Komunikasi Verbal Komunikasi Non Verbal Analisa Berpusat Pada Perawat Analisa Berpusat Pada Klien Rasional
K: K: K: Belum terbawa
Ya. Kontak mata lama, menunduk Ada keraguan pada diri klien hubungan saling
Saya mau mas ? P: P: percaya sehingga
Memperhatikan tingkah laku klien. Berharap dapat melanjutkan klien nampak
percakapan. malu-malu.
P: P: P: Memotivasi klien
Dengan bapak siapa? Kontak mata, tersenyum, sambil Perawat berharap klien dapat untuk mengenal
Senang di panggil bapak mengharapkan klien mau menjawab memperkenalkan dirinya diri sendiri
siapa? pertanyaan, sikap tubuh dan tangan
mempersilakan klien utuk berbicara.
K: K:
Kontak mata kepada perawat Klien senang disapa, tersenyum,
dan kelihatan mau
memperkenalkan dirinya.
Komunikasi Verbal Komunikasi Non Verbal Analisa Berpusat Pada Perawat Analisa Berpusat Pada Klien Rasional
K: K: K: Menyebutkan
Nama saya ”T” sy biasa Kontak mata sering, wajah mulai Klien bicara lancar bisa nama
dipanggil T bersahabat, menanyakan pertanyaan menjawab pertanyaan menandakan
balik kesediaan
P: P: menerima
Mengamati non verbal klien. Perawat senang klien menjawab hubungan.
pertanyaan, dan senang ketika
mendapat pertanyaan dari pasien.
P: P: P: Mengahargai
Bagaimana kalau kita Kontak mata hangat dan Perawat senang, bisa menjawab pertanyaan yng
berbincang – bincang dan memperhatikan respon non verbal pertanyaan dari klien diajukan, dan
belajar cara memutuskan klien. membuat suasana
bayangan yang sering bapak menjadi lebih
lihat, apakah bapak tidak K:Senyum. K: cair.
keberatan? Klien senang, perawat menjawab
Baik bapak kita mau pertanyaan
berbincang – bincang
dimana?mau berapa lama?
K: K: K: Respon positif
Di depan kamar saja, 15 Kontak mata hangat, ekspresi muka Klien mulai terbuka memandakan
menit saja bersahabat BHSP mulai
P: P: terjalin.
Tenang melihat pasien, Perawat senang klien aktif
memperhatikan perilaku non-verbal. berkomunikasi
Komunikasi Verbal Komunikasi Non Verbal Analisa Berpusat Pada Perawat Analisa Berpusat Pada Klien Rasional
P: P: P: Pertanyaan yang
Baik bu, apa yang bapak Kontak mata dan lebih dekat ke arah Berharap agar pasien di tanyakan
biasa lihat baying-bayang? pasien menceritakan apa yang menjadi bertujuan untuk
Apa yang dikatakan keluhannya selama di rumah sakit menggali
bayangan itu? Seberapa seberapa jauh
sering bayangan itu K: K: masalah yang di
muncul? Kapan bayangan Klien serius menatap ke arah perawat Ada keinginan banyak untuk alami dan
itu muncul? Bayangan itu dan menyimak penyampaian yang di mengungkapkan perasaanyang mengganggu
muncul saat bapak sedang sampaikan klien rasakan klien
melakukan kegiatan apa?
Apakah saat bapak sedang
sendiran saja? Bagaimana
perasaan bapak saat melihat
bayangan itu? Bagaimana
respon bapak terhadap
bayangan itu?
K: K: K: Klien mulai
Saya melihat bayangan yang Kontak mata klien ke arah kamar dan Klien sangat terbuka dengan terbuka
menakutkan, kemanapun ekspresi wajah datar perasaaan yang di rasakan mengungkapkan
saya pergi tetap melihat apa yang
bayangan tersebut, dirasakannya
bayangan tersebut datang P: P:
lebih sering pada malam Mengamati non verbal klien Perawat senang klien
hari saat akan tidur, saya menceritakan semua yang
takut dan akan lari saat ditanyakan sesuai masalah yang
Komunikasi Verbal Komunikasi Non Verbal Analisa Berpusat Pada Perawat Analisa Berpusat Pada Klien Rasional
P: P: P: Dengan
Bagus pak, sudah mau Kontak mata, mulai medekati klien Senang berinteraksi dengan klien menanyakan
mencertitakan masalah yang dengan ekspresi wajah antusias dan berharap agar klien dapat kesediaan klien
bapak alami selama ini. menerima ajaran yang ingin di untuk menerima
Nah, sekarang bagaiamana ajarakan bimbingan dari
kalau kita belajar cara K: perawat
mengontrol halusinasi untuk Kontak mata lama dan K:
menghilangkan bayangan mengungkapkan ingin belajar Klien menunjukan sikap
yang biasa bapak selalu menerima dan ingin belajar
lihat?
Apakah bapak bersedia?
K: K: K: Klien mulai
Iya mas saya bersedia Kontak mata dan ekspresi wajah Klien menunjukan sikap menunjukan
senang menerima siakap dan
perasaan untuk
P: P: mau menerima
Mengamati non verbal klien Senang klien menerima kesediaan ajaran yang di
untuk mau belajar bersama berikan
P: P: P: Penjelasan yang
Jadi cara mengontorol Mempertahankan kontak mata dan Perawat berharap agar di sampaikan
halusinasi itu ada 4 cara ya memberikan demonstrasi penyampaian yang di berikan bertujuan agar
pak, yang pertama dengan dapat memberikan pengetahuan klien bisa
Komunikasi Verbal Komunikasi Non Verbal Analisa Berpusat Pada Perawat Analisa Berpusat Pada Klien Rasional
K: K: K: Sikap keseriusan
Iya mas Klien tampak senang dengan wajah Klien aktif menyimak klien mulai
yang berseri menunjukan
penerimaan atas
P: P: ajaran dan latihan
Mengamati non verbal klien Senang karena klien menerima yang akan di
dan mau di ajarkan berikan
P: P: P: Pujian yang di
Wah bapak hebat bisa Kontak mata santai dengan ekspresi Memberikan semangat dan pujian berikan oleh
melakukannya dengan wajah yang berseri bagi klien perawat
baik,nah serkarang mari kita membangkitkan
masukan kegiatan hari ini ke K: K: semangat bagi
jadwal harian bapak ya . Klien menyimak dengan wajah ceria Klien memberikan senyuman klien untuk terus
Mari pak begini. ceria saat di beri pujian belajar
K: K: K: Jawaban klien
Iya mas Kontak mata dan menunduk kearah Klien menerima bimbingan menunjukan
lembar jadwal kegiatan harian dengan turut terlibat bersama keterbukaan klien
kepada perawat
P: P:
Komunikasi Verbal Komunikasi Non Verbal Analisa Berpusat Pada Perawat Analisa Berpusat Pada Klien Rasional
P: P: P: Pertanyaan yang
Bagaimana perasaan bapak Kontak mata tetap di pertahankan Berharap klien dapat menyampaik di ungkapkan
setelah kita bercakap – dan menujukan sikap ajakan perasaanya selama melakukan bertujuan untuk
cakap dan belajar tentang kegiatan mengevaluasi
mengontrol halusinasi perasaan yang di
dengan menghardik? rasakan klien
Nah,tadi bapak sudah bagus K: K: selama kegiatan
ya bisa melakukan kegiatan Mendengar dengan serius Klien mempunyai keinginan
menghardik dengan baik ya. untuk di ungkapakan
Jadi nanti jika bayangan itu
muncul lagi silahkan bapak
menhgardik bayangan itu
dengan cara yang kita
lakukan tadi
K: K: K: Ekspresi yang
Saya merasa senang bisa Kontak mata tertujuh ke perawat Klien menunjukan ekspresi klien ungkapkan
belajar bagiaman cara wajah yang senang menunjukan
menghilangkan bayangan penerimaan yang
yang sering saya lihat P: P: klien alami
Mengamati non verbal klien Senang klien mau di bimbing bersama perawat
P: P: P: Perjanjian yang
Bagaimana kalau besok kita Menatap klien dan bicara dengan Berharap klien dapat menepati telah dilakukan
belajar dan latihan perjanjian yang telah di sepakati guna memberikan
Komunikasi Verbal Komunikasi Non Verbal Analisa Berpusat Pada Perawat Analisa Berpusat Pada Klien Rasional
K: K: K: Ekspresi yang
Iya mas makasih Kontak mata tertujuh ke perawat Klien menunjukan ekspresi klien ungkapkan
wajah yang senang menunjukan
penerimaan yang
P: P: klien alami
Mengamati non verbal klien Senang klien mau menerima dan bersama perawat
dibimbing