5
1. Visi Rumah Sakit
“Menjadi Rumah Sakit pilihan pertama di Provinsi Lampung”
6
5. Peran Rumah Sakit Mardi Waluyo
Sebagai mitra kerja pemerintah ikut mengambil peran dalam
mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal tanpa
membedakan status, suku, agama, ras dan golongan.
7
resiko tinggi infeksi dengan 2 tempat tidur dengan jumlah tempat
tidur 30 bed Kelas III.
b. Tingkat Ketergantungan
Tingkat ketergantungan pasien dibagi menjadi tiga yaitu minimal
care (keperawatan mandiri), partial care (keperawatan sebagian)
dan total care (Keperawatan Maksimal).
1) Minimal care memerlukan waktu perawatan 1-2 jam/24 jam.
Kriteria klien pada klasifikasi ini adalah klien masih dapat
melakukan sendiri kebersihan diri, mandi, dan ganti pakaian
termasuk minum, observasi tanda vital tiap shift, pengobatan
minimal, status psikologi stabil dan persiapan prosedur
memerlukan pengobatan.
2) Partial care memerlukan waktu perawatan 3-4 jam/24jam.
Kriteria klien pada klasifikasi ini perlu bantuan dalam
memenuhi kebersihan diri, makan dan minum, ambulasi,
pemantauan tanda vital setiap 6 jam.
8
3) Total care memerlukan waktu perawatan 5-6 jam/24 jam.
Kriteria klien pada klasifikasi ini harus dibantu tentang segala
sesuatunya, posisi yang diatur, observasi tanda vital setiap 4
jam, makan memerlukan slang nasogastrik, menggunakan
terapi, pemakaian alat suction dan kadang gelisah.
Berdasarkan pengamatan pada tanggal 28 Juli-30 Juli 2018
terdapat pasien dengan kategori sebagai berikut :
a) Tanggal 28 Juli 2018
Pasien minimal care sebanyak 11 orang, pasien partial care
sebanyak 5 orang dan pasien total care sebanyak 3 orang.
Minimal = 12 x 100 % = 54 %
22
Partial = 7 x 100 % = 31 %
22
Total = 3 x 100 % = 13 %
22
b) Tanggal 29 Juli 2018
Pasien minimal care sebanyak 13 orang, pasien partial care
sebanyak 6 orang dan pasien total care sebanyak 3 orang.
Minimal = 13 x 100 % = 59 %
22
Partial = 6 x 100 % = 27 %
22
Total = 3 x 100 % = 13 %
22
c) Tanggal 30 Juli 2018
Pasien minimal care sebanyak 11 orang, pasien partial care
sebanyak 7 orang dan pasien total care sebanyak 4 orang.
Minimal = 11 x 100 % = 50%
22
9
Partial = 7 x 100 % = 31 %
22
Total = 4 x 100 % = 18 %
22
Rata- rata pasien dengan tingkat ketergantungan dari tanggal 28
Juli 2018-30 Juli 2018
Minimal care sebanyak 12 pasien
Partial care sebanyak 6 pasien
Total care sebanyak 3 pasien
Berdasarkan hasil pengamatan kami pada tanggal 28 Juli 2018
terdapat 22 pasien dengan kategori sebagai berikut : 11 pasien
minimal care, 8 orang partial care, dan 3 orang total care. Kebutuhan
tenaga perawat per-shift menurut Douglas sebagai berikut :
10
Parsial care 8 x 0,15 = 1,22
Total care 3 x 0,30 = 0,9
Total = 3,66/ 4 perawat
11
edukasi perawatan luka bila perlu, sarat-sarat asuransi
(bila ada).
c) Kunjungan kontrol di poli klinik tempat memberi layanan
(RS) sesuai dengan jadwal.
b. Manajemen Unit
Ruang Flamboyan memiliki 6 kamar yang di bagi menjadi kamar
A digunakan untuk pasien bedah khusus wanita dengan 5 tempat
tidur, kamar B digunakan untuk pasien penyakit dalam laki-laki
maupun perempuan dengan 5 tempat tidur, kamar C digunakan
untuk pasien TBC dengan 6 tempat tidur, kamar D digunakan
sebagai kamar alternatif bila kamar lainnya penuh, untuk laki-laki
dan perempuan dengan 3 tempat tidur, kamar E digunakan untuk
pasien bedah dan penyakit dalam khusus laki-laki dengan 9 tempat
tidur, dan kamar Isolasi digunakan untuk pasien yang memiliki
resiko tinggi infeksi dengan 2 tempat tidur dengan jumlah tempat
tidur 30 bed Kelas III. Terdapat 18 staff perawat terbagi dalam 1
orang head nurse, 12 orang dapat berperan sebagai ka-sift maupun
pelaksana, dan 6 orang perawat pelaksana serta dibantu 4 orang
POS (pembantu orang sakit). Rooster terbagi dalam 3 shift yaitu
pagi (07.00-14.00 WIB), siang (14.00-21.00 WIB), dan malam
(21.00-07.00 WIB). Metode asuhan keperawatan yang digunakan
adalah model praktik keperawatan profesional (MPKP), yang
terbagi dalam 2 tim dengan 1 ka-shift dan beberapa perawat
pelaksana pada masing-masing tim. Tim 1 mengasuh kamar E, A,
dan B tim 2 mengasuh kamar D, C, dan isolasi.
12
>45, resiko sedang 25-44, resiko rendah 0-24). Pada pasien anak
anak menggunakan humpty dumpty fall scale (DHFS). Pengkajian
ini terdiri dari 7 item meliputi usia, penggunaan obat, diagnosa,
kerusakan kognitif, faktor lingkungan, respon terhadap
pembedahan/anastesi dan jenis kelamin (hasil skor terbagi 2 yaitu
resiko jatuh rendah 7-11 dan resiko jatuh tinggi >12). Pengkajian
resiko jatuh ini dilakukan pada setiap pasien baru dan pengkajian
ulang dilakukan setiap shiff. Pasien dengan resiko jatuh tinggi,
pada gelang identitas pasien ditempel pin warna kuning.
Pengkajian dan pencegahan resiko jatuh pada pasien lansia
menggunakan skala sydney scoring. Pengkajian ini terdiri dari 6
item terdiri dari: riwayat jatuh, status mental, penglihatan,
kebiasaan berkemih, transport dari tempat tidur ke kursi roda dan
kembali ketempat tidur, dan mobilitas. Hasil skor terbagi menjadi 3
yaitu: resiko tinggi 27-30, resiko sedang 6-26, resiko rendah <6.
Ruang Flamboyan mempunyai ruang khusus untuk menyiapkan
obat injeksi yang tidak dilakukan dikamar pasien. Pada pasien
baru, ada 4 macam edukasi yang diberikan yaitu: resiko jatuh, cuci
tangan, manajemen nyeri dan asuhan keperawatan terkait kasus
pasien.
13
2) Terkait pemberian obat ditemukan adanya keterlambatan dalam
pemberian obat (benar waktu) sehingga mengesampingkan
prinsip 7 benar pemberian obat (benar waktu), hal ini
disebabkan oleh ketersediaan obat yang kurang dan kebijakan
dari BPJS kota Metro yang nmengharuskan dokter dalam
meresepkan obat hanya 1 hari pada saat visite.
14
Kepala Ruang:
Keterangan:
A = Rata-rata jumlah perawatan / pasien / hari
B = Rata-rata jumlah pasien / hari (BOR x jumlah tempat tidur)
C = Jumlah hari / tahun
D = Jumlah hari libur masing-masing perawat
15
E = Jumlah jam kerja masing-masing perawat
F = Jumlah jam perawatan yang diberikan perawat per tahun
G = Jumlah jam kerja efektif per tahun
H = Jumlah perawat yang dibutuhkan untuk unit tersebut
Hari selasa, 11 Juni 2019:
Jumlah pasien; 27 terdiri dari:
- Total care : 1 x 6 = 6
- Parcial care: 26 x 3 = 78
- Total care: 2 x 6 = 12
- Parcial care: 25 x 3 = 75
- Total care: 3 x 6 = 18
- Parcial care: 19 x 3 = 57
- Minimal care: 8 x 2 = 18
18 + 57 + 18 = 91 + 28 + 7 = 126 / 28 = 4,5
Rumus gilles:
16
b. Non Manusia (Method, Material, Money, Marketing)
1) Metode
Metode keperawatan yang digunakan di ruang Flamboyan
adalah metode keperawatan tim dengan penanggung jawab
adalah ketua tim pada masing-masing shift. Menurut Keliat
(2011) bentuk fungsi pengarahan antara lain operan, pre-
conference, post-conference, iklim motivasi, supervisi,
delegasi. Pada pre conference kepala ruangan melakukan
diskusi tentang aspek klinik setelah operan dan sebelum
melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien. Pada post
conference kepala ruangan diskusi tentang aspek klinik
sebelum operan dan sesudah melaksanakan asuhan
keperawatan pada pasien.
2) Material
a) Alat Medis
No Alat Jumlah
1 Bed pasien manual 30
2 Defibrilator 0
3 EKG 1
4 Manometer O2 sentral 30
5 Oksimeter 1
6 Suction regilator 0
7 Timbangan dewasa 1
8 Tensimeter 2
9 Tabung oksigen portable 1
10 Apron 2
11 Baju operasi 5
12 Duk pembungkus steril tebal 10
17
13 Kasur decubitus 1
14 Laken 81
15 Matras 20
16 Neerbeken 5
17 Perlak 79
18 Perlak pasien list putih 15
19 Piapot 10
20 Sarung bantal 52
21 Sarung bantal perlak 30
22 Sarung transfer stracher 1
23 Scort 2
24 Selimut 90
25 Selimut jenazah 2
26 Tapih operasi 6
27 Tempat re-used selang suction 2
28 Tiang infuse 30
29 Transfer stracher 1
30 Trolly alat EKG 1
31 Trolly GV 1
32 Trolly injeksi 1
33 Urinal 10
34 WWZ 2
35 Bantal busa 4
36 Sarung bantal perlak 10
37 Lap tangan handuk 50
38 Bak instrument kecil 1
39 Bak instrument sedang 1
40 Bengkok plastic 3
41 Kom tutup 3
42 Compare compressor nebulizer 1
43 Galipot 4
44 Galipot kom terbuka 1
45 Gunting aff heating 1
46 Gunting jaringan 4
47 Gunting lurus 3
48 Gunting tumpul 1
49 Gunting perban 5
50 Klem 3
51 Klem arteri 1
52 Klem bengkok 1
53 Korentang 2
54 Lampu baca rontgen 1
55 Lampu theratherem (infrared) 2
56 Manual resuscitator (BVM) 1
18
57 Pinset anatomis 7
58 Pinset cruris 2
59 Stetoskop 5
60 Tempat korentang 1
61 Thermometer 3
62 Alat ukur GDS 1
63 Spillkit 1
64 Kit Emergency 1
b) Non Medis
Pintu darurat, alarm kebakaran, dan alat pemadam api
ringan (APAR).
3) Money
Penyusunan anggaran ruang Flamboyan ditentukan oleh bagian
administrasi rumah sakit Mardi Waluyo Metro Lampung.
4) Marketing
Marketing ditentukan berdasarkan fasilitas dan keinginan
pasien/kemampuan pasien. Penentuan ruangan ditentukan oleh
bagian admisi.
5. Lingkungan Kerja
a. Lingkungan Fisik
1) Nurse Station
Berada di antara ruang perawatan D dan E dengan fasilitas meja,
kursi, computer, telephone, alat tulis, trolly serba guna, rekam
medis, timbangan, trolly tindakan dan trolly obat, almari
penyimpanan dokumen ruangan, wastafel, loker penyimpanan
barang pribadi perawat, almari es, safety box, dispenser, kamar
mandi, tempat lap tangan.
2) Ruang Obat
19
Ruang ini adalah ruang yang digunakan untuk menyimpan obat
baik obat oral maupun obat injeksi, dan tempat mengoplos obat
injeksi. Ruang obat terdapat loker penyimpanan alat medis
seperti selang oksigen, abocath, spuit, selang catheher, almari es
untuk menyimpan obat, kipas angin, troly penyimpanan alat
steril dan loker perawat.
3) Lorong Belakang Ruang Perawat dan Kamar D
Lorong belakang ruang perawat dan kamar D adalah ruangan
yang digunakan untuk meletakkan linen kotor dan tempat
sampah yang terdiri dari tempat sampah infeksius dan non
infeksius. Ruang ini terdapat rak penyimpanan bengkok, baki,
dan alat setelah di gunakan, rak linen bersih, kursi roda dan
trolly tindakan.
4) Ruang Linen
Ruangan ini digunakan menyimpanan alat medis seperti
nebulizer, masker nebulizer, tabung oksigen, EKG, dan terdapat
almari penyimpanan linen bersih.
5) Loker penyimpanan barang pasien
Tempat loker ini digunakan untuk penyimpanan barang pribadi
pasien dan keluarga pasien.
6) Spoel Hook
Tempat ini digunakan untuk mencuci dan merendam alat setelah
digunakan serta tempat mencuci dan penyimpan baskom mandi.
7) Kamar perawatan
Terdiri dari beberapa ruangan yaitu:
a) Kamar A: ruang kelas III dengan kapasitas 5 tempat tidur,
ditujukan untuk pasien dalam berjenis kelamin perempuan
b) Kamar B: ruang kelas III dengan kapasitas 5 tempat tidur
ditujukan untuk pasien penyakit dalam berjenis kelamin
laki-laki maupun perempuan.
20
c) Kamar C: ruang kelas III dengan kapasitas 6 tempat tidur,
ditujukan untuk pasien dengan penyakit TBC.
d) Kamar D: ruang kelas III dengan kapasitas 3 tempat tidur,
ditujukan sebagai kamar alternative bila kamar lainnya
penuh, berjenis kelamin laki-laki dan perempuan.
e) Kamar E: ruang kelas III dengan kapasitas 9 tempat tidur,
ditujukan untuk pasien bedah dan penyakit dalam berjenis
kelamin laki-laki.
f) Kamar Isolasi: ruang kelas III dengan kapasitas 2 tempat
tidur, ditujukan untuk pasien dengan penyakit infeksius.
Fasilitas yang disediakan antara lain tempat tidur pasien, bantal
pasien, lampu, meja kursi, almari, bel pasien, kamar mandi dalam,
jam dinding, tempat sampah rumah tangga di luar kamar, handrub
di depan masing-masing kamar.
8) Denah ruangan
Keterangan:
1 = Counter Perawat
2 = Ruang Kepala Ruang
3 = Ruang Linen
4 = Spoel Hock
5 = Lorong
21
6 = Loker Keluarga Pasien
7 = Tempat Obat
8 = Kamar Mandi
b. Lingkungan Non-fisik
Dalam rangka menjalankan komunikasi yang baik setiap pagi
sebelum melakukan aktivitas dinas pagi dilakukan renungan pagi
di depan ruang Anggrek 1 bersama dengan karyawan ruangan lain
secara bergiliran.
22
22
BOR= x 100 %=73 %
30
Jumlahpasienpadatanggal 28 Juni 2018= 17pasien
17
BOR= x 100 %=73 %
30
23
c. TOI (Turn Over Interval)
Menurut Depkes RI (2005), TOI adalah rata-rata hari dimana
tempat tidur tidak ditempati dari telah diisi ke saat terisi
berikutnya. Ideal tempat tidur kosong tidak terisi adalah 1-3 hari
( 30 X 1 ) −3
TIO= =3,85
7
¿¿
7
BTO= =0,33
30
7. Pendidikan
Pendidikan perawat di ruang Flamboyan terdiri dari:
8. Pelatihan
24
Di ruang Flamboyan terdapat 18 perawat dan 4 Pembantu Orang Sakit
(POS), setiap tenaga mengikuti pelatihan untuk meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan diruang Flamboyan. Pelatihan dibagi menjadi dua
yaitu pelatihan tenaga medis dan tenaga non-medis.
Pelatihan yang diadakan adalah :
a) Pelatihan yang wajib diikuti oleh semua karyawan magang yaitu
Program Orientasi Umum (POU), Program Orientasi Khusus
(POK) Bantuan Hidup Dasar (BHD), Fire And Safety, Infection
Control, Hand Higyene.
b) Pelatihan lain yang diberikan oleh rumah sakit yaitu Basic Life
Support (BLS), Management Kepala Bangsal diikuti oleh Kepala
Ruang, service excellent.
25