PAYUDARA (CA
MAMMAE)
OLEH: KELOMPOK 8
Etiologi Ca
Mammae
Klasifikasi Ca
Mammae
Kanker
Payudara Kanker
Paget’s
Non- Payudara
Disease
Invasive Invasive
Patofisilogi Ca
Mammae
Proses terjadinya kanker payudara dan masing-
masing etiologi antara lain obesitas, radiasi,
riwayat keluarga dengan mengkonsumsi zat-zat
karsinogen sehingga merangsang pertumbuhan
epitel payudara dan dapat menyebabkan kanker
payudara. Kanker payudara berasal dari jaringan
epithelial, dan paling sering terjadi pada sistem
duktal. Mula-mula terjadi hiperplasia sel-sel dengan
perkembangan sel-sel atipik. Sel-sel ini akan
berlanjut menjadi karsinoma in situ dan menginvasi
stroma. Pada ukuran itu, kira-kira seperempat dari
kanker payudara telah bermetastase.
Manifestasi
Klinis Ca
Mammae
1. Adanya benjolan di
payudara.
2. Keluar cairan abnormal dari
puting susu, cairan dapat
berupa nanah, darah,
cairan encer atau keluar air
susu pada perempuan
yang tidak hamil dan
menyusui.
3. Perubahan bentuk dan
besarnya payudara.
4. Kulit puting susu dan
areola melekuk ke dalam
atau berkerut.
Pemeriksaan
Diagnostik Ca
1. Scan (misalnya, MRI, CT). Mammae
2. Termografi yaitu suatu cara
yang menggunakan sinar
infrared.
3. Biopsi untuk mendiagnosis
adanya BRCA1 dan BRCA2.
4. USG (ultrasonografi) untuk
membedakan lesi solid dan
kistik.
5. Pemeriksaan laboratorium
berupa darah lengkap dan
kimia darah.
Penatalaksanaan Ca
Mammae
Prosedur untuk
mengangkat sebagian Lumpectomy
atau seluruh kanker
Pengobatan
menghancurkan sel kanker
yang mungkin masih
Terapi Radiasi
tertinggal setelah operasi
Terapi hormon digunakan
untuk menghambat Terapi Hormon
perumbuhan tumor
Proses pemberian obat-
obatan anti kanker yang Kemoterapi
dapat diberikan secara oral
atau intervenous
Asuhan Keperawatan Ca Mammae
2. Diagnosa
1. a. Ketidakefektifan pola 3.
napas b.d. Deformitas
Pengkajian dinding dada Intervensi
Pengumpulan b. Ketidakseimbangan
data: identitas, nutrisi b.d.
Ketidakmampuan
riwayat mengabsorpsi nutrien
kesehatan, c. Gangguan integritas
pemeriksaan kulit b.d. Faktor mekanik
d. Intoleransi aktivitas b.d.
fisik Keletihan
e. Ganguan gambaran
tubuh b.d. Perubahan
fungsi tubuh
Intervensi Keperawatan
Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Ketidakefektifan pola TU : setelah dilakukan asuhan Kaji adanya dispnea pada saat
keperawatan selama 2x24 jam istirahat maupun beraktivitas.
napas berhubungan
diharapkan pola napas pasien
dengan deformitas Posisikan pasien dengan nyaman.
kembali stabil.
dinding dada KH : Memastikan bahwa sistem
sirkulasi O2 lancar.
Tidak ada suara napas abnormal
Pasien tidak bernapas dengan Berikan oksigen yang adekuat
cuping hidung sesuai indikasi dan kebutuhan
Pasien tidak merasakan sesak.
Monitor pola napas
Gangguan integritas TU : Setelah dilakukan asuhan Tempat kan pada posisi semi fowler pada
keperawatan 2x24 jam diharapkan punggu ng atau sisi yang tak sakit
kulit berhubungan
integritas kulit membaik. dengan lengan tinggi dan disokong dengan
dengan faktor mekanik KH : bantal.
Kebersihan dan kelembapan kulit Menurunkan tekanan pada jaringan yang
terkena, yang dapat memperebaiki
terjaga
sirkulasi/ penyembuhan.
Perfusi jaringan kembali normal Jangan melakukan pengukuran tekanan
darah, menginjeksi obat, atau memasukkan
intravena pada lengan yang sakit.
Intervensi Keperawatan
Intoleransi aktivitas TU : setelah dilakukan asuhan keperawatan Monitor respon emosi, fisik, sosial dan spiritual
berhubungan dengan 2x24 jam diharapkan klien toleran terhadap terhadap aktivitas.
keletihan. aktivitas. Bantu dengan aktivitas fisik secara teratur
Bantu klien dalam memilih aktivitas dan pencapaian
KH :
tujuan.
Tidak merasa lemah Monitor intake nutrisi untuk sumber energi yang
adekuat.
Kemudahan bernafas ketika beraktivitas
Pilih intervensi untuk mengurangi kelelahan.
Kemudahan dalam melakukan aktivitas
Gangguan gambaran TU : setelah dilakukan asuhan keperawatan Monitor frekuensi dari pernyataan mengkritisi diri.
tubuh berhubungan selama 1x24 jam jam diharapkan persepsi Bantu pasien untuk mengidentifikasi tindakan-
terhadap penampilan dan fungsi tubuh positif
dengan perubahan fungsi tindakan yang akan meningkatkan penampilan.
KH :
tubuh. Bantu pasien untuk mengidentifikasi bagian dari
Merasa puas dgn penampilan tubuh
tubuhnya yang memiliki persepsi positif terkait
Dapat menyesuaikan terhadap
dengan tubuhnya.
perubahan tampilan fisik
Dapat menyesuaikan terhadap
perubahan fungsi tubuh
TERIMAKASIH