Ruang konsultasi bisa jadi selalu penuh dengan emosi, khususnya dari
pasien. Ketika pasien tidak bisa mengontrol emosi, dokter dan perawat
terkadang perlu mengatasinya dengan komunikasi terapeutik. Berikut
beberapa tips bagaimana Anda bisa menangani pasien atau anggota keluarga
pasien yang marah:
2. Tunjukkan empati
Tidak ada pasien marah yang suka dihiraukan oleh dokter atau
perawat. Tenaga kesehatan justru perlu memberi perhatian khusus ke
pasien ini. Cara Anda menunjukkan respek akan menunjukkan
kepedulian Anda terhadap situasi yang sedang mereka hadapi. Ini juga
bisa dianggap sebagai perlindungan diri, untuk mencegah keluhan atau
komentar negatif di media sosial.
5. Hiburlah mereka
Banyak terapi yang disuguhkan oleh para ahli psikologi yang berkenaan untuk
menanggulangi kemarahan yang diantaranya dikemukakan oleh ahli
psikosibernetika Maxwell maltz ( 1980 ) menyarankan tiga langkah untuk
menceah kemarahan
1) Pandanglah cermin lihat wajah sendiri yang sedang marah dan eksperikan bagai
mana kelihatanya.
2) Hilangkan energi yang meledak itu dalam suatu aktifitas
3) Menulisnya surat yang keji denga kata-kata kasar sebagaimana layaknya kita
marah.
Wayne Dyer ( 1977 ) mengemukakan sejumlah strategi untuk mengatasi
kemarahan pada berbagai situasi yang mencakup 18 cara, yaitu;
1. Selalu mengingatkan diri bahwa tidak perlu marah.
2. Berusaha menunda kemarahan selama 15 detik 30 detik dan seterusnya
3. Apabila sedang mengajari anak diperlukan kemarahan yang berpura-pura
4. Tidak perlu marah terhadap yang tidak disukai
5. Kita harus sadar bahwa orang lain berhak apa yang disukainya, dan kita tak
perlu memarahinya
6. Selalu meminta orang lain untuk selalu menasihati kita.
7. Mempunyai buku catatan kemarahan.
8. Mau mengumumkan bahwa anda telah marah.
9. Untuk menetrralisir dekatkanlah diri anda dengan yang dicintai
10. Apabila setelah tenang bicarakan dengan orang yang anda marahi
11. Gemboskan kemarahan anda pada detik pertama kemarahaan anda.
12. Anda perlu ingat bahwa 50% orang tidak akan suka terhadap keputusan anda,
jadi anda tidak perlu marah
13. Mau menceritakan kemarahanya kepada orang lain
14. Singkirkan pengharapan-pengaharapan kepada orang lain yang anda miliki
15. Ingatkanlah diri anda bahwa anak-anak akan selalu aktif dan berisik jadi tidak
perlu marah karena itu.
16. Cintilah diri anda sendiri
17. Dalam kemacetan lalulintas anda selalu mengecek seberapa lama anda tiidak
marah.
18. Daripada anda menjadi budak emosional lebih baik anda berpikir untuk
membuatnya sebagai suatu tantangan untuk merubahnya.
Terafi relaksasi
Burn dalam Utami :2002 mengatakan beberapa hasil dari reelaksasi diantaranya:
1. Dengan relaksasi anda akan terhindar dari reaksi yang berlebihan karena adanya
stress.
2. Masalah-masalah yang berkaitan dengan stress seperti, hipertensi, sakit kepala,
imsomnia, dapat dikurangi dengan cara rileksasi.
3. Dapat mengurangi tingkat kecemasan.
4. Mengurangi gangguan yang bergubungan dengan stress
5. Penelitian menunjukan bahwa perilaku tertentu dapat lebih sering selama
periode stress.
Macam-macam relaksasi
a) Relaksasi otot
Relaxation via tension- relakation
Relaxation via letting go
Differential relaxation
Tabel 2-18 Tindakan keperawatan pada klien yang mengalami kesulitan untuk
mengekpresikan rasa marah
Prinsip Umum Tindakan Rasional
Keperawatan
Mengekspresikan Bina hubungan saling Perilaku pasif akan
marah secara asertif percaya memperkuat harga diri
Bantu klien mengenali rendah
perasaan dna batasan
marahnya
Mengekspresikan Komunikasikan bahwa Kemarahan yang
perasaan secara asertif marah itu normal ditetapkan dapat
Meningkatkan Identifikasi mekanisme menyebabkan depresi.
perhatian pada perilaku koping yang biasanya Perilaku agresif juga
yang positif dilakukan menyebabkan rasa
Lindungi dari usaha Berikan dukungan pada tidak aman dan harga
melukai diri sendiri mekanisme koping diri rendah.
maupun orang lain. yang kontruksif. Perilaku asertif akan
Eksplorasikan alternatif menghasilkan harga
perilaku diri tinggi dan dapat
Bantu klien untuk menghindarkan diri
berlatih melakukan tindakan
mengekspresikan kekerasan kepada
perasaanya secara orang lain.
asertif. Memberikan batasan
Berikan umpan balik. perilaku yang dapat
Informasikan batasan diterima dan tidak
perilaku yang dapat dapat diterima akan
diterima berikut meningkatkan
alasannya. sosialisasinya.
Klasifikasikan kembali Ekspresikan perasaan
tanggungjawab klien adalah suatu proses
terhadap prilakunya. yang membantu klien
Berikan batasan untuk saling
konsekuensi untuk menghargai orang lain
pelanggaran peraturan dengan perilaku
yang telah disepakati. positif.
Tingkatan kesepakatan Menetapkan batasan
staf terhadap batas- marah.
batasan yang sesuai. Marah dapat dipelajari
Konsistensi terhadap klien dan lebih efektif
batasan-batasan yang daripada mekanisme
telah ditetapkan koping.
bersama. Perilaku kekerasann
Berikan umpan balik mempunyai resiko
positif apabila berhasil. tinggi untuk
Hindari pertentangan mencederai diri sendiri
dengan klien yang dan orang lain.
dapat merendahkan Perasaan bersalah akan
dirinya. menimbulkan tekanan
Pertahankan sikap npsikologis apabila
maupun lingkungan tidak dapat
dengan tenang. mengontrolnya,
Kontrol emosi dan individu dapat melukai
tanda-tanda orang lain.
ketegangan. Ciptakan rasa aman.
Depresi