Anda di halaman 1dari 15

Komunikasi Terapeutik

pada Pasien Marah


Kelompok 4

Fitra Ayda Ningsih G1B119058 Nurfajrindah G1B119079

Mutia Salsa bila G1B119059 Rika Fitria G1B119080

Ayu Komala Sari G1B119066 Indah Agustiani G1B119085

Tri Gumay K. G1B119069 Mita Amalia G1B119088

Assyafiah Harnum G1B119078 Dimas Hendri Putra G1B119089


Pengertian

Marah adalah perasaan jengkel yang timbul


sebagai respon terhadap kecemasan atau
kebutuhan yang tidak terpenuhi yang dirasakan
sebagai ancaman (Stuart Sundeen,1995)

Jadi, kemarahan adalah suatu perasaan atau


emosi yang timbul sebagai reaksi terhadap
kecemasan yang meningkat dan dirasakan
sebagai ancaman. Pengungkapan marah yang
kontruktif dapat membuat perasaan lega.
Karakteristik Marah

Menurut Beck dalam Purwanto & Mulyono (2006), pada


dasarnya emosi marah dapat dilihat dari beberapa aspek, yaitu
:
 Aspek biologi

Respon fisiologis timbul karena kegiatan sistem syaraf otonam


bereaksi terhadap sekresi epinerpin sehingga tekanan darah
meningkat, takikardi ( frekuensi denyut jantung meningkat )
wajah memerah, pupil membengkak, frekuensi pembuangan
urin meningkat, meningkatnya kewaspadaan dan ketegangan
otot seperti rahang terkatup, tangan dikepal, tubuh kaku dan
refleks cepat. Hal ini disebabkan energy yang dikeluarkan saat
marah bertambah.
 Aspek emosional

Seseorang yang marah merasa tidak nyaman, merasa tidak


berdaya, jengkel, frustasi, dendam, ingin berkelahi,
mengamuk, bermusuhan, sakit hati, menyalahkan dan
menuntut.

 Aspek Intelektual

Pada gangguan fungsi panca indera dapat terjadi


penyimpangan persepsi seseorang sehingga hal itu dapat
menimbulkan marah. Sebagian besar pengalaman
kehidupan seseorang melalui proses intelektual. Peran
panca indera sangat penting untuk beradaptasi pada
lingkungan yang selanjutnya diolah dalam proses intelektual
sebagai suatu pengalaman. Oleh karena itu, perlu
diperhatikan cara marah, mengidentifikasi keadaan
penyebab marah, proses informasi, klasifikasi informasi dan
penyimpangan persepsi.
• Aspek Sosial
Emosi marah sering merangsang kemarahan dari
orang lain dan menimbulkan penolakan dari orang
lain. Sebagian orang menyalurkan kemarahan dengan
menilai dan mengkritik tingkah laku orang lain
sehingga orang lain merasa sakit hati. Aspek sosial ini
meliputi interaksi sosial, budaya, kepercayaan dan
ketergantungan.
• Aspek Spiritual
Hal yang bertentangan dengan norma yang dimiliki
dapat menimbulkan kemarahan dan dimanifestasi
dengan amoral dan rasa.
Faktor-faktor Penyebab Marah

1. Faktor Fisik
Sebab-sebab yang mempengaruhi faktor fisik antara lain:
a. Kelelahan yang berlebihan. Misalnya orang yang terlalu lelah
karena kerja keras, akan lebih mudah marah dan mudah sekali
tersinggung.
b. Zat-zat tertentu yang dapat menyebabkan marah. Misalnya
jika otak kurang mendapatkan zat asam, orang itu akan lebih
mudah marah.
c. Hormon kelamin pun dapat mempengaruhi kemarahan
seseorang. Hal ini dapat dibuktikan pada sebagaimana wanita
yang sedang haid, rasa marah merupakan ciri khasnya yang
utama.
2. Faktor Psikis
Faktor psikis yang menimbulkan marah adalah erat
kaitannya dengan kepribadian seseorang. Terutama yang
menyangkut "self-concept yang salah" yaitu anggapan
seseorang terhadap dirinya sendiri salah. Self-concept yang
salah menghasilkan pribadi yang tidak seimbang dan tidak
matang. Karena, seseorang akan menilai dirinya sangat
berlainan sekali dengan kenyataan yang ada.
Beberapa self-concept yang salah dapat kita bagi menjadi:

a. Rasa rendah diri (MC = Minderwaardigheid Complex),


yaitu menilai dirinya sendiri lebih rendah dari yang
sebenarnya.
b. Sombong (Superiority Complex) yaitu menilai dirinya
sendiri lebih dari kenyataanya yang sebenarnya.
c. Egoistis atau terlalu mementingkan diri sendiri atau
menilai dirinya sangat penting melebihi kenyataan.
Cara Meredam Kemarahan Pasien

1) Pasien dalam Keadaan Marah


Terkadang kita segera merasa benci kepada pasien yang
marah-marah. Tetapi membenci pasien berlawanan dengan
segala sesuatu yang telah diajarkan kepada kita. Karena
penyakitnya, pasien mempunyai perasaan hilang kendali,
kewibawaan terganggu, dan takut. Kemarahannya adalah
mekanisme untuk mengatasi perasaan takutnya.
Sikap dan Cara Menghadapi Pasien yang Marah

 Didengarkan
 Dimengerti
 Dihormati
 Diberi permintaan maaf
SIKAP DAN CARA MEREDAM KEMARAHAN
PASIEN

Ciptakan suasana yang tenang

Biarkan pasien melepas kemarahannya

Dengarkan dengan empati

Fokus dan tunjukkan keseriusan terhadap pasien

Menganalisa penyebab kemarahan pasien dan mencari solusinya

Berusaha sependapat dengan pasien sebagai taktik peredam


amarah tapi tidak menjajanjikan suatu yang tidak realistik
Tehnik Berkomunikasi Terapeutik untuk Mengatasi
Klien Marah

Ruang konsultasi bisa jadi selalu penuh dengan emosi,


khususnya dari pasien. Ketika pasien tidak bisa mengontrol
emosi, dokter dan perawat terkadang perlu mengatasinya
dengan komunikasi terapeutik. Berikut beberapa cara
menangani pasien atau anggota keluarga pasien yang marah :
1. Tunjukkan empati ketika ada pasien marah, cara terbaik
menghadapinya adalah mendengarkan dan menunjukkan
empati daripada ikut berdebat dan berargumen.
2. Hati-hati dalam berbicara, dalam situasi marah, tenaga
medis perlu berhati-hati saat berbicara, sehingga tidak
memperparah situasi
3. Dengarkan dengan empati
4. Hiburlah mereka Jika Anda telah berusaha meredakan
amarah pasien dan tidak berhasil, biarkan saja pasien marah.
Tidak ada orang yang sempurna, dan jika pasien ingin marah,
biarkan mereka sedikit marah, karena Anda tahu Anda telah
memberi yang terbaik dan Anda tahu tidak Ada lagi yang bisa
Anda lakukan. Ingatlah untuk tetap tenang dan berusaha
menghibur mereka, dan sampaikan bahwa Anda memahami
perasaan mereka.

5. Berusaha sependapat dengan pasien

6. Tetap tenang dan kuasai diri.


7. Berhati-hati dengan nada suara, harus tetap rendah,
positif dan menenangkan. Jangan terbawa oleh nada suara
pasien yang cenderung tinggi dan cepat.

8. Sampaikan informasi dengan sopan dan pelan-pelan.

9. Tetap gunakan kata-kata hormat seperti silakan,


terimakasih atas masukannya, dan sebut pasien dengan
namanya.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai