IdentitasDiri
Nama : Afifah Alfina
NIM : F1G321063
Prodi : Teknik Lingkungan
Fakultas : Sains dan Teknologi
Soal
Perbaikilah penulisan karangan “Tiga Sahabat Setia” yang baru saja Saudara baca
sehingga sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Baik dan
Benar! Caranya, perbaiki di kertas ini langsung dengan mengubah yang salah
menjadi benar penulisannya. Pergunakan pena yang tintanya selain berwarna
hitam!
Pada suatu hari negeri yang tenang itu terganggu akibat kedatangan
/r/aksasa jahat. Sang /r/aksasa ini melihat kerukunan /w/alaupun, /m/eskipun dan
/t/etapi maka mareka pun di hasut oleh Sang Raksasa.
Ya memang itu saranku. Tak ada gunanya /D/ia berada di negeri ini. tegas
Raksasa.
Aku baru saja membantu kalimat saya cerdas, tetapi saya malas. /j/awab
/t/etapi. Raksasa mulai [mengahsut]. Apakah /K/au tak merasa bosan selalu berada
di tengah kalimat[?] Tidakkah /K/au sadar betapa serakahnya kedua sahabatmu?
Mereka selalu berebut tempat di depan. Mereka tidak pernah memberimu
kesempatan untuk berada di depan. Bahkan, posisimu yang hanya ditengah pun
terkadang ditempati mereka.
“Raksasa, tak pernah terpikirkan olehku untuk iri kepada kedua sahabatku.
Sudah menjadi takdirku untuk selalu berada di tengah. Betapa tak pantasnya aku
menjadi pemimpin sebuah kalimat. “ jelas /t/etapi dengan bijaksana.
Pada suatu hari negeri yang tenang itu terganggu akibat kedatangan
Raksasa jahat. Sang Raksasa ini melihat kerukunan Walaupun, Meskipun dan
Tetapi maka mareka pun di hasut oleh Sang Raksasa.
Aku baru saja membantu kalimat saya cerdas, tetapi saya malas. Jawab
Tetapi. Raksasa mulai menghasut. Apakah kau tak merasa bosan selalu berada di
tengah kalimat? Tidakkah kau sadar betapa serakahnya kedua sahabatmu?
Mereka selalu berebut tempat di depan. Mereka tidak pernah memberimu
kesempatan untuk berada di depan. Bahkan, posisimu yang hanya ditengah pun
terkadang ditempati mereka.
“Raksasa, tak pernah terpikirkan olehku untuk iri kepada kedua sahabatku.
Sudah menjadi takdirku untuk selalu berada di tengah. Betapa tak pantasnya aku
menjadi pemimpin sebuah kalimat. “ jelas Tetapi dengan bijaksana.