Anda di halaman 1dari 6

BAB II (BACA BUKU PAKET BAB II HAL.

37 - 65)
PUISI RAKYAT DAN CERITA FANTASI
A. Puisi:
Puisi adalah karya sastra dengan Bahasa yang dipadatkan, dipersingkat, dan diberi irama dengan bunyi
padu dan pemilihan kata kias.
PUISI RAKYAT
*Puisi rakyat merupakan kesusastraan rakyat warisan nenek moyang yang memiliki nilai-nilai dan
berkembang dalam keidupan masyarakat.
*Puisi rakyat merupakan jenis puisi lama, sehingga terikat dengan struktur dan ciri baik dalam hal panjang
dan pendek suku kata, lemah tekanan suara, maupun rima serta isi.
Dalam puisi rakyat:
a. tak dikenal nama pengarangnya (noname)
b. penyampaiannya lewat mulut ke mulut (perkembangan scr lisan)
c. terikat oleh aturan-aturan (seperti jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata maupun rima/sajak)
d. Statis (tidak mudah berubah)
Ada beberapa aturan dalam puisi lama/rakyat:
a. jumlah kata dalam 1 baris,
b. jumlah baris dalam 1 bait,
c. persajakan (rima),
d. banyak suku kata tiap baris, dan irama.
Jenis puisi rakyat yang kita pelajari:
pantun, mantra, gurindam, dan tembang Kinanthi.
A. Pantun
Burung merpati burung dara (a),
Terbang menuju angkasa luas (b),
Hati siapa takkan gembira (a),
Karena aku telah naik kelas (b),
Asam kandis asam gelugur (a),
Ketiga asam si riang-riang (b),
Menangis mayat di pintu kubur (a),
Teringat badan tidak sembahyang (b).
Pantun
Pantun merupakan bentuk puisi Indonesia (melayu)
Ciri-ciri pantun:
a. Terdiri atas 8-12 suku kata setiap lariknya
b. Baris 1dan 2 sampiran
c. Baris 3 dan 4 isi
d. tiap baitnya terdiri atas empat baris yang bersajak a-b-a-b.

Pantun dikenal dengan banyak nama di berbagai daerah, di mana dalam Bahasa Tagalog pantun disebut
tonton, dalam Bahasa Jawa disebut tuntun.
Contoh : pisang emas dibawa berlayar (a),
masak sebiji di atas peti (b),
hutang emas boleh dibayar (a),
hutang budi dibawa mati (b).
Ambillah kapas menjadi benang, (kal. perintah)
Ambillah benang menjadi kain (kal. Perintah)
Kalau kamu ingin dikenang, (kalau merupakan konjungsi/kata sambung hubungan syarat)
Berbuat baiklah dengan orang lain.

Maksudnya apabila ingin dikenang orang lain, kita harus berbuat baik dengan orang lain.
Itulah maksud pantun tersebut, termasuk jenis pantun nasihat.
B. Gurindam
Gurindam adalah salah satu bentuk puisi lama dan memiliki pengaruh sastra Hindu.
Ciri-ciri Guridam:
a. terdiri atas dua bait dan tiap baitnya terdiri atas dua baris,
b. rima a-a.
c. baris pertamanya adalah sebab atau syarat sementara baris kedua merupakan akibat atau tujuan
dan umumnya dipakai untuk menyampaikan nasihat.
Contoh :
belajar janganlah ditunda-tunda (persoalan),
karena kamu tidak akan kembali muda (jawaban),

jika kamu terus menunda (sebab),


hilanglah sudah kesempatan berharga (akibat).

Kebahasaan Gurindam:
kalimat gurindam menggunakan hubungan syarat (jika, kalau,jikalau, apabila)
Hubungan sebab akibat (sebab,karena,sehingga,maka)
Hubungan tujuan (agar,supaya,untuk)

Contoh Hubungan sebab akibat


Belajar jangan engkau tunda,
karena kamu tidak kembali muda.

Contoh Hubungan syarat


Jika hendak menggapai cita-cita,
Bekerjalah di atas rata-rata

Contoh Hubungan tujuan


Hormatilah Tuhan dan orang tua
Supaya hidupmu jadi mulia

C. Mantra
Ciri-ciri :
a. Terdiri dari beberapa rangkaian kata yang memiliki irama
b. Isinya berhubungan dengan kekuatan gaib
c. Mengandung rayuan dan perintah
d. Merupakan satu bagian yang utuh tidak dapat dipahami melalui setiap bagiannya
e. Mementingkan keindahan permainan bunyi
Contoh Mantra
1. Manunggaling Kawula Gusti
Ya Murubing Bumi
Sirku Sir Sang Hyang Widi
Kinasih kang asih

2. Sihir lontar pinang lontar


Terletak di ujung bumi
Setan buta jembalang tua
Aku sapa tidak berbunyi
D. Tembang Kinanthi
UNSUR TEMBANG KINANTHI
setiap baitnya terdiri atas kalimat berjumlah sama
Setiap kalimat disebut gatra
Setiap gatra berisi jumlah suku kata yang sama (guru wilangan)
Setiap bunyi akhir pada setiap baris disebut guru lagu.
Contoh:
Kinanthi panglipur wuyung (dibarengoi dengan penghibur cinta)
Rerenggane prawan sunthi (hiasannya perawan kencur: masih muda belia)
Durung pasrah doyan nginang (belum bisa makan kinang: tembakau, daun suruh, dan gambir)
Tapi pinjur tur mantesi (mengenakan kain panjang dan pantas)
Mendah gene yen dewasa (apalagi nanti kalau dewasa)
Bumi langit gonjang ganjing ( bumi langit akan bergerak)

ISILAH TABEL BERIKUT BERDASAR CONTOH - CONTOH DI ATAS


NO NAMA JUMLAH RIMA PESAN YANG KOMENTAR/TANGGAPAN
BARIS DISAMPAIKAN
1 PANTUN
2 GURINDAM
3 MANTRA
4 TEMBANG
KINANTHI

ISILAH TABEL BERIKUT BERDASAR PUISI PADA BUKU PAKET HALAMAN 39


NO JML JMLH BARIS JML SUKU KATA POLA RIMA JENIS PESAN ISI PUISI
BAIT DLM BAIT TIAP BARIS PUISI
1

4
B. CERITA NARATIF

Cerita 1
Si Piggy adalah boneka piggy kecil dengan bahan handuk lembut. Di dalam perut boneka ini terdapat biji
plastik kecil, membuatnya asik untuk dilempar-lempar. Kakinya yang empuk, berukuran sangat pas untuk
menghapus air mata. Jack sang pemilik, setiap malam tidur sembari mengisap telinga Si Piggy. Siapa
sangka jika mainan kesayangan Jack itu hilang di tengah salju menjelang Natal. Jack kemudian
mendapatkan mainan baru pengganti Si Piggy. Sayangnya Jack kurang menyukainya dan masih merasa
kehilangan boneka piggy kesayangannya. Tanpa pernah diduga sebelumnya, saat malam Natal tiba
seluruh mainan ternyata bisa hidup dan berbicara melebihi manusia, termasuk mainan pengganti Si
Piggy. Dengan kebaikan hatinya, pengganti Si Piggy kemudian menawarkan diri untuk menemani Jack
menemukan mainan kesayangannya. Kemudian mereka berdua berpetualang bersama menyelesaikan
seluruh misi demi menemukan kembali Si Piggy.

Cerita 2
Kala itu mentari belum bangun dari peraduannya. Ayam-ayam jago pun belum melakukan tugasnya.
Namun, Pak Raden telah ke luar dari rumahnya. Pada saat Pak Raden melangkahkan kaki menuju
sawahnya, langkahnya terhenti oleh tangisan bayi yang memecah keheningan pagi itu. Dengan sangat
ketakutan Pak Raden mencari sumber suara itu. Betapa terkejutnya Pak Raden melihat seorang bayi mungil
tergeletak di bawah pohon beringin besar. “Bayi siapa ini? Haruskah aku membawanya?” Pak Raden
bimbang. Ketika dia ingin mengangkat bayi itu, tiba-tiba seekor harimau besar menyerangnya, tetapi dengan
sigap Pak Raden mengelak. Tampaknya harimau itu kelaparan jadi berangasan. Dia pandangi bayi itu
dengan mata melotot. Melihat hal itu Pak Raden mengibaskan cangkulnya untuk menghalau binatang buas
itu. Harimau itu melawan, dia berbalik menyerang, membuat Pak Raden jatuh dan terluka. Saat harimau
hendak menerkamnya, Pak Raden mengambil cangkul di sampingnya dan mengibaskannya ke harimau itu.
sambil berkata, “dasar binatang bodoh!” Akhirnya cangkul itu merobek perut harimau dan membuatnya mati.
Kemudian Pak Raden mengangkat bayi itu dan membawanya pulang untuk diurus sebagai anaknya sendiri.

Setelah membaca teks cerita di atas jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut!


NO UNSUR CERITA 1 CERITA 2
1 Siapa nama-nama
tokoh
2 Bagaimana
sifat/karakter tokoh-
tokoh dalam cerita
3 Tuliskan siapa tokoh
antagonis dan
protagonis
4 Di mana tempat
peristiwa cerita
5 Peristiwa apakah
yang menyebabkan
munculnya
permasalahan
6 Bagaiaman suasana
dalam cerita?
7 Kapan peristiwa
dalam cerita itu
terjadi?
7 Menurut kalian
apakah amanat
cerita -cerita
tersebut?
8 Tuliskan majas
sarkasme jk ada
9 Tuliskan tahapan- Awal cerita Awal cerita
tahapan Tengah Tengah
cerita Akhir cerita Akhir cerota

UNSUR INTRINSIK CERITA NARASI


1. Tema/topik/pokok cerita
2. Tokoh (nama-nama tokoh)
3. Penokohan (sifat/watak/karakter tokoh)
Protagonis (tokoh utama) dan antagonis (tokoh lawan)
4. Latar (tempat, waktu, suasana)
5. Majas (gaya bahasa)
6. Amanat (pesan dari isi cerita)
7. Alur/jalan cerita
STRUKTUR CERITA NARASI
A. Awal cerita (mulai terjadi masalah)
Latar tempat
Latar keluarga tokoh utama
Petunjuk permasalahan yang dihadapi tokoh utama
B. tengah cerita (klimaks)
Klimaks
(adegan aksi yang paling menegangkan)
C. akhir cerita (resolusi )
Hal yang dialami tokoh utama
Hal yang dialami antagonis
Amanat akan tujuan penulis
KEBAHASAAN
1. MAJAS SARKASME
1. “Dasar bodoh! Kau selalu membuat kekacauan!
2. “Kau mau sok jagoan, ya!
3. Anak bodoh, kemarilah!
2. KALIMAT LANGSUNG
1. Raksasa berseru, “Dasar kamu bebal!
2. Akan kutangkap dan kumakan, gadis bodoh!”
3. Emas berkata, “Ibu jangan sedih terus.”
4. KALIMAT TAK LANGSUNG
1. Ia akan menangkap dan memakan gadis bodoh.
2. Raksasa menyerukan bahwa dasar aku bodoh.
3. Emas mengatakan agar ibu jangan sedih terus.

Anda mungkin juga menyukai