Anda di halaman 1dari 3

Nama : Bela Septia Ningsih

Kelas : R003
MK : Bahasa Indonesia
Dosen Pembimbing : Drs. Eddy Pahar Harahap,M.Pd.

Tiga Sahabat Setia


Alkisah di negeri bahasa hiduplah tiga orang sahabat yang bernama Meskipun,Walaupun
dan Tetapi. Walaupun mereka tidak tinggal berdampingan mereka selalu hidup rukun karena
mereka tidak pernah mencampuri urusan masing-masing. Dalam hidup bermasyarakat Meskipun
Walaupun dan Tetapi selalu membantu keluarga-keluarga kalimat yang membutuhkan
pertolongan mereka dalam penggunaan kalimat-kalimat pertentangan dan penegasan.

Suatu hari pak Kalimat datang menemui Tetapi Ia membutuhkan bantuan Tetapi dalam
kalimat kami ingin datang,… hujan deras menghalangi niat kami. Di sempurnakanlah kalimat
tersebut oleh Tetapi menjadi kami ingin datang tetapi hujan deras menghalangi niat kami. Dilain
waktu Meskipun di mintai pertolongannya oleh pak Kalimat. Pada saat itu pak Kalimat
membutuhkan Meskipun untuk menyempurnakan kalimat…Dia menolak saya tetap
memaksanya. Sayangnya Meskipun sibuk membantu keluarga kalimat lain sehingga Ia
menawarkan penggantinya Walaupun. Pak Kalimat tidak keberatan karena ia mengerti
Walaupun dan Meskipun dapat saling menggantikan dalam penggunaan sebuah kalimat
pertentangan. Akhirnya kalimat tersebut menjadi walaupun dia menolak saya tetap memaksanya.

Pada suatu hari di negeri yang tenang itu terganggu akibat kedatangan Raksasa jahat.
Sang raksasa ini melihat kerukunan Walaupun,Meskipun dan Tetapi maka mereka pun dihasut
oleh sang Raksasa.

Hai Meskipun dan Walaupun tidaklah kalian bangga dapat berkedudukan didepan sebuah
kalimat kalian adalah pemimpin. Dilain pihak,kalian pun dapat berada ditengah-tengah.
Walaupun kalian berada ditengah,kedudukan kalian masih terhormat karena kalian adalah faktor
penjelas sebuah kalimat pertentangan. Ingatlah kalian terlahir tidak untuk menjadi yang
terbelakang, sang Raksasa menjelaskan. Apakah kalian mengerti akan hal ini? lanjut Raksasa.

Ya Raksasa kami mengerti.jawab Meskipun dan Walaupun serempak. Jika kalian


mengerti seharusnya kalian musnahkan Tetapi bujuk Raksasa. Apa memusnakan Tetapi tanya
Meskipun terkejut dan diikuti kerutan diwajah Walaupun yang menandakaan Ia tak mengerti
maksud raksasa.

Ya memang itu saranku. Tak ada gunanya Dia berada di negeri ini. tegas Raksasa.

Kalian bisa menggantikan kedudukannya ditengah kalimat.lanjutnya. Aku benar-benar


tak mengerti jalan pikiranmu, Raksasa. Selama ini kami bertiga selalu dapat bekerja sama
membantu keluarga-keluarga Kalimat. Ada saatnya kami tidak bisa membantu kalimat-kalimat.
Pada saat itulah kami membutuhkan kehadiran Tetapi jelas Meskipun.

Ah nonsense kalian tak memerlukan bantuan Tetapi sahut Raksasa.Wahai Raksasa


alangkah sombongnya kami kalau kami merasa kedudukan kami lebih penting dibanding
kedudukan Tetapi. Mari kuberi engkau sebuah contoh kalimat. Hujan telah reda kami masih
malas pergi. Pada saat seperti itu,kami tidak bisa membantu kalimat tersebut. Hanya tetapi yang
sanggup membantu kalimat pertentangan tersebut.kata Walaupun.

Raksasa mulai sadar bahwa Ia tidak berhasil menghasut Meskipun dan Walaupun,tetapi
ia tidak kurang akal. Ia beralih mencoba mengajak Tetapi untuk membenci kedua sahabatnya.

Hai Tetapi dari manakah engkau tanya Raksasa.

Aku baru saja selesai membantu kalimat saya cerdas,tetapi saya malas.jawab Tetapi.
Raksasa milai menghasut Apakah kau tak merasa bosan selalu berada ditengah kalimat Tidaklah
kau sadar betapa serakahnya kedua sahabatmu? mereka selalu berebut tempat didepan. Mereka
tidak pernah memberimu kesempatan untuk berada didepan. Bahkan,posisimu yang hanya
ditengah pun terkadang ditempati mereka.

“Raksasa, tak pernah terpikirkan olehku untuk iri kepada kedua sahabatku. Sudah
menjadi takdirku untuk selalu berada ditengah . Betapa tak pantasnya aku menjadi pemimpin
sebuah kalimat.” jelas Tetapi dengan bijaksana.
“Bagaimana dengan posisimu yang dirampas oleh mereka?” tanya Raksasa yang terus
mencoba menghasut Tetapi.

Walaupun mereka berada ditengah tetapi tujuan kami berbeda. Tujuanku untuk
menunjukkan pertentangan sedangkan tujuan kedua sahabatku adalah untuk penegasan jawab
Tetapi dengan tenang.

Akhirnya Raksasa sadar tak mungkin baginya mencerai-beraikan ketiga sahabat yang
saling setia itu maka ditinggalkannya negeri Bahasa dengan segudang kekesalan dihatinya.

Anda mungkin juga menyukai