Kelas : R003
MK : Bahasa Indonesia
Dosen Pembimbing : Drs. Eddy Pahar Harahap,M.Pd.
Suatu hari pak Kalimat datang menemui Tetapi Ia membutuhkan bantuan Tetapi dalam
kalimat kami ingin datang,… hujan deras menghalangi niat kami. Di sempurnakanlah kalimat
tersebut oleh Tetapi menjadi kami ingin datang tetapi hujan deras menghalangi niat kami. Dilain
waktu Meskipun di mintai pertolongannya oleh pak Kalimat. Pada saat itu pak Kalimat
membutuhkan Meskipun untuk menyempurnakan kalimat…Dia menolak saya tetap
memaksanya. Sayangnya Meskipun sibuk membantu keluarga kalimat lain sehingga Ia
menawarkan penggantinya Walaupun. Pak Kalimat tidak keberatan karena ia mengerti
Walaupun dan Meskipun dapat saling menggantikan dalam penggunaan sebuah kalimat
pertentangan. Akhirnya kalimat tersebut menjadi walaupun dia menolak saya tetap memaksanya.
Pada suatu hari di negeri yang tenang itu terganggu akibat kedatangan Raksasa jahat.
Sang raksasa ini melihat kerukunan Walaupun,Meskipun dan Tetapi maka mereka pun dihasut
oleh sang Raksasa.
Hai Meskipun dan Walaupun tidaklah kalian bangga dapat berkedudukan didepan sebuah
kalimat kalian adalah pemimpin. Dilain pihak,kalian pun dapat berada ditengah-tengah.
Walaupun kalian berada ditengah,kedudukan kalian masih terhormat karena kalian adalah faktor
penjelas sebuah kalimat pertentangan. Ingatlah kalian terlahir tidak untuk menjadi yang
terbelakang, sang Raksasa menjelaskan. Apakah kalian mengerti akan hal ini? lanjut Raksasa.
Ya memang itu saranku. Tak ada gunanya Dia berada di negeri ini. tegas Raksasa.
Raksasa mulai sadar bahwa Ia tidak berhasil menghasut Meskipun dan Walaupun,tetapi
ia tidak kurang akal. Ia beralih mencoba mengajak Tetapi untuk membenci kedua sahabatnya.
Aku baru saja selesai membantu kalimat saya cerdas,tetapi saya malas.jawab Tetapi.
Raksasa milai menghasut Apakah kau tak merasa bosan selalu berada ditengah kalimat Tidaklah
kau sadar betapa serakahnya kedua sahabatmu? mereka selalu berebut tempat didepan. Mereka
tidak pernah memberimu kesempatan untuk berada didepan. Bahkan,posisimu yang hanya
ditengah pun terkadang ditempati mereka.
“Raksasa, tak pernah terpikirkan olehku untuk iri kepada kedua sahabatku. Sudah
menjadi takdirku untuk selalu berada ditengah . Betapa tak pantasnya aku menjadi pemimpin
sebuah kalimat.” jelas Tetapi dengan bijaksana.
“Bagaimana dengan posisimu yang dirampas oleh mereka?” tanya Raksasa yang terus
mencoba menghasut Tetapi.
Walaupun mereka berada ditengah tetapi tujuan kami berbeda. Tujuanku untuk
menunjukkan pertentangan sedangkan tujuan kedua sahabatku adalah untuk penegasan jawab
Tetapi dengan tenang.
Akhirnya Raksasa sadar tak mungkin baginya mencerai-beraikan ketiga sahabat yang
saling setia itu maka ditinggalkannya negeri Bahasa dengan segudang kekesalan dihatinya.