Anda di halaman 1dari 3

Tugas

Falsafah dan Teori Keperawatan

Nama : Assyafiah Harnum


Nim : G1B119078
Prodi : keperawatan

Dosen pengampu : Ns. Suryadi Imran, S.Kep., M.Kep

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS JAMBI
TAHUN 2019/2020
Sebuah keluarga yang bahagia sedang menantikan kehadiran anak
pertama mereka. Sang ibu telah mengandung 2 bulan. Namun, suatu saat ibu
mengalami perdarahan dan menurut dokter kehamilan tersebut tidak bisa
dipertahankan. Oleh karena itu dilakukan aborsi untuk menyelamatkan jiwa
ibunya

Pada kasus di atas, perasaan duka cita dari pasangan tersebut memiliki
karakteristik yang kompleks. Misalnya, sang ibu berduka karena calon
bayinya tidak bisa dipertahankan (kehilangan interpersonal), atau hilangnya
harapan terhadap kehamilan yang telah ditunggu-tunggu(kehilangan
intrapersonal), atau barangkali merasa bersalah kepada anggota keluarga
lainnya karena tidak sesuai harapan mereka (kehilangan ekstrapersonal).

Ketika kita akan menentukan tingkat pengaruh kehilangan pada diri


seseorang, kita juga harus mengkaji dampak dari perasaa kehilangan tersebut
pada kehidupan mereka sehari-hari, cara mereka mengatasi mengatasi
kesedihannya, atau nilai-nilai dan kepercayaan yang dianut mengenai
kehilangan. Secara umum kita akan mengkaji fungsi dari masing-masing garis
pertahanan fleksibel, garis pertahanan normal, garis perlawanan, dan struktur
dasar. Pengkajian harus meliputi banyak aspek, meliputi : aspek fisiologis,
spiritual, psikologis, perkembangan, dan sosial budaya.

Untuk membantu pasangan tersebut mencapai rekonstitusi, dukungan


interpersonal dan ekstrapersonal merupakan 3 hal penting yang perlu dikaji.
Siapakah anggota keluarga yang dapat memberikan dukungan positif ?.
Apakah sistem pendukung secara kultural dapat diterima oleh pasangan
trsebut ?. Setiap orangtua akan memberikan reaksi yang berbeda, tergantung
pada struktur dasar yang dimilikinya.

Sebuah penelitian telah membuktikan adanya perbedaan respon


berdasarkan jender terhadap perasaan kehilangan pada masa perinatal, maka
respon terhadap pengalaman duka cita bagi masing-masing orang tidak akan
sama termasuk rentang waktu pemulihannya pun berbeda. Perbedaan dalam
proses duka cita tentu akan memberikan stress tambahan diantara para
orangtua. Selanjutnya, faktor-taktor ekstrapersonal berpotensi memberikan
dampak bagi mereka.
Setelah dilakukan pengkajian secara menyeluruh, selanjutnya tahapan
perencanaan, intervensi, dan evaluasi akan menggunakan proses yang sama.
Perangkat penilaian akan mengukur hal-hal yang akan berdampak secara
khusus pada aspek-aspek fisiologis, psikologis rohani, sosial budaya, dan
perkembangan. Misalnya aspek sosial budaya akan mempengaruhi jenis
intervensi yang bisa diterima oleh keluarga. Kehilangan pada masa perinatal
merupakan suatu pengalaman yang sangat pribadi bagi banyak orang.

Pemahaman mengenai arti dari pengalaman pribadi akan sangat


membantu petugas kesehatan untuk menentukan intervensi yang spesifik dan
terbaik. Intervensi terhadap gangguan fisiologis yang dapat menghalangi
proses rekonstitusi bisa juga diberikan tergantug kondisi klien, misalnya
perubahan pola tidur, nutrisi, dan sebagainya. Selanjutnya, perawat perlu
mempertimbangkan aspek perkembangan seseorang dari perasaan berduka.
Intervensi yang sesuai untuk ibu muda primigravida tentunya akan sangat
berbeda dengan ibu yang telah memiliki anak sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai