KOMKEP 1
Cika oktavia(G1B119001)
MAOLIA JULIANA (G1B119004)
MUTIARA PRASANI(G1B119006)
AMBARWATI(G1B1190028)
GRACESITA (G1B119030)
NATALIA(G1B119031)
MIFTAHUR ROHMAH (G1B119047)
NIKEN LARASATI (G1B119048)
WINDI FRISTIA (G1B119049)
ASSAFIAH HARNUM (G1B119078)
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah ROLEPLAY
tentang ”PUBLIK SPEAKING” ini dapat selesai pada waktunya. Tinjauan
kepustakaan ini disusun sebagai salah satu tugas blok KOMKEP.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna sehingga
saran dan kritik yang bersifat membangun sangat kami harapkan untuk
kesempurnaan tinjauan kepustakaan ini. Akhir kata, semoga tulisan ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB 1
Setiap hari secara normal, seseorang akan mengeluarkan puluhan ribu kata
dan lebih dari 60% kata yang dikeluarkan tersebut akan mempengaruhi
kehidupannya dan orang-orang disekitarnya. Semakin terampil seseorang dalam
berbicara akan semakin menunjukkan kualitas kecerdasan dan penghargaan dari
komunitasnya. Apalagi pada era kompetisi seperti sekarang, semua profesi
menuntut orang untuk dapat berbicara di depan publik dan melakukan presentasi
dengan baik. Mengapa? Karena tulisan saja tak cukup kuat, maka kemampuan
berbicara (public speaking) menjadi sangat penting, karena dapat menguatkan arti
dari sebuah tulisan. Sejak zaman Yunani Kuno, kemampuan bicara seseorang
menjadi tanda akan kemampuan dan kompetensi seseorang, maka siapa yang
dapat mengolah kemampuan dan “seni berbicara” akan menjadi orang sukses
(sosiawan, 2011)
Adapun Pengertian Etimologi dari public speaking, yaitu Public dari kata
benda (noun) Publik; umum; masyarakat umum; rakyat; khalayak dan kata sifat
(adjective) Umum; yang berkenaan dengan rakyat; yang berkenaan dengan negeri
Kata benda speaking (noun) Berbicara ; Kata sifat (adjective) Yang berbicara
1. Motivasi
Audiens harus dimotivasi agar bersemangat mendengarkan. Dengan
memberitahukan manfaat atau pentingnya materi yang disampaikan.
Menggunakan audiens (atau nama seseorang, jabatan, dan profesi tertentu)
sebagai contoh dalam ilustrasi dapat membangkitkan rasa ingin tahu
audiens
2. Perhatian
Konon, keberhasilan pembicara sangat dipengaruhi oleh bagaimana ia
memanfaatkan tujuh detik pertama untuk menarik perhatian audiens.
Dengan menyampaikan cerita menarik (terkini, lucu, aneh, atau bahkan
tragis) berbicara secara mencolok (mengucapkan dengan keras atau
sebaliknya lambat pada kata, kalimat, atau frase tertentu) melakukan
tindakan tertentu secara tiba-tiba, dan menyajikan materi yang sesuai
kebutuhan audiens dapat dlakukan untuk menarik perhatian audiens
3. Keinderaan
Gunakan alat bantu untuk menstimulasi penggunaan panca indera dari
audiens , seperti proyektor, gambar, video, praktek, simulasi, dll
4. Pengertian
Materi yang disampaikan harus mudah dimengerti oleh audiens. Karena
itu gunakan kata, kalimat, atau frase yang mudah dipahami. Buatlah
pembicaraan yang sistematis bisa menggunakan ilustrasi dan memoteknik
(teknik membuat singkatan)
5. Pengulangan
Mengulang bagian-bagian tertentu yang dianggap penting agar audiens
tidak lupa. Tetapi pengulangan harus dilakukan secara variatif supaya
tidak membosankan dan pada saat yang tepat
6. Kegunaan
Pastikan materi yang disampaikan berguna bagi audiens. Untuk itu,
diperlukan pengetahuan mengenai latar belakang audiens (analisis
khalayak)
1.3 ELEMEN-ELEMEN
speech communication
adalah sebagai berikut (Gregory, 2004):
Pembicara
Dalam proses komunikasi selalu terjadi penyampaian pesan dari seorang pembicar
a kepada sekelompok pendengar. Baik ketika berbicara pada 50 atau 500 pendeng
ar, pembicara menjadi kunci utama kesuksesan
public speaking
.Persyaratan utama yang harus dipenuhi oleh seorang pembicara adalahmenyampa
ikan pesan yang dapat dimengerti oleh pendengarnya. Ini berartiseorang pembicar
a harus dapat membuat audiens melibatkan pemikiran dan perasaan mereka.
Pendengar (audiens)
8
Pendengar adalah penerima pesan yang dikirimkan oleh pembicara.Walaupun seo
rang pembicara dapat berbicara dengan lancar dan dinamis, namunukuran kesukse
san sebuah
public speech
adalah bila pendengar menerima danmemaknai isi pesan yang disampaikan denga
n tepat. Kegagalan sebuah proseskomunikasi dapat disebabkan oleh pembicara ma
upun oleh pendengar. Meskipun pembicara adalah elemen utama, namun pendeng
ar juga memainkan peranan penting. Pendengar yang baik adalah yang dapat men
dengarkan pesan yangdisampaikan dengan pikiran terbuka, menahan diri untuk m
enilai seorang pembicara tanpa mendengarkan dengan seksama.
Pesan
Pesan adalah isi yang dikomunikasikan pembicara kepada pendengarmterdiri dari
pesan verbal dan nonverbal. Bahasa adalah pesan verbal sementara pesan non ver
bal terdiri dari nada suara, kontak mata, ekspresi wajah, gerak tubuh, postur tubuh
, dan penampilan. Secara ideal, baik pesan verbal maupun nonverbal harus saling
melengkapi dan bekerja bersama secara seimbang. Bila tidak,maka pendengar aka
n menerima pesan yang tidak jelas (mixed message), dalamarti pendengar akan m
emilih apakah akan menerima pesan verbal atau nonverbal.Untuk mengatasi hal in
i, pembicara harus memastikan bahwa isyarat nonverbalyang disampaikannya me
ndukung pesan verbal yang diucapkannya.
Medium
Medium adalah sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan.Sebuah pidato
dapat disampaikan pada pendengar dengan berbagai cara;contohnya melalui suara
, radio, televisi, pidato di depan publik ( public address),dan multimedia.Dalam b
erbicara di kelas, misalnya, medium utama yang digunakan adalah suara,dan medi
um visual seperti gerak tubuh, ekspresi wajah, dan alat bantu visual.Untuk berbica
ra di depan rekanrekan kerja, medium yang digunakan dapat berbentuk public ad
dressMedium ini akan efektif bila didukung oleh formatruangan dan akustik yang
baik.
Umpan balik (feedback )
Umpan balik adalah respon yang diberikan oleh pendengar kepada pembicara.
Umpan balik dapat berbentuk verbal maupun non verbal. Umpan balik verbal bias
anya disampaikan dalam bentuk pertanyaan atau komentar seorang(atau lebih) au
diens. Pada umumnya, audiens akan menahan diri untuk memberikan umpan balik
sampai pembicara telah selesai menyampaikanmaterinya atau hingga sesi pertany
aan dimulai.Audiens juga dapat memberikan umpan balik secara non-verbal. Bila
pendengar mengangguk dan tersenyum, itu berarti mereka setuju dengan pesanya
ng disampaikan pembicara. Bila pendengar cemberut atau duduk dengan tangante
rlipat, biasanya pendengar tidak setuju dengan apa yang dikatakan pembicara.Bila
pendengar memandang dengan ekspresi kosong atau menguap, itusebenarnya isya
rat bahwa mereka bosan atau lelah. Seorang penulis dari Inggris,G.K. Chesterton,
mengatakan “menguap adalah sebuah teriakan tanpa suara”.Bila umpan balik nega
tif yang diterima seorang pembicara, pembicarayang baik harus “membantu” pend
engarnya dengan cara mengubah pesan ataumengubah cara menyampaikan pesan
untuk membuat isi materi menjadi lebih jelas. Ada kalanya ketika perilaku audien
s sulit untuk dimengerti. Contohnya, bilaada anggota audiens yang menguap, belu
m tentu berarti isi pembicaraan yangmembosankan, namun mungkin juga karena r
uangan terlalu penuh atau karena iangantuk karena kurang tidur.
Gangguan (interference)
Gangguan adalah segala sesuatu yang menghalangi atau mencegah penyampaian
pesan yang akurat dalam sebuah komunikasi. Ada tiga jenisgangguan:
Gangguan eksternal
adalah gangguan yang muncul dari luar diri pendengar; contohnya seorang bayi m
enangis, suara kendaraan dari luar ruangan,
Gangguan internal
adalah gangguan yang berasal dari diri pendengar sendiri. Ini dapat berupa beban
pribadi, pendengar yang berkhayal, kelelahan.Seorang pembicara dapat mengatasi
gangguan internal ini dengan membuat pidatoatau presentasi semenarik dan seakti
f mungkin sehingga audiens terdorong untuk memperhatikan.
Gangguan dari dalam diri pembicara
dapat terjadi ketika pembicaramenggunakan perkataan yang tidak familiar bagi pe
ndengarnya atau bila isi pesanyang disampaikan tidak dimaknai oleh audiens sepe
rti apa yang dimaksudkan oleh pembicara. Ini dapat terjadi sampai pada titik di m
ana bila pembicaramenggunakan pakaian yang terlalu mengganggu, pendengar ak
an cenderungmemperhatikan pakaiannya, bukan isi pembicaraan yang disampaika
n.Terkadang, pendengar akan berusaha untuk mengatasi gangguan dengansendirin
ya. Tetapi pendengar juga tidak akan berusaha untuk mengatasi gangguan.Bila ini
terjadi maka komunikasi tidak berjalan dengan lancar. Seorang pembicaraharus a
was terhadap pertanda-pertanda gangguan dan melakukan usaha untuk menangani
gangguan tersebut.
Situasi
Situasi adalah konteks, yaitu waktu dan tempat di mana komunikasiterjadi. Situasi
yang berbeda memerlukan cara berkomunikasi yang berbeda, baik dari pembicara
maupun dari pendengar. Waktu merupakan hal yang pentingdalam menentukan ba
gaimana respon audiens. Banyak pendengar menjadi lebihsulit untuk dipersuasi p
ada waktu-waktu di mana mereka cenderung ngantuk danlelah
BAB II
Narator : Assyafiah Harnum
Ibu 2 : Ambarwati
Kasus
Mutiara : “Ayo silahkan bapak dan ibu jika ada yang kurang paham boleh segera
ditanyakan”
Pak miitoh: “Mbak, apa saja tanda tanda fisik dari penyakit DBD ini?”
Maolia : “Baiklah terima kasih kepada bapak dan ibu atas pertanyaannya. Yang
pertama saya akan menjawab pertanyaan apa saja tanda fisik penyakit DBD ? Jadi
gejalanya berupa demam tinggi mendadak dan terus naik turun, sering juga terjadi
sakit perut, pusing, nyeri dibagian mata belakang, radang tenggorokan dan ruam
merah ditubuh.
Gracesita : “Jika anak sudah terkena DBD apakah lain waktu bisa terulang?”
Maolia : “Pertanyaan kedua, Jika anak sudah terkena DBD apakah lain waktu bisa
terulang ? Bisa karena DBD disebabkan oleh virus dangue yang terdiri dari 1-4
serotipe, Serangan pertama hanya akan memberi kekebalan terhadap serotipe yang
menyerang seumur hidup namun tidak ada kekebalan pada serotipe lainnya.
Gejala DBD pada serangan kedua biasanya lebih berat.”
Pak Nulyo : “ Makanan apa yang baik bagi penderita demam berdarah?”
Maolia : “Pilih makanan yang mudah untuk ditelan dan dicerna seperti direbus.
Saat panas tinggi , mulut menjadi tidak enak jika memakan apapun. Hindari
makanan digoreng dan berminyak, beri buah buahan mengandung vit.c, seperti
strawberry, jambu biji , karena vit.c membantu tubuh memproduksi limfosit
sehingga memperkuat sistem kekebalan tubuh, minum banyak air untuk
mencegah dehidrasi karena cairan yang keluar melalui muntah dan demam
tinggi.”
Maolia : “Itulah jawaban dari saya semoga dapat dipahami oleh bapak dan ibu
sekalian. Nah sekarang saya mau mencoba bertanya kembali kepada bapak dan
ibu apa itu penyakit demam berdarah ?”
Miftah : “penyakit akibat infeksi virus dengue yang ditularkan melalui gigitan
nyamuk Aedes Aegypti”
Maolia : “Betul sekali ibu, lalu bagaimana cara kita mencegah penyakitDBD
tersebut, apakah ada yang bisa menjawab?”
Cika: “Saya dek, Melakukan 3M yaitu menguras bak mandi, menutup genangan
air dan mengubur sampah, makan makanan sehat, dan fogging”
Maolia : “Pertanyaan terakhir saya ingin bertanya kepada ibu grace, apa saja tanda
dan gejala DBD?”
Grace : “Mmmm...”
Maolia : hayo apa masih ada yang ingat tadi tentang tanda dan gejalanya? Siapa
yang bisa menjawab? Ibu Cika?
Ambarwati : “tanda dan gejalanya yaitu demam tinggi yang lama, badannya
lemas, pucat nafsu makannya menurun, mual muntah nak, itu ajo lah yang ibu
ingat.”
Maolia : “nahh bener, sepertinya ingatan ibu ambarwati masih sangat bagus,
terimakasih bu sudah memperhatikan dan menyimak dengan baik.”
Maolia : “Baiklah saya rasa cukup materi kita pada pagi hari ini, semoga
bermanfaat untuk kita semua, saya ada sedikit pantun untuk ibu bapak smuanya
(kalau ada jarum yang patah, jangan disimpan didalam peti, kalau ada silap yang
salah, jangan disimpan didalam hati) kurang lebihnya saya mohon maaf, saya
akhiri Wassalamualaikum Wr. Wb.”
Niken : “Bagaimana pengisian materi yang sudah disampaikan oleh pemateri kita
bapak ibu? Mudah dimengerti, bukan? Untuk itu jangan lupa ya bapak dan ibu
harus menerapkan pola hidup yang sehat dalam sehari-
hari.Itusajaacarapenyuluhankitapadahariini, semogabermanfaatdansayaselaku
moderator dan mahasiswa yang lain pamit undur diri kurang lebih nya saya
mohon maaf, saya akhiri Wassalamualaikum Wr. Wb.”
Acara penyuluhan telah dilakukan, kemudian para warga dapat mengetahui
lebih lanjut apa itu DBD, bagaimana cara mencegah serta pengobatannya. Setelah
acara ini dilakukan warga dapat lebih waspada dalam upaya pencegahan penyakit
tersebut. Dan pada saat itulah warga-warga disekitar Muaro Bulian menerapkan
pola hidup yang sehat dalam kesehariannya.
BAB 3
http://e-journal.uajy.ac.id/3925/2/1KOM03842.pdf
http://fai.um-surabaya.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/UNMUH-DASAR-
PUBLIC-SPEAKING.
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40426/1/SARI%20MAIMUNAH-
FDK.pdf