Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH ROLEPLAY

KOMKEP 1

PRAKTEK KOMUNIKASI SESAMA PERAWAT

DISUSUN OLEH: KELOMPOK 2

 Cika oktavia(G1B119001)
 MAOLIA JULIANA (G1B119004)
 MUTIARA PRASANI(G1B119006)
 AMBARWATI(G1B1190028)
 GRACESITA (G1B119030)
 NATALIA(G1B119031)
 MIFTAHUR ROHMAH (G1B119047)
 NIKEN LARASATI (G1B119048)
 WINDI FRISTIA (G1B119049)
 ASSAFIAH HARNUM (G1B119078)

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS JAMBI
TAHUN AJARAN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah ROLEPLAY
tentang ”PUBLIK SPEAKING” ini dapat selesai pada waktunya. Tinjauan
kepustakaan ini disusun sebagai salah satu tugas blok KOMKEP.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna sehingga
saran dan kritik yang bersifat membangun sangat kami harapkan untuk
kesempurnaan tinjauan kepustakaan ini. Akhir kata, semoga tulisan ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Jambi, 18 februari 2020

Penulis
DAFTAR ISI
BAB 1

1.1 DEFINISI PUBLICK SPEAKING

Setiap hari secara normal, seseorang akan mengeluarkan puluhan ribu kata
dan lebih dari 60% kata yang dikeluarkan tersebut akan mempengaruhi
kehidupannya dan orang-orang disekitarnya. Semakin terampil seseorang dalam
berbicara akan semakin menunjukkan kualitas kecerdasan dan penghargaan dari
komunitasnya. Apalagi pada era kompetisi seperti sekarang, semua profesi
menuntut orang untuk dapat berbicara di depan publik dan melakukan presentasi
dengan baik. Mengapa? Karena tulisan saja tak cukup kuat, maka kemampuan
berbicara (public speaking) menjadi sangat penting, karena dapat menguatkan arti
dari sebuah tulisan. Sejak zaman Yunani Kuno, kemampuan bicara seseorang
menjadi tanda akan kemampuan dan kompetensi seseorang, maka siapa yang
dapat mengolah kemampuan dan “seni berbicara” akan menjadi orang sukses
(sosiawan, 2011)

Pengertian public speaking secara umum adalah Kemampuan berbicara di


depan umum yang merupakan sebuah keterampilan atau disebut
Speech Communication Dalam kegiatan ini biasanya berdasar dari sebuah latihan,
pengalaman bebricara dan praktek berbicara di depan orang banyak. Ada
beberapa pengertian public speaking menurut beberapa ahli, yaitu:

1. Menurut Webster’s Third International Dictionary Public Speaking adalah


Sebuah proses penyampaian pidato di hadapan publik. Public Speaking
adalah Sebuah seni dari ilmu komunikasi lisan yang secara efektif yang
melibatkan para audiens atau pendengar.
2. Menurut David zarefsky : Public Speaking adalah suatu proses komunikasi
yang berkelanjutan yang dimana pesan dan lambang bersirkulasi berulang-
ulang secara terus-menerus antara pembicara dan para pendengarnya.
3. Menurut Gunasi : Public Speaking itu merupakan komunikasi yang
dilakukan secara lisan, yaitu tentang suatu hal atau topik yang
disampaikan dihadapan banyak orang dengan tujuan untuk memberikan
informasi kepada banyak orang.
4. Menurut Wikipedia : Public Speaking merupakan suatu proses berbicara
kepada sekelompok orang secara terstruktur dengan tujuan memberikan
informasi, mengajak, mempengaruhi maupun menghibur audiens atau
pendengar.
5. American Heritage Dictionary : Public Speaking adalah sebuah aksi, seni,
atau sebuah proses menyampaikan materi secara efektif di depan para
audiens atau pendengar.
6. Charles Henry Woolbert : Public Speaking adalah sebagai ilmu tingkah
laku seseorang. Dalam menyusun materi public speaking harus
diperhatikan hal-hal berikut : memahami materi, ketahui yang khalayak
senangi dan situasi audiens, pilihlah kalimat secara logis dan mudah
dimengerti.
7. Wiliam Noorwood Brigance : Public Speaking adalah sebuah persuasi
yang meliputi empat unsur yaitu : Rebut perhatian pendengar, usahakan
pendengar dapat mempercayai kemampuan dan karakter yang anda miliki
dan kembangkan setiap gagasan materi sesuai dengan persepsi pendengar.

Adapun Pengertian Etimologi dari public speaking, yaitu Public dari kata
benda (noun) Publik; umum; masyarakat umum; rakyat; khalayak dan kata sifat
(adjective) Umum; yang berkenaan dengan rakyat; yang berkenaan dengan negeri
Kata benda speaking (noun) Berbicara ; Kata sifat (adjective) Yang berbicara

1.2 PRINSIP-PRINSIP PUBLIC SPEAKING

1. Motivasi
Audiens harus dimotivasi agar bersemangat mendengarkan. Dengan
memberitahukan manfaat atau pentingnya materi yang disampaikan.
Menggunakan audiens (atau nama seseorang, jabatan, dan profesi tertentu)
sebagai contoh dalam ilustrasi dapat membangkitkan rasa ingin tahu
audiens

2. Perhatian
Konon, keberhasilan pembicara sangat dipengaruhi oleh bagaimana ia
memanfaatkan tujuh detik pertama untuk menarik perhatian audiens.
Dengan menyampaikan cerita menarik (terkini, lucu, aneh, atau bahkan
tragis) berbicara secara mencolok (mengucapkan dengan keras atau
sebaliknya lambat pada kata, kalimat, atau frase tertentu) melakukan
tindakan tertentu secara tiba-tiba, dan menyajikan materi yang sesuai
kebutuhan audiens dapat dlakukan untuk menarik perhatian audiens
3. Keinderaan
Gunakan alat bantu untuk menstimulasi penggunaan panca indera dari
audiens , seperti proyektor, gambar, video, praktek, simulasi, dll
4. Pengertian
Materi yang disampaikan harus mudah dimengerti oleh audiens. Karena
itu gunakan kata, kalimat, atau frase yang mudah dipahami. Buatlah
pembicaraan yang sistematis bisa menggunakan ilustrasi dan memoteknik
(teknik membuat singkatan)
5. Pengulangan
Mengulang bagian-bagian tertentu yang dianggap penting agar audiens
tidak lupa. Tetapi pengulangan harus dilakukan secara variatif supaya
tidak membosankan dan pada saat yang tepat
6. Kegunaan
Pastikan materi yang disampaikan berguna bagi audiens. Untuk itu,
diperlukan pengetahuan mengenai latar belakang audiens (analisis
khalayak)
1.3 ELEMEN-ELEMEN

 speech communication

 adalah sebagai berikut (Gregory, 2004):

  Pembicara

Dalam proses komunikasi selalu terjadi penyampaian pesan dari seorang pembicar
a kepada sekelompok pendengar. Baik ketika berbicara pada 50 atau 500 pendeng
ar, pembicara menjadi kunci utama kesuksesan

 public speaking 

.Persyaratan utama yang harus dipenuhi oleh seorang pembicara adalahmenyampa
ikan pesan yang dapat dimengerti oleh pendengarnya. Ini berartiseorang pembicar
a harus dapat membuat audiens melibatkan pemikiran dan perasaan mereka.

Pendengar (audiens)

8

Pendengar adalah penerima pesan yang dikirimkan oleh pembicara.Walaupun seo
rang pembicara dapat berbicara dengan lancar dan dinamis, namunukuran kesukse
san sebuah

 public speech

adalah bila pendengar menerima danmemaknai isi pesan yang disampaikan denga
n tepat. Kegagalan sebuah proseskomunikasi dapat disebabkan oleh pembicara ma
upun oleh pendengar. Meskipun pembicara adalah elemen utama, namun pendeng
ar juga memainkan peranan penting. Pendengar yang baik adalah yang dapat men
dengarkan pesan yangdisampaikan dengan pikiran terbuka, menahan diri untuk m
enilai seorang pembicara tanpa mendengarkan dengan seksama.

Pesan
Pesan adalah isi yang dikomunikasikan pembicara kepada pendengarmterdiri dari 
pesan verbal dan nonverbal. Bahasa adalah pesan verbal sementara pesan non ver
bal terdiri dari nada suara, kontak mata, ekspresi wajah, gerak tubuh, postur tubuh
, dan penampilan. Secara ideal, baik pesan verbal maupun nonverbal harus saling 
melengkapi dan bekerja bersama secara seimbang. Bila tidak,maka pendengar aka
n menerima pesan yang tidak jelas (mixed message), dalamarti pendengar akan m
emilih apakah akan menerima pesan verbal atau nonverbal.Untuk mengatasi hal in
i, pembicara harus memastikan bahwa isyarat nonverbalyang disampaikannya me
ndukung pesan verbal yang diucapkannya.

Medium

Medium adalah sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan.Sebuah pidato
dapat disampaikan pada pendengar dengan berbagai cara;contohnya melalui suara
, radio, televisi, pidato di depan publik ( public address),dan multimedia.Dalam b
erbicara di kelas, misalnya, medium utama yang digunakan adalah suara,dan medi
um visual seperti gerak tubuh, ekspresi wajah, dan alat bantu visual.Untuk berbica
ra di depan rekanrekan kerja, medium yang digunakan dapat berbentuk  public ad
dressMedium ini akan efektif bila didukung oleh formatruangan dan akustik yang 
baik.

Umpan balik (feedback )

Umpan balik adalah respon yang diberikan oleh pendengar kepada pembicara. 

Umpan balik dapat berbentuk verbal maupun non verbal. Umpan balik verbal bias
anya disampaikan dalam bentuk pertanyaan atau komentar seorang(atau lebih) au
diens. Pada umumnya, audiens akan menahan diri untuk memberikan umpan balik 
sampai pembicara telah selesai menyampaikanmaterinya atau hingga sesi pertany
aan dimulai.Audiens juga dapat memberikan umpan balik secara non-verbal. Bila 
pendengar mengangguk dan tersenyum, itu berarti mereka setuju dengan pesanya
ng disampaikan pembicara. Bila pendengar cemberut atau duduk dengan tangante
rlipat, biasanya pendengar tidak setuju dengan apa yang dikatakan pembicara.Bila 
pendengar memandang dengan ekspresi kosong atau menguap, itusebenarnya isya
rat bahwa mereka bosan atau lelah. Seorang penulis dari Inggris,G.K. Chesterton, 
mengatakan “menguap adalah sebuah teriakan tanpa suara”.Bila umpan balik nega
tif yang diterima seorang pembicara, pembicarayang baik harus “membantu” pend
engarnya dengan cara mengubah pesan ataumengubah cara menyampaikan pesan 
untuk membuat isi materi menjadi lebih jelas. Ada kalanya ketika perilaku audien
s sulit untuk dimengerti. Contohnya, bilaada anggota audiens yang menguap, belu
m tentu berarti isi pembicaraan yangmembosankan, namun mungkin juga karena r
uangan terlalu penuh atau karena iangantuk karena kurang tidur.

Gangguan (interference)

Gangguan adalah segala sesuatu yang menghalangi atau mencegah penyampaian 
pesan yang akurat dalam sebuah komunikasi. Ada tiga jenisgangguan:

Gangguan eksternal 

adalah gangguan yang muncul dari luar diri pendengar; contohnya seorang bayi m
enangis, suara kendaraan dari luar ruangan,

Gangguan internal 

adalah gangguan yang berasal dari diri pendengar sendiri. Ini dapat berupa beban 
pribadi, pendengar yang berkhayal, kelelahan.Seorang pembicara dapat mengatasi 
gangguan internal ini dengan membuat pidatoatau presentasi semenarik dan seakti
f mungkin sehingga audiens terdorong untuk memperhatikan.

Gangguan dari dalam diri pembicara

dapat terjadi ketika pembicaramenggunakan perkataan yang tidak familiar bagi pe
ndengarnya atau bila isi pesanyang disampaikan tidak dimaknai oleh audiens sepe
rti apa yang dimaksudkan oleh pembicara. Ini dapat terjadi sampai pada titik di m
ana bila pembicaramenggunakan pakaian yang terlalu mengganggu, pendengar ak
an cenderungmemperhatikan pakaiannya, bukan isi pembicaraan yang disampaika
n.Terkadang, pendengar akan berusaha untuk mengatasi gangguan dengansendirin
ya. Tetapi pendengar juga tidak akan berusaha untuk mengatasi gangguan.Bila ini 
terjadi maka komunikasi tidak berjalan dengan lancar. Seorang pembicaraharus a
was terhadap pertanda-pertanda gangguan dan melakukan usaha untuk menangani 
gangguan tersebut.

Situasi

Situasi adalah konteks, yaitu waktu dan tempat di mana komunikasiterjadi. Situasi 
yang berbeda memerlukan cara berkomunikasi yang berbeda, baik dari pembicara 
maupun dari pendengar. Waktu merupakan hal yang pentingdalam menentukan ba
gaimana respon audiens. Banyak pendengar menjadi lebihsulit untuk dipersuasi p
ada waktu-waktu di mana mereka cenderung ngantuk danlelah

BAB II
Narator : Assyafiah Harnum

Moderator : Niken Larasati

Pemateri : Maolia Juniana

Notulen : Windi Fristia

Fasilitator : Mutiara Prasani

Pak Miitoh : Miftahur Rohmah

Ibu 1 : Gracesita Lliestasyah Youdaroev

Ibu 2 : Ambarwati

Pak Nulyo : Natalia Ruthanaya

Ibu 3 : Cika Oktavia

Kasus

Di suatu daerah tepatnya di Muaro Bulian sedang mewabah penyakit DBD.


DBD merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dan pada umumnya
penyakit ini mudah tertular dengan orang lain. Sudah banyak warga yang terkena
penyakit tersebut, dimulai dari anak-anak, remaja, hingga orang dewasa. Warga
yang masih sehat atau belum terkena penyakit tersebut sangat mengkhawatirkan
dirinya karena takut tertular penyakit yang sudah dialami masyarakat
disekitarnya. Lalu, mahasiswa Universitas Jambi prodi keperawatan berinisiatif
untuk melakukan kegiatan penyuluhan kepada warga tersebut agar masyarakat
mengetahui bagaimana cara mencegah dan mengobati wabah DBD tersebut.
Setelah mendapatkan izin dari Kelurahan ditempat tersebut, maka diadakan
kegiatan acara penyuluhan mengenai DBD yang dilaksanakan pada hari Kamis
jam 08.00 WIB di Puskesmas Muaro Bulian.
Niken : “AssalamualaikumWr.Wb. SelamatPagiIbu-ibu bapak-bapak.
Alhamdulillah kita semua dapat berkumpul diacara penyuluhan pada pagi hari ini
dengan topic mengenai DBD yang sedang mewabah daerah ini. Sebelumnya
terimakasih untuk bapak dan ibu yang sudah hadir diacara penyuluhan ini. Tujuan
diadakannya penyuluhan ini adalah agar bapak dan ibu mengetahui bagaimana
cara mencegah dan mengobati penyakit DBD ini. Baiklah bapak ibu sekalian saya
mengontrakwaktu 15 menit untuk memberikan kesempatan pada pemateri kita
dimana ia akan menjelaskan materi mengenai wabah DBD kepada bapak dan ibu.
Dimohon selama kegiatan pemberian materi bapak dan ibu dapat
memperhatikannya, kepada pemateri dipersilahkan untuk memulai penjelasan
materinya.”

Maolia: “AssalamualaikumWr.Wb. SelamatPagi bapak-bapak ibu-ibu,


perkenalkan nama sayaMaolia Juniana yang bertugas sebagai pemateri acara
penyuluhan pada pagi hari ini. Baiklah langsung saja saya mulai tapi sebelumnya
diantara bapak dan ibu disini apakahada yang tau apa ituDBD? {*penjelasan
materi} Nah dari penjelasan yang saya sampaikan tadi apakah ada yang ingin
bapak dan ibu tanyakan?”

Mutiara : “Ayo silahkan bapak dan ibu jika ada yang kurang paham boleh segera
ditanyakan”

Pak miitoh: “Mbak, apa saja tanda tanda fisik dari penyakit DBD ini?”

Maolia : “Baiklah terima kasih kepada bapak dan ibu atas pertanyaannya. Yang
pertama saya akan menjawab pertanyaan apa saja tanda fisik penyakit DBD ? Jadi
gejalanya berupa demam tinggi mendadak dan terus naik turun, sering juga terjadi
sakit perut, pusing, nyeri dibagian mata belakang, radang tenggorokan dan ruam
merah ditubuh.

Gracesita : “Jika anak sudah terkena DBD apakah lain waktu bisa terulang?”

Maolia : “Pertanyaan kedua, Jika anak sudah terkena DBD apakah lain waktu bisa
terulang ? Bisa karena DBD disebabkan oleh virus dangue yang terdiri dari 1-4
serotipe, Serangan pertama hanya akan memberi kekebalan terhadap serotipe yang
menyerang seumur hidup namun tidak ada kekebalan pada serotipe lainnya.
Gejala DBD pada serangan kedua biasanya lebih berat.”

Ambarwati : “Adakah vaksin untuk mencegah DBD?”

Maolia : “Pertanyaan ketiga, Adakah vaksin untuk mencegah DBD ? Sementara


ini vaksin DBD yang memberikan hasil terbaik pada anak usia 9-16 tahun dalam
kondisi sehat, Vaksin diberikan 3 kali dengan jarak pemberian 6 bulan yang
dilakukan di klinik atau rumah sakit terdekat.”

Pak Nulyo : “ Makanan apa yang baik bagi penderita demam berdarah?”

Maolia : “Pilih makanan yang mudah untuk ditelan dan dicerna seperti direbus.
Saat panas tinggi , mulut menjadi tidak enak jika memakan apapun. Hindari
makanan digoreng dan berminyak, beri buah buahan mengandung vit.c, seperti
strawberry, jambu biji , karena vit.c membantu tubuh memproduksi limfosit
sehingga memperkuat sistem kekebalan tubuh, minum banyak air untuk
mencegah dehidrasi karena cairan yang keluar melalui muntah dan demam
tinggi.”

Maolia : “Itulah jawaban dari saya semoga dapat dipahami oleh bapak dan ibu
sekalian. Nah sekarang saya mau mencoba bertanya kembali kepada bapak dan
ibu apa itu penyakit demam berdarah ?”

Miftah : “penyakit akibat infeksi virus dengue yang ditularkan melalui gigitan
nyamuk Aedes Aegypti”

Maolia : “Betul sekali ibu, lalu bagaimana cara kita mencegah penyakitDBD
tersebut, apakah ada yang bisa menjawab?”

Cika: “Saya dek, Melakukan 3M yaitu menguras bak mandi, menutup genangan
air dan mengubur sampah, makan makanan sehat, dan fogging”

Maolia : “Pertanyaan terakhir saya ingin bertanya kepada ibu grace, apa saja tanda
dan gejala DBD?”
Grace : “Mmmm...”

Maolia : hayo apa masih ada yang ingat tadi tentang tanda dan gejalanya? Siapa
yang bisa menjawab? Ibu Cika?

Mutiara : “ayo bu gapapa jawab semampunya ibu saja, jangan ragu”

Cika : “duh dek saya lupa, hehehe....”

Ambarwati : “tanda dan gejalanya yaitu demam tinggi yang lama, badannya
lemas, pucat nafsu makannya menurun, mual muntah nak, itu ajo lah yang ibu
ingat.”

Maolia : “nahh bener, sepertinya ingatan ibu ambarwati masih sangat bagus,
terimakasih bu sudah memperhatikan dan menyimak dengan baik.”

Maolia : “Baiklah saya rasa cukup materi kita pada pagi hari ini, semoga
bermanfaat untuk kita semua, saya ada sedikit pantun untuk ibu bapak smuanya
(kalau ada jarum yang patah, jangan disimpan didalam peti, kalau ada silap yang
salah, jangan disimpan didalam hati) kurang lebihnya saya mohon maaf, saya
akhiri Wassalamualaikum Wr. Wb.”

Niken : “Bagaimana pengisian materi yang sudah disampaikan oleh pemateri kita
bapak ibu? Mudah dimengerti, bukan? Untuk itu jangan lupa ya bapak dan ibu
harus menerapkan pola hidup yang sehat dalam sehari-
hari.Itusajaacarapenyuluhankitapadahariini, semogabermanfaatdansayaselaku
moderator dan mahasiswa yang lain pamit undur diri kurang lebih nya saya
mohon maaf, saya akhiri Wassalamualaikum Wr. Wb.”
Acara penyuluhan telah dilakukan, kemudian para warga dapat mengetahui
lebih lanjut apa itu DBD, bagaimana cara mencegah serta pengobatannya. Setelah
acara ini dilakukan warga dapat lebih waspada dalam upaya pencegahan penyakit
tersebut. Dan pada saat itulah warga-warga disekitar Muaro Bulian menerapkan
pola hidup yang sehat dalam kesehariannya.
BAB 3

Disinikita dapat diajarkan dalam melakukan publik speaking kita harus


memahami audiens,menginformasikan materi dengan menggali pengetahuan
audiens trlebih dahulu, jelas,meyakinkan audiens ,membujuk audiens dan
menginspirasikan audiens seperti dalam kuipan skenario ini “Maolia:
“AssalamualaikumWr.Wb. SelamatPagi bapak-bapak ibu-ibu, perkenalkan nama
sayaMaolia Juniana yang bertugas sebagai pemateri acara penyuluhan pada pagi
hari ini. Baiklah langsung saja saya mulai tapi sebelumnya diantara bapak dan ibu
disini apakahada yang tau apa ituDBD? {*penjelasanmateri} Nah dari penjelasan
yang saya sampaikan tadi apakahada yang ingin bapak dan ibu tanyakan?” disini
seorang moderator menggali terlebih dahulu pengetahuan audiens dan ada feed
back dari audiens “Pak miitoh: “Mbak, apa saja tanda tanda fisik dari penyakit
DBD ini?” dalam bentuk pertanyaan .dan tujuan dari publik speaking ini agar
melath seseorang dalam berbicara,menyampaikan pendapat ,percaya
diri ,memampukan seseorang mengolah daya cara berfikir.
DAFTAR PUSTAKA

http://e-journal.uajy.ac.id/3925/2/1KOM03842.pdf

http://fai.um-surabaya.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/UNMUH-DASAR-
PUBLIC-SPEAKING.

http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40426/1/SARI%20MAIMUNAH-
FDK.pdf

Anda mungkin juga menyukai