Anda di halaman 1dari 6

NASKAH ROLE PLAY KOMUNIKASI

(KOMUNIKASI TERAPEUTIK pada PASIEN LANSIA dengan DEPRESI)

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Keperawatan Gerontik

Dosen Pengampu :

Ns. Winasari Dewi, M. Kep

Disusun Oleh : Kelompok 5

-Aditya Akbar Nurjaman -Delia Syifa

-Anggi Ismiatul H -Depa Pudji Lestari

-Annisa Fuji Lestari -Imas Masyrifah

Tingkat : 3B

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA

2021
NASKAH ROLE PLAY KOMUNIKASI

(KOMUNIKASI TERAPEUTIK pada PASIEN LANSIA dengan DEPRESI)

Peran :

1. Aditya Akbar Nurjaman : Perawat 1

2. Anggi Ismiatul H : Narator

3. Annisa Fuji Lestari : Anak 1

4. Delia Syifa : Pasien

5. Depa Pudji Lestari : Perawat 2

6. Imas Masyrifah : Anak 2


1. Fase Pra Interaksi

Dua orang perawat akan melakukan pemeriksaan dan melihat


perkembangan kondisi pada pasien lansia yang bernama Ny. D. Ia baru saja
kehilangan suaminya yang kecelakaan sehingga membuat Ny. D mengalami depresi .
Sudah 3 hari Ny. D menyendiri dikamar,gelisah dan susah tidur. Karena anak-
anaknya mulai khawatir dengan keadaan ibunya yang mulai lemah sehingga
anaknya memaksa ibunya untuk dibawa ke Rumah Sakit. (Anggi)

2. Fase Orientasi

Perawat Adit dan Perawat Depa mendatangi pasien Ny. D yang terlihat
terbaring lemah di ruang IGD. (Anggi)

Depa : Assalamualaikum

Annisa : waalaikumussalam

Depa : Selamat pagi mbak (sambil tersenyum)

Annisa : pagi bu

Depa : Selamat pagi nek...

Delia : (Nenek terlihat diam saja tanpa menjawab sepatah kata apapun)

Depa : perkenalkan saya Perawat Depa dan ini perawat Adit yaa mbaa

Annisa : Ohiya baik, saya Annisa dan ini adik saya Imas

Depa : Nenek perkenalkan saya Perawat Depa dan ini perawat Adit

Delia : (Nenek mengangguk dan pandangannya kosong)

Imas : Bu, ini perawatnya ramah, apa ibu tidak mau berkenalan dengan perawatnya?

Depa : Yasudah tidak apa apa mbaa, (sambil tersenyum kepada nenek),. oiyaa mbaa
bagaimana awalnya nenek bisa seperti ini?

Imas : Begini bu, 4 hari yang lalu ayah kami meninggal karena kecelakaan, ayah adalah
sesosok orang yang romantis, penyayang dan tanggungjawab. Semenjak kami berdua
sudah menikah dan memiliki rumah masing-masing ibu dan ayah hanya tinggal berdua
dirumah. Mungkin karena ibu belum siap ditinggal ayah,. sehingga setelah pemakaman
ibu hanya diam, menyendiri dikamar, gelisah dan sulit tidur bu.
Annisa : kami bingung dengan keadaan ibu karena hanya makan sedikit selama 3 hari ini
dan kondisi ibu sepertinya lemah kamipun sesegera mungkin membawa ibu kesini. kami
takut terjadi apa-apa dengan ibu kami.

Depa : oh jadi seperti itu mba ceritanya. Coba kami periksa dahulu

Imas : iyaa baik bu silahkan

Perawat Adit dan perawat Depa mencoba melakukan pendekatan kepada


nenek. (Anggi)

Adit : Nek Kami berdua perawat yang dinas pagi disini. Nenek sudah makan belum pagi
ini?? kok terlihat pucat dan lemah sekali nek? (sambil tersenyum)

Delia : (mengangguk)

Adit : nenek harus banyak makan ya nek, katanya sudah 3 hari susah makan ya nek.badan
nenek terasa lemas pasti ya?, nenek harus makan teratur,supaya tetap sehat ya kasian
anak-anak nenek khawatir.

Delia : Iyaa pak (sambil melihat kedua anaknya)

Adit : makan apa tadi nek? Makannya banyak atau sedikit nek??

Delia : Bubur... Hanya sedikit

Adit : nanti ditambah ya nek porsi makannya, biar nenek tidak mudah sakit. Saya tahu
nenek sedang berduka tapi nenek juga harus tetap menjaga kesehatan supaya tidak
membuat anak-anak khawatir dan nenek juga tidak sakit.

Imas : Nah mulai nanti ditambah ya bu makannya biar pulih segar kembali badan ibuk
(sambil memegang pundak ibunya)

Delia : Iyaa nakk

Adit : nenek susah tidur ya? Sudah berapa hari susah tidur nek?

Delia : iyaa, karena saya masih sedih jika teringat suami saya. sudah 3 malam ini saya
susah tidur.

Adit : Oh seperti itu yaa Nek..


Setelah bertanya kepada nenek,dan anaknya perawat mencoba menjelaskan
tindakan yang akan diberikan kepada nenek. (Anggi)

Depa : Baiklah, nenek dan mbaa. Kami disini akan melakukan Pemeriksaan kepada
nenek. Apakah nenek bersedia??

Delia : Iyaa baiklah kalau begitu

Annisa : kami mohon lakukan yang terbaik untuk ibu kami..!!

Depa : iya mbaa, kami juga mohon kerjasamanya nanti dalam pemeriksaan.

Setelah itu perawat menyiapkan alat yang akan digunakan dalam tindakan
yang akan diberikan. (Anggi)

3. Fase kerja

Perawat melakukan tindakan. (Anggi)

Depa : Permisi nek.. maaf ya nek.. nenek tiduran saja ya... Saya periksa nenek dulu
(sambil mengecek ttv nenek)

Delia : Iyaaa Buu

Depa : tekanan darah nenek ini 110/70 nek. Nenek biasanya berapa?

Delia : biasanya 140/90 bu. saya sedikit pusing dan tidak bisa tidur

Depa : iya karena nenek banyak pikiran ditambah lagi makannya tidak teratur dan tidak
bisa tidur karena gelisah nek.

Depa : Nek... maaf ya... tolong nenek angkat sedikit tangan kanannya...saya cek suhu
diketiak nenek ya

Delia : (mengangkat sedikit tangan kanannya)

Depa : (setelah nenek mengangkat tangannya, perawat langsung memasang termometer).

Depa : Nek... Langsung dijepit tangannya ya nek... dan jangan dulu dilepas Sebelum saya
suruh ..

Delia : (hanya mengangguk)

Depa : Sudah nek, saya ambil termometernya


Setelah memeriksa nenek, perawat segera memberitahu dokter dan diberi
advice dokter (Anggi)

Depa : mba ini advice dari dokter untuk ibu Delia diinfus dulu ya.

Imas : iya bu tidak apa-apa. Bu mau diinfus tidak apa-apa ya biar cepet sembuh (sambil
memegangi tangan ibunya)

Depa : Iya nek, biar cepet sembuh yaaa Nek..

Delia : iyaa (sambil mengangguk)

Setelah itu perawat langsung memberikan tindakan kepada nenek. (Anggi)

Depa : nek ini sudah saya infus, saya tinggal dulu ya. mba tolong ibunya diberi minum
hangat kalau mau.

Imas : iyaa bu, terimakasih..

4. Fase terminasi

6 jam kemudian setelah semua pemeriksaan sudah dilakukan,dan tindakan


sudah dilakukan. (Anggi)

Adit : Bagaimana nek, masih lemas?

Delia : sudah enakan pak

Annisa : sudah mendingan pak,tadi sudah saya suapin bubur juga Alhamdulillah sudah
tambah nafsu makannya ya walapun belum habis semua.

Adit : Alhamdulillah, jangan lupa ya nek harus teratur makannya, biar tidak sakit, dan
juga berbagi cerita jika dengan anak atau orang yang nenek anggap dekat dengan nenek
jika ada sesuatu, agar nenek lebih lega, tidak memikirkan masalahnya sendirian supaya
terasa ringan beban nenek.

Delia : Iyaa pak

Adit : Kalau begitu saya permisi dulu mbaa.. Nenek saya permisi dulu ya nek...

Annisa & Imas : Iyaa pak, terimakasih

Adit : iyaa sama sama mbaa, mariii mbaaa...

Anda mungkin juga menyukai