Disusun Oleh:
201901045
1.1 Definisi
1) Dinding dada. Tersusun dari tulang dan jaringan lunak. Tulang yang
membentuk dinding dada adalah tulang iga, columna vertebralis
torakalis,sternum, tulang clavicula dan scapula. Jaringan lunak yang
membentuk dinding dada adalah otot serta pembuluh darah.
3) Isi rongga toraks. Rongga pleura kiri dan kanan berisi paru-paru.
Rongga ini dibatasi oleh pleura visceralis dan parietalis. Rongga
Mediastinum dan isinya terletak di tengah dada.
1.3 Etiologi
a. Tamponade jantung
2) Gelisah
b. Hematotoraks
2) Gangguan pernapasan.
c. Pneumothoraks
3) Kolaps sirkulasi.
1.5 Patofisiologi
Dada merupakan organ besar yang membuka bagian dari tubuh yang
sangat mudah terkena tumbukan luka. Karena dada merupakan tempat
jantung, paru dan pembuluhdarah besar. Trauma dada sering
menyebabkan gangguan ancaman kehidupan. Luka pada rongga thorak
dan isinya dapat membatasi kemampuan jantung untuk memompadarah
atau kemampuan paru untuk pertukaran udara dan osigen darah. Bahaya
utama berhubungan dengan luka dada biasanya berupa perdarahan dalam
dan tusukan terhadap organ. Luka dada dapat meluas dari benjolan yang
relatif kecil dan goresan yang dapat menghancurkan atau terjadi trauma
penetrasi. Luka dada dapat berupa penetrasi ataunon penetrasi
( tumpuln ). Luka dada penetrasi mungkin disebabkan oleh luka
dadayang terbuka, memberi keempatan bagi udara atmosfir masuk ke
dalam permukaan pleura dan mengganggua mekanisme ventilasi normal.
Luka dada penetrasi dapatmenjadi kerusakan serius bagi paru, kantung
dan struktur thorak lain.
1.6 Penatalaksanaan
1.7 Komplikasi
5) Esofagus: mediastinitis.
1) Rongten dada
2) HSD
3) Urinalisis
5) Saturasi oksigen
7) EKG
1) Pengkajian
a) Data umum terdiri dari nama, gender, usia, agama, suku, pekerjaan,
ruang, nomor registrasi, status, pendidikan terakhir, golongan
darah, tanggal MRS, tanggal pengkajian serta diagnosa medis.
b) Data dasar
Dalam data dasar yang dikaji berupa keluhan utama, alasan masuk
rumah sakit, riwayat penyakit sekarang, serta riwayat penyakit
kesehatan dahulu.
c) Pemeriksaan primer
d) Pemeriksaan sekunder
e) Pemeriksaan fisik
2) Diagnosa Keperawatan
c. Nyeri Akut
d. Ansietas
e. Risiko Infeksi
3) Rencana Tindakan
4) Implementasi
5) Evaluasi
Evaluasi adalah tahap akhir dari proses keperawatan yang
merupakan perbandingan yang sistematis dan terencana antara hasil
akhir yang teramati dan tujuan atau kriteria hasil yang dibuat pada
tahap perencanaan.
Evaluasi dilakukan secara berkesinambungan dengan melibatkan
klien dan tenaga kesehatan lainnya. Jika hasil evaluasi menunjukkan
tercapainya tujuan dan kriteria hasil, klien bisa keluar dari siklus
proses keperawatan. Jika sebaliknya, klien akan masuk kembali
kedalam siklus tersebut mulai dari pengkajian ulang (Reassessment).
Secara umum, evaluasi ditujukan untuk :
a. Melihat dan menilai kemampuan klien dalam mencapai tujuan.
b. Menentukan apakah tujuan keperawatan telah tercapai atau
belum.