/ TRAUMA THORAX
PENGERTIAN
Trauma thorakx adalah luka atau cedera yang mengenai rongga thorakx yang
dapat menyebabkan kerusakan pada dinding thorakx ataupun isi dari cavum
thorax yang disebabkan oleh benda tajam atau benda tumpul dan dapat
menyebabkan keadaan gawat thorax akut (Sudoyo, 2010).
Anatomi Fisiologi
Temponade jantung
Trauma tajam didaerah perikardium atau yang diperkirakan menembus jantung
Bunyi jantung melemah
Hematothorax
Pada WSD darah yang keluar cukup banyak dari WSD
Gangguan pernapasan
Pneumothoraks
Nyeri dada mendadak dan sesak napas
Gagal pernapasan dengan sianosis
Komplikasi
Manajemen awal untuk pasien trauma thorakx tidak berbeda dengan pasien trauma lainnya dan meliputi
ABCD :
A: airway patency with care ofcervical spine,
B: Breathing adequacy,
C: Circulatory support,
D: Disabilityassessment, dan
E: Exposure without causing hypothermia.
Pemeriksaan primary survey dan pemeriksaan dada secara keseluruhan harus dilakukan. Tujuannya adalah
untuk mengidentifikasi dan menangani kondisi yang mengancam nyawa dengan segera, seperti :
obstruksi jalan napas
tension Pneumotoraks
pneuomotoraks terbuka yang masif
Pencegahan
Diagnosa keperawatan
• Ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan secret yang berlebih, gumpalan darah yang
menghalangi pernapasan
Intervensi :
Pastikan kebutuhan oral/suction
Auskultasi suara napas sebelum dan sesudah suction
Berikan oksigen menggunakan nasal kanul
Monitor status napas dan oksigen
Buka jalan napas gunakan tekhnik chin lift
Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
mengidentifikasi dan mencegah faktor yang menghambat jalan napas
LANJUT
Diagnosa keperawatan
• Gangguan pola napas, dispneu berhubungan dengan penurunan kemampuan
paru
Intervensi
Airway Management
Buka jalan nafas, gunakan teknik chin lift atau jaw thrust bila perlu
Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
Lakukan fisioterapi dada jika perlu
Keluarkan secret dengan batuk atau suction
Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambaha
Atur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan
Monitor respirasi dan status O2.
Respiratory Monitoring
Monitoring rata-rata,kedalaman, irama dan usaha napas, frekuansi pernafasan
dalam, rentang normal, tidak ada suara nafas abnormal
Catat gerakan dada, amati kesimetrisan, penggunaan otot tambahan, retraksi
otot supraclavicular dan intercostals
Monitor suara nafas seperti dengkur
Auskultasi suara nafas, catat area penurunan/tidak adanya ventilasi dan suara
tambahan
Auskultasi suara paru setelah tindakan untuk mengetahui hasilnya.
LANJUT
DIANGNOSA KEPERAWATAN
◦ Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan ketidakseimbangan ventilasi dan perfusi
INTERVENSI.
Airway Management
Buka jalan nafas, gunakan teknik chin lift atau jaw thrust bila perlu
Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
Lakukan fisioterapi dada jika perlu
Keluarkan secret dengan batuk atau suction
Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan
Atur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan
Monitor respirasi dan status O2.
LANJUT
DIANGNOSA KEPERAWATAN
◦ Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan suplai oksigen dalam jaringan.
◦ Definisi : Ketidakcukupan energi psikologis atau fisiologis untuk melanjutkan atau menyelesaikan
aktifitas kehidupan sehari-hari yang harus atau yang ingin dilakukan.
INTERVENSI
Activity therapy
Kolaborasikan dengan tenaga medis dalam merencanakan program terapi yang tepat
Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang mampu dilakukan
Bantu untuk memilih aktivitas konsisten yang sesuai dengan kemampuan fisik, psikologi dan sosial
Bantu untuk mendapatkan alat bantuan aktivitas seperti kusi roda, krek
Bantu untuk membuat jadwal latihan diwaktu luang
Bantu pasien/keluarga untuk mengidentifikasi kekurangan
dalam beraktivitas.
LANJUT
DIANGNOSA KEPERAWATAN
◦ Nyeri dada berhubungan dengan infark paru-paru .
◦ Definisi: pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan yang muncul akibat
kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam hal kerusakan sedimikian
rupa
INTERVENSI
Pain management
Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitas dan faktor presipitasi
Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
Gunakan tehnik komunikasi teraupetik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien
Kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri
Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau
Evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan lain tentang ketidakefektifan
kontrol nyeri masa lampau Analgesic administration
Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas dan derajat nyeri sebelum pemberian
obat
Cek intruksi dokter tentang jenis obat, dosis, dan frekuensi
Cek riwayat alergi
Pilih analgesik yang diperlukan atau kombinasi dari analgesik ketika
pemberian lebih dari satu
Tentukan pilihan analgesik tergantung tipe dan beratnya nyeri
Tentukan analgesik pilihan, rute pemberian, dan dosis optimal Pilih rute
pemberian secara IV, IM untuk pengobatan nyeri secara teratur
TERIMA KASIH