Anda di halaman 1dari 37

ASUHAN

KEPERAWATAN
PADA PASIEN DENGAN
PNEUMOTORAK

BY: M. ZUL’IRFAN
REVIEW ANATOMI LAPISAN PLEURA
DEFINISI

• Pneumotorak adalah adanya udara di dalam ruang pleura yang menghalangi ekspansi
paru sepenuhnya. Ekspansi paru terjadi jika lapisan plaura dari dinding dada dan
lapisan visera dari paru-paru dapat memelihara tekanan negatif pada rongga pleura.
Ketika kontinuitas sistem ini hilang, paru akan kolaps, menyebabkan pneumotorak
(Black & Hawk, 2014)
• Pneumotorak merupakan keluarnya udara dari paru yang cidera ke dalam rongga torak
dan ruang pleura (parietal atau visceral) terpapar tekanan atmosfer positif. Biasanya
tekanan pada pleural negatif (subatmosfer). tekanan negatif pada rongga pleura
diperlukan untuk menjaga pengembangan paru-paru (Smeltzer, Bare, Hinkle, Cheever,
2010)
KLASIFIKASI
1. Pneumotorak Spontan (Primer) :
Pneumotorak spontan : Lepuh atau bula, Emfisema, AIDS, Asma, fibrosis kistik, TB Paru,
sarkoidesis (pertumbuhan sel inflamasi), keganasan, fibrosis paru idiopatik, sindrom Birt-
Hogg-Dube (kelainan gen membentuk kistik paru), pneumonia nekrotik, barotrauma atau
tekanan akhir inspirasi, ketinggian, cedera dekompresi penyelam, merokok, sindrom
marfan (gangguan jaringan ikat), penggunaan kokain.
LANJUTAN
1. Pneumotorak Traumatik (sekunder) :
Operasi dada, pemasukan jaluran sentral, torakosintesis, pemeriksaan luka tembak, luka
pisau, benda asing menusuk, jatuh, kecelakaan kendaraan bermotor, trauma dada
tumpul, fraktur tulang rusuk.
JENIS

1. Tension Pneumotorak
Terjadi jika ketika udara ditarik ke dalam ruang pleura dari paru yang mengalami laserasi
atau melalui lubang kecil dalam dinding dada. Pada dua kasus tersebut, udara yang
masuk ke rongga dada bersamaan dengan setiap inspirasi akan terjebak dan udara tidak
dapat dikeluarkan melalui jalan udara atau lubang kecil dalam dinding dada. Udara yang
terjebak menyebabkan paru kolaps.
LANJUTAN…

2. Pneumotorak terbuka (Open pneumotorak)


Dapat terjadi jika lubang dalam dinding dada cukup besar untuk memungkinkan udara
mengalir dengan bebas masuk dan keluar rongga torak bersama setiap upaya
pernapasan. Karena dorongan udara melalui lubang dalam dinding dada menghasilkan
bunyi menghisap
ETIOLOGI

1. Tension Pneumotorak
• Ventilasi tekanan positif mekanis pada cidera pleural visceral
• Trauma dada tembus atau tumpul
2. Open Pneumotorak
• Trauma pada rongga torak/ luka tusuk
• Trauma bedah/ Torakosentesis
• Drainase/ catheter WSD dada yang terlepas
PATOFISIOLOGI

1. Pneumotorak dapat tertutup dan terbuka


2. Pada pneumothorak tertutup udara lolos ke dalam rongga pleura dari tusukan atau
robekan pada struktur pernapasan internal bronkus, bronkiolus, atau alveolus. Rusuk
patah dapat menyebabkan pneumotorak tertutup
3. Pneumotorak terbuka, udara dapat memasuki rongga pleura secara langsung dari
lubang dinding dada atau diafragma
4. Tekanan pneumotorak terjadi ketika udara terjebak di dalam rongga pelura selama
inspirasi dan tidak dapat lolos keluar saat ekspirasi. Tekanan intrapleura menjadi lebih
besar dari tekanan jaringan paru, menyebabkan kompresi paru dan struktur sekitarnya
MANIFESTASI KLINIS
1. Tension Pneumotorak
• Takipnea ekstrim (bertambah berat dan cepat)
• Kekurangan oksigen berat
• Penurunan hemodinamik (ventilasi mekanis terganggu)
• Kolaps total paru
• Mediastinal shift (mediastinum ke akontralateral)
• Deviasi trakea
• Venous return menurun
• Respiratory distress berat
• Ekspansi dada asimetris
• Hipotensi
• JVP meningkat
• Hiperresonan (Perkusi)
MANIFESTASI KLINIS
1. Open Pneumotorak
• Luka pada dinding torak
• Sucking chest wound
• Sesak napas dan semakin berat
• Terkadang tampak parenkim paru
PEMERIKSAAN PENUNJANG DAN
DIAGNOSTIK
• Pemeriksaan darah lengkap (Hb, Ht, Leukosit, Trombosit, Hitung jenis)
• Pemeriksaan radiologi : X-ray
• USG
• Pemeriksaan AGD
PNEUMOTORAK = GADAR!!!
PENATALAKSANAAN
MEDIS/KEPERAWATAN
Tension Pneumotorak
• Pemberian oksigen konsentrasi tinggi
• Lakukan masangan needle torakosintesis (needle 5 cm, ics 2 mid klavikula)/
• Finger torasintesis (insisi bisturi dengan gunakan jari di ICS 5 mid axilla)
• Pemasangan WSD
• Pemberian antibiotik
LANJUTAN

Open Pneumotorak
• Posisi nyaman, monitor saturasi oksigen dan respirasi
• Pertahankan jalan napas tetap terbuka dan ventilasi yang adekuat
• Luka tidak boleh ditutup rapat, ditutup dengan bahan kedap udara (plastik bersih)
dibagian 3 sisi saja (mekanisme ventil)
• Pasang drain torak dan jahit luka
KOMPLIKASI

• Syok obstruktif (Tension)


• Asidosis respiratorik (tension)
• Pulseless electrical activity (PEA) (tension)
• Kolaps paru (tension/ open)
• kematian
ASUHAN KEPERAWATAN

1. Pengkajian GADAR (Airway, Breathing, circulation, disability, exposure, folley catheter, gastric tube, heart monitor)
1. Pengkajian secara umum
• Tanda-tanda vital termasuk level saturasi oksigen (SpO2) dan suhu tubuh
• Tingkat kesadaran : AVPU (Alert, Verbal, Pain, Unresponsive)
• Warna kulit, kelembapan, dan suhu
• Suara napas (ada, tidak ada atau mengecil, kesimetrisan, adventitious)
• Pola dan laju pernapasan (cepat dan lambat, regular atau ireguler)
• Usaha bernapas (kualitas, derajat dari usaha)
• Ada pursed-lip breathing
• Penggunaan otot-otot asesoris (intercostal, suprasternal, supraclavicular)
• Posisi untuk kenyamanan (dapat mentolerir posisi supine, atau mengambil posisi tripod)
LANJUTAN

• Pola bicara (apakah pasien mampu berbicara dalam kaliamt lengkap)


• Keberadaan indikator dari masalah pernapasan kronis (barrel chest, clubbing finger, noda nikotin pada
jari, tanki pksigen portabel, luka torakotomi, kyphosis)
2. Riwayat
• Tentukan onset, durasi, dan kualitas dari gejala
• Kaji riwayat kesehatan termasuk hospitalisasi sebelumnya dan intubasi sebelumnya karena masalah
pernapasan
• Dokumentasikan riwayat merokok dari paien atau orang yang hidup bersama pasien dan berbagai
risiko kerja
• Menanyakan tentang paparan penyakit menular baru-baru ini
• Faktor tambahan yang dapat mempengaruhi status pernapasan pasien termasuk:
LANJUTAN

• Faktor tambahan yang dapat mempengaruhi status pernapasan pasien (distensi atau
pembesaran abdomen: kehamilan, obesitas, asites, peritonitis), masalah sirkulasi,
terutama riwayat dari (pulmonary edema, anemia, thromboplebitis), pengaruh
lingkungan (polusi udara, alergi musiman, perubahan suhu), trauma (saat ini atau
masa lalu), alergi makanan atau obat
DIAGNOSA KEPERAWATAN

• Pola napas tidak efektif b.d Hiperventilasi


• Hambatan pertukaran gas b.d rusaknya proses difusi
• Penurunan curah jantung b.d perubahan volume sekuncup
• Intoleransi aktivitas b.d tidak seimbang antara suplai dan kebutuhan oksigen
INTERVENSI KEPERAWATAN

???
ASPEK ETIK DAN LEGAL PADA
PASIEN DENGAN
PNEUMOTORAK

BY : M. ZUL’IRFAN
ASPEK LEGAL ETIK
Etik merupakan keyakinan tentang benar dan salah guna emberikan petunjuk-petunjuk yang tepat untuk
suatu tindakan
Aspek etik yang dapat digunakan perawat dalam merawat pasien Pneumotorak :
• Autonomy (Otonomi) : hak-hak individu dalam mengambil keputusan terkait pengobatan
• Kemurahan hati : tugas untuk melakukan hal yang baik dan promosi aktif tindakan yang penuh
kebajikan dan juga perintah ang tidak menimbulkan bahaya
• Kerahasiaan (Privacy) : informasi yang didapatkan dariindividu tidak akan disampaikan kepada orang
lain kecuali akan menguntungkan individu atau mendapat ancaman langsung terhadap kebaikan social
• Kesetiaan : menepati janji, tugas untuk setia terhadap komitmen seseorang
• Keadilan : kasus yang sama hasrus diperlakukan sama
• Nonmaleficence : tugas bukan untuk membebankan sebagaimana untuk mencegah dan menyingkirkan
bahaya
ASPEK LEGAL
Legal dalam bidang keperawatan adalah kerangka aturan atau normal yang secara etik
dan hokum dalam bentuk fisik atau moral yang berlaku secara wajar dalam memberikan
perlindungan kepada pasien.
1. Catat hasil tindakan yang telah dilakukan dan kebutuhan perawatan lebih lanjut
2. Memberikan informasi kondisi pasien secara tepat, misalnya memperlihatkan fakta-
fakta secara akurat mengenai asuhan yang diberikan
3. Catat hasil evaluasi, minimal satu kali setiap giliran jaga
4. Perhatikan terhadap situasi perawatan pasien dan catat secara rinci

Anda mungkin juga menyukai