Anda di halaman 1dari 6

4

BAB II

DASAR TEORI

1.1. Anatomi dan Fisiologi Thorax

Thorax adalah daerah pada tubuh manusia (atau hewan) yang berada di antara leher
dan perut (abdomen). Thorax dapat didefinisikan sebagai area yang dibatasi di superior oleh
thoracic inlet dan inferior oleh thoracic outlet; dengan batas luar adalah dinding thorax yang
disusun oleh vertebrae thoracal, iga-iga, sternum, otot, dan jaringan ikat. Sedangkan rongga
thorax dibatasi oleh diafragma dengan rongga abdomen.
Rongga Thorax dapat dibagi kedalam dua bagian utama, yaitu : paru-paru (kiri dan
kanan) dan mediastinum. Mediastinum dibagi ke dalam 3 bagian: superior, anterior, dan
posterior. Mediastinum terletak diantara paru kiri dan kanan dan merupakan daerah tempat
organ-organ penting thorax selain paru-paru (yaitu: jantung, aorta, arteri pulmonalis, vena
cavae, esofagus, trakhea, dll.). Thoracic inlet merupakan "pintu masuk" rongga thorax yang
disusun oleh: permukaan ventral vertebrae thoracal I (posterior), bagian medial dari iga I kiri
dan kanan (lateral), serta manubrium sterni (anterior). Thoracic inlet memiliki sudut deklinasi
sehingga bagian anterior terletak lebih inferior dibanding bagian posterior. Manubrium sterni
terletak kira-kira setinggi vertebrae thoracal II. Batas bawah rongga thoracal atau thoracic
outlet (pintu keluar thorax) adalah area yang dibatasi oleh sisi ventral vertebrae thoracal XII,
lateral oleh batas bawah iga dan anterior oleh processus xiphoideus. Diafragma sebagai
pembatas rongga thorax dan rongga abdomen, memiliki bentuk seperti kubah dengan puncak
menjorok ke superior, sehingga sebagian rongga abdomen sebenarnya terletak di dalam
"area" thorax. Thymus terdiri atas lobus kanan dan lobus kiri dan terletak di bagian depan
mediastinum atas. Pada waktu kelahiran, thymus ini relative besar dan beratnya kira-kira 11
gram. Pada waktu pubertas beratnya kira-kira 35 gram.

Pada garis tengah dibagian anterior terletak sternum yang terdiri dari 3 bagian,
manubrium, korpus, dan prosesus xiphoideus. Titik paling atas sternum dikenal sebagai
sternal notch atau insisura jugularis, yang tampak berupa lekukan antara kedua kaput
klavikula. Insisura ini setinggi batas bawah dari vertebra torakal ke-2. Angulus ludovici
adalah tonjolan yang terjadi oleh karena pertemuan bagian korpus dan manubrium sterni yang
membentuk sudut. Sudut ini tampak nyata pada orang yang kurus. Angulus ludovici adalah
penanda anatomi permukaan oleh karena terletak setinggi iga ke-2 dan vertebra torakal 4-5.
Setinggi angulus ini terdapat organ-organ penting: arkus aorta dan karina.

Bagian terakhir sternum adalah processus xiphoideus yang dapat diraba sebagai ujung
bawah yang lunak dari sternum; kira-kira setinggi vertebra torakal 9. Lateral terhadap sternal
terdapat iga dan sela iga yang dapat dibedakan dan dihitung melalui palpasi. Hampir seluruh
iga tertutup oleh otot, tetapi hanya iga I yang tidak dapat teraba oleh karena tertutup oleh
klavikula. Batas bawah rongga iga di sebelah anterior dibentuk oleh processus xiphoideus,
rawan kartilago dari iga VII-X, dan ujung kartilago dari iga XI-XII. Papilla mammae pada
pria yang kurus berada di sekitar sela iga V kiri sedikit lateras garis mid-klavikula.
Triangulus auskultatorius adalah area segitiga yang dibentuk oleh skapula di lateral, superior
oleh batas inferior m.trapezius dan inferior oleh batas superior m. latissimus dorsi yang

5
terjadi saat skapula tertarik ke lateral-anterior pada posis lengan melipat ke depan dada dan
ke depan. Area ini merupakan petunjuk klinis penting karena sela-sela iga di tempat ini hanya
tertutup oleh jaringan sub-kutan dan merupakan tempat yang baik untuk pemeriksaan
auskultasi thorax. Clavicula dapat dengan mudah diraba atau dilihat karena hanya ditutupi
oleh subkutis dan kulit. Scapula dapat diraba dari permukaan dengan margo vertebralis,
angulus inferior, dan spina. Untuk vertebra, sebagai patokan hanya dapat diraba prosesus
spinosus vertebra; pada bagian atas yang terbesar dan paling menonjol adalah vertebra
servikalis ke-7 dan dibawahnya adalah vertebra torakalis pertama. Garis-garis (imajiner) yang
penting adalah linea midsternalis (midline), linea parasternalis, dan midklavikularis. Di
thorax lateral ada garis aksilaris anterior (sesuai sisi lateral M.pektoralis mayor), linea
aksilaris medius (sesuai dengan puncak aksila) dan linea aksilaris posterior (sesuai dengan
M.latissimus dorsi) Biasanya otot yang diinsisi pada waktu melakukan torakotomi
posterolateral hanya otot latissimus dorsi. Bila diinginkan lebih lebar: ke posterior dapat
dipotong muskulus trapezius dan rhomboideus mayor dan minor; ke anterior dapat dipotong
muskulus seratus anterior di origonya (bagian depan otot) untuk menghidari kerusakan
nervus thoracalis longus. Untuk thoracotomi anterior dilakukan pemotongan dari
M.pektoralis Area Pre-cordial adalah area proyeksi dari jantung ke dinding dada anterior,
yaitu daerah dengan : batas superior: iga II kiri

Batas inferior : pinggir bawah toraks (iga) kiri

Batas kanan : garis parasternal kanan

Batas kiri : garis mid-klavikula kiri

DINDING THORAX

Costae

Rangka thorax terluas adalah iga-iga (costae) yang merupakan tulang jenis
osseokartilaginosa. Memiliki penampang berbentuk konus, dengan diameter penampang yang
lebih kecil pada iga teratas dan makin melebar di iga sebelah bawah. Di bagian posterior
lebih petak dan makin ke anterior penampang lebih memipih. Terdapat 12 pasang iga : 7 iga
pertama melekat pada vertebra yang bersesuaian, dan di sebelah anterior ke sternum. Iga
VIII-X merupakan iga palsu (false rib) yang melekat di anterior ke rawan kartilago iga

6
diatasnya, dan 2 iga terakhir merupakan iga yang melayang karena tidak berartikulasi di
sebelah anterior. Setiap iga terdiri dari caput (head), collum (neck), dan corpus (shaft). Dan
memiliki 2 ujung : permukaan artikulasi vertebral dan sternal. Bagian posterior iga kasar dan
terdapat foramen-foramen kecil. Sedangkan bagian anterior lebih rata dan halus. Tepi
superior iga terdapat krista kasar tempat melekatnya ligamentum costotransversus anterior,
sedangkan tepi inferior lebih bulat dan halus.

Pada daerah pertemuan collum dan corpus di bagian posterior iga terdapat
tuberculum. Tuberculum terbagi menjadi bagian artikulasi dan non artikulasi. Penampang
corpus costae adalah tipis dan rata dengan 2 permukaan (eksternal dan internal), serta 2 tepi
(superior dan inferior). Permukaan eksternal cembung (convex) dan halus; permukaan
internal cekung (concave) dengan sudut mengarah ke superior. Diantara batas inferior dan
permukaan internal terdapat costal groove, tempat berjalannya arteri-vena-nervus interkostal.
Iga pertama merupakan iga yang penting oleh karena menjadi tempat melintasnya plexus
brachialis, arteri dan vena subklavia. M.scalenus anterior melekat di bagian anterior
permukaan internal iga I (tuberculum scalenus), dan merupakan pemisah antara plexus
brachialis di sebelah lateral dan avn subklavia di sebelah medial dari otot tersebut. Sela iga
ada 11 (sela iga ke 12 tidak ada) dan terisi oleh m. intercostalis externus dan internus. Lebih
dalam dari m. intercostalis internus terdapat fascia transversalis, dan kemudian pleura
parietalis dan rongga pleura. Pembuluh darah dan vena di bagian dorsal berjalan di tengah
sela iga (lokasi untuk melakukan anesteri blok), kemudian ke anterior makin tertutup oleh
iga. Di cekungan iga ini berjalan berurutan dari atas ke bawah vena, arteri dan syaraf (VAN).
Mulai garis aksilaris anterior pembuluh darah dan syaraf bercabang dua dan berjalan di
bawah dan di atas iga. Di anterior garis ini kemungkinan cedera pembuluh interkostalis
meningkat pada tindakan pemasangan WSD.

VERTEBRAE

Untuk bedah thorax sebetulnya tidak banyak yang harus diketahui mengenai vertebra kecuali
bahwa persendiannya dengan costa. Vertebra thoracalis pertama (T1) mempunyai satu
persendian yang lengkap dengan iga I dan setengah persendian dengan iga II. Selanjutnya T2-
T8 mempunyai dua persendian, di atas dan di bawah corpus vertebra (untuk iga II sampai
dengan VIII). Sedang dari T9 - T12 hanya mempunyai satu persendian dengan iga. Semua ini
penting untuk melepaskan iga dari corpus vertebra pada waktu melakukan thoracotomi.

7
Yang perlu juga diketahui adalah ligamentum longitudinalis anterior; di depan ligamentum
ini terdapat suatu ruangan (space) dengan susunan jaringan ikat yang longgar dan merupakan
"jalan" untuk descending infection dari daerah leher menuju mediastinum.

1.2. Bronkithis

Bronkithis adalah peradangan yang terjadi pada saluran utama pernapasan atau
bronkus. Bronkus berfungsi sebagai saluran yang membawa udara dari dan menuju paru-
paru. Seseorang yang menderita bronkithis biasanya ditandai dengan munculnya gejala
batuk yang berlangsung selama satu minggu atau lebih.

Secara umum, bronkithis terbagi menjadi dua tipe, yakni:

 Bronkithis akut. Kondisi ini umumnya dialami oleh anak berusia di bawah 5 tahun.
Bronkithis tipe akut biasanya pulih dengan sendirinya dalam waktu satu minggu
hingga 10 hari. Namun, batuk yang dialami dapat berlangsung lebih lama.
 Bronkithis kronis. Bronkitis tipe ini biasanya dialami oleh orang dewasa berusia 40
tahun ke atas. Bronkithis kronis dapat berlangsung hingga 2 bulan, dan merupakan
salah satu penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).

Bronkitis yang memburuk dan tidak mendapatkan penanganan yang tepat,


berpotensi menimbulkan komplikasi berupa pneumonia. Pneumonia adalah
peradangan pada satu atau kedua kantung paru-paru. Seseorang yang sudah mencapai
tahap ini akan merasakan gejala berupa:

 Nyeri dada ketika batuk bahkan bernapas.


 Badan terasa lelah.
 Linglung, atau terjadi penurunan kesadaran.
 Mual dan muntah.
 Diare.

Gejala dan Penyebab Bronkitis

Gejala bronkitis adalah batuk, yang dapat disertai sesak napas dan sakit
tenggorokan. Pada kasus yang parah, batuk dapat menyebabkan nyeri dada bahkan

8
penurunan kesadaran. Bronkitis disebabkan oleh infeksi virus, dan lebih rentan
menyerang perokok dan orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah.

Selain itu, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang
terkena bronkitis, antara lain:

 Tidak menerima vaksin influenza atau pneumonia.


 Sering terpapar zat-zat berbahaya, seperti debu atau amonia.
 Berusia di bawah 5 tahun atau lebih dari 40 tahun.

Pengobatan Bronkitis

Bronkitis ringan dapat hilang dengan sendirinya. Namun jika kondisinya


cukup berat, bronkitis harus diatasi dengan obat-obatan. Untuk membantu
pengobatan, disarankan untuk banyak minum air putih dan istirahat yang cukup.

Bronkitis dapat dicegah dengan beberapa cara, antara lain:

 Menghindari rokok.
 Menerima vaksin flu dan pneumonia.
 Menjaga kebersihan dan selalu mencuci tangan setiap usai beraktivitas.
 Mengenakan masker untuk menghindari paparan senyawa berbahaya.

Anda mungkin juga menyukai