Anda di halaman 1dari 9

3

BAB II

DASAR TEORI

1.1. AnatomiFisiologi Antebrachii

1. Os. Radius
Adalah tulang lengan bawah yang menyambung dengan humerus dan
membentuk sendi siku. Radius merupakan os longum yang terdiri atas epiphysis
proximalis, diaphysis, dan epiphysis distalis.
Epiphysis proximalis terdapat caput radii berbentuk concave dan bagian
superiornya terdapat fovea articularis bertemu dengan capitulum humeri membentuk
articulatio humeroradialis. Pada caput radii terdapat circumferentia articularis (radii)
bertemu dengan incisura radialis (ulna) membentuk artic radioulnaris proximalis.
Caput radii ke distal membentuk collum radii dan corpus radii. Bagian
proximal corpus bagian anterior terdapat tuberositas radii untuk insertio m. biceps
brachii. Bagian distal sisi ulnar terdapat margo nterossea.
Epiphysis distalis lebar dan tebal. Bagian sisi ulna terdapat lekukan yang
disebut incisura ulnaris bertemu circumferential articularis (ulna) membentuk
articulatio radioulnaris distalis. Bagian distal terdapat dataran sendi segi tiga disebut
facies articularis carpalis bersendi dengan carpalia proximal yaitu articulation
radiocarpalis. Ujung epiphysis distalis bagian lateral menonjol disebut processus
styloideus (radii) (zuhri, 2010).

2. Os. Ulna

Merupakan os longum.Epiphysis proximalis ke volar terdapat incisura


trochlearis untuk bersendi dengan trochlea humeri membentuk articulatio
humeroulnaris. Bagian proximal dorsal terdapat tonjolan yang disebut olecranon.
Dataran radial ke volar terdapat incisura radialis bersendi dengan caput radii
membentuk artic radioulnaris proximalis.

4
Diaphysis merupakan corpus ulnae. Sisi radial terdapat margo interossea.
Bagian proximal radial terdapat crita musculi supinator untuk perlengketan m.
supinator.
Epiphysis distalis ukurannya lebih kecil yang berakhir membulat yang disebut
caput ulnae dengan dataran sendi circumferential articularis (ulna) bertemu dengan
incisura ulnaris (radius) membentuk articradioulnaris distalis. Ujung epiphysis bagian
dorsal menonjol disebut processus styloideus.
Antara artic humeroradialis, artic humeroulnaris dan artic radioulnaris
proximalis besama-sama membentuk articulatio cubiti atau elbow joint (zuhri, 2010).

1.2. Fraktur

Fraktur tulang sebetulnya hanyalah istilah medis dari patah tulang atau kondisi saat
hubungan atau kesatuan jaringan tulang terputus. Kondisi ini dapat meliputi retakan
kecil pada tulang hingga benar-benar patah.

5
Fraktur tulang pun terjadi saat tulang dihantam atau terbentur oleh sesuatu yang
kekuatannya melebihi kekuatan tulang itu sendiri. Contohnya patah tulang dapat
terjadi ketika terjatuh dari tempat tinggi, mengalami kecelakaan saat berkendara,
cedera saat olahraga, atau saat tulang terhantam benda-benda keras. Selain itu, kondisi
fraktur tulang juga dapat terjadi akibat osteoporosis.

Apabila mengalami hal ini, rasa nyeri akan sangat terasa. Selain itu, juga akan
mengalami pembengkakan, memar, pendarahan, atau ada bagian tulang yang
menonjol di bawah kulit yang luka. Tingkat keparahan fraktur tulang biasa
bergantung pada lokasi terjadinya fraktur tulang dan seberapa luas area kerusakan
tulang dan jaringan di sekitarnya. Apabila kondisi ini tidak segera ditangani dengan
tepat, dapat terjadi komplikasi seperti kerusakan pada pembuluh darah dan saraf,
infeksi tulang, atau infeksi pada jaringan di sekitarnya.

1.3. Jenis – Jenis Fraktur

Berikut ini berbagai jenis fraktur atau patah tulang untuk membedakan
kondisinya, di antaranya:

1. Patah avulsi

Patah tulang jenis ini adalah cedera pada tulang di mana tendon atau ligamen
melekat pada tulang. Ketika fraktur avulsi terjadi, tendon atau ligamen menarik
sepotong tulang. Fraktur avulsion dapat terjadi di bagian tubuh mana saja, tetapi lebih
sering terjadi di beberapa lokasi tertentu.

2. Fraktur kominutif

Adalah patah atau serpihan tulang menjadi lebih dari dua bagian.
Karena kekuatan dan energi yang cukup dapat memecah tulang, jenis patah
tulang ini terjadi setelah trauma seperti kecelakaan kendaraan.

6
3. Fraktur Kompresi

Jenis fraktur ini biasanya terjadi pada tulang yang bertonjolan di tulang
belakang. Sebagai contoh, bagian depan tulang belakang bisa rapuh karena
osteoporosis.

4. Fraktur Dislokasi

Cedera parah di mana fraktur dan sendi terkilir terjadi secara bersamaan.
Biasanya, potongan tulang yang longgar tetap tersangkut di antara ujung-ujung tulang
yang dislokasi dan mungkin harus diangkat melalui pembedahan sebelum dislokasi
dapat diatasi.

5. Fraktur Greenstick

Sebagian tulang patah di satu sisi, tetapi tidak pecah sepenuhnya karena sisa
tulang dapat membengkok. Kondisi ini biasanya lebih sering terjadi pada anak-anak,
yang tulangnya lebih lembut dan lebih elastis.

6. Fraktur Garis Rambut

Fraktur garis rambut atau juga disebut fraktur stres, adalah retakan kecil atau
memar parah di dalam tulang. Jenis fraktur ini paling sering terjadi pada atlet,
terutama atlet olahraga yang mengharuskan lari dan lompat. orang yang menderita
osteoporosis juga dapat mengalami fraktur garis rambut.

7. Fraktur Impaksi

Ini mirip dengan fraktur kompresi, namun fraktur ini terjadi di dalam tulang
yang sama. Ini merupakan fraktur tertutup yang terjadi ketika tekanan pada kedua
ujung tulang, menyebabkannya terbelah menjadi dua bagian yang saling tertahan.
Jenis fraktur ini biasanya terjadi pada orang yang mengalami kecelakaan mobil dan
jatuh.

7
8. Fraktur Longitudinal

Jenis fraktur ini biasanya cukup panjang dan retakan sepanjang sumbu tulang.
Karena fraktur ini selalu mengikuti sumbu tulang, dan biasanya merupakan fraktur
yang tidak bergeser. Fraktur dapat dibagi menjadi dua atau lebih garis fraktur.

9. Fraktur Oblik

Adalah patah tulang yang relatif umum di mana tulang patah secara diagonal
ke sumbu panjang tulang. Fraktur oblik bervariasi dalam tingkat keparahannya,
tergantung pada tulang apa yang terpengaruh dan seberapa besar patahnya. Fraktur
miring cenderung terjadi pada tulang yang lebih panjang seperti tulang paha atau
tibia.

10.Fraktur Patologis

Ketika penyakit atau kondisi yang mendasari telah melemahkan tulang,


mengakibatkan fraktur (patah tulang yang disebabkan oleh penyakit atau kondisi
dasar yang melemahkan tulang).

11.Fraktur Spiral

Fraktur spiral ini juga dikenal sebagai fraktur torsi, merupakan jenis fraktur
lengkap. Fraktur ini terjadi karena gaya rotasi atau terpelintir.

12.Fraktur Stres

Adalah patah kecil pada tulang. Retakan tipis muncul karena tekanan yang
berulang, biasanya disebabkan oleh penggunaan anggota tubuh berlebihan. Sebagian
besar fraktur stres terjadi pada tulang kaki dan kaki bagian bawah, yang menumpu
beban tubuh.

8
13.Fraktur Torus

Tulang mengalami deformasi tetapi tidak retak. Lebih sering terjadi pada
anak-anak. Fraktur tulang ini menyakitkan tetapi stabil.

14.Fraktur Transversal

Berikutnya adalah jenis spesifik dari fraktur di mana patah berada pada sudut
yang tepat terhadap bidang panjang tulang. Fraktur transversal biasanya terjadi
sebagai akibat dari gaya kuat yang diterapkan tegak lurus terhadap sumbu panjang
tulang. Fraktur ini juga mungkin akibat dari fraktur stres di mana banyak istirahat
mikroskopis terbentuk di tulang dari stres berulang, seperti berlari.

9
Penyebab Patah Tulang

Dapat berisiko mengembangkan patah tulang jika tulang dipengaruhi dengan


tekanan yang lebih besar atau kekuatan dari itu dapat mendukung. Gaya ini biasanya
terjadi secara tiba-tiba atau sangat intens. Kekuatan-kekuatan menentukan tingkat
keparahan fraktur.

Beberapa penyebab umum patah tulang meliputi:

 Jatuh
 Benturan menyerang langsung ke tubuh Anda
 Peristiwa traumatis, seperti kecelakaan mobil atau luka tembak
 Cedera karena olahraga.

Gejala Patah Tulang

Sebagian besar patah tulang atau fraktur disertai dengan nyeri hebat ketika
cedera awal terjadi. Ini bisa menjadi lebih buruk ketika kita bergearak atau menyentuh
area yang terluka. Dalam beberapa kasus, kita bahkan bisa pingsan karena rasa sakit.
Mungkin juga merasa pusing atau kedinginan karena syok.

Tanda dan gejala fraktur potensial lainnya meliputi:

 Bunyi kertak ketika cedera terjadi


 Bengkak, kemerahan, dan memar di area yang terluka
 Kesulitan menopang berat badan dengan area luka
 Kelainan bentuk terlihat di area cedera
 Angulation (area yang terkena mungkin tertekuk pada sudut yang tidak biasa)
 Jika fraktur terbuka, mungkin ada perdarahan
 Dalam beberapa kasus, Anda mungkin melihat tulang yang patah menembus kulit Anda
 Terlihat pucat
 Perasaan sakit dan mual.

10
Diagnosis Patah Tulang

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, mengidentifikasi tanda dan gejala,


dan membuat diagnosis. Pasien akan diwawancarai, atau teman, saudara, dan saksi
jika pasien tidak dapat berkomunikasi dengan baik,- tentang keadaan yang
menyebabkan cedera atau yang mungkin menyebabkannya.

Selain tiu, dokter akan sering melakukan rontgen. Dalam beberapa kasus, MRI
atau CT scan juga dapat dilakukan.

Penyembuhan fraktur adalah proses alami, dalam banyak kasus, akan terjadi
secara otomatis. Perawatan fraktur biasanya bertujuan untuk memastikan ada fungsi
terbaik dari bagian yang terluka setelah penyembuhan.

11

Anda mungkin juga menyukai

  • Bahan Ajar Osteologi (By: Dosen Bpk. Eka Putra Syarif Hidayat, M.Kes)
    Bahan Ajar Osteologi (By: Dosen Bpk. Eka Putra Syarif Hidayat, M.Kes)
    Dokumen138 halaman
    Bahan Ajar Osteologi (By: Dosen Bpk. Eka Putra Syarif Hidayat, M.Kes)
    Difa Wardah Farahdilla
    Belum ada peringkat
  • Ct-Number
    Ct-Number
    Dokumen43 halaman
    Ct-Number
    Difa Wardah Farahdilla
    Belum ada peringkat
  • Ct-Number
    Ct-Number
    Dokumen43 halaman
    Ct-Number
    Difa Wardah Farahdilla
    Belum ada peringkat
  • Artefak
    Artefak
    Dokumen13 halaman
    Artefak
    Difa Wardah Farahdilla
    Belum ada peringkat
  • Teknik Scanning Thyroid Up Take
    Teknik Scanning Thyroid Up Take
    Dokumen14 halaman
    Teknik Scanning Thyroid Up Take
    Difa Wardah Farahdilla
    Belum ada peringkat
  • Beberapa Kosakata
    Beberapa Kosakata
    Dokumen2 halaman
    Beberapa Kosakata
    Difa Wardah Farahdilla
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen2 halaman
    Bab Iii
    Difa Wardah Farahdilla
    Belum ada peringkat
  • STERNUM
    STERNUM
    Dokumen2 halaman
    STERNUM
    Difa Wardah Farahdilla
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen2 halaman
    Bab Iii
    Difa Wardah Farahdilla
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen1 halaman
    Bab Iv
    Difa Wardah Farahdilla
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen6 halaman
    Bab Ii
    Difa Wardah Farahdilla
    Belum ada peringkat
  • Ribs
    Ribs
    Dokumen4 halaman
    Ribs
    Difa Wardah Farahdilla
    Belum ada peringkat