Anda di halaman 1dari 8

LAB-SKILL PEMERIKSAAN FOTO RNTGEN MUSKULOSKELETAL

I. Pendahuluan Pemeriksaan foto rontgen merupakan titik tolak sebagian besar pemeriksaan pencitraan penyakit-penyakit rematik walaupun mungkin setelah itu akan dilakukan pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging (MRI). Biayanya murah dan resolusi spatial tinggi sehingga detil trabekula dan erosi kecil tulang dapat dilihat dengan baik. ecuali kemampuan foto rontgen untuk mem!isualisasikan "aringan lunak Membuat interpretasi hasil pemeriksaan foto rontgen membutuhkan pengetahuan tentang sinar #$ anatomi "aringan dan proses patologi penyakit. emampuan ini dapat terus ditingkatkan dengan mengasah ketiga hal diatas dan latihan yang berulang-ulang pembacaan foto. II. Tujuan Umum Mahasiswa mampu melakukan penilaian hasil pemeriksaan foto rontgen penyakit sistem muskuloskeletal dengan benar III. Tujuan Pembelajaran %etelah melakukan latihan pembacaan foto rontgen ini$ mahasiswa & '. (apat mengetahui kriteria hasil foto rontgen yang baik ). (apat menilai hasil pemeriksaan rontgen osteoartritis lutut dengan benar *. (apat menilai hasil pemeriksaan rontgen fraktur estremitas atas dan bawah dengan benar +. (apat menilai hasil pemeriksaan rontgen infeksi pada tulang dengan benar ,. (apat menilai hasil pemeriksaan rontgen keganasan pada tulang dengan benar -. (apat menilai hasil pemeriksaan rontgen kelainan kongenital ekstremitas atas dan bawah dengan benar tidak akan terlihat dengan optimal pada foto rontgen.

'

I .Ran!an"an A!ara Pembelajaran .aktu (menit) '0 menit *0 menit +0 menit /kti!itas bela"ar menga"ar Pendahuluan (emonstrasi (emonstrasi oleh instruktur$ mahasiswa melakukan simulasi secara bergantian dibawah bimbingan instruktur. Mahasiswa melakukan latihan pembacaan foto rontgent sendiri secara bergantian. eterangan 1arasumber 1arasumber Instruktur mahasiswa

20 menit

Instruktur mahasiswa

. Sarana dan Ala# $an" %&'erlu(an - Ruangan skill-lab. - 3asil foto rontgen - otak lampu untuk membaca foto rontgen I. Pr)*edur Pela(*anaan 1o 4angkah5 egiatan eterangan Pendekatan secara umum yang harus diperhatiakan adalah& - memperhatikan label o nama o tanggal pemeriksaan o nomor registrasi foto o petun"uk kanan5kiri - menanyakan foto lama sebagai pembanding. %yarat foto rontgen muskuloskeletal yang baik& - tidak terlalu keras dan terlalu lunak - pada kasus kecurigaan adanya faktur foto rongen dilakukan dari dua arah tegak lurus - foto rontgen sendi dilakukan dari anteroposterior dan lateral

'.

Penilaian secara umum

Menilai kondisi foto rontgen yang baik

-1ilai kondisi foto )

Melakukan sistematika pembacaan rontgen dengan benar.

-Perhatikan bagian-bagian tulang& - korteks - medula - trabekula -Perhatikan soft tissue -Aligment -Pada foto sendi&perhatikan kedudukan dan hubungan antar tulang

Membuat interpretasi hasil pemeriksaan rontgen dengan benar

F)#) r)n#"en lu#u# n)rmal - 6ampak ke-+ tulang (femur$ tibia$ fibula dan patella) edudukan tulang femur se"a"ar dengan tibia baik sisi lateral maupun medial

- Patella tampak bulat ditengah diatas femur - 6epi sendi ta"am dan "elas

O*#e)ar#r&#&* +OA, Lu#u# Proses kerusakan pada 7/ berawal dari kartilago dimana perannya sebagai 8shock absorber9 mengalami penurunan karena kerusakan matriks ekstraseluler. Proses *

selan"utnya melibatkan bagian tulang subkondral sebagai proses adaptasi yang mengakibatkan penebalan dan sklerosis subkondral. 6er"adi "uga peningkatan !askularisasi dan angiogenesis sebagai upaya perbaikan kerusakan kartilago. Pada pertemuan periosteum dengan syno!ium terbentuk osteopyte$ melalui proses yang tiada berhenti$ osteophyte semakin "elas tampak pada pinggir kartilago dan tulang. 6emuan& :ambaran foto roentgen ini menun"ukan 7/ lutut yang ringan yang ditandai oleh penyempitan celah sendi minimal dan osteopyte Penyempitan celah sendi ini menun"ukan progresi!itas hilangnya kartilago sendi pada 7/. 6emuan& :ambaran foto roentgen 7/ lutut dera"at berat yang ditandai dengan gambaran klasik berupa penyempitan celah sendi yang difus$ sklerosis subkondral dan pembentukan osteophyte. 7steophyte menun"ukan gambaran yang spesifik pada 7/.

7steopyte

O*#e)m&el&#&* Menyerupai gambaran osteoporosis dan tumor ganas primer tulang. 6ampak gambaran destruksi tulang$ reaksi periosteal$ pembentukan tulang baru dan pembengkakan "aringan lunak. uman biasanya bersarang di spongiosa metafisis dan membentuk pus sehingga timbul abses atau beberapa abses kecil. Pus men"alar ke arah diafisis dan korteks$ mengangkat periosteum dan bahkan menembusnya. Periosteum yang terangkat oleh pus kemudian akan membentuk tulang

dibawahnya yang dikenal sebagai reaksi periosteal. (i dalam tulang terbentuk tulang baru baik pada trabekula maupun korteks yang dikenal dengan sklerosis. 6ulang yang dibentuk dibawah periosteum ini membentuk bungkus bagi tulang yang lama$ disebut in!olukrum. O*#e)m&el&#&* 6ampak destruksi pada phalang ke dua. Pembentukan tulang baru tampak pada metatarsal ke-) dimana kortek tampak lebih tebal dan lebih putih (sklerosis).

O*#e)m&el&#&* Pada pasien ini korteks tibia yang ireguler dan menebal. Proses ini menun"ukan adanya reaksi periosteal yang membuktikan bahwa proses infeksi masih ber"alan.

O*#e)*ar!)ma Paling sering ditemukan di sekitar lutut. 6ulang-tulang lain yang dikenai adalah femur bagian distal$ tibia bagian proksimal$ humerus proksimal dan pel!is. 6umor biasanya mengenai metafise. Biasanya tampak tanda-tanda destruksi tulang yang berawal pada medulla dan terlihat sebagai daerah yang radiolusen dengan batas yang tidak tegas. Pada stadium ,

yang masih dini terlihat reaksi periosteal yang gambaranya dapat lamelar atau seperti garis-garis tegak lurus pada tulang (sunray appearance). (engan membesarnya tumor$ selain korteks "uga tulang subperiosteal akan dirusak oleh tumor yang meluas keluar tulang. (ari reaksi periosteal ini$ hanya sisanya yang masih bisa terlihat$ berbentuk segitiga yang dikenal sebagai segitiga ;odman. Pada kebanyakan tumor ini ter"adi penulangan (osifikasi) dalam "aringan tumor sehingga pada stadium dini sukar membedakan dengan osteomielitis.

<

Fra(#ur Bila secara klinis didapatkan tanda-tanda fraktur$ maka foto rontgen pada tulang tersebut dibuat dua buah dari dua sisi yang berbeda atau saling tegak lurus yaitu anteroposterior dan lateral. 3al-hal yang harus diperhatikan pada pemeriksaan foto rontgen adalah& - /pakah benar ada fraktur= - (imana lokasinya= - >enis5tipe fraktur dan kedudukan fragmenya= - Bagaimana struktur tulang& o biasa= o patologik - Bila dekat persendian atau pada sendi& o adakah dislokasi o fraktur epifisis o pelebaran celah sendi karena efusi ke dalam rongga sendi -

Pemeriksaan radiologik selan"utnya dilakukan untuk kontrol& - menilai kedudukan fragmen setelah reposisi - menilai penyembuhan fraktur o pembentukan kalus o konsolidasi o remodelling o adanya komplikasi$ seperti& - osteomielitis - mal-union - non-union - delayed-union

II. -a(#u dan Tem'a# Pela(*anaan .aktu pelaksanaan& minggu ke-- kegiatan bela"ar menga"ar Blok <. 6empat pelaksanaan& ruang lab-skill. III. Re.eren*& '. Radiologi (iagnostik$ ed.). %yahriar Rasad? tahun )00, ). Bone and 7steoarthritis$ !ol +. @eliA Bronner? tahun )002 *. Imaging in Rheumatology$ (a!id / Isanberg? tahun )00*

<

Anda mungkin juga menyukai