Anda di halaman 1dari 4

TERMINOLOGI KEDOKTERAN

NAMA : GIFFAN PRIAMANDA


NPM : 1910070100048

1. Tonsilitis, adalah peradangan pada tonsil


2. Faringitis, adalah suatu penyakit peradangan yang menyerang
tenggorok atau faring yang disebabkan olehbakteri atau virus
tertentu.
3. Rhinosinusitis, adalah suatu kondisi yang merupakan
manifestasi dari respon keradangan membran mukosa sinus
paranasalis, yang biasanya dihubungkan dengan infeksi yang
dapat menyebabkan penebalan mukosa dan akumulasi sekret
mukus dalam rongga sinus paranasalis.
4. Oedema, adalah pembengkakan yang disebabkan oleh
terkumpulnya cairan – cairan berlebihan yang terperangkap
pada jaringan tubuh.
5. Hypertrophy, (dari bahasa Yunani ὑπέρ “berlebihan” + τροφή
“pengayaan gizi”) adalah peningkatan volume organ atau
jaringan akibat pembesaran komponen sel.
6. Hemophilus, adalah merupakan golongan bakteri kecil,
gram-negatif pleomorfik,untuk mengisolasikannya
dibutuhkan perbenihan diperkaya yang biasanya mengandung
darah atau turunannya.
7. Faktor Predisposisi, adalah faktor menjadi lebih mungkin atau
rentan
8. Rinosinusitis, adalah inflamasi pada organ hidung dan sinus
paranasal, yang karakteristiknya ditandai oleh dua faktor
mayor atau kombinasi dari satu faktor mayor dan dua faktor
minor.
9. Transiluminasi, yaitu dengan cara menyinari daerah sinus
dengan senter di ruang gelap.
10. Nasoskopi (Nasoendoskopi) adalah suatu pemeriksaan
rongga hidung, dapat digunakan untuk melihat adanya
kelainan-kelainan di dalam rongga hidung, misalkan
mengetahui adanya polip, penyebab mimisan dan lain
sebagainya.
11. Sinuskopi merupakan pemeriksaan untuk melihat keadaan
sinus paranasal yang dikenal masyarakat dengan penyakit
sinusitis, dengan menggunakan alat endoskop.
12. Nasofaringoskopi merupakan pemeriksaan yang bertujuan
untuk memperoleh gambaran langsung tentang adanya
kelainan-kelainan ataupun adanya tumor di daerah nasofaring
(daerah di belakang hidung).
13. Antihistamin, adalah zat-zat yang dapat mengurangi atau
menghalangi efek histamin terhadap tubuh dengan jalan
memblok reseptor –histamin (penghambatan saingan).
14. Bronchitis, adalah suatu peradangan pada cabang tenggorok
(bronchus) (saluran udara ke paru-paru).
15. Bronchiolitis, adalah peradangan bronchioles, bagian-bagian
udara yang terkecil dari paru-paru. Peradangan ini biasanya
disebabkan oleh virus.
16. Sinobronkitis, adalah adanya kelainan sinus paranasal disertai
dengan kelainan paru.
17. Drainage, adalah selang kecil yang dihubungkan dari
tempat/lokasi operasi ke (biasanya) botol infus.
18. Eksudat purulen, adalah eksudat yang terjadi daripada nanah.
19. Adenovirus, adalah sekelompok virus yang bertanggung
jawab untuk berbagai penyakit pernapasan
serta infeksi lambung dan usus (gastroenteritis), mata
(konjungtivitis), dan kandung kemih (sistitis) dan ruam.
20. Droplet, adalah partikel air kecil (seperti hujan rintik-rintik)
yang mungkin dihasilkan ketika seseorang batuk atau bersin
atau ketika air diubah menjadi kabut halus oleh aerator atau
shower.
21. Inspeksi, adalah suatu tindakan pemeriksa dengan
menggunakan indera penglihatannya untuk mendeteksi
karakteristik normal atau tanda tertentu dari bagian tubuh atau
fungsi tubuh pasien.
22. Palpasi, adalah suatu tindakan pemeriksaan yang dilakukan
dengan perabaan dan penekanan bagian tubuh dengan
menggunakan jari atau tangan.
23. Perkusi, adalah suatu tindakan pemeriksaan dengan
mendengarkan bunyi getaran/ gelombang suara yang
dihantarkan kepermukaan tubuh dari bagian tubuh yang
diperiksa.
24. Auskultasi, adalah suatu tindakan pemeriksaan dengan
mendengarkan bunyi yang terbentuk di dalam organ tubuh.
25. Otitis adalah peradangan pada telinga.
26. Tonsilitis akut adalah peradangan pada tonsil yang masih
bersifat ringan.
27. Hemoglobin adalah metaloprotein (protein yang mengandung
zat besi) di dalam sel darah merah yang berfungsi sebagai
pengangkut oksigen dari paru-paru keseluruh tubuh, pada
mamalia dan hewan lainnya.
28. Hipotermia adalah suatu kondisi dimana mekanisme tubuh
untuk pengaturan suhu kesulitan mengatasi
tekanan suhu dingin
29. Laringitis, adalah inflamasi laring (ensiklopedia
keperawatan).
30. Abses paru, adalah suatu kavitas dalam jaringan paru yang
berisi material purulent berisikan sel radang akibat proses
nekrotik parenkim paru oleh proses terinfeksi.
31. Hematemesis, adalah muntah darah.
32. Sputum, adalah sekret mukus yang dihasilkan dari
paru-paru, bronkus dan trakea, bukan bahan yang berasal dari
tenggorokan, hidung, atau mulut.
33. Bronkoskopi, adalah tindakan medis yang bertujuan untuk
melakukan visualisasi trakea dan bronkus, melalui
bronkoskop, yang berfungsi dalam prosedur diagnostik dan
terapi penyakit paru.
34. Pneumonitis, adalah suatu peradangan atau inflamasi pada
parenkim paru yang umumnya disebabkan oleh agen infeksi
35. Asma, yaitu penyakit yang dikarenakan oleh peningkatan
respon dari trachea dan bronkus terhadap berbagai macam
stimuli yang ditandai dengan penyempitan bronkus atau
bronkhiolus dan sekresi yang berlebih – lebihan dari kelenjar
– kelenjar di mukosa bronchus.
36. Wheezing, adalahsuara yang bernada tinggi yang terjadi
akibat aliran udara yang melalui saluran napas yang sempit
(Rumende, 2007:40).
37. Dyspnea, kesulitan atau ketidaknyamana untuk bernapas.
38. Diaphoresis, adalah pengeluaran bendalir, terutamanya terdiri
daripada air serta pelbagai salutan terlarut (terutama
hidroklorik), yang dikeluarkan oleh kelenjar peluh pada kulit
mamalia.
39. Sianosis (cyanosis) adalah warna kulit dan membran mukosa
kebiruan atau pucat karena kandungan oksigen yang rendah
dalam darah.
40. Eosinofil,(bahasa Inggris: eosinophil, acidophil) adalah sel
darah putih dari kategori granulosit yang berperan
dalam sistem kekebalan dengan melawan parasit multiselular
dan beberap infeksi pada makhluk vertebrata. Bersama-sama
dengan sel biang, eosinofil juga ikut mengendalikan
mekanisme alergi.

Anda mungkin juga menyukai