Anda di halaman 1dari 8

Nama : Toni Prasetya

NIM : I1031201053
Prodi : Keperawatan
Hari/Tanggal : Kamis/11 Februari 2021
Mata Kuliah : Komunikasi dan Keperawatan 1

A. Unsur-Unsur Komunikasi

1. Komunikator
Komunikator adalah orang yang memberikan pesan atau informasi selama
proses komunikasi. Komunikator juga terdiri dari satu orang, banyak orang, dan
massa.
a. Komunikator Satu orang yang hanya terjadi antara dua orang yang
memungkinkan keduanya saling memberikan pesan atau informasi
b. Komunikator banyak orang ini memiliki banyak model ada yang
bersifat saling kenal bersifat homogen dan memiliki ikatan emosional
yang kuat contohnya seperti orang tua kita saudara kita, dan lainnya
dimana banyak orang ini memungkinkan semuanya menjadi komunikator,
biasanya ini disebut kelompok kecil. Selain itu ada banyak orang yang
bersifat heterogen atau tidak saling kenal dengan ikatan emosional rendah
karna tidak saling kenal contohnya seperti mahasiswa UI yang
mengadakan sosialisasi ke suatu daerah yang audien atau pendengar nya
tidak ada yang mereka kenal. Banyak orang dengan tujuan sama dengan
pembagian kerja teretentu, contohnya seperti organisasi tertentu yang
melakukan komunikasi dengan tujuan yang sama.
c. Komunikator Massa, banyak orang yang berkomunikasi di tempat dan
waktu yang sama pada suatu peristiwa
2. Komunikan/penerima
Komunikan merupakan penerima pesan atau orang yang di ajak bicara.
Komunikan bisa terdiri satu orang, banyak orang dan masa. Dalam proses
komunikasi, komunikan adalah sangat penting karena dialah yang menjadi pendengar
dan bertanggung jawab untuk dapat mengerti pesan yang disampaikan Komunikator.

3. Pesan/informasi Pesan adalah


Bentuk pesan, makna keseluruhan dan penyajian terhadap apa yang
disampaikan oleh komunikator. Bentuk Pesan dapat berupalambang komunikasi baik
verbal maupun non verbal. Makna pesan yang terdiri dari denotative (pesan yang
dapat diterima), dan bermakna konotatif (pesan yang tidak dapat diterima). Penyajian
pesan terdiri dari cara penyampaian yang merupakan suatu cara agar audien mudah
mengerti pesan yang disampaikan dan struktur penyampaian ialah pembagian tugas
selama penyajian pesan agar berjalan dengan baik.

4. Saluran Komunikasi
Saluran komunikasi yang terdiri dari tatap muka langsung dan melalui media.
Tatap muka langsung, terdpata aktivitas komunikasi seperti rapat ceramah seminar
dll. Namun melalui media sendiri dibagi lagi menjadi media massa dan non media
massa.
Pada media massa bersifat periodic atau continue dapat berupa elektronikdan
cetak. Elektronik dapat dengan Radio, Tv, Film dan lainnya dan media cetak dapat
berupa surat kabar, majalah, buku dll. Berbeda dengan media massa non periodik
yang dapat tersampaikan dengan manusia atau individu dan benda seperti spanduk,
poster dll.
Non Media massa dapat dengan manusia dan benda. Pada manusia pesan
dapat tersampaikan dengan jasa seperti kurir. Pada benda pesan dapat tersampaikan
dengan elektronik dan non elektronik.
5. Efek Komunikasi
Efek komunikasi terdiri :
a. Kognitif, berkaitan dengan keingintahuan seseorang terhadap pesan atau
informasi tertentu
b. Afektif, berkaitan dengan sikap, setuju atau tidak setuju
c. Konatif, tingkah laku nyata

6. Umpan Balik/Feed Back


Terdapat komunikator menyampaikan pesan diterima oleh komunikan yang
bisa saja sebagai komunikator juga

B. Tataran Komunikasi,

1. Komunikasi Massa, tingkat tertingi, massa artinya kumpulan beberapa


masyarakat, dapat diartikan komunikasi kita dengan masyarakat banyak.
2. Komunikasi Organisasi, yaitu komunikasi yang terjadi di antara suatu
kelompok yang terikat oleh urusan bisnis atau struktur administrasi tertentu
3. Komunikasi Publik, yaitu komunikasi yang terjadi antara seseorang atau suatu
kelompok, melalui media khusus seperti televisi, radio, dan film, dengan pasar
atau masyarakat luas.
4. Komunikasi Kelompok, dapat dibagi menjadi 2 yaitu kelompok kecil dan
besar. Kelompok kecil terjadi antara dua orang atau lebih, sementara
kelompok besar ialah anatar seorang atau sekelompok orang dengan penerima
pesan.
5. Komunikasi Antarpribadi, komunikasi yang terjadi antara dua orang baik
secara formal maupun tidak
6. Komunikasi Intrapribadi, yaitu komunikasi yang terjadi di dalam diri kita
sendiri, contohnya seperti saat kita sedang berlatih pidato.
C. Gangguan dalam Komunikasi

1. Gangguan fisik, gangguan ini biasa kita alami saat sedang berkomunikasi


dengan seseorang, contohnya seperti saat kita sedang bertemu teman kita di
pasar, seringkali suara bising baik penjual kaset DVD maupun para penjual
yang di pasar mengganggu komunikasi kita yang membuat suara lawan bicara
tau suara kita menjadi kurang jelas sehingga bisa saja makna atau pesan yang
ingin kita sampaikan tidak tersampaikan dengan baik
2. Gangguan psikologis, gangguan ini biasanya bersumber dari pemikiran dan
perasaan kita, pikiran yang cenderung tidak setuju atau negative thinking pada
lawan bicara kita bisa mengganggu jalannya komunikasi. Selain itu perasaan
yang tidak normal juga bisa membuat komunikasi kita terganggu, seperti
perasaan cemas dengan sesuatu yang akan membuat kita mungkin tidak
menerima pesan yqang di sampaikan lawan bicara kita dengan baik.
3. Gangguan semantik, merupakan gangguan yang satu ini bioasanya disebabkan
oleh adanya perbedaan makna yang dipahami antar pihak, ini sering kita
jumpai pada komunikasi sehari-hari dan juga saat duduk di bangku sekolah.

D. Model Komunikasi Dua Arah/ Linier

1. Model Schramm
Model Komunikasi Schramm ini ialah proses komunikasi yang berlangsung
secara dua arah yang bisa saling mengirim pesan atau menerima pesan. Pesan
dikirimkan setelah proses encoding dan pengirim pesan juga disebut dengan Encoder.
Sementara itu, penerima pesan atau receiver disebut juga dengan decoder karena
pesan yang sudaj di-encode oleh pengirim pesan kemudian mengalami proses
decoding yang dilakukan oleh penerima pesan atau receiver.
2. Model Hoeta Soehoet
Model Hoeta Soehot ini menjadi latar penulisan dan pokok-pokok pikiran
manusia, komunikator, komunikan. Masing-masing komunikator dan komunikan
memiliki peralatan jasmaniah dan rohaniah. Peralatan rohaniah menghasilkan falsafah
hidup, konsepsi kebahagiaan, motif komunikasi, isi pernyataan.

3. Model Newcomb
Pada Model ini ia melihat komunikasi dari pandangan sosial psokologi.
Model ini juga dikenal dengan nama model ABX. Model ini menggambarkan bahwa
seseorang (A) mengirim informasi kepada orang lain (B) tentang sesuatu (X). Model
ini mengasumsikan bahwa orientasi A ke B atau ke X tergantung dari mereka
masingmasing. Dan ketiganya memiliki sistem yang berisi empat orientasi.
1. Orientasi A ke X
2. Orientasi A ke B
3. Orientasi B ke X
4. Orientasi B ke A
Pada model ini, komunikasi adalah hal yang sudah biasa dan efektif yang bisa
membuat orang mendahulukan diri nya ke lingkungan. Model ini sdisengajakan oeleh
dua orang.

4. Model Westley & MacLaean


Pada model ini terdapat dua konteks yaitu komunikasi interperonal dan massa.
Dan perbedaan yang paling penting diantara komunikasi interpersonal dan massa
adalah pada umpan balik (feedback). Di interpersonal, umpan balik berlangsung cepat
dan langsung, sedang di komunikasi massa, umpan baliknya bersifat tidak langsung
dan lambat. Dalam komunikasi interpersonal model ini, terdapat lima bagian :
1. orientasi objek (object orientation)
2. pesan (messages)
3. sumber (source)
4. penerima (receiver)
5. dan umpan balik (feedback)
Sumber melihat objek atau aktivitas lainnya di lingkungannya. Yang lalu
membuat pesan tentang hal itu dan kemudian dikirimkan kepada penerima. Pada
kesempatan itu, penerima akan memberikan umpan balik kepada sumber.
Sedang komunikasi massa pada model ini terdapat bagian tambahan, yaitu penjaga
gerbang (gate keeper) atau opinion leader yang akan menerima pesan dari sumber
atau dengan melihat kejadian disekitarnya. Lalu opinion leader membuat pesannya
sendiri yang akan dikirim kepada penerima. Sehingga proses penyaringan telah
terbentuk.

E. Model Komunikasi Massa

Model Tubbs
Model komunikasi Tubs lebih mengedepankan pandangannya terhadap posisi
komunikator pemberi pesan dan komunikan penerima pesan. Setiap individu yang
melakukan interaksi tidak bisa berperan di satu posisi saja, melainkan individu
tersebut bisa menjadi komunikator maupun komunikan di saat melakukan komunikasi
dengan individu lain.

Model Helical
Pada model komunikasi ini komunikasi menekankan sifat yakni spiral dan
proses. Menurut metode Helical yang saya baca, komunikasi membantu memperluas
sifat dan konteks komunikasi lebih lanjut. Komunikasi memiliki awal yang sangat
sederhana dan meluas seiring waktu dan konteks.

Model Berlo
Model ini memperlihatkan proses komunikasi satu arah dan hanya terdiri dari
empat komponen yaitu
1. Sumber (Source), adalah pembuat pesan
2. Pesan (Message), adalah gagasan yang diterjemahkan atau kode yang berupa
simbol-simbol.
3. Pesan saluran (Channel), adalah media yang membawa pesan.
4. Penerima (Receiver), adalah target dari komunikasi itu sendiri.
Menurut model ini, sumber dan penerima dipengaruhi oleh factor kemampuan
berkomunikasi, perilaku, pengetahuan, sistem sosial, dan budaya. Hal yang positif
dari model ini ialah, model ini dapat mencakup perlakuan dari komunikasi massa,
publik, dan komunikasi tertulis.

Kesimpulan
Komunikasi yang efektif adalah bagian utama dan paling penting dalam
mencapai tujuan pendidikan. Komunikasi yang baik dan efektif berasal dari
pelaksanaan proses komunikasi. Jika kita terlibat dalam komunikasi maka secara pasti
akan meningkatkan keterampilan komunikasi kita. Telah terbukti bahwa orang yang
memahami proses komunikasi akan berkembang menjadi komunikator (penyampai
pesan atau informasi) yang lebih efektif, dan komunikator yang efektif memiliki
kesempatan lebih besar untuk menjadi sukses. Oleh karena itu kita harus mau belajar
dan memperdalam model-model komunikasi serta mau mempraktekkannya dalam
berkomunikasi.
Referensi

1. Harahap, Reni Agustina. dkk. (2019). Buku Ajar Komunikasi Kesehatan.


Jakarta : Kencana
2. Caropeboka, R. M. (2017). Konsep dan aplikasi ilmu komunikasi. Penerbit
Andi.
3. Ariani, Tutu April. (2018). Komunikasi Keperawatan. Malang: Universitas
Muhammadiyah Malang.
4. Pieter, Herri Zan. (2017). Dasar-Dasar Komunikasi Bagi Keperawatan.
Jakarta : Kencana.

Anda mungkin juga menyukai