Anda di halaman 1dari 1

1.

1 Latar Belakang

Depresi adalah gangguan mental umum yang ditandai dengan mood depresif, hilangnya
minat atau kesenangan. Perasaan bersalah atau merasa tidak berharga, gangguan tidur atau nafsu
makan, kelelahan atau hilangnya energy, hilangnya kemampuan untuk berpikir atau memusatkan
perhatian.1 Depresi pada usia lanjut dapat di deskripsikan sebagai depresi yang muncul pertama
kali setelah mencapai usia 60 tahun.2

Diantara individu yang berusia 65 tahun atau lebih , hanya sekitar 1 % yang memenuhi
kriteria dari Major Depressive Disorder, jauh lebih sedikit dibandingkan dengan usia muda. Tapi
sekitar 15 – 25 % dari individu yang berusia lebih dari 65 tahun mengalami gejala depresi yang
walau tidak memenuhi kriteria dari Major Depressive Disorder, menyebabkan gangguan pada
aktivitas sehari – hari pasien. Perbedaan antara diagnosis formal Major Depressive Disorder
dengan gejala depresi yang signifikan secara klinis inilah yang menyebabkan rendahnya
pelaporan kasus depresi pada lansia. Hal ini terjadi terutama pada lansia yang mengalami
gangguan kognitif, dikarenakan ketidakmampuan mereka dalam mengekspresikan gejala klinis
dari depresi.

Konsekuensi dari Depresi pada lansia adalah penurunan yang signifikan dalam fungsi
kehidupan sehari – hari dan gangguan kognitif. Selain itu depresi pada lansia akan menyebabkan
peningkatan morbiditas dan mortalitas dari penyakit medis lainya. 2 Selain memberikan pengaruh
yang burukterhadap penyakit medis lainya , depresi pada lansia meningkatkan kejadian bunuh
diri pada lansia. Dari lansia yang bunuh diri sekitar 60% - 75 % terdiagnosis mengalami
depresi.2

Karena presentasinya yang atipikal Depresi pada lansia sering tidak terdiagnosis terutama
pada pelayanan kesehatan primer yang nantinya akan menyebabkan terlambatnya terapi. Namun,
bila Depresi dapat terdiagnosis tepat waktu, Prognosisnya akan meningkat dengan signifikan.
Sekitar 70% lansia dengan depresi yang diterapi dengan antidepressan, pulih dari episode
depresi.3

Anda mungkin juga menyukai