Anda di halaman 1dari 23

Penatalaksanaan Keperawatan

Masalah Kardiovaskuler pada


Lanjut Usia

JOANGGI W.H
Introduction
 The clinical • Manifestasi klinis PJK pada pasien
manifestation of CHD
in older patients yang lebih tua merupakan efek
represents the effect of
the disease
dari penyakit ditumpangkan pada
superimposed on the efek fisiologis usia.
physiological effects of
age.
• Pada otopsi, 50% wanita tua dan
 At autopsy, 50% of 75% pria tua memiliki CAD
elderly women and 75% obstruktif
of elderly men have
obstructive CAD • Octogenarians terdiri 5% dari
 Octogenarians penduduk AS - tetapi 20% dari
comprise 5% of the US
population – but 20% of rawat inap untuk MI.
the hospitalizations for • Arteriografi koroner-individu yang
MI.
 Coronary lebih tua memiliki penyakit lebih
arteriography- older buruk daripada yang lebih muda.
individuals have worse
disease than the
younger.
Definition of Ageing

 Can be defined as Dapat didefinisikan


a progressive,
generalized
sebagai gangguan,
impairment of progresif umum fungsi
function resulting mengakibatkan
in a loss of hilangnya respon
adaptative
response to a terhadap stres
stress and in a adaptative dan dalam
growing risk of sebuah resiko yang
age-associated
disease
tumbuh usia terkait
(Kirkwood, 1996). penyakit (Kirkwood,
1996).
21st Century Phenomenon of Global Ageing
 20th century – saw a • Abad ke-20 - melihat fenomena global
global phenomenon of
longevity – a triumph umur panjang - sebuah kemenangan dan
and a challenge
tantangan
 Average life
expectancy at birth- • Rata-rata harapan hidup saat lahir-
increased by 20 years meningkat 20 tahun sejak 1950-66 tahun
since 1950 to 66 years
 Is expected to increase • Diharapkan meningkat lagi 10 tahun pada
another 10 years by tahun 2050
2050
 By 2050, the
• Pada tahun 2050, populasi orang tua
population of older akan melebihi anak-anak (0-14 thn)
people will exceed that
of children (0-14 yrs)
• Adalah fenomena sosial tanpa preseden
 Is a social historis
phenomenon without • Pada tahun 2002, jumlah orang> 60
historical precedent
 In 2002, number of tahun adalah 605 juta; diharapkan
persons > 60 years • Pada tahun 2050, jumlah diperkirakan
was 605 million;
expected akan mencapai hampir 2 miliar
 By 2050, number is
expected to reach
almost 2 billion
PENYAKIT JANTUNG
PADA LANSIA
PENYAKIT JANTUNG KORONER
 Akibat yang besar dari penyakit jantung koroner
adalah kehilangan oksigen dan makanan ke jantung
karena aliran darah ke jantung melalui arteri
koroner berkurang.
 PJK adalah manifestasi umum dari keadaaan
pembuluh darah yang mengalami pengerasan dan
penebalan dinding,disebut juga aterosklerosis.  Tapi
selain itu stenosis aorta,kardiomiopati hipertrofi
dan kelainan arteri koronaria kongenital juga dapat
menyebabkan PJK.
 Faktor risiko PJK antara lain hipertensi
sistolik,dislipidemia,intoleransi glukosa dan
fibrinogen,obesitas dan kurang bergerak.
GAGAL JANTUNG
 Gagal jantung adalah merupakan suatu sindrom,
bukan diagnosa penyakit.  Sindrom gagal
jantung kongestif (Chronic Heart Failure/ CHF)
juga mempunyai prevalensi yang cukup tinggi
pada lansia dengan prognosis yang buruk.
 Prevalensi CHF adalah tergantung umur atau
age-dependent. Menurut penelitian,gagal
jantung jarang pada usia di bawah 45 tahun,tapi
menanjak tajam pada usia 75 – 84 tahun.
CHF terjadi ketika jantung tidak lagi kuat untuk
memompa darah yang cukup untuk memenuhi
kebutuhan jaringan. 
LANJUTAN GAGAL JANTUNG.....

 Penyebab yang sering adalah menurunnya


kontraktilitas miokard akibat Penyakit Jantung
Koroner, Kardiomiopati, beban kerja jantung yang
meningkat seperti pada penyakit stenosis aorta atau
hipertensi, Kelainan katup seperti regurfitasi mitral.

 Selain itu ada pula faktor presipitasi lain yang dapat


memicu terjadinya gagal jantung,yaitu kelebihan Na
dalam makanan,kelebihan intake cairan,tidak patuh
minum obat,aritmia,
flutter,aritmia,sepsis,hiper/hipotiroid,anemia,gagal
ginjal,defisiensi vitamin B,emboli paru, obat-obatan.
KELAINAN KATUP
 Bising sistolik dapat ditemukan pada sekitar 60% lansia,
dan ini jarang sekali diakibatkan oleh kelainan katup
yang parah.  Pada katup aorta, stenosis akibat kalsifikasi
lebih sering ditemukan daripada regurgitasi aorta.  Tapi
pada katup mitral, regurgitasi sangat sering dijumpai
dan lebih banyak terdapat pada wanita daripada pria.

 Pada lansia sering terdapat bising sistolik yang tidak


mempunyai arti klinis yang berarti. Tapi harus hati-hati
membedakan fisiologis dengan yang patologis.  Bising
patologis menandakan adanya kelainan katup yang
berat, yang bila tidak ditangani dengan benar akan
mengakibatkan hipertrofi ventrikel dan pada akhirnya
berakhir dengan gagal jantung. 
LANJUTAN.............
 Stenosis katup aorta etiologinya adalah akibat
kalsifikasi/degeneratif.  Stenosis aorta akan
berakibat pada pembesaran ventrikel kiri. Dapat
terjadi tanpa disertai gejala selama beberapa
tahun. Tapi pada akhirnya kondisi ini akan
berakhir dengan kerusakan ventrikel permanen
yang akhirnya mengakibatkan komplikasi-
komplikasi seperti pulmonary vascular congestion
(dengan sesak nafas), aritmia ventrikel dan heart
block. 
Sedangkan kelainan pada katup mitral juga dapat
mengakibatkan terjadinya Atrial fibrillation dan
gagal jantung. 
HIPERTENSI
 Semakin tua,tekanan darah akan bertambah tinggi.
 Prevalensi hipertensi pada orang-orang lanjut usia adalah
sebesar 30-65%.

 Hipertensi pada lansia sangat penting untuk diketahui


karena patogenesis, perjalanan penyakit dan
penatalaksanaannya tidak seluruhnya sama dengan
hipertensi pada usia dewasa muda.  

 Pada pasien lansia, aspek diagnostik yang dilakukan harus


lebih mengarah kepada hipertensi dan komplikasinya serta
terhadap pengenalan berbagai penyakit komorbid pada
orang itu karena penyakit komorbid sangat erat kaitannya
dengan penatalaksanaan keseluruhan.
LANJUTAN..........
 Seperti penyakit degeneratif pada lanjut usia
lainnya,hipertensi sering tidak memberikan
gejala apapun atau gejala yang timbul
tersamar (insidious) atau tersembunyi
(occult).
Peningkatan tekanan darah sering merupakan
satu-satunya tanda klinis hipertensi yang
esensial, sehingga diperlukan pengukuran
tekanan darah secara akurat. 
PENCEGAHAN
PENCEGAHAN PRIMER
1) Stop merokok
2) Turunkan kolesterol
3) Obati tekanan darah tinggi
4) Latihan jasmani
5) Pelihara berat badan ideal
6) Konsumsi aspirin dosis rendah untuk
pencegahan
7) Kelola dan kurangi stres.
PENCEGAHAN SEKUNDER
1) Pemeriksaan kolesterol tiap 3-5 tahun.
2) Pemeriksaan elektrokardiogram (EKG)
3) Pemeriksaan tekanan darah setiap 3 tahun
sebelum usia 40 tahun dan setiap tahun
setelah berusia 40 tahun
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
1) Riwayat kesehatan 

Riwayat kesehatan digunakan untuk


mengumpulkan data tentang kebiasaan-kebiasaan
pasien yang mencerminkan refleksi perubahan
 dan sirkulasi oksigen. Perawat harus dapat
mengidentifikasi nyeri pada pasien. Perawat juga
harus menentukan integrasi neurovascular dan
mengetahui dengan pasti jika klien mengalami
panas,mati rasa atau perasaan geli. Perawat perlu
mengkaji status pernapasan klien. Perawat perlu
juga mengetahui tentang diet pasien karena erat
kaitannya dengan status kardiovascular pasien.
Lanjutan pengkajian........
2) Riwayat perkembangan 
Struktur sistem cardiovascular berubah sesuai usia
individu. Perawat harus memahami efek perkembangan
fisik pada denyut jantung,produksi zat tertentu dalam
darah dan tekanan darah, untuk menginterpretasikan
parameter tersebut dikaitkan dengan usia pasien.
3) Riwayat sosial
Perawat dapat mengumpulkan tentang cara hidup
pasien,latar belakang pendidikan,sumber-sumber
ekonomi,agama dan etnik pada pasien kardiovascular.
4) Riwayat psikologis
Perawat mengidentifikasi stress maupun sumber-
sumber coping.
Diagnosis keperawatan
• Penurunan curah jantung b/d kegagalan
pemompaan otot jantung dan disritmia
• Gangguan pertukaran gas b/d adanya cairan di
alveoli, peningkatan luas alveoli-kapler,
peningkatan preload, kegagalam mekanis jantung
• Kelebihan volume cairan berhubungan dengan
penurunan curah jantung, penuruan filtrasi
g;omerolus ginjal
• Intoleransi aktivitas b/d kelemahan, dan sesak
nafas.
• Kecemasan b/d sesak nafas dan ancaman kematian
Rencana dan pelaksanaan.
Penurunan curah jantung b/d kegagalan pemompaan otot jantung dan disritmia
Tujuan: Pasien akan menunjukkan oeningkatan curah jantung ditandai irama reguler, N, TD, P dan Output
urine dbn

NOC NIC
Pemompaan Monitoring vital sign
jantung efektif • Kaji TD untuk mengetahui adanya hipotensi dan RR untuk
mengetahui tachipnea tiap 1 jam
• Kaji denyut jantung dan iramanya tiap 1 jam untuk
emnegtahui disritmia dan monitor secara terus menerus
• Auskultasi jantung tiap 2 jam untuk mengetahui perubahan
suara ajantung seperti murmur, S3 dan S4
• Monitor suara paru tiap 2 jam untuk mengetahui suara
nafas tambahan seperti krakles dan mengetahui adanya
batuk
Perawatan Jantung akut
• Domumentasikan irama jantung tiap 8 jam, jika terjadi
disritmia ukur dan catat kecepatannya, gel QRS, PR, QT dan
Catat perubahan dari keadaan normal
Rencana dan pelaksanaan.

Penurunan curah jantung b/d kegagalan pemompaan otot jantung dan disritmia
Tujuan: Pasien akan menunjukkan oeningkatan curah jantung ditandai irama reguler, N, TD, P dan Output
urine dbn

NOC NIC
Pemompaan Perawatan jantung akut...
jantung • Monitor intake dan output analisa hasilnya tiap 8 jam
efektif dan catat jumlah dan warna urine tiap 2 jam
• Kaji perubahan status mental tiap 4 jam
• Kaji nadi perifer tentang kekuatan, kualitas dan
pulsus alternal
• Berikan obat yang direncanakan dokter dan evaluasi
respon pasien

Kewaspadaan jantung
• Sarankan untuk istirahat fisik dan psikologis
• Hindarkan pengambilan temperatur perrektal, obat
memalui rektal
Rencana dan pelaksanaan.

Gangguan pertukaran gas b/d adanya cairan di alveoli, peningkatan luas alveoli-
kapler, peningkatan preload, kegagalam mekanis jantung
Tujuan: Pasien akan mempertahankan kecepatan pernafasan, irama selama ADL

NOC NIC
Status Monitoring pernafasan
Pernafasan: • Monitor kecepatan, irama, usaha bernafas tiap 1 jam
pertukaran • Auskultasi suara nafas, catat suara yang menurun
gas atau hilang
• Monitor terjadinya sesak nafas dan catat hal-hal yang
Indikator: memperparah
Mudah
bernafas___ Terapi oksigen
Saturasi • Berikan suplemen O2 sesuai program terapi
oksigen___ • Monitor efektivitas terapi oksigen
PaO2: • Ganti masker denga kanul saat makan
_______
PaCo2: ___ Pemberian Posisi
Rencana dan pelaksanaan.

Kelebihan volume cairan berhubungan dengan penurunan curah jantung, penuruan filtrasi
glomerolus ginjal
Tujuan: Pasien akan menunjukan volume cairan seimbang, tidak ada edema, tidak sesak nafas

NOC NIC
Keseimbanga Manajemen cairan/ elektrolit
n Cairan • Timbang BB teiap hari dan monitor
kecenderungannya
Indikator: • Monitor kadar serum elektrolit abnormal
Nadi
perifer___ Manajemen hipervolemia
Elektrolit • Monitor pola pernafasan untuk mengetahui kesulitan
serum___ pernafasan tiap 30 menit
TD: _______ • Monitor status hemodinamik
Turgor kulit: • Monitor fungsi ginjal dan intake serta output tiap 2
___ jam
BB: ____ • Monitor efek terapeutik dari diuretik, Peningkat OU,
BJ urine: ____ Penurunan CVP, Penurunan suara nafas tambahan)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai