Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN

KEPERAWATAN
BRONKITIS
Pengertian
Peradangan yang terjadi pada
saluran pernafasan (trachea
dan Bronkus) atau sering
disebut infeksi saluran
pernafasan atas

Wong,1993:841
Sistem Pernafasan
Peradangan pada
bronkus yang dapat
terjadi secara akut
atau kronik

LeMone dan Burke, 2000:1391


Klasifikasi
Menurut LeMone dan Burke (2000)

1. Bronkhitis Akut
Penyakit yang relatif menyerang pada
orang dewasa dan penyakit ini disebut
juga trachea bronkhitis.
2. Bronkhitis kronis
Didefinisikan sebagai adanya batuk
produktif yang berlangsung 3 bulan
dalam 1 tahun selama 2 tahun berturut-
turut
Bronkhitis akut
Bronkhitis Kronik
ETIOLOGI
1. Polusi udara
2. Paparan debu, asap, gas
kimiawi
3. Riwayat infeksi saluran nafas
4. Kebiasaan merokok
5. Penyebab lain
6. Kontak dengan bahan alergen
MANIFESTASI KLINIK
Pada penyakit bronkitis gejala-gejala yang
muncul antara lain :
Batuk non produktif dan akan menjadi
batuk produktif dalam 2-3 hari dan
ketika cuaca dingin maupun lembab.
Sputum putih atau mIkoid, jika ada
infeksi menjadi pirulen atau
mukopurulen
Sesak nafas
Sering bersin-bersin
Beringus
Tenggorokan sakit
Lesu dan tidak bertenaga
Badan terasa panas dingin terutama
ketika cuaca dingin.
Penatalaksanaan
Pencegahan
Terapi eksaserbasi akut
a. Antibiotik
b. Terapi O2
c. Fisioterapi
d. Bronkodilator
3. Terapi jangka panjang
a. Anti biotik
b. Bronkodilator
c. Fisioterapi
d. Latihan fisik
e. Mukolitik
f. Terapi Oksigen
g. Rehabilitasi
PENGKAJIAN FOKUS
1.Pola Fungsional
a. Aktivitas / istirahat
b. Sirkulasi
c. Integritas Ego
d. Makanan / Cairan
e. Hygiene
f. Pernafasan
g. Keamanan
h. Sexualitas
i. Interaksi sosial
2. Pemeriksaan diagnostik
a. Sinar x dada
b. Fungsi paru
c. TLC
d. Volume residu
e. FEV1 / FVC
f. GDA
g. Bronkogram
h. Sputum
i. EKG
j. Latihan, tes stres
Kuman dan alergen

Masuk jalan nafas atas

Sampai di bronkus

Mukosilia tidak adekuat

Inflamasi bronkus

Metaplasia Proses peradangan


sel goblet pada bronkus

 produksi mukus Hipertrofi dan hiperplasiPembengkakan jaringan  suhu tubuh


bronkhial kelenjar mukus

 tekanan lokal  keringat

Mual, muntah,  kerja silia Batuk


anoreksia, Saluran
nafas sempit Nyeri  cairan
BB
tubuh
 pengeluaran sering pada
energi malam hari
Akumulasi sekret
Tidak efektifnya Obstruksi jalan
cara bersihan nafas Resiko defisit
saluran nafas volume cairan
Perubahan Kelemahan fisik
nutrisi kurang Gangguan pola
dari kebutuhan Media tidur Sesak
koloni
tubuh
kuman
Intoleran aktivitas
Tidak efektifnya pola Ansietas
pernafasan
Risiko
tinggi
infeksi
FOKUS INTERVENSI DAN RASIONAL

1. Tidak efektifnya pola pernafasan berhubungan


dengan obstruksi jalan nafas (Tarwoto dan
Wartonah, 2003: 16)
2.Tidak efektifnya bersihan jalan nafas
berhubungan dengan menghilangnya
mekanisme pembersihan silia
3. Nyeri berhubungan dengan inflamasi (Cerpenito,
2000: 43).
4. Perubahan nutrisi kruang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan mual / muntah (Tarwoto
dan Wartonah, 2003: 25).
5. Ansietas berhubungan dengan sulit bernafas
dan takut sesak nafas (Carpenito, 1999 : 114).
6. Gangguan pola tidur berhubungan dengan,
sering terbangun sekunder akibat gangguan
pernafasan (Carpenito, 2000 : 382).
7.Intoleran aktivitas yang berhubungan dengan
keletihan (Carpenito, 1999: 112).
8. Resiko tinggi infeksi berhubungna dengan
melemahnya daya tahan pejamu sekunder
akibat akumulasi sekret.
9. Risiko defisit volume cairan berhubungan
dengan berkeringat secara berlebihan
(Tarwoto dan Wartonah, 2003: 37)
DAFTAR PUSTAKA
 Burke, Karen M. dan LeMone, Priscilla. 2000. Medical –
Surgical Nursing: Critical Thinking in Client Care (2nd
ed). New Jersey: Prentice Hall Health.
 Carpenito, Lynda Juall. 2000. Buku Saku Diagnosa
Keperawatan. Terjemahan oleh Monica Ester (Ed. 8).
Jakarta: EGC.
 Carpenito, Lynda Juall. 1999. Rencana Asuhan dan
Dokumentasi Keperawatan (ed.2). Terjemahan oleh
Monica Ester. Jakarta: EGC.
 Carpenito, Lynda Juall. 1998. Diagnosa Keperawatan:
Aplikasi pada Prektek Klinis (ed. 6).Terjemahan oleh Tim
Penerjemah PSIK-UNPAD. Jakarta: EGC.
 Doenges, Marilyn E. 1999. Rencana Asuhan
Keperawatan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien.
Jakarta: EGC.
 Ignatavicius, Donna D. 1991. Medical – Surgical Nursing:
A Nursing Approach. USA : WB. Saunders Company.
 Long, Barbara C. 1996. Perawatan Medikal Bedah :
Suatu Pendekatan Proses Keperawatan (Cet. 1 Buku
2). Terjemahan oleh YIAPK Pajajaran Bandung.---
 Mansjoer, Arif…(et all). 1999. Kapita Selekta
Kedokteran (ed. 3, cet. 1). Jakarta: Media Asculapius.
 Price, Sylvia Anderson dan Wilson, Lorraine McCarty.
1995. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses
Penyakit (ed. 4, buku 2). Terjemahan oleh: Peter
Anugerah. Jakarta: EGC.
 Republika.2003,29 April. Bronkitis.
 Smeltzer, Suzanne C. dan Bare, Brenda. 2001. Buku
Ajar Keperawatan Medical – Bedah Brunner dan
Suddarth (ed.8, vol 1). Terjemahan oleh Agung
Waluyo…(et.all). Jakarta : EGC.
 Tarwoto dan Wartonah. 2003. Kebutuhan Dasar
Manusia dan Proses Keperawatan (ed. 1). Jakarta:
Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai