FRAKTUR

Nama : Ummu Hanani Athirah

Nama Pembimbing : Dr Jafri, SpOT
Definisi Penyebab
Structural break in
continuity of bones,
Trauma
epiphyseal plate or
cartilaginous joint
surface
Stress
berulang

Gangguan
struktural
 Simple (tutup)

TYPE
Compound
(buka)

Transverse
Simple Oblique
Complete Spiral

Type Complex Comminuted

Incomplete Segmental
Greenstick
Compression
How To Diagnose?
Primary survey:
A,B,C,D,E

Stabilize

Secondary survey:
Anamnesis

Pemeriksaan head to toe

Anamnesis PF
Trauma : mekanisme Cara sistematis :
Merasakan patah/nyeri Tempat luka masif/paling
banyak luka
Sulit bergerak
Periksa pembuluh darah
Deformitas/abnormality dan saraf
Nilai jaringan sekitar luka

Nilai jaringan pada

anggota terdekat dengan
luka
Pemeriksaan Fisik
LOOK
Bengkak, memar,
kulit
(terbuka/tutup) FEEL
Deformitas : Nyeri
S : shortening MOVE
Krepitasi
A : angulation
Pulsasi Krepitasi
R : rotation
ROM
Posture bagian
distal dan warna
Pemeriksaan Penunjang
Radiologi :
Foto Rontgen View

Occasions Joints
Rule
of 2

Injuries Limbs
How To Describe?
S : Sites
E : Extent
C : Configuration
R : Relationship
E : Environment
C : Complication
SITE
Tulang apa?
Bagian tulang yang
mana?
Epiphysis

Metaphysis

Diaphysis

Kanan/kiri?

Femur
Diaphysis
Sinistra
EXTENT

Simple
Complete
Type Complex
Incomplete
CONFIGURATION
SIMPLE COMPLEX
RELATIONSHIP
Undisplaced
Displaced
S : Shifted sideways (ad longitudinam)
A : Angulated (ad axin)

R : Rotated

D : Distracted (ad longitudinam cum distractionum)

O : Over riding (ad longitudinam cum contractionum)

I : Impacted
ENVIRONMENT

Cenderung menyebabkan
Environment
komplikasi
Open Grading:GustilloAnderson

Closed
Gustillo Anderson Grading

1. Ukuran : <2cm
2. Cedera : low velocity/energy
3. Soft tissue : rusak minimal
4. Crush : -
Type 5.
6.
Fraktur : transverse/oblique
Kontaminasi : rendah
1
Gustillo Anderson Grading

1. Ukuran : >2cm
2. Cedera : high
velocity/energy
Type II 3. Soft tissue : rusak sedang
4. Some periosteal stripping,
necrotic muscle
5. Crush : sedang
6. Fraktur : comminuted
7. Kontaminasi : sedang
Gustillo Anderson Grading

Type Type Type

III A III B III C
Gustillo Anderson Grading

1. Soft tissue : laserasi jaringan

yang luas, tulang tetap tidak
terekspose setelah
debridement
2. Cedera vaskular : tidak
Type signifikan

III A
3. Kontaminasi : tinggi
Gustillo Anderson Grading

1. Soft tissue : cidera jaringan

luas, periosteal stripping &
tulang terekspose setelah
debridement
2. Memerlukan flap untuk menutup
tulang
Type 3. Cedera vaskular : tidak
signifikan
III B 4. Kontaminasi : Masif
Gustillo Anderson Grading

1. Soft tissue : cedera jaringan luas,

periosteal stripping, tulang tetap
terekspose setelah debridement.
2. Cedera vaskular : Luas,
memerlukan tatalaksana
Type 3. Kontaminasi : Masif
4. Cenderung dilakukan amputasi
III C dan terkena infeksi
COMPLICATION
Uncomplicated
Complicated :
Lokal : cedera saraf atau pembuluh darah
Sistemik
Fraktur diaphysis femur sinistra komplit transverse displaced ad
longitudinam cum distractiotum tertutup tanpa komplikasi
General Principle of Treatment

Recognition Reduction

Retention Rehabilitation
Reduction
Memberi
aposisi yang
adekuat dan Reduksi tertutup Reduksi terbuka
alignment Fraktur Reposisi tertutup
yang normal stabil/pergeseran gagal
minimum Fraktur fragmen
Penyembuhan Fraktur anak tulang artikular
Kontak Fraktur tertutup Kerusakan
neurovaskular
antara Fraktur terbuka
fragmen
tulang (union)
Retention

Continuous Cast Functional

traction splintage bracing

Fiksasi Fiksasi
internal eksternal
Retention

Continuous traction Cast splintage GIPS

Diaplikasikan pada alat Waktu rawat inap singkat

gerak distal dari fraktur
Pasien dapat Tidak dapat
menggerakkan sendi otot menggerakkan sendi,
Waktu rawat inap lebih kekakuan
lama, sulit mempertahan Sindroma kompartmen
reposisi
Pressure sores
Fiksasi Internal
Indikasi:
Tidak dapat di reposisi kecuali dengan operasi
Fraktur cenderung displaced setelah reposisi

Fraktur cenderung mengalami waktu penyatuan yang

lama
Fraktur yang berlawanan posisi dengan gerak otot

Fraktur patologis (penyakit menghambat penyatuan)

Fraktur multipel
Fiksasi eksternal
Indikasi :
Fraktur dengan kerusakan jaringan lunak yang berat
Fraktur dengan infeksi

Fraktur pada persendian

Fraktur tidak menyatu

Rehabilitation
Memelihara gerak sendi
Melatih kekuatan otot
Dapat beraktivitas seperti normal
Menurunkan edema
Memperlancar sirkulasi
Kesimpulan
Cara mendiagnosa fraktur :
Anamnesis
PF : LOOK, FEEL, MOVE
PP : Foto Rontgen
Site Tatalaksana:
Extent (complete/ incomplete) Recognition
Configuration (simple/complex) Reduction
Relationship Retention
(displaced/undisplaced) Rehabilitation
Environment (open/closed)
Complication