Anda di halaman 1dari 20

Hubungan Antenatal Care dengan

Berat Badan Lahir Bayi di Indonesia


(analisis lanjut data RISKESDES 2010)

Ummu Hanani Athirah bt Mohd Kamaludin


112012453
Latar Belakang Masalah

Prevalensi BBLR di Indonesia sebesar 11,5%


BBL indikator survival bayi >beresiko kematian di usia
neonatal
BBLR berkorelasi dengan :
Penyakit degeneratif
Kegemukan
Non Communicable Diseases (NCD)
Pemeriksaan rutin ANC salah satu cara mencegah
BBLR
Latar Belakang Masalah

Pemeriksaan rutin ANC salah satu cara mencegah


BBLR
Manfaat ANC :
Menyiapkan fisik dan mental ibu
Menemukan kelainan dalam kehamilan dalam waktu dini
Menurunkan angka kecacatan dan kematian baik ibu
maupun janin
Memantau BB janin
Latar Belakang Masalah

Hasil penelitian ANC masih tidak konsisten


Penelitian Moller, dkk:
Tidak ada hubungan antara kunjungan ANC dengan BBL
bayi
Tavie dan Lartey :
Ibu hamil yang menerima ANC 3x sebelum melahirkan,
mempunyai kesempatan sebesar 3,2 kali lebih besar
melahirkan anak dengan BB normal
Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang tersebut, dapat


dirumuskan permasalahan seperti berikut :
Hasil penelitian tentang hubungan ANC dengan BBL
masih tidak konsisten
Pentingnya mencegah kejadian BBLR karena berdampak
pada kesehatan manusia dan sumber daya manusia
Tujuan Penelitian

Meneliti hubungan kunjungan ANC dengan BBL di


Indonesia
Meneliti faktor yang berhubungan dengan BBL di
Indonesia dengan menggunakan data RISKESDAS
2010
Metode Penelitian

Desain penelitian
Cross-sectional : analisis lanjut data RISKESDAS 2010)
Populasi
Semua Rumah Tangga Sampel RISKESDAS 2010 yang
mempunyai bayi (umur <12 bulan) di seluruh Indonesia
Sampel
Ibu dengan bayi (umur <12 bulan) yang mempunyai data
berat badan lahir dan identitas riwayat kehamilan dari
ibunya
Jumlah : 2926 pasangan ibu dan anak
Variabel
DEPENDEN
Berat Badan Lahir

INDEPENDEN Paritas ibu Pengukuran TD


Frekuensi ANC Jarak kelahiran saat ANC
dengan anak
Umur kehamilan
sebelumnya Pemeriksaan air
Umur ibu seni saat ANC
Pil besi
Penjelasan Tinggi badan ibu
komplikasi saat
Penimbangan BB
kehamilan saat saat ANC
ANC
Pengukuran TB
Suntikan TT saat ANC
Umur ibu saat melahirkan

Pendidikan
Kerangka
Paritas ibu
Konsep
Jarak kelahiran

Status ekonomi
BBL
TB ibu bayi

Frekuensi Penjelasan komplikasi

Pengukuran TD Pil Besi


ANC

Pengukuran TB Suntik TT

Pemeriksaan air seni Penimbangan BB


Analisis Data
Univariate : jumlah dan persentase sampel setiap
kategori untuk mendeskripsi semua variabel
independen
Bivariate : Chi-square
untuk mengetahui hubungan masing-masing faktor yang
dapat mempengaruhi BBL
Menentukan variabel yang menjadi kandidat dalam model
Multivariate : Uji regresi logistik ganda
Memprediksi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
BBL bayi
Hasil
Uji bivariate
antara BBL
dengan
variabel yang
di duga
berhubungan
(p<0.05)
Hasil
Uji bivariate
antara BBL
dengan variabel
yang di duga
berhubungan
Hasil Analisis Regresi Logistik antara BBL dengan
variabel independen yang signifikan
Hasil Akhir Uji Multivariat
Kesimpulan

Frekuensi kunjungan ANC berpengaruh nyata


terhadap BBL
Ibu yang melakukan kunjungan ANC minimal 4x
selama kehamilan mempunyai peluang untuk tidak
melahirkan anak BBLR sebesar 1,8 kali dibandingken
dengan ibu yang melakukan ANC kurang dari 4x
Saran

Diperlukan sosialisasi kepada masyarakat terutama


pada ibu hamil tentang pentingnya melakukan
kunjungan ANC paling sedikit 4x selama kehamilan
untuk mencegah BBLR
Kunjungan ANC tidak hanya harus memenuhi secara
kuantitas (minimal 4x selama kehamilan) tetapi juga
kualitas (disertai beberapa pemeriksaan kehamilan
misalnya pengukuran BB, tensi, pemberian vaksin dan
pil besi)

Anda mungkin juga menyukai