Anda di halaman 1dari 21

Referat

HIPOSPADIA

Disusun oleh:
Rini Astika, S. Ked 04054821820043
Ade Indah Permata Sari, S.Ked 04054821820068

Pembimbing:
dr. Abda Arif, SpBP-RE

BAGIAN ILMU BEDAH


R U M A H S A K I T U M U M P U S AT D R . M O H A M M A D H O E S I N
F A K U LTA S K E D O K T E R A N U N I V E R S I TA S S R I W I J AYA
2019
• Bab I - Pendahuluan
• Bab II – Tinjauan Pustaka
• Bab III – Kesimpulan
OUTLINE
BAB I
PENDAHUL UA N
PENDAHULUAN
Kelainan kongenital

Berpengaruh
“hypo”  bawah terhadap fungsi
“spadon” lubang psikosoial dan
reproduksi

44 kasus selama
Insidensi 1:250 -
Januari 2012 –
1:300 kelahiran
Januari 2014 di RS
bayi.
M. Djamil Padang
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
ANATOMI
• Tersusun dari radix, corpus dan
glans penis.
• Suplai darah utama dari a.
Pudenda interna
• Corpora cavernosa: a.
Profunda penis
• Corpus spongiosum: a. Bulbi
penis
• A. Dorsalis penis
• Vena bermuara ke v. Pudenda
interna
• Kulit penis  limfonodus
inguinal superficialis
• Profunda penis  limfonodus
iliaca interna
EMBRIOLOGI
• Diferensiasi genital eksternal laki-
laki dimulai pada minggu ke 7
kehamilan dan selesai pada minggu
ke 16–17
• Minggu ke-7, genital tubercle akan
memanjang dan membentuk glans
pada laki-laki dan klitoris pada
perempuan
• Anterior dari membrana kloaka,
(membrana urogenitalia) akan
ruptur dan membentuk sinus.
• Genital fold akan membentuk sisi-
sisi dari sinus urogenitalia. Bila
genital fold gagal bersatu di atas
sinus urogenitalia, maka akan terjadi
hipospadia
DEFINISI

Berasal dari bahasa Yunani


“hypo”  di bawah
“spadon“  lubang

Hipospadia yaitu kelainan kongenital dimana muara uretra


terletak di ventral dan proksimal dari ujung penis.
EPIDEMIOLOGI

Studi di Asia menyebutkan


bahwa 27 (0,41%) bayi baru
lahir mengalami hipospadia
Berkisar 1:250 -1:300
kelahiran bayi.

RS Sanglah Bali ditemukan 53 kasus,


RS M. Djamil Padang ditemukan 44
kasus
ETIOLOGI

Faktor genetik  gen activating transcription


factor 3 (ATF-3), steroid 5-alpha reductase type
(SRD5A2), 17-β hydroxysteroid dehydrogenase
(HSD17B3), gen androgen receptor (AR-gene)

Faktor hormonal  DHT


(dihidrotestosteron)

Faktor lingkungan  Paparan Endocrine


Disrupting Chemicals (EDC)

Lain-lain  usia ibu hamil, BBLR, prematur


PATOFISIOLOGI
• Penile urethra terbentuk sebagai hasil penyatuan antara pinggiran medial dari
lipatan urethra endodermal. Penyatuan ini akan lengkap seutuhnya pada akhir
trimester pertama dimana proses ini akan bergerak dari ujung proksimal
mengarah ke distal.
• Pinggiran ektodermal dari lipatan urethra akan menyatu membentuk preputium.
• Gagalnya proses penyatuan dari lipatan urethra endodermal inilah yang akan
menyebabkan terjadinya hipospadia.
KLASIFIKASI
GEJALA KLINIS
• Masalah kosmetik  muara uretra pada bagian ventral penis

• Pembengkokan penis

• Pancaran urin yang lemah ketika berkemih

• Nyeri ketika ereksi

• Gangguan dalam berhubungan seksual


DIAGNOSIS
• Pemeriksaan fisik genitalia
• Inspeksi – dapat segera diketahui segera setelah bayi lahir.
sering dijumpai pada usia anak yang akan disirkumsisi (7-9
tahun).
TATALAKSANA
Membuat penis
tegak lurus
kembali

Reposisi muara
Menurunkan
urethra ke ujung
resiko komplikasi
penis

Merekonstruksi Membuat
penis menjadi neourethra yang
terlihat normal. adekuat dan lurus
Beberapa tahap operasi perlu dilakukan:

Chordectomy Urethroplasty Glansplasty

Kordektomi  usia bayi, untuk meluruskan penis


Rekonstruksi uretra usia 2-4 tahun. Neouretra biasanya dibuat dari kulit
preputium, penis, atau skrotum
Glansplasty sering diikuti dengan prepucioplasty
KOMPLIKASI
Komplikasi Dini Komplikasi Lanjutan
Perdarahan Fistula uretrokutaneus
Hematoma Stenosis meatal
Infeksi pada luka operasi Rekuren atau persisten chordae
Wound dehiscence Striktur uretra
Nekrosis kulit Balanitis xerotica obliterans
Infeksi saluran kemih Urethrocele
Retensi Urin Diventrikula uretra
PROGNOSIS
• Anak-anak dengan hipospadia memiliki masa puber dan pertumbuhan seks
sekunder yang normal.
• Penderita hipospadia memiliki fungsi testis dan androgen yang normal.
• Aktivitas seksual cukup memuaskan dan fertilitas tidak terpengaruh kecuali
penderita memiliki kelainan lain yang berkaitan.
BAB III
KESIMPULAN
KESIMPULAN
• Hypospadia adalah salah satu kelainan kelamin akibat penyatuan lipatan uretra
yang tidak sempurna dengan gambaran letak ostium urethra externa di sepanjang
permukaan anterior penis semenjak masa pertumbuhan janin/kongenital.
• Keluhan yang mungkin ditimbulkan adalah adanya pancaran urin yang lemah
ketika berkemih, nyeri ketika ereksi, dan gangguan dalam berhubungan seksual.
• Tatalaksana yang dapat dilakukan yaitu dengan chordectomy, uretroplasty,
glandplasty.
TERIMAKSIH

Anda mungkin juga menyukai