Anda di halaman 1dari 41

MANFAAT DAN KERUGIAN DARI COMPUTED TOMOGRAPHY POST-

MORTEM PADA PEMERIKSAAN FORENSIK EKSTERNAL (EE) :


STUDI RETROSPEKTIF PADA 145 KASUS

Luh Sonya Astana Putri


1702612230

Pembimbing
dr. Kunthi Yulianti, Sp.KF

DALAM RANGKA MENJALANI KEPANITERAAN KLINIK MADYA


BAGIAN ILMU KEDOKTERAN FORENSIK
DAN STUDI MEDIKOLEGAL
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA
2019
JURNAL
PENDAHULUAN
Pemeriksaan forensik bertujuan untuk
menetukan penyebab kematian namun
ketika tidak adanya kecurigaan pidana
maka pemeriksaan forensik terbatas pada
pemeriksaan luar. Sebagian
besar terjadi
pada
negara
berkembang
Di berbagai negara, otopsi minim
permintaan atau jarang dilakukan.

Namun ketika hanya dilakukan


pemeriksaan luar, risiko terjadinya
misdiagnosis terhitung signifikan.

Computed Tomography Post-mortem


(PMCT) telah secara rutin digunakan dalam
praktik forensik, terutama dalam membantu
menentukan penyebab kematian
Sebagian
besar terjadi
pada
negara
berkembang
TUJUAN
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
menentukan apakah hasil PMCT
memiliki pengaruh pada diagnosis akhir
forensik dan apa yang dapat diharapkan
oleh ahli patologi forensik dari PMCT
tergantung pada keadaan kematian.
JURNAL
MATERIAL DAN METODE
• Dari Januari 2014 hingga Juli 2015 atau selama 18
bulan, telah dilakukan 351 pemeriksaan luar di
departemen kedokteran forensik RS X di Perancis.
• Semua subjek di atas 18 tahun yang menjalani
PMCT tradisional sebelum pemeriksaan luar
jenazah.
Pada setiap kasus, PMCT tradisional dilakukan pada
mesin CT Discovery 750 (General Electric)
menggunakan protokol standar.
1. Pertama, dilakukan akuisisi volumetrik kepala
dan leher
2. Kedua, akuisisi thorako-abdominal dan pelvis,
termasuk ekstremitas atas dan bawah
Gambar CT direkonstruksi dengan ketebalan irisan 1
mm dengan menggunakan set data “jaringan lunak",
"tulang" dan "paru"
■ Pemindaian PMCT dianalisis oleh ahli radiologi
dengan rekonstruksi multiplanar pada
workstation pasca-pemrosesan (General Electric
ADW 4.6).
■ Ketika jenazah menjalani PMCT sebelum
pemeriksaan luar, ahli radiologi hanya
mengetahui dugaan kematian, menurut temuan
awal investigasi.
■ Untuk setiap kasus, ahli radiologi yang
bertanggung jawab membuat laporan deskriptif
untuk ahli patologi forensik, tanpa menentukan
penyebab kematian.
Pemeriksaan luar tubuh dilakukan oleh ahli patologi
forensik. Pada saat yang sama, dilakukan
pengumpulan sampel biologis (darah, urin, rambut,
vitreous humor) untuk analisis komponen
toksikologis yang potensial.
Bergantung pada keadaan saat kematian atau
temuan pada pemeriksaan luar dan PMCT, serta
analisis sampel toksikologis beberapa jenazah, dan
beberapa lagi telah menjalani otopsi komplementer
sebelumnya.
■ Ahli patologi forensik menentukan kemungkinan
penyebab kematian, dengan mempertimbangkan
temuan dari pemeriksaan luar, PMCT, analisis
toksikologis dan/atau otopsi.
■ Ahli patologi forensik juga memiliki akses ke hasil
tertentu dari pemeriksaan forensik
■ Dengan demikian kasus-kasus ini diklasifikasikan
dalam empat kelompok :
■ EE-/PMCT-
■ EE+/PMCT+
■ EE+/PMCT-
■ EE-/PMCT+
Hasil pengumpulan data dimasukkan dalam tabel
kontingensi, dan dampak PMCT pada kesimpulan
akhir diuji melalui uji chi square. Hasil analisis
dengan nilai p < 0,05 dianggap signifikan secara
statistik.
Tidak ada persetujuan yang diminta untuk penelitian
ini karena dilakukan secara retrospektif pada data
yang memiliki kode.
JURNAL
HASIL KASUS
KASUS ■ 75 Kasus dengan penyebab
kematian terkait dengan
• Kelompok studi berisi kekerasan

145 kasus, terdiri dari : ■ Pada 40 kasus, diidentifikasi


penyebab yang tidak disengaja
• 30 wanita, 118 pria atau cedera yang diderita
sendiri (penyebab traumatis),
yaitu : trauma berat dari
• Usia rata-rata 54,3 kecelakaan kendaraan
(kisaran, 18-94 tahun). bermotor atau jatuh dari tempat
tinggi (24 kasus), bunuh diri
dengan senjata (15 kasus),
satu bunuh diri pisau (1 kasus).
■ Kematian oleh karena asfiksia
mekanik terjadi pada 33 kasus,
yaitu : bunuh diri dengan cara
digantung (30 kasus),
tenggelam (3 kasus)
Pembahasan
■ Pada 40 kasus, lesi traumatis
ditemukan pada pemeriksaan
luar dan PMCT.
Pembahasan
■ Pada kasus gantung, PMCT positif menunjukkan lesi
osseocartilaginous servikal atau lesi tulang belakang 16
kasus, sedangkan pemeriksaan luar mengidentifikasi
kelainan (lesi kulit yang disebabkan oleh tali) untuk masing-
masing.
Pembahasan
■ Dalam 3 kasus tenggelam, PMCT memberikan informasi dalam
mengungkapkan temuan klasik yang mana adalah pengumpulan
cairan paranasal, pengisian trakea oleh cairan, ground glass
opacity di paru-paru dan distensi cairan gastroesofageal.
■ Dua subjek ditemukan terbakar sepenuhnya ditegakkan dengan
temuan informatif pada PMCT dan pemeriksaan luar.
■ Tujuh puluh kasus memiliki penyebab kematian non-trauma
(kematian alami atau keracunan). Dari kasus tersebut, 32 kasus
menunjukkan temuan pada pemeriksaan fisik dan PMCT yang
tidak spesifik. Di antara 32 kasus ini, 18 menjalani analisis
toksikologi, dari 15 kasus positif membuktikan kematian karena
mabuk.
■ Pada 4 kasus, ahli patologi forensik memutuskan penyebab
kematian alami spesifik yang berhubungan dengan temuan
pemeriksaan luar dan PMCT, yaitu 2 kasus karena perdarahan
saluran cerna pada varises esofagus yang pecah, 1 kasus
karena stroke hemoragik komplikata dan 1 kasus pneumonia
karena adanya sekresi purulen orofaringeal dan dikonfirmasi
pada PMCT, yang menunjukkan adanya konsolidasi pada lobus
paru
Pembahasan
■ Untuk 34 kasus lainnya,
penyebab kematian yang
diajukan oleh ahli forensik
patologi hanya pada temuan
PMCT yaitu 17 kasus
menunjukkan penanda yang
dianggap sebagai tanda risiko
kardiovaskular tinggi dan
kemungkinan menyebabkan
kematian mendadak karena
serangan jantung.
■ Untuk 32 kasus, baik PMCT
maupun pemeriksaan luar tidak
• PEMERIKSAAN LUAR mengungkapkan temuan yang
spesifik.
DAN KONFRONTASI ■ Untuk 65 kasus, pemeriksaan
PMCT luar dan PMCT menemukan
penyebab kematian yang sama
■ Pada 14 kasus, pemeriksaan
luar dapat menemukan
kelainan yang signifikan,
meskipun PMCT tidak spesifik
(semua kasus tersebut adalah
kasus gantung).
■ Untuk 34 mayat, penyebab
kematian hanya terlihat pada
temuan PMCT, meskipun
pemeriksaan luar tidak spesifik
(34 kasus tersebut dinyatakan
sebagai kematian alami).
Analisis statistik
mengkonfirmasi bahwa
temuan PMCT
memengaruhi diagnosis
akhir forensik dengan
nilai (p <0,001)
• 23% dari semua ■ Dalam kebanyakan kasus (45% dari
kasus yang diteliti semua kasus yang diteliti)

(34 kasus), ■ Penggunaan CT bermanfaat dalam dua


cara, yaitu diagnosis cepat dan dalam
mengkonfirmasi bahwa cedera yang
penggunaan PMCT ditemukan pada pemeriksaan luar cocok
dengan kondisi kematian. Misalnya,
saja dapat dalam kasus luka tembak,

mengungkapkan ■ Dalam penelitian ini, PMCT menunjukkan


sensitivitas yang sangat baik dalam
kelainan signifikan penilaian kasus trauma

yang membantu ■ 14 kasus kematian gantung (10% dari


semua kasus yang diteliti), pemeriksaan
untuk luar mengidentifikasi kelainan sementara
PMCT tidak meyakinkan.
mengkonfirmasi
kematian alamiah
• Penyakit Kardiovaskular Keracunan
Bagi kasus yang lain, Pada 32 kasus (sekitar 22%
PMCT tidak mengarah ke dari semua kasus yang
kesimpulan formal, tetapi diteliti), baik pemeriksaan
bisa menunjukkan kondisi luar dan PMCT tidak dapat
disimpulkan sehingga
patologis yang
kinerja PMCT terkait
memungkinkan ahli keracunan tidak terlalu
menarik kesimpulan signifikan,
• Penyakit Kardiovaskular Keracunan
Bagi kasus yang lain, Pada 32 kasus (sekitar 22%
PMCT tidak mengarah ke dari semua kasus yang
kesimpulan formal, tetapi diteliti), baik pemeriksaan
bisa menunjukkan kondisi luar dan PMCT tidak dapat
disimpulkan sehingga
patologis yang
kinerja PMCT terkait
memungkinkan ahli keracunan tidak terlalu
menarik kesimpulan signifikan,
Sebagian
besar terjadi
pada
negara
berkembang
KESIMPULAN
Sebagai kesimpulan, penelitian kami
mengkonfirmasi bahwa PMCT dapat
memberikan informasi untuk penentuan
akhir penyebab kematian ketika
pemeriksaan luar dilakukan
JURNAL
Sebagian
besar terjadi
pada
negara
berkembang
Rumusan Masalah
Apakah PMCT tradisional dapat memberikan
informasi lain yang tidak tersedia pada
pemeriksaan luar jenazah dan membantu
dalam mengungkap penyebab kematian.
Sebagian
besar terjadi
pada
negara
berkembang
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui apakah hasil PMCT
tradisional memiliki pengaruh pada diagnosis
akhir forensik dan apa yang dapat
diharapkan oleh ahli patologi forensik dari
PMCT bergantung dari kondisi kematian.
Sebagian
besar terjadi
pada
negara
berkembang
Sampel Penelitian
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian
ini adalah metode purposive sampling.
Metode purposive sampling yaitu pemilihan
sampel dengan menetapkan subjek yang
memenuhi kriteria penelitian berdasarkan
kurun waktu tertentu.
Sebagian
besar terjadi
pada
negara
berkembang
Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan yaitu
penelitian analitik retrospektif. Desain
penelitian ini adalah desain penelitian
potong lintang (cross sectional) dengan
pengambilan data hanya satu kali
Kesesuaian Metode
dengan Tujuan
Penelitian
Sebagian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini
besar terjadi
telah sesuai dengan tujuan penelitiannya pada
negara
berkembang

Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan
Metode Penelitian
untuk menentukan
Metode yang digunakan
Uji Analitik
dampak PMCT pada
diagnosis penyebab yaitu retrospektif cross
kematian pada konteks sectional pada data Data dimasukkan ke
pemeriksaan luar subjek diatas 18 tahun dalam tabel kontingensi
yang telah menjalani kemudian dievaluasi
PMCT tradisional luar di melalui analisis chi
RS X Perancis dari square
Januari 2014 hingga Juli
2015
Sebagian
besar terjadi
pada
negara
berkembang
Subyek Penelitian
• Penelitian ini adalah melibatkan 351
kasus yang telah dilakukan pemeriksaan
luar di Departemen Kedokteran Forensik
di RS X Perancis dari Januari 2014 hingga
Juli 2015.
• Kemudian dipilih berdasarkan kriteria
inklusi dan eksklusi sehingga didapatkan
145 subjek penelitian
Sebagian
besar terjadi
pada
negara
berkembang
Kriteria Inklusi dan
Eksklusi
• Kriteria inklusi dan eksklusi dari sampel penelitian ini
antara lain subjek penelitian berusia di atas 18 tahun
dan telah menjalani pemeriksaan luar dengan PMCT
tradisional sebagai tambahannya
Sebagian
besar terjadi
pada
negara
berkembang
Analisis Data
Penelitian
Hasil pengumpulan data dimasukkan dalam tabel
kontingensi 2x2, dan dampak PMCT pada kesimpulan
akhir diuji melalui uji chi square. Hasil analisis dengan
nilai p < 0,05 dianggap signifikan secara statistik.
Sebagian
besar terjadi
pada
negara
berkembang

Instrumen Penelitian
Penelitian ini menggunakan instrumen penelitian berupa
mesin CT Discovery 750 (General Electric) menggunakan
protokol standar. Pemindaian PMCT dianalisis oleh ahli
radiologi (2 dokter dengan 5 tahun pengalaman dalam
pencitraan untuk forensik) dengan rekonstruksi
multiplanar pada workstation pasca-pemrosesan (General
Electric ADW 4.6).
Pertama pada pemindaian
PMCT, dilakukan akuisisi
Gambar CT direkonstruksi
volumetrik kepala dan leher,
dan dideskripsikan oleh dua
thorako-abdominal dan
ahli radiologi.
pelvis, termasuk ekstremitas
atas dan bawah. Sebagian
besar terjadi
pada
negara
berkembang

Untuk pembacaan hasil CT


Pemeriksaan luar tubuh menggunakan grid evaluasi
dilakukan oleh ahli patologi dan mengelompokkan
forensik. Pada saat yang kembali semua temuan
sama, dilakukan PMCT yang relevan
pengumpulan sampel
biologis

Pembuatan grid itu disetujui Dengan demikian kasus-


oleh 2 ahli radiologi dan 5 kasus ini diklasifikasikan
ahli patologi forensik yang dalam empat kelompok : EE-
mengambil bagian dalam /PMCT- EE+/PMCT+,
penelitian ini EE+/PMCT- , EE-/PMCT+
■ Studi ini menunjukkan bahwa ■ Peneliti tidak mendapat
kombinasi PMCT dan diagnosis akhir yang
pemeriksaan luar memiliki dilakukan dengan
dampak yang signifikan analisis otopsi atau
terhadap diagnosis penyebab
kematian dimana otopsi mikroskopis.
belum diminta oleh pihak ■ PMCT tradisional hanya
yang berwajib atau alternatif
dari otopsi yang invasif bisa mengidentifikasi
faktor risiko
■ Dalam kasus-kasus pada kardiovaskular.
penelitian ini, penggunaan CT
secara cepat dan lengkap ■ Keterbatasan lain adalah
menilai cedera yang ditemukan penilaian terhadap
dengan kondisi kematian.
kinerja PMCT yang masih
■ PMCT menunjukkan bergantung pada laporan
sensitivitas yang sangat baik akhir ahli patologi
dalam penilaian kasus trauma, forensik
pada 3 kasus tenggelam,
Membantu pekerjaan
ahli patologi forensik
Aplikasi secara optimal

Penelitian mengintegrasikan PMCT


tradisional dengan
pemeriksaan luar tanpa
dilakukan otopsi.

Anda mungkin juga menyukai