TIM PENYUSUN:
PEMBIMBING:
parameter deteksi fisik. Namun, metode ini tidak memberikan PMI yang tepat.
memperkirakan PMI lebih akurat. Saat ini, istilah troponin dikenal di luar
spesifik untuk infark miokard atau kematian sel otot jantung. Mereka adalah
penanda yang sangat sensitif untuk mendeteksi semua jenis cedera miokard dan
dapat membedakan cedera miokard dan tulang. Selain itu, mereka adalah
misalnya, cTns, creatine kinase MB, dan N-terminal proBNP memainkan peran
dasar diagnosis tambahan untuk SCD. Dalam praktik klinis, infark miokard
cTnT dan cTnI secara khusus telah dipertimbangkan secara luas, dan bukti
Han dkk. menilai sensitivitas dan spesifisitas cTnT dalam pengenalan AMI
pada postmortem dan menemukan bahwa sementara cTn penanda sensitif, itu
tidak khusus sebagai alat analitik dalam diagnosis AMI pada pemeriksaan
postmortem.
Gampon dkk. Menggunakan, Sampel darah yang bisa diambil adalah dari
arteri femoralis, menghasilkan lebih sedikit positif palsu dan diagnosis yang
Remmer dkk. melihat temuan serum postmortem dan cTnT cairan perikardial
pada penyebab kematian yang berbeda dengan mengacu pada PMI dan CAD.
Mereka berasumsi bahwa menentukan cTnT dengan uji cairan perikardial yang
sangat sensitif dapat memberikan tes korelatif kepada ahli patologi hukum
cTns, yang dimaksudkan untuk digunakan pada serum yang diambil dari pasien
hidup.
menjadi fragmen yang lebih kecil seiring berjalannya waktu. Jika fragmentasi
ini terukur dan terukur, ini bisa menjadi indikator PMI yang andal. cTn
memiliki profil degradasi temporal yang khas setelah kematian, yang sangat
lebih rendah dari waktu ke waktu dan perubahan ini dipantau menggunakan uji
pada cTnI dan dapat digunakan untuk memberikan perkiraan PMI yang lebih
akurat
penelitian menunjukkan pola pita yang khas antara tubuh manusia, hubungan
pseudo-linier antara persentase cTnI yang terdegradasi, dan log waktu sejak
kematian (r > 0:95), dan pola degradasi pita kualitatif yang memungkinkan
jantung manusia standar dari PMI yang diketahui. Pola pita degradasi cTnI
B. ANALISI JURNAL
Troponin adalah molekul protein yang merupakan bagian dari otot rangka
dan otot jantung. Otot polos tidak memiliki troponin. Troponin merupakan
suatu kompleks yang terdiri dari 3 buah subunit, yaitu troponin I, troponin C,
dan troponin T yang memiliki fungsi berbeda dalam proses kontraksi otot.
merupakan serat protein tipis berbentuk filamen dari serat otot yang memegang
peranan dalam kontraksi otot bersama dengan aktin dan tropomiosin. Ada tiga
tipe Troponin yaitu I, T dan C yang terdapat pada segala jenis otot dan terlibat
dalam kontraksi otot. Sedangkan untuk otot jantung terdapat Troponin I dan T
kerusakan otot jantung yang selanjutnya dikenal dengan cTnI dan cTnT. Jika
terjadi kerusakan otot jantung, troponin banyak dilepaskan ke dalam darah dan
dapat diukur pada sirkulasi perifer sehingga troponin ini dapat digunakan
sebagai marker. Troponin adalah protein spesifik yang ditemukan dalam otot
molekul 18.000 dalton, berfungsi mengikat dan mendeteksi ion kalsium yang
salah satu dari tiga pilar kehidupan manusia yaitu gagalnya fungsi otak (central
nervous system) yang ditandai dengan keadaan koma, gagalnya fungsi jantung
mendadak sering dilakukan oleh dokter ahli forensik mengingat pada kasus
kematian wajar yang tidak terduga (sudden natural unexpected death), yaitu
suatu kematian yang disebabkan oleh karena penyakit alamiah bukan akibat
atheroslerosis koroner. 2
penunjang. 2
troponin yang telah dijelaskan pada jurnal diatas, karna troponin sendiri
jantung (terutama troponin I) di atas presentil 99 dari batas acuan atas yang
diikuti dengan salah satu patokan tambahan yaitu gejala iskemia, keberadaan
apparatus kontraktil otot bergaris, terdiri dari tiga subunit, yaitu troponin T (37
kDa), troponin I (24 kDa) dan troponin C (18 kDa). Iskemia miokard
intravaskular. 3
Dari tiga polipeptida tersebut, hanya bentuk troponin I (cTnI) dan troponin
T (cTnT) yang ditemukan di dalam sel-sel miokardium, tidak pada jenis otot
lain. cTnI dan cTnT dikeluarkan ke dalam sirkulasi setelah cedera miokardium.
Sel-sel otot rangka mensintesis molekul troponin yang secara antigenis berbeda
cedera terjadi dalam dua fase. Pertama, pada kerusakan awal beberapa troponin
jantung dengan cepat keluar dari sel-sel miokardium dan masuk ke dalam
sirkulasi bersama dengan CK-MB dan memuncak pada 4-8 jam. Dengan
tetapi kurang spesifik untuk cedera miokardium) dan troponin jantung (sangat
(cTnI) mulai meningkat tiga jam setelah terjadi jejas mencapai puncak dalam
waktu antara 12−24 jam dan tetap meningkat selama 5−7 hari. Kadar cTnI di
CKMB. Troponin I sangat khas terhadap jaringan otot jantung karena tidak
diekspresikan oleh jaringan lain dan tidak terdeteksi di orang yang sehat dan
kenaikan yang khas dan penurunan bertahap yang berhubungan dengan gejala-
gejala iskemik atau perubahan EKG harus didiagnosis dengan pasti telah
khusus mereka, troponin jantung sangat sensitif, dengan deteksi tinggi yang
menjadi meningkat dalam darah dalam waktu 3 atau 4 jam setelah cedera dan
dapat tetap tinggi selama 1-2 minggu setelah serangan jantung. Pengujian ini
tidak terpengaruh oleh kerusakan otot lain, sehingga suntikan, kecelakaan, dan
samping itu, pemeriksaan fisik, riwayat klinis, dan EKG juga penting.
Beberapa orang yang memiliki serangan jantung bisa saja memiliki kadar
Penting untuk dicatat bahwa troponin jantung adalah penanda dari semua
kerusakan otot jantung, bukan hanya infark miokard. Kondisi lain yang
langsung atau tidak langsung mengakibatkan kerusakan otot jantung juga bisa
otot jantung. Troponin juga meningkat pada pasien dengan gagal jantung,
FK UI. Jakarta