Tim Pelaksana :
(Taruli Rohana Sinaga, SP, MKMs) (Ns. Amila, M.Kep., Sp.Kep, MB)
NIDN:0116107103 NIDN. 0221017602
Menyetujui,
Ketua LPPM
(Evarina Sembiring,SST,M.Kes)
NIDN:0130096301
RINGKASAN
Stroke berada di urutan ketiga sebagai penyebab kematian di dunia setelah jantung dan kanker, selain
itu stroke juga merupakan penyebab kecacatan jangka panjang nomor satu di dunia. Wanita memiliki
resiko tinggi terjadinya stroke karena kehamilan, penggunaan kontrasepsi oral. Atrial fibrillasi
meningkatkan risiko stroke diantara wanita diatas usia 75 tahun sebanyak 20%. Selain itu faktor-faktor
yang dapat dimodifikasi seperti hipertensi, DM, penyakit jantung, merokok, dislipidemia, obesitas,
sindrom metabolic meningkat seiring bertambahnya usia. Wanita memiliki keluaran paska stroke yang
kurang baik dibandingkan pria serta angka kematian yang lebih tinggi. Tujuan kegiatan pengabdian
kepada masyarakat adalah meningkatkan pengetahuan kelompok ibu pengajian tentang faktor risiko
stroke, mendemonstrasikan deteksi dini tanda-tanda stroke berdasarkan FAST dan mendukung
program pemerintah dalam penurunan faktor risiko stroke, pencegahan komplikasi dan kematian
stroke. Solusi permasalahan mitra adalah pemberian edukasi tentang metode FAST melalui booklet,
leaflet dan video tentang stroke dan screening FAST, pemeriksaan kesehatan kepada
keluarga/masyarakat untuk mengidentifikasi faktor risiko hipertensi/ stroke, seperti pemeriksaan
tekanan darah, gula darah, kolesterol, berat badan/IMT, memberikan pelatihan kepada peserta ibu
pengajian/keluarga/kader kesehatan cara menilai faktor risiko dan deteksi tanda dan gejala stroke,
pemberdayaan kader kesehatan sebagai sarana promosi untuk meningkatkan pengetahuan dan
perubahan perilaku dalam deteksi stroke dan modifikasi gaya hidup. American Heart Association
(AHA) dan American Stroke Association (ASA) menerbitkan rekomendasi baru pada tahun 2013
untuk pengelolaan awal stroke akut, salah satunya dengan pendidikan stroke untuk mencegah
kecacatan dan kematian pada stroke. Keterlambatan pertolongan fase prehospital harus dihindari
dengan pengenalan keluhan dan gejala stroke bagi pasien dan orang terdekat. Pada setiap kesempatan
pengetahuan mengenai keluhan stroke yang memiliki faktor risiko tinggi seperti hipertensi, diabetes
mellitus, atrial fibrilasi dan lain-lain harus disebarluaskan. Metode FAST merupakan salah satu
identifikasi termudah mengenal tanda dan gejala awal stroke. Peningkatan pengetahuan dalam
pencegahan faktor risiko stroke ditargetkan terjadi perubahan perilaku dan meningkatkan pola hidup
sehat untuk mencegah hipertensi/stroke. Pengetahuan yang baik tentang FAST, diharapkan keluarga
dan masyarakat memiliki kesadaran untuk segera membawa pasien ke rumah sakit, karena gold period
untuk penanganan pasien stroke adalah 3 jam dan time is brain. Luaran kegiatan pengabdian
masyarakat ini adalah jurnal pengabdian kepada masyarakat terakreditasi nasional SINTA 3-6.
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Analisis Situasi …………………………………………………. 1
1.2 Tujuan Pengabdian kepada Masyarakat ……………………….
1.3 Manfaat Pengabdian kepada Masyarakat ……………………..
BAB II. SOLUSI PERMASALAHAN MITRA 4
2.1 Permasalahan Mitra ……………………………………………
2.2 Solusi Permasalahan Mitra …………………………………….
BAB III. METODE PELAKSANAAN 8
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN …………………………………..
4.1 Hasil ……………………………………………………………
4.2 Pembahasan ……………………………………………………
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ……………………………………
5.1 Kesimpulan …………………………………………………….
5.2 Saran …………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan segala puji syukur kehadirat Tuhan yang maha Esa, yang selalu
melimpahkan rahmat dan karunia Nya sehingga kami bisa menyelesaikan laporan
pengabdian kepada masyarakat (PKM) “Pemeriksaan Faktor Risiko Stroke dan
Deteksi Dini Pre Hospital Stroke di pada Kelompok Ibu PKK Medan ”.
Dalam penyusunan laporan PKM ini, kami mendapat banyak bantuan dan bimbingan
dari berbagai pihak. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. Ivan Elizabeth Purba, M.Kes selaku Rektor universitas Sari Mutiara Indonesia
2. Taruli Rohana Sinaga, SP, MKM, selaku Dekan Fakultas Farmasi dan Ilmu
Kesehatan Universitas Sari Mutara Indonesia Medan.
3. Evarina Sembiring, SST., M.Kes, selaku Ketua LPPM Universitas Sari Mutiara
Indonesia.
4. Ns. Rinco Siregar, S.Kep, MNS selaku Ketua Program Studi Ners Fakultas
Farmasi dan Ilmu Kesehatan Universitas Sari Mutara Indonesia Medan.
5. Bapak Ponidi selaku Kepala Lingkungan III Kelurahan Dwikora Helvetia Medan.
6. Seluruh pihak yang membantu dalam penyusunan laporan pengabdian kepada
masyarakat.
Tim Pelaksana
BAB I
PENDAHULUAN
a. Faktor risiko stroke seperti bertambahnya usia, angka harapan hidup perempuan lebih
lama dibanding laki-laki. Risiko lebih tinggi pada wanita karena kehamilan,
penggunaan kontrasepsi oral. Atrial fibrillasi meningkatkan risiko stroke diantara
wanita diatas usia 75 tahun sebanyak 20%. Selain itu faktor-faktor yang dapat
dimodifikasi seperti hipertensi, DM, penyakit jantung, merokok, dislipidemia,
obesitas, sindrom metabolic meningkat seiring bertambahnya usia. Wanita juga
memiliki keluaran paska stroke yang kurang baik dibandingkan pria serta angka
kematian yang lebih tinggi.
b. Kurangnya kesadaran keluarga/masyarakat untuk mengenali tanda dan gejala dari
stroke, sehingga pasien stroke terlambat mendapat pertolongan medis. Sebagian besar
kasus stroke terjadi di rumah dan pasien dibawa ke Rumah Sakit dalam waktu lebih
dari 5 jam. Keadaan ini dapat meningkatkan kecacatan dan kematian pasien.
c. Pengetahuan masyarakat mengenali faktor risiko stroke, tanda dan gejala stroke dan
modifikasi gaya hidup untuk mencegah stroke masih rendah.
d. Belum memadai upaya dari Dinas Kesehatan, Pusat Kesehatan Masyarakat dan
Fasilitas pelayanan kesehatan dalam melakukan sosialisasi/informasi tentang deteksi
dini stroke, faktor risiko dan modifikasi gaya hidup untuk mencegah stroke primer dan
sekunder.
Pendidikan kesehatan merupakan kunci sukses dalam modifikasi faktor risiko dan
perubahan gaya hidup. Edukasi merupakan intervensi yang sangat efektif dalam
meningkatkan pengetahuan klien (ANA, 1991 dalam Craven, 2007). Diperkirakan sekitar
85% dari semua kejadian stroke dapat dicegah dengan mengendalikan faktor risiko yang
dapat diubah (Feigin, 2006). Keterlibatan keluarga sangat penting dalam tahap
memodifikasi gaya hidup, pengobatan dan rehabilitasi jangka panjang, karena keluargalah
yang paling mengetahui kondisi kesehatan pasien dan menjadi bagian penting dalam
proses pemulihan.
Metode kegiatan pengabdian masyarakat yang akan dilaksanakan dapat dilihat pada tabel
di bawah ini:
Tabel 3.1 Metode Pelaksanaan
No Kegiatan Metode Waktu Tempat Hasil
1. Edukasi kesehatan Metode ceramah dilakukan pada saat pemberian Agustus Peningkatan pengetahuan
tentang konsep materi dengan menggunakan power point, handout 2018 ibu pengajian/keluarga/
stroke, faktor risiko, materi, booklet, leaflet, poster dan alat peraga kader kesehatan dalam
pengelolaan faktor berupa phantom dan pemutaran video. Metode deteksi dini faktor risiko,
risiko/modifikasi tanya jawab dilakukan pada saat pemberian materi.
sehingga terjadi perubahan
gaya hidup, deteksi Hal ini dilakukan untuk mengetahui respon pasien,
dini stroke keluarga dan kader kesehatan yang mengikuti
perilaku dalam gaya hidup
pelatihan terhadap materi yang diberikan.
Pemutaran video bertujuan untuk memudahkan dan
memberikan pemahaman lebih terhadap materi
pelatihan kepada peserta pelatihan.
4.1 Hasil
Kegiatan pengabdian diikuti diikuti oleh ibu peserta dan kader kesehatan Universitas
Sari Mutiara Indonesia. Antusias peserta dalam kegiatan ini sangat tinggi dibuktikan dengan
banyaknya pertanyaan dari peserta. Kegiatan berjalan lancar dan dimulai dengan sambutan
Kepala Lingkungan III Kelurahan Dwikora, Badan Narkotika Sumatera Utara. Peserta juga
diminta untuk mengisi kuisioner meliputi usia, pekerjaan, pendidikan, tinggi badan dan berat
badan, riwayat penggunaan kontrasepsi oral, riwayat stroke, merokok, kebiasaan minum kopi,
olahraga.
4.2 Pembahasan
a. Usia
Berdasarkan hasil pemeriksaan, mayoritas responden berusia 31-40 tahun (54,54%).
Menurut National Stroke Association sekitar 15% dari seluruh stroke iskemik terjadi
pada usia muda dan remaja. Beberapa penelitian menunjukkan peningkatan stroke
pada wanita lebih muda pada usia 45 tahun yang mengalami migraine disertai aura,
perokok dan yang menggunakan kontrasepsi hormonal (Schurks et al, 2009).
Diperkirakan 10% stoke pada usia muda terjadi dibawah usia 50 tahun., Pada dekade
yang lalu didapatkan 44% kelompok usia muda di Amerika dirawat di rumah sakit
karena stroke. Peneliti menyatakan peningkatan ini dapat terjadi karena adanya
obesitas yang berhubungan gaya hidup sehingga meningkatkan faktor risiko seperti
hipertensi, diabetes dan kolesterol. Merokok, minum alcohol, kurang aktivitas
merupakan faktor risiko stroke.
b. Pendidikan Terakhir
Berdasarkan hasil pemeriksaan didapatkan mayoritas responden memiliki pendidikan
terakhir perguruan tinggi (86,36%). Pendidikan adalah suatu upaya untuk merubah
perilaku seseorang, termasuk perilaku kesehatan untuk mencegah terjadinya stroke,
membuat keputusan untuk perawatan kesehatan dan keterampilan memecahkan
masalah. Banyak hasil penelitian menjelaskan bahwa pendidikan rendah dikaitkan
dengan peningkatan risiko stroke pada pria dan wanita. Pengetahuan tentang risiko
stroke dan gejala awal sangat penting untuk meminimalkan keterlambatan kedatangan
di rumah sakit dan memaksimalkan pengobatan yang efektif. Menurut Pinzon (2010)
faktor yang mempengaruhi keterlambatan membawa pasien stroke datang ke rumah
sakit (golden hour) adalah pengetahuan, tingkat pendidikan, persepsi, transportasi dan
ekonomi.
c. IMT
Berdasarkan hasil pemeriksaan mayoritas didapatkan IMT sebesar 18,5-22,9 kg/m2
sebanyak 40,91% yang diklasifikasikan IMT normal (18,5-25,0). Indeks Massa tubuh
merupakan salah satu indikator yang paling tepat untuk menentukan status gizi pada
seseorang. Seseorang dikatakan Overweight dan obesitas, bila IMT >25,0. Overweight
dan obesitas merupakan faktor risiko terhadap bermacam-macam penyakit seperti
penyakit jantung coroner, hipertensi, DM tipe 2, osteoarthritis dan kanker jenis
tertentu. Penelitian sebelumnya menjelaskan bahwa obesitas mempengaruhi tekanan
darah tinggi, diabetes dan hiperkolesterolemia yang meningkatkan risiko stroke.
Namun hasil penelitian Pramudita & Setyopranoto (2014) menjelaskan bahwa IMT
bukan merupakan faktor risiko stroke, tetapi Diabetes Mellitus dan hipertensi
merupakan faktor risiko stroke. Wanita usia subur umur 25-49 tahun yang memiliki
IMT ≥ 25 kg/m2 memiliki peluang 1,91 kali untuk hipertensi (Kristina, Pangaribuan &
Bisara, 2015).
d. Penggunaan Pil KB
Hasil pemeriksaan menunjukkan mayoritas responden tidak menggunakan pil KB (77,
27%). Penggunaan kontasepsi oral menyebabkan perubahan pada sistem darah. Hasil
penelitian Sujiwa (2014) menunjukkan hubungan kontrasepsi oral dengan insiden
stroke iskemik (OR=4,394; CI 95%=1,709-11,295). Kontrasepsi oral yang
mengandung 20-50μg etinilestradiol dan levonorgestrel dapat menimbulkan efek
tromboemboli. Tromboemboli terjadi akibat perubahan faktor pembekuan,
meningkatkan koagulasi dan memodifikasi fungsi trombosit (Edmory, 2013). Apabila
tromboemboli tersebut terlepas dan menyumbat di pembuluh darah otak, maka aliran
darah ke otak akan berkurang atau terhenti sehingga pasokan oksigen dan nutrisi ke
otak akan menurun, maka terjadilah infark serebral (Misbach, 2011).
e. Merokok
Hasil pemeriksaan menunjukkan mayoritas responden tidak merokok (90,91%).
Beberapa hasil penelitian sebelumnya telah menjelaskan bahwa ada hubungan
merokok dengan risiko stroke dibandingkan dengan bukan perokok. Selain itu ada
hubungan dosis antara status merokok dengan risiko stroke. Merokok memiliki
hubungan dengan faktor inflamasi yang berperan penting dalam proses pathogenesis
stroke. Risiko tersebut meningkat sebesar 12% untuk setiap penambahan 5 batang
rokok per hari. Namun, perokok pasif juga meningkatkan risiko stroke.
Konsekuensinya orang yang tinggal di lingkungan dengan perokok juga harus
diperhatikan. Mekanisme perokok pasif dapat meningkatkan risiko stroke telah
dilaporkan dalam banyak penelitian. Perokok pasif dapat meningkatkan aterosklerosis
karotis dan tingkat homocysteine (Rehill, 2006), fibrinogen, dan oxidized low-density
lipoprotein cholesterol (kolesterol lipoprotein densitas rendah teroksidasi) dapat
meningkat dengan merokok (Hackshaw, 2018; Panagiotakos et al, 2004).
g. Riwayat stroke
Hasil pemeriksaan menunjukkan mayoritas responden tidak memiliki riwayat stroke
(90,91%). Stroke digambarkan sebagai perubahan neurologi disebabkan oleh
gangguan suplai darah ke otak. Wanita memiliki usia harapan hidup yang lebih tinggi
daripada pria sehingga memiliki insiden stroke lebih tinggi dan dampak negatif stroke.
Laki-laki dan wanita memiliki risiko stroke yang hampir sama seperti wajah tidak
simetris, lengan lemah, dan kesulitan bicara. Gejala lain seperti gangguan penglihatan
pada satu atau kedua mata dan masalah keseimbangan atau koordinasi. Gejala
tambahan lain pada wanita adalah kelemahan umum, disorientasi atau gangguan
memori, fatigue, mual atau muntah. Stroke berulang merupakan salah satu komplikasi
yang paling sering terjadi setelah pasien pulang dari rumah sakit. Orang yang
mengalami serangan stroke lebih mudah terkena serangan ulang stroke dan
dampaknya lebih parah dari serangan pertama dimana angka kematian dan kecacatan
lebih tinggi. Walaupun hasil pemeriksaan menunjukkan tidak ada riwayat stroke,
namun mayoritas responden tidak melakukan olahraga. Sebuah meta-analisis dari 23
penelitian menemukan bahwa aktivitas tingkat sedang dan tinggi dikaitkan dengan
penurunan risiko stroke total serta stroke iskemik dan hemoragik (Lee, Folsom &
Blair, 2003).
h. Olahraga
Hasil pemeriksaan menunjukkan mayoritas responden tidak melakukan aktivitas
olahraga (68,18%). Faktor risiko stroke yang dimodifikasi meliputi hipertensi, DM,
dislipidemia, obesitas dan distribusi lemak tubuh, merokok, atrial fibrilasi, penyakit
jantung dan kurang aktivitas fisik. Sebuah studi menunjukkan bahwa 90,5% dari
beban stroke secara global disebabkan oleh faktor risiko yang dapat dimodifikasi,
termasuk 74.2% diantaranya berhubungan dengan gaya hidup (misal merokok, diet
yang salah, aktivitas fisik yang rendah (Feigin et al, 2016).
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dapat terlaksana dengan lancar dan
berhasil atas partisipasi dari tim pelaksana. Hasil kuisioner pengabdian didapatkan mayoritas
responden berusia 31-40 tahun (54,54%), pendidikan terakhir perguruan tinggi (86,36%),
IMT sebesar 18,5-22,9 kg/m2 (40,91%), tidak menggunakan pil KB (77, 27%), tidak merokok
(90,91%), tidak merokok (90,91%), tidak minum kopi (59,09%) dan mayoritas tidak
melakukan aktivitas olahraga (68,18%).
5.2 Saran
Masyarakat yang hadir sangat puas dan meminta agar kegiatan penyuluhan kesehatan
dan pemeriksaan kolesterol, kadar gula darah, asam urat dapat dilaksanakan juga oleh tim
pelaksana karena hal ini sangat membantu ibu-ibu untuk menjaga kesehatan. Setelah kegiatan
dilakukan, pengetahuan peserta meningkat dan peserta memahami perlunya pencegahan dan
deteksi dini faktor risiko stroke.
DAFTAR PUSTAKA
Arboix, A. Cardiovascular risk factors for acute stroke: Risk profiles in the different subtypes
of ischemic stroke. World Journal of Clinical Cases: WJCC, 3(5), 418, 2015.
Dharmawita, D. Angka Kejadian Stroke Berdasarkan Usia Dan Jenis Kelamin Pada Stoke
Hemoragik Dan Non-Hemoragik Di Instalasi Rawat Inap Neurologi RSUD Dr. H. Abdul
Moeloek Tahun 2014. Jurnal Medika Malahayati, 2(4), 157-163, 2015.
Edmory Pil Kontrasepsi Sebabkan Pembekuan, Cacat dan Kematian. Diakses melalui
http://m.medicalera.com/3/26171/pil-kontrasepsi-sebabkan-pembekuandarah-cacat-dan-
kematian, 2013.
Khairani, A., & Sitorus, F. GAMBARAN STROKE PADA WANITA DI RSUPN CIPTO
MANGUNKUSUMO. Neurona (Majalah Kedokteran Neuro Sains Perhimpunan Dokter
Spesialis Saraf Indonesia), 28(1), 2010.
Kim, B., Nam, Y., Kim, J., Choi, H., & Won, C. Coffee consumption and stroke risk: a meta-
analysis of epidemiologic studies. Korean journal of family medicine, 33(6), 356, 2012.
Kristina, K., Pangaribuan, L., & Bisara, D. Hubungan Index Massa Tubuh dengan Hipertensi
pada Wanita Usia Subur (Analisis Data Riskesdas 2013). Indonesian Journal of
Reproductive Health, 6(2), 117-127, 2015.
Lee, C. D., Folsom, A. R., & Blair, S. N. Physical activity and stroke risk: a meta-
analysis. Stroke, 34(10), 2475-2481, 2003.
Nastiti, D. Gambaran faktor risiko kejadian stroke pada pasien stroke rawat inap di rumah
sakit Krakatau Medika tahun 2011. Universitas Indonesia Depok, 2012.
Panagiotakos, D. B., Pitsavos, C., Chrysohoou, C., Skoumas, J., Masoura, C., Toutouzas, P.,
& Stefanadis, C. Effect of exposure to secondhand smoke on markers of inflammation:
the ATTICA study. The American journal of medicine, 116(3), 145-150, 2004.
Pinzon, R., Asanti, Lakasmi, Sugianto, Widyo, et al. Awas stroke: pengertian, gejala,
tindakan, perawatan & pencegahan. Yogyakarta: Penerbit ANDI, 2010.
PRAMUDITA, A., & Setyopranoto, I. Peningkatan Indeks Massa Tubuh> 25 Sebagai Faktor
Risiko Kejadian Stroke (Doctoral dissertation, [Yogyakarta]: Universitas Gadjah Mada),
2014.
Rehill, N., Beck, C. R., Yeo, K. R., & Yeo, W. W. The effect of chronic tobacco smoking on
arterial stiffness. British journal of clinical pharmacology, 61(6), 767-773,2006.
Sokrab., & Hasan. Awarness of Stroke and Knowledge of its Warning Signs and Risk Factor
in a Developing Country, 2014.
Schurks, M., Rist, P. M., Bigal, M. E., Buring, J. E., Lipton, R. B., & Kurth, T. Migraine and
cardiovascular disease: systematic review and meta-analysis. BMJ 339: b3914, 2009.
Kepada Yth :
Ketua LPPM Universitas Sari Mutiara Indonesia
Di - Tempat
Sehubungan dengan pelaksanaan Tri Dharma perguruan Tinggi, maka sebagai dosen
kami mengusulkan untuk mengadakan pengabdian kepada masyarakat sebagai berikut:
1. Judul Pengabdian kepada Masyarakat : Pemeriksaan Faktor Resiko Stroke Dan
Deteksi Dini Pre-Hospital Stroke pada Kelompok Ibu PKK Medan
2. Waktu : Jumat, 10 Agustus 2018
3. Ketua Pelaksana
a. Nama : Ns. Amila, M.Kep., Sp.Kep.MB
b. NIDN : 0221017602
c. Jabatan Fungsional/Golongan : Lektor 300/III
4. Program Studi : Ners
5. Anggota Pelaksana I
a. Nama Anggota I/NIDN : Ns. Bunga Theresia, M.Kep/ 0221017602
b. Program Studi : Ilmu Keperawatan
c. Jabatan Fungsional : Asisten Ahli/IIIb
6. Mahasiswa Ners yang terlibat
a. Nama Mahasiswa I/NIM : Arniat Siswi Nazara/18020400
b. Nama Mahasiswa II/NIM : Benedicta Sarni Telaumbanua/180204002
c. Nama Mahasiswa III/NIM : Elfrida Amazihono/180204003
Demikian surat keterangan ini kami sampaikan untuk dipergunakan sebagaimana mestinya,
Diketahui
Dekan
SURAT TUGAS
No:347/01/06/B/USM/VIII/2018
Untuk turut serta dalam pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat atas nama:
Demikiaan kami sampaikan atas perhatian dan kerjasama yang baik kami ucapkan terima kasih.
Kepada Yth:
Kepala Lingkungan III Kelurahan Dwikora
Di
Medan
Dengan Hormat,
Dalam rangka pelaksanaan Tri Dharma bagi Dosen Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di bidang
Pengabdian kepada Masyarakat di lingkungan Universitas Sari Mutiara Indonesia tahun 2018,
maka dengan ini kami sampaikan bahwa:
Ketua
Nama/NIDN : Ns. Amila, M.Kep, Sp.Kep, MB/ 0221017602
Program Studi : Ners
Anggota
1. Nama / NIDN : Bunga Theresia Purba, M.Kep/0127098801
Program Studi : Ners
Judul Pemeriksaan Faktor Resiko Stroke Dan Deteksi Dini Pre-Hospital
: Stroke pada Kelompok Ibu PKK Medan
Waktu : Jumat, 10 Agustus 2018
Sehubungan dengan hal tersebut kami mohon diberi izin kepada nama-nama tersebut di atas
untuk melakukan Pengabdian kepada Masyarakat pada Kelompok Ibu PKK Medan
Demikian kami sampaikan atas perhatian dan kerjasama yang baik kami ucapkan terima kasih.
Hormat Kami,
Ketua LPPM
Evarina Sembiring,SST,M.Kes
NIDN:0130096301
Medan, 08 Agustus 2018
Nomor : 076//Lk III/MH/VIII/2018
Lamp : -
Hal : Pelaksanaan Kegiatan
Kepada Yth,
Ketua LPPM USM Indonesia
Di
Tempat
Dengan Hormat,
Sehubungan dengan surat dari Ketua LPPM USM Indonesia Nomor : 175/H//LPPM-
USM/VIII/2018 tanggal 08 Agustus 2018 perihal Permohonan izin melaksanakan
pengabdian kepada masyarakat.
Benar telah melaksanakan Pemeriksaan Faktor Risiko Stroke Dan Deteksi Dini Pre
Hospital Stroke di Lingkungan III Kelurahan Dwikora Medan Helvetia.
Demikian hal ini saya beritahukan atas kerja sama yang baik saya ucapkan terima kasih.
DOKUMENTASI KEGIATAN
s