Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

PEMERIKSAAN FAKTOR RISIKO STROKE DAN DETEKSI DINI PRE


HOSPITAL STROKE PADA KELOMPOK IBU PKK DI
LINGKUNGAN III HELVETIA MEDAN

Tim Pelaksana :

Nama Ketua : Ns. Amila, M.Kep., Sp.Kep. MB (0221017602)


Nama Anggota : Ns. Bunga Theresia Purba M.Kep (0127098801)

Nama Mahasiswa : 1. Arniat Siswi Nazara (18020400)


2. Benedicta Sarni Telaumbanua (180204002)
3. Elfrida Amazihono (180204003)

FAKULTAS FARMASI DAN ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA
TAHUN 2018
HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT

1. Judul : Pemeriksaan Faktor Resiko Stroke Dan Deteksi Dini


Pre-Hospital Stroke pada Kelompok Ibu PKK Medan
2. Ketua Pelaksana
1) Nama/NIDN : Ns. Amila, M.Kep., Sp.Kep.MB/0221017602
2) Jabatan Fungsional/Golongan : Lektor/IIIc
3) Program Studi : Ilmu Keperawatan
3. Anggota Pelaksana I
1) Nama Anggota I/NIDN : Ns. Bunga Theresia Purba, M.Kep /0127098801
2) Program Studi : Ilmu Keperawatan
3) Jabatan Fungsional : Asisten Ahli/IIIb
4. Mahasiswa yang terlibat
1) Nama Mahasiswa I/NIM : Arniat Siswi Nazara (18020400)
Program Studi : Ners
2) Nama Mahasiswa II/NIM : Benedicta Sarni Telaumbanua (180204002)
Program Studi : Ners
3) Nama Mahasiswa III/NIM : Elfrida Amazihono (180204003)
Program Studi : Ners
5. Sumber Dana : Universitas Sari Mutiara Indonesia
6. Jangka waktu Pelaksanaan : Agustus 2018
7. Biaya Total : Rp 3.750.000

Mengetahui, Medan, 10 Agustus 2018


Dekan Ketua Pelaksana

(Taruli Rohana Sinaga, SP, MKMs) (Ns. Amila, M.Kep., Sp.Kep, MB)
NIDN:0116107103 NIDN. 0221017602

Menyetujui,
Ketua LPPM

(Evarina Sembiring,SST,M.Kes)
NIDN:0130096301
RINGKASAN

Stroke berada di urutan ketiga sebagai penyebab kematian di dunia setelah jantung dan kanker, selain
itu stroke juga merupakan penyebab kecacatan jangka panjang nomor satu di dunia. Wanita memiliki
resiko tinggi terjadinya stroke karena kehamilan, penggunaan kontrasepsi oral. Atrial fibrillasi
meningkatkan risiko stroke diantara wanita diatas usia 75 tahun sebanyak 20%. Selain itu faktor-faktor
yang dapat dimodifikasi seperti hipertensi, DM, penyakit jantung, merokok, dislipidemia, obesitas,
sindrom metabolic meningkat seiring bertambahnya usia. Wanita memiliki keluaran paska stroke yang
kurang baik dibandingkan pria serta angka kematian yang lebih tinggi. Tujuan kegiatan pengabdian
kepada masyarakat adalah meningkatkan pengetahuan kelompok ibu pengajian tentang faktor risiko
stroke, mendemonstrasikan deteksi dini tanda-tanda stroke berdasarkan FAST dan mendukung
program pemerintah dalam penurunan faktor risiko stroke, pencegahan komplikasi dan kematian
stroke. Solusi permasalahan mitra adalah pemberian edukasi tentang metode FAST melalui booklet,
leaflet dan video tentang stroke dan screening FAST, pemeriksaan kesehatan kepada
keluarga/masyarakat untuk mengidentifikasi faktor risiko hipertensi/ stroke, seperti pemeriksaan
tekanan darah, gula darah, kolesterol, berat badan/IMT, memberikan pelatihan kepada peserta ibu
pengajian/keluarga/kader kesehatan cara menilai faktor risiko dan deteksi tanda dan gejala stroke,
pemberdayaan kader kesehatan sebagai sarana promosi untuk meningkatkan pengetahuan dan
perubahan perilaku dalam deteksi stroke dan modifikasi gaya hidup. American Heart Association
(AHA) dan American Stroke Association (ASA) menerbitkan rekomendasi baru pada tahun 2013
untuk pengelolaan awal stroke akut, salah satunya dengan pendidikan stroke untuk mencegah
kecacatan dan kematian pada stroke. Keterlambatan pertolongan fase prehospital harus dihindari
dengan pengenalan keluhan dan gejala stroke bagi pasien dan orang terdekat. Pada setiap kesempatan
pengetahuan mengenai keluhan stroke yang memiliki faktor risiko tinggi seperti hipertensi, diabetes
mellitus, atrial fibrilasi dan lain-lain harus disebarluaskan. Metode FAST merupakan salah satu
identifikasi termudah mengenal tanda dan gejala awal stroke. Peningkatan pengetahuan dalam
pencegahan faktor risiko stroke ditargetkan terjadi perubahan perilaku dan meningkatkan pola hidup
sehat untuk mencegah hipertensi/stroke. Pengetahuan yang baik tentang FAST, diharapkan keluarga
dan masyarakat memiliki kesadaran untuk segera membawa pasien ke rumah sakit, karena gold period
untuk penanganan pasien stroke adalah 3 jam dan time is brain. Luaran kegiatan pengabdian
masyarakat ini adalah jurnal pengabdian kepada masyarakat terakreditasi nasional SINTA 3-6.

Kata kunci: Faktor risiko; stroke, wanita; deteksi, FAST


DAFTAR ISI

Halaman Sampul ……………………………………………………………. 1


Halaman Pengesahan Laporan ………………………………………………
Ringkasan …………………………………………………………………….
Kata Pengantar ……………………………………………………………….
Daftar Isi ……………………………………………………………………..

BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Analisis Situasi …………………………………………………. 1
1.2 Tujuan Pengabdian kepada Masyarakat ……………………….
1.3 Manfaat Pengabdian kepada Masyarakat ……………………..
BAB II. SOLUSI PERMASALAHAN MITRA 4
2.1 Permasalahan Mitra ……………………………………………
2.2 Solusi Permasalahan Mitra …………………………………….
BAB III. METODE PELAKSANAAN 8
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN …………………………………..
4.1 Hasil ……………………………………………………………
4.2 Pembahasan ……………………………………………………
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ……………………………………
5.1 Kesimpulan …………………………………………………….
5.2 Saran …………………………………………………………..

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan segala puji syukur kehadirat Tuhan yang maha Esa, yang selalu
melimpahkan rahmat dan karunia Nya sehingga kami bisa menyelesaikan laporan
pengabdian kepada masyarakat (PKM) “Pemeriksaan Faktor Risiko Stroke dan
Deteksi Dini Pre Hospital Stroke di pada Kelompok Ibu PKK Medan ”.

Dalam penyusunan laporan PKM ini, kami mendapat banyak bantuan dan bimbingan
dari berbagai pihak. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. Ivan Elizabeth Purba, M.Kes selaku Rektor universitas Sari Mutiara Indonesia
2. Taruli Rohana Sinaga, SP, MKM, selaku Dekan Fakultas Farmasi dan Ilmu
Kesehatan Universitas Sari Mutara Indonesia Medan.
3. Evarina Sembiring, SST., M.Kes, selaku Ketua LPPM Universitas Sari Mutiara
Indonesia.
4. Ns. Rinco Siregar, S.Kep, MNS selaku Ketua Program Studi Ners Fakultas
Farmasi dan Ilmu Kesehatan Universitas Sari Mutara Indonesia Medan.
5. Bapak Ponidi selaku Kepala Lingkungan III Kelurahan Dwikora Helvetia Medan.
6. Seluruh pihak yang membantu dalam penyusunan laporan pengabdian kepada
masyarakat.

Kami menyadari sepenuhnya, bahwa dalam penyusunan laporan pengabdian


kepada masyarakat ini masih terdapat banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan demi
kesempurnaan laporan kegiatan Pengabdian Masyarakat ini.

Medan, Agustus 2018

Tim Pelaksana
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Analisis Situasi


Stroke merupakan penyakit atau gangguan fungsional otak berupa kelumpuhan saraf
(defisit neurologik) akibat terhambatnya aliran darah ke otak secara mendadak dan akut yang
berlangsung lebih dari 24 jam, karena adanya perdarahan ataupun sumbatan pada bagian otak
yang dapat menyebabkan kematian. Stroke umumnya dikenal dua macam yaitu stroke
hemoragik disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah di otak sedangkan stroke non
hemoragik atau iskemik merupakan stroke yang terjadi jika aliran darah ke otak terhambat
atau tersumbat (Junaidi, 2011).
Tahun 2010 Stroke adalah penyebab terbesar keempat kematian di Inggris setelah
kanker, penyakit jantung dan penyakit pernapasan, menyebabkan hampir 50.000 kematian.
Stroke Association of United Kingdom mengemukakan bahwa ada sekitar 152.000 penderita
stroke setiap tahunnya. Di Inggris ada sekitar 1,1 juta penderita stroke. Kasus stroke pada
perempuan di Amerika dengan 55.000 wanita lebih banyak daripada pria setiap tahun atau
dua kali lebih banyak dari jumlah perempuan yang meninggal akibat kanker payudara.
RISKESDAS pada tahun 2013 didapatkan prevalensi penyakit stoke pada kelompok
yang didiagnosis oleh tenaga kesehatan serta yang didiagnosis tenaga kesehatan atau gejala
meningkat seiring dengan bertambahnya usia, adapun data statistiknya dari kelompok usia
terendah sampai tertinggi yaitu pada usia 15-24 tahun (0,2% dan 2,6%), usia 25-34 tahun
(0,6% dan 3,6%), usia 35-44 tahun (2,5% dan 6,4%), usia 45-54 tahun (10,4% dan 16,7%),
usia 55-64 (24,0% dan 33,0%), usia 65-74 tahun (33,2% dan 46,1%), dan usia ≥75 tahun
(43,1% dan 67,0%). Prevalensi stroke yang didiagnosis oleh tenaga kesehatan adalah sama
pada laki-laki dan perempuan. Stroke menyebabkan sekitar 7% dari kematian pada pria dan
10% kematian pada wanita. Berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan prevalensi stroke di
Sumatera Utara didapatkan sebesar 6,6% tahun 2013 meningkat menjadi 9,7% tahun 2018.
The National Stroke Association menyatakan bahwa risiko stroke meningkat seiring
dengan bertambahnya usia dan angka harapan hidup perempuan lebih lama dibanding laki-
laki. Perempuan berusia di atas 30 tahun yang merokok dan mengonsumsi kontrasepsi oral
dengan dosis yang tinggi memiliki risiko stroke 22 kali lebih besar dibanding laki-laki.
Dibandingkan laki-laki, perempuan lebih besar kemungkinannya untuk mengalami kecacatan
serius setelah stroke, sehingga The National Stroke Association memutuskan untuk
memprioritaskan pendidikan tentang faktor resiko dan perawatan darurat, khususnya untuk
perempuan. Pada beberapa penelitian dilaporkan bahwa wanita memiliki keluaran paska
stroke yang kurang baik dibandingkan pria serta angka kematian yang lebih tinggi (61%)
(Jamieson & Skliut 2009; Bushnell, 2008). Orang yang telah mengalami serangan stroke lebih
mudah terkena serangan ulang stroke dan dampaknya lebih parah dari serangan pertama
dimana angka kematian dan kecacatan lebih tinggi.
Risiko stroke lebih tinggi pada wanita karena kehamilan. Risiko stroke pada wanita
hamil adalah 21 per 100,000, risiko stroke tertinggi pada wanita selama semester ketiga dan
post partum, Preeklampsia – TD tinggi dapat berkembang selama kehamilan dan
meningkatkan risiko stroke di kemudian hari, migrain disertai aura dihubungkan dengan
stroke iskemia pada wanita lebih muda terutama jika wanita tersebut merokok atau
menggunakan kontrasepsi oral. Atrial fibrillasi meningkatkan risiko stroke diantara wanita
diatas usia 75 tahun sebanyak 20% (Anonim, 2020). Fluktuasi hormonal yang terjadi selama
masa hidup disertai beberapa kondisi premorbid dengan prevalensi yang lebih tinggi (contoh:
dan kehamilan) adalah faktor risiko stroke spesifik pada wanita. Demikian juga mengenai
pemakaian kontrasepsi oral menjadi faktor risiko stroke spesifik pada wanita (Jamieson &
Skliut, 2009).
Hasil penelitian Darmawita (2015) bahwa prevalensi stroke tertinggi Di Instalasi
Rawat Inap Neurologi RSUD Dr. H. Abdul Moeloek pada kelompok usia 45-54 tahun, stroke
hemoragik pada perempuan lebih banyak sebanyak 66 orang (56,4 %) dibanding laki-laki 51
orang (43,6 %). Stroke non-hemoragik tertinggi pada kelompok usia 55-64 tahun sebanyak
166 orang (31,9 %), laki-laki lebih banyak sebanyak 287 orang (55,2 %) dibanding
perempuan yaitu 233 orang (44,8 %). Pada periode pertengahan usia atau lebih, plak akan
cukup menyebabkan tanda-tanda atau gejala, pada laki-laki, yang meningkatkan risiko setelah
usia 45 tahun, sedangkan pada wanita, meningkatkan risiko setelah usia 55 tahun.5,17
Prevalensi stroke yang didiagnosis oleh tenaga kesehatan menurut usia dan jenis kelamin
adalah didapatkan laki-laki (6,1% dan 8,3%) dan perempuan (5,8% dan 8,3%) (Nastiti, 2011;
Irwanhura, 2011). Didukung hasil penelitian Dinati & Sastri (2013) dari 96 sampel rekam
medis, kejadian stroke pada perempuan lebih tinggi dibandingkan laki-laki, yaitu 52 orang
perempuan (54,17%) dan 44 orang laki-laki (45,83%). Beberapa hal tersebut menyebabkan
stroke pada wanita mulai mendapatkan perhatian khusus.
Metode terbaik untuk mengontrol beban stroke dan memenuhi tujuan global
penurunan 2% angka kematian stroke setiap tahun adalah pencegahan primer melalui deteksi
awal faktor risiko stroke (Strong, Mathers & Bonita, 2007). Faktor risiko stroke biasanya
dibagi menjadi faktor tidak dapat diubah (usia, jenis kelamin, etnik, berat badan rendah saat
lahir, dan penyakit yang diturunkan) dan faktor risiko yang dapat dimodifikasi (hipertensi,
DM, penyakit jantung, merokok, dislipidemia, obesitas, sindrom metabolik, menggunakan
kontrasepsi oral dan faktor lainnya (Arboix, 2015). Sebuah studi menunjukkan bahwa 90,5%
dari beban stroke secara global disebabkan oleh faktor risiko yang dapat dimodifikasi,
termasuk 74.2% diantaranya berhubungan dengan gaya hidup (misal merokok, diet yang
salah, aktivitas fisik yang rendah (Feigin et al, 2016).
Hasil penelitian Agustini, Khairani, Sitorus (2010) didapatkan 793 kasus stroke pada
wanita:(100 mg/dl (76-78%). Didapatkan pula hubungan bermakna antara faktor risiko stroke
dengan kelompok umur tertentu:penyakit jantung dan hipertensi lebih banyak pada kelompok
umur ≥55 tahun (OR=2,79;CI:1,46-5,35), (OR=1,80;CI:1,29-2,53). KB hormonal lebih
banyak pada kelompok umur <55 tahun (OR=1,93;CI:1,69-2,85).
Pendidikan kesehatan diarahkan untuk membantu pasien dan keluarganya melakukan
perawatan diri terhadap keluarga sendiri dan bertanggung jawab terhadap kesehatan mereka
sendiri. Pendidikan kesehatan ini dapat mencakup beberapa bidang, termasuk promosi
kesehatan dan pencegahan penyakit, masalah kesakitan/disabilitas dan dampaknya pada klien
dan keluarga.
Untuk itu perlu edukasi deteksi dini Pre Hospital Stroke dengan metode FAST,
pengendalian faktor risiko dan modifikasi gaya hidup, sehingga pasien gejala stroke segera
ditangani, derajat kecacatan dapat ditekan serendah mungkin dan kualitas hidup dapat
ditingkatkan. Metode FAST merupakan salah satu identifikasi termudah mengenal tanda dan
gejala awal stroke (National Stroke Foundation-Australia, 2011). FAST merupakan singkatan
dari istilah Face, Arms, Speech, Time yang dapat dinilai dari kesimetrisan wajah, kelumpuhan
anggota gerak, bicara tidak lancar, bila didapatkan tanda seperti itu segera bawa pasien ke
rumah sakit.
Istilah FAST diharapkan dapat membantu masyarakat dan keluarga untuk meningkatkan
kewaspadaan terhadap tanda awal serangan stroke (Stroke Association, 2010). Pengetahuan
yang baik tentang FAST, diharapkan keluarga dan masyarakat memiliki kesadaran untuk
segera membawa pasien ke rumah sakit, karena gold period untuk penanganan pasien stroke
adalah 3 jam dan time is brain. Selain itu pengetahuan tentang faktor risiko stroke dan
modifikasi gaya hidup dapat mencegah stroke primer dan sekunder.

1. 2 Tujuan Pengabdian Masyarakat


Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah:
a. Meningkatnya pengetahuan kelompok ibu pengajian tentang faktor risiko stroke
b. Mendemonstrasikan deteksi dini tanda-tanda stroke berdasarkan FAST
c. Mendukung program pemerintah dalam penurunan faktor risiko stroke, pencegahan
komplikasi dan kematian stroke

1.3 Manfaat Kegiatan Pengabdian Masyarakat


Manfaat kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah :
a. Skrining pencegahan faktor risiko stroke, modifikasi gaya hidup dan deteksi FAST
b. Menurunkan angka kecacatan, kematian akibat stroke baik secara nasional maupun
global
BAB II
SOLUSI PERMASALAHAN MITRA

2.1 Permasalahan Mitra

a. Faktor risiko stroke seperti bertambahnya usia, angka harapan hidup perempuan lebih
lama dibanding laki-laki. Risiko lebih tinggi pada wanita karena kehamilan,
penggunaan kontrasepsi oral. Atrial fibrillasi meningkatkan risiko stroke diantara
wanita diatas usia 75 tahun sebanyak 20%. Selain itu faktor-faktor yang dapat
dimodifikasi seperti hipertensi, DM, penyakit jantung, merokok, dislipidemia,
obesitas, sindrom metabolic meningkat seiring bertambahnya usia. Wanita juga
memiliki keluaran paska stroke yang kurang baik dibandingkan pria serta angka
kematian yang lebih tinggi.
b. Kurangnya kesadaran keluarga/masyarakat untuk mengenali tanda dan gejala dari
stroke, sehingga pasien stroke terlambat mendapat pertolongan medis. Sebagian besar
kasus stroke terjadi di rumah dan pasien dibawa ke Rumah Sakit dalam waktu lebih
dari 5 jam. Keadaan ini dapat meningkatkan kecacatan dan kematian pasien.
c. Pengetahuan masyarakat mengenali faktor risiko stroke, tanda dan gejala stroke dan
modifikasi gaya hidup untuk mencegah stroke masih rendah.
d. Belum memadai upaya dari Dinas Kesehatan, Pusat Kesehatan Masyarakat dan
Fasilitas pelayanan kesehatan dalam melakukan sosialisasi/informasi tentang deteksi
dini stroke, faktor risiko dan modifikasi gaya hidup untuk mencegah stroke primer dan
sekunder.

2.2 Solusi Permasalahan Mitra


a. Pemberian edukasi tentang metode FAST melalui booklet, leaflet dan video tentang
stroke dan screening FAST untuk membantu masyarakat dan keluarga meningkatkan
kewaspadaan terhadap faktor risiko stroke, tanda awal serangan stroke dan modifikasi
gaya hidup pasien untuk mencegah hipertensi/stroke.
b. Membuat booklet dan video tentang stroke : faktor risiko dan penilaian faktor risiko,
pencegahan dan modifikasi gaya hidup
c. Pemeriksaan kesehatan kepada keluarga/masyarakat untuk mengidentifikasi faktor
risiko hipertensi/ stroke, seperti pemeriksaan tekanan darah, gula darah, kolesterol,
berat badan/IMT, lingkar pinggang.
d. Memberikan pelatihan kepada peserta ibu pengajian/keluarga/kader kesehatan cara
menilai faktor risiko dan deteksi tanda dan gejala stroke.
e. Pemberdayaan keluarga untuk untuk mengenali tanda dan gejala stroke melalui
metode FAST, pengendalian faktor risiko stroke dan modifikasi gaya hidup. Keluarga
merupakan orang terdekat yang dapat mencegah perilaku hipertensi/stroke melalui
modifikasi gaya hidup. Keluarga dapat berfungsi sebagai peer educator untuk
mempromosikan deteksi stroke dan modifikasi gaya hidup seperti mengontrol
hipertensi, DM, penyakit jantung dan aterosklerosis dengan obat dan diit, stop
merokok dan minum alkohol, turunkan berat badan dan rajin olahraga, serta
mengurangi stres.
f. Pemberdayaan kader kesehatan sebagai sarana promosi untuk meningkatkan pengetahuan
dan perubahan perilaku dalam deteksi stroke dan modifikasi gaya hidup.
g. Melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang tanda dan gejala dini stroke (metode
FAST), faktor risiko dan modifikasi gaya hidup di sekitar Kecamatan Medan Helvetia
melalui poster, leaflet, baliho di tempat-tempat umum seperti sekolah, warung kopi,
Jambur, Puskesmas, Posyandu, klinik dan rumah sakit.
BAB III
METODE PELAKSANAAN

Pendidikan kesehatan merupakan kunci sukses dalam modifikasi faktor risiko dan
perubahan gaya hidup. Edukasi merupakan intervensi yang sangat efektif dalam
meningkatkan pengetahuan klien (ANA, 1991 dalam Craven, 2007). Diperkirakan sekitar
85% dari semua kejadian stroke dapat dicegah dengan mengendalikan faktor risiko yang
dapat diubah (Feigin, 2006). Keterlibatan keluarga sangat penting dalam tahap
memodifikasi gaya hidup, pengobatan dan rehabilitasi jangka panjang, karena keluargalah
yang paling mengetahui kondisi kesehatan pasien dan menjadi bagian penting dalam
proses pemulihan.
Metode kegiatan pengabdian masyarakat yang akan dilaksanakan dapat dilihat pada tabel
di bawah ini:
Tabel 3.1 Metode Pelaksanaan
No Kegiatan Metode Waktu Tempat Hasil
1. Edukasi kesehatan Metode ceramah dilakukan pada saat pemberian Agustus Peningkatan pengetahuan
tentang konsep materi dengan menggunakan power point, handout 2018 ibu pengajian/keluarga/
stroke, faktor risiko, materi, booklet, leaflet, poster dan alat peraga kader kesehatan dalam
pengelolaan faktor berupa phantom dan pemutaran video. Metode deteksi dini faktor risiko,
risiko/modifikasi tanya jawab dilakukan pada saat pemberian materi.
sehingga terjadi perubahan
gaya hidup, deteksi Hal ini dilakukan untuk mengetahui respon pasien,
dini stroke keluarga dan kader kesehatan yang mengikuti
perilaku dalam gaya hidup
pelatihan terhadap materi yang diberikan.
Pemutaran video bertujuan untuk memudahkan dan
memberikan pemahaman lebih terhadap materi
pelatihan kepada peserta pelatihan.

Metode evaluasi dilakukan pada awal dan akhir


pelatihan. Hal ini untuk mengetahui tingkat
pengetahuan peserta pelatihan dan perkembangan
pengetahuannya setelah pemberian materi. Untuk
materi cara deteksi stroke, melakukan evaluasi
dengan menginstruksikan para peserta pelatihan
untuk melakukan pemeriksaan kepada anggota
keluarga
2. Pembuatan Booklet - Pelatihan deteksi dini stroke dan penilaian faktor Agustus - Terbentuknya booklet
dan video tentang risiko 2018 tentang stroke, faktor risiko,
stroke : faktor risiko, - Pemberdayaan kader kesehatan deteksi dini stroke dan
tanda dan gejala - Pemberdayaan keluarga modifikasi gaya hidup
stroke, pencegahan
dan modifikasi gaya - Pengetahuan pasien dan
hidup keluarga dan terjadi
perubahan perilaku
3. Pelatihan deteksi dini - Melaksanakan pelatihan dengan metode ceramah, Agustus - Pasien dan Keluarga
stroke dan penilaian diskusi dan simulasi 2018 mempunyai peningkatan
faktor risiko pada - Evaluasi kembali tentang materi pelatihan yang pengetahuan tentang deteksi
pasien dan keluarga diberikan seperti deteksi stroke, penilaian faktor stroke, faktor risiko dan
risiko berdasarkan hasil pemeriksaan tekanan modifikasi gaya hidup
darah, berat badan, gula darah dan kolesterol dan hipertensi/stroke
memodifikasi gaya hidup pasien hipertensi/stroke
oleh tim IbM. - Perubahan perilaku dalam
gaya hidup dan dapat
memberikan pendidikan
kesehatan kepada anggota
keluarga lainnya terkait
dengan deteksi dini stroke
dan modifikasi gaya hidup
4. Pemeriksaan - Menyiapkan peralatan yang mendukung dalam Agustus - - Pasien & keluarga
kesehatan TD, BB, pemeriksaan 2018 mengetahui faktor risiko yang
kolesterol dan gula dimilikinya dan upaya
darah untuk - Mengundang petugas puskesmas dalam pencegahan (modifikasi gaya
mengetahui faktor melakukan pemeriksaan kesehatan hidup)
risiko stroke - - Peningkatan pengetahuan
pasien/keluarga dan kader
kesehatan dalam deteksi dini
faktor risiko, sehingga terjadi
perubahan perilaku dalam
gaya hidup
5 Pelatihan kepada - Pembentukan fasilitator : melakukan seleksi Agustus - Kader mampu melakukan
kelompok ibu kader kesehatan, dalam hal ini akan dipilih 2018 pemeriksaan tekanan darah,
pengajian/ keluarga/ kader yang aktif dalam posyandu berat badan, pemeriksaan
kader kesehatan - Persiapan/pengadaan peralatan pendukung yang gula darah, kolesterol dan
tentang deteksi dini, dibutuhkan dalam pelatihan, seperti booklet dan melakukan modifikasi gaya
penilaian faktor risiko peralatan pelatihan pemeriksaan kesehatan hidup untuk mencegah
stroke dan modifikasi (tekanan darah, berat badan, gula darah, hipertensi/stroke, serta
gaya hidup kolesterol) yang sederhana untuk kader dapat memberikan
kesehatan pendidikan kesehatan
kepada masyarakat dan
- Pemeriksaan tentang tanda-tanda stroke, anggota keluarga lainnya.
interpretasi faktor risiko dan bagaimana
memodifikasi gaya hidup.

- Melaksanakan pelatihan dengan metode


pendekatan diskusi, simulasi /demonstrasi dan
role play

- Evaluasi kembali tentang materi pelatihan yang


diberikan seperti deteksi stroke, penilaian faktor
risiko berdasarkan hasil pemeriksaan TD, berat
badan, gula darah, kolesterol dan modifikasi gaya
hidup pasien hipertensi/stroke oleh tim IbM.
3.2 Sasaran Kegiatan :
Sasaran kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah ibu-ibu disekitar Lingkungan
III Kelurahan Dwikora Medan berjumlah 30-40 orang.

3.3 Pelaksanaan Kegiatan :


Kegiatan ini dilaksanakan pada :
Hari/Tanggal : Jumat, 10 Agustus 2018
Waktu : 08.00- s.d selesai
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Kegiatan pengabdian diikuti diikuti oleh ibu peserta dan kader kesehatan Universitas
Sari Mutiara Indonesia. Antusias peserta dalam kegiatan ini sangat tinggi dibuktikan dengan
banyaknya pertanyaan dari peserta. Kegiatan berjalan lancar dan dimulai dengan sambutan
Kepala Lingkungan III Kelurahan Dwikora, Badan Narkotika Sumatera Utara. Peserta juga
diminta untuk mengisi kuisioner meliputi usia, pekerjaan, pendidikan, tinggi badan dan berat
badan, riwayat penggunaan kontrasepsi oral, riwayat stroke, merokok, kebiasaan minum kopi,
olahraga.

Tabel 1. Karakteristik Responden (n = 22 orang)


Variabel F %
Usia
21-30 tahun 3 13,64
31-40 tahun 12 54,54
41-50 tahun 7 31,82
Pendidikan terakhir
SMA 3 13,64
Perguruan Tinggi 19 86,36
Indek Massa Tubuh (IMT)
18,5 kg/m2 1 4,54
18,5-22,9 kg/m2 9 40,91
23-24,9 kg/m2 6 27,27
25-29,9 kg/m2 3 13,64
≥30 kg/m2 3 13,64
Penggunaan Pil KB
Ya 5 22,73
Tidak 17 77,27
Merokok
Ya 2 9,09
Tidak 20 90,91
Kebiasaan minum kopi
Ya 9 40,91
Tidak 13 59,09
Riwayat stroke
Ya 2 9,09
Tidak 20 90,91
Olahraga
Ya 7 31,82
Tidak 15 68,18

4.2 Pembahasan
a. Usia
Berdasarkan hasil pemeriksaan, mayoritas responden berusia 31-40 tahun (54,54%).
Menurut National Stroke Association sekitar 15% dari seluruh stroke iskemik terjadi
pada usia muda dan remaja. Beberapa penelitian menunjukkan peningkatan stroke
pada wanita lebih muda pada usia 45 tahun yang mengalami migraine disertai aura,
perokok dan yang menggunakan kontrasepsi hormonal (Schurks et al, 2009).
Diperkirakan 10% stoke pada usia muda terjadi dibawah usia 50 tahun., Pada dekade
yang lalu didapatkan 44% kelompok usia muda di Amerika dirawat di rumah sakit
karena stroke. Peneliti menyatakan peningkatan ini dapat terjadi karena adanya
obesitas yang berhubungan gaya hidup sehingga meningkatkan faktor risiko seperti
hipertensi, diabetes dan kolesterol. Merokok, minum alcohol, kurang aktivitas
merupakan faktor risiko stroke.

b. Pendidikan Terakhir
Berdasarkan hasil pemeriksaan didapatkan mayoritas responden memiliki pendidikan
terakhir perguruan tinggi (86,36%). Pendidikan adalah suatu upaya untuk merubah
perilaku seseorang, termasuk perilaku kesehatan untuk mencegah terjadinya stroke,
membuat keputusan untuk perawatan kesehatan dan keterampilan memecahkan
masalah. Banyak hasil penelitian menjelaskan bahwa pendidikan rendah dikaitkan
dengan peningkatan risiko stroke pada pria dan wanita. Pengetahuan tentang risiko
stroke dan gejala awal sangat penting untuk meminimalkan keterlambatan kedatangan
di rumah sakit dan memaksimalkan pengobatan yang efektif. Menurut Pinzon (2010)
faktor yang mempengaruhi keterlambatan membawa pasien stroke datang ke rumah
sakit (golden hour) adalah pengetahuan, tingkat pendidikan, persepsi, transportasi dan
ekonomi.

c. IMT
Berdasarkan hasil pemeriksaan mayoritas didapatkan IMT sebesar 18,5-22,9 kg/m2
sebanyak 40,91% yang diklasifikasikan IMT normal (18,5-25,0). Indeks Massa tubuh
merupakan salah satu indikator yang paling tepat untuk menentukan status gizi pada
seseorang. Seseorang dikatakan Overweight dan obesitas, bila IMT >25,0. Overweight
dan obesitas merupakan faktor risiko terhadap bermacam-macam penyakit seperti
penyakit jantung coroner, hipertensi, DM tipe 2, osteoarthritis dan kanker jenis
tertentu. Penelitian sebelumnya menjelaskan bahwa obesitas mempengaruhi tekanan
darah tinggi, diabetes dan hiperkolesterolemia yang meningkatkan risiko stroke.
Namun hasil penelitian Pramudita & Setyopranoto (2014) menjelaskan bahwa IMT
bukan merupakan faktor risiko stroke, tetapi Diabetes Mellitus dan hipertensi
merupakan faktor risiko stroke. Wanita usia subur umur 25-49 tahun yang memiliki
IMT ≥ 25 kg/m2 memiliki peluang 1,91 kali untuk hipertensi (Kristina, Pangaribuan &
Bisara, 2015).

d. Penggunaan Pil KB
Hasil pemeriksaan menunjukkan mayoritas responden tidak menggunakan pil KB (77,
27%). Penggunaan kontasepsi oral menyebabkan perubahan pada sistem darah. Hasil
penelitian Sujiwa (2014) menunjukkan hubungan kontrasepsi oral dengan insiden
stroke iskemik (OR=4,394; CI 95%=1,709-11,295). Kontrasepsi oral yang
mengandung 20-50μg etinilestradiol dan levonorgestrel dapat menimbulkan efek
tromboemboli. Tromboemboli terjadi akibat perubahan faktor pembekuan,
meningkatkan koagulasi dan memodifikasi fungsi trombosit (Edmory, 2013). Apabila
tromboemboli tersebut terlepas dan menyumbat di pembuluh darah otak, maka aliran
darah ke otak akan berkurang atau terhenti sehingga pasokan oksigen dan nutrisi ke
otak akan menurun, maka terjadilah infark serebral (Misbach, 2011).

e. Merokok
Hasil pemeriksaan menunjukkan mayoritas responden tidak merokok (90,91%).
Beberapa hasil penelitian sebelumnya telah menjelaskan bahwa ada hubungan
merokok dengan risiko stroke dibandingkan dengan bukan perokok. Selain itu ada
hubungan dosis antara status merokok dengan risiko stroke. Merokok memiliki
hubungan dengan faktor inflamasi yang berperan penting dalam proses pathogenesis
stroke. Risiko tersebut meningkat sebesar 12% untuk setiap penambahan 5 batang
rokok per hari. Namun, perokok pasif juga meningkatkan risiko stroke.
Konsekuensinya orang yang tinggal di lingkungan dengan perokok juga harus
diperhatikan. Mekanisme perokok pasif dapat meningkatkan risiko stroke telah
dilaporkan dalam banyak penelitian. Perokok pasif dapat meningkatkan aterosklerosis
karotis dan tingkat homocysteine (Rehill, 2006), fibrinogen, dan oxidized low-density
lipoprotein cholesterol (kolesterol lipoprotein densitas rendah teroksidasi) dapat
meningkat dengan merokok (Hackshaw, 2018; Panagiotakos et al, 2004).

f. Kebiasaan minum kopi


Hasil pemeriksaan menunjukkan mayoritas responden tidak minum kopi (59,09%).
Kafein dan polifenol, senyawa bioaktif yang kaya dalam kopi dapat berperan penting
dalam mengurangi risiko stroke melalui beberapa mekanisme yng kompleks termasuk
peningkatan aktivitas antioksidan, sensitivitas insulin, hipokolesterolrrmia dan fungsi
endotel vascular. Studi meta analisis menunjukkan bahwa konsumsi kopi ≥ 4
cangkir/hari berbanding terbalik dengan risiko stroke (Kim et al, 2012).

g. Riwayat stroke
Hasil pemeriksaan menunjukkan mayoritas responden tidak memiliki riwayat stroke
(90,91%). Stroke digambarkan sebagai perubahan neurologi disebabkan oleh
gangguan suplai darah ke otak. Wanita memiliki usia harapan hidup yang lebih tinggi
daripada pria sehingga memiliki insiden stroke lebih tinggi dan dampak negatif stroke.
Laki-laki dan wanita memiliki risiko stroke yang hampir sama seperti wajah tidak
simetris, lengan lemah, dan kesulitan bicara. Gejala lain seperti gangguan penglihatan
pada satu atau kedua mata dan masalah keseimbangan atau koordinasi. Gejala
tambahan lain pada wanita adalah kelemahan umum, disorientasi atau gangguan
memori, fatigue, mual atau muntah. Stroke berulang merupakan salah satu komplikasi
yang paling sering terjadi setelah pasien pulang dari rumah sakit. Orang yang
mengalami serangan stroke lebih mudah terkena serangan ulang stroke dan
dampaknya lebih parah dari serangan pertama dimana angka kematian dan kecacatan
lebih tinggi. Walaupun hasil pemeriksaan menunjukkan tidak ada riwayat stroke,
namun mayoritas responden tidak melakukan olahraga. Sebuah meta-analisis dari 23
penelitian menemukan bahwa aktivitas tingkat sedang dan tinggi dikaitkan dengan
penurunan risiko stroke total serta stroke iskemik dan hemoragik (Lee, Folsom &
Blair, 2003).

h. Olahraga
Hasil pemeriksaan menunjukkan mayoritas responden tidak melakukan aktivitas
olahraga (68,18%). Faktor risiko stroke yang dimodifikasi meliputi hipertensi, DM,
dislipidemia, obesitas dan distribusi lemak tubuh, merokok, atrial fibrilasi, penyakit
jantung dan kurang aktivitas fisik. Sebuah studi menunjukkan bahwa 90,5% dari
beban stroke secara global disebabkan oleh faktor risiko yang dapat dimodifikasi,
termasuk 74.2% diantaranya berhubungan dengan gaya hidup (misal merokok, diet
yang salah, aktivitas fisik yang rendah (Feigin et al, 2016).
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dapat terlaksana dengan lancar dan
berhasil atas partisipasi dari tim pelaksana. Hasil kuisioner pengabdian didapatkan mayoritas
responden berusia 31-40 tahun (54,54%), pendidikan terakhir perguruan tinggi (86,36%),
IMT sebesar 18,5-22,9 kg/m2 (40,91%), tidak menggunakan pil KB (77, 27%), tidak merokok
(90,91%), tidak merokok (90,91%), tidak minum kopi (59,09%) dan mayoritas tidak
melakukan aktivitas olahraga (68,18%).

5.2 Saran
Masyarakat yang hadir sangat puas dan meminta agar kegiatan penyuluhan kesehatan
dan pemeriksaan kolesterol, kadar gula darah, asam urat dapat dilaksanakan juga oleh tim
pelaksana karena hal ini sangat membantu ibu-ibu untuk menjaga kesehatan. Setelah kegiatan
dilakukan, pengetahuan peserta meningkat dan peserta memahami perlunya pencegahan dan
deteksi dini faktor risiko stroke.
DAFTAR PUSTAKA

Arboix, A. Cardiovascular risk factors for acute stroke: Risk profiles in the different subtypes
of ischemic stroke. World Journal of Clinical Cases: WJCC, 3(5), 418, 2015.

Bushnell, C. D. Stroke in women: risk and prevention throughout the lifespan. Neurologic


clinics, 26(4), 1161-1176, 2008.

Dharmawita, D. Angka Kejadian Stroke Berdasarkan Usia Dan Jenis Kelamin Pada Stoke
Hemoragik Dan Non-Hemoragik Di Instalasi Rawat Inap Neurologi RSUD Dr. H. Abdul
Moeloek Tahun 2014. Jurnal Medika Malahayati, 2(4), 157-163, 2015.

Edmory Pil Kontrasepsi Sebabkan Pembekuan, Cacat dan Kematian. Diakses melalui
http://m.medicalera.com/3/26171/pil-kontrasepsi-sebabkan-pembekuandarah-cacat-dan-
kematian, 2013.

Irwanhura A. (2011). Aterosklerosis. Diunduh dari


http://adeirwanhura.files.wordpress.com/2011/06/ater osklerosis1.docx

Jamieson DG, Skliut M. Gender considerations in Stroke management. The Neurologist


2009;15: 132-141

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Riset kesehatan dasar (Riskesdas)


2013. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Diakses dari:
https://www.kemkes.go.id/resources/download/general/Hasil%20Riskesdas%202013.pdf,
2013.

Khairani, A., & Sitorus, F. GAMBARAN STROKE PADA WANITA DI RSUPN CIPTO
MANGUNKUSUMO. Neurona (Majalah Kedokteran Neuro Sains Perhimpunan Dokter
Spesialis Saraf Indonesia), 28(1), 2010.

Kim, B., Nam, Y., Kim, J., Choi, H., & Won, C. Coffee consumption and stroke risk: a meta-
analysis of epidemiologic studies. Korean journal of family medicine, 33(6), 356, 2012.

Kristina, K., Pangaribuan, L., & Bisara, D. Hubungan Index Massa Tubuh dengan Hipertensi
pada Wanita Usia Subur (Analisis Data Riskesdas 2013). Indonesian Journal of
Reproductive Health, 6(2), 117-127, 2015.

Lee, C. D., Folsom, A. R., & Blair, S. N. Physical activity and stroke risk: a meta-
analysis. Stroke, 34(10), 2475-2481, 2003.

Misbach, J. Stroke: aspek diagnostik, patofisiologi, manajemen. Jakarta: FKUI, 2011.

Nastiti, D. Gambaran faktor risiko kejadian stroke pada pasien stroke rawat inap di rumah
sakit Krakatau Medika tahun 2011. Universitas Indonesia Depok, 2012.

Panagiotakos, D. B., Pitsavos, C., Chrysohoou, C., Skoumas, J., Masoura, C., Toutouzas, P.,
& Stefanadis, C. Effect of exposure to secondhand smoke on markers of inflammation:
the ATTICA study. The American journal of medicine, 116(3), 145-150, 2004.
Pinzon, R., Asanti, Lakasmi, Sugianto, Widyo, et al. Awas stroke: pengertian, gejala,
tindakan, perawatan & pencegahan. Yogyakarta: Penerbit ANDI, 2010.

PRAMUDITA, A., & Setyopranoto, I. Peningkatan Indeks Massa Tubuh> 25 Sebagai Faktor
Risiko Kejadian Stroke (Doctoral dissertation, [Yogyakarta]: Universitas Gadjah Mada),
2014.

Rehill, N., Beck, C. R., Yeo, K. R., & Yeo, W. W. The effect of chronic tobacco smoking on
arterial stiffness. British journal of clinical pharmacology, 61(6), 767-773,2006.

Sokrab., & Hasan. Awarness of Stroke and Knowledge of its Warning Signs and Risk Factor
in a Developing Country, 2014.

Schurks, M., Rist, P. M., Bigal, M. E., Buring, J. E., Lipton, R. B., & Kurth, T. Migraine and
cardiovascular disease: systematic review and meta-analysis. BMJ 339: b3914, 2009.

Sujiwa, A. P. Hubungan Antara Penggunaan Kontrasepsi Oral Dengan Kejadian Stroke


Iskemik Di Poli Saraf Rsud Dr. Moewardi (Doctoral dissertation, Universitas
Muhammadiyah Surakarta), 2014.

Yuniadi Y. Intervensi Pada Stroke Non-Hemoragik. Jakarta: Jurnal Kardiologi Indonesia,


2010.
UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA
FAKULTAS FARMASI DAN ILMU KESEHATAN
Jln. Kapten Muslim No. 79 Medan 20123 Telp.061–8476769, 8466079 Fax.061-8471550
Laman : sari-mutiara.ac.id, Surel : rektorat@sari-mutiara.ac.id

Medan, 09 Agustus 2018


Nomor : 257/01/B/USM/VIII/2018
Lampiran : 1(Satu) set proposal pengabdian masyarakat
Hal : Permohonan surat izin pengabdian masyarakat

Kepada Yth :
Ketua LPPM Universitas Sari Mutiara Indonesia
Di - Tempat

Sehubungan dengan pelaksanaan Tri Dharma perguruan Tinggi, maka sebagai dosen
kami mengusulkan untuk mengadakan pengabdian kepada masyarakat sebagai berikut:
1. Judul Pengabdian kepada Masyarakat : Pemeriksaan Faktor Resiko Stroke Dan
Deteksi Dini Pre-Hospital Stroke pada Kelompok Ibu PKK Medan
2. Waktu : Jumat, 10 Agustus 2018
3. Ketua Pelaksana
a. Nama : Ns. Amila, M.Kep., Sp.Kep.MB
b. NIDN : 0221017602
c. Jabatan Fungsional/Golongan : Lektor 300/III
4. Program Studi : Ners
5. Anggota Pelaksana I
a. Nama Anggota I/NIDN : Ns. Bunga Theresia, M.Kep/ 0221017602
b. Program Studi : Ilmu Keperawatan
c. Jabatan Fungsional : Asisten Ahli/IIIb
6. Mahasiswa Ners yang terlibat
a. Nama Mahasiswa I/NIM : Arniat Siswi Nazara/18020400
b. Nama Mahasiswa II/NIM : Benedicta Sarni Telaumbanua/180204002
c. Nama Mahasiswa III/NIM : Elfrida Amazihono/180204003

Demikian surat keterangan ini kami sampaikan untuk dipergunakan sebagaimana mestinya,

Diketahui
Dekan

Taruli Rohana Sinaga,SP,MKM


NIDN.0116107103
UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA
FAKULTAS FARMASI DAN ILMU KESEHATAN
Jln. Kapten Muslim No. 79 Medan 20123 Telp.061–8476769, 8466079 Fax.061-8471550
Laman : sari-mutiara.ac.id, Surel : rektorat@sari-mutiara.ac.id

SURAT TUGAS
No:347/01/06/B/USM/VIII/2018

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama : Ns.Rinco Siregar,MNS
Jabatan : Ketua Program Studi Ners

Memberikan tugas kepada mahasiswa/i:

No Nama Mahasiswa/i NIM Prodi


1 Arniat Siswi Nazara 18020400 Ners
2 Benedicta Sarni Telaumbanua 180204002 Ners
3 Elfrida Amazihono 180204003 Ners

Untuk turut serta dalam pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat atas nama:

Ketua Pelaksana : Ns. Amila, M.Kep, Sp.Kep, MB/ 0221017602


Anggota Pelaksana : Bunga Theresia Purba, M.Kep/0127098801
Judul Pengabdian Kepada Masyarakat : Pemeriksaan Faktor Resiko Stroke Dan Deteksi
Dini Pre-Hospital Stroke pada Kelompok Ibu
PKK Medan
Waktu Pelaksanaan : Jumat, 10 Agustus 2018

Demikiaan kami sampaikan atas perhatian dan kerjasama yang baik kami ucapkan terima kasih.

Medan, 05 Agustus 2018

Ketua Program Studi Ners

Ns.Rinco Siregar, S,Kep, MNS


NIDN.0109097601
UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT
Jln. Kapten Muslim No. 79 Medan 20123 Telp.061–8476769, 8466079 Fax.061-8471550
Laman : sari-mutiara.ac.id, Surel : rektorat@sari-mutiara.ac.id

Medan, 08 Agustus 2018

Nomor : 175/H/LPPM USM – Indonesia/VIII/2018


Lampiran : 1 set proposal
Hal : Izin Melakukan Pengabdian Kepada masyarakat

Kepada Yth:
Kepala Lingkungan III Kelurahan Dwikora
Di
Medan

Dengan Hormat,

Dalam rangka pelaksanaan Tri Dharma bagi Dosen Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di bidang
Pengabdian kepada Masyarakat di lingkungan Universitas Sari Mutiara Indonesia tahun 2018,
maka dengan ini kami sampaikan bahwa:

Ketua
Nama/NIDN : Ns. Amila, M.Kep, Sp.Kep, MB/ 0221017602
Program Studi : Ners
Anggota
1. Nama / NIDN : Bunga Theresia Purba, M.Kep/0127098801
Program Studi : Ners
Judul Pemeriksaan Faktor Resiko Stroke Dan Deteksi Dini Pre-Hospital
: Stroke pada Kelompok Ibu PKK Medan
Waktu : Jumat, 10 Agustus 2018

Sehubungan dengan hal tersebut kami mohon diberi izin kepada nama-nama tersebut di atas
untuk melakukan Pengabdian kepada Masyarakat pada Kelompok Ibu PKK Medan

Demikian kami sampaikan atas perhatian dan kerjasama yang baik kami ucapkan terima kasih.

Hormat Kami,
Ketua LPPM

Evarina Sembiring,SST,M.Kes
NIDN:0130096301
Medan, 08 Agustus 2018
Nomor : 076//Lk III/MH/VIII/2018
Lamp : -
Hal : Pelaksanaan Kegiatan

Kepada Yth,
Ketua LPPM USM Indonesia
Di
Tempat

Dengan Hormat,
Sehubungan dengan surat dari Ketua LPPM USM Indonesia Nomor : 175/H//LPPM-
USM/VIII/2018 tanggal 08 Agustus 2018 perihal Permohonan izin melaksanakan
pengabdian kepada masyarakat.

Benar telah melaksanakan Pemeriksaan Faktor Risiko Stroke Dan Deteksi Dini Pre
Hospital Stroke di Lingkungan III Kelurahan Dwikora Medan Helvetia.

Demikian hal ini saya beritahukan atas kerja sama yang baik saya ucapkan terima kasih.

DOKUMENTASI KEGIATAN
s

Anda mungkin juga menyukai