E-ISSN: 2614-5219
ARTIKEL PENELITIAN
Ismurrizal
Email: dr.ismurrizal12@gmail.com
Abstrak: Insiden kematian mendadak meningkat seiring usia dan kematian mendadak lebih sering
terjadi pada pria daripada wanita. Untuk menentukan penyebab kematian mendadak harus
melakukan pemeriksaan otopsi yang meliputi pemeriksaan eksternal dan internal untuk hubungan
kausal antara kelainan yang ditemukan dengan kematian akibat penyakit yang disebabkan oleh
sistem kardiovaskular, sistem pernapasan, sistem pencernaan dan sistem genitourinari. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui kejadian kematian mendadak dalam pemasangan obat
forensik dan medikolegal RSUD Dr. Pirngadi Medan pada tahun 2013-2015. Jenis penelitian ini
adalah penelitian deskriptif dengan desain cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik
total sampling, di mana sebanyak 40 kasus digunakan sebagai sampel. Hasil penelitian diperoleh
angka kematian mendadak berdasarkan usia, sebagian besar adalah kelompok usia lanjut usia lanjut
usia 45-65 tahun sebanyak 12 (30%) dan jumlah kematian mendadak berdasarkan jenis kelamin
adalah 38 laki-laki (95%) dan 2 perempuan (5%). Sedangkan penyebab kematian mendadak akibat
sistem pernafasan sebanyak 27 orang (67,5%), karena sistem kardiovaskular sebanyak 8 orang (20%),
karena sistem gastrointestinal sebanyak 4 orang (10%) dan karena sistem genitourinari sebagai 1
orang (2,5%). Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa kejadian kematian mendadak dalam
pemasangan obat forensik dan medikolegal RSUD Dr. Pirngadi Medan, sebagian besar adalah
kelompok usia lanjut usia tua 45-65 tahun. Sedangkan berdasarkan jenis kelamin yang paling banyak
adalah laki-laki dan kematian mendadak sebagian besar disebabkan oleh penyakit sistem
pernapasan.
Kata Kunci: Kematian Mendadak, Penyebab, RSUD Dr. Pirngadi Medan
E-ISSN: 2614-5219
system and genitourinary system. The purpose of this study was to determine the incidence of sudden
death in installation of forensic medicine and medicolegal RSUD Dr. Pirngadi Medan in 2013-2015.
The type of research is descriptive research with cross sectional design. The sampling used the total
sampling technique, where as many as 40 cases used as a sample. The research results obtained by
the number of sudden death by age, most are early elderly group age 45-65 years old as many as 12
(30%) and the number of sudden death by gender are 38 men (95%) and 2 women (5%). While the
causes of sudden death due to respiratory system as 27 people (67,5%), due to cardiovascular system
as 8 people (20%), due to gastrointestinal system as 4 people (10%) and due to genitourinary system
as 1 person (2,5%). The results of this study concluded that the incidence of sudden death in
installation of forensic medicine and medicolegal RSUD Dr. Pirngadi Medan, most are early elderly
group age 45-65 years old. While based on gender the most are men and sudden death mostly caused
by respiratory system diseases. Keywords: Sudden Death, Cause, RSUD Dr. Pirngadi Medan
PENDAHULUAN sebenarnya berasal dari suddenunexpected
E-ISSN: 2614-5219
sedang beristirahat sehabis olah raga, dapat mendadak.5
terjadi saat sedang berpidato, rapat, diskusi,
Adapun beberapa penyebab tersering
saat menonton televisi, dapat pula saat
kematian mendadak adalah kelainan
sedang santai dan
kardiovaskular, kelainan sistem respirasi,
bergembira bersama keluarga.4 kelainan gastrointestinal dan kelainan saluran
genitourinaria. Kematian akibat kelainan
Mati mendadak sendiri sebenarnya
kardiovaskular menduduki persentase
adalah tidak selalu merupakan proses yang
tertinggi dari semua penyebab kematian
mendadak, bahkan sebenarnya mati
mendadak karena penyakit.5
mendadak adalah suatu proses akhir dari
suatu penyakit yang sudah dimiliki oleh Penyebab lain yang dapat
korban mati mendada. Pada kasus kematian menyebabkan terjadinya kematian mendadak
mendadak, sangat perlu mendapat perhatian antara lain keracunan,
terhadap keadaan korban sebelum kematian, kecelakaan, tenggelam, dan lain-lain. Racun
mengingat kemungkinan dalam kematian menurut Taylor adalah setiap bahan atau zat
mendadak tersebut terdapat unsur kriminal, yang dalam jumlah relatif kecil, bila masuk ke
atau kematian tersebut berhubungan dengan dalam tubuh akan menimbulkan reaksi
kelalaian perbuatan orang lain. Apakah kimiawi yang akan menyebabkan penyakit
korban baru menjalankan aktivitas, atau atau kematian. Berdasarkan kecepatan
sewaktu istirahat sehabis melakukan aktivitas. kerjanya, maka racun paling cepat
Keadaan lingkungan tempat kejadian perkara menimbulkan efek pada manusia bila ia
juga harus dijadikan perhatian, dengan tujuan masuk secara inhalasi. Sedangkan kecelakaan
menemukan proses penyakit dan atau adanya adalah serangkaian peristiwa dari
cedera, menerangkan penyebab kematian kejadiankejadian yang tidak diduga
serta mencari hubungan sebab akibat antara sebelumnya dan selalu mengakibatkan
kelainan-kelainan yang ditemukan dengan kerusakan pada benda, luka atau kematian.
penyebab kematian.4 Tenggelam merupakan salah salah bentuk
Kematian mendadak yang kematian asfiksia dimana bila pada asfiksia
yang lain tidak terjadi perubahan elektrolit
disebabkan oleh penyakit, sering kali
dalam darah, sedangkan pada tenggelam
mendatangkan kecurigan bagi penyidik
perubahan tersebut ada, baik tenggelam
maupun masyarakat umum, khususnya bila
dalam air tawar maupun tenggelam dalam air
kematian tersebut menimpa orang yang
asin. Kematian akan terjadi segera, bila
cukup dikenal oleh masyarakat, kematian
kematiannya disebabkan oleh inhibisi
dirumah tahanan dan di tempattempat
umum, seperti di hotel, cottage atau motel. kardial.6
Kasus kematian mendadak dapat terjadi pada
semua kelompok umur. Banyak faktor yang Kematian mendadak terjadi empat
berkembang diduga ikut berpengaruh dalam kali lebih sering pada laki-laki
meningkatnya kasus mati mendadak. Salah
dibandingkan perempuan. Penyakit pada
satunya dipengaruhi oleh beberapa faktor
seperti usia, etnis, riwayat kesehatan pribadi jantung dan pembuluh darah menduduki
dan riwayat keluarga. Meskipun etiologinya
urutan pertama dalam penyebab kematian
bervariasi, penyakit jantung merupakan
penyebab utama dari kematian
3
Anatomica Medical Journal
Fakultas Kedokteran (FK)
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU)
http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/AMJ
Vol 1 No 3 September 2018
E-ISSN: 2614-5219
mendadak dan sesuai dengan kecenderungan meninggal akibat penyakit jantung
kematian-kematian
koroner (PJK) di seluruh dunia pada tahun
mendadak pada laki-laki yang lebih besar, 2003. Angka ini diperkirakan meningkat
penyakit jantung dam pembuluh darah juga hingga 11 juta orang pada tahun 2020 The
memiliki kecenderungan serupa. Penyakit American Heart Association (AHA)
jantung dan pembuluh darah secara umum memperkirakan bahwa lebih dari 6 juta
menyerang laki-laki lebih sering dibanding penduduk Amerika menderita PJK dan lebih
perempuan dengan perbandingan 7:1 dari 1 juta orang yang diperkirakan
sebelum menopause dan mengalami serangan infark miokardium
setiap tahun. Kejadiannya lebih sering pada
menjadi 1:1 setelah perempuan pria dengan umur antara 45 sampai 65 tahun,
menopause. Di Indonesia, seperti yang dan tidak ada perbedaan dengan wanita
dilaporkan Badan Litbang Departemen setelah umur 65 tahun. Penyakit jantung
Kesehatan RI, persentase kematian akibat koroner juga merupakan penyebab kematian
penyakit ini meningkat dari 5,9% (1975) utama (20%) penduduk
menjadi 9,1% (1981), 16,0% (1986) dan 19,0% Amerika.7
(1995).1
Dewasa ini, penyakit Penyakit pada ginjal dan sistem
Penyakit pembuluh nadi koroner menderita gagal ginjal akut dapat menjadi
merupakan penyebab terbanyak kematian penyebab kematian mendadak pada sistem
ini. Gagal ginjal akut adalah sindrom klinis
mendadak. Penyakit jantung koroner meliputi
yang memiliki ciri penurunan laju filtrasi
gangguan aliran darah arteri ke jantung glomerulus yang cepat, azotemia, dan
gangguan homeostasis elektrolit, cairan, dan
sehingga oksigen pada jantung tidak adekuat.
asam basa.Angka kematian pada gagal ginjal
Keadaan ini seringkali terjadi karena akut cukup tinggi yaitu
penyempitan aterosklerotik pembuluh arteri sekitar 25% hingga 60%. Adanya kematian
koronaria. Manifestasi klinis penyakit jantung mendadak pada wanitausia subur harus
diperhatikan sebagai komplikasi dari
koroner sangat bervariasi, mulai dari angina
kehamilan. Rupturnya kehamilan ektopik
pektoris stabil dan angina tidak stabil, serta dapat menyebabkan kematian mendadak
infark miokard akut. Namun, penyakit jantung oleh karena
koroner juga dapat terjadi tanpa nyeri dada terjadinya perdarahan intraperitoneal. 10
E-ISSN: 2614-5219
didapatkan 1273 kematian berturut-turut penyebab kematian. Jika pada
secara retrospektif menunjukkan 223 (17,5%)
pemeriksaan ditemukan beberapa jenis
merupakan kasus kematian mendadak
kelainan bersama-sama, maka dilakukan
dengan laki-laki sebanyak
penentuan kelainan mana yang merupakan
56.0% kasus. Insiden kematian mendadak penyebab kematian, serta apakah kelaianan
tertinggi dalam dua ekstrim usia (32,2% masih yang lain turut mempunyai
bayi dan 31,4% adalah lansia). Ada variasi
andil dalam terjadinya kematian tersebut. 9
musiman, dengan insiden tertinggi (29,6%)
selama musim semi diikuti oleh musim panas Autopsi adalah pemeriksaan terhadap
(25,1%).9 tubuh mayat, yang meliputi pemeriksaan luar
Pada tahun 2008 diperkirakan dan dalam untuk kepentingan pendidikan,
sebanyak 17,3 juta kematian disebabkan oleh hukum dan ilmu kesehatandengan tujuan
penyakit kardiovaskuler. Lebih dari 3 juta merumuskan proses penyakit dan atau
kematian tersebut terjadi sebelum usia 60 adanya cedera, melakukan interpretasi atas
tahun dan seharusnya dapat dicegah. penemuan-
Kematian dini yang disebabkan oleh penyakit penemuan tersebut, menerangkan penyebab
jantung terjadi berkisar sebesar 4% di negara kematian serta mencari
berpenghasilan tinggi sampai dengan 42%
terjadi di negara berpenghasilan rendah. hubungan sebab akibat antara kelainan-
Hipertensi menyebabkan setidaknya 45% kelainan yang ditemukan dengan penyebab
kematian karena jantung dan 51% kematian kematian. Autopsi forensik dilakukan atas
karena permintaan yang berwenang sehubungan
penyakit stroke. Kematian yang dengan adanya penyidikan dalam perkara
pidana yang menyebaban korban meninggal.
disebabkan oleh penyakit kardiovaskuler, Biasanya dilakukan pada kematian yang tidak
terutama penyakit jantung koroner dan wajar
stroke diperkirakan akan terus meningkat
mencapai 23,3 juta kematian pada tahun seperti pembunuhan, bunuh diri,
2030.8 kecelakaan lalu lintas, keracunan, kematian
Dalam kasus forensik, penyebab mendadak dan kematian yang tidak diketahui
kematian dapat di identifikasi dengan cara sebabnya. Tujuan pemeriksaan ini adalah
untuk membantu identifikasi korban,
pemeriksaan medik dengan tujuan mengetahui sebab pasti, mekanisme dan
membantu penegak hukum antara lain adalah lama kematian, mengumpulkan dan
pembuatan visum et repertum. Pemeriksaan memeriksa barang bukti untuk penentuan
medik lain yang sangat penting untuk identitas pelaku kejahatan, serta membuat
mengidentifikasi penyebab kematian adalah laporan tertulis yang objektif berdasarkan
autopsi. Autopsi bertujuan menemukan fakta dalam bentuk visum et repertum.
proses penyakit dan Autopsi
atau adanya cedera, melakukan interpretasi forensik harus dilakukan sedini mungkin,
atas penemuan-penemuan tersebut, lengkap, oleh dokter sendiri dan seteliti
menerangkan penyebabnya serta mencari mungkin Ada 2 bagian besar pemeriksaan
hubungan sebab akibat antara kelainan- yang dilakukan yaitu pemeriksaan luar dan
kelainan yang ditemukan dengan pemeriksaan dalam.6
5
Anatomica Medical Journal
Fakultas Kedokteran (FK)
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU)
http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/AMJ
Vol 1 No 3 September 2018
E-ISSN: 2614-5219
Berdasarkan latar belakang diatas, METODE
maka peneliti tertarik dan ingin meneliti
Jenis penelitian ini adalah
angka kejadian penyebab kematian
penelitian deskriptif, yakni melihat angka
mendadak di Instalasi Kedokteran Forensik
kejadian penyebab kematian mendadak di
dan Medikolegal RSUD Dr.
Instalasi Kedokteran Forensik dan
Pirngadi Medan tahun 2013-2015. Medikolegal RSUD Dr. Pirngadi Medan.
Adapun desain pada penelitian ini adalah
cross-sectional.
TUJUAN
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini
Tujuan Umum : adalah seluruh pasien mati mendadak di
Instalasi Kedokteran Forensik dan
Untuk mengetahui angka kejadian
Medikolegal RSUD Dr. Pirngadi Medan pada
kematian mendadak di tahun 2013-2015 sebanyak 40 orang.
Instalasi Kedokteran Forensik dan Teknik pengambilan sampel pada
Medikolegal penelitian ini menggunakan metode total
Adapun yang menjadi tujuan khusus secara keseluruhan dari populasi. Adapun
dalam penelitian ini adalah: kriteria dalam penelitian ini adalah:
6
Anatomica Medical Journal
Fakultas Kedokteran (FK)
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU)
http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/AMJ
Vol 1 No 3 September 2018
E-ISSN: 2614-5219
sampai dengan bulan Januari 2017 di bagian tahun sebanyak 12 orang atau sekitar 30%
Instalasi Kedokteran Forensik dan dari keseluruhan sampel.
Medikolegal RSUD Dr. Pirngadi Medan.
Diikuti dengan kelompok lansia akhir 5665
Responden dalam penelitian ini tahun sebanyak 9 orang (22,5%), dewasa awal
adalah seluruh pasien mati mendadak di 26-35 tahun sebanyak 6 orang (15%), dewasa
Instalasi Kedokteran Forensik dan akhir 36-45 tahun sebanyak 6 orang (15%),
Medikolegal RSUD Dr. Pirngadi Medan pada manula <65 tahun sebanyak 6 orang (15%)
tahun 2013-2015 yang memenuhi kriteria dan remaja akhir 17-25 tahun sebanyak 1
inklusi yaitu sebanyak 40 orang. Pada orang (2,5%).
penelitin ini, pengambilan besar besar sampel Tabel 2 Distribusi Frekuensi Sampel
ditentukan dengan menggunakan teknik total
sampling. Penelitian ini telah mendapatkan Berdasarkan Jenis
persetujuan dari komisi etik untuk Kelamin
pelaksanaannya dengan nomor Berdasarkan tabel 2 distribusi sampel
148/KEPK/FK-UISU/XII/2016. berdasarkan jenis kelamin
Dari keseluruhan pasien kasus mati didapatkan jumlah sampel terbanyak yang
mengalami mati mendadak adalah lakilaki,
mendadak yang diamati adalah angka
yaitu sebanyak 38 orang atau sekitar 95% dari
kejadian berdasarkan usia, angka kejadian keseluruhan sampel. Sedangkan perempuan
berdasarkan jenis kelamin dan penyebab sebanyak 2 orang (5%).
7
Anatomica Medical Journal
Fakultas Kedokteran (FK)
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU)
http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/AMJ
Vol 1 No 3 September 2018
E-ISSN: 2614-5219
orang (20%), penyakit jantung kronis sebanyak 1 orang (2,5%), ulkus peptikum
sebanyak 6 orang (15%), aneurisma aorta sebanyak 1 orang (2,5%), robek dinding
sebanyak 1 orang (2,5%), gagal ginjal akut serambi kanan sebanyak 1 orang (2,5%) dan
sebanyak 1 orang (2,5%), infeksi usus varises esovagus sebanyak 1 orang (2,5%).
sebanyak 1 orang (2,5%), penyakit hati
8
Anatomica Medical Journal
Fakultas Kedokteran (FK)
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU)
http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/AMJ
Vol 1 No 3 September 2018
E-ISSN: 2614-5219
Penyakit N %
9
Anatomica Medical Journal
Fakultas Kedokteran (FK)
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU)
http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/AMJ
Vol 1 No 3 September 2018
E-ISSN: 2614-5219
prevalensi dugaan mati mendadak yang terjadi tanpa diduga dan terjadi
yang menunjukkan bahwa tidak ada secara mendadak.
kasus pada kelompok usia 0 – 1 bulan
Dari tabel 2 diketahui bahwa
dan usia 1-12 tahun. Pada usia 12-21
dari 40 orang pasien mati mendadak di
tahun sebanyak sebanyak 4 kasus, usia
Instalasi Kedokteran Forensik dan
21-40 tahun sebanyak 25 kasus, usia
Medikolegal RSUD Dr. Pirngadi Medan
40-59 tahun sebanyak 45 kasus dan
dijumpai jenis kelamin terbanyak
kematian terbanyak pada usia ≥ 60
adalah laki-laki. Hasil penelitian ini
tahun sebanyak 61 kasus. Sementara
sesuai dengan penelitian sebelumnya
dalam penelitian ini diperoleh
oleh Rahmawati (2010), dari 135
kematian mendadak terbanyak terjadi
sampel didapatkan kejadian kematian
pada kelompok lansia awal yaitu usia
mendadak lebih sering terjadi pada
46-55 tahun. Hal ini dikarenakan pada
jenis kelamin laki-laki, yaitu sebanyak
kelompok lansia awal 46-55 tahun
100 orang (74 %) dan perempuan
cenderung
sebanyak 35 orang (26%). Dalam
memiliki stres akibat pekerjaan dan penelitian ini juga didapatkan
dapat berdampak pada pola istirahat kematian mendadak lebih
yang kurang. Dengan demikian,
sering terjadi pada laki-laki yaitu
kematian mendadak yang paling besar
sebanyak
tidak hanya terjadi pada usia ≥ 60
tahun, tetapi juga dapat terjadi pada 38 orang (95 %) sementara pada
usia 46-55 tahun. Kejadian mati perempuan jauh lebih sedikit yaitu
mendadak meningkat seiring dengan sebanyak 2 orang (5%).Hal ini sejalan
bertambahnya usia. Penyebab dengan teori Ismurrizal, Rosmawati &
kematian mendadak akibat Parinduri (2016) bahwa kematian
mendadak empat kali lebih sering
penyakit banyak terjadi pada usia tua
pada laki-laki dibandingkan
atau lansia. Ini terjadi karena sudah
perempuan.
terjadinya proses penuaan, di mana
ada penurunan fungsi organ-organ Rendahnya angka
tubuh. Seiring meningkatnya usia, kematian mendadak pada
faktor risiko untuk menderita penyakit
juga semakin meningkat. Hal ini akan perempuan sebelum menopause
semakin mendukung banyaknya disebabkan adanya hormon estrogen
jumlah kejadian mati mendadak pada
yang akan menurunkan kadar
usia tua, karena mati mendadak pada
dasarnya terkandung kolesterol plasma dengan cara
10
Anatomica Medical Journal
Fakultas Kedokteran (FK)
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU)
http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/AMJ
Vol 1 No 3 September 2018
E-ISSN: 2614-5219
11
Anatomica Medical Journal
Fakultas Kedokteran (FK)
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU)
http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/AMJ
Vol 1 No 3 September 2018
E-ISSN: 2614-5219
Hasil penelitian ini sejalan dengan genitourinaria yaitu gagal ginjal akut.
penelitian Wulansari (2011), bahwa
penyebab kematian mendadak akibat
gangguan sistem digestif adalah KESIMPULAN
penyakit ulkus peptikum yang
Berdasarkan tujuan penelitian dan
terendah (12,5%) sementara
hasil penelitian maka dapat diketahui
penyebab yang tertinggi adalah
angka kejadian penyebab kematian
penyakit gastro kronik (62,5%) dan
mendadak di Instalasi Kedokteran
penyakit varises esofagus
Forensik dan Medikolegal RSUD Dr.
(25%).Dimana kematian mendadak
Pirngadi Medan Tahun 2013-2015
yang terjadi akibat kerusakan sistem
dapat ditarik kesimpulan sebagai
gastrointestinal umumnya disebabkan
berikut:
oleh sistem
1. Angka kejadian penyebab kematian
vaskulernya.Pecahnya varises
esofagus mengakibatkan perdarahan mendadak berdasarkan usia yang
varises yang bersifat fatal.Perforasi paling banyak terjadi adalah
tukak lambung pada ulkus peptikum
juga dapat menyebabkan kematian kelompok usia lansia awal yaitu
mendadak.Dalam penelitian ini usia 46-55 tahun sebanyak 12
penyakit penyebab kematian
orang (30%).
mendadak
pada sistem gastrointestinal adalah 2. Angka penyebab kematian
varises esovagus, ulkus peptikum, mendadak berdasarkan jenis
infeksi usus dan penyakit hati.
kelamin yang paling banyak terjadi
4. Sistem Genitourinaria
adalah laki-laki sebanyak
Dalam penelitian ini penyakit
38 orang (95%) sementara
penyebab kematian mendadak pada
pada
sistem genitourinaria merupakan
penyebab perempuan sebanyak 2 orang (5%).
12
Anatomica Medical Journal
Fakultas Kedokteran (FK)
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU)
http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/AMJ
Vol 1 No 3 September 2018
E-ISSN: 2614-5219
13
Anatomica Medical Journal
Fakultas Kedokteran (FK)
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU)
http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/AMJ
Vol 1 No 3 September 2018
E-ISSN: 2614-5219
14
Anatomica Medical Journal
Fakultas Kedokteran (FK)
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU)
http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/AMJ
Vol 1 No 3 September 2018
E-ISSN: 2614-5219
15
Anatomica Medical Journal
Fakultas Kedokteran (FK)
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU)
http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/AMJ