Anda di halaman 1dari 23

dr. Nanda Desreza, M.

Kes

1
Penyakit  suatu keadaan dimana terdapat
gangguan terhadap bentuk dan fungsi tubuh
sehingga berada dalam keadaan tidak normal
(Thomas C. Timreck, 2005)

Penyakit bersifat objektif


Rasa sakit bersifat subjektif

2
Gangguan atau kesalahan fungsi organ, bagian/ struktur atau sistem tubuh:
Sumber :
-genetik atau
-kelainan dalam perkembangan,
-infeksi,
-keracunan,
-malnutrisi atau ketidakseimbangan nutrisi,
-pencemaran (toksisitas),
-illness, sickness, ailment.

3
 Keinginan untuk mengetahui keberadaan penyakit
tidaklah harus berhenti pada diagnosis saja.
 Kegiatan lain yang tidak kalah pentingnya setelah
diagnosis adalah melakukan klasifikasi.

• Upaya pengelompokan penyakit dalam rangka


meningkatkan akurasi diagnosis
setelah mempelajari hasil‐hasil dari
beberapa cara pemeriksaan
• penyusunan ke dalam kelompok tertentu berdasarkan
hubungan antara kelompok dengan sifat-sifat yang
dimiliki

4
agen penyebabnya,
patologi penyakit,

organ yang terserang,

cara pengobatannya,

cara penularannya,

cara masuk, atau keluarnya penyakit,

faktor keterpaparan atau kepekaannya.

5
BAKTERI
VIRUS
JAMUR
PROTOZOA
ARTHROPODA/INSEKTA
CACING
dll

6
KEMATIAN (DEATH)
• Mati  berhentinya secara permanen semua fungsi
vital tubuh = akhirnya suatu kehidupan.

• Indikator klasik mati  berhentinya secara


permanen fungsi jantung, dan paru. Pada
banyak kasus ini menjadi patokan dokter
mendiagnosis suatu kematian pasiennya.

7
• Alternatif lain  Kematian otak (brain death) yang
didefinisikan sebagai berhentinya semua fungsi
seluruh otak yang ireversibel termasuk batang
otaknya.

• Jadi Seseorang dinyatakan meninggal secara legal


apabila sirkulasi darah dan fungsi paru sudah
berhenti irreversible atau bila kriteria brain death
terpenuhi.

• Diagnosis kematian dalam batasan normal adalah


bila individu terkait :
– tidak dalam pertolongan ventilator,
– pernapasan spontannya sudah berhenti,
– detak jantung berhenti, dan
– pupil mata melebar tidak bereaksi terhadap cahaya.

8
Kriteria legal didasarkan penentuan adanya fungsi
otak yang berhenti ireversibel.

Panduan menyebut bahwa harus ada bukti jelas


dari kerusakan ireversibel otak;
◦ koma dalam persisten;
◦ tidak ada pernapasan apabila pasien terkait
dilepas dari ventilator ;
◦ fungsi otak absen (reaksi pupil terhadap cahaya,
mengkerut terhadap ransangan sakit,dan gerak
voluntir mata pada rangsangan/rabaan).

EEG yang menandakan tidak adanya aktivitas listrik


otak besar sebagai bukti bahwa sudah terjadi
kematian otak.

9
Sudden Death (Kematian mendadak)
Sering terjadi pada bayi (s/d usia 1 tahun).
Meninggal tanpa ada gejala sebelumnya = SIDS
(Sudden infant death syndrome) atau crib death.
Penyebabnya tidak diketahui, walau teorinya
banyak.

 Sudden death pada dewasa juga umumnya terjadi


pada: injury, brain hemorrhage myocardial
infarction, dan pneumonia Jarang, namun juga
bisa akibat:anafilatik shok , asthma, bunuh diri

 Kasus sudden death harus dilapor ke forensik


untuk penentuan perlunya otopsi.

10
Manusia disebut mati bila ;berhentinya sistim
Cardiovaskular, sistim pernafasan dan yang utama
sistim saraf pusat secara permanen / ireversibel.

Mati suri  suatu keadaan yang ditandai dengan


penurunan proses vital sedemikian rupa sampai
ketaraf minimal untuk kehidupan sehingga secara
klinis menyerupai orang mati , dengan pertolongan
yang tepat dan pada saat yang tepat maka dapat
hidup kembali ( reversibel )

11
Keadaan mati suri dapat ditemukan pada ;
◦ Kegagalan jantung akut
◦ Terkena listrik atau petir
◦ Kedinginan , tenggelam
◦ Anestesi dalam

Dalam keragu – raguan pasien masih hidup atau


sudah mati maka harus dianggap masih hidup
sebelum ditentukan mati , berarti harus diberi
pertolongan.

12
1. Somatik death / clinical death / systemic
• Berhentinya pernafasan
• Berhentinya denyut jantung dan peredaran darah
• Fungsi SSP berhenti : refleks cornea (-) ,refleks pupil (-)
2. Cellular death
• Setelah kematian somatis beberapa organ tubuh masih hidup
sendiri- sendiri dimana beberapa organ mempunyai waktu
kematian berbeda- beda -> hal ini memungkinkan dilakukannya
pencangkokan beberapa organ tertentu . Organ SSP 4 detik ,
Cornea 6 jam , Otot jantung 6-8 jam
• Contoh yang menggambarkan cellular death dimana seseorang
sudah somatik death 3-4 jam sebelumnya ; bila otot dirangsang
listrik akan berkontraksi , cornea dirangsang atropin menjadi
midriasi s , hal ini merupakan kerja langsung otot dan bukan SSP
13
Pada mati normal lebam mayat berwarna merah
kebiruan
Lebam mayat lengkap setelah 8-12 jam dan menghilang
bersamaan dengan proses pembusukan.
Keracunan :
◦ Cyanida , Co , Suhu dingin  merah terang ( cherry
red) oleh karena disosiasi oxy Hb terganggu
◦ Nitrit  coklat oleh karena hemoglobin yang tinggi
◦ Anilin  biru
◦ Asfiksia  warna merah gelap
Perdarahan hebat
Congestive heart failure

14
Penyebab langsung
Penyebab antara
Penyebab dasar

15
• Cause of Death
• Penyebab langsung : Adalah semua penyakit, kondisi morbid atau
cedera serta keadaan akibat kecelakaan yang langsung
menyebabkan atau turut serta menyebabkan kematian
• Penyebab antara ; bila lebih dari 2 sebab terekam , -> harus
dilakukan seleksi sesuai aturan berdasarkan konsep “ sebab yang
mendasari kematian” ( Underlying cause of death)
• Penyebab dasar : adalah Sebab yang mendasari kematian ( Un der
lying Cause of Death ) , adalah :

– Penyakit atau cedera yang menimbulkan rangkaian peristiwa morbid


yang secara langsung menyebabkan kematian

– Keadaan ( akibat ) kecelakaan atau kekerasan yang menghasilkan cedera fatal

16
Penyebab dasar kematian merupakan suatu
penyakit/kondisi yang merupakan awal
dimulainya rangkaian perjalanan penyakit
menuju kematian, atau keadaan kecelakaan
atau kekerasan yang menyebabkan cedera
dan berakibat dengan kematian.

penyebab dasar kematian merupakan suatu


kondisi, kejadian atau keadaan yang tanpa
penyebab dasar tersebut pasien tidak akan
meninggal

17
Underlying cause of death (sebab kematian utama)
adalah penyakit atau cedera yang menim bulkan
serangkaian kejadian yang berakhir dengan kematian
atau kecelakaan atau kekerasan yang
menimbulkan cedera yang mematikan.

18
 Penyakit Penyebab kematian menurut ICD-10
secara nasional dan menurut kawasan.
 Angka kematian kasar dan angka kematian
menurut kelompok umur

19
 Tren dan diferensial penyakit
 Perencanaan program intervensi
 Monitoring
 Evaluasi program
 Penelitian epidemiologi
 Penelitian biomedis dan sosiomedis
Perencana kesehatan, Administrator, medis
profesional

20
KEMATIAN KESAKITAN

Satu kali seumur Berkali-kali seumur hidup


hidup

Kejadian Bukan kejadian final


final

Hanya 1 perhitungan utk setiap Lebih dari 1 perhitungan untuk


individu
setiap individu

Informasi tentang paparan Informasi tentang paparan


kesehatan masa lampau kesehatan saat ini

21
• Sertifikat Kematian terdiri dari 2 bagian :

1. Penyakityang berhubungan dengan


rangkaian kejadian yang langsung
menyebabkan kematian.
2. Penyakit
penting lainnya yang membantu
menimbulkan kematian, tetapi tidak ada
hubungannya dengan penyakit yang
menimbulkan kematian.

22
23

Anda mungkin juga menyukai