Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN KELOMPOK PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) V

DI RUMAH SAKIT TNI-AD TK III IM.07.01


KOTA LHOKSEUMAWE

DISUSUN OLEH :

M DA HAEKAL FIRDAUS (134047021015)

MUHAMMAD RISKY DARMAWAN (134047021023)

NABILA DARA FUNNA (134047021026)

RISKA MASTURA (134047021035)

ZAHRA RIZKI (134047021046)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SIHAT BEURATA BANDA ACEH


DIII REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN
2024
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) V
DI RUMAH SAKIT TNI-AD TK III IM.07.01. LHOKSEUMAWE

DISUSUN

M DA HAEKAL FIRDAUS (134047021015)

MUHAMMAD RISKY DARMAWAN (134047021023)

NABILA DARA FUNNA (134047021026)

RISKA MASTURA (134047021035)

ZAHRA RIZKI (134047021046)

Telah Disetujui,
Lhokseumawe, 16 Februari 2024

Pembimbing Institusi Pendidikan Pembimbing Lahan Praktek (CI)

Eka Wahyuni Putri, A.Md.RMIK, S.I.Pust Siti Zahara, S.Tr. RMIK


NITK. 7700007843

LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) V
DIRUMAH SAKIT TNI-AD TK III IM.07.01. LOKSEUMAWE

DISUSUN OLEH

M DA HAEKAL FIRDAUS (134047021015)

MUHAMMAD RISKY DARMAWAN (134047021000)

NABILA DARA FUNNA (134047021000)

RISKA MASTURA (134047021000)

ZAHRA RIZKI (134047021046)

Telah Disahkan,
Lhokseumawe, 16 Februari 2024

Pembimbing Institusi pendidikan Pembimbing Lahan Praktek (CI)

Eka Wahyuni Putri, A.Md.RMIK, S.I.Pust Siti Zahara, S.Tr, RMIK


NITK. 7700007843

Ketua STIkes Sihat Beurata Banda Aceh Kepala Rumah Sakit TNI-AD TK III IM
07.01 Lhokseumawe

Supriyanti.S.Kep.,Ners,M.Kes dr.Sudirman Suti. Sp. FISR


NIDN. 4027037601 Mayor CKM NRP 11050020241075
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, taufik serta karunia-Nya sehingga penulis dapat melaksanakan Praktek Kerja
Lapangan (PKL) V serta dapat menyelesaikan laporan tepat waktu. PKL V ini
merupakan salah satu Syarat yang harus dipenuhi sebagai syarat melanjutkan studi
pada semester selanjutnya, dan PKL V ini merupakan pelajaran nyata dari teori-teori
yang sudah saya pelajari di kampus. Dalam kesempatan kali ini saya ingin
mengucapkan banyak terimakasih khusunya kepada :
1. Ibu Supriyanti, S.Kep.Ners. M.Kes Selaku Ketua Stikes Sihat Beurata
Banda Aceh
2. Bapak dr.Sudirman Suti, Sp., FISR Selaku Kepala Rumah Sakit TNI-AD
TK III IM 07.01 Lhokseumawe
3. Ibu Siti Zahara S.Tr. RMIK selaku CI di Rumah Sakit TNI-AD TK III IM
07.01 Lhokseumawe
4. Ibu Julia Anita, SP., MM dan Ibu Eka Wahyuni Putri, A.Md.RMIK,
S.I.Pust Selaku Pembimbing Akademik Stikes Sihat Beurata Banda Aceh
5. Seluruh staf rekam medik di Rumah Sakit TNI-AD TK III IM 07.01
Lhokseumaweyang telah membimbing kami sampai kami bisa
6. Semua teman-teman seperjuangan yang telah sama-sama membantu
dalam penyusunan hingga tercapai tujuan.
Dalam laporan ini saya menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan
dan pengucapan, saya sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang
sifatnya membangun untuk melengkapi Laporan PKL ini agar menjadi lebih baik lagi.
Akhir kata semoga Laporan PKL ini dapat memberikan banyak manfaat bagi kita
semua.
Lhokseumawe, 16 Februari 2024

Penulis
DAFTAR ISI

DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menurut Permenkes No.147 tahun 2010 bahwa Rumah Sakit adalah institusi
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna yang menyediakan pelayanan rawat jalan, rawat nginap, dan gawat darurat
juga terdiri dari beberapa pelayanan lainnya, satu diantaranya pelayanan kesehatan
bidang Rekam Medis (Permenkes RI, 2010).
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 24 Tahun 2022 tentang
Rekam Medis, Rekam Medis adalah dokumen yang berisikan data identitas pasien,
pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada
pasien. Data rekam medis pasien sangat diperlukan dalam manajemen informasi
kesehatan.
Menurut Kemenkes RI (2010) Rekam medis diartikan sebagai keterangan baik
yang tertulis maupun yang terekam tentang identitas anamnesa pemeriksaan fisik,
laboratorium, diagnosa serta segala pelayanan dan tindakan medis yang diberikan
kepada pasien dan pengobatan baik yang dirawat inap, rawat jalan maupun yang
mendapatkan pelayanan gawat darurat. Rekam medis mempunyai pengertian yang
sangat luas tidak hanya sekedar kegiatan pencatatan akan tetapi mempunyai pengertian
sebagai satu sistem penyelenggaraan suatu instansi/unit kegiatan. Sedangkan kegiatan
pencatatannya sendiri hanya merupakan salah satu bentuk kegiatan yang tercantum
didalam uraian tugas (job description) pada unit/instalasi rekam medis
Proses kegiatan penyelenggaraan rekam medis dimulai pada saat diterimanya
pasien di rumah sakit, dilanjutkan dengan kegiatan pencatatan data medis pasien oleh
dokter atau dokter gigi atau tenaga kesehatan lainnya yang memberikan pelayanan
kesehatan langsung kepada pasien. Selama pasien itu mendapatkan pelayanan medis di
rumah sakit dan dilanjutkan dengan pengelolaan berkas rekam medis yang meliputi
penyelenggaraan penyimpanan serta pengeluaran berkas dari tempat penyimpanan
untuk melayani permintaan/peminjaman karena pasien datang berobat, dirawat atau
untuk keperluan lainnya.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas terdapat rumusan masalah
sebagai berikut :
1. Bagaimana alur pendaftaran pasien rawat jalan di Rumah Sakit TNI-AD TK III IM
07.01 Lhokseumawe?
2. Bagaimana alur pendaftaran pasien rawat inap Rumah Sakit TNI-AD TK III IM
07.01 Lhokseumawe?
3. Bagaimana Petugas Mengkoding Penyakit Di Ruang JKN Rumah Sakit TNI-AD
TK III IM 07.01 Lhokseumawe?
4. Apa kendala yang sering terjadi pada saat proses pendaftaran pasien rawat jalan
maupun rawat inap?

1.3 Tujuan Praktek Kerja Lapangan (PKL) V


1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui ruang lingkup kerja di Rumah Sakit TNI-AD TK III
IM 07.01 Lhokseumawe sebagai suatu unit pelayanan kesehatan masyarakat.
2.3.1 Tujuan Khusus
a. Dapat membedakan antara teori dengan pengalaman kerja
b. Untuk memperluaskan wawasan dan pandangan mahasiswa terhadap ruang
lingkup pekerjaan pada tempat praktek yang disesuaikan dengan
jadwal/tempat masing-masing.
c. Dapat melakukan dan memahami prosedur pendaftaran pasien rawat jalan
mulai dari pasien datang hingga pasien mendapatkan pelayanan di poliklinik
d. Dapat melakukan dan memahami prosedur pendaftaran pasien rawat inap
e. Dapat melakukan dan memahami cara mengkoding penyakit
1.4 Manfaat Praktek Kerja Lapangan (PKL) V
1.4.1 Bagi Rumah Sakit
Sebagai bahan masukan untuk meningkatkan mutu dan menjaga
pelayanan pada instalasi pendaftaran pasien baik pasien rawat jalan, maupun
pasien rawat inap.

1.4.2 Bagi Institusi Pendidikan


Sebagai bahan masukan untuk institusi pendidikan dalam hal
pengembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan serta keterampilan bagi
mahasiswa.

1.4.3 Bagi Penulis


Untuk memperluaskan wawasan dan pandangan mahasiswa terhadap
ruang lingkup pekerjaan pada tempat praktek yang disesuaikan dengan
jadwal/tempat masing-masing.
BAB II
HASIL PRAKTEK

2.1 Rumah Sakit


2.1.1 Pengertian Rumah Sakit
Pengertian rumah sakit menurut Permenkes Nomor 3 Tahun 2020 Tentang
Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit menyebutkan bahwa “Rumah Sakit
adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap,
rawat jalan, dan gawat darurat”.
Rumah sakit mempunyai kewajiban yang harus dilaksanakan menurut
Permenkes Nomor 4 Tahun 2018 Tentang Kewajiban Rumah Sakit Dan
Kewajiban Pasien memutuskan bahwa “Setiap Rumah Sakit mempunyai
kewajiban :Membuat, melaksanakan, dan menjaga standar mutu pelayanan
kesehatan di Rumah Sakit sebagai acuan dalam melayani pasien dan
menyelenggarakan rekam medis”.

2.2 Rekam Medis


2.2.1 Pengertian Rekam Medis
Menurut Permenkes Rekam medis dalam PMK 24 tahun 2022 Rekam
Medis adalah dokumen yang berisikan data identitas pasien, pemeriksaan,
pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.
M.Jusuf Hanafiah dan Amri Amir (2012) dalam bukunya yang berjudul
Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan memberikan pengertian rekam medis
sebagai kumpulan keterangan tentang identitas, hasil anamnesis, pemeriksaan,
dan catatan segala kegiatan para pelayan kesehatan atas pasien dari waktu ke
waktu.
Rekam medis dalam PMK 24 tahun 2022 Rekam Medis adalah dokumen
yang berisikan data identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan
pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Rekam medis elektronik
adalah rekam medis yang dibuat dengan menggunakan sistem elektronik yang
diperuntukkan bagi penyelenggaraan rekam medis.
Dengan direkomendasikannya penggunaan Rekam Medis Elektronik,
banyak penyelenggara pelayanan kesehatan mengimplementasikan rekam medis
elektronik sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan, meningkatkan
kepuasan pasien, dan mengurangi kesalahan (Schenarts & Schenarts, 2012).

2.2.2 Tujuan Rekam Medis


Berkas rekam medis bertujuan untuk menunjang tercapainya tertib
administrasi dalam upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit.
Untuk mencapai tujuan tersebut makan dalam pengisian atau pencatatan rekam
medis di rumah sakit dilakukan oleh dokter dan perawat mengenai hasil kegiatan
medis yang telah dilakukan, untuk itu di dalam pelaksanaan pengisian dan
pencatatan dokumen rekam medis haruslah diisi dengan lengkap sehingga dapat
menghasilkan informasi yang akurat dan berkesinambungan (Alaydrus, 2011).

2.2.3 Kegunaan Rekam Medis


Menurut Huffman dapat dilihat dari beberapa aspek,dan sering disingkat
dengan ALFRED, yaitu (Mawarni, 2013) :
a. Administration (administrasi)
Suatu berkas rekam medis yang mempunyai nilai administrasi karena isinya
menyakut tindakan berdasarkan wewenang dan taggung jawab sebagai tenaga
medis dan paramedic dalam mencapai tujuan pelayanaan kesehatan.
b. Legal (hukum)
Suatu berkas rekam medis yang mempunyai nilai hukum karena isinya
menyakut adanya jaminan kepastiaan hukum serta penyediaan bahan tanda bukti
untuk menegakkan keadilan.
c. Financial (keuangan)
Suatu berkas rekam medis yang mempunyai nilai keuangan karena isinya
dijadikan sebagai bahan untuk menetepkan biaya pelayanan di rumah sakit,
puskesmas dan sarana pelayanan lainnya. Tanpa adanya bukti catatan tindakan
pelayanan, maka pembayaran tidak dapat dipertanggung jawabkan.
d. Research (Penelitian)
Suatu berkas rekam medis yang mempunyai nila mengandung data informasi
yang dapat dipergunakan se pengembangan ilmu pengetahuan dibidang
kesehatan.
e. Education (Pendidikan)
Suatu berkas rekam medis yang mempunyai nilai menyangkut data atau
informasi tentang perkembangan yang diberikan kepada pasien, informasi
tersebut dapat dibidang kesehatan.
f. Documentation (Dokumentasi)
Suatu berkas rekam medis yang mempunyai nilai dokumentasikan karena
isinya menjadi sumber ingatan yang harus di dokumentasikan dan dipakai
sebagai pertanggung jawaban.

2.3 SIMRS (Sistem ` Manajemen Rumah Sakit)


Sistem informasi manajemen rumah sakit menurut Permenkes 82 tahun 2013
tentang sistem informasi manajemen rumah sakit adalah suatu sistem teknologi
informasi komunikasi yang memproses dan mengintegrasikan seluruh alur proses
pelayanan Rumah Sakit dalam bentuk jaringan koordinasi, pelaporan dan prosedur
administrasi untuk memperoleh informasi secara tepat dan akurat, dan merupakan
bagian dari Sistem Informasi Kesehatan . SIMRS merupakan himpunan atau kegiatan
dan prosedur yang terorganisasi dan saling berkaitan serta saling ketergantungan dan
dirancang sesuai dengan rencana dalam usaha menyajikan informasi yang akurat, tepat
waktu dan sesuai kebutuhan guna menunjang proses fungsi-fungsi manajemen dan
pengambilan keputusan dalam memberikan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit
(Saputra dan Misfariyan, 2014).
Rumah sakit yang memiliki sistem manajemen yang baik sudah hampir selalu
dapat dipastikan bahwa standar pelayananannya pun baik. Salah satu indikator
memiliki sistem manajemen yang baik adalah bahwa rumah sakit telah berbasis ke
pemanfaatan sistem informasi rumah sakit (SIMRS). Sistem Informasi dapat
dimanfaatkan untuk kegiatan pelayanan data dan informasi dengan lebih produktif,
transparan, tertib, cepat, mudah, akurat, terpadu, aman dan efisien, khususnya
membantu dalam memperlancar dan mempermudah pembentukan kebijakan dalam
meningkatkan sistem pelayanan kesehatan khususnya dalam bidang penyelenggaraan
Rumah Sakit di Indonesia.

2.4 Pelayanan Pendaftaran Pasien


2.3.1 Pendaftaran Pasien Rawat Jalan
Pendaftaran pasien Rawat Jalan adalah untuk memberikan pelayanan dari
rumah sakit kepada masyarakat untuk mendapatkan kesejahteraan dalam bidang
kesehatan. Secara sederhana yang dimaksud dengan pelayanan rawat jalan adalah
pelayanan kedokteran yang disediakan untuk pasien tidak dalam bentuk rawat
inap.
TPPRJ adalah tempat pendaftaran pasien rawat jalan yang mempunyai
tugas pokok menerima pasien rawat jalan yang berobat di rawat jalan dan
mencatat pendaftaran pasien (registrasi), memberi informasi tentang pelayanan-
pelayanan di rumah sakit yang bersangkutan, sehingga dapat memberikan kesan
kepada pasien terhadap mutu pelayanan secara umum.
Menurut Dirjen Yanmed 2006:33 dalam penerimaan pasien akan
menghadapi berbagai kategori pasien, dimana pasien yang datang ke rumah sakit
dapat dibedakan ke dalam beberapa kategori dilihat dari segi pelayanan rumah
sakit dibedakan menjadi :
1. Pasien yang dapat menunggu
Pasien berobat jalan yang datang dengan perjanjian, Pasien yang datang
tidak dalam keadaan darurat.
2. Pasien Emergency (pasien gawat darurat)
Sedangkan menurut jenis kedatangan pasien dibedakan menjadi :
1. Pasien Baru
Pasien baru adalah pasien yang baru pertama kali datang ke rumah sakit
untuk keperluan mendapatkan pelayanan kesehatan. Pasien baru diterima di
tempat penerimaan pasien (bagian pendaftaran) dan akan di wawancarai oleh
petugas guna mendapatkan data identitas pasien dengan mengisi kartu indeks
utama pasien (kiup), sekaligus mendapatkan kartu berobat yang sudah diberi
nomor yang akan digunakan sebagai kartu pengenal yang harus dibaawa
setiap kunjungan atau berobat ulang ke rumah sakit yang sama. Pengisian
kartu indeks utama pasien (KIUP) meliputi :
a. Nama
b. Tempat tanggal lahir
c. Agama
d. Jenis kelamin
e. Pendidikan
f. Pekerjaan
g. No. Telepon

Ketika proses wawancara dan pengisian data pasien baru selesai, pasien
akan diarahkan ke polikklinik yang di minta, kemudian setelah mendapat
pelayanan yang cukup ada beberapa kemungkinan yang akan terjadi kepada
pasien diantaranya :
a. Pasien boleh pulang
b. Pasien diberi surat perjanjian oleh petugas klinik untuk datang
kembali pada hari dan tanggal yang ditetapkan
c. Pasien dirujuk/dikirim ke rumah sakit lain
d. Pasien harus masuk ke ruang perawatan (di rawat)
2. Pasien lama
Pasien lama adalah pasien yang telah datang sebelumnya untuk
keperluan berobat atau mendapatkan pelayanan kesehatan. Pasien datang ke
tempat penerimaan pasien (bagian pendaftran) yang telah dibutuhkan atau
poliklinik yang dituju pasien, pasien lama tidak menulis kartu indeks utama
pasien (KIUP) karena sudah mempunyai kartu berobat yang sudah diberi
nomor. Setelah proses pemeriksaan pasien ke poliklinik selesai maka
pengambilan data /status rawat jalan diserahkan ke bagian pengelolaan data
untuk dibuat laporan harian/database, setelah selesai data rawat jalan
diserahkan ke petugas pengarsipan untuk di simpan secara berurutan sesuai
dengan nomor yang ada dikartu berobat tersebut. Kedatangan pasien dapat
terjadi karena :
a. Dikirim oleh dokter praktek diluar rumah sakit.
b. Dikirim oleh rumah sakit lain, puskesmas atau jenis pelayanan
kesehatan lainnya.
c. Datang atas kemauannya sendiri.

2.3.2 Pendaftaran Pasien Rawat Inap


Perbaikan kualitas pelayanan di unit pelayanan kesehatan harus selalu
ditingkatkan, salah satunya peningkatan kualitas pelayanan di tempat pendaftaran
pasien rawat inap (TPPRI). Menurut Depkes RI (2007) TPPRI atau admission
office adalah bagian informasi yang merupakan tempat dimana pengaturan
pasien rawat inap dilakukan. Tata cara penerimaan pasien yang disebut admitting
procedure harus wajar sesuai dengan keperluannya, jelas, nyaman, sopan, ramah
dan berpedoman pada standar pelayanan minimal rumah sakit (SPM) dan
prosedur tetap rumah sakit (PROTAP).
2.5 Koding
Koding adalah kegiatan memberikan kode diagnosis utama dan diagnosis
sekunder sesuai dengan ICD-10 serta memahami kode prosedur sesuai dengan ICD9-
CM. dengan kata lain pengodean merupakan pemahaman penetapan kode dengan
menggunakan huruf atau angka atau kombinasi huruf dengan angka yang mewakili
komponen data (Khabibah & Sugiarsi, 2013).
Penggunaan terminologi medis tujuannya adalah untuk keseragaman, serta istilah
yang dituliskan dokter di suatu negara tetap dapat dipahami oleh dokter manapun di
seluruh dunia. Terminologi medis merupakan bahasa khusus yang digunakan antar
profesi kesehatan (petugas) untuk berkomunikasi baik dalam bentuk lisan maupun
tulisan sehingga menjadi sumber data dalam pengolahan dan penyajian diagnosa
(Nuryati, 2011). Selain itu Penulisan terminologi medis yang benar, jelas, dan
informatif dapat membantu petugas coding dengan melakukan pengodean penyakit
(Gouw & Indawati, 2017).
Ketepatan pemberian kode penyakit atau kode diagnosis merupakan hal
terpenting yang harus diperhatikan oleh petugas rekam medis. Kegiatan mengode
adalah mengklasifikasikan data dan menetapkannya untuk mewakili data tersebut.
Dengan kata lain pengodean merupakan pemberian penetapan kode dengan
menggunakan huruf atau angka atau kombinasi huruf dalam angka yang mewakili
komponen data (Sugiarsi,2013).
Penyebab kurangnya ketepatan koding disebabkan karena koder salah dengan
memilih kode yang sesuai dengan panduan ICD-10 dan ICD-9-CM akan menimbulkan
ketidaktepatan pengodean diagnosa. Oleh sebab itu maka ketepatan pengodean di unit
rekam medis harus dikelola dengan baik, agar mengurangi ketidaktepan pengodean
diagnosa (Windari & Kristijono, 2016).
BAB III
GEOGRAFIS RUMAH SAKIT

3.1. Sejarah Rumah Sakit TNI-AD TK III IM 07.01 Lhokseumawe


Rumah sakit TK III 07.01 Lhokseumawe adalah salah satu Rumah Sakit TNI AD
yang berada di wilayah Kodam Iskandar Muda Daerah Provisi Aceh. Selain harus
melaksanakan tugas pokok pemberian pelayanan kesehatan yang prima bagi prajurit,
PNS AD beserta keluarga di daerah servisnya juga memberikan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat umum.
Visi Rumah Sakit TK III IM 07.01 Lhokseumawe adalah sebagai rumah sakit
kebanggaan prajurit Korem 011/Lilawangsa dan keluarga serta masyarakat umum
memerlukan pelayanan kesehatan. Visi tersebut akan terdukung dengan pencapain misi
yaitu penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang profesional melalui peningkatan
SDM. Sarana dan prasaranan secara terus menerus dengan memanfaatkan sebaik-
baiknya hasil pelayanan masyarakat umum untuk meningkatkan pelayanan pasien
dinas.
Pelayanan kesehatan masyakat umum dengan memanfaatkan kapasitas lebih
sangat mendukung pelaksanan tugas pokok. Kekurangan bekal kesehatan sebagian
terdukung dari yanmasum demikian juga dengan pemeliharaan alat kesehatan dan
bangunan. Kedatangan dokter tamu pelayanan pasien masyarakat umum sekaligus
pendukung untuk pelayanan pasien dinas.

3.2. Geografis Rumah Sakit TNI-AD TK III IM 07.01 Lhokseumawe


Rumah Sakit TK III IM 07.01 Lhokseumawe terletak di wilayah Korem 011/LW
di jalan Samudera Kota Lhokseumawe Kabupaten Aceh Utara Provinsi Aceh.Telp.
0645-4217-7010 dan Fax.0645-40300.
Jangkauan wilayah pelayaan kesehatan Rumah Sakit TK III IM 07.01
Lhokseumawe adalah wilayah Teritorial Korem 011/LW yang meliputi daerah Kota
Lhokseumawe , Kab. Aceh Utara, Kab. Aceh Timur, Kota langsa Kab. Aceh Tenggara,
Kab. Aceh Tamiang dengan batas utara selat malaka dan teluk belanga, sebelah Timur
Selat Malaka dan Kab. Langkat Sumut, Sebelah Selatan Kab. Aceh Selatan dan Kab.
Aceh Barat serta sebelah barat Kab.Aceh Besar.

3.3. Visi, Misi, dan Motto Rumah Sakit TNI-AD TK III IM 07.01 Lhokseumawe
1. Visi
Menjadikan Rumah Sakit TNI-AD TK III IM 07.01 Lhokseumawe sebagai rumah sakit
kebanggaan bagi prajurit TNI, aparatur sipil negara dan keluarganya serta masyarakat
wilayah kota Lhokseumawe dan Aceh Utara.

2. Misi
Memprioritaskan pelayanan yang terfokus kepada pelayanan pasien, mengutamakan
kesehatan pasien, meningkatkan kualitas SDM dengan pendidikan secara
kesinambungan, menjaga kebersihan lingkungan, melaksanakan yankes yang cepat,
tepat dan terarah.

3. Motto
Sapa, senyum, salam, sopan, santun.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Alur Pendaftaran Pasien Di Rumah Sakit TNI-AD TK III Im 07.01


Lhokseumawe
4.1.1 Alur Pendaftaran Pasien Rawat Jalan Poliklinik
Berdasarkan hasil pengamatan, ditempat Pendaftaran rawat jalan
poli/Informasi kami di ajarkan bagaimana cara mendaftar pasien, dan mengentri
kedalam computer,dengan cara menginput No RM pasien, klik nama pasien lalu
memilih Poli tujuan pasien dan nama dokter penanggung jawab pasien, setelah
itu simpan di SIMRS dan di kirim ke Aplikasi E-DOC di Tablet , jika
pengecheckan status BPJS pasien dapat menggunakan NIK pasien. Jika pasien
baru kami mengentri dengan lengkap dan jelas indentitas pasien lalu kami
membuat tujuan poli dan mengirimkan ke Aplikasi E-DOC . Lalu kami diajarkan
bagaimana cara membuat Surat kontrol ulang apabila terjadi tanggal Surat
kontrol ulangnya sudah lewat tanggal kontrol ulang maka harus diubah dulu
sesuai dengan hari tanggal pasien kontrol dan membuatkan SEP pasien.
Selanjutnya mengarahkan pasien ke poli klinik yang dituju.Petugas Informasi
memfotokan Rujukan di aplikasi E-DOC di Tablet sesuai dengan Nama pasien
tersebut di bagian dokumen pasien apabila itu pasien rujukan.
Alur pendaftaran Pasien Baru Rawat Jalan Poliklinik:
1. Sebelum melakukan registrasi, pasien wajib membawakan KTP/Kartu
BPJS/KK.
2. Petugas menanyakan apakah pasien tersebut membawakan surat rujukan,
maka petugas pendaftaran akan mendaftarkan pasien sebagai berikut:
3. Petugas pendaftaran mengentri secara lengkap ke Aplikasi SIMRS.
4. Petugas mendaftarkan pasien sesuai poliklinik yang akan di kunjungi pasien.
5. Petugas meminta pasien untuk sidik jari di Aplikasi Verifikasi dan Registrasi
Sidik Jari kecuali Rawat Jalan Spesialis poli Anak dan untuk semua poli
wajib sidik jari kecuali pasien dibawar umur 17 Tahun.
6. Petugas mencetak surat jaminan (SEP) sebagai bukti layanan.
7. Petugas mengarahkan pasien untuk lansung menuju ke poli klinik tujuan.
Jika pasien tersebut adalah pasien lama, maka petugas pendaftaran
mendaftar pasien sebagai berikut:
1. Pasien menyerahkan Surat Kontrol Ulang Poli Klinik kepada petugas
pendaftaran.
2. Petugas pendaftaran mendaftar pasien sesuai dengan poli klinik yang akan di
tuju pasien.
3. Petugas membuat Jaminan Pelayanan Pasien.
4. Petugas mengarahkan pasien yang telah mendaftar untuk menuju poliklinik
tujuan.
4.1.2 Fungsi dan Tugas Pokok Poliklinik Rawat Jalan
1.Pasien mengentri pendaftaran Rawat Jalan sesuai No Antrian.
2.Mengecheck Status BPJS Pasien.
3.Memberi Informasi tentang Pelayanan-pelayanan Rumah Sakit.
4. Mengarahkan pasien ke Poliklinik yang telah di daftarkan.
4.1.3 Alur pendaftaran Online Pasien Rawat Jalan
4.1.4 Alur Pendaftaran Pasien Rawat Jalan UGD
Berdasarkan hasil pengamatan selama praktek di Rumah Sakit TNI-AD TK III

IM 07.01 Lhokseumawe, ruang IGD merupakan salah satu pelayanan yang sangat

penting di kalangan Masyaraka/pasien, karena IGD adalah salah satu pemberian

pertolongan pertama kepada pasien emergency yang mengakibat kan pasien tersebut

harus di rawat maupun tidak di rawat.


Adapun juga SPO dari pelayanan pendaftaran rawat jalan di IGD di Rumah

sakit TNI-AD TK III IM 07.01 Lhoseumawe yaitu:

1. Pasien/keluarga pasien datang mengeluh dengan sakit semisal kecelakaan ringan

dan jatuh dari tangga, atau anak kecil yang sakit demam maupun gatal-gatal pada

kaki.

2. Kemudian pasien tersebut di arahkan untuk berbaring di Kasur yang ada di IGD dan

di berikan pengobatan kepada pasien tersebut.

3. Kemudian untuk keluarga dimintai untuk mendaftar pasien tersebut dengan

persyaratan pasien tersebut membawa KK/KTP/BPJS milik si pasien untuk di entri

kan ke computer

4. Kemudia petugas rekam medis menginput data pasien tersebut ke computer

menggunakan aplikasi V-Claim dan aplikasi SIMRS.

5. BPJS tersebut di foto copy kemudian di kembalikan kepada keluarga pasien

tersebut.

6. Setelah itu keluarga pasien dimintai untuk menanda tangan disebuah Aplikasi yaitu

aplikai E-Doc sebagai bukti penanggung jawab pasien

7. Setelah permasalahan di bagian pendaftaran sudah selesai keluarga pasien di mintai

untuk Kembali ke keluarga pasien

8. kemudia pasien segera mengambil obat di apotik yang ada di rumah sakit TNI-AD

TK III IM 07.01 Lhokseumawe.

4.2 Keadaan Ruang pendaftaran di IGD


Keadaan ruang pelayanan pendaftaran IGD masih belum memadai. Sebagian

masih terlalu sempit ruang igd memiliki 2 pintu untuk keluar masuk pasien, tingkat

kebisingan dan pecahayaan di dalam ruangan igd masih dikatakan normal dan untuk

temperature suhu ruang juga sudah sesuai.

4.3 Fungsi dan Tugas Pokok Poli Rawat Jalan IGD

a. Pasien mendaftar membawa persrayatan berobat (KTP/BPJS)

b. Memberi informasi tentang pelayanan palayanan dirumah sakit.

c. Mengarahkan pasien ke apotik, setelah pelayanan di UGD. Untuk mengambil obat

4.2 Alur Pendaftaran Pasien Rawat Inap Di rumah Sakit TNI-AD TK III Im
07.01 Lhokseumawe
4.3 Alur Pengkodingan Diagnosa Pasien Rawat Jalan dan Rawat Inap Di
Rumah Sakit TNI-AD TK III IM 07.01 Lhokseumawe

Anda mungkin juga menyukai