A. Mikrograf elektron
scanning sperma yg
berikatan pd zona
pelusida
B. 3 fase penetrasi oosit
Fase 1 : spermatozoa menembus sawar korona radiata
Fase II : 1 spermatozoa/lbh menembus zona pelusida
Fase III : 1 spermatozoon menembus membran oosit sambil
kehilangan membran plasmanya sndri. Inset menunjukkan
spermatosit normal dng tudung kepala akrosom.
Perkembangan zigot dr tahap 2 sel hingga menjadi morula tahap lanjut. Tahap
2 sel dicapai sekitar 30 jam sesudah fertilisasi; tahap empat-sel dicapai sekitar
40 jam; tahap 12 hingga 16 sel dicapai sekitar 3 hari; & tahap morula lanjut
dicapai sekitar 4 hari. Selama periode ini, blastomer dikelilingi oleh zona
pelusida, yg menghilang di akhir hari keempat.
Minggu I
Potongan longitudinal mll sebuah vilus di akhir mggu ke-4. pembuluh darah
ibu menembus selubung sitotrofoblas u/ msk ke ruang antarvilus. Kapiler dlm
vilus berhub dng pembuluh darah di lempeng korion & di tangkai
penghubung selanjutnya berhub dng pembuluh darah intra embrional.
Potongan sagital mudigah
A. 17 hari
B. 22 hari
C. 24 hari
D. 28 hari
Minggu ke-9
Minggu ke-11
Minggu ke-12
7 bulan
Minggu ke-18
Alat Gerak
B. Ekstremitas bawah pd
mudigah di awal minggu ke-6,
menggambarkan model
kartolago hilain I.
C,D. Set lengkap model
kartilago, masing2 di akhir
minggu ke-6 7 awal minggu ke-
8.
Gambar skematik tangan manusia.
A. Pada hari ke-48 kematian sel di AER
menciptakan bubungan terpisah u/ setiap
jari
B. Pada hari ke-51 kematian sel di ruang
antarjari menyebabkan pemisahan jari
C. Pada hari ke-56 pemisahan jari telah
sempurna
Columna Vertebralis
A. Minggu ke-4 : segmen sklerotom dipisahkan o/ jar antarsegmen yg kurang padat. Perhatikan
posisi miotom, arteri intersegmental, & saraf segmental
B. Proliferasi separuh kaudal dari 1 sklerotom meluas ke mesenkim antarsegmen & separuh
kranial sklerotom yg terletak dibawahnya (panah). Perhatikan munculnya diskus
intervertebralis
C. Vertebra dibentuk o/ separuh atas & bawah 2 sklerotom yg berurutan & jar antarsegmen.
Miotom menjembatani diskus intervertebralis shg dpt menggerakkan kolumna vertebralis
Tengkorak
Tengkorak seorang bayi baru lahir, dilihat dari atas (A) dan dari sisi kanan (B).
Perhatikan fotanel anterior & posterior serta suturanya. Fontanel posterior menutup
sekitar 3 bulan sesudah lahir. Fontanel anterior menutup sekitar pertengahan tahun
ke-2. Byk sutura yg lenyap pada masa dewasa.
Otak
Lengkung branchial/pharynx
A. Pandangan frontal mudigah
berusia 24 hari, stomodeum, yg
u/ sementara tertutup o/
membrana orofaringealis,
dikelilingi o/ 5 tonjolan
mesenkim.
B. Pandangan frontal mudigah yg
usianya sedikit lbh tua,
menunjukkan rupturnya
membrana orofaringealis &
terbentuknya plakoda nasalis di
prominensia frontonasalis.
C. Mikrograf elektron scanning
mudigah manusia yg sama spt
pd gbr B.
Gigi
Wajah
Telinga
Potongan transversal melalui regio
rombensefalon yg memperlihatkan
pembentukan vesikula otika
A. 24 hari
B. 27 hari
C. 4,5 minggu
Perhatikan ganglion statoakustik
C-E. Duktus koklearis pd minggu ke-6, ke-7, & ke-8. Perhatikan pembentukan duktus reuniens &
duktus utrikulosakularis
Perkembangan skala timpani & skala vestibuli. A. Duktus koklearis dikelilingi o/ selubung
kartilagonisa. B. Selama minggu ke-10, munvul vakuola2 besar di selubung kartilagonisa. C.
Duktus koklearis (skala media) dipisahkan dari skala timpani & skala vestibuli masing2 o/
membrana basilaris & membrana vestibularis. Perhatikan serabut saraf auditorik & ganglion
spirale (kokleare)
A. Gambar mudigah berusia 6 minggu
yg memperlihatkan sudut pandang
lateral kepala & 6 tonjolan aurikula
yg mengelilingi ujung dorsal celah
faring I.
B. Mudigah usia 6 minggu, perlihatkan
tahapan perkembangan telinga
luaryg sama spt yg digambarkan di
A. Perhatikan bahwa tonjolan 1,2,3
merupakan bag dr bag mandibula di
arkus faring I & bahwa telinga
terletak scr horizontal di samping
leher. Pada tahap ini, mandibula
berukuran kecil. Seiring dng
berkembangnya mandibula ke
anterior & posterior, maka telinga,
yg terletak tepat di posterior
mandibula akan mengalami reposisi
ke lokasi khasnya di samping kepala.
C-E. Penyatuan perkembangan
progresif tonjolan mnjd aurikula
Mata
Gambar menunjukkan efek dari pertumbuhan otak yg cepat thd posisi jantung. Mula2 area
kardiogenik & rongga perikardium berada di dpn membrana orofaringealis. A. 18 hari. B. 20 hari.
C. 21 hari. D. 22 hari
• Hari ke-20 : terbentuk heart tube
• Hari ke-22 : mulai dibentuk cardiac loop
• Hari ke-24 : jantung pindah dari daerah kepala ke
leher
• Hari ke-37 : apex jantung setinggi vert Th 1
• Hari ke-44 : apex jantung setinggi vert Th V
Sistem pencernaan
Potongan sagital mudigah
di berbagai tahap
perkembangan yg
menunjukkan efek
pelipatan sefalokaudal &
lateral thd posisi rongga yg
dilapisi endoderm.
Perhatikan pembentukan
usus dpn, tgh, & blkg.
A. Mudigah parasomit
B. Mudigah 7 somit
C. Mudigah 14 somit
D. Akhir bulan I
Mudigah selama
perkembangan minggu
ke-4 (A) & ke-5 (B),
menunjukkan
pembentukan sal cerna
& berbagai turunan yg
berasal dr lapisan
germinativum endoderm
Mula2 tunas pankreas ventral terletak dkt dng hati, tapi kemudian bergerak ke
posterior mengelilingi duodenum menuju ke tunas pankreas dorsal
A. Pankreas selama minggu ke-6. Tunas pankreas ventral berkontak erat dng tunas pankreas
dorsal
B. Penyatuan duktus2 pankreatikus. Duktus pankreatikus utama msk ke duodenum bersama
dng duktus biliaris di papila mayor. Duktus pankreaikus aksesorius (bila ada) msk ke
duodenum di papila minor
A. Lengkung usus primer sebelum berputar (dilihat dr lateral). Arteri mesenterika superior
membtk sumbu lengkung. Tanda panah, perputaran berlawanan arah jarum jam.
B. Sudut pandang yg sama dng A yg menunjukkan lengkung usus primer sesudah perputaran
180˚ berlawanan arah jarum jam. Kolon transversum berjalan di dpn duodenum
Regio kloaka di mudigah dalam berbagai tahapan perkembangan.
A. Usus belakang msk ke bag posterior kloaka, bakal kanalais anorektalis; alantois msk ke bag
anterior, bakal sinus urogenitalis. Septum urorektale dibtk o/ penyatuan mesoderm yg
melapisi alantois & yolk sac. Membrana kloakalis, yg membtk batas ventral kloaka, terdiri dr
ektoderm & endoderm
B. Seiribng dng berlanjutnya pelipatan kaudal mudigah, septum urorektale bergerak mendekati
membrana kloakalis
C. Pemanjangan tuberkulum genitale menarik bag urogenital kloaka ke anterior; rupturnya
membrana kloakalis menciptakan 1 lubang u/ usus belakang & 1 lubang u/ sinus
urogenitalis. Ujung septum urorektale membentuk korpus perineale.
Ginjal
Potongan transversal mll mudigah
dlm berbagai tahapan
perkembangan yg menunjukkan
pembentukkan tubulus renalis
A. 21 hari
B. 25 hari
Perhatikan pembentukan glomerulus
eksterna & interna & adanya
hubungan langsung antara rongga
intraembrional & tubulus renalis
Cairan
Air merupakan 70% BB pada saat lahir menurun
sampai 60% menjelang usia 12 bln
Kebutuhan air u/ bayi (& anak) 50% kebutuhan org
dewasa
Rasio cairan : kalori = 1,5cc/1kkal
Bayi sehat merasa kenyang dng pasokan ASI 150-200
cc/kgBB/hari (setara 100-130 kkal/kgBB/hari) sampai 6
bulan kehidupan.
Lemak
• ASI memasok 40-50% energi sbg lemak (3-4 gr/100cc)
• Lemak menyediakan 30% energi untuk mencukupi
kebutuhan energi, penyerapan as lemak esensial, vit
yg larut lemak, Ca, & mineral lain, jg u/ seimbangkan
diet agar zat gizi lain tdk terpakai sbg sumber energi
Karbohidrat
60-70% energi dipasok o/ KH
KH yg diberikan sebaiknya laktosa bukan
sukrosa krn bermanfaat u/ sal cerna bayi,
yaitu pembentukan flora yg bersifat as dlm
usus besar shg penyerapan Ca↑ &
penyerapan fenol ↓
Protein
• Bayi peminum ASI akan tumbuh dng baik jika
mengonsumsi ASI sbyk 150-200 cc/kgBB/hari
• Penyuluhan kelompok
• Meja 1 : pendaftaran
• Meja 2 : penimbangan
• Meja 3 : pencatatan
• Meja 4 : penyuluhan perorangan
• Meja 5 : pelayanan tenaga professional
• PMT penyuluhan & pemulihan
• Pencatatan & pelaporan
• Evaluasi
Daftar Pustaka
• Ibnu Pratomo. Prenanan Amnionsentesis untuk menentukan kelainan
genetik. FK UGM. Available from:
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=283539&val=50
16&title=The%20role%20of%20amniocentesis%20in%20genetic%20a
nomaly%20detection
• https://embryology.med.unsw.edu.au/embryology/
• Muninjaya, A., A., G. 2004. Manajemen Kesehatan, EGC, Jakarta
• Effendy, N. 1998. Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat,
EGC.
• Langman. Embriogenesis kedokteran. 7ed.
• IDAI. Tumbuh Kembang Anak dan Remaja. 2002. Jakarta: Sagung Seto.
• Arisman. 2009. Gizi dalam Daur Kehidupan, EGC, Jakarta.