Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kualitas sumber daya
manusia serta kualitas kehidupan dan usia harapan hidup, meningkatkan
kesejahteraan keluarga dan masyarakat, serta untuk mempertinggi kesadaran
masyarakat atas pentingnya hidup sehat. Peningkatan kemakmuran ternyata diikuti
oleh perubahan gaya hidup. Pola makanan, terutama di kota-kota besar bergeser dari
pola makanan tradisional yang banyak mengkonsumsi karbohidrat, sayuran dan serat
ke pola makanan masyarakat barat yang komposisinya banyak mengandung lemak,
protein, gula dan garam tetapi kurang serat. Masalah kekurangan dan kelebihan gizi
pada orang dewasa merupakan masalah penting, karena selain mempunyai risiko
mengalami berbagai penyakit, juga dapat mempengaruhi produktivitas kerjanya.
Karena itu pemantauan keadaan tersebut perlu dilakukan oleh setiap orang secara
berkesinambungan.
B. Landasan Teori
Makanan seimbang didefinisikan sebagai makanan yang mengandung semua
zat gizi yang diperlukan oleh tubuh kita dalam jumlah seimbang. Makanan dalam
komposisis seimbang ini diperlukan karena tubuh memerlukan zat gizi untuk
pertumbuhan, perkembangan, dan pemeliharaan. Tubuh manusia membutuhkan
aneka ragam makanan yang dijamin mengandung sumber karbohidrat (nasi, roti,
kentang, mi, singkong, dll), sumber protein hewani maupun nabati (ikan, telur,
daging, ayam, tempe, tahu, kacang – kacangan), sumber vitamin dan mineral (buah –
buahan, sayur – sayuran), sumber lemak atau minyak (minyak goreng, santan,
mentega, margarine) dan air. Nutrisi adalah seluruh interaksi antara organisme
dengan makanan yang dikonsumsinya, dengan kata lain sesuai dengan tubuh yang
menggunakannya. Nutrien adalah zat penyusun bahan makanan protein, lemak,
vitamin dan mineral. Jumlah zat makanan yang dipergunakan tidaklah sama bagi

1
setiap orang karena jumlah zat makanan yang diperlukan tergantung pada jumlah
tenaga yang dikeluarkan dan kuantitas proses pembentukan jaringan didalam tubuh.

Anda mungkin juga menyukai