Anda di halaman 1dari 107

KAPASITA SELEKTA GIZI

DALAM DAUR KEHIDUPAN


OLEH: DWITA GHINA SYANDRA
NIM: 1830712007
MAHASISWA S2 BIOMEDIK UNIVERSITAS ANDALAS
PENDAHULUAN

Dalam kehidupan manusia, daur atau siklus kehidupan


berkaitan dengan tumbuh kembang.
Menurut Almatsier (2011):
Pertumbuhan bertambahnya jumlah dan ukuran sel
peningkatan fungsi sel, jaringan, organ
Perkembangan
tubuh dalam bentuk yang kompleks.
MASALAH GIZI DALAM SIKLUS IMR, perkembangan Kurang makan,
sering terkena
HIDUP MANUSIA mental terhambat,
risiko penyakit kronis
pada usia dewasa
infeksi, pelayanan
kesehatan kurang, 3
pola asuh tidak
USIA LANJUT memadai
KURANG GIZI Proses
Tumbuh
Pertumbuhan
kembang
BBLR
lambat, ASI
terhambat
ekslusif kurang,
MP-ASI tidak benar
Pelayanan
Kesehatan kurang
memadai BALITA KEP
Gizi janin
Konsumsi tidak
tidak baik
seimbang
Konsumsi
gizi tidak cukup,
pola asuh kurang
WUS KEK
REMAJA &
USIA SEKOLAH
BUMIL KEK GANGGUAN
(KENAIKAN BB Pelayanan PERTUMBUHAN
RENDAH) kesehatan tidak
memadai
Produktivitas
MMR fisik berkurang/rendah
Konsumsi Kurang
Kegagalan SANGAT Alur Terjadinya 4
produksi DINI Gizi Buruk

Persediaan
DINI
pangan di masy.
berkurang
Krisis
TER
Ekonomi Persediaan Makanan
LAM
tingkat RT berkurang
BAT

Pendapatan Intake Gizi


berkurang berkurang

Daya beli
berkurang

PREVENTIF
KURATIF GIZI BURUK
PENYEBAB MASALAH GIZI
5
STATUS GIZI

ASUPAN INFEKSI Penyebab


GIZI PENYAKIT LANGSUNG

Ketersediaan Perilaku/asuhan Penyebab


Pelayanan
Pangan tingkat Ibu dan Anak kesehatan TAK
Rumah Tangga LANGSUNG

KEMISKINAN, PENDIDIKAN RENDAH, Masalah


KETERSEDIANAN PANGAN, KESEMPATAN KERJA UTAMA

Masalah
KRISIS POLITIK DAN EKONOMI DASAR
DAMPAK MASALAH GIZI 6

Gizi kurang & Gizi cukup & sehat


infeksi

“Otak Kosong” bersifat permanen Anak cerdas


Tak terpulihkan dan produktif

MUTU RENDAH MUTU SDM TINGGI

BEBAN ASET
Sumber : FKM UI & Unicef, 2002
PROBLEM SOLVING CYCLE
(pemecahan masalah)
United Nations (Januari, 2000) memfokuskan usaha perbaikan gizi dalam
kaitannya dengan upaya peningkatan SDM pada seluruh kelompok umur,
dengan mengikuti siklus (daur) kehidupan, yaitu :

BALITA
IBU IBU
BAYI (Baduta,
HAMIL MENYUSUI
batita, balita)

ANAK
LANSIA DEWASA REMAJA (Pra sekolah
dan usia
sekolah)
IBU HAMIL
pengertian

 Kehamilan adalah masa dimana wanita membawa embrio dalam


tubuhnya yang diawali dengan keluarnya sel telur yang matang pada
saluran telur yang kemudian bertemu dengan sperma dan keduanya
menyatu membentuk sel yang akan bertumbuh yang membuat
terjadinya proses konsepsi dan fertilisasi sampai lahirnya janin
*(Nadesul, 2004).
Ibu hamil sehat dengan status gizi baik:

1. LiLA ≥ 23,5 cm
2. IMT Pra hamil (18,5 - 25,0)
3. Selama hamil, kenaikan BB sesuai usia kehamilan
4. Kadar Hb normal > 12 gr/dL
5. Tekanan darah Normal (Sistol < 120 mmHg dan Diastol < 80 mmHg)
6. Gula darah urine negatif
7. Protein urine negatif.
KEBUTUHAN GIZI IBU HAMIL

Asupan zat gizi yang dibutuhkan ibu hamil

Karbohidrat Protein Lemak Vitamin dan Air


Mineral
15-20% dari
60-70% total kebutuhan total Ibu hamil disarankan
energi energi untuk menambah
asupan cairannya
sebanyak 500 ml/hari
dari kebutuhan orang
Kebutuhan
dewasa
protein untuk
ibu hamil Vitamin membantu
sekitar 17 berbagai proses dalam
g/hari. tubuh seperti pembelahan
dan pembentukan sel baru
Cara mengukur status gizi ibu hamil

Mengukur kadar
Memantau BB Mengukur LILA
HB
•Pertambahan • Untuk • Anemia atau
Bb selama mengetahui tidak
hamil 10-12 kg apakah • Anemia gizi
seseorang dapat
menderita mengakibatkan
kurang energi kematian janin,
kronis (KEK) cacat bawaan,
• Resiko KEK BBLR
diperkirakan
akan melahirkan
bayi BBLR
Masalah kesehatan

 Ibu hamil yang menderita KEK dan anemia cenderung melahirkan bayi
BBLR
 Dm gestational
 Obesitas
Program kesehatan untuk ibu hamil

 Program KIA 1. Peningkatan pelayanan antenatal


2. Peningkatan pertolongan persalinan
yang ditujukan oleh tenaga profesional
3. Peningkatan deteksi dini resiko ibu hamil
4. Peningkatan pelayanan neonatal

 Pemberian biskuit untuk ibu hamil (PMT ibu hamil)


Penanggulangan kesehatan untuk ibu
hamil
 Rajin mengontrol kehamilan ibu ke dokter atau puskesmas terdekat
 Memakan makanan yang kayak akan gizi
 GSI (Gerakan Sayang Ibu) Merupakan gerakan yang
dilaksanakan oleh masyarakat
Bersama dengan pemerintah
Guna : mempercepat penurunan
angka kematian ibu karena hamil ,
 Ubah pola makan saat hamil melahirkan dan nifas
 Pantangan makan bagi ibu hamil
Hindari makanan yang kurang matang atau mentah terutama daging dan telur, keju
lunak, susu yang tidak di pasteurisasi, alkohol, sayur mentah, kopi
 Tidak dianjurkan untuk diet pada masa kehamilan
 Minum vitamin secara teratur
 Minum air yang cukup
IBU MENYUSUI
Pentingnya asupan gizi pada ibu menyusui

1
• Memulihkan kondisi ibu pasca
persalinan

2
• Produksi susu ibu
• Guna: dibutuhkan untuk
tumbuh kembang bayi
KEBUTUHAN GIZI IBU HAMIL

Asupan zat gizi yang dibutuhkan ibu hamil

Energi Karbohidrat Protein Lemak

15-20% dari
60-70% total kebutuhan total
energi energi

Untuk menghitung kebutuhan kalori pada ibu menyusui:


Kebutuhan energi Kebutuhan protein REE = 346,44 + 13,96 W + 2,70 H – 6,82 A
meningkat 500 selama 1 tahun
sampai 600 kcal pertama menyusui Keterangan :
perhari selama 1 bertambah, sekitar W= weigh
tahun pertama 67 sampai 70 g H= High
menyusui protein per hari. A= Age
ANATOMI ASI
KOMPOSISI ASI

 ASI Mengandung lebih dari 200 unsur pokok antara lain zat
putih telur, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral, faktor
pertumbuhan, hormon, enzim, zat kekebalan dan sel darah putih.

Protein ASI

Protein ASI mengandung : Whey dan kasein.


Whey Protein yang halus, lembut dan
mudah dicerna.
Kasein Protein yang bentuknya kasar,
bergumpal, dan sukar dicerna oleh
usus bayi
1. Kolostrum (susu jolong)  ASI yang keluar dari hari 1 sampai hari
ke-4 / ke-7.
2. Air susu transisi / peralihan  ASI yang keluar sejak hari ke-4 / ke-7
sampai hari ke-10 / ke-14.
3. Air susu matang (mature)  ASI yang keluar setelah hari ke-14.

JUMLAH ASI Ibu :


ASI * Gizi kurang: 6 bln I : 500 - 700 ml
6 bln ke II : 400 – 600 ml
thn ke II : 300 – 500 ml
* Gizi Baik : 1 bln I : 600 ml
3 bln I : 700 – 750 ml
6 bln I : 750 – 800 ml
Masalah gizi ibu menyusui

 Anemia
Penyebab utamanya adalah kekurangan zat besi (fe) dan asam folat
 GAKI
- Akan menyebabkan gondok atau pembengkakan kelenjer tiroid di leher dan kretinisme.
- Guna yodium: memastikan perkembangan normal dari otak dan sistem saraf pada bayi dan anak,
peningkatan IQ
 KEP (Kurang Energi Protein)
Menyebabkan : penyembuhan bekas luka yang lama, kualitas dan kuantitas ASI menurun, ibu
kehilangan berat badan
 Kekurangan Vitamin D pada ibu menyusui
- Fungsi: membantu pembentukan dan pemeliharaan tulang bersama vitamin A dan C.
- Akibat kekurangan vitamin D: akan terjadi pengeroposan tulang dan gigi
Program kesehatan untuk ibu
menyusui

 Pemberian 1 kapsul vitamin A 200.000SI sebelum dan sesudah melahirkan


 Pemberian tablet besi
Penanggulangan kesehatan untuk ibu
MENYUSUI

 Memberikan Pendidikan gizi tentang pemberian asi ekslusif bagi remaja


usia nikah
 Memberikan Kempanye pemberian asi ekslusif
 Memberikan Pendidikan gizi bagi ibu menyusui dan suami
 Membentuk kelompok pendukung ibu menyusui
 Membatasi pengiklanan dan distribusi susu formula
BAYI
PENGERTIAN

 Seseorang dikatakan bayi apabila dia berada pada usia 0-12 bulan
 Masalah kesehatan yang paling bahaya ketika sudah memulai MP-ASI
 Batasan umur bayi:

BAYI PREMATUR BAYI BBLR BAYI CUKUP BULAN

• Bayi yang lahir • Bayi yang lahir • Bayi yang lahir


dengan usia cukup bulan pada umur
kehamilan kurang dengan BB kurang kehamilan 38 - 40
dari 37 mg dan BB dari 2.5 kg mg dengan
kurang dari 2,5 kg keadaan gizi
yang optimal dan
berat badan tidak
kurang dari 2.5 kg
Kebutuhan gizi bayi

1. energi
energi diperlukan untuk,

UMUR(tahun) LAKI-LAKI PEREMPUAN  A. 50% untuk Metabolisme


(kkal) (kkal) Basal, tiap kenaikan 1 0 C
menyebabkan kenaikan
0-1 110-120 110-120 Metabolisme basal 10%
1-3 100 100  B.5-10% untuk thermogenic
effect of food (TEF)
4-6 90 90  C.12 % untuk pertumbuhan
6-9 80-90 60-80  D. 25% untuk aktifitas fisik
(15-25 kkal/kg/BB)
10-14 50-70 40-55  E. terbuang melalui feses
Kebutuhan Gizi Bayi (Lanjutan)

protein •2,5 g/kg BB

•15-20% dari kebutuhan


lemak total energi

karbohidrat •60-70% total energi


Rekomendasi Pemberian Makanan Bayi

Jenis Makanan Waktu Pemberian

Mulai menyusui • Dalam waktu 30-60 menit setelah melahirkan

Menyusui eksklusif • Umur 0-6 bulan pertama

Makanan • Pada semua bayi yang telah berumur lebih


pendamping ASI dari 6 bulan

Teruskan • Sampai anak berumur 2 tahun lebih


pembesian ASI

Makanan biasa • Anak berumur >2tahun


bayi

Tumbuh dan berkembang sangat cepat

Energi dan zat gizi essensial

Obesitas
MARASMUS Cukup Hipervitaminosis A
KVA Hipervitaminosis D
Masalah gizi pada bayi

1. kekurangan gizi:
 stunting (anak pendek)
 wasting (kurang gizi akut dalam bentuk anak kurus)
 Marasmus
 Kwashiorkor

2. kelebihan gizi
 PTM (penyakit tidak menular ex: penyakit jantung, diabetes, hipertensi, stroke, kanker paru-paru)

Oleh karena kedua masalah gizi tersebut terkait erat dengan masalah gizi dan kesehatan ibu hamil
dan menyusui, bayi yang baru lahir dan anak usia di bawah dua tahun (baduta)
Program kesehatan untuk bayi

 Peningkatan pemberian ASI Ekslusif


 Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan pada bayi
 Pemberian kapsul vitamin A (dosis 200.000 SI)
Penanggulangan kesehatan pada
bayi

Memantau pertumbuhan melalui Penimbangan Bulanan dg Kartu Menuju Sehat (KMS)

Pemberian kapsul vitamin A 100.000 IU bagi bayi umur 6-11 bulan

Penyuluhan : ttg MP-ASI, pertumbuhan dll

Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan

Diit Realimentasi (bagi kasus gizi buruk)

Kasus BBLR, diberi asi eksklusif


Anak
Pengertian

 balita adalah bawah lima tahun termasuk bayi


 anak balita adalah anak berumur 1- 5 th
 baduta adalah dibawah dua tahun
 batita adalah bawah tiga tahun

Masa balita merupakan masa kehidupan yang sangat penting dan


merupakan dasar bagi kehidupan di masa datang
POLA PEMBERIAN MAKANAN BALITA

Sumber: depkes RI.2006


DAMPAK KURANG GIZI
PADA PERIODE EMAS

Pertumbuhan otak
Pertumbuhan jasmani dan perkembangan terhambat, anak
kemampuan anak terhambat, dan anak menjadi TIDAK CERDAS
PENDEK (STUNTING)

Anak menjadi lemah Anak akan sulit mengikuti Setelah dewasa akan
dan mudah sakit pelajaran saat bersekolah nantinya sulit mendapatkan
pekerjaan
Perhitungan BBI

 Berat Badan Ideal (BBI)


 bayi (anak 0-12 bulan)
BBI = (umur (bln) / 2 ) + 4
 BBI untuk anak (1-10 tahun)
BBI = (umur (thn)&(bln) x 2 ) + 8
Kebutuhan gizi

 Kebutuhan energi
Ditentukan oleh metabolisme basal, umur, aktivitas fisik, suhu lingkungan,
serta kesehatannya. Kebutuhan energi bisa dilihat dalam AKG,atau dihitung
berdasarkan rumus
 KH : 50-60% dari kebutuhan Energi.
 Protein :10-15 %, atau 1,5-2,0 Kg/BB
 Lemak : 25-35%
KARTU IBU DAN ANAK

 Alat yg sederhana &


murah, yg dpt
digunakan untuk
memantau kesehatan
& pertumbuhan anak.
Model interelasi Tumbuh kembang
anak

Unicef 1992, jonsson 1992


Masalah kesehatan pada anak

 1. Stuning
 2. Masalah penglihatan
 . Anak perlu menjalani pemeriksaan penglihatan untuk mengetahui adanya kelainan pada
penglihatan.
 . Gangguan mata sering terjadi pada penderitaan alergi atau asma
 3. Karies gigi
 4. Infeksi pernapasan dan telinga
 5. Kekurangan energi protein (KEP)
 6. Marasmus, kwarsiorkor, marasmik- kwarsiorkor
 7. Obesitas
Program kesehatan untuk anak

 Pemberian MP ASI anak berumus 6 – 24 bulan adalah pemberian


makanan pendamping ASI dari keluarga miskin selama 90 hari
 Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan balita
 Pemberian kapsul vitamin A (dosis 200.000 SI)
 Pemantau status gizi (mengukur tinggi badan dan berat badan )
Upaya Penanggulangan Masalah Gizi
pada anak
A. Strategi perbaikan gizi
 Pencegahan dan penanggulangan masalah gizi dilaksanakan diseluruh
Kabupaten/Kota sesuai Kewenangan Wajib dan Standar Pelayanan Minimal
(SPM) dengan memperhatikan basaran dan luasnya masalah.
 Melaksanakan Revitalisasi Posyandu
 mengembalikan fungsi Posyandu dan meningkatkan kembali partisipasi
masyarakat dan keluarga untuk :
- Memantau tumbuh kembang balita. -
- Mengenali dan menanggulangi gangguan pertumbuhan pada balita
 Melaksanakan Revitalisasi Puskesmas
 meningkatkan kemampuan petugas dalam manajemen dan pelaksanaan
Tatalaksana Gizi Buruk.
 Menanggulangi secara langsung masalah gizi yang terjadi pada kelompok
rawan kekurangan gizi melalui suplementasi : MP-ASI, PMT, kapsul vitamin
A, kapsul minyak beryodium, dan tablet tambah darah.
 Mewujudkan keluarga sadar gizi (KADARZI) melalui :
promosi gizi, advokasi dan sosialisasi tentang makanan
sehat dan bergisi seimbang, pola hidup bersih dan sehat.
 Menggalang kerjasama lintas sektor dan kemitraan
dengan swasta / dunia usaha dan masyarakat dalam
rangka mobilisasi sumberdaya untuk meningkatkan daya
beli keluarga.
menyediakan makanan sehat bergizi seimbang.
 Mengaktifkan kembali Sistem Kewaspadaan Pangan dan
Gizi melalui Revitalisasi SKPG
PRA SEKOLAH
PENGERTIAN

 (Snowman.2003) anak prasekolah adalah anak berusia 3-6 tahun yang


merupakan sosok individu yang sedang mengalami suatu proses
perkembangan yang sangat fundamental bagi kehidupan.
Karateristik anak usia prasekolah

 A. pertumbuhan

4 tahun 5-6 tahun

• BB bertambah 1.8-2.3 kg • BB Bertambah 1.8-2.3 kg


• Rata rata BB = 14,5 – 18,2 • Rata-rata BB= 17,3-20,5 kg
kg • TB bertambah 5,1 – 6,4
• TB bertambah 5-6,4 cm cm
• Rata-rata TB= 101,6 -114 • Rata-rata TB= 106,7 –
116,8
B. Perkembangan
USIA MOTORIK KASAR MOTORIK HALUS
4 tahun Berlari Melempar bola
Melompat Menangis bila ditinggal orang
tua
Memanjat Mengajak teman sebaya
bermain
Naik sepeda roda 3 Mengeja bacaa
5 tahun Melompat dengan satu Menendang bola
kaki
Memanjat Menggambar dan mewarnai
Bermain sepatu roda Membaca dengan kurang
sempurna
Bermain sepeda Berbicara cukup jelas
Berlari cepat Berteriak
Mandi sendiri
Penyebab masalah gizi pada anak

 Penolakan terhadap makanan


 Anak sulit makan
 Memilih milih makanan
 Sering makan cemilan/snack diantara waktu makan utama dan sering
 Konsumsi minuman ringan terlalu tinggi
Kebutuhan gizi

 Kebutuhan energi
Ditentukan oleh metabolisme basal, umur, aktivitas fisik, suhu lingkungan,
serta kesehatannya. Kebutuhan energi bisa dilihat dalam AKG,atau dihitung
berdasarkan rumus
 KH : 50-60% dari kebutuhan Energi.
 Protein :10-15 %, atau 1,5-2,0 Kg/BB
 Lemak : 25-35%
Kebutuhan vitamin

vitamin kebutuhan
Vit A 450 mcg
Vit D 15 mcg
Vit E 7 mcg
Vit K 20 mcg
Vit C 45 mg
besi 9
fosfor 500
yodium 120
kalsium 1000
Masalah gizi anak prasekolah

 pada pertumbuhan anak


BB Tidak sesuai dengan umur
TB tidak sesuai dengan umur
BB tidak sesuai dengan TB
Lingkar kepala dan lingakar lengan kecil
 Pada perkembangan anak
 Berat, besar otak tidak bertambah, tingkah laku anak tidak normal
Tingkat kecerdasan menurun
Masalah gizi anak prasekolah

 KEP
Marasmus
Kwashiorkor
Marasmus kwashiorkoer
 Anemia
 Karies gigi
 Obesitas
 Stunting
 Penyakit infeksi
Program kesehatan
200.000 SI

1. Pemberian Vit A
 Diberikan 6
bulan sekali yaitu
bulan February
dan Agustus

100.000 SI
Program gizi tahunan

 Pemantauan Status Gizi balita


 Pemantaun konsumsi gizi
 Pemantauan penggunaan garam beryodium
Pemberian Makanan Tambahan Anak Usia Pra Sekolah

 Diberikan dengan kriteria anak balita yang tiga


kali berturut-turut tidak naik timbangannya serta
yang berat badannya pada KMS terletak
dibawah garis merah
Penanggulangan dan pencegahan

 Memantau pertumbuhan dan penimbangan bulanan, gunakan KMS


 Menumbuhkan kebiasaan makan sehat (gizi seimbang )
 Imunisasi agar anak sehat
 Memberikan kapsul vitamin A 200.000 IU setahun 2x
 MenggalakkaN Keluarga Sadar Gizi (KADARZI)
Anak Sekolah
DEFENISI

 Anak sekolah menurut definisi WHO (World Health


Organization) yaitu golongan anak yang berusia antara 7-15
tahun

 Pada masa ini terjadi peningkatan nafsu makan secara


alamiah  peningkatan konsumsi makanan.
Masalah gizi

 Gizi kurang
 Kegemukan
 Anemia gizi besi
 Gangguan akibat kekurangan yodium (GAKY)
GIZI KURANG

RISKESDAS 2018 
prevalensi pendek (TB/U)
anak 5-12 thn 23,6 %
(6,7% sangat pendek &,
16,9% pendek). SUMBAR:
24,5 %

 Penyebab  kurang asupan makanan sbr Energi &


Protein & penyakit infeksi
 Efek : anak mudah lelah, daya fikir menurun, daya
tahan tubuh menurun ( sering tdk masuk).
Kegemukan/obesitas

 RISKESDAS 2013 : gemuk pada anak 5-12 thn 18,8 % (gemuk


10,8 % dan sangat gemuk (obesitas) 8,8 %).
 Riskesdas 2018: gemuk pada anak 5-12 thn  20,0 % (gemuk
10,8 % dan sangat gemuk (obesitas) 9,2 %).
 Riskesdas 2018: sumbar  13,7 % (gemuk 7,8 % dan sangat
gemuk (obesitas)5,9 %).
 Penyebab : pola aktivitas fisik & konsumsi energi melebihi
kebutuhan  makanan & minuman yg padat kalori tetapi
rendah zat gizi lainnya.
 Efek jangka panjang : Penyakit jantung & pembuluh darah,
DM tipe 2, kanker, osteoartritis, dll.
Menanggulangi Masalah
Jajan Anak Sekolah

 Melatih anak memilih makanan yang bermanfaat


 Waktu makan sebaiknya disesuaikan dengan waktu
keluarga dan biasakan untuk makan teratur.
 Ibu sering membuat makanan selingan di rumah untuk
menghilangkan keinginan jajan anak.
 Membiasakan anak untuk sarapan pagi dan
menyediakan bekal
Perhitungan gizi
(3-8 thn) EER = 88.5 – 61.9 x PA :
1.00 : sedentary
usia (thn) + PA x (26.7 x BB 1.13 : low
Anak [kg] + 903 x TB [m]) +20
active
1.26 : active
laki-laki 1.42 : very
active

(9-18 thn) EER = 88.5 – 61.9 x


usia [thn] + PA x (26.7 x BB
[kg] + 903 x TB [m]) +25

(3-8 thn) EER = 135.3 – 30.8 x PA :


Anak usia [thn] + PA x (10 x BB 1.00 : sedentary
1.16 : low
Perempuan [kg] + 934 x TB [m] + 20 active
1.31 : active
1.56 : very
active
(9-18 thn) EER = 135.3 – 30.8 x
Usia [thn] + PA x (10 x BB [kg] +
934 x TB [m] + 25
PILIH SUMBER PROTEIN YG
BERNILAI BIOLOGIS TINGGI

PROTEIN
Kalsium

 Pertumbuhan & mineralisasi tulang dan gigi (98% Ca


tubuh tdpt dlm tulang & gigi)
 Penambahan Ca/hari antara 150-200 mg,
puncaknya adlh 400mg/hr dlm pertumbuhan cepat.
 AKG: 4-6 = 500 mg/hr.
7-9 = 600 mg/hr
10-12 = 1000 mg/hr
 Absorbsi kalsium tergantung dari
faktor2 yg mempengaruhi asupan.
Zat besi

 Sumber besi : daging, hati,


unggas, ikan, kacang-
kacangan, sayuran hijau,
rumput laut  hem dan non
hem.
 AKG : 4-6 thn : 9 mg/hr
7-9 thn : 10 mg/hr
10-12 thn : 13 (Lk)
20 (Pr)
Vitamin
Usia Vit.A Vit.D Vit.E Vit.K Vit.B1 Vit.C
(RE) (µg) (mg) (µg) (mg) (mg)
4-6 thn 450 5 7 20 0.6 45
7-9 thn 500 5 7 25 0,9 45
10-12 600 5 11 35 1 50
thn

Usia Vit.B2 Niacin As.folat B6 (mg) B12 (µg)


(mg) (mg) (µg)
4-6 thn 0,6 8 200 0,6 1,2
7-9 thn 0,9 10 200 1 1,3
10-12 1 12 300 1,3 1,8
thn
Upaya yang Diperlukan

 MeningkatkanStatus Gizi dengan PMT-AS


 Memberikan obat cacing secara rutin
 Membiasakan sarapan pagi
USAHA KESEHATAN SEKOLAH
REMAJA
PEGERTIAN

 Masa remaja adalah peralihan dari masa anak ke masa dewasa yang
mengalami perkembangan di semua aspek atau fungsi untuk memasuki
masa dewasa.
BATASAN UMUR REMAJA

 Batasan usia remaja menurut WHO adalah 12 sampai 24 tahun.


 Menurut Menteri Kesehatan RI tahun 2010, batas usia remaja adalah
antara 10 sampai 19 tahun dan belum menikah
Faktor-faktor yang mempengaruhi
kebutuhan gizi remaja

1. Aktivitas fisik 2. Lingkungan. 3 Pengobatan.

4. Depresi dan
5. Penyakit 6. Stres
kondisi mental
Kebutuhan Gizi pada Remaja

Laki-laki:
10-12 tahun : 55-60 kkal/kg BB/hari
13-18 tahun : 45-55 kkal/kg BB/hari
Perempuan : energi
10-12 tahun : 50-60 kkal/kg BB/hari
13-18 tahun : 40-55 kkal/kg BB/hari

Umur 10-12 tahun : 40 gr/hari (laki-laki)


| 50 gr/hari (perempuan)
Umur 13-15 tahun : 60 gr/hari (laki-laki
| 57 gr/hari (perempuan) protein
Umur 16-18 tahun : 65 gr/hari (laki-laki)
| 50 gr/hari (perempuan)
Lemak : 25-30% dari kebutuhan kalori

Karbohidrat : 55-70% dari kebututhan


kalori

Vitamin A,B1,
Vitamin dan B2, B12, C, D,
mineral E, asam folat
AKG REMAJA
MASALAH KESEHATAN PADA REMAJA

 stunting
 obesitas
 Anemia
 defisiensi berbagai vitamin
 KEP
 Konsumsi serat&vit kurang : krn konsumsi fast food
 Bulimia dan anorexia nervosa : menyebabkan perubahan hormonal sehingga
terjadi perubahan ovulasi
 Kehamilan
Program Pemerintah Terhadap Permasalahan
Gizi Pada Remaja
1. Pemberian tablet Fe
2. Pemberian penyuluhan kepada
remaja tentang makanan yang
sehat dan isi piringku.
3. GERMAS
4. Pembentukan saka bakti (SBH)
untuk anak SMA
Saka Bakti Husada adalah salah satu jenis
Satuan Karya Pramuka yang merupakan
wadah kegiatan untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan praktis
dalam bidang kesehatan (kesling, kesehatan
keluarga, penanggulangan berbagai
penyakit, gizi, manfaat dan bahaya obat)
DEWASA
PENGERTIAN

 Adult diambil dari bahasa latin adultus yang berarti telah tumbuh menjadi
kekuatan dan ukuran yang sempurna atau telah menjadi dewasa
 Artinya: orang dewasa adalah individu yang telah siap menerima
kedudukan dalam masyarakat
DIBAGI MENJADI 3 KELOMPOK

19 – 29 > 50 tahun
tahun 30 – 49 • sering dikenal
dengan masa
• yang disebut tahun setengah tua
dewasa muda
Keadaan Fisologis dan
psikososial

Dewasa awal

 Mandiri dalam perekonomian


 Mandiri dalam membuat keputusan
 Sudah menunjukkan adaptasi dengan aspek
pragmatis dari kehidupan
 Sudah membangun hubungan yang intim dengan
individu yang lain
LANJUTUAN

Keadaan fisiologis

Dewasa lanjut

 Kondisi fisik tidak hanya mencapai masa


puncaknya namun juag mengalami penurunan
 Kekuatan dan kesehatan otot mulai menunjukkan
tanda penurunan sekitar umur 30 tahunan
 Terjadinya perubahan pada system indra
 Usia dewasa lanjut : penurunan penglihatan ,
pendengaran.
 Masalah utama penyakitnya: kanker, kardiovaskuler
dan berat badan
MASALAH KESEHATAN USIA PRODUKTIF

 Menopause dan andropuse


 Penyakit degeneratif
 DM
DATA
 Aterosklerosis Riskesdas 2018, Obesitas orang dewasa
 Gout (Asam Urat) di Indonesia berdasarkan IMT: 21,8 %
• Obesitas pada Penduduk Laki-Laki
 Osteoporosis
Dewasa :14.5 % (riskesas 2018),
 Obesitas 19,7% (riskesdas 2013)
 Gizi Kurang • Obesitas pada Penduduk
perempuan Dewasa : 29,3 %
a. KEP
(riskesas 2018), 32,9% (riskesdas 2013)
b. Anemia
KEBUTUHAN
GIZI DEWASA
PRINSIP PEMBERIAN MAKANAN PADA
KELOMPOK DEWASA

Prinsip Gizi Seimbang


makanan
a. Variasi Makanan lauk-pauk sayuran, buah
pokok

b. Kebutuhan air
2—3 liter/hari (10—15 gelas per hari), bergantung pada aktivitas fisik, kondisi
fisiologis, jenis kelamin, dan suhu lingkungan
PRINSIP PEMBERIAN MAKANAN PADA
KELOMPOK DEWASA

C. Prinsip Gizi

 Kalori cukup, baik untuk menunjang pertumbuhan dan aktivitas yang tinggi.
 Protein cukup, 10-15% dari kalori total untuk pertumbuhan dan mengganti sel-sel yang rusak.
 Lemak cukup, 20-25% dari kalori total.
 Karbohidrat (KH) cukup, 60-65% dari kalori total, memilih KH kompleks lebih banyak.
 Vitamin, mineral, cairan dan serat cukup.
 Makanan rendah lemak dan kolesterol.
 Makan lebih banyak serat dari sayuran & buah.
 Hindari alkohol .
 Baca label makanan .
 Gunakan lebih sering makanan sumber omega 3.
 Kurangi konsumsi gula.
PENGERTIAN GIZI PEKERJA

Gizi tenaga kerja adalah gizi yang diperlukan oleh tenaga kerja untuk
melakukan suatu pekerjaan sesuai dengan jenis pekerjaan dan beban
kerjanya atau ilmu gizi yang diterapkan kepada masyarakat tenaga kerja
dengan tujuan untuk meningkatkan taraf kesehatan tenaga kerja sehingga
tercapai tingkat produktivitas dan efisiensi kerja yang setinggi-tingginya
MASALAH YANG MEMPENGARUHI
TENAGA KERJA

 Kesegaran Jasmani: Kemampuan tenaga kerja melakukan secara


selamat dan efektif aktivitas dan upaya jasmani sehubungan dengan
kebutuhan kehidupan dalam kaitan dengan pekerjaannya.
 Produktivitas: Perbandingan (ratio) antara keluaran (barang, jasa)
dengan masukan (tenaga kerja, modal dll).
 Efisiensi Kerja: Pemanfaatan tenaga, dana dan waktu guna mencapai
hasil yang sebesar-besarnya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
keadaan gizi tenaga kerja

1. Metabolisme basal.
2. SDA : Pengaruh makanan atas kegiatan tubuh kira-kira 10 % dari kegiatan
metabolisme basal
3. Kerja otot
KEBUTUHAN GIZI PEKERJA

 Kebutuhan zat gizi menurut kelompok jenis pekerjaan jika


 Pria : BB=62 kg, TB 165 cm
 Wanita : BB=54 kg, TB 156 cm
Upaya Penanggulangan Masalah
Gizi beserta program gizi

1. Gizi seimbang merupakan


aneka ragam bahan pangan
yang mengandung unsur-
unsur zat gizi yang diperlukan
oleh tubuh, baik kualitas
maupun kuantitas.

2. Pedoman Umum
Gizi Seimbang
(PUGS)
3. Pemberian tablet tambah darah
(TTD) bagi ibu yang hamil
4. KADARZI
USIA LANJUT
 Menjadi tua (menua) merupakan suatu proses menghilangnya
kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri secara perlahan-lahan dan
mempertahankan struktur dan fungsi normalnya sehingga tidak dapat
bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang diderita
*(Darmojo R.Boedhi & Hadi martono)
KELOMPOK LANSIA
BERDASARKAN UMUR

Usia Lansia Lansia tua Usia sangat


pertenghan (elderly) (old) tua (very
(middle •60 -74 tahun •75 – 90 tahun old)
age) •Usia diatas 90
•45-59 tahun tahun

*Menurut WHO
Perubahan fisiologis akibat penuaan

 Semakin berkurangnya indera penciuman dan perasa


 Perubahan gastrointestinal yang mempengaruhi atrofi gastritis
 Berkurangnya sekresi saliva dan susah menelan
 Kehilangan gigi
 Terjadinya penurunan motilitas usus
 Menurunya sekresi empedu untuk proses penyerapan vit A,D,E,K
KEBUTUHAN ZAT GIZI
Masalah Kesehatan Lansia
(kementerian Kesehatan RI, Riskesdas, 2013)

No Jenis Penyakit Prevalensi Menurut Kelompok Umur (%)


55-64 tahun 65-74 tahun 75+ tahun
1 Hipertensi 45.9 57.6 63.8
2 Artritis 45.0 51.9 54.8
3 Stroke 33.0 46.1 67.0
4 PPOK 5.6 8.6 9.4
5 Diabetes Melitus 5.5 4.8 3.5
6 Kanker 3.2 3.9 5.0
7 PJK 2.8 3.6 3.2
8 Batu Ginjal 1.3 1.2 1.1
9 Gagal Jantung 0.7 0.9 1.1
10 Gagal Ginjal 0.5 0.5 0.6
Pencegahan Masalah Gizi

1. Mencegah osteoporosis, kegemukan dan penyakit jantung : setiap


hari aktif bergerak dan mengkonsumsi cukup Kalsium
2. Olahraga secara teratur
3. Memelihara kesehatan gigi
4. Mencegah kegemukan dengan mengubah cara memasak
(menumis, merebus, mengukus)
5. Mencegah sembelit dan wasir : Meningkatkan konsumsi sumber
serat, antioksidan dan mineral
6. Mencegah anemia ; Mengkonsumsi bahan makanan sumber zat
besi
7. Mencegah tekanan darah tinggi : membatasi konsumsi natrium
PROGRAM PEMERINTAH MENGATASI MASALAH
GIZI PADA LANSIA

1. Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis)


adalah sistem pelayanan kesehatan dan pendekatan proaktif yang melibatkan peserta, fasilitas
kesehatan, dan BPJS Kesehatan dalam rangka memelihara kesehatan peserta BPJS Kesehatan
yang menderita penyakit kronis, sehingga dapat mencapai kualitas hidup yang optimal dengan
biaya pelayanan kesehatan efektif dan efisien.
Kegiatannya meliputi : pemeriksaan kesehatan, penyuluhan, dan senam lansia

2. Home care lansia (kunjungan kerumah)


3. Posyandu lansia
4. Pos BINDU
DAFTAR PUSTAKA

• Pritasari, Damayanti, D,. & Lestari, N,T. (2017). Bahan Aajar Gizi Dalam Daur Kehidupan.
Indonesia: PSSDM Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
• Meryana. 2012. Peranan Gizi Dalam Siklus Kehidupan. Jakarta
• Sunita. 2011. Gizi Seimbang Dalam Daur Kehidupan. Jakarta
• Arisman. 2004. Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta : EGC
• Infodatin. Situasi kesehatan reproduksi remaja. Pusat data dan informasi kementerian
kesehatan RI. ISSN 2442-7659
 Fatmah. 2010. Gizi Usia Lanjut. PT Gelora Aksara Pratama
 Dr. Soetjiningsih. 1995. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC
 Kemenkes Ri. 2013.Riset Kesehatan Dasar; RISKESDAS. Jakarta:BalitbangKemenkes Ri
 Kemenkes Ri. 2018.Riset Kesehatan Dasar; RISKESDAS. Jakarta:BalitbangKemenkes Ri

Anda mungkin juga menyukai