Anda di halaman 1dari 40

GIZI BURUK

Oleh
Dr. Suci Astutiningrum
LATAR BELAKANG MASALAH ANAK
GIZI BURUK

Sebagai negara berkembang, Indonesia masih


menghadapi pelbagai masalah kesehatan. Salah
satunya adalah masalah kurang gizi
Timbulnya masalah kurang gizi pada anak dipengaruhi
status gizi ibunya, serta mempengaruhi status gizi
pada usia dewasa (inter-generation impact of
malnutrition)
Kurangnya konsumsi makanan & penyakit infeksi merupakan
penyebab langsung, kemiskinan dan pendidikan yang rendah
sebagai masalah utama yang harus ditanggulangi (Unicef, 1998)

2
LATAR BELAKANG MASALAH ANAK GIZI
BURUK (lanjutan .)

Cacat bawaan dan kelainan congenital cenderung


sebagai Underlying faktor anak menjadi gizi buruk
(belum ada data survei atau kajian)
Hasil pengamatan di sarana pelayanan kesehatan :
- penyakit jantung bawaan
- Hidrocephalus
- Cereberal Palsy
- Labio/palato schisis (Bibir Sumbing)
- Thalasemia
- Tumor atau keganasan
- Bayi dengan Berat lahir Rendah/BBLR Failure to thrive

3
GIZI BURUK MENJADI PERHATIAN
BADAN DUNIA DAN PEMERINTAH

Risiko kematian tinggi (13 kali dibandingkan


anak normal). 60% penyebab kematian bayi
didasari keadaan gizi yang jelek.
Risiko gangguan perkembangan dan
kecerdasan lost generation. Kekurangan gizi
pada usia dini menghambat pertumbuhan dan
perkembangan sel otak, yang bersifat
permanen.
Risiko gangguan pertumbuhan fisik. Anak
tumbuh pendek.
Gizi Buruk/Kurang Tinggi HDI Rendah
LINGKARAN SETAN KEMISKINAN DAN KURANG
GIZI

Kemiskinan

Kurang makan Sering Buruh/pekerja Kehamilan Keluarga


sakit kasar (sering) besar

Kurang gizi

Kehilangan Kehilangan Kehilangan


Produktivitas Perkembangan otak, Sumberdaya karena
(penyebab langsung) Kognitif, kesempatan biaya kesehatan
sekolah yang tinggi
MASALAH KURANG GIZI DALAM SIKLUS KEHIDUPAN

IMR, perkemb mental,


risiko penyakit kronis
pada usia dewasa
Tumbuh
USIA LANJUT kembang
KURANG GIZI terhambat

BBLR
BALITA KEP

K EK
S
WU K EK
M IL N BB REMAJA &
BU I K A ) USIA SEKOLAH
E NA DAH
(K E N
R

Sumber : Gangguan Pertumbuhan,


Nutrition Throughout The MMR meningkat prestasi & produktivitas
Life Cycle. 1999
Kurang/ rendah
PENYEBAB MASALAH KURANG GIZI

STATUS GIZI

ASUPAN GIZI PENYAKIT INFEKSI Penyebab


Langsung

Ketersediaan Pelayanan
Perilaku/asuhan Penyebab
Pangan tingkat Kesehatan
Ibu dan Anak Tak
Rumah Tangga & sanitasi Langsung

KEMISKINAN, PENDIDIKAN RENDAH, Masalah


KETERSEDIANAN PANGAN, KESEMPATAN KERJA Utama

KRISIS EKONOMI, POLITIK DAN Masalah


SOSIAL Dasar
7
Sumber : The State of the World Children , UNICEF, 1998
KEMATIAN BAYI DAN ANAK

Malaria
ISPA 5%
19% Diarea
19%

Undernutrition
Campak
54%
7%
Lain-lain
32%
Perinatal
18%
54 % Gizi Kurang & gizi buruk underlying faktor dari kematian
bayi & anak

WHO, 2002
MASALAH GIZI DI INDONESIA

Indonesia mengalami masalah gizi ganda

Gizi Kurang:

Kurang Energi Protein (KEP)


Anemia Gizi Besi (AGB)
Kurang Vitamin A (KVA)
Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY)
Gangguan kurang zat gizi mikro lain (Zn)

Gizi Lebih

9
ANEMIA GIZI BESI

Prevalensi
Kelompok Umur 1995 2001
Remaja Putri(15-19 th) 57,1% 26,5%
Bumil 50,9% 40,1%
Balita 40,5% 47,0%
Anak Usia Sekolah 47,2% -
WUS 39,5% 25,7%
Usia Produktif 48,9% 26,6%
Usia Lanjut 57,9% -

10
Sumber: Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT)
KURANG VITAMIN A

50% (10 juta) anak balita menderita


Kurang Vit. A Sub-klinis (serum retinol <
20 g/L)
0,33% (66 ribu) anak balita disertai dengan
gejala Xeroptalmia (bercak bitots) yang
terancam kebutaan
> 0,50% Masalah kesehatan Masyarakat (WHO)

(Sumber: Survei Vitamin A (Suvita), 1992


11
GANGGUAN AKIBAT KURANG YODIUM

45% daerah (kecamatan) endemik:


30% endemik ringan
7 % endemik sedang
8 % endemik berat
87 juta penduduk tinggal di daerah
endemik (prevalensi 9.8%)
(Sumber: mapping GAKY, 1998)

Prevalensi GAKY: 11.1 %


(Sumber: Survei GAKY, 2003)

Catatan: data diatas tidak dapat dibandingkan


karena perbedaan sampling 12
Wanita, 35 thn Gondok di kec.
Sawangan, Kab. Magelang Wanita, 9 thn, kretin di Kec.
Sawangan, Kab Magelang

Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY)

Anak sekolah: gondok & IQ <<


MASALAH GIZI DI INDONESIA (Lanjutan)

Gizi Lebih:
o Dewasa IMT (> 27 kg/m) 11,1%
(30 kg/m) 3,9% (Survei IMT tahun
1997)
o Dewasa IMT (> 27 kg/m) 8,8%
(30 kg/m) 10,3% (Riskesdas 2007)
o Balita BB/U (>+2SD) : 2,46% (2003)
: 3,50% (2005)
(Susenas)
o Balita BB/TB (>+2SD) : 12,2% (2007)
(Riskesdas)

14
DIAGNOSIS
PENGERTIAN GIZI BURUK
GIZI BURUK

Klinis dan atau antropometris

DIAGNOSIS GIZI BURUK :


1. Terlihat sangat kurus dan atau edema,
dan atau
2. BB/TB atau BB/PB : <-3 SD

15
PENGERTIAN GIZI BURUK (lanjutan )

Klinis Antropometri
(BB/TB-PB)

Gizi Buruk Tampak sangat <-3 SD *)


kurus dan atau (bila ada edema BB
edema pd kedua bisa lebih)
punggung kaki sp
seluruh tubuh
Gizi Kurang Kurus -3 SD -2 SD

Gizi Baik Normal - 2 SD +2 SD


Gizi Lebih Gemuk +2 SD
16
(Bagan Tata Laksana Gizi Buruk, Buku I, hal. 2)
TIPE, TANDA DAN GEJALA KLINIS
ANAK GIZI BURUK

1. Kwashiorkor

2. Marasmus

3. Marasmik-kwashiorkor

17
TIPE, TANDA DAN GEJALA KLNIS
ANAK GIZI BURUK (lanjutan ..)

1. Kwashiorkor

Perubahan status mental: apatis & rewel


Rambut tipis, kemerahan spt warna rambut
jagung, mudah dicabut tanpa sakit, rontok
Wajah membulat dan sembab
Pandangan mata sayu
Pembesaran hati

18
TIPE,TANDA
TANDA DAN
DAN GEJALA
GEJALA KLNIS
KLINIS
ANAK GIZI BURUK
ANAK (lanjutan ..)
GIZI BURUK

KWASHIORKOR (lanjutan.)
Edema :

Minimal pada kedua punggung kaki, bersifat


pitting edema
Derajat edema:
+ Kedua punggung kaki
++ Tungkai & lengan bawah
+++ Seluruh tubuh (wajah & perut)
Derajat edema untuk menentukan jumlah cairan
yang diberikan
19
Gambar anak kwashiorkor

20
Sumber: Prioritas pediatri di negara berkembang, edisi Indonesia, 1979, Morley.
Foto anak gizi buruk : Kwashiorkor
(dengan campak)

Tampak ruam

Scrotum edema
Sumber: Koleksi foto RSUP Dr. Karyadi, Semarang 21
TIPE, TANDA DAN GEJALA KLINIS
ANAK GIZI BURUK (lanjutan..)

2. MARASMUS

Tampak sangat kurus, hingga seperti tulang


terbungkus kulit
Wajah seperti orang tua
Cengeng, rewel
Kulit keriput, jaringan lemak subkutis sangat
sedikit sampai tidak ada (~pakai celana longgar-
baggy pants)
Perut umumnya cekung
Tulang rusuk menonjol (Iga gambang, piano
sign)
Sering disertai penyakit infeksi (umumnya
kronis berulang) diare persisten 22
Gambar anak marasmus

Anak gizi buruk kehilangan lemak dan otot, terlihat tulang terbungkus kulit,
sehingga anak sulit untuk dapat berdiri tegak
23
Sumber: Prioritas pediatri di negara berkembang, edisi Indonesia, 1979, Morley.
TIPE, TANDA DAN GEJALA KLINIS
ANAK GIZI BURUK (lanjutan)

3. MARASMIK - KWASHIORKOR

Gambaran klinik merupakan campuran dari


beberapa gejala klinik Kwashiorkor dan
Marasmus dengan BB/TB-PB <-3 SD disertai
edema yang tidak mencolok

24
Anak gizi buruk :
Marasmik - Kwashiorkor

Iga menonjol

Atrofi otot

Edema di ke 2 punggung kaki

25
Sumber: Koleksi foto RSUD Dr. Chasan Bosoire, Ternate
KURANG ZAT GIZI MIKRO
PADA ANAK GIZI BURUK

1. Kurang Vitamin A

2. Anemia (kurang Fe, Asam Folat)

3. Kurang vitamin B dan C

4. Kurang Zn

26
KURANG ZAT GIZI MIKRO PADA ANAK GIZI
BURUK (lanjutan )

1. Kurang Vitamin A (KVA)

XEROFTALMIA

27
ANEMIA

Kadar Hb dibawah normal

Kadar Hb normal:
6 bulan 5 tahun : 11 g/ dl
6 tahun 11 tahun : 11, 5 g/ dl
12 tahun 13 tahun : 12 g/ dl
(Sumber: indicators for assessing iron deficiency and strategies for its
prevention, WHO, UNICEF, UNU, 1998)

Tanda-tanda klinis:
- pucat (kelopak mata, telapak tangan)
- mudah lelah, letih, lesu, lemah, lalai (5 L)
- daya tahan terhadap penyakit menurun
28
ANEMIA

Telapak tangan anak yang menderita anemia terlihat sangat pucat.


Bandingkan telapak tangan anak yang menderita anemia dengan telapak
tangan orang sehat.
29
(sumber foto: Management of Severe Malnutrition, WHO)
Kurang Vitamin B

Stomatitis angularis: Kurang vit. B2 (riboflavin), vit.


B6 (piridoksin),
Glositis: Kurang vit. B2 , vit. B6, vit. B12
(kobalamin)
Dermatitis seboroik: kurang vit. B2. vit. B6.
Anemia dengan gangguan pembentukan/ proses
pematangan eritrosit: kurang vit. B12

30
Kurang Vitamin B (lanjutan .)

Diare: Kurang vit. B1 (tiamin), vit. B12


Tidak ada kenaikan BB, postur lebih kecil dari
anak sehat: Kurang vit. B1
Dermatitis seboroik: kurang vit. B2. vit. B6.
Perubahan pada mata seperti fotofobia, lakrimasi
berlebihan: Kurang vit. B2

31
Kurang Vitamin C

Scorbut: luka di gusi dan jaringan mukosa mulut


dan mudah berdarah
Gangguan pertumbuhan
Perdarahan kapiler
Gangguan pematangan eritrosit
Gangguan pembentukan tulang, kuku, dentin
Gangguan dalam respirasi jaringan

32
Kurang Seng (Zn)

Fungsi Zn :
Sebagai komponen dari > 200 metalloenzym & hormon
untuk metabolisme :
- Sintesis DNA & RNA
- Stabilisasi membran
- Memacu pertumbuhan
- Meningkatkan imunitas
- Maturasi seksual (remaja)

Kurang Zn :
- Gangguan pertumbuhan
- Dermatosis
- Gangguan imunitas
- Rambut rontok 33
- Nafsu makan menurun
Kurang Seng (Zn)

Tanda-tanda kelainan pada kulit:

- Hipo/ hiperpigmentasi
- Deskuamasi (mengelupas)
- Lesi ulserasi eksudatif (menyerupai luka bakar) -
sering disertai infeksi sekunder (candida)

34
TANDA DAN GEJALA PENYAKIT
PENYERTA/PENYULIT

1. Pneumonia
2. Diare Persisten
3. Cacingan
4. Tuberkulosis
5. Malaria
6. HIV/AIDS

35
Tatalaksana Gizi Buruk saat ini (1)
1. Dilaksanakan secara Rawat Inap di
Puskesmas/Rumah Sakit, dengan berpedoman pada
Buku Bagan tata Laksana Gizi Buruk.
2. Telah dilakukan pelatihan tatalaksana gizi buruk bagi
tim Rumah Sakit dan Tim Puskesmas Perawatan.
3. Anak-anak yang dikelompokkan Gizi Buruk adalah
anak dengan BB/PB dibawah 3 SD (dari rujukan)
atau anak dengan tanda-tanda klinis gizi buruk
4. Diintegrasikan dengan ASKESKIN, JAMKESMAS
Tatalaksana Gizi Buruk saat ini (2)
1. Cakupan penemuan kasus rendah

Kasus Indonesia;
Jumlah gizi buruk 350.000 per tahun
Laporan kasus 2006 22.000
2005 70.000

Kasus NTT;
Jumlah gizi buruk akut 1-2 % 950 balita
Laporan kasus (Puskesmas/RS 87 kasus - 2006)
Tatalaksana Gizi Buruk saat ini (3)
2. Dengan indikator BB/PB dan tanda-tanda klinis
penemuan kasus hanya bisa dilakukan oleh petugas
terlatih, dan anak ditemukan sudah sangat terlambat.
3. Anak yang ditemukan dan dirawat sebagian besar
pulang paksa, sebelum anak dinyatakan pulih. (Alasan
kesibukan orang tua)
4. Anak tersebut masih memerlukan perawatan di rumah.
Perkembangan tatalaksana gizi buruk
Tatalaksana Gizi Buruk dibagi 2;
1. Gizi Buruk (BB/PB < - 3 SD, atau LiLA < 11.5 Cm) bila
tidak disertai komplikasi dapat dipulihkan dengan
RAWAT JALAN, dengan pemberian Makanan
Pemulihan Gizi (Siap Saji)
2. Gizi Buruk dengan komplikasi, harus dirawat di
Pusat Stabilisasi (Puskesmas/Rumag Sakit/TFC)

Gizi Kurang (BB/PB -3 sd -2, atau LiLA 11.2 sd 12.5 Cm


tanpa komplikasi dengan Pemberian Makanan
Tambahan Pemulihan)

Komplikasi: Anoreksia, pneumonia, demam tinggi, dehidrasi


berat, anemia berat, kesadaran menurun
TERIMA KASIH

40

Anda mungkin juga menyukai