Anda di halaman 1dari 28

PERMASALAHAN PANGAN DAN

GIZI KELUARGA
Nadia Chalida Nur, SKM, MPH
POLA KONSUMSI PANGAN

= Pola Pangan = Food Pattern


= Kebiasaan Makan = Food Habit
 Cara seseorang atau sekelompok orang untuk
memilih makanan yg dikonsumsinya yg
dipengaruhi oleh fisiologis, psikologis, budaya dan
sosial
• Pangan  persoalan Biocultural
• Bio  zat gizi pd pangan yg mengalami proses
biologi dlm tubuh dan berpengaruh thd
fungsi organ tubuh
• Cultural  faktor budaya berpengaruh thd
pemilihan jenis pangan, cara mengkon-
sumsi, dan pengolahannya
 Pangan mempunyai fungsi sosial yg sesuai dg
keadaan lingkungan, agama,adat, kebiasaan dan
pendidikan masyarakat
Fungsi Sosial Pangan
1. Fungsi Gastronomik
Pangan berfungsi untuk mengisi perut (gaster)
kosong.  berhub. Kesukaan, selera, kepuasan
2. Pangan sebagai identitas Budaya
jenis pangan menentukan asal budaya mereka
Pangan tradisional : pangan yg diolah dg resep,
cara. Cita rasa yg khas daerah ttt dan etnis ttt
3. Pangan sebagai fungsi religi dan magis
pangan dikaitkan dg upacara khusus, keyakinan
4. Pangan sebagai fungsi komunikasi
pangan sbg sarana komunikasi non verbal pada
peristiwa ttt. (parsel, bingkisan dll)
5. Pangan sebagai lambang status ekonomi
Jenis makanan ttt dpt menunjukkan tk ekonomi ttt.
orang kaya makan di restoran mewah, makan
produk hewani , orang miskin sebaliknya
6. Pangan sebagai simbol kekuasaan dan kekuatan
- makanan majikan lebih mahal dari pada pembantu
- pangan dpt dijadikan komoditas politik antar
negara
FAKTOR YG BERPENGARUH
1. Faktor Ekstrinsik ( dr luar diri manusia)
2. Faktor Instrinsik (dr dlm diri manusia)
• Faktor Ekstrinsik meliputi :
1. Lingkungan Alam
 tgt dr potensi alam lingkungannya
• Daerah tropik  makanan pokok padi
• Daerah subtropik  makanan pokok terigu (roti)
2. Lingkungan Sosial
 Segi kependudukan dg susunan, strata dan sifat2nya
• Majikan makanan dibedakan dg pembantu
• Tamu makanannya lebih istimewa
3. Lingkungan Agama dan Budaya
 Berdasarkan agama dan kepercayaan yg dianut
• Babi haram bagi agama islam
• Makanan untuk selamatan dan sesaji
4. Pendidikan/Penget ttg gizi
Pendd. Berpengaruh thd penget. ttg mkn bergizi

5. Tingkat Ekonomi
• Orang kaya  makanan lebih bergizi
• Orang miskin  makanan kurang gizi

6. Perkembangan Teknologi
• Bioteknologi  jenis mkn lebih bergizi/unggul
• Tek. Pengolahan  makanan praktis/instan,
makanan yg lebih menarik
• Faktor Instrinsik
1. Keadaan Emosional
• Pengalaman masa lalu  trauma, suka tdk suka pd mkn ttt
• Perasaan sedih/gembira  selera makan
2. Keadaan Kesehatan jasmani/jiwa
• Sakit  nafsu mkn turun
• Stress  nafsu makan naik atau turun
3. Penilaian yg berlebihan thd makanan tertentu
• Beras  makanan pokok yg terbaik walaupun lauknya
hanya kerupuk dan kecap
• Telur mentah dan madu  mkn berkhasiat
(obat kuat)
Pola Konsumsi Pangan Penduduk Indonesia
Jenis Bahan Pangan
• Padi-padian 69 %
• Umbi-umbian 10 %
• Buah dan sayur 2 %
• Kacang & biji 6 %
• Gula dan sirup 1 %
• Produk Hewani 5 %
• Lemak dan minyak 5 %
• Lain-lain 2 %
• Polapangan Indonesia  Dominan makanan pokok
(beras, jagung, singkong,ubi jalar dan sagu)
• Konsumsi produk hewani tergolong kecil (5 %)
PERMASALAHAN

Sempitnya lahan pertanian


Rendahnya produksi
Teknologi paska panen
Persaingan komoditas
Fasilitas infrastruktur yang kurang memadai
Perubahan cuaca
Bencana alam
Sumber daya
Jumlah penduduk yang cukup besar
Diversifikasi pangan
Kemiskinan penduduk
Terbuangnya makanan (food waste)
Masalah gender (sosial-budaya)
MASALAH GIZI PADA BERBAGAI KELOMPOK UMUR DAN PENYAKIT
TIDAK MENULAR

1. Remaja dan Pra hamil


a.Stunting b. KEK c. Anemia d. Overweight dan obese
2. Ibu hamil, nifas dan menyusui
a. Stunting b.KEK c. Anemia d. Overweightdan obese
e.Kurang vitamin A f. GAKI
3.Bayi dan anak Balita
a.BBLR b. Stunting c. Underweight c. Wasting d. Anemia e. KVA f. GAKI g.
Overweight and obese
4. Anak sekolah
a. Stunting b. Underweight c. Wasting d. Anemia e. KVA f. GAKI
g. Overweight and obese
5. Dewasa dan usia lanjut
a.Anemia b. Overweight and obese c. PTM terkait gizi
KONSEP TERJADINYA MASALAH GIZI
KONSEP TERJADINYA MASALAH GIZI
Masalah Stunting
Stunting terjadi akibat kekurangan gizi berulang
dalam waktu lama pada masa janin hingga 2
tahun pertama kehidupan seorang anak.
Riskesdas 2010 meyebutkan bahwa 35,6% balita
di Indonesia mengalami masalah stunting
Stunting padaanak akan berakibat terhadap
produktivitas dan kualitas SDM yang lebih
rendah dimasa mendatang
Pentingnya pemenuhan gizi ibu hamil dan anak
sebelum usia 2 tahun
Impact of undernutrition during pregnancy and
early childhood
• Increased risk of dying from infectious diseases (one-third of child
deaths)
• Stunting is associated with reduced school performance equivalent
to 2-3 yrs of schooling
• Stunting associated with reduced income earning capacity (22%
average; up to 45% has been reported!)
• Increased risk of non-communicable diseases in adult life
• Stunted girl is more likely to give birth to undernourished baby
• Reduced GMP by 2-3%

• About 20 million children suffer from severe acute malnutrition


which greatly increases risk of death
Causes of malnutrition
Child malnutrition
death and disability

Inadequate Disease
Diet

Poor water/ sanitation Inadequate


Insufficient
inadequate health maternal and
access to food
services child care
Higher Impaired
mortality rate mental
development
Reduced Increased risk of
capacity adult chronic disease
Baby
to care
Low Birth Untimely/inadequate
Elderly for baby
Weight weaning
Malnourished
Frequent
Infections
Inadequate Inadequate
catch up food, health
Inadequate
Inadequate growth & care
fetal Child
food, nutrition
health Stunted
& care Reduced
mental
Woman capacity
Malnourished
Adolescent
Start here Pregnancy Inadequate
Stunted
Low Weight food, health
Gain & care

Reduced
Inadequate mental
Higher
food, health capacity
maternal
& care
mortality
• (UN

Lancet 2008: Causal


pathways
UNICEF
in undernutrition,18
UNICEF 1991
Nutrition Causal
Framework

Outcome Under-Nutrition

Immediate Inadequate
Disease
Causes Dietary Intake

Underlying
Inadequate
Health / Insufficient Lack of health services &
Care for Mothers
Nutrition Access to Food unhealthy environment
and Children
Causes

Adapted from Unicef


The causes of malnutrition are
interconnected
Lack of good
Inadequate access to
CARE
Insufficient access to
affordable, nutritious
for mothers & children
HEALTH
FOOD & support for mothers
on appropriate child
sanitation & clean
water services
throughout the year
feeding practices

ROOTED IN
Political & Cultural
Poverty Disempowerment
Environment of women
Key Window of Opportunity
Preconception through 0-6 mo: Exclusive 6-24 mo: Complementary
pregnancy breastfeeding feeding

Guiding principles
for complementary
feeding (2003; 2005)

http://www.marieclaire.com/cm/marieclaire/images/mcx0807FEIndia001-med.jpg 21
http://www.who.int/child_adolescent_health/documents/media/9241593431.jpg
Nutrition problems among Under-5
(2007)

Basic Health Research, 2007


FAKTOR RISIKO PENYAKIT TIDAK MENULAR TERKAIT
GIZI

1. Konsumsi makanan yang tidak sehat


a.Pola konsumsi makanan
b. Keamanan pangan
c. Pola Pangan Harapan
2. Ketidak aktifan fisik
3. Penggunaan tembakau
4. Perilaku hidup tidak bersih

Faktor risiko intermediate


1. Overweight dan obese
2. Tekanan darah tinggi
3. Kadar gula darah tinggi
4. Patofisiologi sindroma metabolik
LACTOSE NUTRITION
• Kandungan laktosa padaASI sekitar 7,2 mg/100mL
sedangkan dalam susu formula sekitar 4,7 mg/100mL
• Laktosa merupakan karbohidrat kelompok disakarida
• Terdiri atas galaktosa dan glukosa
• Dalam tubuh yang normal akan dicernakan oleh ensim
laktase menjadi glukosa dan galaktosa
• Gula sederhana tersebut akan dibawa oleh darah ke
hati
• Oleh industri dikembangkan susu rendah laktosa untuk
bayi yang menderita LI
Defisiensi laktase
• Defisiensi laktase dapat terjadi pada tubuh
bayi,anak anak atau orang dewasa
• Defisiensi laktase mengakibatkan maldigesi
dan malaborbsi
• Apabila malabsorpsi mengakibatkan terjadinya
suatu gejala disebut laktosa intolerans
• Gejala tersebut meliputi: nyeri lambung,
kramp lambung, flaktumensi, diarea, mual dan
muntah
Fermentasi Laktosa
• Laktosa yang tidak dicerna dan diserapdalam
usus halus akan masukkedalam kolon
• Didalam kolon laktosa akan mengalami
fermentasi oleh mikrobia dalam kolon terutama ..
Sehingga terbentuk asam organik seperti
asetat,propionat dan butirat, juga dihasilkan gas
seperti CO2,hidrogen dan metan
• Laktose intolerans dapat diketahui dari: kadar
glukosa darah setelah mengkonsumsi laktosa, test
pernafasan laktosa, ensim laktase dan pH feses
Apakah Menjadi Masalah
• Apakah Laktose intoleransi sudah menjadi masalah pada
anak usia 0-5 tahun
• Bagaimana kondisi GI tract anak yang mengalami LI
• Apakah LI akan mengganggu tumbuh kembang anak
• Apakah LI akan mempengaruhi timbulnya penyakit yang
lain seperti penyakit tidakmenular ataupun penyakit
menular
• Seberapa banyak penduduk Indonesia mulai anak anak sam
pai dewas yang menderia LI
Kasus LI di dunia dan Indonesia
• Laktosa intoleras banyak didertia oleh penduduk
Afrika, Asia,Eropa Selatan
• LI umumnya terjadi pada anak anak setelah
berusia lebih dari 2 tahun, yaitu sekitar usia 3
ataupun 7 tahun terutama yang sudah tidak
mengkonsumsi susu
• Di Indonesia, penderita LI sejalan dengan
peningkatan umur, dimana semakin tinggi usia
semakin banyak penderitanya
• Konsumsi susu dan yogurt banyak mengakibatkan
LI pada usia diatas 2 tahun

Anda mungkin juga menyukai