Anda di halaman 1dari 23

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PERKEMBANGAN PSIKOLOGIS DEWASA

OLEH : KELOMPOK V

Fauziaturrahmi 2141312038
Eva Afriyanti Yuningsih 2141312048
Desi 2141312050
Siti Rahmah 2141312013
Yola Fitria 2141312014
Nadirah 2141312015
Makhda Nurfatmala Lubis 2141312016
Yurniati 2141312017
Elsi Safitri 2141312066
Leo No Mersil 2141312031
Shania Yolanda 2141312074
Adzkia Pinta Dano 2141312041
Lara Claudya 2141312019

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ANDALAS

2021

Panduan Praktik Profesi F.Kep Unand


PRAKTEK PROFESI KEPERAWATAN
JIWA FAKULTAS KEPERAWATAN
UNAND

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Perkembangan Psikologi Dewasa


Sasaran : Dewasa
Tempat : Zoom Meeting

A. Latar Belakang Masalah


Masa dewasa merupakan tahap perkembangan manusia usia 25-65 tahun
dimana pada tahap ini individu mampu terlibat dalam kehidupan keluarga,
masyarakat, pekerjaan, dan mampu membimbing anaknya. Pada tahap ini
manusia mulai menerima dan memikul tanggung jawab yang lebih berat.
Seorang individu dituntut untuk melepaskan ketergantungan kepada orang tua
dan berusaha untuk mandiri sebagai seorang manusia dewasa yang lagi
bergantung secara ekonomis, sosiologis maupun psikologis pada orangtuanya.
Pada tahap ini pula hubungan intim mulai berlaku dan berkembang.
Pada umumnya tidak semua individu akan berhasil dalam melakukan
penyesuaian diri dikarenakan terdapat rintangan atau hambatan tertentu yang
menyebabkan ia tidak mampu melakukan penyesuaian diri secara optimal. Hal
ini harus disadari oleh individu, karena apabila kondisi tersebut tidak
terpenuhi dapat menyebabkan ketergantungan dalam pekerjaan dan keuangan
dan menghambat proses yang lainnya.
Penyuluhan ini memberikan informasi kepada para klien sehingga
dapat mengetahui perkembangan psikologis yang terjadi dan dapat
mengidentifikasi pemecahan dari permasalahan yang sering terjadi.

B. Tujuan
a. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mendapatkan penjelasan tentang perkembangan psikologis
dewasa, diharapkan klien dapat mengetahui tentang perubahan-perubahan
psikologis yang terjadi pada masa dewasa sehingga dapat menyesuaikan
diri terhadap perubahan tersebut serta Klien mampu menghadapi masalah
yang biasa terjadi pada masa dewasa.

Panduan Praktik Profesi F.Kep


Unand
b. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mendapatkan penjelasan tentang perkembangan psikologis dewasa,
klien diharapkan dapat :
1) Menjelaskan perubahan psikologis yang terjadi pada masa usia dewasa
2) Mengetahui masalah - masalah psikologis yang umum terjadi pada
usia dewasa
3) Mengetahui penyelesaian dari masalah yang akan dihadapi

C. Materi
1. Pengertian usia dewasa
2. Ciri umum dan karakteristik usia dewasa
3. Tugas perkembangan usia dewasa
4. Permasalahan dan solusi permasalahan pada usia dewasa

D. Metode
a. Ceramah
b. Diskusi & Tanya jawab

E. Media
a. Laptop/Power Point
b. Leaflet

F. Pengorganisasian
a. Presentator : Eva Afriyanti Yuningsih
b. Moderator : Makhda Nurfatmala Lubis
c. Observer : Lara Claudia
Yola Fitria
Desi
Yurniati
Nadirah
d. Fasilitator : Shania Yolanda
Elsi Safitri
Siti Rahmah
Leo No Mersil
Fauziaturrahmi
Adzkia Pinta Dano

G. Kegiatan Penyuluhan

No. Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Klien


1. Pembukaan  Salam Menjawab salam,
 Memperkenalkan diri mendengarkan, dan
(5 menit)  Menjelaskan tujuan dari memberikan respon
penyuluhan
 Melakukan kontrak waktu
 Menyebutkan materi yang akan
disampaikan
2. Pelaksanaan  Menjelaskan definisi usia dewasa Mendengarkan dan
 Menjelaskan karakteristik memperhatikan
(15 menit) perkembangan pada usia dewasa materi penyuluhan
 Menjelaskan tugas
perkembangan pada usia dewasa
 Mengajak klien untuk Mengikuti diskusi
menyebutkan masalah – masalah secara aktif
yang sering terjadi pada usia
dewasa
 Menjelaskan solusi dari
permasalahan yang sering terjadi
pada usia dewasa
3. Evaluasi  Memberikan kesempatan pada Bertanya
klien untuk bertanya
(5 menit)  Memberikan pertanyaan (umpan Menjawab
balik) mengenai: pertanyaan oleh
penyuluh
 Karakteristik perkembangan
pada dewasa
 Permasalahan yang sering
terjadi pada masa usia
dewasa
4 Penutup  Membacakan kesimpulan Mendengarkan dan
(5 menit)  Membagikan leaflet memperhatikan
 Mengucapkan salam Menjawab salam

H. Kriteria Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
1) Kesiapan SAP dan Materi
2) Kesiapan media: zoom meeting, leaflet, dan powerpoint.
3) Peserta hadir di zoom meeting tepat waktu.
4) Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di rumah klien masing-
masing.
5) Setting tempat dan alokasi waktu sesuai rencana
b. Evaluasi Proses
1) Masing-masing anggota kelompok bekerja sesuai dengan tugas
masing- masing
2) Jumlah target peserta sesuai target (>10 orang)
3) Penyaji menyampaikan materi dengan jelas sehingga peserta lebih
mudah dalam memahami isi dari penyuluhan kesehatan yang diberikan
4) Peserta antusias terhadap materi penyuluhan, serta peserta yang terlibat
aktif dalam penyuluhan
5) Selama proses diharapkan ada interaksi antara anggota kelompok
dengan peserta
6) Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan selama
kegiatan berlangsung
7) Tidak ada peserta yang menimbulkan keributan selama kegiatan
berlangsung
8) Peserta penyuluhan mengajukan pertanyaan dan dapat menjawab
pertanyaan secara benar
c. Evaluasi Hasil
Setelah dilakukan penyuluhan sasaran mampu :
1) Menjelaskan pengertian perubahan psikologis
2) Menjelaskan karakteristik perubahan psikologis usia dewasa
3) Menjelaskan menjelaskan tugas perkembangan usia dewasa
4) Menjelaskan masalah dan solusi yang sering terjadi pada usia dewasa
Lampiran Materi

PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL USIA DEWASA

1. Perkembangan Psikososial Usia Dewasa


Menurut Hurlock (1980) menjelaskan bahwa orang dewasa adalah
individu yang telah menyelesaikan tahapan pertumbuhan sebelumnya dan siap
menerima kedudukan dalam masyarakat bersama orang dewasa lainnya.
Hurlock (1980) membagi masa kehidupan orang dewasa menjadi tiga bagian
yaitu masa dewasa awal (18-40 tahun), masa dewasa madya (41-60 tahun) dan
masa dewasa akhir, 61 tahun hingga sampai ahir usia suatu individu
(kematian).
Feldman (dalam Desmita, 2009) mengatakan pada umumnya Psikolog
menetapkan sekitar usia 20 tahun sebagai masa dewasa dan berlangsung
sampai sekitar usia 40-45 tahun, pertengahan masa dewasa berlangsung dari
sekitar usia 40-45 tahun sampai sekitar usia 65 tahun serta masa dewasa lanjut
atau masa tua berlangsung dari sekitar usia 65 tahun sampai meninggal.
Dewasa adalah tahap perkembangan manusia usia 25-65 tahun dimana
pada tahap ini Merupakan tahap dimana individu mampu terlibat dalam
kehidupan keluarga, masyarakat, pekerjaan, dan mampu membimbing
anaknya. Individu harus menyadari hal ini, apabila kondisi tersebut tidak
terpenuhi dapat menyebabkan ketergantungan dalam pekerjaan dan keuangan.

2. Ciri Umum Usia Dewasa


Karakteristik perilaku yang normal pada usia dewasa yaitu, yaitu :
1. Menilai pencapaian tujuan hidup
2. Merasa nyaman dengan pasangan hidup
3. Menerima perubahan fisik dan psikologis yang terjadi
4. Membimbing dan menyiapkan generasi dibawah usianya secara arif dan
bijaksana
5. Menyesuaikan diri dengan orangtuanya yang sudah lansia
6. Kreatif : mempunyai inisiatif dan ide-ide melakukan sesuatu yang
bermanfaat
7. Produktif : mampu menghasilkan sesuatu yang berarti bagi dirinya dan
orang lain, mengisi waktu luang dengan hal yang positif dan bermanfaat
8. Perhatian dan peduli dengan orang lain : memperhatikan kebutuhan orang
lain
9. Mengembangkan minat dan hobby
Sedangkan karaktersitik penyimpangan perkembangan pada usia dewasa
yaitu :
1. Tidak kreatif : kurang memiliki keinginan untuk melakukan sesuatu yang
bermanfaat
2. Bertindak sesuka hati, tidak peduli dengan orang lain
3. Tidak mempunyai hubungan akrab, kurang berminat bekerja dan
berkeluarga
4. Tidak mempunyai komitmen pribadi yang jelas
5. Tidak memiliki pekerjaan dan profesi yang tetap sehingga tidak dapat
mandiri secara keuangan dan sosial
6. Berperilaku antisosial (kriminal, tindak asusila, narkoba)
7. Tidak bertanggungjawab terhadap keluarga

Ada tiga tahapan perkembangan psikososial pada usia dewasa antara lain:
a. Keintiman vs isolasi (intimacy versus isolation)
Hal terpenting pada tahap ini adalah adanya suatu hubungan.
individu sudah mulai selektif membina hubungan yang intim, hanya
dengan orang- orang tertentu yang sepaham. Pemahaman dalam kedekatan
dengan orang lain mengandung arti adanya kerjasama yang terjalin dengan
orang lain. Akan tetapi, peristiwa ini akan memiliki pengaruh yang
berbeda apabila seseorang dalam tahap ini tidak mempunyai kemampuan
untuk menjalin relasi dengan orang lain secara baik sehingga akan tumbuh
sifat merasa terisolasi. Adanya kecenderungan maladaptif yang muncul
dalam periode ini ialah rasa cuek, dimana seseorang sudah merasa terlalu
bebas, sehingga mereka dapat berbuat sesuka hati tanpa memperdulikan
dan merasa tergantung pada segala bentuk hubungan misalnya dalam
hubungan dengan sahabat, tetangga, bahkan dengan orang kekasih kita.
Orang dewasa muda
perlu membentuk hubungan dekat dan cinta dengan orang lain. Cinta yang
dimakdsud tidak hanya mencakup hubungan dengan kekasih namun juga
hubungan dengan orang tua, tetangga, sahabat, dan lain-lain.
b. Generativitas vs stagnasi (generativity versus stagnation)
Generativitas adalah perluasan cinta ke masa depan. Pada tahap ini
salah satu tugas untuk dicapai ialah dapat mengabdikan diri guna
keseimbangan antara sifat melahirkan sesuatu (generativitas) dengan tidak
berbuat apa-apa (stagnansi). Orang dewasa perlu menciptakan atau
memelihara hal-hal yang akan menjadi penerus hidup mereka, kerap
dengan memiliki anak atau menciptakan suatu perubahan positif yang
memberi manfaat bagi orang lain. Melalui generativitas akan dapat
dicerminkan sikap memerdulikan orang lain, sedangkan stagnasi yaitu
pemujaan terhadap diri sendiri atau digambarkan dengan tidak perduli
dengan siapa pun. Maladaptif yang kuat akan menimbulkan sikap terlalu
perduli, sehingga mereka tidak punya waktu untuk mengurus diri sendiri.
Selain itu malignansi yang ada adalah penolakan, dimana seseorang tidak
dapat berperan secara baik dalam lingkungan kehidupannya akibat dari
semua itu kehadirannya di tengah-tengah area kehidupannya kurang
mendapat sambutan yang baik. Harapan yang ingin dicapai pada masa ini
yaitu terjadinya keseimbangan antara generativitas dan stagnasi guna
mendapatkan nilai positif. Ritualisasi dalam tahap inimeliputi generasional
dan otoritisme. Generasional ialah suatu interaksi/hubungan yang terjalin
secara baik dan menyenangkan antara orang-orang yang berada pada usia
dewasa dan para penerusnya. Sedangkan otoritisme yaitu apabila orang
dewasa merasa memiliki kemampuan yang lebih berdasarkan pengalaman
yang mereka alami serta memberikan segala peraturan yang ada untuk
dilaksanakan secara memaksa, sehingga hubungan di antara orang dewasa
dan penerusnya tidak akan berlangsung dengan baik dan menyenangkan.
c. Integritas ego vs keputusasaan (ego integrity versus despair)
Ini merupakan tantangan akhir dari masa lanjut usia. Hal terpenting
pada masa ini ialah adanya refleksi atas kehidupan. Saat beranjak tua,
orang berusaha mencapai tujuan akhir yaitu kebijaksanaan, ketenangan
spiritual,
dan penerimaan dalam hidup. Orang dewasa akhir perlu melihat ke
belakang dalam kehidupan mereka dan merasakan suatu rasa pemenuhan.
Keberhasilan tahap ini mendorong perasaan arif, sedangkan kegagalan
menghasilkan penyesalan, kepahitan, dan keputusasaan.

3. Tugas Perkembangan Usia Dewasa


Havighurs, membagi tugas-tugas perkembangan periode dewasa menjadi
empat kategori utama, yaitu:
1. Penyesuaian diri terhadap perubahan fisik dan fisiologis,
2. Penyesuaian diri terhadap perubahan minat,
3. Penyesuaian diri terhadap kejuruan, yaitu pemantapan dan pemeliharaan
standar hidup yang relatif mapan, serta
4. Penyesuaian diri terhadap kehidupan keluarga.
Adapun tugas perkembangan orang dewasa meurut R. J. Havighurs, 1953 (
dalam Hurlock, 1996) sebagai berikut:
1. Memilih teman hidup, pada umumnya, pada masa dewasa ini individu
sudah mulai berfikir dan memilih pasangan yang cocok dengan dirinya,
yang dapat mengerti pikiran dan perasaanya, untuk kemudian dilanjutkan
dengan pernikahan.
2. Belajar hidup bersama suami istri, masing-masing individu mulai
menyesuaikan baik pendapat, keinginan, dan minat dengan pasangan
hidupnya. Mulai hidup dengan keluarga atau hidup dalam keluarga atau
hidup bekeluarga.
3. Mulai hidup dalam keluarga atau hidup bekeluarga, dalam hal ini masing-
masing individu sudah mulai mengabaikan keinginan atau hak-hak pribadi,
yang menjadi kebutuhan atau kepentingan yang utama adalah keluarga.
4. Dituntut adanya kesamaan cara serta paham, hal ini dilakukan agar anak
tidak merasa bingung harus mengikuti cara ayah atau ibunya. Maka dalam
hal ini pasangan suami istri harus menentukan bagaimana pola asuh dalam
mendidik anak-anaknya.
5. Mengelola rumah tangga, dalam mengelola rumah tangga harus ada
keterusterangan antara suami istri, hal ini untuk menghindari percecokan
dan konflik dalam rumah tangga.
6. Mulai bekerja dalam suatu jabatan, seseorang yang sudah memasuki masa
dewasa dituntut untuk dapat memenuhi kebutuhannya sendiri, yaitu
dengan jalan bekerja. Dalam pekerjaanya tersebut, individu dituntut untuk
dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
7. Mulai bertanggung jawab sebagai warga negara secara layak, seseorang
yang dikatakan dewasa sudah berhak untuk menentukan cara hidupnya
sendiri, termasuk dalam hal ini hak dan kewajibannya sebagai warga dari
suatu negara.
8. Memperoleh kelompok sosial yang seirama dengan nilai-nilai atau
pahamnya, setiap individu mempunyai nilai-nilai dan faham yang berbeda
satu sama lain. Pada masa ini seorang individu akan mulai mencari orang-
orang atau kelompok yang mempunyai faham yang sama atau serupa
dengan dirinya.

Apabila individu dewasa tidak berhasil menjalankan tugas-tugas


perkembangan tersebut, maka individu akan merasakan kesedihan dan
perasaan tidak bahagia. Sedangkan keberhasilan individu dalam menjalankan
tugas-tugas perkembangan tersebut akan memberikan perasaan berhasil dalam
hidup dan bahagia, dimana salah satu komponen kebahagiaan bagi individu
adalah adanya penerimaan diri.
Berikut ini akan diuraikan beberapa karakteristik yang amat penting:
1. Usia madya merupakan periode yang sangat di takuti
Ciri pertama dari usia madya adalah bahwa masa tersebut merupakan
periode yang sangat menakutkan. Diakui bahwa semakin mendekati usia
tua, periode usia madya semakin terasa lebih menakutkan dilihat dari
seluruh kehidupan manusia.
2. Usia madya merupakan masa transisi.
Seperti halnya masa puber, yang merupakan masa transisi dari masa anak-
anak ke masa remaja dan kemudian dewasa, demikian pula masa madya
meruoakan masa di mana pria dan wanita meninggalkan ciri-ciri jasmani
dan perilaku masa dewasanya dan memasuki suatu periode dalam
kehidupan yang akan di liputi oleh ciri-ciri jasmani dan perilaku baru.
3. Usia madya adalah masa stres.
Penyesuaian secara radikal terhadap peran dan pola hidup yang berubah,
khususnya bila disertai degan berbagai perubahan fisik, selalu cenderung
merusak homeostasis fisik dan psikologis seseorang dan membawa ke
masa stress
4. Usia madya adalah usia yang berbahaya.
Ciri keempat dari usia madya adalah bahwa umumnya usia ini di anggap
atau di pandang sebagai usia yang berbahaya dalam rentang kehidupan.
Saat ini merupakan masa dimana seseorang mengalami kesusahan fisik
sebagai akibat dari terlalu banyak bekerja, rasa cemas yang berlebihan,
ataupun kurang memperhatikan kehidupan.
5. Usia madya adala masa berprestasi.
Menurut Erikson usia madya marupakan masa krisis di mana baik
“generasivitas” (generatifity) – kecenderungan untuk menghasilkan -
maupun stagnasi – kecenderungan untuk tetap berhenti - akan dominan.
Menurut Erikson, selama usia madya orang akan menjadi lebih sukses atau
sebaliknya mereka berhenti dan tidak mengerjakan sesuatu apapun lagi.
6. Usia madya adalah masa evaluasi
Usia madya pasa umumnya merupakan saat oria dan wanita mencapai
puncak prestasinya, maka logislah apabila pada masa ini juga merupakan
saat mengevaluasi prestasi tersebut berdasarkan aspirasi mereka semula
dan harapan-harapan orang lain, khususnyaa anggota keluarga dan teman.
7. Usia madya merupakan masa jenuh.
Banyak atau hampir seluruh pria dan wanita mangalami kejenuhan pada
akhir usia tigapuluhan atau empatpuluhan. Kejenuhan tidak akan
mendatangkan kebahagiaan ataupun kepuasan pada usia mana pun.
Akibatnya, usia madya seringkali merupakan peride yang tidak
menyenangkan dalam hidup
4. Permasalahan dan Solusi pada Usia Dewasa
Dalam tahun-tahun awal masa dewasa banyak masalah baru yang harus
dihadapi seseorang. Kebebasan baru yang diperoleh seseorang pada masa ini
akan menimbulkan masalah-masalah masa dewasa dini menjadi intensif
dengan diperpendeknya masa dewasa (Santrock, 2011).
Pada masa dewasa, seseorang rentan mengalami ketegangan emosional.
Apabila mereka tidak mampu menyelesaikan masalah mereka dengan cukup
baik maka mereka akan sering terganggu secara emosional. Saat seseorang
memasuki usia dewasa, maka akan menghadapi dunia kerja, relasi, pencarian
identitas dan tujuan. Seseorang dapat menemukan tujuan atau tidak tergantung
oleh sikap proaktif dalam mengeksplor dunianya (McKnight & Kashdan,
2009) dan dukungan dari eksternalnya (Bronk, 2014).
Terdapat beberapa masalah yang akan datang saat bertambah dewasanya
seseorang:
1. Merasa Stress
Banyaknya aktivitas dan pekerjaan yang dilakukan akan membuat
seseorang menjadi kelelahan baik secara fisik maupun psikis. Karena
merasa badan masih muda dan kuat, banyak orang jadi tidak
memerhatikan kesehatannya. Masalah psikologis dipengaruhi oleh
kesehatan. Pada usia dewasa seseprang sudah paham akan pentingnya
kesehatan, namun masih melakukan hal-hal yang dapat mengganggu
kesehatannya, Seperti begadang, tak olahraga, diet, makan gula berlebih
dan lain-lainnya.
Cara mengatasinya adalah dengan mengubah pola hidup menjadi lebih
dehat. Ini bisa mengakibatkan kondisi psikologis menjadi lebih baik.
Karena dengan ini akhirnya seseorang bisa berpikir lebih tenang, tidak
mudah merasa cemas. Olahraga juga bisa menurunkan stres.
2. Kritikan dari orang lain
Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu hidup berdampingan.
Sebagai makhluk sosial yang selalu berinteraksi dengan orang lain akan
sulit sekali untuk menghindari pikiran-pikiran negatif dari orang lain
terhadap kita.
3. Masalah keuangan
Kebutuhan dan gaya hidup yang semakin meningkat membuat
pengeluran juga meningkat. Hal ini tentunya juga dapat menjadi beban
pikiran. Untuk mengatasi masalah keungan, individu harus dapat
memanajemen keuangannya dengan baik. Individu harus bisa
membedakan antara kebutuhan primer, sekunder dan tersier seusai dengan
penghasilan yang dimiliki. Apabila individu memiliki penghasilan berlebih
pada saat itu, bisa juga dengan mulai menabung sebagian dari penghasilan
untuk mengatasi kebutuhan-kebutuhan mendesak diluar perkiraan
nantinya.
4. Berakhirnya sebuah hubungan
Berakhirnya sebuah hubungan terkadang dapat membuat beberapa
orang terus meratapinya meskipun telah beranjak dewasa.
5. Tidak bisa memenuhi target
Tidak terpenuhinya target yang telah ditentukan sering membuat
seseorang sangat kecewa. Namun itu tentunya tidak akan menyelesaikan
masalah. Setidaknya kita harus berpikir untuk melakukan hal yang lebih
baik lagi kedepannya. Kita bisa membuat target sesuai dengan kemampuan
kita dengan senantiasa mengembangkan kemampuan yang kita miliki agar
lebih baik lagi.
6. Depresi karena kehidupan seksual
Banyak faktor yang berkontribusi dalam terjadinya depresi dan salah
satunya adalah dari kehidupan seksual. Pada usia dewasa, orang akan
mulai mengeskplorasi hal-hal seksual dan dinamika yang tak teratasi
dengan baik bisa mengakibatkan seseorang menjadi depresi. Masalah
seksual juga memengaruhi psikologis karena pada saat dewasa seseorang
sudah tahu untuk mengetahui dirinya seperti apa, kecenderungannya. Akan
tetapi tetap mengeskplorasi diri dalam hal orientasi seksual. Ada juga yang
perilaku seksualnya berisiko dan mengganggu psikologis misalnya ganti-
ganti pasangan sehingga bisa mengakibatkan kseseorang menjadi lebih
sensitive dan depresi
Solusi yang bisa dilakukan untuk mengatasi kecemasan in yaitu
dengan selalu memeriksakan diri dan pasangan untuk mencegah resiko
yang tidak
diinginkan dan mencegah diri untuk tidak melakukan hubungan seks
dengan sembarang orang.
7. Tidak Percaya diri karena masalah pekerjaan
Seseorang yang sudah dewasa diharapkan untuk bekerja dan menjadi
mandiri. Namun tidak semua orang bisa bekerja ataupun pekerjaan yang
dijalankan tidak sesuai dengan ekspektasinya. Sehingga kepercayaan diri
jadi sedikit demi sedikit menurun. Kepercayaan diri yang semakin
menurun dan juga kritikan yang datang dari orang lain bisa mengakibatkan
penurunan harga diri dan masalah psikologis lainnya.
Cara mengatasinya yaitu dengan mendapatkan support dari orang lain,
bisa dari teman dekat maupun keluarga. Carilah lingkungan yang dapat
membantu seseorang dalam mengembangkan kemampuannya dan juga
selalu mendukung pilihan kita.
DAFTAR PUSTAKA

Bronk, K. C. (2014). Purpose In Life: A critical component of optimal youth


development. New York: Springer Dordrecht Heihelberg.
Dariyo, Agoes. (2003). Psikologi Perkembangan Dewasa Muda. Jakarta: Gramedia
Pustaka.
Desmita. (2009). Psikologi Perkembangan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya
E. papalia, Dianie, dkk. 2011. Human Development (psikologi perkembangan).
Bagian V s/d IX. Jilid II, Edisi Kesembilan. Jakarta: Kencana.
Elizabeth, Harlock. 2002. Psikologi perkembangan; suatu pendekatan sepanjang
rentang kehidupan. Jakarta : erlangga. hal : 391
Fahyuni, Eni Fariyatul &Istiqomah. 2016. Psikologi belajar & mengajar - Kunci
Sukses Guru dan Peserta Didik dalam Interaksi Edukatif. Sidoarjo :
Nizamiyah Learning Center. hlm 99-100
Hurlock, B.E (2005). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang
Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga
Hurlock, E. B. (1996). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga.
Hurlock, E.B. (1980), Psikologi Perkembangan, Suatu Pendekatan Sepanjang
Rentang Kehidupan, Edisi Kelima. (Alih Bahasa: Istiwidayanti &
Soedjarwo). Jakarta: Erlangga.
Mappiare, Andi. (1983). Psikologi Orang Dewasa. Surabaya: Usaha Nasional.
McKnight, P. E., & Kashdan, T. B (2009). Purpose in life as a system that creates
and sustains health and well-being: An integratif, testable theory.
Monks, F. J, Knoers, A. M. P & Haditono, S. R. (2001). Psikologi
Perkembangan: Pengantar Dalam Berbagai Bagiannya. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press.
Prayitno & Erman, Amti. (2004). Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling.
Jakarta: Rineka Cipta.
Santrock, J, W (2011). Life-Span Development (Perkembangan Masa Hidup).
Jakarta: Erlangga
Soerjabrata, soemadi. 1980. Psikologi Perkembangan, Bagian Penyaji Historis.
Jilid 1, Edisi III, Cetakan IV. Yogyakarta: Sarasin.
Tahir, Andi. 2018. Psikologi Perkembangan. Lampung : Aura Publishing
Tohirin. 2007. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis
Integrasi). Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Unita, Rahajeng W. Perkembangan Fisik Dewasa, Psikologi dewasa dan Lansia, 2
februari 2016. http://unita.lecture.ub.ac.id/files/2016/02/2.-Perkembangan-
Fisik-DewasaAwal-dan-Tengah.pdf. diakses pada 13 Desember 2017
Yudrik, Jahja. 2017. Psikologi Perkembangan. Jakarta : Kencana
LEMBAR OBSERVASI

Hari/Tanggal : Kamis/2 September 2021


Tempat : Zoom Meeting
Kelompok V

No Kegiatan Ya Tidak
1 Pembukaan (5 Menit)
1) Membuka kegiatan dengan mengucapkan salam
2) Memperkenalkan diri dan anggota kelompok
3) Menjelaskan tujuan dari penyuluhan
4) Melakukan kontrak waktu
5) Menyebutkan materi yang akan disampaikan
2 Pelaksanaan (15 Menit)
1) Menjelaskan definisi usia dewasa
2) Menjelaskan karakteristik perkembangan pada
usia dewasa
3) Menjelaskan tugas perkembangan pada usia
dewasa
4) Mengajak klien untuk menyebutkan masalah –
masalah yang sering terjadi pada usia dewasa
5) Menjelaskan solusi dari permasalahan yang sering
terjadi pada usia dewasa
3 Evaluasi (5 Menit)
1) Memberikan kesempatan pada klien untuk
bertanya
2) Memberikan pertanyaan (umpan balik) mengenai:
3) Karakteristik perkembangan pada dewasa
4) Permasalahan yang sering terjadi pada masa usia
dewasa
4 Penutup ( 5 Menit)
1) Membacakan kesimpulan
2) Membagikan leaflet
3) Mengucapkan salam
5 Moderator
1) Membuka acara
2) Memperkenalkan anggota kelompok
3) Menjelaskan tujuan penyuluhan dan mengatur
jalan nya acara penyuluhan serta menyebutkan
materi yang akan diberikan
4) Memimpin jalannya diskusi (Tanya jawab)
5) Mengevaluasi pemahaman peserta dengan
bertanya kembali
6) Mengatur kontrak waktu
7) Menutupkan acara
6 Penyaji Materi
1) Menggali pengetahuan peserta penyuluhan
2) Menjelaskan pokok bahasan penyuluhan
3) Menyimpulkan materi
7 Fasilitator
1) Mendorong peserta penyuluhan untuk tidak malu
bertanya
2) Menyampaikan pertanyaan peserta penyuluhan
ke moderator
3) Menstimulasi peserta yang tidak aktif
4) Mendokumentasikan acara penyuluhan
5) Membagikan lefleat di akhir penyuluhan
8 Observer
1) Mencatat pertanyaan peserta penyuluhan
2) Menjalankan absensi peserta penyuluhan
3) Mengamati dan menilai proses jalannya
penyuluhan untuk evaluasi
9 Evaluasi Struktur
1) Kesiapan SAP dan Materi
2) Kesiapan media: zoom meeting, leaflet, dan
powerpoint.
3) Peserta hadir di zoom meeting tepat waktu.
4) Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di
rumah klien masing- masing.
5) Setting tempat dan alokasi waktu sesuai rencana
10 Evaluasi Proses
1) Masing-masing anggota kelompok bekerja sesuai
dengan tugas masing-masing
2) Jumlah target peserta sesuai target (>10 orang)
3) Penyaji menyampaikan materi dengan jelas
sehingga peserta lebih mudah dalam memahami
isi dari penyuluhan kesehatan yang diberikan
4) Peserta antusias terhadap materi penyuluhan, serta
peserta yang terlibat aktif dalam penyuluhan
5) Selama proses diharapkan ada interaksi antara
anggota kelompok dengan peserta
6) Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat
penyuluhan selama kegiatan berlangsung
7) Tidak ada peserta yang menimbulkan keributan
selama kegiatan berlangsung
8) Peserta penyuluhan mengajukan pertanyaan dan
dapat menjawab pertanyaan secara benar
11 Evaluasi Hasil
Setelah dilakukan penyuluhan sasaran mampu :
1) Menjelaskan pengertian perubahan psikologis
2) Menjelaskan karakteristik perubahan psikologis
usia dewasa
3) Menjelaskan menjelaskan tugas perkembangan
usia dewasa
4) Menjelaskan masalah yang sering terjadi pada usia
dewasa
5) Menjelaskan solusi dari permasalahan yang sering
terjadi pada usia dewasa

Pertanyaan :
1.
2.
3.
4.

Padang, 2 September 2021

Observer
DAFTAR HADIR PESERTA PENYULUHAN

Hari/Tanggal : Kamis/2 September 2021


Tempat : Zoom Meeting
Kelompok V

No Nama Alamat Tanda Tangan

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

Anda mungkin juga menyukai