Anda di halaman 1dari 15

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Jenis penelitian yang peneliti gunakan adalah studi korelasi dengan

menggunakan pendekatan cross sectional dengan tujuan untuk mengetahui

hubungan motivasi kesembuhan dengan kepatuhan minum obat pada

pasien TB paru dewasa di Rumah Sakit Khusus Paru Respira Yogyakarta

tahun 2016.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Lokasi penelitian dilaksanakan di Rumah Sakit Khusus Paru Respira

Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan selama 15 hari pada tanggal 17 Maret

31 Maret tahun 2016. Alasan memilih tempat tersebut karena di Rumah

Sakit Khusus Paru Respira Yogyakarta merupakan tempat pengobatan

khusus untuk paru paru, dan terdapat responden yang dibutuhkan yaitu

pasien TB paru dewasa.

C. Populasi dan Sampel

Populasi adalah subjek yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan

(Nursalam, 2013). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien TB

paru dewasa yang sedang menjalani pengobatan TB paru di Rumah Sakit

Khusus Paru Respira Yogyakarta selama enam bulan, tercatat sebagai

pasien baru BTA (+) dari bulan Oktober 2015 Maret tahun 2016 yaitu

56
57

sebanyak 52 orang pasien TB paru dewasa. Sampel merupakan bagian

populasi terjangkau yang dapat dipergunakan sebagai subjek penelitian

melalui sampling (Nursalam 2013). Menurut Notoadmodjo 2003 sampel

adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan

dianggap mewakili seluruh populasi.

Teknik sampling yang digunakan oleh peneliti adalah accidental sampling

yaitu mengambil sampel penelitian yang ditemukan secara kebetulan di

lokasi penelitian yang sedang menjalani pengobatan TB selama enam

bulan yaitu 25 orang yang terdiri dari 14 orang laki laki dan 11 orang

perempuan.

Adapun kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu :

1. Kriteria inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu

populasi target yang terjangkau dan akan diteliti (Nursalam 2013).

Kriteria tersebut adalah :

a) Umur 20 tahun.

b) Dapat membaca dan menulis.

c) Bersedia menjadi responden.

d) Sedang menjalani program pengobatan TB enam bulan mulai dari

bulan Oktober 2015 Maret 2016 dan ditemukan secara kebetulan

di Rumah Sakit Khusus Paru Respira Yogyakarta.


58

D. Alat Ukur Penelitian

Instrumen penelitian atau alat ukur penelitian adalah alat alat yang akan

digunakan untuk pengumpulan data. Instrumen dalam penelitian ini berupa

kuesioner (daftar pertanyaan).

Kisi kisi instrumental :

1. Kisi-kisi umum

Kisi-kisi umum merupakan kisi-kisi yang dibuat untuk menggambarkan

semua variabel yang akan diukur, dilengkapi dengan semua

kemungkinan sumber data, semua metode, dan instrumen yang

mungkin dapat dipakai.

Tabel 6
Kisi-Kisi Umum
Variabel Sumber data Metode Instrumen
penelitian
Motivasi Pasien TB Paru dewasa di Angket Kuesioner
kesembuhan Rumah Sakit Khusus Paru
pasien TB paru Respira Yogyakarta.
dewasa di
Rumah Sakit
Khusus Paru
Respira
Yogyakarta
2016
Kepatuhan Pasien TB Paru dewasa di Angket Kusioner
Minum Obat Rumah Sakit Khusus Paru
Anti TB pasien Respira Yogyakarta.
TB paru
dewasa di
Rumah Sakit
Khusus Paru
Respira
Yogyakarta
2016.
59

2. Kisi-kisi khusus

Kisi-kisi khusus merupakan kisi-kisi yang dibuat untuk menggambarkan

rancangan butir-butir yang akan disusun untuk suatu instrumen (Arikunto,

2010).

Tabel 7
Kisi-Kisi Khusus

No Pernyataan
Variabel Indikator
penelitian Positif Negatif
Motivasi Faktor internal :
kesembuhan 1. Kebutuhan untuk sembuh 4
pasien TB paru (proses mental)
dewasa di Rumah 2. Keinginan dalam diri 8, 10
Sakit Khusus Paru 3. Persepsi penderita 3 2, 5
Respira
Yogyakarta. Faktor eksternal :
1. Dukungan Sosial 11 9
2. Fasilitas Kesehatan 1, 6, 7
3. Media Kesehatan 12
Kepatuhan minum Dorongan pribadi 1, 2, 6
obat pasien TB Pengetahuan 3, 4, 5
paru dewasa di
Rumah Sakit
Khusus Paru
Respira
Yogyakarta.

E. Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dan reliabilitas kuesioner kepatuhan minum obat pada pasien

TB paru tidak dilakukan karena sudah baku yaitu menggunakan Modified

Morisky Scale (CMSA,2006). Untuk kuesioner motivasi kesembuhan

belum baku sehingga peneliti harus menguji validitas dan reliabilitas.

Tujuannya agar pernyataan pernyataan yang termuat dalam kuesioner

motivasi kesembuhan yang akan dipakai nantinya benar-benar valid dan


60

reliabel. Peneliti telah melakukan uji validitas dan reliabilitas di

Puskesmas Mlati I Sleman Yogyakarta pada tanggal 22 Februari tahun

2016, alasan dipilihnya Puskesmas Mlati 1 Sleman Yogyakarta yaitu

karena peneliti telah melakukan studi pendahuluan di tempat tersebut dan

terdapat karakteristik yang sama dengan di Rumah Sakit Khusus Paru

Respira Yogyakarta dengan 15 item pernyataan motivasi kesembuhan

pasien Tuberkulosis Paru dewasa dengan jumlah responden 15 orang.

1. Validitas

Menurut Nursalam (2013) validitas adalah kesahihan menyatakan apa

yang seharusnya diukur. Kuesioner pada penelitian ini dilakukan uji

validitas isi yaitu validitas yang merujuk pada sejauh mana sebuah

instrumen penelitian mengandung rumusan-rumusan sesuai dengan isi

yang dikehendaki menurut tujuan tertentu dan dikatakan valid apabila

r hitung > r tabel (Hidayat, 2008).

Hasil dari kuesioner yang telah terisi di olah dengan menggunakan

rumus korelasi product moment , yaitu:

X Y ( X )( Y )
=
{( X2 ( X )2 } { ( Y2 ( Y )2 }

Keterangan:

: indeks korelasi antara item x dengan y

: jumlah subyek

X Y : jumlah hasil kali variabel


61

X : jumlah nilai variabel X

Y : jumlah nilai variabel Y

Intepretasi :

a. 0.800 - 1.00 = sangat tinggi

b. 0.600 - 0.800 = tinggi

c. 0.400 - 0.600 = cukup

d. 0.200 - 0.400 = rendah

e. 0.00 - 0.200 = sangat rendah

Uji validitas yang dilakukan pada instrumen motivasi kesembuhan pasien

Tuberkulosis Paru dewasa didapatkan hasil tiga pernyataan tidak valid

yaitu pernyataan nomor 12, 13 dan 15 sehingga peneliti menghilangkan

pernyataan tersebut, adapun skor terendah dari item yang valid yaitu 0,507

yang berarti validitasnya cukup (hasil terlampir pada lampiran 5).

2. Reliabilitas

Reliabilitas instrumen adalah kesamaan hasil apabila pengukuran

dilakukan oleh orang yang berbeda ataupun waktu yang berbeda atau

merupakan suatu indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat

pengukuran dapat dipercaya atau tetap konsisten bila dilakukan

pengukuran dua kali terhadap gejala yang sama (Nursalam, 2013).

Kuesioner motivasi kesembuhan pasien TB paru dewasa dihitung dengan

menggunakan analisis komputer -cronbach yang dapat digunakan baik

untuk instrumen yang jawabannya berskala maupun hanya bersifat

mengenal dua jawaban Ya dan tidak dengan koefisien reliabilitas


62

yang angkanya dalam rentang 0-1 maka dapat ditarik kesimpulan bahwa

semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati angka 1 berarti semakin

reliabel (Hidayat, 2008).

Rumus koefisien reliabilitas -cronbach adalah sebagai berikut:

12
ri = {1 }
1 t2

keterangan:

: mean kuadrat antara subyek

12 : mean kuadrat kesalahan

t2 : varians total

Rumus untuk varians total dan varians item:

( )2
t2 =
2

JKi JKs
s12 =
n n2

Keterangan:

JKi : jumlah kuadrat seluruh skor item

JKs : jumlah kuadrat subyek

Ukuran indeks reliabilitas:

a. 0.59 = reliabilitas rendah

b. 0.60-0.89 = reliabilitas sedang

c. 0.90-1.00 = reliabilitas tinggi


63

Pada kuesioner motivasi kesembuhan pasien Tuberkulosis Paru dewasa

setelah didapatkan butir butir pernyataan yang valid kemudian dilakukan

uji reliabilitas, dengan koefisien reliabilitas yang angkanya dalam

rentang 0 1,00, semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati angka

1,00 berarti semakin reliabel. Hasil pengolahan menggunakan sistem

komputerisasi didapatkan nilai -cronbach dari uji instrumen motivasi

kesembuhan adalah 0,865 yang berarti reabilitas sedang (hasil terlampir

pada lampiran 5).

F. Etika Penelitian

Setelah mendapat ijin dari Stikes Bethesda Yakkum Yogyakarta peneliti

melakukan penelitian dengan menekankan pada masalah etika penelitian

meliputi :

1. Lembar persetujuan (Informed consent)

Lembar persetujuan diberikan kepada subjek yang diteliti, peneliti

menjelaskan maksud dan tujuan penelitian yang dilaksanakan serta

dampak yang mungkin terjadi selama dan sesudah pengumpulan data

responden. Responden yang bersedia diteliti harus menandatangani

lembar persetujuan yang disediakan, responden menolak atau tidak

bersedia maka peneliti tidak memaksakan dan menghormati hak hak

mereka.

2. Tanpa nama (anomanity)

Tanpa nama atau anomanity merupakan hak untuk dijaga

kerahasiaannya (Nursalam, 2013). Peneliti menyadari benar akan hak


64

kerahasiaan dari responden sehingga segala rahasianya akan dijamin

dengan tidak mencantumkan nama pasien pada format pengumpulan

data tetapi cukup dengan memberi nomor kode pada masing masing

lembar tersebut.

3. Hak untuk ikut atau tidak menjadi responden (right to self

determination)

Subjek diperlakukan secara manusiawi. Subjek mempunyai hak

memutuskan apakah mereka bersedia menjadi responden tanpa adanya

sangsi apapun (Nursalam, 2013).

G. Prosedur Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan data pada penelitian ini dengan menggunakan

kuesioner. Adapun langkah langkah dalam mengumpulkan data yaitu :

1. Peneliti mengurus surat ijin penelitian di STIKES Bethesda Yakkum

Yogyakarta dan setelah mendapat surat ijin tersebut peneliti ke

administrasi Rumah Sakit Khusus Paru Respira Yogyakarta untuk

ditindaklanjuti ijin penelitiannya.

2. Penelitian ini dibantu oleh dua orang asisten yaitu mahasiswa S1

keperawatan program B semester tiga, bisa berbahasa jawa, dan

memahami prosedur pengumpulan data. Peneliti memberikan surat

persetujuan untuk menjadi asisten, berikutnya peneliti memberikan

penjelasan untuk persamaan persepsi pada tanggal 16 Maret 2016

tentang tugas dan prosedur pengumpulan data.


65

3. Setelah mendapat ijin peneliti segera melakukan penelitian dengan

terlebih dahulu mengenalkan diri kepada responden dan menjelaskan

maksud dan tujuan penelitian.

4. Peneliti menunjukkan surat ijin penelitian dari STIKES Bethesda

Yakkum Yogyakarta dan dari Rumah Sakit Khusus Paru Respira

Yogyakarta.

5. Peneliti meminta persetujuan dari responden yang akan diteliti dan bila

setuju meminta tanda tangan (surat persetujuan terlampir pada

lampiran 3).

6. Peneliti menjelaskan cara pengisian kuesioner yang telah disediakan,

masing-masing berjumlah 12 pernyataan untuk motivasi kesembuhan

dan 6 pertanyaan kepatuhan minum Obat Anti TB (OAT) dengan

jawaban ya atau tidak, cara mengisinya dengan memberikan

centang , apabila ingin dirubah diberikan tanda X. Selain itu

responden juga dianjurkan untuk membaca petunjuk cara pengisian

kuesioner. Pengambilan data antara motivasi kesembuhan pasien TB

paru dewasa dengan kepatuhan minum Obat Anti TB dilakukan secara

bersamaan.

7. Memberikan waktu kepada responden untuk mengisi kuesioner hingga

selesai, kurang lebih waktu yang digunakan 20-30 menit.

8. Setelah kuesioner selesai diisi, dikumpulkan untuk dilakukan

pengecekan. Jawaban yang diisi oleh responden belum terisi secara


66

lengkap peneliti meminta kembali responden untuk mengisinya secara

lengkap.

9. Setelah selesai dan lengkap pengisiannya, kuesioner dikumpulkan

untuk dilakukan pengolahan data.

H. Analisis Data

Analisis data peneliti menggunakan beberapa cara yaitu :

1. Pengolahan data

Setelah data data dikumpulkan maka selanjutnya peneliti melakukan:

a) Editting

Melihat apakah data yang diperoleh sudah lengkap atau kurang.

Penulis akan melakukan pengecekan kembali dari data data yang

sudah terkumpul.

b) Entry data

Memasukan data yang sudah berupa kode-kode untuk di proses

dalam pengolahan data.

c) Tabulasi

Memasukan data ke dalam tabel-tabel dan mengatur angka-angka

sehingga dapat dihitung jumlah berapa yang motivasi kesembuhan

tinggi, motivasi kesembuhan sedang, motivasi kesembuhan rendah

dan berapa yang patuh minum obat anti TB maupun tidak patuh

minum obat anti TB.


67

d) Scoring

Pada tahap ini peneliti memberi nilai pada data sesuai dengan skor

yang telah ditentukan berdasarkan kuesioner yang telah diisi oleh

responden.

2. Analisis Data

Dalam penelitian ini analisis data dilakukan dengan menggunakan

manual dan dilakukan secara bertahap, yaitu:

a. Analisis univariat

Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau

mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian

(Notoatmodjo, 2010). Deskripsi data univariat digunakan untuk

mendapatkan gambaran distribusi responden serta untuk

mendeskripsikan masing-masing variabel. Penelitian ini yang

dianalisis secara univariat adalah motivasi kesembuhan dan

kepatuhan minum obat pasien TB paru dewasa di Rumah Sakit

Khusus Paru Respira Yogyakarta, serta karakteristik responden

yang terdiri dari usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan

pekerjaan. Rumus yang digunakan adalah:


P= x 100%

Keterangan:

P : presentase

: jumlah jawaban benar


68

: jumlah skor maksimal

b. Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan motivasi

kesembuhan dengan kepatuhan minum obat pada pasien TB paru

dewasa di Rumah Sakit Khusus Paru Respira Yogyakarta. Uji

statistiknya adalah chi square secara manual, dengan langkah

langkah sebagai berikut :

1) Membuat hipotesis

a) Hipotesis alternatif (H) : ada hubungan antara motivasi

kesembuhan dengan kepatuhan minum obat pada pasien TB

paru dewasa di Rumah Sakit Khusus Paru Respira

Yogyakarta tahun 2016.

b) Hipotesis nol (H0) : tidak ada hubungan antara motivasi

kesembuhan dengan kepatuhan minum obat pada pasien TB

paru dewasa di Rumah Sakit Khusus Paru Respira

Yogyakarta tahun 2016.

2) Menentukan tingkat kesalahan () yaitu 5% = 0,05, tingkat

kepercayaan 95%.

3) Menentukan derajat bebas atau degree of freedom untuk mencari

angka tabel sesuai uji statistik dengan rumus :

Db = (baris 1) x (kolom 1)

Db= (2-1) x (3-1)

=1x2 = 2
69

4) Memilih rumus uji statistik tabel 3x2.

Rumus yang digunakan adalah rumus Chi square Yates

Correction karena tabelnya 3x2 dan ada sel yang nilai expected

kurang dari 5 sehingga peneliti menggunakan rumus :

X2 = {(fo fe) 0,5}2


Fe
Keterangan :
X2 : Chi kuadrat hitung
: jumlah
fo : frekwensi yang diamati
fe : frekwensi yang diharapkan
5) Menentukan X2 tabel (tabel Chi squere terlampir pada lampiran

11)

6) Kesimpulan

Penarikan kesimpulan secara manual ditentukan dengan cara

membandingkan antara X2 hitung dengan X2 tabel yaitu :

a) X2 hitung lebih kecil dari X2 tabel maka Ho diterima dan H

ditolak yang berarti tidak ada hubungan antara motivasi

kesembuhan dengan kepatuhan minum obat pada pasien TB

paru dewasa di Rumah Sakit Khusus Paru Respira

Yogyakarta tahun 2016.

b) X2 hitung lebih besar atau sama dengan X2 tabel maka Ho

ditolak dan H diterima yang berarti ada hubungan antara

motivasi kesembuhan dengan kepatuhan minum obat pada


70

pasien TB paru dewasa di Rumah Sakit Khusus Paru Respira

Yogyakarta tahun 2016.

7) Jika ada hubungan dilakukan uji keeratan dengan rumus:

X 2h
C
X 2h n

Keterangan:

C= Coefisien Continensi (keeratan)

X2= Chi Kuadrat Hitung

n= Jumlah Sampel

Indikator :

Antara 0,800 1,00 : hubungan tinggi

Antara 0,600 0,799 : hubungan cukup

Antara 0,400 0,599 : hubungan agak rendah

Antara 0,200 0,399 : hubungan rendah

Antara 0,00 1,99 : tidak ada hubungan

Anda mungkin juga menyukai