Anda di halaman 1dari 175

PENGKAJIAN PADA ANAK

STIKES BETHESDA YAKKUM


Makna Pengkajian
• Merupakan tahap awal dr proses keperawatan
• Merupakan suatu proses yang sistematis dalam
pengumpulan data
• Data diperoloeh dari berbagai sumber data
• Untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi status
kesehatan klien.
• Merupakan dasar utama dalam memberikan
asuhan keperawatan
Tujuan Pengkajian

• Untuk pengumpulan data:


- Riwayat kes. anak
- Riwayat kes. keluarga
- Kes fisik anak, antropometri, reflek- reflek
- Perkembangan anak
• Fokus Pengumpulan Data meliputi:

- Status kes sebelumnya & sekarang


- Pola koping sebelumnya & sekarang
- Fungsi status sebelumnya & sekarang
- Respon thd terapi medis & tindakan
keperawatan.
- Resiko untuk masalah potensial
- Hal-hal yang menjadi dorongan atau
kekuatan klien
Cara Pengumpulan Data

• Wawancara
• Observasi
• Pemeriksaan Fisik
• Study dokumentasi

Alasan pengambilan informasi:


* BHSP : anak-keluarga-perawat
* Mengkaji pengetahuan keluarga
* Perbaiki informasi yg salah
Fokus Pengambilan Informasi Sesuai
Tahapan Perkembangan
1. Infant
* Fokus riwayat pre dan post natal
2. Toddler:
* Fokus pd lingkungan rumah & masalah
kesehatan.
3. Usia sekolah:
* Fokus pd teman, kegiatan sekolah
4. Usia Remaja:
* Fokus pd teman, obat2an, alkohol
Informasi Yang Perlu Dikaji
1. Identitas anak
2. Riwayat penyakit:
* Keluhan Utama
* Alasan MRS
* Riwayat penyakit sekarang
3. Riwayat penyakit yg lalu:
* Macam ?, Kapan?
* Upaya?, hasil?
* Alergi
* MRS? / Tidak?
4. Riwayat Prenatal, Natal, Postnatal:

a. Riwayat prenatal:
* Umur kehamilan, direncanakan/ tidak?
* Kes Ibu: anemia, hypertensi dll
* Penambahan BB
* Penggunaan obat2an
b. Riwayat natal:
* Lama persalinan
* Penolong
* Tempat
* Cara
* Presentasi
* Komplikasi
* Obat2an
* BB, TB, LK, LD
* Kondisi bayi
* Warna kulit
* Aktivitas
* Menangis / tidak?
* Pernapasan
* Masalah yg ada
c. Riwayat Post natal:
* Lama dirawat
* Masalah yg berhub. dg mknn & pernapasan
* Perawatan pendukung? O2
* Warna kulit, BAB, BAK
* Reaksi ibu saat pertama mlht bayi
5. Pola kebiasaan sehari-hari:
a. Pola makan & minum:
* Jenis, jumlah
* Kpn berhenti minum ASI
* Mknn yg disukai, tdk disukai, pantang,
alergi?
* Masalah makan?
* Pemakaian vitamin?
b. Pola eliminasi
c. Pola tidur & istirahat
d. Pola aktivitas / bermain?
e. Pola kebersihan diri
6. Pertumbuhan & perkembangan:
a. BB, TB, LK, LD
b. Gigi: jumlah, caries, tanggal
c. Toilet training
d. Kecakapan motorik (halus,kasar), sosial,
bahasa.
e. Perkembangan seksual:
* Infant: mamae membesar, keluar
sekret vagina
* Toddler & usia sekolah:
Pertumbuhan buah dada & rambutpubis
* Prepubertas & pubertas:
Suara berubah, pembesaran testis, tanda
seks s ekunder lainnya.
7. Pemeliharaan kesehatan:
* Imunisasi
* Screening: test pendengaran, penglihatan, DDST.
* Pemeliharaan gigi
8. Riwayat Pribadi:
* Informasi yg diperlukan:
Hygiene, exercise, eliminasi, aktivitas, hobi,
status emosi, kebiasaan: menghisap jempol/
benda lain dll.
* Riwayat Sekolah:
Kelas berapa, pelajaran yg disukai
* Riwayat Sosial:
Lingk kota/ desa, rumah: jmlh anggota,
hub dg anggota kelg/ tema
9. Pengkajian sistem tubuh:
a. Pengkajian umum: tanda vital,antropometri.
b. Sistem kardiovaskuler
c. sistem pernapasan
d. Sistem persyarafan
e. Sistem muskuloskeletal
f. Sistem gastrointestinal
g. Sistem perkemihan & genetalia
h. Sistem integumen
i. Pengkajian reflek:

* Rooting reflek
* Suching reflek
* Moro reflek
* Reflek menelan
* Reflek ekstrusi
* Reflek glabela
* Tonic neck reflek
* Palmar reflek
* Startle reflek
* Reflek berjalan
* Reflek merangkak
* Reflek landau
* Reflek babinski
* Dll
11. Pengkajian keluarga:

* Genogram
* Anggota keluarga
* Pola komunikasi
* Kebudayaan & keyakinan
* Riwayat kesehatan
* Dll
PENGUKURAN ANTROPOMETRI
1. BERAT BADAN

Pengukuran Berat Badan bertujuan untuk menilai


pertumbuhan anak melalui perbandingan berat badan
berdasarkan usia.
Alat & Bahan:
• Timbangan berat badan
• Grafik BB
• Spidol / bolpoint
Prosedur:
• Tentukan usia anak
• Ukur BB anak dg timbangan BB yang sesuai
* Umur 1 – 20 Bulan:
- Pakaian & popok dibuka
- Timbang dengan timbangan bayi
* Umur 20 bln – 5 Tahun:
- Pakaian anak dibuka kecuali celana
- Timbang dengan timbangan berdiri
* Umur > 5 Tahun:
- Buka sepatu/ sandal
- Anak ditimbang dengan berpakaian
- Gunakan timbangan berdiri
3. Masukkan hasil pengukuran BB
berdasarkan usia grafik atau KMS dll dan
beri tanda
4. Lakukan penilaian tentang status
pertumbuhan dg menggunakan persentil,
KMS, atau rumus BBN yang lain.
Rumus BB Normal, Behrman 1992:
1. Umur 3 – 12 Bln
Umur (bulan) + 9
-----------------------
2
2. Umur 1 – 6 Tahun
(Umur (Tahun) X 2 )+ 8

3. Umur 6 – 12 Tahun
(Umur (Tahun) X 7) - 5
-----------------------------
2

4. Usia lebih 12 tahun: ( TB – 100 ) +/- 10%


Dengan Rumus Score Z
- Status gizi diukur dg BB/U 2). Status gizi kurang bila:
atau BB/TB Hasil ukur BB lebih besar
atau sama dg angka
kemudian dimasukkan pada kolom – 3 SD dan
kedalam NILAI lebih kecil dari angka –
2 SD
MEDIAN STANDAR WHO: 3). Status gizi buruk, bila:
Hasil ukur BB berada dibawah
nilai - 3 SD
1). Status gizi baik bila: 4). Status gizi lebih atau gemuk,
Hasil ukur BB terletak bila:
antara minus Hasil ukur BB berada
diatas nilai + 2 SD
2 SD sampai plus 2 SD
Penentuann BB dg grafik Persentil
Makna temuan BB
- BB Normal - Pertambahan BB berlebihan:
- Gagal menambah BB: < Penyakit GGK
< Dehidrasi < Kardiovaskuler
<Gangguan makan < Disfungsi endokrin
< Infeksi akut * untuk mengevaluasi status
nutrisi selain BB juga
< Penyakit kronis diperlukan data:
< Diabetes umur, jenis kelamin, acuan
< Penggunaan kokain standar
oleh ibu
* Intervensi BB/U: . 60 – 80% :tanpa edema 
- BB/U dipetakan pada kurve gizi kurang
BB: :dg edema  gizi
. BB < Sentil ke 10 : defisit buruk
. BB > Sentil ke 90 : (Kwashiorkor).
Kelebihan . < 60% :Gizi buruk
- BB/U dibandingkan dg
acuan standar,dinyatakan -tanpa edemamarasmus.
dlm prosentase: -Dg edema marasmus &
. > 120% : gizi lebih kwashiorkor.
. 80 – 120%: Gizi baik
* Perubahan BB (menurun/ ATAU: BB Hilang=
meningkt)
perlu mendapatkan perhatian BB Sblm sakit – BB saat ini
karena -----------------------------------X 100%
merupakan petunjuk BB Sblm sakit
masalah nutrisi akut.
Kehilangan BB dihitung sbb: = ……%
BB saat ini
---------------- X 100% = -?
BB Semula
Dehidrasi Ringan, Sedang, Berat???

= BB Saat ini
BB hilang= 100% - BB saat
ini
2. TINGGI BADAN

Pengukuran TB bertujuan untuk menilai pertumbuhan


anak melalui perbandingan TB berdasarkan usia
* Diukur setiap kunjungan

Alat & bahan:


1. Meteran (microtoise)
2. GrafikTB berdasarkan usia
3. Spidol/ Bolpoint
Prtosedur:

1. Tentukan usia anak


2. Ukur Tb anak dengan meteran (microtoise)
* Usia lahir – 20 bulan:
- Diukur dengan papan / kayu pengukur
- Bayi dibaringkan diatas papan pe
ngukur kepala dipegang, kaki diekstensikan
- Baca jarak antara ujung tumit & verteks kepala.
* Usia > 20 bulan:
- Diukur dengan ukuran berdiri
- Lepas sepatu / kaos kaki  diminta untuk berdiri
tegak pada timbangan standar  ukur tinggi bdn.
3. Masukkan hasil pengukuran TB berdasarkan usia
kedalam grafik dan beri tanda.
4. Lakukan penilaian tentang status pertumbguhan
dengan menggunakan persentil, atau pedoman yang
lain.
* Pedoman:
- TB berdiri: Normal bila:
. TB lahir normal sekitar 50 cm
. TB 1 tahun : 1,5 x TB lahir
. TB 4 tahun : 2 X TB lahir
. TB 6 tahun : 1,5 X TB 1 tahun
. TB 13 tahun : 3 X TB Lahir
. TB Dewasa : 3,5 X TB Lahir (2 X TB 2tahun)
Atau : - Usia 1 tahun 75 Cm
- Usia 2 – 12 Tahun= Umur(tahun) X 6 + 77
- Juga bisa gunakan Skor Z menurut WHO.
- TB waktu duduk:
. TB lahir : 70% TB berdiri
. TB 2 Thn : 60% TB berdiri
. TB 10 Thn: 52%  kalau sudah
mencapai 50% anak dikatakan
sudah mempunyai TUBUH TIPE
DEWASA.

* TB/U dibanding standar baku:


. 90 – 110% : baik / normal
. 70 - 89% : Tinggi kurang
. < 70% : Tinggi sangat kurang
3. LINGKAR KEPALA

Pengukuran lingkar kepala bertujuan untuk menilai


pertumbuhan anak melalui pengukuran lingkar
kepala.

* Usia < 2 tahun : diukur secara rutin


* Usia > 2 tahun : diukur bila ada kelainan besarnya
kepala.
Alat & bahan:
1. Grafik lingkar kepala
2. Meteran (microtoise)
3. Sipidol/ bolpoint
Prosedur:
1. Tentukan usia anak
2. Ukur kepala bayi / anak dengan
melingkarkan meteran mengelilingi kepala
mulai dari bagian yang menonjol
3. Lokasi pengukuran:
- Pd lingkar kepala terbesar, melalui :
GLABELA, BAG. ATAS ALIS
MATA, BAG. KEPALA YG PALING
MENONJOL (PROTUBERANSIA
OKSIPITALE)
- Pita pengukur diletakkan sedemikian
rupa shg kencang melingkari kepala.
3. Masukkan hasil pengukuran lingkar kepala berdasarkan
usia dalam grafik.
4. Lakukan penilaian tentang status pertumbuhan kepala
bayi/ anak.
5. Data:
. BBL : Krng lbh 35 Cm
. 6 bln : 43,4 Cm
. 1 thn : Tambah 12 cm dr BBL
. 6 thn : tambah 6 cm
 setelah itu tambah sedikit 
dewasa kurang lbh 55 cm.
4. LINGKAR DADA

* Sampai umur 2 thn diukur secara rutin


* Lingkar dada diukur dg melingkarkan pita pengukur
pd dada setinggi PAPILA PAYUDARA.
* Dalam keadaan normal:
Lingkar dada BBL 2 cm lebih kecil dari lingkar kepala.
 Kemudian menjadi lebih besar dari pada lingkar
kepala krn DADA TUNBUH LBH CEPAT dari pada
kepala.
5. LINGKAR LENGAN ATAS (LLA/ LILA)

* Pengukuran LLA bertujuan untuk menilai pertumbuhan


anak melalui perkembangan lingkar lengan atas.

* Tempat pengukuran: PERTENGAH AN LENGAN KIRI.

* Alat & bahan:

1. Buku rujukan
2. Kertas milimeter/ Meteran (alat khusus)
3. Spidol/ bolpoint
Prosedur:

1. Tentukan usia anak


2. Ukur lingkar lengan atas dengan cara melingkarkan
pita pengukur dipertengahan lengan kiri.
3. Tulis hasil pengukuran kedalam tabel lingkar lengan
atas
4. Lakukan penilaian LILA
* Data: BBL : 11 cm
1 thn : 16 cm
5 thn : 17 cm
* < 12,5 cm : gizi buruk
12,5 – 13,5 cm : gizi kurang
> 13,5 cm : gizi baik
6. TEBAL LIPATAN KULIT (TLK)

* Istilah lain: TLK


: SKINFOLD THICKNESS
* Alat pengukur: KALIPER LIPATAN KULIT (Skinfold
Calipers)
* Tempat pengukuran: daerah TRISEPS, SUBSKAPULA,
SUPRAILIAKA.
* Pengukuran dilakukan dg mencubit kulit sampai terpisah
dari otot dasarnya  kmd lipatan kulit diukur
dengan kaliper.
PEMERIKSAAN FISIK ANAK
Pemeriksaan Umum : Keadaan Umum,Kesadaran,
Status Mental, Karakteristik Tangisan, Posisi

1. KEADAAN UMUM - Misal:


* Pemeriksaan umum sllu dimulai dg < Pasien Dehidrasi berat:
penilaian KU pasien, shg diperoleh - ukur tanda vital scr cepat &
kesan: tpt
a. Apkh anak dlm keadaan distress - Atasi dehidrasi, kmd
akut & perlu pertolongan segera?
lanjutkan PF lengkap
b. Pasien dlm keadaan stabil
pertolongan dpt dibrikan stlh PF < Pasien Konvulsi
selesai. - Atasi kejangnya dulu
baru lakukan PF
lengkap.
* Yang dinilai dlm pemeriksaan
KU:
< Pasien menggunakan O2
1). KESAN KEADAAN SAKIT
< Pasien menggunakan NGT
- Pasien tampak sakit berat
< Pasien menggunakan
- Pasien tampak sakit respirator
sedang
< Pasien terpasang infus
- Pasien tampak sakit ringan
< Pasien bisa makan sendiri
- Pasien tampak tidak sakit
< Pasien bisa jalan2
 Blm ada deskripsi yg
< Pasien tampak gembira
jelas dr pembagian tsb:
sekali
2). TINGKAT KESADARAN < Apatik
Pasien dlm keadaan sadar tp
tampak acuh tak acuh thd keadaan
Penilaian status kesadaran pada disekitarnya akan memberi
anak bisa dilakukan dg cara respon bila diberi stimulus
KUALITATIF & KUANTITATIF < Somnolen
* KUALITATIF Tkt kesadaran lebih rendah drpd
Prosedur: apatik, mengantuk, sllu ingin
a). Lakukan pengamatan pada kembali tidur, tdk mrespon thd
anak tentang status stimulus keras, kembali tidur lagi.
kesadaran
< Sopor
b). Beri rangsangan seperti
mengajak bicara, Tidak memberi respons ringan
menyalakan sumber maupun sedang tp masih memberi
cahaya dll.
c). Lakukan penilaian status respon thd stimulus kuat, reflek
kesadaran sbb: pupil masih positif.
< Komposmentis < Koma
Pasien sadar penuh & Tdk bereaksi thd stimulus apapun
memberi respon adekuat thd
semua stimulus yg diberikan reflek pupil thd cahaya negatif
* KUANTITATIF Aspek Penilaian StatuKesadaran
Prosedur: (Kwantitatif):
1. Respon membuka mata:
a). Lakukan pengamatan
* Spontan 4
status kesadaran pada anak
* Dg diajak bicara 3
b). Beri rangsangan untuk * Dg rangsangan nyeri 2
respon membuka * Tidak membuka mata 1
mata,verbal, motorik.
c). Lakukan penilaian status 2. Respons Verbal:
kesadaran pada masing- * Sadar & ada orientasi 5
masing aspek * Berbicara Tidak kacau 4
d). Lakukan penjumlahan * Berkata tanpa makna 3
ketiga respons dari aspek * Hanya mengerang 2
membuka mata+respons * Tidak ada suara 1
verbal+ respons motorik.
3. Respons Motorik: 3). Status mental & tkh
laku pasien.
* Sesuai perintah 6
* Thd rangsangan nyeri:
@ Timbul gerakan normal 5 Apkh pasien tampak
@ Fleksi cepat & abduksi gembira, tenang,
bahu 4
kooperatif, ketakutan,
@ Fleksi lengan dg abduksi
bahu 3 agresif, hiperaktif,
@ Ekstensi lengan, aduksi, murung, cengeng ?
endorotasi bahu
pronasi lengan bawah 2
@ Tidak ada gerakan 1
4). Karakteristik tangisan 5). Posisi pasien serta
aktifitasnya
- Tangisan kuat o/k takut
sakit,atau sekedar
menangis  berarti Apakah pasien datang
tdk dlm keadaan lemah berjalan,duduk,tiduran,
(distress berat) posisi abnormal ?
- Tangisan lemah
keadaan lemah
- Cengeng penyakit
kronik, malnutrisi
- Tangis dg nada tinggi
TIK meningkat, lesi
susunan syaraf pusat
lainnya.
Pengukuran Tanda Vital
• Meliputi:
- Suhu Tubuh
- Nadi
- Tekanan Darah
- Pernapasan
- nyeri
Pengukuran Suhu Tubuh

• Cara: Aksila
Oral
Rectal
Membrane tympani

1). Temperatur Aksila:


- Keuntungan menghindari prosedur invasif & risti injury.
- Tempatkan termometer dibawah lengan
dg ujung ditengah aksila menyentuh kulit, tahan
lengan dg rapat dr sisi yg berlawanan
- U/ semua kelompok umur
2). Temperatur Oral

- U/ anak usia 5 – 6 th yg kooperatif,usia sekolah,


remaja.
- Kontra indikasi:
Anak tdk kooperatif: koma, cenderung kejang,
bedah mulut, diberi O2.
- Tempatkan termometer dibawah lidah,
sebelah kanan/ kiri posterior kantong sub lingual
- Jaga mulut anak tertutup tanpa menggigit
termometer
3). Termometer Rektal
- U/ semua umur
- Kontra indikasi: jangan digunakan
u/ anak dg pembedahan anus, iritasi rektal,
diare
- Ujung termometer diberi lubrikan
- Masukkan ujung termometer kdlm rektum
krng lbh 2,5 cm
- Posisi anak: supinasi, pronasi, miring
4). Temperatur membrane timpani
- U/ semua umur
- Membrane timpani merupakan tempat
yg ideal krn kedua gendang telinga
dan hipotalamus diperfusi oleh sirkulasi yg sama.
- Dg termometer inframerah yg mengukur radiasi
panas dr membrane timpani  hasilnya dapat
dilihat pada display
- Masukkan ujung termometer secara perlahan
kedlm saluran telinga.
• Suhu Normal Tubuh:
Usia 3 bulan 37,5
Usia 1 tahun 37,7
Usia 3 tahun 37,2
Usia 5 tahun 37,0
Pengukuran Nadi
* Pedoman:
- Ukur denyut nadi saat bayi / anak diam
- Pilih tempat yg tepat:
Usia kurang 2 tahun pd denyut apikal
pada TIM (Titik Impuls Maksimum) posisi
< 7 thn pd sela iga ke 4 kiri
> 7 thn pd sela iga ke 5 kiri
- Bila denyut nadi ditempat lain mengalami
kesulitan  lakukan pd denyut apikal
- Auskultasi denyut nadi lakukan selama 1 menit penuh
- Pantau ttg kwantitas, kwalitas (keteraturan
, kedalaman, irama dll)
- Faktor yg pengaruhi frek denyut nadi:
< Obat2an : Aminopilin, epineprin, sulfas atropin  Mnngktkn
Digoksin Menurunkan
< Aktifitas
< Hipoksia
< Ketakutan, nyeri
< Perdarahan
< Demam: setiap kenaikan suhu 1 drjt akan menaikkan
frek nadi : 10-15.
• Frekwensi nadi rata-rata:
Lahir 140
Usia 1 bulan 130
Usia 1-6 bulan 130
Usia 6-12 bln 115
Usia 1-2 tahun 110
Usia 2-4 tahun 105
• Tingkatan nadi:
Tkt 0 Tidak dpt teraba
Tkt +1 Sulit diraba, lemah, halus,
mudah hilang dg tekanan
Tkt +2 Sulit diraba, dpt hilang dg
tekanan
Tkt +3 Mudah diraba, tdk mudah
hilang dg tekanan (normal)
Tkt +4 Kuat, berdenyut, tdk hilang dg
tekanan.
Pola Nadi

Pola Nadi Deskripsi


Bradikardi Frekwensi nadi lambat
Takikardia Frekwensi nadi meningkat dlm
keadaan tdk ketakutan,
menangis, aktifitas meningkat,
deman.
Frek nadi meningkat selama
Sinus Aritmia inspirasi, menurun selama
ekspirasi  normal pd saat
anak tidur
Pulsus Denyut nadi yg silih berganti
Alternans kuat lemah  mungkin gagal
jantung.

Pulsus Denyutan yg berpasangan


Begiminus berhubungan dg denyutan
prematur

Pulsus Kekuatan nadi menurun dg


Paradoksus inspirasi
Thready Pulse Denyut nadi cepat & lemah
menunjukkan adanya tanda
syok, nadi sukar dipalpasi ,
tampak muncul dan
menghilang.

Pulsus Corrigan Denyut nadi kuat dan


berdetak-detak disebabkan
variasi yang luas pada tekanan
nadi.
- Diagnosa Keperawatan
1. Perubahan curah jantung: menurun B.D
pembedahan, obat2an kelainan
jantung congenital
2. Kekurangan volume cairan B.D
perdarahan
3. Cemas:------- B.D ketidak teraturan
denyut nadi
Pengukuran Pernapasan

- Pedoman:
* Ukur pernapasan dlm keadaan anak tenang
* Kaji pernapasan bersamaan dg mengukur
nadi / pengkajian thorak & paru2  hindari
anak u/ diberithu.
* U/ anak kecil & bayi:
- Letakkan jari tepat dibawah prosesus
xypoideus
- Bunyi napas dg stetoskop
* Amati siklus pernapasan dg lengkap
(Inspirasi-ekspirasi) hitung pernapasan
selama 1 menit.
* Amati anak terhadap:
- Sianosis bantalan kuku  perifer
- Sianosis pd bibir & badan  sentral
menunjukkan turunnya kapasitas pembawa
O2
- Gelisah, cemas, kesadaran menrn
* Dengarkan suara napas: normal,
tambahan misal: ----, ----, -----
Pola Pernapasan

Dispnea Susah napas yg ditunjukkan


adanya retraksi dada
Bradipnea Frekwensi pernapasan lambat yg
abnormal, irama teratur
Takipnea Frekwensi pernapasan cepat yg
abnormal
Hyperpnea Pernapasan cepat & dalam
Apnea Tidak ada pernapasan

Cheyne Periode pernapasan cepat dalam yg


Stokes bergantian dg periode apnea, umumnya
pd bayi dan anak saat tidur nyenyak,
depresi, kerusakan otak

Kussmaul Napas dalam yg abnormal bisa cepat,


normal atau lambat umumnya pd
asidosis metabolik

Biot Tidak teratur terlihat pada kerusakan


otak bagian bawah & depresi
pernapasan
* Diagnosa keperawatan:
1. Intoleransi aktifitas B.D oksigenasi tidak
adekuat
2. Pola napas tidak afektif B.D obstruksi,
kerusakan otak
3. Cemas ------ B.D kekurangan O2
Pengukuran Tekanan darah

* Mrpkn tindakan non invasif, harus di


lakukan pd anak usia 3 tahun keatas
* Pedoman:
- Pilih metode yg tepat:
Palpasai  u/ arteri brachialis yg kecil dan dalam
- Pilih tempat yg tepat
- Pilih ukuran manset yg tepat:
< Bayi : 5 – 8 Cm
< Anak : 9 – 10 Cm
< Dewasa : 12-13 Cm
- Periksa balon & ulir kekanan
- Periksa jarum manometer
- Periksa kolom air raksa hrs ada pada nol.
- Pengukuran tekanan darah dilakukan sblm
prosedur yg timbulkan cemas.
• Tekanan Darah Normal pada anak:
Usia 1 bulan 86/54 mm Hg
Usia 6 bulan 90/60 mm Hg
Usia 1 tahun 96/65 mm Hg
Usia 2 tahun 99/65 mm Hg
Usia 4 tahun 99/65 mm Hg
* Diagnosa Keperawatan:
1. Perubahan curah jantung : menurun B.D
aritmia, kelainan kongenital
2. Perubahan volume cairan B.D perdarahan
3. Perubahan perfusi jaringan B.D hipotensi.
PEMERIKSAAN FISIK KULIT
Wawancara Terkait Dg Kulit
Wawancara Untuk Klien Pediatrik, tanyakan:
* Apakah makanan bayi anda (ASI/ Formula)?
* Apakah bayi mempunyai masalah kulit yg
berhubungan dg susu formula / makanan
tertentu?
* Apakah bayi mengalami ruam popok yg tdk
segera bersih dg obat2an kulit yg dijual
bebas?
 Ruam popok yg parah dan terus menerus
dpt disebabkan oleh infeksi.
* Popok macam apakah yang anda gunakan? Jika
popok kain bgmn cara mencucinya?  ruam
popok yg parah dpt disebabkan dr popok yg
tidak sering diganti atau tdk dicuci dengan
benar.
* Seberapa sering anda memandikan bayi ?
* Produk apa yang anda gunakan untuk kulit
bayi anda?
* Apakah anak anda mengikuti sekolah balita?
* Apakah anda mempunyai hewan peliharaan dirumah?
* Apakah anak anda tidur dg boneka binatang?
* Apakah anak menggaruk-garuk kulit kepalanya?
* Apakah kulit atau kulit kepala bersisik dlm pola yg
sirkuler?
* Apakah anak mengalami kerontokan rambut?
*Apakah anak biasa menarik-narik rambutnya sendiri?
(Trikotilomania)  dpt sebabkan kerontokan rambut.
* Apakah anak pernah mempunyai kutil?, dimana,
bgmn diobati?
Untuk anak usia sekolah atau remaja:

* Apakah anak bermain ditempat yg


kemungkinan kontak dg kutu,
rerumputan, semak-semak?
* Apakah anak biasa menggigit-gigit
kuku?
PROSEDUR PELAKSANAAN
PEMERIKSAAN FISIK.

1. Cuci tangan
2. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
3. Atur posisi dengan berbaring atau duduk
4. Jika klien mempunyai lesi yang lembap atau
terbuka, gunakan sarung tangan.
5. Lakukan pemeriksaan kulit (bau, warna,
kelembaban, suhu, tekstur, turgor, edema
dan lesi)
6. Lakukan Inspeksi kulit:
Inspeksi kulit ttg warna, bau, lesi.
a. Amati kulit terhadap bau  ada
bau: hygiene buruk, infeksi
b. Observasi tampilan keseluruhan
klien dari jarak 90-180 cm,
perhatikan corak kulit,
warna keseluruhan, variasi
warna dan tampilan umum.
c. Inspeksi warna dan pigmentasi
kulit serta bandingkan warna
dari bagian simetris tubuh
Warna: coklat, biru kemerahan (adanya
polisitemia), kebiruan, merah (alergi
dingin, hipertermia, reaksi psikologis dll),
kuning, pucat, kurang pigmen
(albinisme)
d. Beri perhatian yang lebih pada
area seputar amputasi, traksi dan
balutan.
• Lesi:
* Hemangioma: neoplasma jinak yg
berisi darah.
* Purpura: perdarahan kulit &
selaput lendir
* Eritema: lesi kulit yg berwarna
kemerahan.
Misal: diaper rash: eritema didaerah
popok
* Intertrigo : lecet-lecet kulit
(leher, aksila)
* Makula : lesi kulit yg tdk menimbul
* Papula : elevasi kulit & jaringan subkutan yg keras
* Vesikula : elevasi kulit yg berisi cairan serosa
* Pustula : elevasi kulit berisi nanah –infeksi
bakteri/ abses kulit.
* Impetigo: kelp pustula akibat infeksi
streptococus/ stapilococus.
* Ulkus : nekrosis lapisan super fisial & bagian dlm
kulit.
• Miliaria.
Peradangan kulit akibat obstruksi mekanis sal
keringat.
Sering terdpt di pipi, leher, dada, punggung.
• Tanda Lahir.
* Nevi Vaskuler.
Tanda rata & berwarna merah muda  hilang
pd akhir tahun 1
* Nevus Flameus.
Bercak-bercak tua/ merah keungu-unguan
menempel
 membesar krna anak tambah besar.
* Nevi Hyperpigmentasi.
Area besar, rata, biru, hitam  ditemui pd
bokong dan region lumbosakral.
e. Perhatikan jika kulit lebih pucat atau gelap
dari biasanya dan area ditemukannya
`variasi warna.
f. Perhatikan adanya pigmentasi, bintik, kutil,
kulit terbakar
g. Inspeksi warna bibir, kuku, telapak tangan.

h. Inspeksi setiap area edema yang meliputi


lokasi, warna dan bentuk.
j. Observasi dan dokumentasikan adanya lesi
berdasarkan:
* Morfologi (deskripsi klinis lesi): ukuran, bentuk,
warna, elevasi, depresi, tekstur.
* Distribusi
* Lokasi : lokal (pd satu area kecil), regional (pd
satu area besar), umum (seluruh tubuh).
* Konfigurasi atau pola: diskret (terpisah & jelas),
coalesced (menyatu / bercampur), bergerombol,
(spt cicncin), arciform (berbentuk kurva/
lengkungan),
k. Perhatikan norma budaya dan perkembangan
klien:
* Kulit gelap: tampak garis futcher (garis
diagonal berpigmen dari bahu sampai
kesiku)
* Bayi: bayi dg lemak subcutan sedikit dpt tampak
lebih merah dr pada bayi dg lemak subcutan
lebih banyak.
Lesi kulit normal pada bayi: bercak
portwin, hemangioma, bercak mongolian.
7. Inspeksi rambut dan kulit kepala:

a. Inspeksi rambut: kuantitas, tekstur, warna,


distribusi
b. Kaji kulit kepala: kebersihan, debris,
distribusi folikel rambut.
c. Perhatikan variasi perkembangan normal:
* Bayi kehilangan rambut lahir dlm 3 bulan
pertama.
* Remaja: rambut pubis dan aksila mulai
tumbuh  pria rambut di fasial,
penggelapan dan penebalan rambut
tubuh.
* Lansia: beruban dan tipis.
8. Lakukan inspeksi kuku:
a. Inspeksi kuku: warna, konsistensi,
ketebalan, bentuk, lesi, tekstur, kondisi
jaringan sekitar kuku. kehalusan,
kesimetrisan, keretakan, panjang, ujung
kuku bergerigi, kebersihan.
b. Kaji sudut kuku jari tangan dan dasar kuku
biasanya sekitar 160 derajat (antara kuku &
dasar kuku)
9. Lakukan palpasi kulit:
Palpasi kulit ttg kelembaban, suhu, tekstur, mobilitas,
turgor.

a. Dengan menggunakan ujung jari, palpasi


permukaan kulit untuk merasakan kelembabannya.
b. Palpasi suhu kulit dengan bagian dorsal atau
punggung tangan, bandingkan dengan bagian
tubuh yang simetris.
c. Tekan ringan kulit dengan ujung jari untuk
menentukan keadaan teksturnya
d. Kaji turgor kulit dengan mencubit: posisi horisontal
pada lengan bawah atau abdomen kemudian
lepaskan.  lakukan penilaian
e. Kaji kondisi kulit , beri perhatian khusus pada bagian yg
terkena tekanan
f. Palpasi setiap area edema untuk mengetahui
mobilitas, konsistensi dan nyeri tekan.
g. Kaji pitting edema: tekan kuat area tsb selama
5 detik dan lepaskan, lalu rekam kedalaman
pitting / cekungan dalam millimeter
c. Kaji keadekuatan sirkulasi dan pengisian
kapiler (Capilary Refill) dengan palpasi:
* genggam jari kuku, amati warna dasar
kuku.
* Lakukan penekanan yg kuat pada dasar
kuku dengan ibu jari  saat tekanan
diberikan kuku tampak putih atau tidak
berwarna.
* Lepaskan tekanan dengan cepat  warna
putih pada kuku seharusnya kembali
berwarna merah muda dalam waktu 2-3
detik setelah tekanan dilepas.
• Diagnosa Keperawatan:

1. GGn rasa nyaman B.D pruritis, kehilangan


permukaan kulit.
2. Risiko infeksi B.D kehilangan integritas kulit
3. Ggn konsep diri: citra diri B.D lesi infeksius, tanda
lahir
4. Ggn integritas kulit B.D cedera
PEMERIKSAAN FISIK KEPALA -
KAKI
Pemeriksaan Kepala
A. Persiapan: lingkungan, alat, perawat, pasien
B. Pelaksanaan:
1. Ukuran kepala
2. Bentuk kepala
3. Kontrol kepala:
* 1 bulan: bila diangkat kepala akan jatuh
kebelakang, bila didudukkan akan jatuh kedepan.
* Akhir bulan ke 2: bila ditengkurapkan bayi akan
angkat kepala sejenak.
* Pd usia 3 bulan: kemampuan angkat kepala lebih
baik tp blm stabil
* Pd usia 5 bulan: bayi normal dpt menegakkan
kepala dlm posisi duduk.
4. Kraniotabes:
* adl pelunakan tabula externa tlng
tengkorak  dg cara menekan tengkorak
dibelakang & diatas telinga  + bila
merasa spt menekan bola pingpong
(normal sd 6 bln).
* Tanda maceven/ craced pot sign: dg cara
mengetuk jari pd tl tengkorak.
 + bila terdengar seperti pot pecah.
5. Ranbut & kulit kepala
6. UUB & UUK bedakan letaknya, waktu menutup,
sutura yg membatasi.
7. Wajah: paralisis fasialis, pembengkakan.
8. Rambut: warna, tekstur, kualitas, distribusi,
elastisitas, higiene
9. Kelenjar getah bening
Pemeriksaan Kelenjar getah bening

• Cuci tangan
• Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
• Lakukan palpasi dengan menggunakan bagian
distal jari di:
a. Daerah submaksilaris
b. Servical dg menengadahkan kepala sedikit
keatas
c. Aksila dg merilekskan lengan kesamping
d. Inguinalis dg menempatkan anak pada posisi
terlentang
• Lakukan penilaian kelenjar limfe: ukuran,
mobilitas, suhu, kekerasan
• Catat hasil
• Cuci tangan
Pemeriksaan Mata
A. Persiapan:lingkungan, alat, perawat, pasien
B. Pelaksanaan:
1. Kaji riwayat keluarga: glaukoma, buta warna.
2. Visus
3. Palpebra: Ptosis (palpebra tdk bs membuka)
Lagoptalmus (palpebra tdk bs menutup
sempurna)
4. Alis & bulu mata
5. Glandula lakrimalis & Duktus Nassolakrimalis:
- Epipora (produksi air mata berlebihan)
- Mata kering (dehidrasi, defisiensi vit A)
6. Konjungtiva:
* Anemis
* Konjungtivitis gonoroika (lengket, sulit
dibuka sekret purulent)
* Tanda Xeropthalmia (devisit vit A):
hemeralopia (rabun senja), xerosis
konjungtiva(kering), bercak bitot (masa
putih berbusa, bentuk segi tiga pd
konjungtiva bulbi.
* Pterigium: lipatan membrana konjungtiva
7. Sklera: ikterik, putih
8. Kornea: jernih, keruh, ulkus
9. Pupil
* Normal
* Abnormal:
- Medriasis (dilatasi)
- Miosis (pupil kecil)
- Hipus (pupil melebar & menyempit scr
ritmis).
- Pupil putih: katarak, retinopati pd
prematur, retina blastoma)
9. Lensa
* Normal : jernih
* Abnormal: keruh  katarak -
Katarak kongenetal: rubella,
toksoplasmosis, herpes simpleks,
sitomegalovirus, trisomi
13,18,21),
- Katarak didapat: DM,
hipoparatiroidisme, osteopetrosis,
homosistinuria
10. Bola mata:
* Normal
* Sun set sign
11. Strabismus:
* Normal: bayi s/d usia 3-6 bln
Strabismus ringan beberapa detik s/d umur 2 tahun.
* Abnormal:
- ESotrofia/ konvergen (deviasi kedalam)
- Eksotropia/ divergen (deviasi keluar)
- Hipertropia (deviasi keatas)
- Hipotropia (deviasi kebawah)
12. Nigtagmus : gerakan bola mata ritmik, cepat,
horizontal/ vertik
Ishihara  Tes Buta Warna
Tonometri untuk ukur TIO
Snellen Chart  Ukur Visus
Pemeriksaan Telinga

A. Persiapan:lingkungan, alat (otoskop dll), perawat, pasien


B. Pelaksanaan:
1. Cuci tangan, jelaskan tindakan
2. Telinga luar: bentuk, besar, posisi
3. Tajam pendengaran:
* Usia bayi:Berdiri dibelakanag bayi, bunyikan bel,
tepuk tangan, bunyikan jari  amati responnya.
* Usia pra remaja:Berdiri 0,4-0,6 m didepan anak,
beri perintah  amati responnya
* Usia remaja: bisa gunakan garputala atau
audiometer
4. Telinga dalam: lesi, serumen, korpus alienum,
membran tympani- warnanya.
* Usia < 3th: tarik lobulus telinga kebawah,
keluar.
* Usia > 3 th: tarik pinna keatas dan
kebelakang
Otoskop
Garpu Tala Ukur Tajam Pendengaran
Pemeriksaan Hidung & Mulut

A. Persiapan: lingkungan, alat, perawat, pasien


B. Pelaksanaan:
1. Pemeriksaan hidung: ukuran, bentuk, nares, uji
kepatenan nares, rongga hidung, indra
penciuman.
2. Pemeriksaan mulut:
Bibir, gusi, lidah, palatum, gigi, tonsil, gerakan uvula,
kemampuan buka mulut, kualitas suara,trismus, infeksi
sekitar mulut, parotitis dll
Pemeriksaan Thorak & Paru

A. Persiapan:lingkungan, alat, perawat, pasien


B. Pelaksanaan:

1. Kaji stridor, serak, dengkur, mengi, batuk


2. Amati nares eksternal thd pengembangan
3. Amati bantalan kuku: sianosis, clubbing
4. Warna badan anak
5. Konvigurasi, kesimetrisan, abnormalitas
thorak
6. Ukuran payudara , ginekomasti (payudara
membesar pd laki-laki)
7. Amati Jenis pernapasan:
* < 7 tahun : pernaf. Diapragma &
abdomen.
* > 7 tahun : pernaf. dada
8. Kedalaman & regularitas pernapasan
9. Lakukan palpasi:
* Palpasi untuk ekspansi paru
* Palpasi untuk fremitus taktil:
- Saat anak mengucap “99”
- Bayi: saat menangis
Premitus ↓ : asma, benda asing,
pneumothorak
Premitus  : atelektasis, pneumonia
8. Lakukan perkusi:
* Normal : - Resonansi seluruh lapang
paru.
- Pekak: ICS 5  ada hati
ICS 2-5 kiri jntng
9. Lakukan auskultasi.
- Suara nafas normal: bronchial,
bronchovesikuler, vesikuler
- Suara nafas tidak normal: wezing, ronchi,
crechels, pleural friksion rub
Pemeriksaan Kardiovaskuler

A. Anatomi- Fisiologi
B. Persiapan:lingkungan, alat, perawat, pasien
C. Pelaksanaan:
1. Lakukan inspeksi:
- Postur tubuh:
* Posisi jongkok: tetralogi falot
* Leher bayi agak hyperekstensi terus
menerus : hypoksia.
- Amati sianosis, bercak, oedema.
- Amati thd tanda kesukaran bernapas
- Amati bantalan kuku thd clubbing finger,
memanjang, melebar.
2. lakukan palpasi: TIM
- TIM yg lebih rendah  cardiomegali
- TIM terdengar lbh keras demam,
ansietas.
3. Lakukan perkusi: untuk menentukan ukuran
jantung.
4. Lakukan auskultasi:
- Katup tricuspid: antara ventrikul & atrium
kanan
- Katub bicuspid (Mitral) : Antara ventrikul &
atrium kiri
- Katub pulmonal: di arteria pulmonal
- Katub aorta : diaorta
• Menutupnya katub menghasilkan bunyi jantung:

* S1 :- Menutupnya katub mitral & tricuspid.


- Normal  LUBB
- Pada ICS 4 kiri (apek jantung)
* S2 : - Menutupnya katub aorta & pulmonal
- Normal  DUBB
- Pada dasar jantung
* S3 :- Suara krn pengisian ventrikel yg cepat.
- Normal pada anak dan dewasa muda.
* S4 :- Tahanan thd ventrikel setelah kontraksi
- Nada rendah
- Abnormal
* Mulai area aorta knn area pulmonal 
titik ERB  area trikuspid.
* Ev bunyi thd kualitas, frek, irama
* Lakukan auscultasi bunyi tambahan S3, S4
dg bayi posisi berbaring miring kekiri.

5. Palpasi nadi radialis, femoralis, poplitea dorsalis


pedis thd kesamaam, irama, frek nadi.
* Normalnya nadi dpt dipalpasi, intensitas
sama
* Hilang nadi femoralis: koarktasio aorta
Pemeriksaan Abdomen

A. Anatomi – Fisiologi
B. Persiapan: lingkungan, alat, perawat, pasien

C. Pelaksanaan: IAPP
1. Lakukan inspeksi: kontour, kulit, gerakan,
umbilikalis.
2. lakukan auskultasi bising usus, vaskuler
3. Lakukan perkusi pd semua area kwadran.
4. lakukan palpasi superficial & dalam.
* Nyeri tekan:
- Kwadran bawah : feses, GE, tumor,
infeksi pelvik
- Kwadran kiri atas: pembesaran
limpa, intusupsesi
- Kwadran kanan bawah: appendixitis.
* Nyeri lepas
5. Lakukan pemeriksaan tambahan sesuai
kebutuhan: tes SPOAS, Murphy sign,
rebourn tendernes, , schufner dll.
…?
Pemeriksaan untuk menentukan asites: Sifting
Dullnes, Fluid Wave dll
6. Periksa area anus anak posisi tengkurep.
Pembagian Abdomen
Pemeriksaan Genetalia
• Prosedur
1. Cuci tangan
2. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
3. Lakukan pemeriksaan alat kelamin laki-laki:
a. Inspeksi ukuran penis
b. Inspeksi adanya pembengkakan
c. Inspeksi meatus uretrae
d. Inspeksi ukuran, lokasi, kulit dan distribusi
rambut
e. Palpasi kantong skrotum dengan ibu jari dan jari
telunjuk untuk mnilai testis
4. Lakukan pemeriksaan alat kelamin
perempuan:
a. Inspeksi struktur alat genital eksterna
b. Palpasi adanya masa dilabia
c. Inspeksi daerah vestibulum, perineum
d. Inspeksi atau palpasi daerah skene
e. Inspeksi dan palpasi daerah bartolini
5. catat hasil
6. Cuci tangan
Pemeriksaan Tulang Belakang &
Ekstrimitas
• Cuci tangan
• Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
• Lakukan pemeriksaan adanya skoliosis:
1. Biarkan anak berdiri tegak
2. Observasi dari belakang ketidak simetrisan bahu dan
panggul
3. Minta anak untuk membungkuk kedepan (Fleksi
panggul)
4. Observasi dari samping dan perhatikan ketidakseimetrisan
atau penonjolan tulang rangka
• Lakukan pemeriksaan uji kekuatan pada:

1. Lengan, minta anak mengangkat tangan sambil


tekanan dari tangan pemeriksa
2. Kaki, minta anak duduk dengan kaki
menggantung
3. Telapak tangan, minta anak meremas jari
tangan pemeriksa sekuat mungkin
4. Telapak kaki, minta anak untuk memfleksikan
plantar (mendorong telapak kaki kearah lantai)
saat pemerikasa menekan telapak kaki.
• Catat hasil
• Cuci tangan
PEMERIKSAAN REFLEK BAYI -
ANAK
Pemeriksaan Reflek

1. Rooting & Sucking reflek.

* Root = sumber, asal.


* Such = menghisap
* Cara …?
* Reflek melemah : prematur, ggn neurologis.
* tdk ada reflek : ggn neurologis
* hilang setelah 3-4 bulan, bisa menetap sampai
usia 1 tahun
2. Reflek Menelan.
* Mengikuti reflek menghisap
* Pd prematur/ ggn neurologis  reflek lemah.

3. Reflek Ekstrusi.
*Llidah ektensi bila disentuh
* Dijumpai sampai usia 4 bln
* Ekstensi lidah yg persisten down sindrom
4. Reflek Glabela.

* Sentuh dahi bagian atas tulang hidung/


sorotkan cahaya kemata bayi:
 bayi berkedip 4-5 mnt
 Bila Berkedip trs menerus: ggn
ekstra piramidal.
 bayi tdk berkedip: kebutaan
5. Tonic neck Reflek.

* Bayi merubah posisi kepala bila dia diputar.


* Cara: bayi yg sedang tidur, putar kepalanya
kesatu arah dg cepat.
 bila menghadap kekiri: lengan & kaki
kiri ekstensi, kaki & lengan kanan
fleksi, dan sebaliknya.
* Hilang pd usia 6 bln bila menetap: ada
kerusakan serebral.
6. Menggenggam tangan, kaki.

 tangan (Palmar Grasp)


 kaki (plantar grasp)
* Respon telapak tangan hilang pd usia 3-4 bln.
* Respon telapak kaki hilang pd usia 8 bln.
* Fleksi tdk simetris paralisis
* Reflek menggenggam yg menetap ggn
serebral.
7. Startle./ terkejut.

* Tepuk tangan yang keras


 lengan abduksi & siku fleksi tangan tetap
menggenggam.
*Terbaik pd usia 24-26 bln
*Tdk ada reflek : ggn pendengaran
8. Incurvasi Tubuh (Galants)

* Punggung bayi bergerak kearah samping bila


distimulasi.
* Dijumpai selama umur 4-8 minggu
* Tidak ada reflek menunjukkan lesi medula
spinalis tranversa.
9. Neck Righting.

* Cara: letakkan bayi posisi terlentang  coba


menarik perhatian bayi dr satu sisi.
* Bila bayi terlentang bahu, badan, pelvis,
berotasi kearah dmn bayi berputar.
* Dijumpai pd 10 bln 1
 menetap setelah 10 bln: ggn sistem syaraf
pusat.
10. Magnet.

* Bayi ditidurkan terlentang, kedua tungkai


bawah agak fleksi, kmd tahan kedua telapak
kaki  kedua tungkai akan ekstensi
melawan tekanan pemeriksa.
11. Ekstensi silang.

* Bayi tidur terlentang, ekstensikan 1 kaki,


kmd tekan lutut kebawah, rangsang bag bawah
kaki, observasi respon kaki yg lain.
 kaki yg lain fleksi, aduksi dan kemudian
ekstensi
12. Tanda babinski.
13 Melangkah atau berjalan
14. Merangkak
15. Landau.
* Dg menggunakan kedua tangan, bayi
dipegang dg posisi tengkurep.
 bayi tampak tetap mempertahankan
spina dlm posisi horisontal
 bila tdk ada perlu pemeriksaan
neurologik.
16. Menguap, menggeliat, sendawa, cekukan &
bersin.

17. Tanda kernig.


* Fleksikan tungkai atas tegak lurus, lalu dicoba
meluruskan tungkai bawah pd sendi lutut.
 Normal: tungkai bwh membentuk
sudut 135 thd tungkai atas.
 Kernig + : bila ekstensi lutut pasif sdh
terasa sakit.
18. Brudzinski 1.

* Bayi dlm posisi terlentang, letakkan 1


tangan pemeriksa dibawah kepala,
fleksikan kepala kedada.
 hasil +: bila kedua tungkai bawah akan
fleksi pd sendi panggul & lutut secara
involunter  terdpt rangsang meningeal.
19. Bruszinski 2

* Bayi tidur terlentang, lakukan fleksi pasif pd


sendi panggul.
 hasil + bila terjd fleksi involunter
pd sendi panggul dan lutut
kontra lateral.
20. Iritabilitas paradoksal.

* Yakinkan bahwa bayi dlm keadaan tidak


lapar, kmd peluk bayi.
 hasil diam (normal)
 bila menangis : ada respon
meningeal.
21. Moro reflek.
* Bayi dikejutkan/ ubah posisi:
 akan angkat kedua ektremitas: abduksi & ekstensi
lengan scr simetrik, jari tangan membuka, ibu
jari- telunjuk membentuk huruf C, sedikit tremor, lengan
aduksi dlm gerakan memeluk, kmd fleksi, rileks.
* Pd prematur: gerakan memeluk tdk tampak
* Respon lengkap: lahir – 8 minggu
Usia 8 – 18 minggu hany badan yg terkejut
* Reflek hilang umur 6 bln
Bila > 6 bln masih ada : kerusakan otak
* Respon tdk simetris: rusak pleksus brachialis, humeri,
clavicula.

Anda mungkin juga menyukai