DUSUSUN OLEH:
2020
HALAMAN PERSETUJUAN
oleh pembimbing klinik Rumah Sakit St. Carolus Jakarta dan pembimbing
Ns. Edmunda Mila, S. Kep Vivi Retno Intening, S.Kp., Ns., MAN
KATA PENGANTAR
i
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang selalu
stase manajemen keperawatan di Unit Yohanes Rumah Sakit St. Carolus Jakarta
Pusat. Kegiatan yang telah kami laksanakan selama empat minggu tidak terlepas
dari bantuan dan dukungan berbagai pihak, maka dari itu kami menyampaikan
1. Bapak dr. JB. Endrotomo Sumargono, Sp.OT selaku Direktur Utama Rumah
2. Ibu Vivi Retno Intening, S.Kep., Ns., MAN selaku Ketua STIKES Bethesda
Jakarta.
4. Ibu Ns. R. Rumiris Setia Budi P, S.Kep, M.Kep selaku Kepala Bidang
Keperawatan Medikal Bedah dan Anak Rumah Sakit St. Carolus Jakarta.
5. Ibu Bertha Tri Sumartini, M.Kep selaku Kepala Bidang Keperawatan Ruang
6. Ibu Ns. Edmunda Mila, S.Kep selaku Kepala Unit Yohanes Rumah Sakit St.
Carolus Jakarta.
7. Ibu Ns. Nuraili, S. Kep. selaku pembimbing klinik Unit Yohanes Rumah
8. Ibu Ns. Ruli Amalia Anggraini, S. Kep. selaku pembimbing klinik Unit
ii
9. Ibu Ns Yohana Wiratikusuma, M.Kep selaku HR-Operasional Rumah Sakit
10. Semua pihak yang telah memberikan bantuan baik moral maupun material
Kami menyadari bahwa laporan ini masih banyak terdapat kekurangan, maka dari
itu kami mohon saran dan kritik yang membangun untuk kesempurnaan laporan
ini.
Kelompok 1
DAFTAR ISI
iii
Halaman
HALAMAN PERSETUJUAN.....…………………………………………….. ii
DAFTAR ISI......................................................................................................... v
BAB I: PENDAHULUAN
1. Sejarah............................................................................................ 5
1. Karakteristik Unit........................................................................... 9
5. Lingkungan Kerja........................................................................... 29
7. Pendidikan...................................................................................... 33
iv
8. Pelatihan.......................................................................................... 33
B. Perencanaan........................................................................................ 39
A. Implementasi....................................................................................... 40
B. Evaluasi............................................................................................... 42
BAB V: PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................ 44
B. Saran................................................................................................... 44
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
5. Notulensi
v
12. Foto Presentasi Hasil Implementasi
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang memiliki beragam tenaga terampil dengan produk utamanya adalah jasa.
bagi setiap orang. Rumah sakit baik pemerintah maupun swasta dituntut
secara mandiri ataupun bekerja sama dengan anggota tim kesehatan lain
1
1
yang sakit maupun yang sehat melalui proses keperawatan untuk mencapai
keperawatan.
tim dimana masing-masing tim mempunyai ketua tim dan perawat pelaksana
serta dibantu Administrasi. Kapasitas ruang Yohanes terdiri dari 32 bed kelas
jika tugas kami kedepannya tidak hanya mencakup asuhan keperawatan saja,
rumah sakit, oleh sebab itu kami mahasiswa STIKES Bethesda Yakkum
B. Tujuan Praktik
1. Tujuan Umum
manajemen keperawatan.
2. Tujuan Khusus
manajemen keperawatan.
keperawatan.
1. Sejarah
Rumah Sakit St. Carolus adalah rumah sakit umum yang berada di Jl.
Salemba Raya No. 41 Kecamatan Senen Jakarta Pusat. Rumah sakit ini
berdiri pada tahun 1919 yang dirintis oleh 10 Suster-Suster Cinta Kasih St.
1
1
Rumah Sakit St. Carolus didirikan pada tanggal 21 Januari 1919, tetapi
SJ. Pada tahun 1913 dibuatlah ‘Perjanjian Kerja Sama’ antara Vikaris
Pada tahun 1915 Perjanjian Kerja Sama tersebut disahkan oleh Pemerintah
Gedung rumah sakit mulai dibangun pada tahun 1918, setelah Perang
1943, Carolus Ziekenhuis diambil alih oleh tentara Jepang, kecuali Biara
2
Pada masa Kemerdekaan tahun 1945, dibuka Sekolah Bidan St. Yosef.
Perizinan Rumah Sakit, Rumah Sakit St. Carolus merupakan rumah sakit
tipe B yang mempunyai 308 tempat tidur dan 1423 karyawan (dokter 919
orang, perawat 567 orang, penunjang medik 152 orang, dan penunjang
umum 613 orang). Rumah Sakit St. Carolus berada di area yang memiliki
luas 47.080 m2 dengan total luas bangunan sekitar 49.000 m2, dan
memiliki total area taman sebesar 6.000 m2 (termasuk Biara), yaitu sekitar
berbelarasa.
sosial.
I-CARE
a. Integrity
b. Compassion
c. Assurance
d. Respect
e. Embrace Innovation
1. Karakteristik Unit
a. Visi Ruangan
b. Misi Ruangan
c. Mutu Ruang
jam.
d. Model Layanan
moduler.
e. Letak Ruangan
F A
D C F
206 H
G E
207 208 I
7
Keteragan :
201 : Kamar Perawatan Dewasa Laki-laki Kelas III
202 : Kamar Perawatan Dewasa Perempuan Kelas III
203 – 204 : Kamar Perawatan Anak Kelas II
205 – 206 : Kamar Perawatan Anak Kelas III
207 – 208 : Kamar Perawatan Khusus
A : Nurse Station
B : Nurse Station
C : R. Kepala Unit Yohanes
D : R. Tindakan
E : R. Dapur
F : R. Penyimpanan alkes
G : R. Sloopzink
H : R. Gudang
I : R. Makan perawat
f. Kapasitas Unit
Jumlah
JKN/Personal/Asurans No
Kelas Tempat Jumlah
i Kamar
Tidur
Dewasa
Laki- JKN/Personal/Asurans
201 6 6
Laki i
III
Dewasa
JKN/Personal/Asurans
Wanita 202 6 6
i
III
Khusus JKN/Personal/Asurans
208 1 1
Dewasa i
Anak JKN/Personal/Asurans
203, 204 3 6
II i
Anak JKN/Personal/Asurans
205, 206 6 12
III i
8
Khusus JKN/Personal/Asurans
207 1 1
Anak i
Jumlah Total Tempat Tidur 32
a. Karakteristik
Ruang Yohanes merupakan ruang anak (internis dan bedah) serta ruang
berikut:
9
c. Tingkat Ketergantungan
klien pada klasifikasi ini adalah klien masih dapat melakukan sendiri
jam.
10
1. Tim A (Dewasa)
2. Tim B (Anak)
a) Tim A (Dewasa)
b) Tim B (Anak)
c) Tim A (Dewasa)
d) Tim B (Anak)
a. Flow of Care
berikut:
Pasien
Pendaftaran
Emergency
Penanggung jawab
Rawat jalan /POLI
Ruang
Direktur perawatan
Keperawatan
Kepala Ruang
Supervisor
Klinik
b. Manajemen Unit
1) Organisasi Keperawatan
Ka TIM Ka TIM
I I
Penunjang
p.Adm/POS/pekarya
13
a. Manusia
14
c) Berdasarkan tingkatan PK
Keterangan:
(1) PK I
(2) PK II
lebih tinggi
dibawahnya
(e) Membimbing PK I
(3) PK III
komplikasi/kompleks
(tanpa bimbingan)
keluarga pasien
(i) Membimbing PK II
(4) PK IV
komplikasi/kompleks
(tanpa bimbingan)
keluarga pasien
17
(5) PK V
keluarga
sebagai berikut:
- Perawatan minimal: 0
- Perawatan total: 0
- Perawatan minimal: 0
7.4
(a) PK I x 3 1=2
100
8 3 .8
(b) PK II x 3 1=26
100
8 .8
(c) PK III x 3 1=3
100
19
Januari 2020):
7.4
(a) PK I x 22=2
100
83 .8
(b) PK II x 22=18
100
8 .8
(c) PK III x 22=2
100
a) BOR: 63.5%
Faktor Koreksi:
(1) Loss day
52+12+18xA = 82 x 13 = 4 (B)
365-82 283
(A+B) x 25%= C
(13 + 4) x 25% = 4
Jumlah tenaga kerja keperawatan yang diperlukan adalah
(13+4+4) = 21+ 1 karu
Ju ml a h h ar i no n ef ek tif x ju ml a h te na ga ya ng di bu tu h ka n/ta h un
Ju ml ah jam kerja efektif /shiff
82 x 2 2 19 36
= =6 . 8 4=7
(3 65−88) 2 8 3
kepala unit.
b. Non Manusia
1) Metode
b) Serah terima
21
dalam format hand over dan CPPT. Format hand over berisi
tindakan pagi, siang dan malam, nilai dan hasil kritis, evaluasi
data:
Tanggal Waktu
Pelaksanaan
07 Januari 2020 60 menit
08 Januari 2020 60 menit
09 Januari 2020 40 menit
Analisis: Dari hasil observasi selama 3 hari terdapat 2 hari
waktu pelaksanaan hand over melebihi ketentuan waktu
yang ditetapkan.
Jumlah
Tanggal Komponen
Ya Tidak
07 Januari 2020 Identitas 83.33% 16.33%
23
DPJP 100% 0
PN 33.33% 66.67%
Diagnosis 100% 0
Medis
Diagnosis 60% 40%
Keperawatan
Kondisi 88.89% 11.11%
Terakhir
Jumlah
Tanggal Komponen
Ya Tidak
Program 100% 0
Terapi 88.89% 11.11%
08 Januari 2020 Identitas 62.21% 34.79%
DPJP 99.6% 0.04%
PN 34.78% 65.22%
Diagnosis 95.65% 4.35%
Medis
Diagnosis 69.56% 30.44%
Keperawatan
Kondisi 95.65% 4.35%
Terakhir
Program 95.65% 4.35%
Terapi 95.65% 4.35%
09 Januari 2020 Identitas 75% 25%
DPJP 90% 10%
PN 40% 60%
Diagnosis 95% 5%
Medis
Diagnosis 75% 25%
Keperawatan
Kondisi 95% 5%
Terakhir
Program 95% 5%
Terapi 95% 5%
Analisis: Dari hasil observasi komponen Hand Over selama
3 hari diperoleh item yang tidak konsisten disebutkan antara
lain identitas (25.37%), DPJP (3.34%), PN (63.96%),
Diagnosis Medis (3.1%), Diagnosis Keperawatan (31.81%),
Kondisi Terakhir (6.82%), Program (3.11%), Terapi
(6.82%).
24
perawat.
d) Discharge planning
2) Material
rumah sakit St. Carolus. Peralatan medis dan non medis yang ada
No Alat Jumlah
1. Syiring pump 2
2. Infus pump 2
3. bedsite monitor 1
26
4. O2 portable 5
5. Suction Sentral 3
6. Tensimeter 6
7. Stetoscope 8
8. Termometer Microlife 2
9. Timbangan 2
10. Glucotest 2
11. Tourniqet 2
12. Kursi Roda 3
13. Set Steril 4
14. Oksimetri 1
15. Nebulizer Portable 1
Sumber: Hasil Wawancara Kepala Unit
3) Money
4) Marketing
pasien yang diberikan saat pasien datang ataupun kritik dan saran
RS.
5. Lingkungan Kerja
a. Lingkungan Fisik
1) Nurse Station
2) Ruang linen
3) Kamar perawatan
pasien, lampu, meja kursi, almari, kamar mandi, AC, TV, jam
tugas-tugas.
tidur pada suatu waktu tertentu. Nilai parameter BOR yang ideal adalah
ju ml a h h ar i pe ra wata n
BOR ¿ x 1 00 %
ju ml a h te mp at ti dur x pe ri od e
18
BOR ¿ x 1 00 % = 56,25%
32
23
BOR ¿ x 1 00 % = 71,8%
32
20
BOR ¿ x 1 00 % = 62,5%
32
61
BOR ¿ x 100 % = 63,5%
96
pasien. Secara umum nilai AVLOS yang ideal anatarnya 6-9 hari.
ju ml ah lama dirawat
LOS =
ju ml ah pasien keluar
tidur tidak ditempati dari telah diisi ke saat terisi berikutnya. Ideal
(3 2 x 1)−3
TOI = =4
7
31
TOI = 4 hari
waktu tertentu.
Rumus:
7
BTO = = 0,218 / hari
32
7. Pendidikan
Rumah Sakit St. Carolus memiliki program pendidikan bagi perawat yang
8. Pelatihan
A. Analisis Data
Strength Weakness
1. Jumlah perawat di ruangan Yohanes ada 31 1. Hand over belum selalu dilakukan
perawat. S1 13 orang, D3 16 orang, SPK 2 secara efektif dan efisien
orang, orentee S1 6 orang. 2. Waktu dan komunikasi saat hand over
2. Perawat datang tepat waktu pukul 06.40 WIB tidak efektif akibat dari banyak
3. Selalu ada Pre conference dan post conference interupsi
(Briefing Besar yang berisi informasi, edukasi 3. Nurse station Tim B berlokasi di lorong
Matriks TOWS
maupun review oleh kepala ruang) depan kamar pasien, terdapat banyak
4. Adanya hand over keliling lalu lalang yang mengganggu
5. Model pelayanan keperawatan yang digunakan konsentrasi saat hand over
adalah moduler (tim dan PN) 4. Belum semua perawat memperkenalkan
6. Peralatan medis yang ada sudah lengkap diri saat keliling pasien pada pergantian
7. Komunikasi perawat terhadap pasien baik dan shift
ramah 5. Ketidakefektifan penggunaan alat skala
8. Lingkungan ruangan Yohanes bersih dan rapi nyeri
9. Cara perawat bekerja terstruktur dan disiplin 6. Ketidakefektifan waktu pemberian obat
10. Adanya pelayaan kerohaniaan untuk semua 7. Presentase orientee sebesar 22.6%
agama (berdasarkan tugas dan wewenang
orientee masih dalam bimbingan)
1
Opportunities/Peluang Strategi SO Strategi WO
1. Menjadi Rumah Sakit 1. Meningkatkan sistem tentang RS Pendidikan 1. Melakukan komunikasi efektif saat
Pendidikan. 2. Mengikuti akreditasi Rumah Sakit SNARS hand over
2. Menjadi pilihan Rumah sakit Edisi 1.1 sebagai persyaratan RS yang bermutu. 2. Memberikan motivasi kepada
studi banding dalam hal 3. Meningkatkan layanan unggulan khususnya perawat agar menjalankan SPO
menajemen keperawatan. bedah tulang hand over sehingga menjadi habit
3. Menjadi RS pilihan dalam 4. Memberikan layanan perawatan anak yang 3. Memperkenalkan diri perawat saat
pemberian pelayanan komprehensif keliling ke ruangan pasien pada
unggulan khususnya bedah 5. Meningkatkan kepatuhan dalam pemberian pergantian shift
tulang. pendidikan kesehatan preoperasi 4. Memberikan obat tepat waktu
4. Unit Yohanes menjadi Unit 5. Mensosialisasikan ulang
Perawatan Anak yang penggunaan alat skala nyeri
komprehensif. 6. Mengkoordinasikan tugas
5. Unit Yohanes menjadi Unit wewenang orientee bersama
Bedah Dewasa dengan manajemen keperawatan RS
persiapan operasi yang
lengkap (termasuk di
dalamnya penkes preoperasi)
Threats Strategi ST Strategi WT
2
1. Adanya tuntutan akan 1. Memaksimalkan tenaga keperawatan dalam 1. Melakukan komunikasi efektif saat
pelayanan yang professional bekerja secara professional. hand over
di Ibu Kota. 2. Meningkatkan mutu RS. 2. Memberikan motivasi kepada
2. Persaingan antar Rumah Sakit 3. Menigkatkan sistem layanan informasi di RS. perawat agar menjalankan SPO hand
swasta dan negeri. over sehingga menjadi habit
3. Mudahnya mengakses 3. Mengoptimalkan ketua tim, PN, dan
informasi kesehatan membuat perawat Associate untuk
konsumen semakin kritis. memperkenalkan diri kepada pasien
saat hand over.
4. Memberikan obat tepat waktu
5. Mensosialisasikan ulang penggunaan
alat skala nyeri
6. Mengkoordinasikan tugas wewenang
orientee bersama manajemen
keperawatan RS
3
4
1. Daftar Masalah
2. Prioritas Masalah
Keterangan :
Magnitud (Mg) : Kecenderungan besar dan seringnya
kejadian masalah
Severity (Sv) : Besarnya kerugian yang ditimbulkan
Manageability (Mn) : Kemungkinan masalah bisa dipecahkan
Nursinging Consent (Nc) : Melibatkan pertimbangan dan perhatian
perawat
5
No Skor Masalah
Priorita
s
1. 12 Ketidakefektifan waktu dan komunikasi dalam
hand over
2. 11 Ketidakefektifan waktu pemberian obat
3. 10 Ketidakefektifan penggunaan skala nyeri
4. 9 Komposisi orientee cukup besar
B. Perencanaan (Plan Of Action)
No Penanggung
Masalah Tujuan Rencana Kegiatan Sasaran Waktu Tempat Evaluasi
. Jawab
1. Ketidakefektifan Mengefektifkan 1. Mendiskusikan Perawat di Minggu ke Unit Minggu ke Kelompok
waktu dan waktu dan dan unit 2 Yohanes 3 dan
komunikasi hand komunikasi mensosialisasik Yohanes preseptor
over perawat dalam an ulang klinik
hand over tentang
SOP/prosedur
komunikasi
saat hand over
2. Melakukan
pemantauan
dalam
pelaksanaan
hand over
6
BAB IV
A. Implementasi
1. Tujuan
Yohanes mampu melakukan hand over sesuai dengan SOP Hand Over
RS. St.Carolus.
efisisen.
2. Agenda Kegiatan
Waktu Kegiatan
07 Januari 2020 Berdiskusi dan koordinasi dengan kepala unit Yohanes
untuk melakukan observasi dan pemantauan terhadap
manajemen keperawatan di ruang Yohanes.
07-08 Januari 1. Melakukan pengamatan, wawancara terhadap
2020 kepala unit, supervisor, dan perawat terkait
manajemen keperawatan di ruang Yohanes.
2. Mendiskusikan masalah dan menentukan prioritas
dari beberapa masalah yang ditemukan dengan
kepala unit ruang Yohanes.
09 Januari 2020 Menyusun POA.
10 Januari 2020 Presentasi/ seminar dengan perawat di unit Yohanes
tentang TOWS, masalah prioritas dan POA.
Sosialisasi lisan SOP Hand Over
Waktu Kegiatan
11-13 Januari Sosialisasi kepada perawat SOP Hand Over (dengan
2020 Mini Poster SOP Hand Over yang ditempel di tiap
7
Team)
14-22 Januari Melakukan evaluasi menggunakan lembar observasi
2020 pelaksanaan Hand over
22-24 Januari Melakukan olah data hasil observasi pelaksaan Hand
2020 over
22-24 Januari Melakukan konsultasi hasil olahan data kepada Kepala
2020 Unit dan Supervisor
27 Januari 2020 Presentasi Hasil Implementasi POA
B. Evaluasi
8
Evaluasi dilakukan dengan melakukan observasi pelaksanaan Hand Over
menggunakan Check List pada pelaksanaan hand over dari tanggal 14-22
Januari 2020, data dikelompokkan serta dilakukan analisa data dengan SPSS.
Hasil evaluasi waktu pelaksanaan dan komponen Hand over tanggal 14-22
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Efektif < 30 17 89.5 89.5 89.5
menit dan 30-45
menit
Tidak Efektif >45 2 10.5 10.5 100.0
menit
Total 19 100.0 100.0
Analisis: Hasil evaluasi pelaksanaan hand over tanggal 14-22 Januari 2020
yaitu 89.5% sudah sesuai (30-45 menit), masih terdapat 10.5% tidak sesuai
(>45 menit). Asumsi kelompok dari waktu pelaksanaan hand over yang
tidak sesuai karena masih terdapat beberapa interupsi diantaranya dokter
visit, ada lalu lalang saat hand over, bel pasien.
9
Tabel 4. Komponen Hand Over
Komponen Ya Tidak
Nama 100% 0%
Umur 61% 39%
DPJP 99.6% 0.4%
Primary Nursing 39.9% 60.1%
Diagnosis Medis 99.6% 0.4%
Diagnosis Keperawatan 84.4% 13.6%
Keadaan Umum 100% 0%
Program 100% 0%
Terapi 96.6% 0.4%
10
Menurut asumsi kelompok hal ini disebabkan nama PN terkadang
terlewat.
terlewat.
Menurut asumsi kelompok hal ini terjadi karena terlewat atau karena
11
BAB V
A. Kesimpulan
SOP. Berdasarkan data yang diperoleh ada beberapa item belum konsisten
(0,4%). Menurut asumsi kelompok, hal tersebut terjadi karena adanya banyak
interupsi, tempat hand over yang kurang mendukung (Tim B), PN kadang
B. Saran
Prosedur (SOP) yang telah disepakati bersama dan dapat menjadikan hal
2. Hand Over dapat dilakukan diruangan tertutup terutama pada Tim B (bila
12
3. Diharapkan perawat dapat memberikan kesempatan perawat yang
13
DAFTAR PUSTAKA
14